Skip to main content
Category

Article

menjadi pemimpin yang bernilai dan dicintai, act consulting

Menjadi Pemimpin yang Bernilai Tinggi dan Dicintai

By Article No Comments

Di era industri 4.0 saat ini, semua orang bisa belajar dari mana saja. Karyawan tidak lagi banyak membutuhkan arahan, bahkan cenderung menghindar bila didikte mengenai pekerjaannya. Para millenials pun mencari tempat pekerjaan yang nyaman.

Penelitian menunjukkan bahwa millenials bahkan mampu bertahan dan bersedia dibayar lebih rendah bila menemukan tempat dan pemimpin yang membuat mereka nyaman dan berkembang. Bila pemimpin bisa menciptakan atmosfir bekerja yang seperti ini, tentu hal ini akan menjadi sebuah keuntungan kompetitif bagi perusahaan. 

Salah satu contoh yang dapat kita lihat dari Pemimpin tanah air ada pada diri pendiri Gojek, yang menciptakan aturan; Zero Ego, yang berarti siapapun di perusahaan, termasuk para pemimpin, harus menolkan ego mereka.

Bisakah Anda menjadi seperti itu? Karena dengan men-zero-kan ego masing-masing, semua orang dapat mengeluarkan potensi terbaik mereka. Dengan men-zero-kan ego pun, semua orang akan mampu mengalah dan bersatu untuk menghasilkan solusi terbaik bagi kelangsungan bisnis. 

Di ESQ kami sejak tahun 1999 telah mengenal hal ini sebagai Zero Mind Process. Suatu tempat bekerja terdiri dari orang dengan motivasi yang berbeda-beda. Sebuah perusahaan adalah gabungan dari banyak kepala dengan isi otak yang berbeda-beda. 

Pemimpinlah yang harus mampu menyatukan banyak orang yang semuanya berbeda tersebut, dalam satu tujuan yang sama. Semakin rumit orchestra pekerjaan yang harus disatukan dalam sebuah aransemen rencana perkembangan bisnis dari suatu perusahaan, semakin tinggi nilai seorang pemimpin.

Semakin kompleks kesulitan yang harus dihadapi para pimpinan untuk mewujudkan tujuan-tujuan finansial perusahaan yang makin meningkat, semakin besar profit yang dapat dicapai. 

Untuk mendapatkan bantuan mengenai cara membentuk karakter zero ego kepada para pegawai dan pimpinan hingga dapat mengakselerasi perubahan yang kompetitif di organisasi Anda, ACT Consulting memiliki langkah-langkah dan metodologi yang diperlukan. Hubungi kami via email di info@actconsulting.co atau telepon ke 0821-2487-0050 (Donna).

apakah strategi bisnis telah dijalankan dengan tepat, act consulting

Apakah Strategi Bisnis telah Dijalankan dengan Tepat?

By Article No Comments
Image may contain: text
  • Apakah usaha Anda tengah mengalami kegamangan dalam memasuki era persaingan baru?
  • Anda membutuhkan metode yang tepat untuk menentukan langkah bisnis ke depannya?
  • Atau korporasi Anda membutuhkan strategi baru karena proses bisnis Anda tidak lagi dapat menjawab tantangan pasar? 
  • Perusahaan Anda butuh metode penyusunan rencana strategi yang lebih mudah dipelajari dan terbukti berhasil? 

Saatnya untuk belajar dari 30 tahun pengalaman ahli strategi korporasi tingkat dunia yang terbukti telah berhasil masuk dalam jajaran 500 perusahaan terbaik dunia dalam Fortune 500 companies. Hanya dalam waktu singkat, peserta akan memahami berbagai organ taktikal yang dibutuhkan untuk bisa menyusun strategi korporasi hingga 10 tahun ke depan. 

Para peserta akan mempelajari cara menyusun roadmap, menentukan DNA bisnis, merancang blueprint, melakukan bisnis forensik, dan strategi kepemimpinan dengan metode yang mudah dikuasai dan terbukti efektif dan berhasil memenangkan persaingan. 

