Mempertahankan kesuksesan sebuah perusahaan besar seperti Boeing Corporation, tidaklah mudah. Diperlukan kepemimpinan yang tangguh dan wawasan yang luas dalam memandang persoalan yang ada di masyarakat.
Kita bisa melihat bahwa dalam membentuk seorang pemimpin yang tangguh, perjalanan hidup amat berpengaruh. Sifat visioner, menghargai perbedaan, kemampuan dalam melihat pergerakan selera pasar, kesigapan dalam menangani banyak masalah yang berbeda, kesemuanya membutuhkan kerja keras dan integritas.
Serta yang terpenting adalah, bagaimana cara kita memperlakukan orang lain dan menghormati orang lain. Seorang pemimpin yang memperlakukan orang lain dengan buruk dan tidak adil, dapat menjadi sosok yang tidak disukai, dan oleh karenanya, dapat dengan mudah digantikan. Bahkan, bila hal tersebut dilakukan oleh seorang pemimpin, ia sendiri dapat menjadi sumber racun budaya di dalam perusahaan.
Namun tidak demikian halnya dengan Dennis Muilenburg. Ia memiliki values pribadi yang menjadi hasil dari penanaman etika dan sikap menghargai orang lain, yang berasal dari didikan orangtua di kawasan pertanian dimana ia dibesarkan. Ya, salah satu yang menarik dari kisah hidup CEO Boeing ini adalah masa kecil dan masa remajanya yang berlangsung di kawasan pertanian dan peternakan.
Kerja keras, integritas, bagaimana cara memperlakukan orang lain, bagaimana cara menghormati orang lain, kemauan untuk membawa beragam ide yang berbeda ke tengah meja, kesemuanya adalah hal yang terdengar mudah namun sangat mendasar yang dipelajari Dennis dari ayahnya.
Bahkan nilai-nilai ini dikatakan kembali oleh Dennis secara berulang-ulang, saat diwawancara oleh David Bernstein dalam The Economic Forum yang berlangsung di Washington DC.
Kejujuran, integritas, menjaga reputasi, bagaimana kita memperlakukan orang lain, elemen untuk mampu memberikan inspirasi bagi orang-orang di sekeliling kita, merupakan hal-hal yang disebut Dennis sebagai Enduring Values yang diturunkan menjadi Boeing Behavior.
Menurut Dennis, keberhasilannya memimpin merupakan hasil kombinasi dari banyak hal. Kesemuanya kembali pada bagaimana kita sebagai seorang pribadi, dan bagaimana kita dapat memperlakukan orang lain dengan baik.
Dari sejumlah Enduring Values yang dimiliki oleh Boeing, ada sejumlah poin yang cukup menarik. Diantaranya adalah bahwa Boeing menjadikan nilai inti bukan hanya dalam menentukan identitas sebuah perusahaan.
Namun yang terpenting adalah dalam memfungsikan nilai tersebut sebagai sebuah pedoman, hal yang boleh dilakukan dan yang tidak. Yang membantu Boeing untuk menjadi perusahaan yang diinginkan dan diimpikan. Hal yang terutama adalah bagaimana penerapan nilai tersebut dipraktekkan dalam keseharian bekerja.
Hal yang terpenting dari kesemua values ini adalah bahwa para pemimpinnya menjadi contoh hidup yang nyata dalam menegakkan nilai-nilai yang mereka ingin tegakkan.
Namun Anda bisa saja memiliki kesulitan atau masalah di beberapa sisi seperti budaya dan penerapan disiplin pencapaian target. Bila itu masalahnya, bagi para Leaders di Organisasi Anda, dapat mengikuti program Transformational Leadership dari ACT Consulting dengan klik di link ini.
Untuk melakukan perkembangan mendasar di organisasi dan korporasi Anda seperti yang dilakukan Dennis Muilenburg di Boeing, Anda dapat mempelajari cara membangun budaya perusahaan dengan klik disini. Anda juga dapat mempelajari cara menciptakan strategi yang tepat untuk perusahaan dengan klik disini.
Untuk mendapatkan bantuan mengenai cara membentuk karakter para pegawai dan pimpinan hingga dapat mengakselerasi perubahan yang kompetitif di organisasi Anda, ACT Consulting memiliki langkah-langkah dan metodologi yang diperlukan. Hubungi kami via email di info@actconsulting.co atau telepon ke 0821-2487-0050 (Donna).
Banyak dari para tokoh dunia berhasil membesarkan perusahaannya karena memiliki impian besar yang tidak dimiliki oleh banyak orang. Dalam hal ini, terlihat bahwa impian besar tersebut dimiliki oleh CEO dan Presiden Boeing Corporation, Dennis Muilenburg.
Lulus sebagai sarjana dari jurusan aerospace engineering dan juga menerima gelar master di bidang aeronautics, Dennis Muilenburg memiliki cita-cita besar yang tak ragu untuk dicapainya. Sejalan dengan pendidikannya, ia tak ragu dalam memfokuskan pengembangan Boeing di bidang penerbangan luar angkasa.
Saat ditanya oleh David Bernstein di The Economic Forum pada tahun 2018, Dennis menyampaikan bahwa pengembangan teknologi luar angkasa ini akan memiliki ripple effect atau efek riak pada pengembangan teknologi di berbagai bidang lainnya, tidak hanya masalah teknologi penerbangan saja.
Agar sebuah penerbangan luar angkasa yang akan menuju Mars dapat dilakukan pergi dan pulang dengan selamat, di perlukan inovasi dari berbagai bidang ilmu. Seperti dalam hal teknologi medis, teknologi gawai cerdas, teknik material, dan lain sebagainya. Diakui oleh Dennis bahwa pengembangan teknologi penerbangan luar angkasa ini adalah hal tersulit yang harus dilakukannya di Boeing.
Saat ditanya mengapa orang ingin pergi ke Mars, Dennis menyampaikan bahwa banyak orang yang membutuhkan inspirasi dalam kehidupan mereka. Mereka ingin merasakan pengalaman dalam hal deep space exploration atau eksplorasi luar angkasa yang akan memberikan perspektif baru dalam hidup mereka.
Keberhasilan dari penerbangan eksplorasi luar angkasa ini pula akan memberikan inspirasi tidak hanya untuk pengembangan teknologi saat ini. Namun akan menginspirasi generasi muda dan generasi yang akan datang, untuk melakukan perjalanan mengeksplorasi jagat raya.
CST 100 Starliner adalah pesawat luar angkasa rancangan Boeing yang telah di launching untuk pulik pada bulan April 2019. Pesawat ini menjawab impian banyak orang untuk melakukan perjalanan ruang angkasa. Namun masih terlalu jauh untuk membayangkan perjalanan ke Planet Mars. Sampai saat ini, perjalanan yang telah dibuat menjadi mungkin dilakukan oleh publik adalah seputar orbit bumi.
Namun Anda bisa saja memiliki kesulitan atau masalah di beberapa sisi seperti budaya dan penerapan disiplin pencapaian target. Bila itu masalahnya, bagi para Leaders di Organisasi Anda, dapat mengikuti program Transformational Leadership dari ACT Consulting dengan klik di link ini.
Untuk melakukan perkembangan mendasar di organisasi dan korporasi Anda seperti yang dilakukan Dennis Muilenburg di Boeing, Anda dapat mempelajari cara membangun budaya perusahaan dengan klik disini. Anda juga dapat mempelajari cara menciptakan strategi yang tepat untuk perusahaan dengan klik disini.
