Pengembangan Perusahaan adalah tugas seorang CEO. Pada waktu ia mulai memimpin, hal pertama yang dilakukan Satya Nadella adalah melakukan perubahan budaya.
Langkah perubahan pertama yang ia lakukan adalah mengembangkan budaya Empati. Untuk meningkatkan inovasi, yang diperlukan adalah tingkat kepedulian yang tinggi. Untuk mengembangkan kepedulian itu, dilakukan Nadella dengan mengembangkan kebiasaan untuk berempati pada seluruh karyawan yang ada di Microsoft. Karena pangkal kepedulian adalah rasa empati yang tinggi. Yaitu kemampuan untuk turut merasakan apa yang dialami oleh orang lain.
Setelah melihat kultur empati telah mulai berkembang, yang dilakukan berikutnya oleh Nadella adalah mengembangkan kultur pembelajaran atau Learning Culture. Dari budaya ini diharapkan muncul dorongan untuk selalu mau bersikap terbuka dan berpikir luas, dan mampu menerima berbagai saran dan masukan dari orang lain. Untuk kemudian diolah menjadi sebuah produk yang akan di sukai oleh banyak orang.
Dalam mengembangkan budaya-budaya baru ini, Nadella mendapatkan dukungan dari berbagai pihak, terutama para pendiri Microsoft. Mereka mengatakan padanya;
“Lakukanlah dengan caramu, jangan mencoba menjadi kami, jangan berusaha untuk memuaskan kami”.
Hal tersebut dikatakan oleh Bill Gates dan Steve Ballmer, untuk mendukung setiap langkah yang dilakukan Nadella. Mereka melihat bahwa Nadella dapat melakukan pekerjaannya dengan baik, dan harus lebih percaya diri, itu saja. Karena itulah mereka menyampaikan kalimat tersebut padanya.
Berkat beragam langkah yang dilakukannya tersebut, kultur inovasi pun berkembang dengan pesat di Microsoft. Hingga meraih keuntungan lebih dari 100% meningkat dibanding sebelumnya. Selain itu, Microsoft banyak melakukan inovasi dengan mengembangkan bisnis cloud, membuat dan memproduksi xbox untuk games, mengembangkan microsoft surface, serta microsoft 365.
Selain itu, Nadella pun turut mengembangkan perusahaan dengan melakukan akuisisi terhadap linkedin dengan membelinya dengan harga sebesar 348 trilyun rupiah. Selain itu, microsoft pun mengakuisisi banyak perusahaan lainnya.
Namun Anda bisa saja memiliki kesulitan atau masalah di beberapa sisi seperti budaya dan penerapan disiplin pencapaian target. Bila itu masalahnya, bagi para Leaders di Organisasi Anda, dapat mengikuti program Transformational Leadership dari ACT Consulting dengan klik di link ini.
Untuk melakukan perkembangan di organisasi dan korporasi Anda seperti yang dilakukan Satya Nadella di Microsoft secara global, Anda dapat mempelajari cara membangun budaya perusahaan dengan klik disini. Anda juga dapat mempelajari cara menciptakan strategi yang tepat untuk perusahaan dengan klik disini.
Untuk mendapatkan bantuan mengenai cara membentuk karakter para pegawai dan pimpinan hingga dapat mengakselerasi perubahan yang kompetitif di organisasi Anda, ACT Consulting memiliki langkah-langkah dan metodologi yang diperlukan. Hubungi kami via email di info@actconsulting.co atau telepon ke 0821-2487-0050 (Donna).
Banyak orang memulai bisnis dengan intuisi. Sejumlah lulusan
sekolah bisnis, memulai dengan landasan pengetahuan yang kuat. Sejumlah yang
lain, bermodalkan pengalaman dan relasi. Namun seberapa banyak yang melakukan
bisnis, dengan desain bisnis yang teruji secara empiris?
Semua hal memang berasal dari ide. Namun dalam memulai usaha, apa saja yang dibutuhkan dalam membangun ide tersebut? Elon Musk menyampaikan rahasianya, yaitu;
Do you have a good idea. Ujilah apakah ide anda cukup hebat
Can you work really hard. Tantang diri anda sanggupkah bekerja sangat keras untuk mewujudkannya
Are you able to attract great team. Apakah anda bisa membuat orang-orang hebat tertarik untuk mendukung ide dan membantu anda
Are you able to motivate your team. Apakah anda sanggup untuk memotivasi kinerja tim anda.
Keempat hal diatas, dikatakan Elon sebagai 1% inspirasi dan
99% keringat. Atau 1% ide dan 99% nya adalah; Kerja Keras. Seperti yang
dikatakan semua orang bahwa hasil tidak akan mengkhianati proses. Bila kita
tidak sanggup memberikan kerja keras, maka bersiaplah menerima hasil yang
buruk. Sementara bila kita mengidamkan hasil yang baik, maka kita harus banyak
memiliki cadangan ide dan melakukan upaya perbaikan ide disana dan disini.
Seringkali sebuah perusahaan memulai dengan ide yang baru
terbukti salah di kemudian hari. Namun mereka dapat melakukan adaptasi dengan
cukup cepat untuk mengubah kegagalan yang dialami, dan mengubah kegagalan
tersebut dengan berbagai ide dan usaha yang baru, agar yang semula salah dapat
berbuah menjadi benar, dengan banyak perbaikan.
Elon Musk menghabiskan puluhan juta dollar, atau ratusan
milyar rupiah, untuk dapat memperbaiki ide awal yang salah, yang semula
dimilikinya. ia bahkan menyampaikan ada masa-masa dimana keuangan perusahaannya
hanya mampu menanggung beban usaha beberapa hari saja. Dua atau tiga hari ke
depan, lebih tepatnya.
Bagaimana dengan Anda? Apakah keadaan ini pernah Anda alami?