Jadilah Corporate Strategic Specialist bersama ACT Consulting. Bersama kita akan membedah kesulitan yang ditemui dalam bisnis anda, dan menyusun formula dan menetapkan langkah-langkah solusi terbaik dalam menyusun strategi korporasi bersama para ahli yang terbukti telah membawa banyak perusahaan di Indonesia dan Malaysia memperoleh momen emasnya. 

Untuk mendapatkan bantuan mengenai cara menyusun strategi korporasi dan lembaga hingga dapat mengakselerasi perubahan yang kompetitif di organisasi Anda, ACT Consulting memiliki langkah-langkah dan metodologi yang diperlukan. Hubungi kami via email di info@actconsulting.co atau telepon ke 0821-2487-0050 (Donna).

corporate strategy specialist, act consulting

Mengapa Perlu Legitimasi untuk Keahlian Strategi Anda?

By Article No Comments

Sudah menjadi keharusan untuk Anda yang bekerja di BUMN dan Perseroan Terbatas (PT) untuk melakukan Good Corporate Governance (Tata Kelola Perusahaan yang baik). Untuk itu selain memerlukan kepatuhan terhadap aturan dan etika bisnis, salah satu hal yang diperhitungkan adalah pengakuan kemampuan kepemimpinan strategik di perusahaan untuk menjamin semua pengambilan keputusan dan arahan kebijakan dapat dilakukan dengan baik dan bertanggung jawab pada semua stake holder.

Menjadi nahkoda dan memimpin perusahaan yang besar dengan ratusan hingga ribuan atau bahkan puluhan ribu karyawan yang menggantungkan nasib pada kepemimpinan Anda, menjadikan setiap keputusan yang Anda buat haruslah terukur dan berasal dari metode kalkulasi yang diakui keabsahannya oleh berbagai universitas ternama di dunia.

Dalam Corporate Strategic Program, Anda akan mendapatkan berbagai kemampuan taktikal yang dibutuhkan, dalam waktu singkat. Belum lagi, Anda akan mendapatkan Sertifikasi Nasional dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi sebagai bukti yang legitimate atas pengakuan negara terhadap keahlian strategi yang Anda miliki.

========================================
Program Sertifikasi Corporate Strategic Specialist
========================================
Tanggal: 20-22 Februari 2019
Lokasi: Menara 165 Cilandak Jakarta Selatan
.
Hubungi kami via email :
info@actconsulting.co
.
Kirim wa/ telepon ke :
0821-2356-7237 (Aziz)
.
Atau daftar di link ini :
bit.ly/DAFTARCSS

Meningkatnya Konteks untuk Inovasi Sosial di Bidang Industri dan Mengapa Perlu Grand Why, act consulting

Meningkatnya Konteks Inovasi dan Mengapa Perlu Grand Why

By Article No Comments
industri perlu memastikan alam terus indah dan terjaga

Banyak penggerak inovasi kelas dunia, menjadi besar karena mereka berhasil menemukan problem untuk dipecahkan. Mereka menemukan konteks yang tepat untuk berkiprah, dan menggunakan teknologi secara apik untuk memberikan solusi yang dibutuhkan publik. Lalu tiba-tiba dalam hitungan sejumlah tahun, sebuah perusahaan menjadi sangat besar dan menjadi pemain bisnis kelas dunia.

Namun kita belum banyak melihat, inovasi tersebut dilakukan oleh pemilik industri yang bergerak di sektor manufaktur. Padahal, beragam isu dapat dikembangkan menjadi konteks inovasi yang berskala besar dan dapat menghasilkan keuntungan dan sustainabilitas perusahaan untuk waktu yang lama ke depannya.

