Skip to main content
Category

Article

cara menyusunu strategi korporasi, act consulting, dwitya agustina

Cara Menyusun Strategi Korporasi

By Article No Comments
cara menyusunu strategi korporasi, act consulting, dwitya agustina

Keuntungan finansial, bukanlah satu-satunya ukuran dari kesuksesan sebuah perusahaan. Sebuah korporasi menjadi besar karena memberikan keuntungan pada masyarakat dimana ia berada, dan memberikan pertumbuhan pada karyawan yang bekerja di dalamnya.

Untuk itu, kita harus memandang tentang value apa yang ingin kita berikan pada pelanggan. Kemudian, yang terpenting bagaimana membangun DNA organisasi agar terus berkembang dan mampu menghadapi berbagai kesulitan yang menghadang ke depannya. Untuk memastikan strategi korporasi yang dibuat dapat memberikan keuntungan pada perusahaan, mari perhatikan 4 langkah ini;

  • Hal pertama yang harus kita lakukan adalah menyiapkan karyawan melalui proses belajar yang ada di dalam organisasi.Langkah ini haruslah bersifat value centric, agar karyawan dapat berkembang sesuai dengan value-value ideal, agar mampu berkolaborasi untuk mencapai tujuan yang diinginkan perusahaan.
  • Yang kedua, kita harus melakukan perancangan dan perbaikan proses bisnis, dengan memperhatikan segi operasional dari korporasi,agar dapat dilakukan selaras dengan values, visi dan misi perusahaan.
  • Hal ketiga adalah memperhatikan unsur konsumen. Mengutamakan dan mengupayakan agar pelanggan memperoleh pelayanan yang baik. Konsumen yang senang berbisnis bersama kita, akan mempercayakan kebutuhan korporasinya pada kita.
  • Pada akhirnya akan tercapailah tujuan keempat yaitu memperoleh keuntungan finansial sesuai target yang diharapkan.

Jadilah Ahli dalam Merancang dan Melakukan Eksekusi Strategi Korporasi.

Setelah Anda merancang strategi korporasi yang tepat, perusahaan Anda akan tumbuh dengan lebih baik. Bisnis yang anda miliki juga akan berkembang, karena Anda telah mengetahui cara menyusun langkah strategis yang efektif.

Lebih jauh lagi, setelah mengikuti Program CorporateStrategy Specialist, Anda akan menjadi seorang yang memiliki kemampuan untukmenyusun strategi yang matang bagi Korporasi Anda. Setelah menerapkan strategi tersebut dalam kurun waktu setahun, Anda dapat memperoleh Sertifikasi sebagaiCorporate Strategy Specialist yang diakui oleh negara. Karena lulusan Program ini mendapatkan pengakuan dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). Mari Kembangkan Korporasi bersama dengan value progresif. Salam Transformasi dariACT Consulting.

Keterangan lengkapnya, Kunjungi halaman Website kami

Bit.ly/ACT-CSS

Bit.ly/ACT-CSS

Bit.ly/ACT-CSS

Atau hubungi saudara Aziz : 0899-4040-916 untuk mengetahui berbagai detailnya.

fun theory, training act consulting, ary ginanjar agustian, ary ginanjar, act consulting

FUN THEORY dalam Setiap Training ACT Consulting

By Article No Comments

Secara umum, orang dewasa tidak suka diajari. Demikian menurut sebuah situs mengenai work engagement. Bahkan, Winston Churcill, Perdana Menteri Inggris sejak tahun 1895-1900-an, menyatakan, “Personally I’m always ready to learn, although I do not always like being taught”.

Manusia dewasa memang tidak suka belajar dengan cara yang membosankan. Untuk itu, sejumlah perusahaan besar melakukan berbagai inovasi dan kreativitas dengan menciptakan lingkungan bekerja yang menarik dan menstimulasi kreativitas. Contohnya, di kantor Volkswagen, salah satu tangga yang digunakan karyawan mereka rubah menjadi berfungsi seperti piano  yang akan berbunyi bila diinjak. Ternyata, perubahan kecil ini dapat merubah suasana bekerja, dan membuat karyawan lebih kreatif.

Di Hubspot, mereka juga suka melakukan rapat, di ruangan terbuka di rooftop gedung. Disini mereka menyelesaikan berbagai masalah yang rumit dengan suasana yang berbeda. Lebih menyenangkan.

Di Linkedin, mereka bahkan melakukan rapat sambil berjalan. Mereka menamakannya Walk & Talk. Dengan cara berbicara sambil berjalan ini, hormon endorphin dilepas oleh otak, sehingga ide-ide mengalir lebih lancar dan suasana tidak menyenangkan dapat terhindarkan.

Ternyata di Indonesia pun, metode-metode yang FUN dalam belajar sudah diterapkan sejak lama oleh ESQ, bahkan sebelum ACT Consulting dibentuk. Pada tahun 2004, Pendiri ACT Consulting, DR (HC) Ary Ginanjar Agustian, melakukan suatu seminar bersama Prof. Dr Pantur Silaban (pakar fisika) di ITB pada tahun 2004 yang menjelaskan konsep Big Bang.

Pada saat itu Pak Ary Ginanjar ditanya oleh Prof Ir Kusmayanto Kadiman Phd :

” Pak Ary, Anda tahu kapan saat belajar yang terbaik?”

” coba ingat…”, katanya

Lalu Sang Professor yang menjadi Rektor ITB kala itu mengatakan :

” ketika sekolah TK, karena mereka belajar sambil bermain..”

Kata-kata itu membekas di hati Ary Ginanjar dan akhirnya konsep FUN Theory tersebut selalu diterapkan di dalam setiap training ESQ, yang sekarang dinamakan EDUTAINMENT. Konsep ini disebut juga sebagai metode Quantum Teaching menurut Bobby De Porter. Karena menggunakan konsep FUN Theory ini, di ESQ dan ACT Consulting tidak ada lagi belajar membosankan seraya duduk berjam-jam.

 

Manfaat dari Kegembiraan dalam belajar

Psychology Today menyampaikan sebuah hasil penelitian mengenai “Neuroscience of Joyfull Education” yang mengutip bahwa studi neuroimaging dan pengukuran pemancar kimia otak mengungkapkan bahwa tingkat kenyamanan orang yang belajar dapat mempengaruhi transmisi dan penyimpanan informasi di otak (Thanos et al., 1999, dalam Willis, 2007).