Wah, berarti anda memiliki pengalaman yang cukup kaya. Berarti Anda telah
memiliki modal pengalaman untuk menuju kesuksesan berikutnya. Yang harus
dilakukan hanyalah; menemukan dimana kesalahan, dan melakukan perbaikan untuk
membuat usaha Anda berhasil.
Apakah kata-kata diatas ini cukup untuk membangun bisnis? Tentu tidak. Kata-kata diatas masih belum menggambarkan apa saja yang Anda perlukan dalam bisnis dan cara mengangani persoalan yang timbul. Kita butuh untuk dapat menemukan cara untuk dapat menggambarkan bisnis kita dalam satu kertas.
Untuk itu kami memiliki program pelatihan yang dibimbing oleh salah satu Trainer yang pernah mengembangkan bisnis ESQ di beberapa kota di Indonesia dan di Malaysia. Sebagai Direktur dari Business Innovation di ACT Consulting, Pak Dudi Supriadi akan membantu Anda dalam menganalisa model bisnis Anda, dan membantu Anda menemukan apa yang belum Anda ketahui sebelumnya tentang bisnis yang Anda jalani.
Hanya dalam 1 hari. Anda akan mendapatkan sejumlah manfaat di bawah ini dari Training “Design Your Business Now” yaitu;
Memperoleh keberanian untuk memulai atau merubah
desain bisnis yang sekarang dimiliki
Memperoleh rasa percaya diri untuk teguh
melaksanakan semua kerja keras yang dibutuhkan
Memperoleh gambaran masalah dan solusi bisnis
Anda dalam satu kertas secara mandiri
Memiliki pengetahuan dan wawasan tentang cara
yang terukur dan empiris dalam melihat semua permasalahan dalam bisnis
Dapat menyusun langkah perbaikan bisnis dengan
efektif dan efisien serta mudah
Kesemuanya ada dalam Training *“Design Your Business Now”*.
Training terbaru dari ACT Consulting divisi Business Innovation.
*“DESIGN YOUR BUSINESS NOW ”*
================================
Jadwal Training ESQ Design Your
Business Now
================================
Tanggal : Sabtu, 4 Mei 2019
Waktu : 08.00 – 17.00 WIB
Tempat : Mini Theatre Lantai 4, Menara 165
Jl. Tb Simatupang kav 1, Cilandak,
Jakarta Selatan
Investasi : Rp. 2.500.000
Promo : Rp. 1.500.000/seat
silahkan melakukan transfer ke a/n
PT. ARGA BANGUN BANGSA dengan nomor rekening :
– BCA : 679 030 6595
– Mandiri : 101 000 6655 110
– Mandiri Syariah : 700 059 1178
jika sudah transfer silahkan
konfirmasi kembali dg mengirim tanda bukti transfer. Terimakasih 😊
Orascom Investment Holding beroperasi di bidang telekomunikasi, media dan teknologi, dan bisnis kabel terutama
di Mesir, Korea Utara, Lebanon, Pakistan, Afrika Utara lainnya, dan Timur
Tengah. Perusahaan
ini
menyediakan layanan telekomunikasi seluler; dan broadband langsung dan
konektivitas berkecepatan tinggi ke operator telekomunikasi, penyedia layanan
Internet, dan perusahaan melalui kabel serat optik bawah laut.
Perusahaan ini juga mendesain, membangun atau mengelola,
mengoperasikan, dan memelihara pembangkit listrik dengan berbagai sumber, serta
jaringan distribusi. Selain itu, ia terlibat dalam bidang transportasi dan
logistik, dan infrastruktur telekomunikasi, serta sektor keuangan.
Sejak penunjukannya dengan Orascom dimulai pada tahun 1979, Naguib Sawiris terus memberikan kontribusi pada pertumbuhan dan diversifikasi perusahaan menjadi seperti sekarang ini – salah satu konglomerat terbesar dan paling beragam di Mesir dengan kapitalisasi pasar terbesar.
Keluarga Sawiris mendirikan dan membangun sektor kereta api, teknologi informasi, dan telekomunikasi Orascom. Keberhasilan yang luar biasa dari usaha ini serta sektor lain dari perusahaan menyebabkan keputusan manajemen untuk membagi Orascom menjadi perusahaan yang beroperasi terpisah. Oleh karena itu, pada akhir 1997 Orascom Telecom Holding S.A.E. (OTH) dan Orascom Technology System (OTS) didirikan dan diketuai oleh Naguib Sawiris.
Sebagai Ketua dan CEO OTH, Naguib Sawiris memimpin pertumbuhan perusahaan dengan sangat cepat, menjadi pemain telekomunikasi regional terkemuka, mengoperasikan jaringan GSM di 7 negara berbeda di Timur Tengah, Afrika, dan anak benua India dengan lebih dari 30 juta pelanggan pada 31 Desember 2005, di samping sejumlah Penyedia Layanan Internet (ISP), dan penyedia layanan satelit yang melayani populasi 500 juta orang.
Naguib Sawiris memegang diploma Teknik Mesin dengan Magister Administrasi Teknis dari Institut Teknologi Swiss, ETH Swiss dan Diploma dari Sekolah Evangelikal Jerman, Kairo, Mesir. Naguib dapat berbicara dalam bahasa Arab, Inggris, Jerman dan Prancis.
Mengenai investasi yang dilakukannya, ia mengatakan ia banyak mengembangkan bisnis di masa-masa perang di berbagai tempat dengan resiko tinggi. Seperti di Irak saat perang, atau di Aljazair saat terjadi konflik.
Naguib menyatakan bahwa pekerjaannya dapat memberikan kebahagiaan pada keluarga di tempat terjadinya perang yang kini dapat terhubung dan bisa berkomunikasi melalu jaringan telepon yang dibangunnya. Ia mengatakan ia melakukan ini sebagai upaya advokasi kemanusiaan untuk menebarkan perdamaian dengan mengembangkan teknologi.