Untuk mendapatkan bantuan mengenai cara membentuk karakter para pegawai dan pimpinan hingga dapat mengakselerasi perubahan yang kompetitif di organisasi Anda, ACT Consulting memiliki langkah-langkah dan metodologi yang diperlukan. Hubungi kami via email di info@actconsulting.co atau telepon ke 0821-2487-0050 (Donna).
Dr Oh hyun Kwon memiliki keahlian sebagai pengembang perangkat semi konduktor. Dengan keahliannya ini, Kwon memimpin pengembangan semi konduktor hingga Samsung berkembang menjadi produsen Semi Konduktor terbaik di dunia.
Kwon bergabung di Samsung sejak tahun 1985. Sejak tahun-tahun pertamanya bekerja di Samsung, ia telah menampakkan sejumlah prestasi, terutama dalam bidang pengembangan semikonduktor.
Pendidikan yang mumpuni adalah penunjang keberhasilan Kwon. Ia meraih sarjana dan master di Korea, namun berhasil masuk ke Stanford untuk bidang Teknik Elektronika, dan meraih gelar PhD.
Selain sebagai pebisnis, Kwon juga seorang ilmuwan. Dengan latar belakang ilmu yang dimilikinya, ia banyak menulis di berbagai jurnal ilmiah mengenai temuan-temuan dan pengembangan semi konduktor yang dilakukannya di Samsung.
Kwon melakukan pengunduran diri, tepat di saat Samsung tengah mengalami lonjakan keuntungan yang cukup tinggi. Hal ini tentu saja membuat banyak pihak terkejut. Namun menurut Kwon, ia melakukannya demi kemajuan Samsung.
Mengenai lonjakan keuntungan yang didapatkan Samsung di tahun ia melakukan pengunduran diri, Kwon mengatakan bahwa itu terjadi karena hasil perhitungan dan perencanaan yang dilakukan beberapa tahun sebelumnya, dan ia tidak ingin dipuji untuk itu.
Apa yang dibutuhkan Samsung, ujar Kwon di bulan Oktober 2017 tersebut, adalah seorang pemimpin berjiwa muda yang dapat melakukan terobosan dan berbagai inovasi, agar perusahaan tersebut dapat lebih berkembang.
Kwon telah melakukan pekerjaannya yang terbaik, dan turut bekerja keras membangun Samsung dan menciptakan berbagai inovasi hingga menjadi kekuatan IT besar di dunia. Namun ia tidak mabuk kemenangan saat berada di puncak prestasinya. Hal yang amat sangat jarang ditemui di dunia, ia malah melakukan pengunduran diri.
Model pemimpin seperti Kwon yang mampu melakukan inovasi kelas dunia dan mengembangkan kultur inovasi, harus ditiru dengan baik. Beragam manajemen inovasi bisnis yang dilakukan Dr Oh Hyun Kwon di Samsung harus bisa dipelajari oleh banyak orang di negara kita. Untuk mempelajari cara melakukan manajemen inovasi bisnis, klik disini.
Namun Anda bisa saja memiliki kesulitan atau masalah di beberapa sisi seperti budaya dan penerapan disiplin pencapaian target. Bila itu masalahnya, bagi para Leaders di Organisasi Anda, dapat mengikuti program Transformational Leadership dari ACT Consulting dengan klik di link ini.
Untuk melakukan perkembangan mendasar di organisasi dan korporasi Anda seperti yang dilakukan Dr Oh Hyun Kwon di Samsung, Anda dapat mempelajari cara membangun budaya perusahaan dengan klik disini. Anda juga dapat mempelajari cara menciptakan strategi yang tepat untuk perusahaan dengan klik disini.
Untuk mendapatkan bantuan mengenai cara membentuk karakter para pegawai dan pimpinan hingga dapat mengakselerasi perubahan yang kompetitif di organisasi Anda, ACT Consulting memiliki langkah-langkah dan metodologi yang diperlukan. Hubungi kami via email di info@actconsulting.co atau telepon ke 0821-2487-0050 (Donna).
Dennis Muilenburg di salah satu fasilitas produksi milik Boeing
Dalam wawancara di The Economic Forum yang dilakukan oleh David Bernstein, Dennis Muilenburg menyampaikan bahwa bisnis pesawat merupakan bisnis yang sangat baik dan memiliki nilai sangat tinggi. Bahkan Dennis menyampaikan bahwa bisnis penerbangan memiliki valuasi yang lebih besar dari anggaran belanja suatu negara.
CEO Boeing ini menyampaikan bahwa ada 100 juta pertambahan jumlah penumpang pesawat pertahun di kawasan Asia. Asia merupakan kawasan yang sangat berkembang dalam bisnis penerbangan ini. Boeing menerima ratusan pesanan pesawat tiap tahunnya hanya dari kawasan ini saja.
Menurut Dennis, angka persisnya ada 6%-7% pertumbuhan di industri transportasi tiap negara. Bila dikalikan jumlah negara di Asia, maka angka ini jauh berlipat dan ditotalkan menjadi jumlah pesanan pesawat yang cukup fantastis.
Mengenai kompetisi antara Boieng dan Airbus, Dennis mengatakan bahwa Boeing memiliki sejumlah kelebihan yang membuat pesawatnya menjadi pilihan utama banyak konsumen di banyak negara. Di antaranya adalah nilai ekonomis dari penggunaan bahan bakar dan perawatan pesawat.
Dennis juga menyampaikan sejumlah hal yang menjadi unggulan Boeing. Yaitu bahwa tenaga kerja yang dimiliki Boeing sangat baik, supply chain yang sangat berkualitas, dan infrastruktur perakitan pesawat yang dimiliki pun terbaik di bidangnya.
Bahkan tingginya persaingan di dunia perakitan pesawat terbang ini sempat menenggelamkan sejumlah merk pesawat dari Eropa seperti Concorde di tahun 2003 yang berhenti dioperasikan.
Dennis menyampaikan bahwa Boeing menempatkan dana dengan jumlah jutaan dolar untuk dana penelitian di Amerika Serikat. Menurut Dennis, untuk menjaga kualitas dari semua pesawat yang dirakitnya, 70% dari seluruh jumlah pesawat yang diproduksinya, di lakukan di Amerika Serikat.
Dennis menyatakan bahwa hal ini sangat berguna bagi Amerika untuk terus menciptakan lapangan pekerjaan baru. Hal ini merupakan pertanyaan rutin yang diajukan oleh David Bernstein kepada semua pemilik industri manufaktur yang di wawancarainya, yaitu bagaimana peran tiap perusahaan pada tanah di mana mereka melakukan kegiatan ekonomi.
Dennis adalah seorang warga negara Amerika Serikat, saat ini ia menjadi CEO di usia yang masih muda yaitu di angka 40an tahun. Namun ia terlihat jauh lebih muda dari usianya karena ia sering sekali bersepeda. Dennis bersepeda hingga 12 jam tiap pekannya. Setiap kali bersepeda ia melakukan perjalanan belasan hingga ratusan mil.
Dennis mengatakan bahwa pengalaman yang ditemuinya saat bersepeda membantunya dalam berpikir dan mengambil keputusan yang berhubungan dengan pekerjaan.