Bahwa ketika siswa terlibat dan termotivasi dan merasa tekanan/ stress minimal, maka pengetahuan  baru akan mengalir bebas melalui filter emosi di amigdala dan menghasilkan tingkat koneksi kognisi yang lebih tinggi, dan membuat pelajar mengalami momen “aha”. Pembelajaran seperti itu datang bukan dari ruang kelas yang tenang dan ceramah yang diarahkan, tetapi dari ruang kelas dengan suasana penemuan yang luar biasa (Kohn, 2004, dalam Willis, 2007).


Berikut ini adalah contoh dari Training untuk para Small Medium Enterprise Area Manager dari Bank Mandiri yang dilakukan dengan konsep FUN THEORY.  Untuk melakukan Training Karyawan dengan konsep FUN THEORY yang terbukti efektif dan berhasil, hubungi kami via email di info@actconsulting.co atau telepon ke 0821-2487-0050 (Donna).

 

apa itu good corporate governance, act consulting, corporate strategy specialist, corporate culture specialist

Apa itu Good Corporate Governance

By Article No Comments

apa itu good corporate governance, act consulting, corporate strategy specialist, corporate culture specialist

Good Corporate Governance (GCG/ Tata Kelola Perusahaan yang Baik) adalah unsur utama yang dipertimbangkan oleh investor saat ia memilih sekian banyak perusahaan untuk berinvestasi. Hal ini karena, sebuah perusahaan yang memiliki tata kelola perusahaan yang baik (GCG) dipimpin oleh para eksekutif yang jujur dan berpengalaman dan memiliki kemampuan organisasi yang mumpuni. Sehingga menumbuhkan keyakinan di hati para investor untuk memilih perusahaan tersebut sebagai tempat menanamkan uangnya.

Istilah good corporate governance yang sering dibahas sebagai sistem tata kelola perusahaan yang baik terdiri dari sejumlah hal yang saling berkaitan, diantaranya adalah sistem aturan yang diterapkan dalam praktek yang jujur dan proses bisnis yang kokoh, dengan kepemimpinan yang baik dan kepaduan operasional organisasi  yang berjalan dengan baik.

Dalam sistem tata kelola perusahaan yang baik ini terdapat sejumlah unsur pemangku kepentingan yang terpadu secara baik. Hingga tercipta keseimbangan antara berbagai kebutuhan para pemegang saham, manajemen, konsumen, vendor dan investor, serta pemerintah dan masyarakat.

Good Corporate governance juga menggambarkan baiknya kerangka kerja perusahaan yang menggambarkan tujuan mengapa ia didirikan. Sistem tata kelola perusahaan yang baik ini juga melingkupi sejumlah aspek dalam organisasi diantaranya adalah;

  1. perencanaan strategis yang matang
  2. kendali internal yang terstruktur
  3. pengukuran performa yang obyektif dan adil
  4. transparansi keuangan perusahaan.

Di sisi lain, baiknya sistem tata kelola perusahaan (GCG) merupakan hasil dari ditegakkannya prinsip-prinsip yang diterapkan oleh perusahaan untuk memaksimalkan nilai perusahaan, meningkatkan kinerja dan kontribusi perusahaan, serta menjaga keberlanjutan perusahaan secara jangka panjang.

Pertama kali diresmikan oleh Presiden BJ Habibie pada tahun 1999, Komite Nasional Kebijakan Corporate Governance (KNKCG) yangdibentuk berdasarkan Keputusan Menko Ekuin Nomor: KEP/31/M.EKUIN/08/1999 telah mengeluarkan Pedoman GCG yang pertama. Tujuan dari penerapan GCG ini adalah untuk menunjang pertumbuhan dan stabilitas ekonomi yang berkesinambungan.

Dalam Pedoman Umum GCG Indonesia 2006 dijelaskan bahwa pada tahun 2004 Pemerintah telah mengubah Komite Nasional Kebijakan Corporate Governance menjadi Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG).

Menurut DR Boediono (2006), penerapan GCG diharapkan dapat menunjang upaya pemerintah dalam menegakkan good governance pada umumnya di Indonesia. Pemerintah secara konsisten dan sejalan juga menerapkan good governance dalam seluruh sistem birokrasi yang ada dalam rangka menciptakan Pemerintah yang bersih dan berwibawa.

Keuntungan Good Corporate Governance untuk Perusahaan

Pedoman Umum GCG Indonesia tahun 2006  menjadi acuan bagi perusahaan umum untuk melaksanakan GCG. Secara umum, terdapat sejumlah keuntungan dari pelaksanaan GCG di perusahaan, yaitu;

  1. Mendorong tercapainya kesinambungan perusahaan melalui pengelolaan yang didasarkan pada 5 asas GCG
  2. Membuat organ perusahaan yang terdiri dari dewan komisaris, direksi dan rapat umum pemegang saham dapat berfungsi secara berdaya, optimal dan mandiri
  3. Mempertinggi nilai moral di dalam perusahaan karena dapat mendorong pemegang saham, anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi agar dalam membuat keputusan dan menjalankan tindakannya, karena terdapat kewajiban untuk patuh terhadap peraturan perundang-undangan.
  4. Menumbuhkan dan mendorong munculnya kesadaran dan tanggung jawab sosial perusahaan terhadap masyarakat
  5. Mendorong upaya menjaga kelestarian lingkungan terutama di sekitar lokasi operasional perusahaan. Termasuk upaya dalam menumbuhkan masyarakat sekitar lokasi.
  6. Mengoptimalkan nilai perusahaan bagi pemegang saham dengan tetap memperhatikan pemangku kepentingan lainnya.
  7. Meningkatkan daya saing perusahaan secara nasional maupun internasional, sehingga meningkatkan kepercayaan pasar yang dapat meningkatkan kesempatan masuknya arus investasi

Dalam Pedoman GCG Indonesia yang diterbitkan pada tahun 2006 tersebut, terdapat 5 Asas GCG untuk korporasi umum yaitu;

  1. Transparansi (Transparency)
  2. Akuntabilitas (Accountability)
  3. Responsibilitas (Responsibility)
  4. Independensi (Independency)
  5. Kewajaran dan Kesetaraan (Fairness)

Secara lebih khusus, KNKG juga menerbitkan pedoman tahun 2008 untuk korporasi public dengan  Asas GCG yang berbeda yaitu;

  1. Demokrasi
  2. Transparansi
  3. Akuntabilitas
  4. Budaya Hukum
  5. Kewajaran dan Kesetaraan

Selain itu, visi dari Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG) juga telah diperbaharui menjadi sebuah lembaga resmi pemerintah yang berperan dalam mendorong dan meningkatkan efektifitas penerapan good governance di Indonesia dalam rangka membangun kultur yang berwawasan good governance baik di sektor publik maupun korporasi.

