Skip to main content
Category

Article

profesionalisme dimulai dari perubahan budaya, act consulting

Membangun Profesionalisme Dimulai dari Mengubah Budaya Perusahaan

By Article No Comments
membangun profesionalisme dari mengubah budaya perusahaan

Mungkin sebagian dari Anda masih ragu mengenai urgensi suatu perubahan. Anda masih menimbang-nimbang apakah perlu untuk mengubah budaya perusahaan. Padahal yang mungkin Anda tidak ketahui, kompetitor bisa saja sudah lebih dulu dalam melakukan upaya ini. Sebuah kisah adalah nasihat yang terbaik. Karena itu, mari kita belajar dari kisah nyata berikut ini;

Suatu perusahaan swasta baru saja diresmikan oleh lembaga militer suatu negara. Bisnis yang dijalani, tidak berjarak jauh dari masalah ketahanan negara. Perusahaan ini sebelumnya telah berusia belasan tahun. Setelah berdiri menjadi perusahaan swasta, korporasi ini pun harus meninggalkan kenyamanan dalam hal sumber pemasukan. Tak lagi bersumber dari kas negara, tetapi harus berdikari dan memasuki dunia komersil.

Apa yang dilakukan perusahaan tersebut pertama kali? Mungkin banyak dari Anda tidak menduga, tapi inilah yang terjadi.  Perusahaan tersebut kemudian mengajak sebuah lembaga konsultan organisasi untuk melakukan: perubahan budaya perusahaan.

Ternyata, para pimpinan di perusahaan tersebut merasakan, obyek bisnis yang dijalankan oleh mereka adalah suatu hal yang bersifat kritikal. Namun sayangnya, budaya kerja yang ada belumlah terbentuk sesuai dengan bidang pekerjaan mereka. Mungkin karena sifat pekerjaan mereka yang begitu serius dan berbahaya, mereka yang tergabung di dalamnya malah cenderung banyak bercanda, tidak formil, dan tidak disiplin dalam hal waktu.

Hal ini tentu saja mengagetkan, bukan? Suatu bidang yang mengurusi hal  yang begitu serius, diharapkan untuk juga dapat bersikap lebih professional. Itu adalah suatu hal yang akan dilihat secara langsung oleh para buyer, konsumen, dan orang lain yang akan berhubungan bisnis dengan para karyawan di perusahaan tersebut. Namun, kelemahan budaya ini bahkan dapat terlihat secara langsung oleh mata. Misalnya, banyak dari mereka yang tidak serius masalah seragam dan atribut perusahaan yang harus dikenakan dalam waktu bekerja.

Lembaga konsultan tersebut kemudian melakukan sejumlah langkah dalam upaya membangun budaya perusahaan. Dimulai dengan melakukan survei persepsi budaya organisasi, merumuskan values baru, dan kemudian melaksanakan sejumlah training secara serial dan simultan. Perubahan pun mulai terjadi secara menyeluruh.

Setelah berjalan dua tahun, perusahaan kini memiliki komite agent of change yang rutin mengadakan rapat untuk menghasilkan solusi yang riil dan terjadwal. Secara bahu membahu, komite ini melaksanakan dan memantau eksekusi langkah-langkah yang telah mereka rumuskan bersama. Komite ini berperan penting dalam upaya manajemen untuk mengubah budaya perusahaan ke arah yang lebih baik

Bersama manajemen, komite AOC ini pun menghasilkan sejumlah artefak budaya perusahaan, melakukan program media budaya, dan melakukan langkah-langkah dalam hal pembentukan kedisiplinan penegakan budaya baru di dalam perusahaan.

Tim manajemen pun tidak luput mengambil bagian dalam upaya penegakan budaya perusahaan ini. Sejumlah laporan yang diberikan konsultan pun dicermati secara langsung. Secara terjadwal, diambil langkah-langkah untuk menyelesaikan permasalahan secara lebih bijak, ringkas, dan professional dibanding sebelumnya. Budaya kerja yang semula tidak tertib pun berubah menjadi baik dan tertata rapi.

Hasilnya kemudian terlihat secara signifikan. Perusahaan tersebut kemudian berhasil meningkatkan jumlah fasilitas produksi menjadi semakin baik dan semakin professional. Bahkan kini perusahaan tersebut telah memiliki lokasi berdesain modern di kawasan yang lebih luas, lebih terintegrasi dan lebih strategis.

Kita bisa sama-sama melihat bahwa suatu keberhasilan bermula saat perubahan budaya dilakukan secara transformatif dan integral. Tidak bersifat separuh-separuh, dan tidak pula bersifat parsial saja. Bagaimana dengan perusahaan Anda? Bila memerlukan konsultan budaya perusahaan, Anda dapat menghubungi nomor 0818-213-165 (Donna) atau mengirimkan email pada kami di info@actconsulting.co. Mari melakukan Transformasi Budaya Perusahaan bersama ACT Consulting.  

bagaimana cara membentuk budaya perusahaan yang baik, good corporate culture, act consulting

Bagaimana Cara Membentuk Budaya Perusahaan yang Baik?

By Article No Comments

Keuntungan dari adanya budaya perusahaan yang kuat didukung oleh beragam bukti sosial. Diantaranya disampaikan oleh James L. Heskett, bahwa budaya kerja berpengaruh pada  20-30% peningkatan dalam performa kinerja keungan perusahaan, saat dibandingkan dengan competitor dengan budaya kerja yang buruk. Menurut Coleman, dalam Harvard Business Review tahun 2013, sejumlah unsur terbesar dari budaya perusahaan dibawah harus diperhatikan dalam membentuk budaya perusahaan yang baik;

1.            Visi. Sebuah budaya yang kuat bermula dengan pernyataan visi dan misi yang kokoh. Perubahan sedikit saja pada kalimat visi misi dapat merubah arahan dan haluan sebuah perusahaan secara signifikan. Pernyataan visi terlihat sederhana, namun merupakan sebuah elemen fundamental dalam sebuah budaya perusahaan.