Bisnis pesawat terbang adalah bisnis bermodal mahal, dan memutarkan dana dalam jumlah yang banyak. Untuk terus bertahan di tempat teratas, Dennis selaku CEO Boeing menyampaikan banyak sekali dana yang telah dialokasikan untuk pengembangan perusahaan.
Total dana yang dialokasikan Boeing adalah 300 juta untuk berbagai pengembangan. 100 juta ditempatkan untuk memberikan berbagai jenis dan bentuk training pada seluruh karyawannya dari berbagai level.
100 juta di alokasikan oleh Boeing untuk infrastruktur produksi dan pemutakhiran fasilitas yang dimiliki. Selain itu juga dilakukan berbagai pengembangan infrastruktur di tempat kerja.
100 juta lagi diberikan oleh Boeing untuk dana sosial kepada masyarakat dalam bentuk corporate social responsibility atau pemberian dana hibah kepada banyak komunitas dan masyarakat kurang beruntung di berbagai wilayah di banyak negara.
Mengenai inovasi untuk masa depan yang dilakukan Boeing adalah pada pengembangan beragam pesawat luar angkasa. Sektor ini merupakan keahlian yang dimiliki oleh Dennis karena ia meraih gelar sarjana di bidang aerospace engineering, gelar master di bidang aeronautics.
Saat ini, kata Dennis, Boeing tengah mengembangkan pesawat yang mampu mengirimkan pesawat pulang dan pergi ke dan dari Planet Mars. Jumlah hari penerbangan tersebut mencapai tak kurang dari 6 bulan.
Namun Anda bisa saja memiliki kesulitan atau masalah di beberapa sisi seperti budaya dan penerapan disiplin pencapaian target. Bila itu masalahnya, bagi para Leaders di Organisasi Anda, dapat mengikuti program Transformational Leadership dari ACT Consulting dengan klik di link ini.
Untuk melakukan perkembangan mendasar di organisasi dan korporasi Anda seperti yang dilakukan Dennis Muilenburg di Boeing, Anda dapat mempelajari cara membangun budaya perusahaan dengan klik disini. Anda juga dapat mempelajari cara menciptakan strategi yang tepat untuk perusahaan dengan klik disini.
Untuk mendapatkan bantuan mengenai cara membentuk karakter para pegawai dan pimpinan hingga dapat mengakselerasi perubahan yang kompetitif di organisasi Anda, ACT Consulting memiliki langkah-langkah dan metodologi yang diperlukan. Hubungi kami via email di info@actconsulting.co atau telepon ke 0821-2487-0050 (Donna).
Bob Dudley, CEO British Petroleum berkewarganegaraan Amerika Serikat
Tidak banyak warga Amerika yang mendapatkan kepercayaan
untuk menjadi CEO Perusahaan milik Inggris. Saat Bob Dudley, CEO British
Peteroleum (BP) Group berbicara tentang perusahaan yang dipimpinnya, ia bicara
dengan sangat hati-hati. Terutama dalam menghadapi berbagai pertanyaan
‘jebakan’ dari David Bernstein yang disampaikan dengan gaya candanya yang khas.
Bob Dudley memulai karirnya setelah lulus kuliah. Ia bekerja
pertama kali di Amoco, di tahun 1979. Ia mengatakan bahwa di hari pertamanya
bekerja, ia melihat Jane Fonda tengah melakukan demo bersama banyak orang, di
depan gedung tempatnya bekerja. Ia mengatakan, pekerjaan yang baru dijalaninya
ini akan sangat menarik, dan ucapannya ini memancing tawa hadirin di The
Economic Forum di tahun 2016 tersebut.
Bob direkrut oleh British Pertoleum saat perusahaan
tempatnya bekerja, Amoco, diakuisisi. Bob mengatakan bahwa dunia perminyakan
dan gas bekerja seperti sebuah keluarga besar. Ia merasakan semua kawannya
bekerja dengan penuh dedikasi, hingga sangat jarang terjadi sebuah kecelakaan
kerja.
Setelah kecelakaan yang terjadi di fasilitas produksi
British Petroleum di Amerika Serikat yaitu Deepwater Horizon meledak di tahu
2010, BP memberikan ganti rugi yang sangat besar, dan hal ini cukup berdampak
bagi perusahaan besar tersebut.
Jauh sebelum menjadi CEO, saat masih di Amoco, Bob Dudley
pernah bekerja di unit Amoco di Rusia sejak tahun 1994 hingga tahun 1997. Saat
ditanya tentang kondisi bisnis minyak di Rusia, Dudley menerangkan dengan
hati-hati bahwa pemberitaan yang dilakukan media di Rusia dan di Amerika amat
berbeda. Dari pemberitaan tersebut, masing-masing negara memberikan tanggapan
dengan cara yang berbeda, dan melakukan bisnis dengan cara yang berbeda pula, jelas Dudley.
Sifat berhati-hati dan perhatian pada detail rinci, terutama
dalam pemaparan mengenai performa keuangan perusahaan, membuat Dudley menjadi
eksekutif yang dapat diandalkan. Jauh sebelum menjadi CEO, ia telah melakukan
pekerjaannya di banyak negara. Ia mengatakan bahwa bisnis minyak amat berkaitan
dengan diplomasi pada pemerintah masing-masing negara. Karena di sejumlah
negara, bisnis ini menjadi sektor pendapatan utama untuk anggaran negara.
British Petroleum juga memiliki fasilitas produksi di Arab
Saudi, jelas Bob. Kepada latar belakang budaya yang berbeda, perlakuan dan
pelayanan yang diberikan oleh perusahaannya juga harus dilakukan dengan cara
yang khusus, tersendiri dan disesuaikan dengan keadaan.
Hal yang paling pahit di dunia perminyakan saat ini, kata
Dudley adalah turunnya nilai minyak per barrel. Yaitu dari angka menyentuh
angka $100 per barel menjadi turun ke angka $50an per barel. Namun angka ini,
kata Bob, akan terus meningkat di masa depan, bahkan akan menyentuh hingga $60
per barel. Prediksi Bob terbukti benar, di tahun 2019 ini harga minyak kembali
naik hingga ke angka $70 per barel.
Dudley menyampaikan bahwa dari tahun 2016 hingga tahun 2019 ini ada 40 jenis proyek
yang tengah dilakukan oleh British Petroleum. Ia menyampaikan bahwa ada
perbedaan yang harus diperhatikan pada beragam proyek perminyakan BP yang
berjalan di banyak negara yang berbeda.
Selain bisnis perminyakan dan gas, BP juga sudah
mengembangkan inovasi dalam berbagai model bahan bakar, diantaranya adalah
dengan menciptakan bahan bakar non fossil. BP telah memiliki fasilitas produksi
bahan bakar berbasis tumbuhan ini di berbagai negara di dunia. Inilah yang
membuat BP kemudian dikenal sebagai ‘beyond petroleum’. Karena perusahaan ini
beradaptasi untuk membuat bahan bakar terbarukan.
Saat ini, hal yang menjadi kultur yang paling menonjol yang membuat makmur
Amerika adalah dalam kultur inovasi yang dimiliki, dan dalam kualitas sumber
daya manusia. Beragam manajemen
inovasi bisnis yang dilakukan Bob Dudley di BP harus bisa dipelajari oleh banyak orang di
negara kita. Untuk mempelajari cara melakukan manajemen
inovasi bisnis, klik disini.
