Skip to main content
All Posts By

admin

Partner In Culture Transformation

Saeed Ghumran Al Remeithi CEO Emirates Steel Yang Mengekspor Baja ke 40 Negara

Saeed Ghumran Al Remeithi CEO Emirates Steel Yang Mengekspor Baja ke 40 Negara

By Article No Comments

Saeed Ghumran Al Remeithi CEO Emirates Steel Yang Mengekspor Baja ke 40 Negara

Sejak diluncurkan di Abu Dhabi 20 tahun yang lalu, Emirates Steel telah memperluas portofolionya untuk memasukkan beragam produk dan merupakan salah satu dari sedikit perusahaan di dunia, dan satu-satunya di Timur Tengah, yang disertifikasi oleh Masyarakat Amerika. Insinyur Mekanik untuk menghasilkan rebar tingkat nuklir untuk digunakan di pembangkit listrik tenaga nuklir.

Sebagai satu-satunya pabrik baja terintegrasi di UEA, Emirates Steel mengekspor ke 40 negara dan telah digunakan di seluruh kawasan untuk membangun landmark ikon yang tak terhitung jumlahnya termasuk Emirates dan istana Presiden, Menara Etihad, Ferrari World dan Al Habtoor City.

Saeed mengembangkan hasrat teknik pada usia muda, yang akhirnya membuatnya belajar di California State University di jurusan teknik elektro. Di waktu jauh dari rumah dan keluarga Saeed mengatakan bahwa itu adalah momen untuknya meningkatkan rasa tanggung jawab dan menjadi punya komitmen untuk mencapai sukses secara pribadi, akademis dan profesional.

Sebelum di Emirates Steel Saeed bekerja di Senaat General Holding Corporation sebagai kepala proyek di Departemen Dana Pengembangan Industri. Disana ia bertanggung jawab untuk mengevaluasi proyek yang diusulkan dan memfasilitasi pengaturan keuangan yang diperlukan untuk yang disetujui.

Saeed membawa keterampilan dan keahliannya di Senaat ke Emirates Steel. Ia pertama bergabung sebagai insinyur produksi. Saeed mendalami aspek operasi, teknik dan manufaktur hingga pengembangan dan penjualan proyek, dan dengan dukungan rekan-rekan serta sejumlah pelatihan Saedd naik menjadi CEO.

Emirates Steel telah berevolusi dari akarnya menjadi prosesor baja bernilai tambah yang sederhana dan relatif rendah menjadi bisnis manufaktur yang canggih, dengan model bisnis bernilai tambah tinggi. Dengan demikian, perusahaan ini bergerak ke arah produk bernilai tambah lebih tinggi, termasuk baja kelas Q (kualitas nuklir), batang kawat karbon menengah dan tinggi, nilai lepas pantai di bagian dan tumpukan lembar.

Produk Emirates Steel digunakan di berbagai industri dalam berbagai cara, yang paling terlihat dalam pembangunan gedung dan infrastruktur baru. Kami memiliki posisi yang baik secara geografis dan strategis untuk menjadi salah satu pemasok utama di kawasan Timur Tengah untuk proyek konstruksi baja, minyak dan gas, petrokimia dan infrastruktur yang intensif.

Di Timur Tengah, permintaan baja meningkat 2,1%, mencapai 54,5 juta ton tahun lalu dan diperkirakan akan tumbuh 1,2% menjadi 55,1 juta ton. Reformasi struktural dan kenaikan harga minyak telah membantu mendorong pertumbuhan baja yang lambat di wilayah Dewan Kerjasama Teluk, dan kami tetap optimis tentang pertumbuhan selama lima tahun ke depan.

Saat menjawab pertanyaan apakah kini baja menjadi lebih penting daripada minyak di UEA,  Saeed menjawab bahwa industri baja yang mapan adalah indikator utama ekonomi modern bahkan, ini juga merupakan indikator utama ekonomi yang sehat. Karena itu Pemerintah Abu Dhabi telah mendirikan industri baja terintegrasi karena beberapa alasan. Salah satunya adalah untuk mendukung pengembangan UEA melalui boom konstruksi dan infrastruktur, dan yang lainnya adalah diversifikasi ekonomi.

Produksi baja adalah aspek penting dari rencana pemerintah UEA untuk masa depan, sebagaimana diuraikan dalam Rencana 2071 UEA Centennial. Rencana ini berupaya untuk mengubah UEA dari ekonomi berbasis hidrokarbon ke ekonomi berbasis pengetahuan yang memastikan pembangunan berkelanjutan dan pertumbuhan sosial dan ekonomi melalui penyediaan pekerjaan bernilai tinggi di berbagai industri dan sektor maju.