Sejalan dengan itu, misi KNKG pun telah diperluas yaitu untuk mewujudkan Indonesia sebagai salah satu negara dengan pelaksanaan governance terbaik di dunia. Namun dalam kenyataannya, pemerintah dan perusahaan besar yang ada di Indonesia masih harus banyak berbenah.

Namun tiap perusahaan harus memahami tujuan sebenarnya dari pencanangan GCG ini pada awalnya. Yaitu untuk meningkatkan profesionalitas dan kepatuhan perusahaan terhadap peraturan hukum dan perundang-undangan yang berlaku agar bisnis tersebut dapat lestari atau terbangun sustainabilitasnya.

Bagaimana Solusinya?

Memegang tanggung jawab untuk menjalankan dan mengawasi penerapan Good Corporate Governance dan Good Corporate Culture dapat menjadi suatu hal yang berat dan membingungkan bagi komite GCG dan GCC yang ada di sebuah korporasi atau BUMN. Hal yang kurang lebih serupa pun turut dirasakan oleh mereka  yang tergabung dalam Management Review Comittee yang memiliki tugas untuk mengawasi kepatuhan (compliance) Perusahaan pada setiap butir peraturan dalam sistem standarisasi internasional (ISO) yang terus diperbaharui.

Memahami kebutuhan korporasi, organisasi dan BUMN/BUMD akan solusi untuk masalah ini, ACT Consulting mengemas solusi ini dalam sejumlah program sertifikasi Corporate Culture Specialist (CCS) dan Corporate Strategy Specialist (CSS). Program ini berisi berbagai skill, pengetahuan, wawasan dan mindset yang dibutuhkan agar Korporasi dapat menjalankan program GCC dan GCG dengan baik dan integral dengan tujuan yang ingin dicapai perusahaan.

Di dalam program sertifikasi ini, peserta yang tergabung dalam Komite GCG, Komite GCC atau Komite Management Review, dapat mengintegrasikan antara kebutuhan perusahaan untuk mematuhi peraturan pemerintah dan perundang-undangan, dengan visi misi dan tujuan yang ingin diwujudkan perusahaan.

Peserta yang hadir dalam program sertifikasi Corporate Culture Specialist dan Corporate Strategy Specialist pun akan dapat memiliki kemampuan untuk menyusun solusi strategis yang terstruktur dan terukur.

Peserta akan dapat melakukan analisa atas situasi yang tengah dihadapi perusahaan, mengemas solusi bagi korporasi di mana mereka bekerja dengan langkah-langkah yang komprehensif, integral, sistematis dan terencana rapi.

Untuk mengikuti program Corporate Culture Specialist atau Corporate Strategy Specialist, hubungi kami via email di info@actconsulting.co atau telepon ke 0821-2487-0050 (Donna).

unsur utama leadership development program, act consulting

UNSUR UTAMA LEADERSHIP DEVELOPMENT PROGRAM

By Article No Comments

act leadership development program, act consulting

Apa saja unsur utama yang harus ada dalam ACT Leadership Development Program? Dalam sistem manajemen sumber daya manusia di suatu perusahaan, sejumlah strategi pengembangan kepemimpinan atau leadership development blue print dirancang untuk mengembangkan staf, supervisor, dan admin untuk dapat memimpin individu dan tim kerja dimana mereka kompeten.

Dalam Leadership Development Program dari ACT Consulting terdapat program berjenjang sesuai dengan struktur organisasi. Dimulai dari Leading Self, untuk menjadikan seorang staf dapat bertanggung jawab dan mengembangkan dirinya sendiri. Kemudian yang kedua adalah program Leading Others; dari seorang staf bisa menjadi supervisor yang kompeten. Tahap selanjutnya adalah Leading Manager; bagaimana bisa mengelola supervisor dan staf-stafnya. Yang tertinggi adalah Leading Organizations; untuk para eksekutif seperti General Manager, diberikan untuk bisa memimpin manager di bawahnya.

Menurut penelitian yang dilakukan McKinsey pada tahun 2014 ditemukan banyak program leadership gagal karena tidak dapat membekali para calon pemimpin dengan mindset yang tepat. Konteks yang diberikan dalam program kepemimpinan pun dianggap sama rata, sehingga program yang diberikan banyak yang tidak berdampak.

Karena itulah, ACT Leadership Development Program disusun secara khusus untuk tiap perusahaan. Program Leadership dari ACT memiliki kostumisasi modul, pembelajaran, materi dan projects yang disesuaikan dengan konteks dan kebutuhan perusahaan. Dimulai dengan menganalisa competence gap dari para calon leader untuk kemudian dibekali dengan berbagai skill kepemimpinan yang dibutuhkan untuk membuatnya dapat sukses menjadi pemimpin di dalam perusahaan.

Flow untuk Proses ACT Leadership Development Program ; Mulai dari analisa kebutuhan, membuat kamus kompetensi, membuat leadership indicator, melakukan assessment leadership, mendesain pembelajaran, pemberian project, serta pemantauan dan evaluasi.

Analisa kebutuhan dilakukan dengan menganalisa visi, misi dan values perusahaan, menganalisa strategi perusahaan, dan merujuk pada kamus kompetensi yang dimiliki oleh perusahaan.

Salah satu alasan yang terpenting mengapa harus dilakukan asesmen adalah untuk mengetahui apakah terjadi perubahan perilaku sebelum dan sesudah program.

Bila perusahaan belum memiliki kamus kompetensi, ACT dapat menyusunnya. Sejumlah materi yang disampaikan dalam program pengembangan kepemimpinan diantaranya adalah pengetahuan bisnis dan business acumen, kemampuan manajerial, serta memberikan skill untuk dapat memandu keselarasan aktivitas divisi atau unit dalam konteks organisasi.