Beragam isu ada di sekitar kita seperti perubahan iklim karena polusi, menyebarnya epidemi penyakit kronis, dan menyebarnya kesenjangan sosial yang makin parah. Beragam isu ini menunggu agar semua bagian di masyarakat, terutama dari dunia industri, untuk melakukan beragam inovasi sosial untuk dapat membantu menyelesaikan sejumlah masalah besar yang terjadi secara massif ini.

Bagi pemerintahan, jumlah biaya untuk menangani tiap isu ini dapat memakan anggaran untuk sektor public, padahal masih ada anggaran yang harus dialokasikan secara tetap seperti dana untuk bencana yang diakibatkan oleh perubahan iklim dan biaya kesehatan masyarakat yang jumlahnya terus meningkat.

Bila tidak ada kebijakan yang dapat dilakukan secara radikal untuk menangani penyakit kronis, biaya untuk kesehatan masyarakat terus meningkat dari 9% hingga 12,5% dari seluruh anggaran belanja daerah dan belanja negara di Inggris selama 15 tahun terakhir. Bahkan di Amerika Serikat, biaya ini meningkat dari 16% di tahun 2007 menjadi 25% di 2025, dan bisa meningkat hingga 37% di 2050 (Robin Murray, Julie Caulier-Grice, dan Geoff Mulgan dalam The Open Book of Social Innovation, 2012). Maka bila pihak swasta dan industri tidak bergerak dan tidak melakukan inovasi, maka apa yang akan terjadi pada masyarakat dunia?

Bagaimana iklim berubah secara dahsyat dan menghasilkan resiko bencana dalam skala massif, bagaimana polusi menjadi tak terkendali, bagaimana beraneka sampah makin menyesakkan di negara-negara berkembang dan di lautan pasifik, bagaimana kejahatan kriminal terus meningkat, bagaimana sumbatan kemacetan tak bisa diurai di banyak tempat, kesemua masalah ini membutuhkan semua solusi sebanyak-banyaknya inovasi yang dapat dihasilkan, terutama dari sektor industri.

Hal ini karena, banyak pihak menganggap bahwa sektor industri lah yang selama ini menjadi pangkal masalah. Karena itu, di era inovasi sosial ini, sektor industri pun haruslah memiliki inovasi sosial yang kental, yang lebih dari sekedar gerakan corporate social responsibility semata, tapi lebih ke penciptaan beragam produk yang dapat menghilangkan dan mengurangi masalah dunia tersebut.

Bagaimana dengan industri Anda, apakah inovasi tengah dilakukan dan dihasilkan telah dapat berkontribusi pada permasalahan sosial ini? dan bagaimana perusahaan anda yang bergerak di bidang industri mulai kini bisa mampu mengambil tanggung jawab untuk menihilkan masalah yang dulu pernah dihasilkan oleh industri dahulu di masa lalu?

Sebaik apapun kebijakan public yang dibuat oleh pemerintah di suatu negara, bila para penggerak industri masih belum bergerak mengambil peran dan berpartisipasi untuk mengurangi bahaya lingkungan yang ditimbulkan oleh sampah produk anda misalnya, atau polusi yang dihasilkan oleh kendaraan yang anda produksi, atau masalah eksploitasi lingkungan yang dilakukan oleh industri anda yang mengubah ekosistem secara drastis.

Bila dahulu inovasi di optimalkan untuk menghasilkan keuntungan. Kini saatnya untuk memutar haluan. Gerakkan motor inovasi Anda untuk mulai menyajikan beragam solusi untuk masyarakat. Bila anda dapat melakukannya, maka produk Anda akan mendapatkan rekognisi tak hanya berskala nasional, tapi bisa dikenal oleh masyarakat global. Karena public yang menghargai usaha anda akan dengan sendirinya membantu branding dan marketing produk anda secara tidak langsung, karena merasakan manfaat jangka panjang dari produk dan perusahaan Anda secara luas untuk masa depan.