Emirates Steel ingin berkontribusi pada rencana ini untuk masa depan dengan mempekerjakan 2.200 orang dari 50 negara berbeda yang bekerja di pekerjaan mulai dari pekerjaan pabrik hingga manajemen senior. Warga negara UEA merupakan 75% dari tim manajemen eksekutif senior kami dan 21% dari tenaga kerja Emirates Steel. Untuk memastikan kesuksesan mereka yang berkelanjutan, kami menawarkan program bimbingan dan pelatihan yang memberikan keterampilan dan keahlian yang diperlukan bagi mereka untuk menjadi pemimpin industri dimasa depan.

Saeed memiliki filosofi kepemimpinan bahwa dengan berinvestasi pada orang maka ia memberdayakan mereka untuk berhasil. Kepemimpinan terlalu sering dijebak sebagai individu yang membuat keputusan penting, ketika keterampilan yang paling penting bagi setiap pemimpin adalah mendengarkan. Memahami pandangan dan pendapat orang lain dan memimpin dengan memberi contoh adalah cara terbaik untuk memastikan kesuksesan perusahaan yang berkelanjutan. “Saya percaya dalam berinvestasi pada orang dan memberdayakan mereka untuk berhasil.”

Saeed mengembangkan tim eksekutif dengan menginspirasi keunggulan di semua orang di
Emirates Steel dengan menyoroti peran penting yang harus dimainkan perusahaannya dalam
keberhasilan dan pengembangan UEA di masa depan.

Beragam inovasi yang dilakukan Saeed Ghumran Al Remeithi dalam  membesarkan Emirates Steel harus bisa dipelajari oleh banyak orang di negara kita. Untuk mempelajari cara melakukan manajemen inovasi bisnis, klik disini. Untuk memiliki kemampuan mendesain bisnis mandiri, anda juga bisa klik disini.

Bila memiliki kesulitan atau masalah di beberapa sisi seperti budaya dan penerapan disiplin pencapaian target. Bila itu masalahnya, bagi para Leaders di Organisasi Anda, dapat mengikuti program  Transformational Leadership dari ACT Consulting dengan klik di link ini.

Untuk melakukan perkembangan di organisasi dan korporasi Anda, Anda dapat mempelajari cara membangun budaya perusahaan dengan klik disini. Anda juga dapat mempelajari cara menciptakan strategi yang tepat untuk perusahaan dengan klik disini.

Untuk mendapatkan bantuan mengenai cara membentuk karakter para pegawai dan pimpinan hingga dapat mengakselerasi perubahan yang kompetitif di organisasi Anda, ACT Consulting memiliki langkah-langkah dan metodologi yang diperlukan. Hubungi kami via email di info@actconsulting.co atau telepon ke 0821-2487-0050 (Donna).

Nasser-Sulaiman-Al-Nasser-CEO-Saudi-Telecom-Co-(STC)--Pelaksana-Transformasi-Digital-di-Arab-Saudi

Nasser Sulaiman Al Nasser CEO Saudi Telecom Co (STC) Pelaksana Transformasi Digital di Arab Saudi

By Article No Comments

Nasser-Sulaiman-Al-Nasser-CEO-Saudi-Telecom-Co-(STC)--Pelaksana-Transformasi-Digital-di-Arab-SaudiNasser Sulaiman Al-Nasser telah menjadi CEO Grup di Saudi Telecom Co. (STC) sejak Februari 2018 dan CEO sejak Januari 2015. Ia memiliki pengalaman lebih dari 20 tahun di industri telekomunikasi dan pembentukan jaringan seluler dan layanan informatika. Karirnya dimulai pada 1990-an ketika ia memainkan peran aktif dalam ekspansi jaringan GSM Saudi Telecom Co di seluruh Kerajaan.

Saudi Telecommunication Group menyediakan jasa telepon seluler, layanan komunikasi broadband dan tetap untuk lebih dari 160 juta pelanggan secara global. Berkantor pusat di Riyadh, Arab Saudi.  STC adalah perusahaan telekomunikasi terbesar berdasarkan modal perusahaan, total pendapatan dan jumlah karyawan di kawasan negara Arab.

Dalam beberapa tahun terakhir, STC telah melampaui batas lokal ke pasar internasional, membentuk jaringan bisnis dan investasi di sejumlah negara di benua Asia dan Afrika. Perusahaan ini kini hadir di Kuwait, India, Indonesia, Malaysia, Afrika Selatan, dan Bahrain, hingga kini STC telah melayani sejumlah besar pelanggan internasional.Layanan pelanggan seluler STC mencapai sekitar 81% dari total pelanggan. Pelanggan seluler  Saudi Telecom ini memberikan kontribusi sekitar 73% dari total pendapatan perusahaan, pada akhir tahun 2007.

Saudi Telecom Company berkembang di luar batas negara tuan rumah dan mengakuisisi 25% Grup Axis – Malaysia – dan bekerja di bidang nilai telekomunikasi $ 3,04 miliar. Yang pada gilirannya mengoperasikan sejumlah jaringan telepon seluler di Malaysia dan Indonesia. STC juga memiliki jaringan bisnis dan investasi perusahaan di sejumlah negara di Teluk Persia, Asia dan Afrika.