Kebutuhan akan materi apa saja yang akan diberikan di dalam program LDP dapat diketahui dengan melakukan asesmen pendahuluan terhadap para calon pemimpin yang akan menjadi peserta.

Dalam ACT Leadership Development Program terdapat materi manajerial seperti how to develop others, strategi bisnis, sistem informasi, manajemen operasional, manajemen keuangan.

Salah satu hal terpenting yang ada dalam ACT Leadership Development Program adalah Leadership Mindsetting, yang menjadi bagian utama yang membuat program kami berbeda dan unggul. Keahlian ACT dalam melakukan mindsetting ini dilakukan agar para calon pemimpin memiliki karakter yang dibutuhkan untuk memimpin tim, sistem, dan organisasi secara keseluruhan, sesuai dengan level dimana ia berada.

Untuk mendapatkan bantuan mengenai cara membentuk leadership development program yang sesuai untuk organisasi Anda, ACT Consulting memiliki tools assessment dan program terkostumisasi sesuai kebutuhan perusahaan Anda. Hubungi kami via email di info@actconsulting.co atau telepon ke 0821-2487-0050 (Donna).

leadership development program, act consulting

URGENSI LEADERSHIP DEVELOPMENT PROGRAM

By Article No Comments

leadership development program, act consulting

Seperti apa perusahaan tanpa adanya leadership development program?  Banyak perusahaan membiarkan kepemimpinan berkembang secara alami atau dengan kata lain, tanpa program yang berarti. Namun ternyata ini berakibat buruk bagi organisasi. Organisasi menjadi kekurangan role model yang baik. Karyawan mengerjakan tugas-tugas tanpa ada semangat dan inspirasi. Akibatnya, perusahaan menjadi sulit berkembang dan kesusahan saat tantangan makin bertambah.

Banyak tantangan besar yang bisa muncul bila sebuah perusahaan tidak mempersiapkan para pemimpin selanjutnya, dengan mengadopsi suatu leadership development program tertentu. Misalnya, seorang manajer yang mengalami kecelakaan hingga koma, bisa membuat suatu perusahaan kehilangan keseimbangan dan jatuh limbung. Belum lagi bila terjadi suatu pelanggaran etis di dalam perusahaan, oleh pemimpin yang tidak mendapatkan training yang pantas. Perusahaan akan menanggung akibat yang tidak ringan.

Nama baik perusahaan akan terseret jatuh. Belum lagi dengan tingginya tingkat persaingan yang ada, perusahaan yang anda pimpin dapat terseret dalam pusaran yang tak berujung. Namun kesulitan itu sebenarnya dapat teratasi bila kepemimpinan di dalam organisasi tertata dan terkembangkan. Anda tak lagi harus sendirian dalam menghadapi berbagai kesulitan. Karena para pemimpin muda yang telah terkembangkan, akan ikut bersama anda menanggung beban tanggung jawab yang berat, bersama-sama.

Program pengembangan kepemimpinan atau leadership development program di dalam organisasi perusahaan yang anda bina, akan membuat pekerjaan anda menjadi lebih ringan. Anda pun dapat meningkatkan kemampuan perusahaan menjadi lebih besar, dengan memperbesar kapasitas keahlian orang-orang terbaik yang anda percayai. Masa depan menjadi lebih mudah dijangkau, masalah akan ditangani dengan lebih baik. Karena para pemimpin baru yang telah dikembangkan, telah memiliki kapasitas, kapabilitas dan kompetensi yang kini makin baik dan mumpuni.

Menurut hasil survey yang dilakukan Mc Kinsey di tahun 2014, perbandingan antara mereka yang telah mendapatkan program kepemimpinan dan yang belum, dapat dilihat dari meningkatnya profit dan meningkatnya efektivitas kerja tim yang mereka pimpin. Perbandingan ini dapat ditemukan bila kita melihat bagaimana kelompok lain yang tidak mendapatkan pelatihan kepemimpinan. Cara perbandingan ini lebih efektif dibanding dengan melakukan pengukuran dengan alat tes yang belum tentu cocok dan belum tentu memberikan gambaran yang komprehensif. Suatu pengukuran perbandingan yang tak sesuai, bisa menjatuhkan penilaian dari para pemimpin yang memiliki reputasi dan perilaku yang baik. Karena itu, penetapan pengukuran haruslah dilakukan dengan bijaksana dan melihat semua aspek.

Untuk mendapatkan bantuan mengenai cara mengukur kemampuan leadership dari para calon eksekutif di perusahaan anda dan mengetahui berbagai hal seperti talent, karakter, values penghambat, gambaran keinginan karyawan, dan melakukan perancangan kepemimpinan perusahaan agar dapat mengakselerasi perubahan yang kompetitif di organisasi Anda, ACT Consulting memiliki langkah-langkah dan metodologi yang diperlukan. Hubungi kami via email di info@actconsulting.co atau telepon ke 0821-2487-0050 (Donna).

meningkatkan kemampuan organisasi, strategi budaya organisasi, act consulting

Meningkatkan Kemampuan Organisasi Melalui Pelatihan Budaya Perusahaan

By Article No Comments

meningkatkan kemampuan organisasi, strategi budaya perusahaan, act consulting

Memiliki strategi budaya perusahaan yang tepat sudah tidak bisa ditawar lagi. Anda bisa memiliki semua niat yang baik di dunia ini, standar yang jelas, orang yang bertanggung jawab, dan sistem yang hebat, tetapi tanpa kemampuan yang tepat itu semua tidak akan berarti. Setidaknya itu adalah yang kami rasakan baru­-baru ini ketika kami mengunjungi Dallas untuk membawakan program pelatihan eksekutif dan menginap di sebuah hotel mewah di Dallas.

Sebelum beristirahat di malam hari, kami memesan kopi untuk pukul 06:30 pagi. Karena adanya perbedaan waktu, kami bangun satu jam lebih awal dan bersyukur karena bisa menggunakan waktu tersebut untuk mempersiapkan rapat. Jadi, kami pun memanggil layanan kamar untuk mengantarkan pesanan kami saat itu juga.