Mari berinovasi, dengan memulai dari Grand Why ini. Dari kesadaran yang besar untuk melakukan perubahan dan menjadikan bumi sebagai tempat yang lebih baik untuk generasi yang jauh ke depan.

transformational leadership program, act consulting, ary ginanjar agustian

Urgensi Transformational Leadership di Semua Organisasi

By Article No Comments

Bagaimana pendapat para ahli dan akademisi mengenai model kepemimpinan apa yang paling menguntungkan bagi korporasi dan organisasi? Dari sejumlah jurnal ditemukan kesimpulan dari sejumlah ahli dari riset yang mereka lakukan bahwa Transformational Leadership menghasilkan efek yang lebih hebat dibanding kepemimpinan transaksional (Avolio & Bass, 2004; Dvir et al, 2002; Erkutlu, 2008; Northouse, 2007; Waldman et al, 2001). Hal ini disampaikan oleh  Sadeghi dan Pihie (2012) dari University Putra Malaysia dalam International Journal of Business and Social Science.

Sadeghi dan Pihie (2012) menyampaikan bahwa walaupun kepemimpinan transaksional menghasilkan hasil yang diharapkan, namun Transformational Leadership menghasilkan performa yang jauh diatas melebihi harapan dan membawa organisasi pada banyak kemenangan di berbagai sektor (Avolio & Bass, 2004; Erkutlu, 2008; Limsila & Ogunlana, 2008). Mereka juga menyampaikan bahwa pemimpin yang menampilkan perilaku kepemimpinan transformasional dapat memimpin organisasi mereka untuk lebih efektif dan lebih produktif.

Transformational Leadership juga mampu memimpin karyawan untuk memberikan upaya ekstra, dan meningkatkan kepuasan kerja. Karyawan akan terdorong untuk memperbaiki performa kerja mereka hingga melebihi ekspektasi, dan mampu memanen hasil dari kreativitas dan inovasi yang mereka lakukan dalam organisasi, sebagai hasil dari transformational leadership (Zaidatol Akmaliah et al, 2011).

Lebih dari itu, Transformational Leadership  model juga berpengaruh terhadap efektivitas dan performa para pemimpin (Hur et al, 2011; Burke et al, 2006; Judge & Piccolo, 2004). Hasil yang diperoleh dari berbagai langkah dalam model Transformational Leadership ini memberikan hasil yang lebih hebat dibanding dengan melakukan langkah kepemimpinan transaksional.

Erkutlu (2008) juga menemukan bahwa dimensi Transformational Leadership berkorelasi secara positif dengan efektivitas kepemimpinan sementara model kepemimpinan laissez-faire menunjukkan korelasi negatif.

Selain itu, Givens (2008) dari Jurnal Emerging Leadership Journeys, Vol. 1 Iss. 1, 2008, pp. 4-24, dikutip bahwa sejumlah riset menunjukkan bahwa kepemimpinan transformasional berdampak pada kepuasan karyawan (Hatter & Bass; Koh, Steers, & Terborg, 1995) dan komitmen pada organisasi (Barling et al., 1996; Koh et al.). Riset juga menunjukkan bahwa kepemimpinan transformasional berpengaruh pada komitmen karyawan dalam beraneka program transformasi yang berjalan di perusahaan (Yu, Leithwood, & Jantzi, 2002) dan kondisi organisasi (Lam, Wei, Pan, & Chan, 2002). Karena banyaknya pengaruh yang dihasilkan dari model kepemimpinan transformasional inilah, Tucker & Russel (2004) dalam Givens (2008) menyatakan bahwa model kepemimpinan ini dibutuhkan di semua organisasi.

apakah anda bahagia dengan materi, financial effectiveness, act consulting, rich mind training, billionaire mindset

Aktualisasi Grand Why Maksimalkan Bahagiamu

By Article No Comments

Banyak orang merasa bahagia dengan yang sedikit. Sementara banyak yang memiliki banyak uang, namun tidak bahagia. Ternyata jawabannya ada pada Grand Why. Mengapa bisa begini? Ternyata ini dijelaskan dalam ilmu psikologi lho. Ternyata ditemukan oleh Kasser & Ryan (1993) bahwa orang yang menempatkan prinsip kuat mengenai uang dan makna kekayaan biasanya juga memiliki hubungan yang baik dengan pasangan, memiliki pertumbuhan karakter yang baik, dan murah hati di masyarakat dimana ia hidup. Ketiga hal yang mendatangkan kebahagiaan tersebut, berkaitan dengan terpenuhinya kebutuhan psikologis dasar, yang membuat orang lebih mudah meraih kebahagiaan.