2.            Nilai atau values. Anda ingin tahu apa yang menjadi inti dari sebuah perusahaan besar? Bila anda menebak; modal, maka anda salah. Karena yang paling utama yang membuat perusahaan kecil menjadi tumbuh besar dan menghasilkan profit besar, karena mereka memiliki values yang disusun dengan tepat. Mereka memposisikan dirinya sebagai perusahaan yang dibutuhkan masyarakat, dan menjadi jawaban dari kesulitan yang ada. Karena itu mereka tumbuh dan terus membesar.

3.            Praktek atau eksekusi. Value tak berarti tanpa praktek dan eksekusi yang tepat. Saat sebuah perusahaan menulis; “karyawan adalah asset terbesar kami”, maka publik akan mencari tahu apa yang diberikan perusahaan tersebut bagi pegawainya. Nilai seperti “care dan respect” akan dicari dalam bentuk pelayanan pelanggan yang ramah dan penuh hormat, tanpa adanya rasa takut atau tendensi negatif dalam prakteknya. Apapun values atau nilai-nilai perusahaan yang anda miliki, kesemuanya harus didorong dengan kriteria penilaian dan kebijakan promosional yang sesuai, sejalan dengan prinsip operasional seperti apa yang dijalankan oleh perusahaan dalam kesehariannya.

4.            Budaya perusahaan tidak dapat disusun secara koheren tanpa adanya orang-orang yang memiliki karakter sesuai dengan tujuan perusahaan, dan memiliki kemampuan untuk menjalankan semua values yang disusun, sejak perusahaan tersebut pertama dibuat. Inilah mengapa sejumlah perusahaan hebat di dunia menyampaikan bahwa mereka merekrut bukan hanya orang yang terhebat, tapi juga yang memiliki karakter yang sesuai dengan budaya yang dimiliki. Ini sebenarnya menguntungkan bagi kedua belah pihak, karena menurut penelitian yang dilakukan monster.com, kandidat yang merasa menemukan perusahaan dengan budaya yang tepat, akan mau menerima gaji 7% lebih sedikit dari perusahaan lain. Bahkan, departemen dengan budaya kerja yang sejalan memiliki 30% lebih sedikit pegawai yang resign. Orang akan bertahan dengan perusahaan yang mereka rasakan memiliki budaya yang tepat. Tiap pekerja baru juga akan “membawa serta” budaya kerja dari tempat ia berada sebelumnya.

5.            Kemampuan naratif. Para pemimpin dalam perusahaan harus mampu membahasakan semua unsur budaya yang ingin ditegakkan, dengan bahasa yang sesuai dengan level pegawai. Hal ini karena sebuah perusahaan besar memiliki sejarah besar di baliknya, dan itulah yang ingin diteruskan pada generasi di masa depan. Sebuah budaya dapat dirancang dengan indah. Namun menjadi sangat berdampak kuat saat dapat dikenali, dibentuk, dan diceritakan kembali sebagai bagian dari budaya yang terus lestari dalam sebuah perusahaan.

6.            Tempat. Mengapa sejumlah firma keuangan berkantor di London atau New York? Mengapa perusahaan IT terhebat harus berkantor di Silicon Valley? Jelaslah bahwa lokasi dan desain suatu tempat, membentuk budaya yang berlangsung di dalamnya. Sejumlah kota dan negara memiliki budaya lokal yang terbawa dalam perilaku di kantor. Seperti gaya kolaborasi, yang mungkin bertentangan dengan apa yang ingin dibentuk oleh kantor anda. Untuk itu pastikan bahwa tempat- apakah itu geografisnya, arsitekturnya, atau desain ruangan di dalamnya, karena ini dapat mempengaruhi nilai dan perilaku semua orang yang bekerja di tempat tersebut.

Setidaknya ada enam unsur diatas yang dapat anda perhitungkan dalam upaya untuk membentuk budaya kerja yang baik di dalam perusahaan, menurut Harvard business review. Bagaimana? Apakah anda rasa cocok untuk perusahaan Anda? Bila Anda memerlukan sertifikasi untuk keahlian Anda dalam membentuk budaya perusahaan, berikut ini jadwal untuk Corporate Culture Certification dari ACT Consulting di 2018. Klik disini. Atau bila perusahaan Anda membutuhkan bantuan dalam melakukan transformasi budaya perusahaan, hubungi kami di 0818-213-165 (Donna) atau email kami di info@actconsulting.co

good corporate culture, act consulting, makna gcc

Apa itu Good Corporate Culture (GCC)?

By Article No Comments

Good corporate culture atau budaya kerja yang baik menjadi bagian penting dalam tata kelola perusahaan. Bahkan hal ini menjadi syarat mutlak bagi semua perusahaan yang terdaftar dalam bursa saham, ingin tahu kenapa?

Berikut ini keuntungan dari good corporate culture bagi perusahaan, berdasarkan hasil penelitian 10 tahun yang dilakukan oleh Queen’s University Centre for Business Venturing (Pontefract dalam Forbes, 2017). Mereka menggunakan data dari 10 tahun survey employee engagement, menghasilkan data berikut ini bahwa organisasi dengan budaya yang baik menghasilkan;

• 65% kenaikan harga saham 

• 26% penurunan turnover karyawan

• 100% peningkatan jumlah lamaran bekerja yang masuk

• 20% penurunan jumlah karyawan tidak hadir

• 15% peningkatan produktivitas

• 30% kenaikan tingkat kepuasan pelanggan

*Keuntungan dari Budaya Perusahaan yang Positif*

Selain akan meningkatkan harga saham secara signifikan dalam kurun waktu 10 tahun ke depan, perusahaan yang memiliki budaya dan tata kelola yang baik pun akan memperoleh kepercayaan dari para buyer di bursa saham, hingga mereka menjadi perusahaan-perusahaan yang terbaik untuk berinvestasi. Selain itu, karyawan sebagai ujung tombak perusahaan pun harus menjadi bagian utama yang dikembangkan oleh perusahaan. Berikut ini keuntungan dari memiliki budaya perusahaan yang positif (Kohl, 2018 di forbes.com) ;