Lima menit kemudian kopi pesanan kami akan tiba – sistem yang baik. Pada pukul 06:30 pintu kamar kami kembali diketuk, dan ternyata mengantarkan kopi lagi – sistem yang buruk – yang kemudian kami tolak secara sopan. Lima menit kemudian pihak layanan kamar menghubungi kami – tindakan lanjutan yang cepat – pikir kami – untuk menanyakan mengapa kami menolak kopi yang kedua.

Setelah kami menjelaskan keadaannya dan menyampaikan pemahaman kami atas apa yang terjadi, kami justru mendapatkan respon yang terbalik. “Lain kali, pak, tolong jangan mengganti pesanan Anda!” Hotel ini merupakan gedung yang sangat luar biasa, dengan kamar yang indah dan sistem pelayanan yang baik, namun sayangnya staf yang ada belum dilatih untuk tidak menyalahkan pelanggan atas kesalahan yang dibuat perusahaan. Hanya kurang satu buah kemampuan kecil.

 

Urgensi Pelatihan Budaya Perusahaan

Terdapat ratusan kemampuan yang dibutuhkan untuk mencapai performa tertinggi hanya untuk satu nilai – kemampuan fisik,  kemampuan teknis, kemampuan berorganisasi, kemampuan perseorangan, dan juga kemampuan manajerial dan psikologis. Northwestern Mutual menganalisis kebutuhan pelatihan setiap manajer dan karyawannya, karena perusahaan menghargai pentingnya perkembangan secara terus­ menerus  dalam hal kemampuan perseorangan karyawannya untuk mendukung nilai kerja sama.

Penjual produk Merck memiliki reputasi terbaik di antara para dokter karena kualitas pelayanan dan ketepatan dalam presentasi mereka, karena Merck memiliki program pelatihan yang telah menjadi model dan standar untuk industri farmasi. Perwakilan penjual baru akan menghabiskan waktu sepuluh minggu mempelajari pendidikan medis dasar dan harus memiliki nilai setidaknya 90% pada setiap ujian per minggu.

Program ini juga diikuti dengan pelatihan kemampuan presentasi selama tiga minggu. Enam bulan kemudian dihabiskan dengan menemani penjual produk yang sudah berpengalaman pada penjualan langsung. Setelah sembilan atau sepuluh bulan, mereka baru diijinkan untuk menjualnya sendiri. Tetapi pelatihannya tidak berhenti di situ saja. Mereka masih harus menghadiri sesi pertemuan reguler untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan mereka.

“Pelatihan adalah obsesi kami,” kata Jerry Keller, wakil presiden divisi obat dari Merck Amerika.

“Orang-­orang dari perusahaan lain yang datang kepada kami tidak percaya bahwa kami memiliki program seperti ini.” Apabila tujuan Anda adalah untuk mencapai nilai tinggi dan pertumbuhan tanpa henti, Anda tidak bisa mengabaikan bahkan satu kemampuan.

Terdengar sulit? Memang. Itulah mengapa performa tinggi dan pertumbuhan tanpa henti tidak menjadi satu hal yang biasa seperti yang terdengar. Hal ini sulit, namun bukannya mustahil atau di luar jangkauan mereka yang benar­-benar menginginkannya – dan tidak ada jalan pintas untuk memperoleh kesuksesan jangka panjang. Tapi menjadi hal yang achievable bila sudah menjadi budaya dalam perusahaan. Untuk itu diperlukan pelatihan budaya perusahan yang tepat agar kemampuan sustainabilitas perusahaan dapat tercipta.

Pikirkan semua kemampuan yang perusahaan Anda butuhkan untuk mencapai performa tinggi dalam nilai utama perusahaan. Apakah semua orang memiliki kemampuan yang dibutuhkan untuk memenuhi tanggung jawab mereka untuk nilai perusahaan? Pelatihan tambahan apakah yang harus dilakukan untuk meningkatkan kemampuan untuk penerapan nilai bagi Anda dan perusahaan Anda?

Untuk mendapatkan bantuan mengenai cara mengukur budaya perusahaan dan mengetahui berbagai hal seperti entropi budaya, values penghambat, gambaran keinginan karyawan, dan melakukan perancangan pelatihan budaya perusahaan agar dapat mengakselerasi perubahan yang kompetitif di organisasi Anda, ACT Consulting memiliki langkah-langkah dan metodologi yang diperlukan. Hubungi kami via email di info@actconsulting.co atau telepon ke 0821-2487-0050 (Donna).

peran organisasi sistem, strategi budaya perusahaan, act consulting

Peran Organisasi Sistem dalam Strategi Budaya Perusahaan

By Article No Comments

peran organisasi sistem, strategi budaya perusahaan, act consulting

Perancangan sistem yang tepat yang memenuhi keinginan pelanggan harus terus dikembangkan secara progresif. Komitmen untuk memberikan pelayanan pelanggan bahkan sebelum mereka memintanya, harus menjadi bagian dalam pengembangan strategi sistem di perusahaan Anda ke depannya. Karena penciptaan sebuah sistem yang adaptif yang mampu bersikap fleksibel yang bersifat taktikal dalam menyikapi perubahan, merupakan strategi budaya perusahaan yang diperlukan untuk memastikan sustainabilitas diraih dalam jangka panjang.

Ketika Walt Stinson menentukan Listen Up untuk berkomitmen kepada nilai layanan pelanggan, dia benar­-benar tidak memikirkan apa yang dia dapat. Komitmennya tulus. Dia mendirikan standar yang jelas untuk pelayanan di area utama. Dia mengambil tanggung jawab secara pribadi untuk mengawasi kepuasan pelanggan dan menjawab setiap keluhan secara pribadi. Dia memberikan tanggung jawab kepada manajer dan bawahannya untuk menyediakan layanan yang baik. Bahkan secara tidak disadari, dia telah menerapkan strategi budaya perusahaan yang konsisten. Inilah yang menjadi kunci keberhasilannya. Namun ada hal lain yang membuat semua itu belum cukup.

Dalam perkembangan perusahaan, tetap saja masih dibutuhkan hal yang lebih. Walt Stinson menyadari bahwa dia tidak memiliki sistem yang dibutuhkan untuk membuat komitmennya nyata. Misalnya, departemen pelayanan menetapkan standar untuk merespon kebutuhan informasi konsumen tentang status perbaikan dalam 30 detik. Hal itu sangatlah cepat bila dibandingkan dengan pelaku industri lain yang rata-­rata membutuhkan waktu beberapa jam atau terkadang beberapa hari.