Namun Anda bisa saja memiliki kesulitan atau masalah di beberapa sisi seperti budaya dan penerapan disiplin pencapaian target. Bila itu masalahnya, bagi para Leaders di Organisasi Anda, dapat mengikuti program Transformational Leadership dari ACT Consulting dengan klik di link ini.
Untuk melakukan perkembangan di organisasi dan korporasi Anda seperti yang dilakukan Naguib Sawiris di Orascom secara global, Anda dapat mempelajari cara membangun budaya perusahaan dengan klik disini. Anda juga dapat mempelajari cara menciptakan strategi yang tepat untuk perusahaan dengan klik disini.
Untuk mendapatkan bantuan mengenai cara membentuk karakter para pegawai dan pimpinan hingga dapat mengakselerasi perubahan yang kompetitif di organisasi Anda, ACT Consulting memiliki langkah-langkah dan metodologi yang diperlukan. Hubungi kami via email di info@actconsulting.co atau telepon ke 0821-2487-0050 (Donna).
Tragedi pengusiran penumpang penerbangan United Airlines nomor 3411 dari Chicago, sempat membuat geger di dunia penerbangan pada tahun 2017. Karena berita yang tersebar secara viral ini, saham united Airlines sempat turun jatuh dan menurunkan nilai valuasi United Airlines sebesar hingga satu juta dollar.
Namun penuturan Munoz yang sebulan sebelum tragedi mendapatkan anugerah Public Relations ini menyampaikan bahwa tragedi tersebut terpaksa dilakukan oleh awak pesawat karena kekhawatiran akan keselamatan penerbangan.
Di sampaikan dalam konferensi pers bahwa pramugara dan kru pesawat telah mengikuti prosedur. Semula awak pesawat ini menawarkan tiket di jam lain dan pemberian uang sebesar 400 dollar kepada penumpang yang bersedia turun karena keadaan yang over booking tersebut. Namun tidak ada penumpang yang bersedia menerima voucher tersebut.
United Airlines kemudian mengalami beberapa insiden yang mirip setelah itu, namun kesemuanya tidak membuat perusahaan penerbangan ini menjadi jatuh atau bangkrut.
Oscar Munoz sebagai CEO telah melakukan banyak perbaikan untuk menyelamatkan keadaan perusahaan setelah tragedi penumpang yang terjadi. Hal ini turut di apresiasi oleh orang yang mengundangnya ke The Economic Forum di tahun 2018, David Bernstein.
Tragedi yang menjadi viral adalah salah satu kekhawatiran banyak perusahaan di masa sekarang ini. Untuk itu beragam cara dilakukan oleh perusahaan untuk memperbaiki kualitas pelayanan mereka. Agar lain kali saat hal yang viral terjadi, kebaikan dan kreativitaslah yang tersebar, dan bukan sesuatu yang buruk.
Munoz memohon maaf secara langsung kepada masyarakat melalui konferensi pers yang di adakan beberapa hari setelah tragedi terjadi. Hal ini memberikan efek yang cukup besar kepada pelanggan mereka. Selain itu, Munoz pun melakukan banyak perbaikan di sektor pelayanan dan membuat biaya penerbangan menjadi lebih murah. Ia juga membuka beragam rute baru ke tempat-tempat berlibur yang menarik. Dengan cara-cara inovasi dan gaya manajemen yang baru, United Airlines dapat bertahan dan hingga kini masih beroperasi.
Berhadapan dengan ganasnya netizen di dunia siber adalah ujian bagi banyak perusahaan. Namun dengan upaya yang solid dari semua bagian, akan banyak solusi yang dapat diberikan oleh perusahaan. Demi mempertahankan pelanggan dan memperluas jangkauan pasar.
Namun Anda bisa saja memiliki kesulitan atau masalah di beberapa sisi seperti budaya dan penerapan disiplin pencapaian target. Bila itu masalahnya, bagi para Leaders di Organisasi Anda, dapat mengikuti program Transformational Leadership dari ACT Consulting dengan klik di link ini.
Untuk melakukan perkembangan di organisasi dan korporasi Anda seperti yang dilakukan Oscar Munoz di United Airlines Anda dapat mempelajari cara membangun budaya perusahaan dengan klik disini. Anda juga dapat mempelajari cara menciptakan strategi yang tepat untuk perusahaan dengan klik disini.
Untuk mendapatkan bantuan mengenai cara membentuk karakter para pegawai dan pimpinan hingga dapat mengakselerasi perubahan yang kompetitif di organisasi Anda, ACT Consulting memiliki langkah-langkah dan metodologi yang diperlukan. Hubungi kami via email di info@actconsulting.co atau telepon ke 0821-2487-0050 (Donna).
Seorang pemalas yang berhasil. Indonesia tengah geger dengan kisah Crazy Rich Priok yang memprofilkan seorang pengusaha kaya bernama Syahroni. Hari ini kita akan membahas tentang Crazy Rich New York yang telah berusia 77 tahun. Uniknya, ia dinobatkan sebagai eksekutif terakus dan termalas menurut seorang kolumnis di New York Times di tahun 2006.
Apa persamaan Barry Diller dengan Syahroni? Mereka sama-sama memulai dari posisi kerja yang banyak disepelekan orang. Syahroni memulai sebagai seorang supir, dan Barry memulai sebagai seorang pengantar surat di sebuah agensi. Namun siapa sangka bahwa mereka berdua suatu ketika akan menjadi CEO?
Wawancara dilakukan pada tahun 2018 oleh David Bernstein di Channel Youtube Bloomberg . Ia menyampaikan kekagumannya pada Barry Diller yang telah berhasil membesarkan perusahaan media raksasa di Amerika, ABC, Fox, Paramount Pictures, dan juga berhasil membesarkan perusahaan travel siber hingga mendunia, Expedia.
