Organization Culture Health Index (OCHI)
OCHI adalah program transformasi budaya kerja untuk mengetahui tingkat kesehatan budaya organisasi. Tingkat kesehatan ini akan ditunjukkan dengan jumlah prosentase Toxic Culture. Toxic Culture adalah energi yang terpakai untuk kegiatan tidak produktif di sebuah lingkungan kerja. Toxic Culture menunjukkan tingkat konflik, friksi, dan frustasi dilingkungan tersebut
1. Membantu merumuskan nilai-nilai yang baru dalam sebuah perusahaan.
2. Sebagai landasan kerja para Agent of Change (AoC)
3. Medical Record budaya kerja, apabila dilakukan secara rutin
4. Mengetahui index racun budaya
5. Mengetahui harapan pegawai terhadap budaya saat ini dan area perbaikan
6. Mengetahui hal-hal yang menghambat kinerja
Sebuah studi yang dilakukan Barrett Values Centre dan Hewitt terhadap 163 organisasi dan perusahaan in Australia pada tahun 2008, menunjukkan korelasi antara Toxic Culture (Entropi) dengan pertumbuhan revenue. Dalam jangka waktu tiga tahun tampak jelas korelasinya, makin rendah tingkat Toxic Culture maka prosentase pertumbuhan revenue menjadi meningkat. Sedangkan makin tinggi tingkat Toxic Culture maka makin rendah pertumbuhan revenuenya.
Korelasi Toxic Culture & Pertumbuhan Revenue
Selain itu ada korelasi positif antara Toxic Culture dan staff engagement. Yang dimaksud dengan staff engagement adalah bentuk keterikatan antara pekerja dengan organisasi atau perusahaan yang menaungi mereka. Jika Toxic Culture budaya rendah maka enggagement tinggi sedangkan jika Toxic Culture tinggi maka engagement rendah.
Program Design & Detail
6 indikator budaya organisasi yang di hasilkan yaitu:
-
Indeks Kesehatan
-
Faktor Penghambat
-
Pemetaan nilai pribadi, budaya saat ini, dan budaya yang diharapkan
-
Harapan Karyawan
-
Implementasi Nilai
-
Tingkat Kenyamanan Karyawan
Why ACT Consulting?
Memiliki pengalaman melakukan pengukuran budaya organisasi kepada lebih dari 140 organisasi di Indonesia dan Malaysia
-
Mudah (hanya 3 pertanyaan).
-
Customized (meskipun ada standard yang menjadi acuan namun bisa disesuaikan untuk masing-masing organisasi) dan bisa ditambahkan pertanyaan lain sesuai keperluan.
-
Indeks kesehatan (tidak dimiliki oleh metode/alat ukur budaya organisasi lainnya) sehingga bisa dikategorikan mana yang sehat mana yang kurang sehat.