Tetapi sistem yang dimiliki Listen Up tidak memadai untuk memberikan pelayanan semacam itu. Maka sebuah sistem pencarian terkomputerisasi baru harus dikembangkan dan diperkenalkan bahwa sistem ini mampu dengan cepat memberikan hasil status laporan pekerjaan yang tertunda. Sistem yang baru ini memberikan waktu respon kurang dari satu menit, mungkin ini adalah rekor dalam bidang industri ini.

Sistem sangat penting untuk mencapai performa tinggi dan juga untuk memantau performa tersebut. Ketika Jan Carlzon menetapkan tujuan dalam 100% keberangkatan tepat waktu, sebuah komputer terminal di instal di mejanya sehingga dia bisa memantau performa perusahaan SAS Group dalam nilai ketepatan waktu.

Beberapa tahun sebelum terjadi kegemparan mengenai keterlambatan keberangkatan maskapai penerbangan, kita berada di rapat manajemen atas di Delta Airlines, yang dimulai pukul 09:30 pagi dan akan berakhir hanya dalam lima menit. Setiap pagi sekitar tiga puluh eksekutif berkumpul dalam ruangan rapat dan mendengarkan laporan-­laporan yang masuk dari seluruh bandara yang ada dalam rata­-rata ketepatan keberangkatan perusahaan dan indikator performa kunci lainnya dari operasi hari sebelumnya. Sistem sederhana ini memberikan Delta Airlines kemampuan untuk memantau penerapan nilai dan mengambil tindakan koreksi dengan cepat bila dibutuhkan.

Sedikit berbeda dalam menerapkan strategi budaya perusahaan, Merck memiliki sistem yang rumit untuk mendukung komitmennya dengan kredibilitas. Semua iklan dan bahasa produk harus ditinjau dan disetujui oleh komite sebelum digunakan. Semua kertas yang berasal dari perusahaan untuk konsumen dipantau supaya yakin bahwa informasi yang diberikan adalah benar.

Apakah perusahaan Anda sudah memiliki semua sistem yang dibutuhkan untuk bisa mencapai performa terbaik dalam nilai kunci serta mampu untuk memantau performa dasar dengan teratur? Apakah semua fungsi sistem tersebut sehalus dan secepat yang seharusnya? Jika tidak, pencapaian dan pemeliharaan standar Anda akan sangat sulit dilakukan. Apa langkah praktis yang bisa Anda ambil untuk meningkatkan sistem perusahaan untuk penerapan nilai di perusahaan Anda? Bagaimana membuat agar sistem tersebut terintegrasi dan dioperasikan dengan nilai bekerja yang strategis hingga membentuk budaya kerja yang kokoh, yang mampu mendatangkan sustainabilitas perusahaan untuk jangka waktu yang panjang ke depan?

Sebagai solusinya, lakukan review terhadap proses bisnis atau sistem kerja. Karena peran sistem dalam membangun budaya hingga 35%, sedangkan sisa nya adalah nilai yang di internalisasi (35%) dan peran pemimpin sebagai role model, coach dan change leader (40%).

Untuk mendapatkan bantuan strategi budaya perusahaan yang dapat mengakselerasi perubahan yang kompetitif di organisasi Anda, ACT Consulting memiliki langkah-langkah dan metodologi yang diperlukan. Hubungi kami via email di info@actconsulting.co atau telepon ke 0821-2487-0050 (Donna).

 

 

perancangan struktur organisasi, strategi budaya organisasi, act consulting

Perancangan Struktur Yang Tepat dalam Strategi Budaya Organisasi

By Article No Comments

perancangan struktur organisasi, strategi budaya organisasi, act consulting

Siapakah yang bertanggung jawab dalam penerapan nilai di perusahaan Anda? Atau mungkin, apakah tanggung jawab dari setiap orang dalam menerapkan nilai utama sudah ditetapkan dengan jelas dan dimengerti? Bagaimana menentukan perancangan struktur yang tepat dalam strategi budaya organisasi?

Struktur menetapkan tanggung jawab dan kewenangan. Struktur memberi tahu kita siapa yang berwenang dalam departemen apa, aktifitas apa dan nilai apa. Sebuah struktur bisa merupakan sebuah departemen, sebuah komite atau sebuah deskripsi kerja individu.

Linear Technology memiliki dua departemen khusus untuk mengukur jaminan mutu dan layanan pelanggan, masing­masing dikepalai oleh seorang manajer, dan keduanya dipimpin oleh wakil presiden bidang kualitas dan pelayanan. Akan tetapi tugas untuk penerapan kualitas dan pelayanan tidak serta ­merta diberikan sepenuhnya kepada ketiga orang tersebut. Nilai-­nilai tersebut terlalu penting dan membutuhkan energi yang sangat besar yang tidak bisa dijalankan meskipun oleh tiga orang utama perusahaan. Setiap departemen di Linear bertanggung jawab sebagian untuk mendapatkan kualitas tinggi dan pelayanan terbaik. Ini menjadi bagian yang integral dalam strategi budaya organisasi yang diciptakan di dalam perusahaan untuk memastikan proses bisnis berjalan dengan baik.

Teknisi produk memahami bahwa sudah menjadi tanggung jawab mereka untuk mendesain chip yang bisa dirakit relatif mudah dan sedikit tingkat penolakan dari pelanggan. Teknisi pelayanan lapangan memahami bahwa tanggung jawab mereka adalah mengawasi performa chip dalam produk pelanggan dan melaporkan kembali masalah kualitas dalam produk yang memerlukan perbaikan.

Teknisi produksi memiliki tanggung jawab bukan hanya dengan kualitas, tetapi juga untuk pengantaran tepat waktu dan respons yang cepat atas pertanyaan pelanggan mengenai status pemesanan mereka. Dan begitu seterusnya.

Di SAS semua orang memiliki tanggung jawab supaya penerbangan bisa tepat waktu, termasuk juga para pengurus bagasi dan kru pemeliharaan. Semua memiliki kesamaan tanggung jawab dalam setiap nilai. Demi meningkatnya penerapan nilai menuju tingkat tinggi dan mempertahankannya, tanggung jawab dari setiap orang dan departemen untuk nilai yang dianut harus ditegaskan dengan jelas, biasa dalam bentuk tertulis.