Saat David menanyakan, apa rahasia Barry hingga bisa melakukan itu semua, Barry Diller menjawab, ada dua. Yang pertama adalah rasa ingin tahu dan yang kedua adalah kemampuan editing (editorship- barry menyebutnya).
Mengenai rasa ingin tahu, Barry mengatakan bahwa ia memiliki rasa ingin tahu yang lebih besar dari kebanyakan orang yang gagal membesarkan sebuah perusahaan. Barry Diller tidak pernah mudah puas. Ia ingin selalu mencapai hasil yang lebih baik, dan lebih baik lagi. Tidak ada kata “cukup” yang dapat memuaskan rasa ingin tahunya.
Barry juga menyatakan bahwa ia menciptakan perusahaan siber saat berusia 49 tahun, karena tidak ingin lagi bekerja untuk orang lain. Ia pun ingin menciptakan suatu usaha yang tidak pernah ada sebelumnya, yang ia ingin menjadi ciri khasnya.
Barry Diller juga mengungkapkan hal yang amat pribadi, bahwa ia memiliki rasa tidak aman (insecurities) yang membuatnya terus bergerak. Rasa tidak aman ini membuatnya terdorong untuk selalu bekerja keras untuk mengalahkan ketidakpastian dan untuk memenangkan persaingan.
Pertanyaan yang diajukan Barry Diller kepada dirinya sendiri bukanlah “oh, aku bisa melakukan itu”, tapi “apakah aku bisa melakukannya”, dengan dorongan untuk membuktikan diri. Bukan pertanyaan untuk melemahkan atau meragukan kemampuan pribadinya.
Namun yang membuat hidup jadi menyenangkan bagi Barry adalah; ia mengejar passion-nya. Ia melakukan hal-hal yang menyenangkan dengan terjun ke dunia hiburan. Dalam seluruh hidupnya, Barry berkuliah hanya selama 3 minggu, di University of California Los Angeles (UCLA) dan kemudian drop out. Orangtuanya, yang cukup berada, membiarkannya dan hanya menyuruhnya untuk mengikuti passion-nya.
Di masa tuanya kemudian, Barry dikenal sebagai seorang yang sukses walau memiliki sifat malas. Namun sifat ini sebenarnya tidak sepenuhnya menguasainya. Barry dapat bekerja hingga berhari-hari tidak tidur, hanya untuk bekerja di suatu proyek yang menarik baginya. Media barat menyebutnya begitu karena sikap Barry yang tidak mementingkan pendidikan formal.
Di balik beragam hal yang di labelkan orang padanya, Barry memiliki kreativitas yang tinggi, dan dorongan untuk mencapai kesempurnaan dalam sebuah gambar film. Seperti keberhasilannya menghasilkan film yang legendaris seperti Indiana Jones, yang merupakan film termahal pada masanya.
Dengan meminta bantuan pada ayah kawannya, Barry memulai karir di ruangan surat di William Moris Agency. Berbeda dengan staff lain pada saat itu, ia memfokuskan pada belajar bagaimana William Moris dapat berperan di industri pertelevisian. Barry membaca berbagai surat yang ditujukan ke orang-orang yang berbeda di stasiun televisi itu selama masa tiga tahun ia bekerja di sana.
Setelah itu, Barry bertemu dengan seorang eksekutif di ABC yang baru saja pindah ke Los Angeles, Elton Rule. Elton kemudian meminta Barry menjadi asistennya. Tak lama, Elton dipromosikan menjadi President untuk jaringan televisi ABC dan harus pindah ke New York. Ia membawa serta Barry untuk menjadi asistennya di New York di tahun 1964.
Kisah selanjutnya mengalir cepat seperti cerita Syahroni The Crazy Rich Priok. Barry The Crazy Rich New Yorker ini hanya dalam waktu enam bulan menjadi asisten bagi Elton. Pada saat itu Barry diberikan tugas untuk melakukan negosiasi mengenai hak penyiaran berbagai film dalam jaringan televisi.
Di tahun 1965, Barry sudah di promosikan untuk menjadi Vice President untuk Bagian Pengembangan di ABC. Dalam peran barunya ini, Barry melakukan sejumlah terobosan. Di antaranya dengan membuat ABC Movie of The Week. Hal ini untuk mengatasi kejemuan masyarakat Amerika pada berbagai film buruk yang dihasilkan oleh berbagai rumah produksi.
Khawatir penontonnya lari meninggalkan stasiun TVnya, Barry pun nekat membuat film-film sendiri buatan stasiun televisi. Satu film harus selesai dalam waktu seminggu. Langkah yang sama juga dilakukan oleh eksekutif di tanah air, Whisnutama, seorang Kepala Televisi di Indonesia yang sukses membesarkan TransTV dan NetTV. Yaitu dengan membuat sendiri berbagai film dan acara televisi sesuai dengan standar dan format yang diinginkan.
Di tahun itu ia berusia 32 tahun. Namun ia telah sukses membuat 75 judul film buatan sendiri di ABC TV. Barry pun menerima tawaran yang baginya terasa terlalu tinggi. Ia ditawarkan menjadi Chairman dan Chief Executive dari Paramount Pictures.
Barry lalu berkonsultasi dengan pendiri jaringan TV ABC, Leonard Goldenson. Leonard pun menyampaikan bahwa itu adalah tawaran yang hebat dan harus diterima. Barry pun menerimanya. Semula di Paramount ia membuat beberapa film buruk. Setelah belajar beberapa lama, Barry mulai lebih selektif dalam membaca naskah skenario film yang masuk.
Hingga datang seseorang menawarkan skenario film Indiana Jones. Semua orang tak bisa melupakan potongan epik dari pembuka film tersebut yang menjadikannya blockbuster. Yaitu adegan dimana Jones berada di sebuah gua dan tiba-tiba sebuah batu bulat bergulir cepat ke arahnya. Dalam skenario aslinya, adegan yang kurang dari semenit itu dijelaskan dalam 12 halaman.