  • Rekrutmen menjadi mudah. Semua orang ingin bekerja di perusahaan yang memiliki reputasi yang baik di mata pegawainya. Sebuah korporasi dengan budaya positif akan menarik banyak orang berbakat yang bersedia untuk menjadikan perusahaan Anda sebagai rumah mereka.
  • Loyalitas bekerja. Pekerja lebih suka berada di perusahaan yang memperlakukan mereka dengan menyenangkan, hingga mereka bersemangat datang bekerja setiap harinya.
  • Kepuasan bekerja. Karyawan yang berinvestasi untuk menjadikan pekerja merasa bahagia, akan mendapatkan imbalan berupa pekerja yang gembira dan berdedikasi.
  • Kolaborasi yang hebat. Budaya kerja mendukung tumbuhnya interaksi social, kerjasama, dan komunikasi terbuka. Kolaborasi ini dapat mendatangkan banyak hasil positif
  • Performa kerja meningkat. Budaya kerja yang kuat berkorelasi positif dengan produktivitas tinggi. Pegawai lebih merasa termotivasi dan berdedikasi pada perusahaan dengan budaya kuat
  • Moralitas meningkat. Mempertahakan budaya kerja yang positif adalah cara yang dijamin dapat meningkatkan moralitas pegawai, saat mereka bekerja dalam lingkungan yang positif.
  • Berkurangnya tekanan. Budaya kerja positif akan mengurangi stress kerja secara signifikan. Ini membantu untuk meningkatkan kesehatan karyawan dan performa kerja secara bersamaan.

Budaya perusahaan adalah hal penting yang harus dimiliki setiap organisasi atau perusahaan. Kesalahan dalam menerapkan budaya persebut akan berpengaruh terhadap keberhasilan transformasi, integrasi dan pertumbuhan yang kurang agresif dan inisiatif strategis lainnya. Oleh karena itu, untuk membangun budaya perusahaan yang baik perlu langkah-langkah yang terukur, terencana dan komprehensif.

Bagaimana Cara Perusahaan Melakukan Transformasi Budaya Kerja Organisasi?

Tiga hal yang harus diselaraskan dalam pembangunan budaya kerja organisasi:

  1. Keselarasan Mission-Vision-Values-Meaning Alignment (MVVM), dimana setiap anggota organisasi dalam setiap level memahami dan memiliki komitmen untuk berjalan ke arah yang sama.
  2. Keselarasan Values-System-Leadership Alignment, dimana pembangunan budaya tidak hanya fokus kepada internalisasi nilai.

Pembangunan budaya harus disertai penerapan sistem kerja yang mampu memastikan setiap individu menjalankan nilai-nilai. Selain itu, para pemimpin harus menjadi role model.

  • Keselarasan 3.0 (IQ, EQ, SQ) dimana pembangunan budaya kerja harus dilakukan menggunakan pendekatan intelektual, emosional dan spiritual.

Bagaimana? Apakah anda rasa cocok untuk perusahaan Anda? Bila Anda memerlukan sertifikasi untuk keahlian Anda dalam membentuk budaya perusahaan, berikut ini jadwal untuk Corporate Culture Certification dari ACT Consulting di 2018. Klik disini. Atau bila perusahaan Anda membutuhkan bantuan dalam melakukan transformasi budaya perusahaan, hubungi kami di 0818-213-165 (Donna) atau email kami di info@actconsulting.co

sertifikasi profesi corporate culture specialist, komite gcc, komite gcg, act consulting

Urgensi Sertifikasi Profesi Untuk Elevasi Fungsi Komite GCC dan GCG

By Article No Comments

Dalam menunjang pelaksanaan Good Corporate Governance, Korporasi membentuk Komite GCG. Tugas komite ini adalah untuk membantu Dewan Komisaris. Selain itu, komite ini harus bertanggung jawab untuk melakukan peningkatan dan penyempurnaan praktik GCG di dalam perusahaan.

Adapun tugas dan tanggung jawab Komite GCG saat ini adalah untuk mengevaluasi implementasi GCG di lingkungan lembaga atau korporasi. Selain itu, komite ini juga memberikan rekomendasi mengenai penyempurnaan dan kelengkapan GCG dalam lembaga atau korporasi. Lalu komite ini juga harus memastikan kebijakan yang berlaku dalam korporasi atau lembaga telah sesuai dengan budaya, etika, nilai Perseroan dan sesuai dengan asas GCG. Selain juga harus melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Dewan Komisaris terkait dengan pengembangan dan penerapan GCG.

Namun pada era VUCA ini, Peran Komite GCG dan GCG mengalami peningkatan. Hal ini berkaitan dengan peran komprehensif dan integratif yang dimiliki oleh komite GCG dan komite GCC, sebagai bagian yang paling mengetahui seluruh seluk-beluk perusahaan.

