Banyak perusahaan gagal dalam membangun budaya dikarenakan budaya tidak berhasil diyakini, dipahami dan dijalankan oleh seluruh karyawan. Salah satu penyebabnya adalah karena PIC budaya tidak berhasil menggerakkan banyaknya karyawan yang menjadi target perubahan.
Untuk itu diperlukan sejumlah individu yang bisa menjadi role model atau pemandu proses berjalannya perubahan organisasi, agar tercapai tujuan yang diharapkan.
Individu terpilih disebut dengan change agent yang merupakan penghubung antara manajemen dan staff atau motor penggerak perubahan.
Untuk menjalankan tugas itu seorang change agent dituntut untuk memiliki mindset, knowledge dan skill dalam melakukan perubahan yang efektif. Hal tersebut yang melatarbelakangi pentingnya memberikan pembekalan bagi change agent.