Namun Anda bisa saja memiliki kesulitan atau masalah di beberapa sisi seperti budaya dan penerapan disiplin pencapaian target. Bila itu masalahnya, bagi para Leaders di Organisasi Anda, dapat mengikuti program Transformational Leadership dari ACT Consulting dengan klik di link ini.
Untuk melakukan perkembangan mendasar di organisasi dan korporasi Anda seperti yang dilakukan Bob Dudley di Google, Anda dapat mempelajari cara membangun budaya perusahaan dengan klik disini. Anda juga dapat mempelajari cara menciptakan strategi yang tepat untuk perusahaan dengan klik disini.
Untuk mendapatkan bantuan mengenai cara membentuk
karakter para pegawai dan pimpinan hingga dapat mengakselerasi perubahan
yang kompetitif di organisasi Anda, ACT Consulting memiliki langkah-langkah
dan metodologi yang diperlukan. Hubungi kami via email di info@actconsulting.co
atau telepon ke 0821-2487-0050 (Donna).
Perubahan zaman tidak bisa dibalikkan menjadi mundur. Agar perusahaan dapat tetap menjadi pemain top di pasar, yang harus dilakukan adalah menjadi pendahulu dalam melakukan perubahan. Dengan cara ini, perusahaan kita dapat terus menjadi yang terdepan.
Itulah pula yang diinginkan oleh CEO Daimler Benz, Dr Dieter Zetsche. Ia menyampaikan sejumlah inovasi yang dilakukan oleh perusahaannya yang bergerak di bidang otomotif. Diantaranya adalah bagaimana membuat setiap mobil yang dihasilkan perusahaannya, ada dalam sistem informasi pemetaan (GIS atau geographical information systems) secara global.
Dengan teknologi ini, perusahaannya dapat mengetahui dimana keberadaan mobil yang diproduksinya, dan keadaan kendaraannya. Mobil yang dikendarai dapat terpantau melalui smartphone tanpa membutuhkan instalasi dan pemasangan GPS Tracker di kendaraan.
Teknologi ini dapat sangat menolong terutama pada situasi darurat, dimana nyawa dari pengendara mobil, muatan yang dibawa, dan penumpangnya, yang menjadi taruhan. Ini yang disebut Dieter sebagai Future Mobility atau masa depan dunia otomotif.
Saat ini yang terjadi, kata Dieter, adalah Data Gold Rush. Data merubah segala hal. Dari mulai pengalaman pelanggan, hingga berguna sebagai nilai tambah bagi kepentingan konsumen sendiri. Ia membandingkan keadaan Data Gold Rush ini sama seperti dahulu saat terjadinya Gold Rush di berbagai tempat di dunia. Bahwa data yang dimiliki perusahaannya sangat berharga sebagaimana nilai emas.
Teknologi Daimler terus dikembangkan. Terang Dieter. Satu hal yang jelas, dari data yang diperoleh perusahaannya, terlihat berbagai temuan dalam hal konektivitas. Konektivitas yang dimaksudnya adalah antara sistem miliki Daimler, sistem pelayanan, dan konsumen. Keterhubungan ini menciptakan situasi dimana data dapat diketahui secara real time.
Penemuan dari data layanan pelanggan dan dari harapan pelanggan, yang tercipta dari inovasi yang dibuat di Daimler Benz, membuat perusahaannya dapat mengetahui apa saja yang dibutuhkan oleh konsumen, dan memenuhinya.
Cara-cara Daimler beriklan juga terus uptodate dan cukup inovatif, diantaranya dengan menggunakan sosial media seperti Linkedin untuk memberitakan teknologi terbaru yang dimiliki perusahaannya.
Selain itu, Daimler juga telah mengembangkan program autopilot dan program autonomous driving. Para peneliti yang dimiliki Daimler di Silicon Valley juga terus memperbaharui display dynamics dari dashboard yang dirancang untuk peluncuran produk seri berikutnya.
Dalam wawancara yang dilakukan oleh David Bernstein di tahun 2015, jumlah penjualan Daimler di seluruh dunia mencapai 1,8 juta kendaraan. Bahkan, Daimler membuka pasar baru di beberapa negara. Seperti yang dijelaskan Dieter bahwa jumlah mobil yang terjual di China saat itu, telah mencapai jumlah 300.000 unit. Padahal, itu adalah tahun pertama Daimler dapat memasuki pasar di negeri tirai bambu tersebut.
Cerdas dan terhubung, adalah nilai tambah yang diciptakan melalui business model yang dimiliki Daimler. Di Daimler Benz, data yang dikumpulkan dari riwayat penggunaan kendaraan akan diolah untuk menciptakan kendaraan yang lebih advance lagi di masa depan. Inilah contoh lain dari yang disebut Dieter sebagai ‘Data Gold Rush’. Seperti data bahwa setiap truk dari merk Benz ternyata melakukan perjalanan sejauh 70.000 mil setiap tahunnya.
Keselamatan dan dasar Sustainabilitas dari setiap produk yang diciptakan, adalah hal yang ingin selalu dijaga oleh Daimler, kata Dieter. Untuk mencapai hal tersebut, perusahaannya mengandalkan digitalisasi untuk membuka masa depan yang lebih baik di dunia transportasi.
Jumlah kendaraan Daimler yang paling banyak terjual adalah BMW, kata Dieter. Di Amerika, produksi kendaraan Mercedes Benz dilakukan di Alabama. Saat ditanya, Dieter menyampaikan bahwa tak ada yang dapat menemukan perbedaan antara kendaraan yang diproduksi di Jerman atau di Amerika, atau di pusat produksi lainnya yang dimiliki Daimler di seluruh Dunia.
Namun Anda bisa saja memiliki kesulitan atau masalah di beberapa sisi seperti budaya dan penerapan disiplin pencapaian target. Bila itu masalahnya, bagi para Leaders di Organisasi Anda, dapat mengikuti program Transformational Leadership dari ACT Consulting dengan klik di link ini.
Untuk melakukan perkembangan mendasar di organisasi dan korporasi Anda seperti yang dilakukan Dieter Zetsche di Daimler, Anda dapat mempelajari cara membangun budaya perusahaan dengan klik disini. Anda juga dapat mempelajari cara menciptakan strategi yang tepat untuk perusahaan dengan klik disini.
Untuk mendapatkan bantuan mengenai cara membentuk karakter para pegawai dan pimpinan hingga dapat mengakselerasi perubahan yang kompetitif di organisasi Anda, ACT Consulting memiliki langkah-langkah dan metodologi yang diperlukan. Hubungi kami via email di info@actconsulting.co atau telepon ke 0821-2487-0050 (Donna).
Pichai memperoleh gelar sarjana dari
Institut Teknologi India Kharagpur di bidang teknik metalurgi. Dia memegang gelar M.S. dari Stanford
University dalam ilmu material dan teknik, dan gelar MBA dari Wharton School
dari University of Pennsylvania.
Pichai bekerja di bidang teknik dan
manajemen produk di konsultan manajemen
di McKinsey & Company. Pichai
bergabung dengan Google pada tahun 2004, di mana ia memimpin manajemen produk
dan upaya inovasi untuk serangkaian produk perangkat lunak klien Google,
termasuk Google Chrome dan Chrome OS, serta sebagian besar bertanggung jawab
atas Google Drive. Dia melanjutkan untuk mengawasi pengembangan berbagai
aplikasi seperti Gmail dan Google Maps.