Sehubungan dengan peran tersebut, penting untuk komite GCG dan komite GCC untuk mendapatkan sertifikasi sebagai Corporate Culture Specialist (CCS). Peran sertifikasi ini dalam kehidupan profesional para pemegang tanggung jawab sebagai komite GCG dan GCC adalah;

  • Sebagai bentuk pengesahan dari Negara atas profesionalitas Anda sebagai ahli budaya perusahaan. Hal ini karena gelar CCS yang dapat disandingkan setelah nama anda ini, diberikan oleh LSP ESQ dengan bekerjasama bersama Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).
  • Menumbuhkan keberanian pada diri Anda sebagai ahli budaya perusahaan untuk menjadi penegak budaya perusahaan di tempat Anda bekerja.
  • Menumbuhkan kemampuan untuk mengatasi tantangan Budaya korporasi yang dapat timbul kapan saja
  • Memiliki keahlian untuk merumuskan visi, misi dan nilai korporasi / lembaga dengan metode professional
  • Memiliki keahlian Implementasi Budaya kerja ke dalam setiap Unit Kerja dan Individu
  • Memiliki pengetahuan mengenai berbagai metode dalam melakukan evaluasi budaya perusahaan
  • Mendapatkan pengakuan atas keahlian untuk menangani budaya perusahaan yang bermasalah

Program peningkatan keahlian dalam membangun budaya korporasi hingga beberapa tahun yang lalu belum dikembangkan di Indonesia, hingga pada tahun 2018 ini saat dibentuk Lembaga Sertifikasi Profesi ESQ dengan membuka program training sertifikasi sebagai Corporate Culture Specialist dan Corporate Strategy Specialist. Untuk mendapatkan info mengenai program ini, dapat menghubungi kami via email di info@actconsulting.co atau hubungi kami via telepon/wa/sms ke nomor; 0818-213-165 (Donna).

optimasi fungsi komite audit, fungsi komite audit, komite audit di era vuca, act consulting

Mengoptimalkan Fungsi Komite Audit dan Management Review Committee

By Article No Comments

Di banyak perusahaan manufacturing, perusahaan migas dan lembaga pemerintahan, fungsi Komite Audit dan Management Review Committee cukup beragam. Diantaranya adalah untuk mengontrol pelaksanaan SOP dan memantau kesesuaian pelaksanaan operasional harian sesuai dengan standar ISO. 

Karena memegang fungsi sebagai komite audit internal, komite MR harus memastikan semua prosedur berjalan dengan baik dan menggunakan dokumen yang sesuai. Komite Audit dan MR juga harus menjamin semua  mekanisme proses bisnis telah sesuai dengan standar ISO terbaru. 

Namun, kini kita berada di Era VUCA atau era ekonomi industri 4.0, dimana semua perubahan berjalan dengan sangat cepat dan tidak dapat diprediksi. Untuk itu, komite Management Review harus memegang peranan yang lebih dari sebelumnya. Yaitu menguasai keterampilan strategi korporasi dan lembaga.

Apa saja yang dapat ditambahkan pada Fungsi Komite Audit dan Management Review Comittee? Hal yang pertama adalah; komite Audit atau MR akan menjadi lebih baik bila menguasai skill perencanaan strategis (strategic planning). Dengan cara ini, komite Audit atau MR dapat menyelaraskan antara visi misi korporasi dengan pelaksanaan strategisnya dalam keseharian tugas manajemen.

Di saat persaingan bertambah sengit, komite Audit atau MR diharapkan menguasai keterampilan strategis agar dapat menjadi mitra eksekutif di dalam perusahaan. Komite Audit atau MR diharapkan peka terhadap berbagai isu-isu yang tengah terjadi di lingkungan internal dan di lingkungan eksternal perusahaan, dan melakukan fungsi komunikasi organisasi untuk memastikan semua isu ditangani dengan baik.

Tugas baru MR di Era VUCA atau era ekonomi industri 4.0 adalah untuk memantau pelaksanaan strategi dan melakukan optimasi proses bisnis dengan berbagai tools manajemen yang ada seperti balance scorecard dan analisa SWOT-TOWS.

Komite audit atau MR juga diharapkan membantu pihak Human Capital atau bagian SDM dalam membuat rancangan key performance indicator secara makro, sebagai bagian dari turunan rencana strategi (renstra). Setelah itu, baru diturunkan ke bagian HR untuk membuat rincian KPI bagi setiap karyawan.

Komite audit atau MR juga diharapkan dapat menjadi mitra bagi change management committee yang ada di korporasi untuk membantu pelaksanaan perubahan dengan membantu membuat dan memantau berbagai dokumen dan tools komunikasi yang digunakan dalam manajemen perubahan.

Fungsi Komite Audit dan Management Review di era ekonomi Industri 4.0;

  1. Komite audit internal
  2. Memantau standar proses bisnis
  3. Merancang draft Renstra/ Annual Plan
  4. Optimasi bisnis dengan balance scorecard
  5. Menganalisa KPI secara makro
  6. Mitra bagi change management

Dengan melakukan keenam fungsi diatas, komite audit dan MR akan memberikan nilai tambah bagi manajemen dan perusahaan secara keseluruhan. Dengan memiliki keterampilan strategis, fungsi komite audit dan MR akan lebih optimal. Hingga dalam pelaksanaan tugasnya, komite audit dan MR akan membantu kinerja korporasi agar lebih meningkat, dengan memenuhi standar kualitas yang diakui secara internasional. 

Setelah menguasai keterampilan strategi, peran komite audit dan MR juga akan lebih baik karena menjadi lebih tepat dalam melihat berbagai kemungkinan untuk pengembangan bisnis. 

Keterampilan strategi korporasi juga akan membantu komite audit dan komite MR agar dapat menjadi mitra bagi eksekutif untuk menemukan peluang bisnis, menemukan ancaman internal dan eksternal, dan mampu menyusun strategi untuk mengatasinya. 

Untuk memberikan keterampilan strategi bagi komite audit dan Management Review comittee di perusahaan atau lembaga anda, sertakan mereka dalam Training Sertifikasi Corporate Strategy Specialist. Melalui pendidikan ahli strategi ini, mereka akan mendapatkan  keterampilan yang diperlukan dan menumbuhkan keberanian mereka untuk dapat menjadi mitra para eksekutif dalam hal perencanaan strategis. Korporasi akan berkembang menjadi lebih baik dan terjaga. 