Sementara, hal yang sebaliknya akan terjadi bila seseorang menempatkan prioritas hidup pada materi untuk mencapai aktualisasi diri atau menemukan Grand Why. Tujuannya adalah untuk mencapai popularitas dan imej diri, saat ia tidak dapat memenuhi ketiga kebutuhan psikologis dasar diatas. Padahal, materi hanya dapat memenuhi sedikit dari kebutuhan psikologis seseorang, dan bahkan akan membuat seseorang terdistraksi dari fokus hidup utamanya yang seharusnya dapat memenuhi kebutuhan untuk bahagia tersebut.

Sejumlah penelitian mendukung model ini secara keseluruhan, dengan menunjukkan korelasi bahwa semakin seseorang fokus pada tujuan finansial dan materialistic, maka akan semakin rendah tingkat kebahagiaan mereka. Banyak penelitian yang membenarkan hipotesa ini bahkan ditemukan dalam sejumlah hasil penelitian di negara yang sangat maju seperti di Amerika dan di Jerman (Kasser & Ryan 1996, Schmuck et al 2000). Namun hanya sedikit hasil penelitian yang berkorelasi dengan hal ini, di negara yang masih berkembang seperti Rusia dan India (e.g. Ryan et al 1999)..

Lebih jauh lagi, baik penelitian lintas ilmu (Ryan et al 1999) dan penelitian longitudinal (Sheldon & Kasser 1998), keduanya menghasilkan kesimpulan bahwa; Tujuan intrinsic meningkatkan kebahagiaan. Sementara tujuan ekstrinsik seperti uang, tidak meningkatkan kebahagiaan, atau bahkan cenderung mendatangkan hal yang tidak membahagiakan.

Sejumlah ahli menyampaikan berbagai fakta bahwa uang tidak relative dengan bahagia. Carver & Baird (1998) menemukan mereka yang menghubungkan antara uang dan kebahagiaan, telah mengalami kehilangan kemandirian yang berkaitan dengan tujuan hidupnya.

Bahkan, Ryff et al (1999) meneliti dampak dari kemiskinan terhadap kebahagiaan yang berasal dari aktualisasi diri. Ia menemukan bahwa status sosial ekonomi tinggi ternyata hanya mendatangkan kebahagiaan saat seseorang telah memiliki penerimaan diri (self acceptance) yang baik. Serta bagaimana orang tersebut dalam mengetahui tujuan hidupnya, dapat menguasai berbagai elemen hidupnya dan mampu mengembangkan diri dan karakternya. Sementara, kekurang-kebahagiaan yang dirasakan oleh orang yang tidak kaya hanya terjadi saat ia melakukan proses pembandingan sosial (social comparison), dimana orang yang lebih miskin membandingkan dirinya secara tidak positif dengan orang lain, dan merasa bahwa ia tidak memiliki keahlian dan sumberdaya yang dibutuhkan untuk mencapai kekayaan.