Pada saat membacanya, Barry yakin bahwa bila film ini bisa dibuat persis seperti penggambaran dalam skenarionya, maka film ini bisa berhasil. Memang pada saat itu, hal tersebut adalah sebuah upaya yang revolusioner. Namun sifat Barry yang serba ingin tahu dan sangat detail dalam mengedit suatu film, membuat beragam film dan beragam produk yang dihasilkan oleh stasiun tvnya dapat berhasil.
Berbeda dengan pendapat Pendiri Alibaba, bahwa seseorang harus bekerja 12 jam sehari agar perusahaannya dapat berhasil. Hal yang berbeda dijalankan oleh Barry Diller. Seorang CEO yang disebut rakus dan pemalas. Namun dengan keuletan, ketelitian dan kreativitas yang dimilikinya, ia dapat membesarkan berbagai ide dan usahanya hingga berkembang ke ratusan brand di ratusan negara.
Bagaimana dengan Anda dan Perusahaan Anda? Kita tidak perlu bergerak seekstrim Alibaba dan selentur Barry Diller. Setiap perusahaan memiliki ritmenya sendiri. Temukan budaya yang paling sesuai dengan perusahaan Anda, dengan pengukuran yang empiris dan terbukti berhasil dalam membesarkan banyak perusahaan. ACT Consulting memiliki metode perkembangan budaya berdasarkan hasil pengukuran yang dibutuhkan.
Namun Anda bisa saja memiliki kesulitan atau masalah di beberapa sisi seperti budaya dan penerapan disiplin pencapaian target. Bila itu masalahnya, bagi para Leaders di Organisasi Anda, dapat mengikuti program Transformational Leadership dari ACT Consulting dengan klik di link ini.
Untuk melakukan perkembangan di organisasi dan korporasi Anda seperti yang dilakukan Barry Diller di ABC, Paramount, Fox, Expedia dan IAC, Anda dapat mempelajari cara membangun budaya perusahaan dengan klik disini. Anda juga dapat mempelajari cara menciptakan strategi yang tepat untuk perusahaan dengan klik disini.
Elon Musk dalam suatu diskusi menyampaikan bahwa tidak ada
batasan usia untuk memulai bisnis. Seseorang bisa memulai dari usia berapa
saja. Ia juga menolak anggapan bahwa seseorang hanya memiliki satu ide hebat saja
semasa hidupnya. Bahkan, Elon menyampaikan bahwa Tesla memulai dari ide yang
salah. Namun, usaha keras yang harus dilakukan adalah dalam mengubah kesalahan
tersebut agar tetap menerbitkan hasil yang diinginkan.
Dalam ide awal Tesla, Elon menyampaikan bahwa kesalahan
mereka terletak pada ide yang terlalu simpel dan terlalu memudahkan prosesnya.
Mereka semula hanya ingin menempatkan teknologi AC propulsion, suatu ide mesin
penggerak kendaraan berbahan listrik, dalam sebuah rancangan chasis kendaraan yang
sesuai. Sesederhana itu, kata Elon.
Namun tim Elon kemudian menemukan bahwa prototype pertama
yang dibuat dengan berdasar pada asumsi tersebut, bahkan tidak dapat bergerak.
Mereka harus bisa menerima kenyataan pahit bahwa asumsi penggunaan mesin AC propulsion
hanya bisa dilakukan pada kendaraan prototype berukuran kecil.
Apa yang harus dilakukan oleh Tim mekanik dan tim desain
Tesla pada akhirnya adalah hanya menggunakan 1%-5% ide awal dari mesin AC
propulsion yang telah mereka beli sistem dan lisensinya dari perusahaan bernama
sama.
Elon mengatakan bahwa yang dilakukan oleh tim desain dan
para perancang Tesla seperti membeli sebuah rumah lama, lalu harus
menghancurkan semuanya dan mengambil hanya sedikit bagian yang
dipertahankan. “Kami harus melakukan
kerja dua kali lipat dibanding dengan membuat rancangan baru dari nol”, kata
Elon Musk.
Bagaimana dengan Anda? Kebanyakan dari Anda pastinya
memiliki ide ingin membuat bisnis seperti apa. Melakukan wirausaha seperti apa.
Ingin menjadi pengusaha yang seperti apa. Namun orang seringkali lebih terfokus
pada hasil yang diinginkan, dan bukan memikirkan proses apa yang harus dilakukan dan dikerjakan dengan
penuh kerja keras.
Untuk itu, kita membutuhkan pengetahuan tentang bagaimana
cara mendesain bisnis yang tepat. Sebuah pengetahuan yang dapat mensederhanakan
keseluruhan proses bisnis kita menjadi hanya dalam satu kertas saja. Mungkin
banyak dari anda yang tidak mengira hal ini dimungkinkan. Tapi kami memiliki
langkah dan cara mudah itu, untuk Anda sama-sama pelajari bersama team.
Tidak hanya itu, anda juga akan memperoleh beragam manfaat
dari Training *Design Your Business Now* ini, yaitu;
Memperoleh keberanian untuk memulai atau merubah
desain bisnis yang sekarang dimiliki
Memperoleh rasa percaya diri untuk teguh
melaksanakan semua kerja keras yang dibutuhkan
Memperoleh gambaran masalah dan solusi bisnis
Anda dalam satu kertas secara mandiri
Memiliki pengetahuan dan wawasan tentang cara
yang terukur dan empiris dalam melihat semua permasalahan dalam bisnis
Dapat menyusun langkah perbaikan bisnis dengan
efektif dan efisien serta mudah
Kesemuanya ada dalam Training *“Design Your Business Now”*.
Training terbaru dari ACT Consulting divisi Business Innovation.