Untuk mendaftarkan diri anda atau kawan anda di program Training Sertifikasi Corporate Strategy Specialist, anda dapat mengirimkan email ke info@actconsulting.co, atau telepon/ kirim pesan whatsapp ke nomor 
kami di 0812-9400-0985 (Donna) atau 0821-2487-0050 (Gisri).

act consulting, cara menyusun renstra, menyusun rencana strategi

Cara Menyusun Rencana Strategis (Renstra) Lembaga atau Korporasi

By Article No Comments

Apakah Anda tengah memegang tanggung jawab untuk melakukan persiapan penyusunan rencana strategis (renstra) atau rencana tahunan (annual planning) untuk lembaga atau perusahaan tempat Anda bekerja?  

Bagi Anda yang tengah dipercaya untuk memegang tanggung jawab sebagai perencana strategi di lembaga atau perusahaan Anda, pemaparan yang diberikan oleh ACT Consulting ini semoga berguna bagi Anda.

Penyusunan Renstra atau annual plan merupakan rutinitas yang harus dilakukan tiap tahun. Ada yang melakukannya pada quarter empat di tahun sebelumnya, adapula yang melakukannya pada awal quarter pertama tahun berjalan. 

Biasanya, telah ada panduan untuk melakukan penyusunan renstra atau annual planning ini. Diantaranya dengan mengambil perencanaan tahun sebelumnya sebagai acuan. Namun mungkin anda dan sesama rekan yang tergabung di tim Renstra kini menginginkan metode yang lebih baik untuk menyusun Renstra di tahun ini. 

Apakah Anda bekerja di rumah sakit, lembaga pemerintahan, perusahaan jasa, manufacturing, atau mengelola bisnis yang dimiliki sendiri, Anda membutuhkan lebih dari sekedar panduan untuk menyusun visi dan misi serta target keuangan. Anda pun butuh untuk mengetahui keadaan  perusahaan Anda, di tengah iklim persaingan yang tengah memanas.

Anda pun merasa perlu untuk mengetahui kondisi konsumen dan masyarakat sebagai bagian dari para pemangku kepentingan yang terkait dengan lembaga atau korporasi Anda. Karena kesemuanya berperan dalam menunjang kinerja lembaga dan korporasi atau bisnis Anda secara makro.

Renstra atau annual planning, harus disusun dengan memperhatikan  empat unsur yang ada dalam Balance Scorecard. Unsur Finansial, Konsumen, Operasionaldan Pengembangan. Keempatnya harus diturunkan ke dalam langkah-langkah yang terpadu. Dimulai dari perencanaan di tingkat makro organisasi.

Di tingkat makro ini, biasanya lembaga melakukan evaluasi terhadap kinerja yang telah lalu. Ini merupakan bagian dari BSC dalam langkah ke 3,  yaitu peninjauan sistem operasional internal.

Selain itu, sebuah lembaga bisanya melakukan pemetaan  tantangan, peluang, kekuatan, dan kelemahan (SWOT dan TOWS analysis), dengan memperhatikan harapan dari para pemangku kepentingan.

Sebagai salah satu tahap dalam pemetaan SWOT dan TOWS ini, lembaga haruslah dapat memahami isu strategis apa saja yang menjadi tantangan, kekuatan, peluang, dan kelemahan lembaga. Serta arahan tujuan visi misi yang menjadi harapan organisasi ke depannya. 

Melalui penurunan langkah strategis dari visi misi menjadi performance indicator, sebuah rencana menjadi lebih konkrit. Performance indicator ini  untuk dipegang oleh para pimpinan departemen dan direksi sebagai acuan. Lalu diturunkan lagi ke level medium, menjadi standar operasi yang akan dilakukan dalam kendali dari para manajer atau kepala bagian.

Langkah-langkah ini harus diselaraskan dengan apa yang ditulis di dalam Balance Scorecard, agar kesemua tahapan yang disusun dan diambil dapat dilakukan dengan seimbang. Apabila ada item proses bisnis yang berada diluar matriks BSC, maka hal tersebut dianggap tidak perlu untuk dilaksanakan. Fokus saja pada empat kotak matriks dalam BSC untuk memastikan semua proses internal telah sesuai dengan tujuan organisasi. 

Karena Anda melakukan perencanaan strategis, maka Anda pun harus memperhatikan pertumbuhan para karyawan yang memegang tanggung jawab. Berikan dan anggarkan jam belajar untuk mengembangkan setiap orang.

Dengan cara seperti ini, kekuatan organisasi pun menjadi terbangun kokoh. Karena unsur pengembangan sumber daya manusia amat diperhatikan, karena di tangan tiap karyawanlah ujung tombak eksekusi rencana akan dijalankan. Seperti diutarakan oleh para ahli bahwa mereka yang berhenti belajar akan berjalan di tempat.

Baru setelah itu dilakukan individual performance contract atau penyusunan KPI yang bersifat makro dari para Direksi atau kepala Departemen. Lalu diturunkan kembali menjadi KPI untuk para Manajer atau Kepala Bagian. Lalu dibuat lebih mikro untuk masing-masing supervisor dan staf. Penyusunan ini semua membutuhkan analisa yang terstruktur.

Cara Membuat Rencana Strategis (Renstra) atau Annual Planning:

  1. Temukan Visi Misi dan Roadmap setahun
  2. Analisa proses bisnis dengan balance scorecard sesuai roadmap
  3. Tentukan Performance Indicator sesuai blueprint organisasi
  4. Analisa isu internal eksternal dengan metode bisnis forensic
  5. Gunakan Strategy Toolbox sesuai kebutuhan

Untuk memperoleh penyegaran mengenai cara-cara penyusunan Renstra yang efektif, hubungi kami via email di info@actconsulting.co atau telpon kami di nomor 0812-9400-0985 (Donna) atau 0821-2487-0050 (Gisri).