Pada 13 Maret 2013, Pichai menambahkan
Android ke daftar produk Google yang dikepalainya. Android sebelumnya dikelola oleh Andy Rubin. Dia adalah direktur Jive
Software dari April 2011 hingga 30 Juli 2013. Pichai terpilih menjadi CEO
Google berikutnya pada 10 Agustus 2015 setelah sebelumnya ditunjuk sebagai
Kepala Produk oleh CEO, Larry Page. Pada 24 Oktober 2015 ia masuk ke posisi
baru saat pembentukan Alphabet Inc.,
perusahaan induk baru untuk keluarga perusahaan Google.
Pichai telah diusulkan sebagai orang yang
dipertimbangkan untuk menjadi CEO
Microsoft pada tahun 2014, posisi yang akhirnya diberikan kepada Satya Nadella.
Data yang diperoleh dari siliconangle adalah Satya Nadella dipilih sebagai CEO karena latar belakang perusahaan dan cloud-nya. Namun, Sundar Pichai adalah kandidat eksternal terkemuka dan sebelumnya dalam diskusi dengan komite perekrutan.
Pichai adalah kepala eksekutif untuk Google Chrome dan Google App dan telah menjadi kekuatan pendorong integrasi Android di seluruh perusahaan. Dia sangat dianggap sebagai eksekutif terkemuka di Google.
“Microsoft benar-benar dapat memindahkan bola ke lapangan dengan Sundar Pichai dalam menciptakan model sistem operasi terbuka baru untuk cloud, mobile, dan sosial” menurut Dave Vellante, kepala analis di Wikibon.
“Pasar telah mencari CEO yang dapat menyeimbangkan peran memimpin transformasi perusahaan sambil menjaga momentum konsumen itu dengan xBox dan reboot mobile. Pichai adalah paket total kepemimpinan teknologi dan ketajaman bisnis. “
Pichai di google memulai dengan memimpin pengembangan perangkat lunak perusahaan, termasuk browser Chrome, Chrome OS, Drive, Gmail dan Maps. Dia juga mengumumkan format video open-source Google VP8 dan WebM pada 2010.
Dia adalah orang yang memulai browser mesin pencari Google ketika Internet Explorer mendominasi dunia internet. Pichai meluncurkan browser Chrome pada 2008, yang menjadi game changer di dalam penggunaan internet. Sundar Pichai mengambil alih Gmail dan Google Docs pada 2011. Pada tahun yang sama ia dipromosikan menjadi Wakil Presiden Senior perusahaan.
Setelah satu tahun pada 2013, Pichai diangkat menjadi kepala Android dan pada 2014, Google Product Czar. Pada tahun yang sama ia diangkat sebagai kepala produk perusahaan tempat ia membawa layanan seperti Google Maps dan Google+.
Sundar Pichai disebut sebagai tangan kanan Larry Page. Saat mengumumkan peluncuran Alphabet, posting blog Page berkata, “Sundar telah mengatakan hal-hal yang akan saya katakan untuk beberapa waktu sekarang dan saya telah sangat menikmati pekerjaan kami bersama.”
Namun Anda bisa saja memiliki kesulitan atau masalah di beberapa sisi seperti budaya dan penerapan disiplin pencapaian target. Bila itu masalahnya, bagi para Leaders di Organisasi Anda, dapat mengikuti program Transformational Leadership dari ACT Consulting dengan klik di link ini.
Untuk melakukan perkembangan mendasar di organisasi dan korporasi Anda seperti yang dilakukan Sundar Pichai di Google, Anda dapat mempelajari cara membangun budaya perusahaan dengan klik disini. Anda juga dapat mempelajari cara menciptakan strategi yang tepat untuk perusahaan dengan klik disini.
Untuk mendapatkan bantuan mengenai cara membentuk karakter para pegawai dan pimpinan hingga dapat mengakselerasi perubahan yang kompetitif di organisasi Anda, ACT Consulting memiliki langkah-langkah dan metodologi yang diperlukan. Hubungi kami via email di info@actconsulting.co atau telepon ke 0821-2487-0050 (Donna).
Sebelum memimpin Google, Eric adalah CEO dari Novell sejak tahun 1997 – 2001. Sebelum di Novell, ia menjabat sebagai Vice President untuk Sun Microsystems dan President untuk Sun Technology Enterprise. Kemudian ia diundang oleh Larry Page dan Sergey Brin untuk wawancara di Google. Eric juga seorang programmer yang menulis sendiri program bernama Lex untuk melakukan analisa leksikal pada Unix Computer Operating Systems.
Saat itu Eric berkata bahwa yang terjadi adalah adu argumentasi. Larry dan Sergey berusaha menyampaikan pada Eric bahwa bisnis yang tengah dijalaninya akan tergerus karena terdisrupsi oleh perkembangan teknologi. Eric mengatakan bahwa mendapatkan informasi tersebut dari dua orang yang masih berusia 25 tahun, membuat egonya terusik. Namun, secara intelektual ia mengatakan bahwa apa yang dikatakan oleh kedua pendiri Google tersebut, benar adanya.
Posisi Google di Antara Platform IT Lainnya
Menurut Schmidt saat memberi pidato di The Economic Forum di Washington DC pada tahun 2010, ada beberapa platform yang mengesankan dan terus melakukan perkembangan dalam skala global. Apa yang disampaikannya masih relevan hingga saat ini di tahun 2019.
Pemaparan yang diberikan Schmidt adalah;
Apple; Best Consumer Platform, Apple sebagai platform konsumen terbaik
Facebook; People Platform, Facebook sebagai platform yang menghubungkan antar orang
Amazon; Practical Platform, Amazon sebagai platform praktis yang bermaksud memenuhi kebutuhan tiap orang secara mudah
Google; Information Platform, Google sebagai platform sumber informasi data dalam berbagai bentuknya
Schmidt mengatakan bahwa keempat platform diatas adalah aplikasi jaringan dengan skala yang dapat ditentukan. Pengembangan dari tiap skala ini amat penting untuk dipelajari, ujarnya. Nilai pasar dari tiap platform ini sangat tinggi; dan di tahun 2010 tersebut, semua masih bermula, katanya.
Konektivitas yang dimiliki oleh berbagai platform ini, membuat kita bisa melakukan banyak hal yang mengagumkan, kata Eric lagi. Sesuai dengan apa yang disebut sebagai Morse Law atau Hukum Morse, bahwa komputer makin cepat dan makin menduplikasi kapasitasnya setiap dua tahun. Ini berarti, dalam 10 tahun, komputer akan menjadi 30 kali lebih cepat, jelas Schmidt.
Pembagian Peran Kepemimpinan di Google
Penjelasan Schmidt mengenai tugas yang dijalaninya di Google, cukup menarik dan dapat dikatakan mengejutkan. Mendapatkan pengakuan seperti itu dari seorang CEO kelas tentu amatlah mengejutkan. Apa sebenarnya yang ia katakan?
Eric Schmidt mengatakan bahwa ia memimpin Google bertiga dengan Larry Page dan Sergei Brin. Mereka, melakukan pemisahan atau segregasi tugas dan kewajiban. Eric melakukan pekerjaan seperti membangun organisasi, menjalankan dan menangani masalah di dalam rapat-rapat. Ia juga memberikan wahana dan mengembangkan berbagai basis intelektual bagi semua masyarakat google. Yang disebutnya sebagai Citizens of Google.