Apakah perusahaan Anda sudah menetapkan dengan jelas tanggung jawab dari setiap departemen dan posisi untuk menerapkan nilai utama perusahaan? Perancangan struktur  yang tepat akan memudahkan bagi karyawan dalam melakukan pekerjaan sehari-hari. Perusahaan juga harus memastikan agar struktur yang ada bukan sekedar sebuah penempatan kotak dan garis dengan posisi yang harus diisi, namun semuanya harus sejalan dengan strategi budaya organisasi yang ingin diciptakan.

Untuk itu dibutuhkan pengertian yang mendalam mengenai situasi bisnis dan kondisi operasional apa saja yang diperlukan untuk memastikan struktur yang dibuat cukup ramping untuk tidak menjadi beban bagi proses bisnis. Hingga bisa berjalan kompetitif dan mendatangkan profit yang memastikan perusahaan memperoleh sustainabilitas dalam jangka panjang.

Untuk mendapatkan bantuan mengenai cara mengukur budaya perusahaan dan mengetahui berbagai hal seperti entropi budaya, values penghambat, gambaran keinginan karyawan, dan bagaimana menentukan strategi budaya organisasi yang tepat hingga dapat mengakselerasi perubahan yang kompetitif di organisasi Anda, ACT Consulting memiliki langkah-langkah dan metodologi yang diperlukan. Hubungi kami via email di info@actconsulting.co atau telepon ke 0821-2487-0050 (Donna).

 

standarisasi operasional, strategi budaya organisasi, act consulting

Menetapkan Standarisasi Operasional Dalam Strategi Budaya Perusahaan

By Article No Comments

standarisasi operasional, strategi budaya perusahaan, act consulting

Bagaimana peran standarisasi dalam memastikan sustainabilitas perusahaan dalam jangka panjang? Bagaimana strategi budaya perusahaan yang tepat untuk memastikan standar perusahaan yang ditetapkan dapat dipenuhi untuk memastikan sustainabilitas perusahaan dalam jangka panjang? Komitmen sudah pasti penting, tetapi hanya dengan itu tidaklah cukup.

Bob Calvaco mempelajari di Bang & Olufsen bahwa nilai terlalu samar dan abstrak untuk bisa mengarahkan tindakan seseorang. Banyak perusahaan mengatakan bahwa mereka berkomitmen kepada pelayanan, pengantaran tepat waktu, komunikasi yang baik, kepuasan karyawan dan banyak nilai tinggi lainnya. Tetapi apakah yang mereka benar­-benar melakukannya?

Kemungkinan justru masing-­masing mewakili arti yang berbeda. Bahkan dalam sebuah perusahaan, kata-­kata tersebut bisa berarti berbeda bagi orang yang berbeda pula. Kebersihan adalah nilai kunci dibalik suksesnya McDonald dalam menarik minat kelas ekonomi menengah Amerika untuk datang ke restoran mereka. Ketika perusahaan mengatakan kepada karyawannya bahwa kebersihan adalah nilai yang harus dijaga dengan apapun, apa artinya?

Untuk menjawab hal tersebut, McDonald mengembangkan standar tertulis secara terperinci tentang kebersihan dari restorannya, yang menentukan kapan dan seberapa bersihnya meja, lantai, kedai pemesanan, bak cuci piring, wajan, kloset, jendela, perkakas, halaman, driveway, trotoar dan apa pun yang harus dibersihkan.

Ketika semua penerbangan mengatakan akan terbang tepat waktu, maksudnya adalah membutuhkan waktu lima belas menit dari jadwal waktu keberangkatan. Standar Delta adalah lima menit. Standar American Express untuk mengganti kartu yang hilang adalah 24 jam, di mana pun di dunia.

Untuk memastikan bahwa semua orang mengerti hal yang sama ketika kita membicarakan sebuah nilai dan untuk memberikan panduan yang jelas untuk mengevaluasi  performa kita, nilai harus didefinisikan menggunakan performa dengan standar sederhana, dan dapat diukur. Dan sebenarnya nilai apa pun bisa diukur melalui satu jenis standar atau lainnya.

Merck & Co. telah terpilih sebagai perusahaan yang paling dikagumi di Amerika pada tiga tahun terakhir menurut survey majalah Fortune. Merck sangat keras dalam nilai seperti kualitas produk, pelayanan ke pelanggan, inovasi teknologi, kegunaan sistematis, koordinasi, dan perkembangan manusia. Tetapi perusahaan tersebut sangat luar biasa dengan satu nilainya, kredibilitas kepada pelangganya, yaitu dokter dan apoteker.

Semua perwakilan medis, sebagai penjual produknya, diajari prinsip keseimbangan. Dalam pernyataannya kepada dokter dan apoteker tentang obat yang mereka produksi, Merck bersikeras supaya mereka memberikan penilaian yang akurat dan objektif mengenai karakteristik positif dan negatif dari setiap obat.

Merck memiliki standar yang jelas untuk mengevaluasi kredibilitas seluruh perwakilannya. Secara berkala, mereka akan mengadakan survey dengan meminta dokter menilai kualitas dan ketepatan informasi yang disediakan oleh para perwakilan mereka.

Jajaran atas Northwestern telah mengukur kejelasan dan keefektifan komunikasi mereka dengan para karyawan dengan cara mengadakan survey dengan bertanya kepada karyawan tentang seberapa percaya mereka dengan informasi yang datang dari atasan. Inovasi bisa dinilai dari jumlah ide, strategi, program, produk atau paten yang dihasilkan. Jumlah keluhan yang diterima merupakan indeks dari kualitas pelayanan.

Kami telah menyaksikan sekelompok manajer senior yang mencoba untuk memformulasikan standar untuk aktifitas sederhana di perusahaan mereka. Tidak membutuhkan waktu lama bagi mereka untuk menyadari bahwa menciptakan standar adalah tugas yang berat dan cukup memakan waktu. Manajer tingkat bawah dan garis depan dapat memainkan peran yang sangat membangun dalam memformulasikan standar.

Mereka yang berpartisipasi dalam mendirikan standar untuk nilai akan jauh lebih termotivasi untuk mendapatkan nilai dalam pekerjaannya. Lalu siapa yang seharusnya menciptakan standar?