Untuk menjadi seorang Ahli Strategi bagi Lembaga, korporasi dan bisnis, Anda dapat mengikuti Training Corporate Strategy Specialist dari ACT Consulting. Hubungi kami dan dapatkan harga khusus untuk paket korporat.

spiritual center, act consulting, membangun mental juara, budaya juara, budaya kerja juara

Menciptakan Mental Juara dengan Spiritual Center

By Article No Comments
temukan kekuatan tak berbatas dari spiritual center di hati anda

Menciptakan mental juara, dimulai dengan menemukan sumber energi tak terbatas di dalam diri seseorang yang akan menjadi sumber tenaganya. Menjadi motivasi utamanya dalam bekerja, belajar, dan bersosialisasi. Sumber tenaga atau sumber energi motivasi seseorang adalah pusat spiritualnya atau yang dinamakan sebagai “spiritual center”.

Pusat spiritual ini merupakan intike kuatan atau baterai di dalam diri seseorang, yang berisi energi yang murni dan bersih. Energi yang tak akan  habis-habis dan selalu bertambah banyak apabila terus menerus diaktifkan. Apakah pusat spiritual ini? Pusat spiritual di dalam diri kita berasal dari nama-nama Tuhan yang kita kagumi dan kita percayai, yang kita anggap penting dan yang kita ingin wujudkan dalam hidup kita di dunia.

Salah satu contoh tokoh dunia yang berhasil dengan menemukan spiritual centernya adalah Juara Tinju Dunia; Muhammad Ali. Sumber energinya yang membuatnya menjadi juara dunia berkali-kali, hingga mampu meng-KO lawan-lawannya adalah panggilan hatinya untuk mewujudkan; Keadilan.

Berasal dari rasa pedih yang dialaminya akibat diperlakukan tidak setara karena saat ia remaja, ia mengalami pemisahan hak. Pada saat itu, ia masih bernama Cassius Clay. Saat itu ia telah membanggakan negaranya, Amerika Serikat, dengan mendapatkan Medali Emas di Olimpiade, untuk cabang olahraga Tinju. Namun, saat ia pulang ke kotanya dan ingin makan di restoran, Cassius Clay diusir oleh pelayan restoran,karena ia berkulit hitam.

Perlakuan tidak setara yang diterimanya, membuat api semangatnya berkobar membara. Ia ingin merubah keadaan dunia saat itu yang semula memisahkan antara kulit hitam dan kulit putih dengan perlakuan yang berbeda. Pada masa itu, warga selain kulit putih diperlakukan sebagai warga kelas dua dan kelas tiga.

Karena “kampanye” yang dilakukan oleh Cassius Clay atau Muhammad Ali itu  terus ia gaungkan sepanjang masa mudanya, bahkan hingga masa tua dan akhir hidupnya. Semangat Ali saat itu dirasakan oleh banyak warga dunia di berbagai benua yang berbeda.

Hingga bergaunglah kepedulian mengenai “Kesetaraan Hak” ke seluruh penjuru dunia. Lahirnya kaum hippies yang rela meninggalkan pekerjaan dan kuliah mereka untuk berdemo ke berbagai kota menggulirkan issue persamaan hak tersebut. Apa yang awalnya dikemukakan oleh Muhammad Ali ini kemudian menyebar ke seluruh penjuru dunia.

Hingga akhirnya masyarakat dunia sepakat untuk menghilangkan rasisme. Hingga akhirnya terwujud persamaan hak ke seluruh dunia, hingga saat ini.

Perjuangan Muhammad Ali ini membuatnya sangat bangga ketika akhirnya di masa tuanya, ia bisa menyaksikan, warga kulit hitam, Barack Obama, menjadi seorang Presiden Amerika Serikat.

Lihat, alangkah besar bukan, tenaga yang dapat tercipta dari spiritual center ini? Tenaga inilah yang menjadi sumber energi yang dapat membuat seseorang menjadi tak terkalahkan untuk waktu yang lama.

Apakah lembaga atau perusahaan Anda membutuhkan bantuan dalam membangkitkan Mental Juara? Anda dapat mengirimkan email ke; info@actconsulting.co atau mengirimkan pesan whatsapp atau menelepon ke nomor; 0812-9400-0985 (Donna/ Gisri). 

Apa saja keuntungan Fun Theory dalam training, act consulting

Keuntungan Fun Theory dalam Training

By Article No Comments

Biaya pelatihan dalam perusahaan biasanya berjumlah cukup besar. Untuk perusahaan dengan jumlah karyawan 1000 orang misalnya, jumlah anggaran untuk training bisa mencapai 1 milyar rupiah atau lebih. Namun, ternyata sejumlah training yang dilaksanakan tidak memiliki dampak yang signifikan terhadap performa kerja dan keuntungan perusahaan.

Bila suatu training dilakukan dengan metode yang menarik,menggunakan permainan sebagai metode belajar, menggunakan musik yang menarik, melibatkan sisi afektif dari peserta, maka tingkat pemahaman terhadap materi yang disampaikan akan menjadi lebih tinggi. Tingkat penolakan peserta terhadap tujuan training pun menjadi minim. Bahkan bila tujuan training adalah untuk merubah perilaku, maka hal ini dapat lebih mudah dilakukan.

Dalam Psychology Today, Willis (2007) menyampaikan apa saja keuntungan  Fun Theory dalam Training?

  1. Pemrosesan informasi efektif
  2. Pemahaman jangka panjang
  3. Peserta lebih nyaman
  4. Berpengaruh pada perilaku
  5. Motivasi meningkat
  6. Peserta lebih aktif
  7. Tingkat stress rendah
  8. Level kognisi tinggi
  9. Muncul momen AHA

Berikut ini penjelasannya satu persatu:

  • Pemrosesan informasi efektif.

Tujuan training berbeda-beda, ada yang untuk memberikan pemahaman, ada yang untuk merubah perilaku, ada yang untuk meningkatkan skill. Beragam tujuan ini dapat lebih mudah dicapai dengan menggunakan Fun Theory.