See? Terlihat bahwa banyak pandangan yang salah tentang kekayaan. Kita tidak seharusnya memandang kekayaan sebagai suatu hal yang buruk. Bahkan kita harus memaksimalkan segenap potensi untuk dapat meraih aktualisasi dan menyibak tujuan besar mengapa kita diciptakan dan mengapa kita harus terus meraih cita-cita yang lebih tinggi. Dari penjelasan tentang kekayaan dan kebahagiaan diatas, kami harap, Anda dapat menemukan makna yang lebih mendalam tentang besarnya berkah yang anda miliki.  

financial effectiveness, act consulting, rich mind training, billionaire mindset

Urgensi Financial Effectiveness untuk Meningkatkan Integritas Kerja

By Article No Comments

Pelanggaran integritas seharusnya tidak terjadi di tempat kerja. Bisnis dan industri di Malaysia berhasil menjadi besar dan karyawan mereka bergaji tinggi karena memegang prinsip integritas dengan kuat. Hal ini disampaikan dalam 7th International Conference on Financial Criminology 2015, yang diselenggarakan di Oxford, Inggris. Makalah yang disampaikan merupakan hasil penelitian yang berjudul; Integrity Systems in Malaysian Public Sector: An Empirical Finding, yang disampaikan oleh Mohamad Hafiz Roslia, Mohamad Azizal bin Abd Azizb, Farahwahida Mohdc, dan Jamaliah Said.

Pelanggaran integritas adalah bentuk kerusakan etika kerja di tempat kerja. Bagaimana hasil penelitian internasional seputar masalah ini dan apa solusinya? Menurut Chris Hitch, Ph.D. (2015), salah satu Director program dari Kenan Flagher Business School dalam publikasi yang berjudul Return on Integrity (ROI): How Acting with Integrity Improves Business Results, pelanggaran etika bekerja terjadi dalam skala kecil dan besar di tempat kerja. Bahkan, ia mengutip laporan tahun 2014 yang diluncurkan oleh Ethics Resource Center yang menemukan bahwa 41% populasi dari 6400 pekerja yang disurvei menyampaikan bahwa mereka telah menemukan adanya pelanggaran etika tersebut di tempat mereka bekerja.

Survei yang mereka lakukan juga menemukan bahwa kebanyakan pelanggaran tersebut dilakukan secara berulang, dan bukan hanya terjadi sekali saja. Hitch menyampaikan bahwa umumnya kita membaca tentang perilaku tidak etis dan lalu mengambil asumsi yang tidak akurat dengan menyatakan bahwa perilaku tidak etis dilakukan oleh orang yang tidak etis – oleh orang-orang dengan moral dan karakter yang rusak. Namun, Hitch menyatakan bahwa asumsi itu tidak tepat. Bahwa kenyataan yang terjadi, tidaklah demikian. Hitch mengutip Dr. Alison Fragale, the Mary Farley Ames Lee Distinguished Scholar dan seorang associate professor of organizational behavior di UNC Kenan-Flagler Business School.

Ia menyatakan bahwa, studi terbaru menemukan bahwa pelanggaran etika kecil cenderung mengarah ke pelanggaran yang lebih besar. Teori ini dapat menjelaskan mengapa pelanggaran biasanya dilakukan kembali. Hal ini bahkan terbukti dalam eksperimen psikologi. Penelitian perilaku yang dilakukan oleh Francesca Gino, Lisa Ordonez, and David Welsh (2014) menemukan bahwa saat seseorang diberi kesempatan untuk melakukan kecurangan secara berulang, mereka akan lebih cenderung untuk melakukan kecurangan kembali dalam tes berikutnya, dan bahkan mengulang kecurangan mereka hingga ketiga kalinya pada putaran tes berikutnya.

Eksperimen yang dilakukan oleh Gino, Ordonez dan Welsh (2014) ini meminta subyek tes untuk melakukan sejumlah seri dalam tugas pemecahan masalah. Banyak dari sejumlah subyek tes ini diberikan kesempatan untuk melakukan kecurangan pada putaran pertama, putaran kedua, dan putaran berikutnya. Sementara, subyek tes dalam kelompok control tidak diberi peluang untuk berbuat curang.