*“DESIGN YOUR BUSINESS NOW ”*
================================
Jadwal Training ESQ Design Your Business Now
================================
Tanggal : Sabtu, 4
Mei 2019
Waktu : 08.00 – 17.00
WIB
Tempat : Mini Theatre
Lantai 4, Menara 165
Jl. Tb Simatupang kav 1, Cilandak, Jakarta Selatan
Investasi : Rp. 2.500.000
Promo : Rp. 1.500.000/seat
silahkan melakukan transfer ke a/n PT. ARGA BANGUN BANGSA
dengan nomor rekening :
– BCA : 679 030 6595
– Mandiri : 101 000 6655 110
– Mandiri Syariah : 700 059 1178
Ingin mendaftar atau sudah Transfer? Jika sudah transfer silahkan konfirmasi kembali dengan mengirim tanda bukti transfer ke;
Didirikan di tahun 1971, Nasdaq merupakan bursa saham elektronik pertama di dunia. Kini, Nasdaq merupakan bursa saham terbesar di Amerika Serikat dengan lebih dari separuh perusahaan yang ada di negara itu, terdaftar di perusahaannya. Nasdaq memiliki cabang di Kanada dan di Amerika Serikat. Nasdaq juga mempunyai asosiasi dengan bursa saham di Hongkong dan di Eropa.
Adena T Friedman, pernah bekerja dalam beberapa posisi selama lebih dari satu dekade di Nasdaq. Di masa awal bekerja di Nasdaq, Adena melalui sejumlah jalur karir dengan merintis pengalaman di beberapa posisi yaitu di antaranya sebagai kepala bisnis produk data, kepala strategi korporasi dan chief financial officer.
Sebelum kemudian pindah ke Carlyle Group di tahun 2011 dan menjadi CFO disana hingga tahun 2014 dengan menjadikan perusahaan tersebut go public. Melihat berbagai kesuksesan yang berhasil di lakukan Adena, di tahun 2014, Adena diminta kembali ke Nasdaq dengan menjadi President dan CEO dari perusahaan bursa saham elektronik terbesar di dunia tersebut.
Kerjasama Global untuk Cyber Security
Mengenai keamanan data dan transaksi yang dilakukan di Nasdaq, Adena berkata bahwa tidak mungkin ada hacker yang mampu merusak keamanan jaringan siber hingga dapat menghentikan transaksi yang tengah dilakukan di bursa Nasdaq.
Adena menyampaikan bahwa Nasdaq memiliki tingkat keamanan siber tertinggi di dunia. Ia juga berkata bahwa Nasdaq selalu bekerjasama dengan berbagai bursa global di dunia untuk melihat ragam serangan siber yang terjadi dan bagaimana cara untuk mengatasinya. Ia bahkan menyebut bahwa bursa saham di Indonesia adalah salah satu negara yang mengadakan kerjasama dengan Nasdaq dalam berbagai bisnis di dunia bursa saham.
Dengan caranya, Nasdaq melakukan peningkatan keamanan bahkan sebelum suatu serangan dapat dimungkinkan. Kemampuan untuk melakukan penyelidikan pendahuluan sebelum suatu ancaman terjadi adalah suatu hal yang penting dalam bisnis yang melibatkan teknologi jaringan siber. Dengan cara ini, beragam ancaman serangan eksternal maupun fraud internal akan dapat diatasi dengan cepat dan efektif.
Di Nasdaq sendiri, pengalaman yang dijalani Adena sangat banyak, diantaranya adalah dalam melakukan berbagai strategi akuisisi. Dalam masa jabatannya, Nasdaq telah melakukan akuisisi ke berbagai perusahaan seperti INET, OMX, serta Boston Exchange dan Philadelphia Exchange, sejak bergabungnya Adena di tahun 1993.
Namun Anda bisa saja memiliki kesulitan atau masalah di beberapa sisi seperti budaya dan penerapan disiplin pencapaian target. Bila itu masalahnya, bagi para Leaders di Organisasi Anda, dapat mengikuti program Transformational Leadership dari ACT Consulting dengan klik di link ini.
Untuk melakukan perkembangan di organisasi dan korporasi Anda seperti yang dilakukan Adena T Friedman di Nasdaq Inc, Anda dapat mempelajari cara membangun budaya perusahaan dengan klik disini. Anda juga dapat mempelajari cara menciptakan strategi yang tepat untuk perusahaan dengan klik disini.
Untuk mendapatkan bantuan mengenai cara membentuk karakter para pegawai dan pimpinan hingga dapat mengakselerasi perubahan yang kompetitif di organisasi Anda, ACT Consulting memiliki langkah-langkah dan metodologi yang diperlukan. Hubungi kami via email di info@actconsulting.co atau telepon ke 0821-2487-0050 (Donna).
Salah satu hal yang dikatakan oleh ayah dari Bill Ford Jr mengenai pilihan karir anaknya adalah, “Jangan lakukan itu, bila hatimu tidak disitu, karena kau akan bekerja dengan buruk”.
Padahal, ia tengah berbicara tentang pilhan karir putranya. Namun di keluarga besar Ford, penerus tahta tidaklah bersifat kaku seperti di sebuah kerajaan. Tidak ada urutan tahta yang ditentukan dengan baku. Ini membuat semua anak yang berada di keluarga Ford mendapatkan kesempatan yang sama untuk bekerja di Ford dan bekerjasama secara kolaboratif membesarkan perusahaan keluarga tersebut.
Bahkan, sebagai generasi keempat penerus bisnis otomotif Ford, terdapat 13 orang anak dalam keluarga Ford saat itu, yang kesemuanya memiliki kesempatan yang sama.
Pada saat menjabat sebagai CEO, Bill sempat melakukan restrukturisasi massif dengan biaya yang sangat besar. Bahkan, ia meminjam modal sejumlah 23 milyar dollar. Saat itu keluarganya sangat tercengang, namun ia berhasil meyakinkan mereka bahwa usahanya akan berhasil, dan langkah bisnisnya ternyata benar.