Sementara Larry dan Sergei, lari lebih dulu, katanya. Eric mengatakan bahwa tidak pernah ada rapat yang melibatkan produk, yang belum dirapatkan dengan orang lain sebelum mereka bertemu dirinya. Ia baru mendapatkan penjelasan setelahnya.
Diketahui di kemudian hari, bahwa orang yang banyak berperan dalam kreasi berbagai produk baru yang unggul di Google adalah Sundar Pichai, yang kemudian menjadi penerus Eric sebagai CEO Google dan Alphabet.
Sundar bukan seorang programmer, namun dengan bekal pendidikan magister sains di Stanford dan magister administrasi bisnis dari Wharton School University of Pennsylvania dan latar belakang sebagai konsultan manajemen, ia mampu memberikan ide-ide yang merevolusi dunia. Sundar mengagas Chrome dan memimpin pengembangannya. Hingga Google mampu menjatuhkan dominasi Internet Explorer rancangan Microsoft.
Eric menekankan lebih jauh lagi, bahwa tidak pernah ada saat dimana ia dapat menambakan nilai pada apa yang tengah dilakukan oleh Larry dan Sergei, katany. Karena kedua pendiri Google tersebut, lari lebih dulu jauh mendahuluinya.
Apa yang dilakukan Eric sebagai CEO, jelasnya lebih lanjut adalah, untuk mengejar ketertinggalannya. Sebagai pimpinan ia juga harus memastikan seluruh bagian di perusahaan ikut berlari mengikuti semua yang tengah dilakukan oleh Larry dan Sergei.
Menciptakan Perusahaan Berskala Google
Pada tahun 1998, Larry Page dan Sergei Brin menciptakan Google. Algoritma yang dirancang oleh kedua jenius ini, berbeda dengan mesin pencarian lainnya, dan dianggap yang terbaik di dunia.
Apa yang ada di dalamnya? Hal ini karena adanya sistem Page Rank di Google, yang dijelaskan oleh Schmidt bahwa sistem ini mendeteksi dan melakukan kategorisasi mengenai siapa yang mencari Anda. Inilah yang membuat Google menjadi sistem pencarian dasar yang paling banyak digunakan di dunia.
Mengenai cara untuk menciptakan perusahaan berskala Google, Eric menyampaikan bahwa harus ada;
Inovasi baru, menciptakan teknologi yang menjadi kebutuhan banyak orang
Organisasi baru, pemilahan terhadap akses dan tujuan pencarian informasi
Produktivitas tinggi, karyawan di Google terkenal sangat workaholik
Berdebat boleh, tapi saat selesai, kembali bertindak sebagai rekan kerja yang saling mendukung
Berkemauan keras,
Memberikan insentif yang sama dan adil
Memiliki tujuan yang sama yaitu untuk membentuk Perusahan yang hebat
Membangun komunitas karyawan yang kompatibel secara sosial dan intelektual
Memiliki pandangan yang sama dalam hidup, latar belakang budaya yang sama
Budaya Perusahaan yang Ada di Google
Eric Schmidt mengatakan bahwa budaya yang ada di Google adalah tentang kerjasama yang dilakukan bahu membahu, untuk merubah dunia menjadi tempat yang lebih baik.
Google, menurut Schmidt, selalu berusaha untuk mendahului masa yang tengah berjalan. Mereka fokus bekerja untuk menemukan berbagai hal di masa depan. Dengan adanya informasi yang dapat diakses melalui Google sebagai mesin pencari, umat manusia kini lebih mudah melakukan prediksi masa depan.
Selain dapat melakukan prediksi, hal lain yang dimungkinkan dengan keberadaan Google adalah ia dapat mengenalkan kita pada banyak orang baru, pada banyak ide-ide baru, jelas Schmidt.
Dunia saat ini tidak sempurna, kata Eric lagi. Tapi Google berupaya untuk mengambil peran dalam menjadikan dunia sebagai sebuah tempat yang lebih aman, dengan nilai dari platform yang saat itu tengah dipimpinnya.
Eric juga berharap bahwa dengan keberadaan Google, dapat mengangkat orang dari kemiskinan material, dan dari kemiskinan informasi.
Beragam ekspansi bisnis yang dilakukan Eric Scmidt harus bisa dipelajari oleh banyak orang di negara kita. Namun Anda bisa saja memiliki kesulitan atau masalah di beberapa sisi seperti budaya dan penerapan disiplin pencapaian target. Bila itu masalahnya, bagi para Leaders di Organisasi Anda, dapat mengikuti program Transformational Leadership dari ACT Consulting dengan klik di link ini.
Untuk melakukan perkembangan mendasar di organisasi dan korporasi Anda seperti yang dilakukan Eric Schmidt di Google, Anda dapat mempelajari cara membangun budaya perusahaan dengan klik disini. Anda juga dapat mempelajari cara menciptakan strategi yang tepat untuk perusahaan dengan klik disini.
Untuk mendapatkan bantuan mengenai cara membentuk karakter para pegawai dan pimpinan hingga dapat mengakselerasi perubahan yang kompetitif di organisasi Anda, ACT Consulting memiliki langkah-langkah dan metodologi yang diperlukan. Hubungi kami via email di info@actconsulting.co atau telepon ke 0821-2487-0050 (Donna).
Lakhsmi Mittal, Owner of ArcelorMittal, Steel Company in United Kingdom
India kini terkenal di dunia, bukan hanya karena film-film yang dihasilkannya, atau aktor dan aktrisnya yang menghiasi layar kaca di tanah air. Tidak kurang dari 100 CEO dari berbagai perusahaan di dunia telah menghadiri acara World Economic Forum di Davos pada tahun 2018. Para CEO hebat ini, terdiri dari orang-orang yang dilahirkan di India atau merupakan keturunan India.
Selain melahirkan sosok seperti Sundar Pichai, CEO Google dan Satya Nadella, CEO Microsoft, tanah subur dan luas di India melahirkan banyak pengusaha terkaya di dunia.
Salah satunya adalah Mukesh Ambani, Owner dari Reliance Industries Limited yang dianggap sebagai orang terkaya di dunia diluar Amerika dan Eropa. Ia masuk di ranking ke 18 sebagai orang terkaya di dunia di tahun 2018. Reliance sendiri masuk ke dalam daftar Fortune500 Companies.
Mukesh Ambani, Owner of Reliance Industri Limited
Pengusaha India lainnya adalah Lakhsmi Mittal, pemilik Arcelor Mittal, sebuah perusahaan baja yang beroperasi di banyak negara di dunia, dan berpusat di Inggris. Mittal masuk di jajaran orang terkaya di dunia menurut majalah Forbes dan masuk di daftar orang paling berpengaruh di dunia di majalah yang sama.
Selain aktif dalam bisnis, Lakhsmi Mittal adalah seorang filantropis yang banyak mensponsori atlit-atlit India untuk berlaga di olimpiade dan memberi hadiah sangat besar bagi mereka yang berhasil membawa pulang medali emas untuk India.