Peneliti menemukan bahwa separuh subyek tes diperkenankan untuk melakukan kecurangan untuk mendapatkan uang sebanyak seperempat dollar untuk setiap soal yang berhasil mereka selesaikan di putaran pertama. Di putaran ketiga, terdapat 60% orang dalam kelompok eksperimen yang melakukan kecurangan untuk bisa mendapatkan uang sebanyak 2,5 dollar amerika per soal, di putaran ketiga. Sementara, subyek tes yang berada di kelompok control, lebih cenderung untuk tidak melakukan kecurangan. Bahkan di putaran ketiga, hanya 30% subyek tes yang melakukannya.

Dari eksperimen ini kita dapat melihat bahwa godaan finansial merupakan motif perubah yang sangat signifikan. Bahwa saat seseorang melihat ada kesempatan untuk berbuat curang demi mendapatkan uang, atau saat sistem finansial yang ada di sebuah tempat pekerjaan masih belum cukup baik, 60% dari subyek akan melakukannya.

Padahal, godaan finansial sebenarnya dapat dihindari. Saat seseorang telah memiliki motivasi yang kuat untuk mempertahankan kejujuran dalam bekerja, ia tidak akan melakukannya. Namun motivasi harus diperkuat dengan skill atau keahlian. Dalam hal ini, diperlukan keahlian dalam bidang mengelola keuangan. Skill untuk mengelola keuangan ini, akan membuat orang terhindar dari melakukan pelanggaran etika. Karena ia telah memiliki kemapanan di hatinya, dan telah meraih ketenangan dalam hidupnya.

sahabat esq, prof rhenald kasali, bersama memperbaiki karakter bangsa, act consulting

Bersama Memperbaiki Spiritualitas, Moralitas, Leadership, demi Karakter Bangsa

By Article No Comments

Prof Rhenald Kasali menyatakan dirinya adalah bagian dari sahabat Pendiri ESQ, Ary Ginanjar. Beliau menyampaikan kekagumannya pada usaha keras Pak Ary Ginanjar dalam memperbaiki Spiritualitas, Moralitas dan Leadership dalam upaya untuk membentuk Karakter Bangsa.

Pak Rhenald Kasali menyatakan bahwa orang-orang  yang pernah belajar memperbaiki karakter bersama ESQ adalah orang-orang yang beruntung.

Prof Rhenald Kasali juga mengajak Sahabat ESQ untuk terus melakukan upaya perbaikan di berbagai segi kehidupan. Karena masalah karakter terjadi di banyak sektor.

Prof Rhenald Kasali juga menyatakan bahwa dengan memperbaiki karakter bersama-sama, kita telah berperan dalam Membangun Bangsa.

Untuk mendapatkan bantuan mengenai cara membentuk karakter para pegawai dan pimpinan hingga dapat mengakselerasi perubahan yang kompetitif di organisasi Anda, ACT Consulting memiliki langkah-langkah dan metodologi yang diperlukan. Hubungi kami via email di info@actconsulting.co atau telepon ke 0821-2487-0050 (Donna).

gm pelindo 2, umrah esq, act consulting

Bersandar pada Tuhan, Berhasil Meraih Target Finansial yang Tinggi

By Article No Comments

Pak Armen Amir, GM Pelindo II menyampaikan Testimoninya atas perubahan yang dialami oleh perusahaannya setelah sejumlah karyawan terbaiknya merasakan kawah chandradimuka Pembentukan Karakter dalam Umroh Character Building dari ESQ Tours.

ESQ Tours adalah bagian dari ESQ Group yang telah meraih predikat sebagai Provider Haji dan Umrah Terbaik di Dunia pada tahun 2017 dari World Halal Tourism Award yang berkantor pusat di Abu Dhabi, United Arab Emirates.

Dalam Program Umrah yang diselenggarakan oleh ESQ Tours termuat program Character Building dalam sejumlah sesi Penyajian Hikmah Ibadah yang bermanfaat bagi para peserta dalam menemukan jati diri dan tujuan hidup serta tujuan bekerja  yang penuh makna.

Semua ibadah yang terangkum dalam Program Umrah dari ESQ Tours mampu menggugah makna dan membangunkan potensi besar untuk mencapai berbagai kemenangan di bidang kehidupan, dengan melandaskan setiap aktivitas hidup dalam kerangka pengabdian pada Tuhan Yang Maha Akbar.