Keluarga Ford memiliki 40% kekuatan voting di antara para pemangku kepentingan. Namun mereka tidak berusaha mendominasi kekuasaan. Keluarganya mengatakan pada Bill bahwa mereka percaya padanya, dan pada rencana yang dibuatnya. Lalu mengatakan, “Pergilah dan lakukan itu, karena kami percaya padamu”.
Keyakinan yang utuh dari keluarga besarnya ini membuat Bill dapat bekerja dengan penuh percaya diri. Hal yang juga membuat sikap para pemegang saham merasa nyaman adalah keluarga Ford ini tidak ikut campur dengan pengambilan keputusan dalam langkah-langkah bisnis. Mereka mempercayakan peran itu pada Bill Ford Jr, yang dipercaya oleh pemegang saham untuk menjadi CEO, COO dan Chairman.
Namun Anda bisa saja memiliki kesulitan atau masalah di beberapa sisi seperti budaya dan penerapan disiplin pencapaian target. Bila itu masalahnya, bagi para Leaders di Organisasi Anda, dapat mengikuti program Transformational Leadership dari ACT Consulting dengan klik di link ini.
Untuk melakukan perkembangan mendasar di organisasi dan korporasi Anda seperti yang dilakukan Bill Ford di Ford Motor Company, Anda dapat mempelajari cara membangun budaya perusahaan dengan klik disini. Anda juga dapat mempelajari cara menciptakan strategi yang tepat untuk perusahaan dengan klik disini.
Untuk mendapatkan bantuan mengenai cara membentuk karakter para pegawai dan pimpinan hingga dapat mengakselerasi perubahan yang kompetitif di organisasi Anda, ACT Consulting memiliki langkah-langkah dan metodologi yang diperlukan. Hubungi kami via email di info@actconsulting.co atau telepon ke 0821-2487-0050 (Donna).
Bagaimana Dengan Bisnis Keluarga Anda?
Menjadi penerus bisnis keluarga adalah tantangan yang seru lagi menegangkan bagi generasi kedua dan seterusnya. Karena mereka harus mampu mempertahankan bisnis keluarga mereka, dan mengembangkannya ke level yang lebih baik lagi. Oleh karena itu, generasi kedua ini perlu dipersiapkan dengan sebaik mungkin.
Di kelas Second Generation ESQ Business School, Mahasiswa diberikan materi yang luas dan menarik dan lebih diberikan kesiapan secara mental, intelektual dan emosional spiritual. Inilah program pertama di Asia Tenggara, yakni Second Generation.
Ada 2 pilihan Program Second Generation yang bisa dipilih: (1) Four Years, Degree S1 (2) One Year, Non Degree, Certified Executive Program
Untuk informasi lebih lanjut silahkan kunjungi : www.esqbs.ac.id atau dapat menghubungi tim kami di nomor 0813-1007-5559 (Surya)
Progam Second Generation ESQ Business School Empowering Leaders with Character www.esqbs.ac.id
Walaupun Marylinn A Hewson berada dalam urutan ke 20 wanita paling berpengaruh di dunia di tahun 2018, ia tidak banyak ambil peduli. Kakaknya memberitahunya tentang urutan yang dibuat oleh Majalah Forbes tersebut, namun baginya hal tersebut tidak banyak berpengaruh pada pekerjaannya.
Pembawaan Marylinn yang tenang dan bijak, menebarkan aura ketenangan ke sekelilingnya. Sikapnya yang positif dan selalu menjawab pertanyaan dengan halus dan tertata, menggambarkan kecerdasannya yang tinggi. Tidak diragukan lagi bahwa gabungan kecerdasan, kepemimpinan, dasar pengetahuan mengenai bidang kerja, serta keterampilan komunikasi yang dimilikinya amat dibutuhkan oleh negaranya, hingga ia dipercaya menjadi Presiden, Chairman dan CEO untuk Lockheed Martin.
Lockheed Martin adalah salah satu perusahaan pertahanan besar di Amerika Serikat. Produk-produk yang dihasilkan antara lain pesawat F16 yang amat terkenal di masyarakat karena di abadikan di film hollywood berjudul Top Gun, yang dimainkan oleh Tom Cruise.
Lockheed Martin terus berinovasi. Salah satu hasil penemuan yang menjadi dambaan banyak negara saat ini adalah pesawat F-35. Pesawat ini memiliki teknologi Stealth dan kemampuan jelajah yang sangat baik.
Bahkan pesawat ini mampu ‘berkomunikasi’ dengan beragam persenjataan lain yang berada di daratan. Sebuah hasil cipta di dunia pertahanan yang didambakan oleh banyak negara seperti Denmark, Swedia, dan beberapa negara Eropa.
Namun, keputusan untuk melakukan penjualan ke negara-negara lain, bukan berada di tangan Marylinn. Karena perusahaannya berada di bawah kendali Kementerian Pertahanan di Amerika Serikat. Untuk itu, setiap keinginan yang di miliki negara lain, harus melalui persetujuan pemerintah Amerika.
Memimpin salah satu aset terbesar di negaranya, Marylinn memegang tanggung jawab yang cukup berat. Hal ini membuatnya amat terfokus dalam pekerjaan. Baginya, sangat banyak fokus waktunya diberikan untuk melakukan perjalanan ke berbagai negara.
Marylinn menyebutkan bahwa sekitar 60-70% waktunya dihabiskan untuk melakukan pertemuan dan negosiasi kebutuhan konsumen. Dengan melakukan rapat dengan para pemimpin negara yang memiliki aliansi dengan Amerika Serikat, untuk menyediakan kebutuhan pertahanan negara tersebut.
Lockheed Martin, Boeing, General Dynamics dan dua perusahaan pertahanan lainnya merupakan penghasil produk pertahanan Amerika Serikat. Menyadari beratnya tugas yang diembannya, Marylinn mendapatkan dukungan yang utuh dari suaminya. Bahkan, sang suami mengalah dan melakukan pengunduran diri sejak anak-anak mereka berusia 3 dan 7 tahun.