Indian Chairman of Wipro Limited, Azim Premji
Selain itu, ada muslim India yang memiliki perusahaan bernama Wipro, Azim Premji. Ia dijuluki sebagai kaisar bisnis IT India. Seperti yang disebutkan diatas bahwa India menghasilkan banyak tenaga IT profesional yang bertebaran di seluruh dunia di berbagai perusahaan teknologi ternama. Diantaranya Sundar Pichai CEO Google dan Satya Nadella CEO Microsoft.
Dalam perkembangan bisnisnya, Wipro mendapatkan kepercayaan untuk melakukan berbagai proyek-proyek programming dari perusahaan IT besar dunia, dengan sistem outsourcing proyek. Ini tidak mungkin terjadi bila tidak diiringi dengan kehandalan tenaga kerja yang dilahirkan tanah subur di India.
Ravi Ruia, Co Chairman of Essar Group
Ravi Ruia adalah Co Chairman dari Essar Group. Essar Group adalah konglomerat multinasional dari India, dan pemain terkemuka di sektor baja, minyak dan gas, listrik, komunikasi, pengiriman, pelabuhan dan logistik, proyek, dan mineral. Dengan operasi di lebih dari 20 negara di lima benua, grup ini mempekerjakan 75.000 orang, dengan pendapatan US $ 17 miliar.
Ajay Singh, Owner of Indian Low Cost Airline, SpiceJet
Sebelum SpiceJet dimiliki olehnya, Ajay Singh terlebih dahulu menduduki posisi sebagai Direktur di SpiceJet pada tahun 2004 hingga 2010. Setelah penggantian kepemilikan beberapa kali, ia akhirnya menjadi owner SpiceJet sampai saat ini.
Selain SpiceJet, Ajay Singh juga dipercaya menjadi direktur di banyak perusahaan besar lainnya, yang bergerak di berbagai sektor yang berbeda, di antaranya dalam bisnis otomotif, transportasi, perumahan, IT, telekomunikasi, dan lain-lain. Ia juga menjadi penasihat untuk kementerian komunikasi di India dan kementerian informasi dan penyiaran di India.
Aloke Lohia, CEO Indorama Ventures yang berpusat di Thailand
Aloke Lohia bekerja di Indonesia pada tahun 1979 – 1987 sebagai Direktur Keuangan di Indorama Synthetics. sebelum mendirikan Indorama Ventures di Thailand dan menuai sukses besar. Aloke Lohia dinobatkan sebagai orang terkaya ke 9 di Thailand pada akhir tahun 2014.
Shri Prakash Lohia, Owner Indorama Corporation yang beroperasi di Indonesia
Shri Prakash Lohia, adalah Pendiri dan Pemilik Indorama Corporation, sebuah perusahaan petrokimia dan tekstil yang beroperasi di Indonesia. Perusahaan ini berkantor pusat di Singapura. Shri Prakash adalah adik ipar dari Lakhsmi Mittal, istrinya Seema Mittal adalah adik dari pemilik Arcelor Mittal tersebut.
Pada artikel berikutnya kita akan mencari tahu lebih lanjut mengenai kultur pemikiran strategis yang berkembang di tanah India yang akhirnya melahirkan banyak CEO dan Founder dari berbagai perusahaan besar di dunia.
Beragam ekspansi bisnis yang dilakukan para CEO dari tanah India harus bisa dipelajari oleh banyak orang di negara kita. Namun Anda bisa saja memiliki kesulitan atau masalah di beberapa sisi seperti budaya dan penerapan disiplin pencapaian target. Bila itu masalahnya, bagi para Leaders di Organisasi Anda, dapat mengikuti program Transformational Leadership dari ACT Consulting dengan klik di link ini.
Untuk melakukan perkembangan mendasar di organisasi dan korporasi Anda seperti yang dilakukan para CEO dari India, Anda dapat mempelajari cara membangun budaya perusahaan dengan klik disini. Anda juga dapat mempelajari cara menciptakan strategi yang tepat untuk perusahaan dengan klik disini.
Untuk mendapatkan bantuan mengenai cara membentuk karakter para pegawai dan pimpinan hingga dapat mengakselerasi perubahan yang kompetitif di organisasi Anda, ACT Consulting memiliki langkah-langkah dan metodologi yang diperlukan. Hubungi kami via email di info@actconsulting.co atau telepon ke 0821-2487-0050 (Donna).
Mengepalai sebuah perusahaan global yang memiliki kekuatan teknologi dengan cabang di banyak negara di dunia, bukan suatu hal yang mudah. Namun, ternyata motto google amatlah sederhana dan mudah dipahami. Motto yang menggambarkan bahwa jiwa dari perusahaan besar ini ternyata jauh dari suatu bayangan yang menakutkan.
Ya. Motto Google, perusahaan teknologi terbesar di dunia yang sekarang memiliki payung bernama Alphabet ini hanyalah; “Dont be Evil”. Atau jangan berbuat jahat.
Motto ini dikatakan Eric Schmidt berasal dari lontaran perkataan seorang karyawan di dalam sebuah rapat. Motto Google ini kemudian menjadi viral dan menjadikan perusahaan teknologi ini tumbuh dekat dengan masyarakat dunia.
Makna Bekerja di Google
Motto Google ini sejalan dengan keinginan banyak karyawan yang berada di dalamnya bahwa mereka ingin melihat dunia berubah menjadi lebih baik. “Our Employees Want To Change The World”, kata Schmidt.
Bahwa keuntungan materi berjumlah besar yang didapatkan sebagai gaji dan bonus, hanyalah sebuah hiburan atau entertainment. Demikian filosofi yang dimiliki oleh banyak karyawan di Google, menurut Schmidt.
Berkembangnya makna bekerja di Google yang kemudian menjadi misi hidup. Hal ini tumbuh dalam jiwa tiap karyawan ini membuat banyak dari mereka bekerja dengan super produktif.
Bahkan bekerja dengan jauh melampaui target keharusan jam kerja secara umum. Yang terjadi malah Google kesulitan dalam menyuruh karyawannya pulang. Atau membuat mereka berhenti bekerja dan beristirahat.
Mereka ingin karyawan fokus dan memiliki energi untuk bekerja dengan baik. Itulah mengapa Google menyediakan berbagai kebutuhan hidup karyawan. Seperti laundry, sport room, game room, makanan yang bebas diakses kapan saja, makan pagi, makan siang dan makan malam. Dengan berbagai variasi menu yang lezat dan menarik.
Satu-satunya aturan kerja yang ada hanyalah: Larangan untuk tidur di kantor. Mengenai tidur, Google tidak menyediakan kasur. Karyawan harus tidur dimana saja asal bukan di kantor. “Bila perlu mereka mampu untuk tidur di hotel, tapi jangan di kantor”, kata Schmidt.
Mengapa Karyawan Google Berkinerja Super?
Mengapa Google bisa memiliki karyawan yang berkinerja super seperti itu? Makna bekerja yang telah ditemukan karyawan di Google, itulah jawabannya. Karena adanya cita-cita untuk melihat dunia berubah melalui kerja dan inovasi yang mereka ciptakan. Itulah yang membuat perusahaan besar ini terus berkembang. Karyawan dengan kompetensi dan kapabilitas tinggi. Yang memiliki niat mulia dalam bekerja, dan bekerja dengan sekeras mungkin, sekuat tenaga.