  • Pemahaman jangka panjang

Dalam kurva Ebbinghaus, bahkan 10 menit sejak training selesai saja, peserta sudah mulai melupakan apa yang baru saja mereka pelajari dalam training. Karena itu, Fun Theory menjadi penting. Apa yang disampaikan dengan cara yang menyenangkan, akan diingat dalam jangka waktu yang lebih lama, karena meninggalkan kesan yang baik secara emosional.

  • Peserta lebih nyaman

Training yang berlangsung dengan menyenangkan, akan membuat peserta tidak mengantuk, tidak terbebani, dan tidak merasa kesulitan dalam memahami materi yang diberikan. Dengan cara ini, peserta merasakan training yang mereka jalani lebih nyaman, dan akan memberikan kesan yang dapat lebih mendalam dan lebih lama diingat.

  • Berpengaruh pada perilaku

Salah satu metode dalam fun theory adalah melalui games dan simulasi. Dengan cara ini, seluruh tubuh dan emosi peserta diaktifkan. Ini membuat peserta merasakan sendiri sejumlah tantangan, namun dalam konteks situasi yang aman. Pengaruhnya akan mendalam, sehingga peserta training kemudian merasakan keinginan untuk berubah.

  • Motivasi meningkat

Training yang dilakukan dengan metode yang berkesan, akan membuat peserta memahami tujuan training dengan cara yang menyenangkan. Dengan cara ini peserta akan menemukan berbagai inspirasi untuk berubah. Motivasi peserta dalam bekerja dan keinginan peserta untuk mengembangkan diri pun akan muncul.

  • Peserta lebih aktif

Dalam metode konvensional, orang mudah bosan dan merasa tidak terlibat. Dalam metode yang Fun, peserta merasakan situasi yang nyaman. Ia merasa tidak berada dalam lingkungan yang mengancam. Kenyamanan ini membuat peserta menjadi lebih aktif dan mau memberikan ide-idenya, ia pun akan terdorong untuk mau bekerjasama dengan peserta lainnya.

  • Tingkat stress rendah

Pengetahuan yang dimampatkan terlalu banyak dalam sebuah training, mungkin terlihat keren. Namun ini dapat membuat peserta merasa tertekan untuk dapat mengingat semua yang diajarkan. Padahal, untuk membuat peserta berubah dan berkembang, diperlukan unsur afektif di dalamnya. Karena itu Fun  Theory membuat peserta merasakan tingkat stress  yang rendah dan aman, dan mau terlibat aktif dalam training.

  • Level kognisi tinggi

Pemahaman tingkat tinggi tidak harus disampaikan melalui sejumlah teori yang rumit. Level kognisi yang tinggi justru harus dipicu dengan metode yang membuat peserta senang dan nyaman. Cara ini akan menembus berbagai penghalang yang ditimbulkan oleh amygdala saat belajar.

  • Muncul momen AHA

Merancang suatu training untuk dapat memunculkan momen AHAtidaklah mudah. Namun dengan Fun Theory, hal ini dimungkinkan. Tidak diperlukanteknik psikologis atau NLP yang rumit untuk itu, namun diperlukan pemahaman yang mendasar mengenai cara bagaimana manusia belajar.


Untuk melakukan Training Karyawan dengan konsep FUN THEORY yang terbukti efektif dan berhasil, hubungi kami via email di info@actconsulting.co atau telepon ke 0821-2487-0050 (Donna).

Cara Menciptakan Budaya Juara, act consulting, corporate culture

Cara Menciptakan Budaya Juara

By Article No Comments

Apakah di perusahaan Anda, sudah tercipta tim-tim dengan mental juara? Tim dengan mental juara ini akan membentuk suatu kepaduan korporasi dengan budaya juara. Ingin tahu caranya? Berikut ini rahasia yang ACT Consulting ingin paparkan.  Dengan memahami kinerja dan cara kerja di sejumlah perusahaan yang berbeda. Berikut ini cara menciptakan budaya juara;  

  1. Temukan spiritual center

Bantu semua orang dalam tim untuk menemukanspiritual center dalam diri mereka masing-masing, untuk membuka potensi terpendam dalam diri mereka. Yakinlah bahwa setiap orang dalam tim anda adalah orang-orang yang hebat, dan bantu mereka untuk menjadi hebat.

  • Rumuskan tujuan besar

Temukan satu tujuan besar yang dapat membuat semua orang bekerjasama tanpa kenal lelah untuk dapat mencapainya. 

  • Berkolaborasi dengan saling memahami

Bantu tim untuk menemukan kepaduan kerja dengan semangat kolaborasi. Orang-orang yang hebat, mampu menghebatkan orang lain. Buatlah tim ini berkinerja super dengan memberikan kemampuan untuk saling memahami dan berikan kemampuan untuk dapat berkomunikasi dengan membangun, dan bukan tipe komunikasi yang destruktif.

  • Pemimpin mencipta jalan menuju tujuan

Kukuhkan pimpinan sebagai sebuah pemimpin orchestra kerjasama tim. Ia haruslah sosok yang dapat memahami danmenerjemahkan cara untuk mencapai tujuan, dan mampu mengkomunikasikannya dengansemua lapisan

  • Pahami siklus kerja dan ritme kerja

Bila sebuah tim yang hebat sudah dicapai, berikan pengetahuan juga mengenai siklus kerja. Bahwa adakalanya suatu kerjatim bisa turun dan naik. Ada kurva yang bersifat turun naik. Bahwa setiap orang juga memiliki ritme kerja masing-masing. Untuk itu, berikan peluang untuksetiap orang dalam tim anda terbuka dalam melakukan job crafting. Setiap orang mengerjakan suatu tugas dimana mereka paling baik.

  • Kembangkan skill tiap orang

Setiap juara memerlukan latihan. Untuk setiap orang dalam tim anda, berikan pada mereka waktu dan kesempatan untuk meningkatkan skill yang mereka miliki.

