Skip to main content

Membuka Jalur Komunikasi dengan Karyawan Millenial

By January 16, 2019January 24th, 2019Article

Jika organisasi 70% di antaranya adalah Millenial, yang tidak peduli terhadap etika dan kesantunan, bahkan mengenal nama Direksinya saja tidak, apa yang harus dilakukan?

Kebanyakan millennial bekerja untuk memperkaya pengalaman dan mengasah skill yang mereka miliki. Mereka suka bila bisa berekspresi dan bersuara. Hal yang pertama, dengarkan dengan baik apa yang mereka sampaikan. Karena bila anda tidak menjadi pendengar yang baik, mereka akan bersuara di jalur sosial media, dan ini bisa jadi bumerang bagi organisasi Anda. Menjadi pendengar yang baik, adalah keterampilan yang harus dikuasai oleh manajemen, terutama mereka yang di bagiannya banyak terhimpun para millenials ini.

Millenials bukan tak tahu etika, mereka hanya perlu memahami apa alasan kuat dari setiap hal yang harus dilakukan. Terapkan aturan yang konsisten, dengan memberikan alasan yang kuat di baliknya. Berikan insentif untuk millenials yang disiplin dan memenuhi target. Dengan cara ini, anda mendorong mereka untuk menunjukkan kinerja terbaiknya.

Terapkan pula pola saringan yang ketat. Anda tak memerlukan millenials yang tidak dapat memenuhi etika dan sopan santun dalam jangka panjang. Karena itu, beri mereka inspirasi untuk berkiprah sebaik-baiknya, di tempat lain. Lakukan semua hal dengan simpatik dan cantik. Dengan cara ini, anda menjamin komunikasi dan silaturahmi tetap terjaga. Karena anda tidak pernah tahu nantinya akan seperti apa dan sehebat apa para millenials yang alumni perusahaan anda itu nantinya bisa berkiprah. Karena itu, tetaplah berpikiran positif dan bertindak positif.

Leave a Reply

Open chat
1
Hubungi Kami
Scan the code
ACT Consulting International
Halo,
Ada yang bisa kami bantu?