Namun, untuk masuk ke perusahaan ini tidak mudah. Ada board of hiring atau komite perekrutan yang memiliki persyaratan yang ketat. Bahkan, calon karyawan yang diundang wawancara tidak mengetahui posisi apa yang ditawarkan untuknya. Tidak hingga ia datang dan wawancara dimulai. Itu adalah salah satu cara yang digunakan Google untuk menjaga privasi produk dan kerahasiaan pekerjaan.
Beragam tes dan seleksi yang harus dilalui pun dinilai sangat sulit dan rumit, bahkan David Bernstein, ketua The Economic Forum mengatakan bahwa lebih sulit untuk masuk ke Google daripada masuk ke Harvard.
Schmidt mengatakan, parahnya, seseorang pernah di wawancara hingga 60 kali untuk suatu posisi. Namun belum juga diterima. Hingga Schmidt kemudian menurunkan jumlah maksimal wawancara menjadi 8 kali dan diturunkan lagi menjadi maksimal 5 kali wawancara sebelum seseorang dapat diterima di Google.
Krisis Fundamental Dunia Barat
Dalam wawancara yang dilakukan dalam The Economic Forum di Washington DC pada tahun 2011, Eric Schmidt memberikan pidato pembuka yang menarik. Ia tidak berusaha menjadi lucu, namun logika filosofis yang disampaikannya, membuat banyak hadirin tertawa dan mengangguk menyetujui. Apa yang disampaikan Schmidt?
Schmidt saat pidato mengeluarkan uang lembaran $20. Ia perlihatkan pada hadirin, lalu ia meminta setiap orang di ruangan, untuk mengikuti kata-katanya. Eric lalu membacakan apa yang tertulis di setiap lembaran dollar di Amerika. “In God We Trust”. Pada Tuhan kami Percaya, kata Eric. Para hadirin mengikutinya. “All others must bring data”. “Semua hal yang lain harus dibuktikan dengan data”, lanjut Eric Schmidt berikutnya, yang membuat hadirin serempak tertawa.
Schmidt mengatakan di tahun 2011 tersebut, bahwa dunia barat tengah memiliki dua masalah besar yang disebutnya sebagai Krisis Fundamental. Krisis Fundamental pertama yang disebut oleh Schmidt adalah masalah globalisasi. Ternyata, globalisasi juga dirasakan sebagai suatu hal yang berat bukan saja bagi masyarakat dari negara berkembang di kawasan Asia dan Afrika saja.
Schmidt mengatakan bahwa perkembangan teknologi yang akan terus berlanjut. Yang akan membuat dunia berkembang menjadi tempat yang lebih nyaman untuk ditempati, kata Schmidt. Teknologi yang berkembang akan menghasilkan interkoneksi atau keterhubungan antar berbagai tempat, berbagai perusahaan, dan berbagai layanan. Itulah yang membuat dunia akan menjadi lebih nyaman.
Namun di sisi lain, ada krisis fundamental di baliknya, hingga disebutkan oleh Schmidt sebagai suatu hal yang harus ditangani. Bisa kita bahasakan sebagai krisis moral atau moral hazard. Yang kemudian tumbuh dan masih menjadi problem utama hingga saat ini, dengan adanya interkonektivitas dan perkembangan teknologi ini.
Krisis Fundamental yang kedua adalah munculnya berbagai inovasi bisnis, yang membuat banyak pekerjaan menjadi hilang. Jobless problem, kata Eric Scmidt di tahun 2011. Tentang apa yang menurutnya tengah terjadi di dunia barat, sekitar 8 tahun yang lalu.
Ada sesuatu dari perkataan Schmidt yang saat itu tengah menjabat sebagai CEO Google. Ia membuka suatu fakta yang tidak banyak disadari oleh kita yang hidup di timur. Bahwa ternyata ketidaksanggupan sumber daya manusia untuk mengikuti perkembangan teknologi bukan saja terjadi di Asia atau di Afrika saja. Tapi juga banyak terjadi di dunia barat. Banyak orang yang kehilangan pekerjaan mereka karena perkembangan teknologi.
Apa Solusi Dari CEO Google?
Schmidt (di tahun 2011 itu) menyampaikan bahwa jawabannya adalah pada edukasi hati. “The Heart Answers”, kata Schmidt. Pemerintah di dunia barat harus berinvestasi lebih pada sektor pendidikan, tak hanya pada pendidikan matematika, katanya.
Menyadari bahwa perusahaan yang dipimpinnya saat itu banyak berdampak pada pemerintahan di seluruh dunia, Schmidt yang juga aktif dalam politik di Amerika ini mengatakan bahwa Pemerintahan harus menciptakan model untuk pendidikan inovasi, di negara masing-masing.
Schmidt menyadari bahwa sebagai CEO Google saat itu, ia diperhitungkan sebagai salah satu tokoh dunia. Ia mengetahui bahwa kata-katanya akan berdampak pada perbaikan hidup banyak orang.
Karena itu ia melanjutkan dalam pidatonya bahwa “Pemerintah harus menghilangkan berbagai halangan (roadblocks) yang ada dalam penciptaan berbagai bisnis baru. Karena itulah yang akan menjadi solusi bagi masalah pengangguran yang tengah terjadi di Amerika. Karena dengan adanya bisnis baru, maka akan banyak lapangan pekerjaan yang tercipta.
The Heart Answer
Pendapat Eric Schmidt tentang apa yang terjadi di dunia barat saat itu pada tahun 2011, telah merubah wajah pendidikan di Amerika Serikat. Pendidikan sosio emosional telah dikembangkan di jenjang pendidikan dasar dan menengah di negara tersebut. Sejalan sebagai apa yang disebut Schmidt sebagai “The Heart Answer”.
Jawaban ini sejalan dengan Motto Google yang disebutkan Schmidt, “dont be evil”. Untuk menciptakan generasi yang lebih baik, yang tidak menyukai perbuatan jahat pada orang lain, dengan mempelajari keterampilan untuk dapat cerdas secara sosial, emosional dan spiritual.
Jauh sebelum hal tersebut menjadi diskursus yang disadari di dunia barat, jawaban tentang The Heart Answer telah disampaikan oleh penulis buku Emotional Spiritual Quotient (ESQ), DR (HC) Ary Ginanjar Agustian, di tahun 1999. Buku yang diterbitkannya sendiri tersebut meledak menjadi best seller dan telah laku hingga lebih dari dua juta cetak hingga tahun ini. Kemudian berkembang menjadi berbagai pelatihan dengan lembaga yang memiliki alumni pelatihan lebih dari 1,7 juta orang dari seluruh dunia.
DR HC Ary Ginanjar Agustian juga telah melakukan presentasi mengenai konsep ESQ memenuhi undangan University of Oxford pada bulan Maret, tahun 2007. Di hadapan 17 Professor dari berbagai latar belakang ilmu dan dari berbagai negara.
Itulah The Heart Answer yang kini populer, yang memberikan makna bekerja bagi para karyawan di google, dan di berbagai perusahaan yang menjadi klien ESQ dan ACT Consulting hingga saat ini.
Untuk mendapatkan bantuan mengenai cara membentuk karakter para pegawai dan pimpinan hingga dapat mengakselerasi perubahan yang kompetitif di organisasi Anda, ACT Consulting memiliki langkah-langkah dan metodologi yang diperlukan. Hubungi kami via email di info@actconsulting.co atau telepon ke 0821-2487-0050 (Donna).