Dalam pengalaman kami, hasil yang terbaik akan dicapai ketika jajaran manajemen senior menentukan standar keseluruhan dan luas,untuk perusahaan, seperti mengurangi waktu pembuatan produk sebesar 50% atau menghilangkan sepenuhnya keselamatan, terkait kecelakaan, dan kemudian mengizinkan manajer operasional atau perseorangan untuk memformulasikan standar untuk tugas individual atau aktivitas yang dibutuhkan untuk memenuhi standar perusahaan secara keseluruhan.

Supaya menjadi efektif, standar harus dibuat sederhana, jelas, bisa ditakar, bisa diukur dan bisa dicapai. Standar terakhir cukup penting. Standar yang semua orang tahu bahwa itu tidak bisa diraih tidak akan memberikan energi dan memotivasi orang.

Meskipun tujuan tertinggi Anda adalah mencapai level kesempurnaan yang sangat tinggi, akan lebih baik apabila Anda menciptakan tujuan sementara yang semua orang percaya, daripada mengicar tujuan tertinggi tetapi tidak terlihat realistis. Sekali standar sementara tercapai, standar akan dapat diperbaiki selama pencapaian tujuan tertinggi Anda. Standar akan sangat efektif ketika semua orang mempercayainya dan merasa tertantang untuk mencapainya, namun tidak akan efektif apabila digunakan untuk menunjuk ketidak­becusan dari performa seseorang saat itu.

Setiap nilai diterapkan ke ratusan aktivitas dalam sebuah perusahaan. Standar dapat dikembangkan untuk menilai performa dari setiap nilai untuk setiap aktivitas. Setidaknya nilai yang paling penting harus tercakup. Hal ini harus terangkum dalam strategi budaya perusahaan Anda. Apakah ada standar pengukuran untuk menghitung penerapan nilai utama dalam perusahaan Anda pada setiap aktifitas penting?

Untuk mendapatkan bantuan mengenai cara mengukur budaya perusahaan dan mengetahui berbagai hal seperti entropi budaya, values penghambat, gambaran keinginan karyawan, dan sebagainya hingga dapat mengakselerasi perubahan yang kompetitif melalui strategi budaya perusahaan yang tepat di organisasi Anda, ACT Consulting memiliki langkah-langkah dan metodologi yang diperlukan. Hubungi kami via email di info@actconsulting.co atau telepon ke 0821-2487-0050 (Donna).

komitmen budaya organisasi, act consulting

Peningkatan Nilai Korporasi dan Komitmen Budaya Organisasi

By Article No Comments

komitmen budaya organisasi, act consulting

Nilai-­nilai mana yang bisa diperkuat untuk mempercepat pertumbuhan perusahaan? Bagaimana peran nilai dalam meningkatkan komitmen budaya organisasi? Nortwestern Mutual adalah perusahaan yang sudah berumur 100 tahun. Tetapi tidak harus membutuhkan waktu satu abad untuk meningkatkan nilai dari perusahaan Anda hingga mencapai level yang dicapai Northwestern.

Sangatlah mungkin bagi perusahaan mana pun untuk meningkatkan secara dramatis mengenai penerapan nilai dengan mengikuti proses sistematis. Membuat nilai menjadi permanen bukanlah tugas mudah, begitu juga tidak akan ada sebuah pekerjaan yang selesai hanya dengan kerja keras atau pernyataan secara konstan saja.

Nilai akan menjadi permanen ketika mereka menjadi bagian hakiki yang utuh dalam seluruh operasi yang perusahaan lakukan. Proses dalam penerapan nilai dalam budaya organisasi membutuhkan lima langkah esensial: komitmen, standar, struktur, sistem, dan kemampuan.

 

Komitmen Budaya Organisasi

Membuat keputusan yang tegas dan sungguh-sungguh dalam menerapkan nilai dan kemudian tetap berkomitmen dengan keputusan tersebut baik dalam keadaan mudah atau sulit merupakan persoalan yang serius. Hal yang lucu adalah, ketika sebuah perusahaan memutuskan untuk membuat komitmen atau mengatakan bahwa mereka telah memiliki komitmen, akan terjadi hal­hal yang akan menguji keseriusan mereka dalam komitmen tersebut. Hal itulah yang dihadapi oleh Walt Stinson dalam Listen Up ketika dia mengumumkan kebijakan baru kepada pelanggan, yaitu kepuasan terjamin atau uang kembali.

Seorang konsumen datang dan membeli sistem PA (Public Address System) seharga 15.000 dolar untuk mobilnya di Aspen, Colorado dan mengembalikannya dengan mengatakan bahwa dia tidak puas dengan kualitas suara yang dihasilkannya enam bulan kemudian! Walt lalu mengembalikan uangnya.

Pelanggan lain, yang telah membeli stereo mobil dan sistem alarm mobil anti­pencuri seharga 500 dolar, kembali dan melaporkan bahwa stereonya dicuri dan meminta gantinya secara cuma-cuma, karena sistem alarmnya tidak mencegah pencurian. Ketika ditanya apakah sistem alarmnya gagal beroperasi dengan semestinya, pelanggan menjawab: ”Tidak, alarmnya berfungsi dengan baik, tetapi itu tidak menghentikan pencurian!” Walt mengganti sistem yang dicuri tersebut.

 

Pikirkan tentang nilai-nilai dalam budaya perusahaan Anda. Apakah para jajaran atas telah berkomitmen dengan nilai tersebut? Bagaimana dengan jajaran menengah atau karyawan yang lain? Pikirkan tentang nilainilai yang akan terlaksana dengan baik. Apakah perusahaan sudah dan siap berkomitmen penuh untuk meningkatkan performanya? Jika Anda adalah manajer divisi, departemen, atau cabang, apakah Anda berkomitmen untuk meningkatkan penerapan nilai di wilayah tanggung jawab Anda?

Untuk mendapatkan bantuan mengenai cara mengukur budaya perusahaan dan mengetahui berbagai hal seperti entropi budaya, values penghambat, gambaran keinginan karyawan, dan sebagainya hingga dapat mengakselerasi perubahan yang kompetitif di organisasi Anda, ACT Consulting memiliki langkah-langkah dan metodologi yang diperlukan. Hubungi kami via email di info@actconsulting.co atau telepon ke 0821-2487-0050 (Donna).

Open chat
1
Hubungi Kami
Scan the code
ACT Consulting International
Halo,
Ada yang bisa kami bantu?