  • Beri penghargaan, perhatian dan pujian

Setiap orang membutuhkan penghargaan. Orang yang merasa dihargai, akan memberikan waktu, tenaga, dan pekerjaan terbaiknya. Berikan dosis pujian, perhatian, dan pengertian yang cukup, namun tidak berlebihan.

  • Perlakuan yang adil pada setiap orang

Perlakukan setiap orang dalam tim anda dengan adil. Semua orang berteriak mengajukan persamaan hak. Berikan itu pada mereka,dan mereka akan menghargai dan berbuat adil pada anda dengan memberikan prestasi juara. Bersama, anda akan membentuk tim dengan budaya juara.


Untuk mendapatkan bantuan mengenai cara mengembangkan Budaya Juara di Korporasi atau Lembaga Anda, hubungi kami via email di info@actconsulting.co atau telepon ke 0821-2487-0050 (Donna).

cara membuat strategi tahunan yang efektif, strategi tahunan, act consulting, dwitya agustina

Cara Membuat Strategi Tahunan Yang Efektif

By Article No Comments

Milestone adalah ukuran tahunan yang kita buat  untuk memastikan kita berada di dalam roadmap yang tepat. Milestone disebut juga annual planning. Saat anda melakukan tutup buku dan menutup tahun kalender ini, dan menyusun rencana untuk tahun baru kedepan. Tentukan Annual Strategic Planning.

Bagaimana cara menyusun Strategi tahunan? Strategi disusun dengan mengisi Balance Scorecard. Apa saja ukuran yang perlu ada di dalam rencana tahunan kita?

  • Hal yang pertama untuk mengukur milestone kita harus memastikan pencapaian ukuran financial atau financial gain. Kita harus merumuskan langkah strategis apa saja yang akan ditempuh untuk memastikan ukuran finansial ini terpenuhi?
  • Hal yang kedua, kita juga harus mengukur kepuasan konsumen. Apakah mereka bahagia dan puas dengan produk serta jasa yangkita berikan? Untuk itu, susunlah langkah strategis untuk memenuhi tuntutan konsumen ini. Bahkan secara lebih advance, kita harus dapat melakukan prediksi keinginan konsumen dari matriks data yang kita peroleh. Sehingga kita dapat membuka kesempatan baru untuk menghasilkan revenue, dari kebutuhan konsumen yang terus berkembang.
  • Hal yang ketiga adalah secara operasional, kita harus mengukur dampak dari proses bisnis yang berjalan. Bagaimana proses operasional bisnis tersebut telah memberikan pengaruh pada kinerja korporasi secara keseluruhan. Kita juga harus mengetahui proses internal apakah yang harus diperbaiki untuk menyediakan nilai dan mencapai tujuan keuangan perusahaan anda?
  • Hal yang keempat adalah kapasitas belajar yang ada di dalam organisasi. Bagaimana hal ini mampu meningkatkan kemampuan DNA organisasi dalam berevolusi secara lebih baik, untuk mampu mengatasi berbagai tantangan yang mendatangkan perubahan yang cepat. Apakah keterampilan dan kapabilitas dari tim karyawan yang anda miliki, untuk mengarahkan proses internal agar dapat memenuhi tujuan nilai untuk konsumen, dan bagaimana mereka dapat bekerjasama untuk mencapai tujuan keuangan?

Keempat langkah ini merupakan bagian dari Balance Scorecard atau yang sering disebut sebagai BSC. Metode pengukuran kinerja perusahaan melalui BSC ini pertama kali dikembangkan pada awal tahun 1990 oleh Robert Kaplan dan David Norton dari Harvard Business School.

Metode balance scorecard ini menghasilkan pandangan menyeluruh yang lebih seimbang dalam meninjau kinerja perusahaan, dibanding pengukuran di masa lalu yang hanya memperhitungkan perolehan finansial (financial gain).

Dalam menyusun strategi tahunan, perhatikan cara memfungsikan matriks BSC ini. Perpaduan langkah 1 dan 2, akan menunjukkan kekurangan Key Result Area di perusahaan Anda. Dan gabungan dari langkah 3 dan 4 akan menunjukkan Effort yang harus dikeluarkan. Untuk itu perusahaan menurunkan strategi ke dalam ukuran Key Performance Indicator yang disepakati antara manajemen dan tim karyawan.

Sisi lain dari strategi adalah penyusunan Rencana Tahunan (Annual Planning) dengan melakukan matriks perhitungan SWOT – TOWS secara seimbang dan menyeluruh : Strength –Weakness – Opportunities – Threats:

S – O : Strength apa yang bisa anda gunakan untuk mengkapitalisasi opportunities yang dimiliki?

W – O :  Weakness apa yang harus dimitigasikan agar opportunities bisa terkapitalisasi?

S – T : Strength apa yang bisa digunakan untuk bisa menangani/ mengurangi Threats?

W – T : Strategi apa yang bisa dilakukan untuk meminimkan Weakness dan menghindari Threats?

Dengan menggunakan metode diatas, Perusahaan Anda dapat menurunkan strategi ke dalam rumusan prosedur standar operasional yang lebih efisien. Untuk memastikan agar proses internal dalam perjalanan bisnis perusahaan berlangsung dengan efektif, cepat, terpadu dan ekonomis. Setelah itu, barulah key performance indicator diturunkan untuk level eksekutif. Untuk menetapkan sejauh mana peranan tiap pimpinan puncak di manajemen terhadap pencapaian target secara keseluruhan. 

Untuk mendapatkan bantuan dalam menyusun Strategi Tahunan bagi korporasi Anda, anda dapat mengirimkan email ke; info@actconsulting.co atau mengirimkan pesan whatsapp atau menelepon ke nomor; 0812-9400-0985 (Donna/ Gisri). 

Open chat
1
Hubungi Kami
Scan the code
ACT Consulting International
Halo,
Ada yang bisa kami bantu?