Suami Marylinn pernah bekerja selama 5 tahun di Lockheed Martin. Ia bekerja di bidang akuntansi. Menurut Marylinn, walaupun dalam satu perusahaan, mereka tidak memiliki kesempatan untuk saling bertemu.
Namun karena Marylinn harus banyak menghabiskan waktunya untuk melakukan perjalanan ke luar negara, dan mengurus berbagai hal di Lockheed, suaminya mengalah dengan sukarela. Semula ia hanya mengusulkan agar sang suami mengambil cuti untuk menjaga anak-anak mereka.
Namun setelah dirasakan keduanya merasa nyaman dengan keputusan tersebut, sang suami meneruskan untuk menjadi ayah yang tinggal di rumah. Hal tersebut membuat keduanya makin harmonis, dan pernikahan mereka bertahan hingga saat ini, dengan keadaan yang bahagia. Bahkan anak-anak mereka tumbuh dengan baik dan kini telah berusia di atas 20 tahun, dengan keadaan yang sehat, berperilaku baik, dan cukup berprestasi.
Namun Anda bisa saja memiliki kesulitan atau masalah di beberapa sisi seperti budaya dan penerapan disiplin pencapaian target. Bila itu masalahnya, bagi para Leaders di Organisasi Anda, dapat mengikuti program Transformational Leadership dari ACT Consulting dengan klik di link ini.
Untuk melakukan perkembangan mendasar di organisasi dan korporasi Anda seperti yang dilakukan Marylinn Hewson di Lockheed Martin, Anda dapat mempelajari cara membangun budaya perusahaan dengan klik disini. Anda juga dapat mempelajari cara menciptakan strategi yang tepat untuk perusahaan dengan klik disini.
Untuk mendapatkan bantuan mengenai cara membentuk karakter para pegawai dan pimpinan hingga dapat mengakselerasi perubahan yang kompetitif di organisasi Anda, ACT Consulting memiliki langkah-langkah dan metodologi yang diperlukan. Hubungi kami via email di info@actconsulting.co atau telepon ke 0821-2487-0050 (Donna).
Phebe Novakovic adalah mantan intelijen Amerika Serikat di bidang penerbangan, sebelum akhirnya direkrut oleh General Dynamics. Saat itu, tidak terpikir sama sekali olehnya bahwa suatu saat perusahaan itu akan dipimpinnya.
Prestasi Phebe tidak dapat diremehkan. Harga saham General Dynamics meningkat hingga 100% setelah dalam kepemimpinannya. Nilai kapitalisasi pasar (market capitalization) dari perusahaan yang bergerak di bidang pertahanan ini pun meningkat hingga 60%.
Strategi Apa yang Digunakan Phebe Novakovic?
Untuk menjaga harga dari produk-produk pertahanan yang dihasilkan oleh perusahaan yang dipimpinnya, ternyata Phebe menciptakan sebuah ritme produksi yang tersendiri.
Produk tidak dibuat hanya berdasarkan hasil pesanan saja, karena banyak negara dan pemerintahan yang menginginkan produk General Dynamics untuk tersedia dalam hitungan waktu yang singkat. Untuk itu, perusahaan ini harus memiliki cadangan produk yang tersimpan selama beberapa waktu.
Bila waktu yang terjadi antara pembuatan produk hingga pembelian terlalu lama, maka harga produk akan menjadi jatuh. Ini tentu akan berbahaya bagi pemasaran. Karena itu, Phebe memiliki strateginya sendiri.
Ternyata, Phebe mengatur ritme produksi dari berbagai produk yang di bawah kendalinya. Ia menyatukan ide bersama timnya untuk mengatur jadwal produksi sebelum terjadi pergeseran demand dan trend pasar.
Untuk dapat melakukan ini, seorang pemimpin harus terlebih dahulu mengetahui beragam hal seputar perencanaan , operasional, dan pemasaran. Memiliki penguasaan dan pengetahuan luas di dalam ketiga bidang ini, bukan suatu hal yang mudah dilakukan oleh banyak orang. Itulah salah satu sebab yang membuat Phebe terpilih menjadi salah satu eksekutif wanita dengan gaji tertinggi di Amerika Serikat.
Pada tahun 2018, Phebe juga terpilih sebagai salah satu wanita paling berpengaruh di dunia versi majalah Forbes. Hal ini tak lain karena kiprah bisnis yang dilakukannya. Serta peran besarnya dalam mensukseskan industri pertahanan di Negara Paman Sam tersebut.
Phebe dahulu bekerja di badan intelijen Amerika Serikat, CIA. Ia juga pernah bekerja di departemen pertahanan negara itu. Pengalaman yang di milikinya di akuinya sangat berguna baginya untuk melakukan pengambilan keputusan yang seimbang, cepat dan taktis.
Selain itu, relasi serta kemampuannya yang mumpuni di bidang intelijen, juga membantunya dalam membesarkan bisnis pertahanan General Dynamics. Tak kalah penting lagi, gelar MBA yang dimilikinya dari Wharton University turut berperan dalam upayanya meningkatkan valuasi pasar dari perusahaan pertahanan milik negara adidaya tersebut.
Mengenai produk-produk pertahanan yang diciptakan oleh General Dynamics, selain berkoordinasi dengan pemerintah Amerika Serikat, Phebe pun melakukan sejumlah inovasi untuk menghasilkan solusi bagi permasalahan pertahanan di banyak negara yang membeli produk-produknya.
Itulah juga yang membuat suksesnya terus meroket sepanjang waktu. Budaya positif yang diciptakannya di tempat ia bekerja dan dorongan untuk selalu lebih baik dari hari ke hari, merupakan hal yang patut dicontoh untuk industri di berbagai bidang di tanah air kita.