Menyadari kebesaran Tuhan dan menemukan kebenaran dalam semua petunjuk hidup dari perjalanan hidup Nabi Muhammad SAW, Sang Al Quran berjalan yang dipelajari dalam ibadah Umrah dari ESQ Tours ini membuat pandangan hidup para peserta Umrah menjadi berorientasi hidup yang lebih hebat, sesuai dengan hebatnya dan kuatnya nilai kebenaran yang terkandung dalam nilai-nilai ibadah sebagai umat Islam.

Kunjungi website ESQ Tours; http://esqtours.com/

PT. Fajrul Ikhsan Wisata

Kantor Pusat: Menara 165, Lantai GF Lobby Office

Jl. TB. Simatupang Kav. 1, Cilandak Timur, Jakarta Selatan, Indonesia – 12560

Haji & Umroh : 0815 8516 9165

Tour : 0811 1797165

Telp.(021) 29406350

Fax. (021) 29406970

hal yang dicari millenial dalam bekerja, act consulting

Hal ini yang Dicari Millenial dalam Bekerja

By Article No Comments

Data yang diberikan oleh Price Waterhouse Cooper (PWC) dalam reportnya tentang millenial ini dapat menggugah pikiran kita mengenai hal apa yang dicari oleh millenial dalam bekerja.

Hal pertama yang paling diinginkan oleh millenial adalah kesempatan untuk pengembangan diri (opportunity for self development). Hal ini ada diatas faktor lain seperti starting sallary, yang hanya berada di peringkat ke empat.

65% millenial mencari kesempatan untuk mengembangkan kemampuan yang mereka miliki dalam bekerja. Dan hanya 21% millenial yang menganggap besarnya gaji pertama sebagai hal yang penting. Hal ini karena mereka telah mengetahui bahwa di awal karir, gaji yang besar sangatlah jarang ditemukan.

Hal kedua yang dicari oleh millenial adalah reputasi dari perusahaan Anda. Mereka mencari perusahaan dengan reputasi yang baik, yang bersikap adil terhadap para pekerjanya. Hal lain yang berhubungan dengan hal ini adalah program corporate social responsibility yang dilakukan perusahaan, yang turut menentukan reputasinya di mata masyarakat.

Barulah pada peringkat ketiga, millenial menganggap penting peran apa yang akan dijalankan dalam pekerjaannya. Hal ini ternyata juga berkaitan tentang sejumlah hal yang idealis, seperti dampak apa yang akan ditimbulkan dalam pekerjaannya. Banyak millenial yang mengharapkan peran yang menggugah dan berdampak secara sosial.

Millenial mengharapkan pekerjaan mereka berada dalam posisi membantu dan mengembangkan perusahaan, untuk tujuan mulia dan untuk tujuan yang besar. Bagaimana dengan perusahaan Anda? Apakah telah memiliki tiga faktor utama yang menjadi pilihan para Millenial ini?

Millenial adalah unsur masyarakat yang kini dominan di dunia pekerjaan. Di tahun 2020 ini, separuh angkatan kerja terdiri dari para millenial. Untuk itu, Perusahaan Anda harus memiliki Visi, Misi dan Values yang menjadi idaman para Millenial untuk bekerja. Bila belum, kami memiliki program MVVM (Mission, Vision, Values, Meaning) yang dapat membantu.

Untuk mendapatkan bantuan mengenai cara membentuk karakter para pegawai dan pimpinan hingga dapat mengakselerasi perubahan yang kompetitif di organisasi Anda, ACT Consulting memiliki langkah-langkah dan metodologi yang diperlukan. Hubungi kami via email di info@actconsulting.co atau telepon ke 0821-2487-0050 (Donna).

Open chat
1
Hubungi Kami
Scan the code
ACT Consulting International
Halo,
Ada yang bisa kami bantu?