Sebelum bergabung dengan STC, Al-Nasser adalah chief technology officer dari Etihad Etisalat Co. antara tahun 2007 dan 2015. Tanggung jawabnya termasuk menetapkan strategi terkait dengan konvergensi dan teknologi baru, perencanaan dan penerapan jaringan pintar, dan kegiatan bisnis terkemuka seperti penganggaran.

Dia juga bekerja di Komisi Teknologi Informasi dan Komunikasi (CITC) antara 2003 dan 2005 sebagai direktur teknis dan penomoran. Al-Nasser memegang gelar sarjana di bidang teknik listrik dari King Saud University di Riyadh. Dia baru-baru ini terpilih sebagai anggota dewan Asosiasi Sistem Komunikasi Seluler Global (GSMA).

Dewan GSMA memiliki 26 anggota, termasuk 25 perwakilan operator dari grup operator terbesar di dunia. Itu mengumumkan pemilihan anggota dewan baru selama dua tahun dari Januari 2019 hingga Desember 2020.

Nasser Sulaiman A. Al Nasser telah menjadi Pejabat Kepala Eksekutif di Saudi Telecom Company (STC) sejak 26 Februari 2018 dan Chief Operating Officer sejak Januari 2018. Ia sebelumnya berkarir sebagai Asisten Manajer Umum Operasi di Saudi Telecom Company.  Dia menjabat sebagai Wakil Presiden Senior Teknologi dan Operasi di STC sejak bergabung pada Maret 2015. Al Nasser memiliki pengalaman luas di sektor telekomunikasi. Dia menjabat sebagai Chief Operating Officer Perusahaan Etihad Etisalat (Mobily).  Dia menjabat sebagai Kepala Staf Teknis Jaringan Radio Seluler di Perusahaan Etihad Etisalat. Ia juga pernah menjabat sebagai Manajer Umum Standar Teknis dan Penomoran di Komisi Teknologi Informasi dan Komunikasi dari 2003 hingga 2007.  Karirnya dimulai pada akhir 1990-an, ia berperan aktif dalam perluasan jaringan STC GSM di seluruh Kerajaan. Selanjutnya, ia bergabung dengan Etihad Etisalat (Mobily). Dia telah menjadi Direktur Non-Eksekutif di Türk Telekomünikasyon A.S. sejak 1 Desember 2015 hingga November 2018. Dia memiliki gelar sarjana teknik elektro. Dia memegang beberapa keanggotaan dewan dan saat ini adalah Ketua Solusi STC yang merupakan anak perusahaan TI dari STC

Beragam inovasi yang dilakukan Brian Roberts dalam  membesarkan Comcast harus bisa dipelajari oleh banyak orang di negara kita. Untuk mempelajari cara melakukan manajemen inovasi bisnis, klik disini. Untuk memiliki kemampuan mendesain bisnis mandiri, anda juga bisa klik disini.

Bila memiliki kesulitan atau masalah di beberapa sisi seperti budaya dan penerapan disiplin pencapaian target. Bila itu masalahnya, bagi para Leaders di Organisasi Anda, dapat mengikuti program  Transformational Leadership dari ACT Consulting dengan klik di link ini.

Untuk melakukan perkembangan di organisasi dan korporasi Anda, Anda dapat mempelajari cara membangun budaya perusahaan dengan klik disini. Anda juga dapat mempelajari cara menciptakan strategi yang tepat untuk perusahaan dengan klik disini.

Untuk mendapatkan bantuan mengenai cara membentuk karakter para pegawai dan pimpinan hingga dapat mengakselerasi perubahan yang kompetitif di organisasi Anda, ACT Consulting memiliki langkah-langkah dan metodologi yang diperlukan. Hubungi kami via email di info@actconsulting.co atau telepon ke 0821-2487-0050 (Donna).

Apa-Penentu-Keberhasilan-Disney-Hingga-Menjadi-Konglomerasi-Besar-3

Apa Penentu Keberhasilan Disney Hingga Menjadi Konglomerasi Besar? (3)

By Article No Comments
Apa-Penentu-Keberhasilan-Disney-Hingga-Menjadi-Konglomerasi-Besar-3

Di masa hidupnya Walt Disney telah memimpikan untuk membuat taman hiburan Disneyland dengan rancangan permainan dan istana megah di dalamnya. Namun apakah kiranya ia pernah bermimpi taman bermain ciptaannya bisa didirikan di banyak negara di dunia, dan bahkan kini tengah dibangun di Indonesia di kawasan Jawa Barat? Belum lagi pendapatan total dari perusahaan ini kini mencapai 35 milyar dollar pertahunnya.

Ya, Walt Disney meninggal dunia karena penyakit kanker. Namun banyak orang terinspirasi oleh karyanya. Disney juga memiliki visi untuk menghadirkan kebahagiaan dan kegembiraan di  hidup banyak orang di dunia. Visi perusahaannya itulah yang diterima oleh masyarakat dengan baik. Hingga impiannya itu dilanjutkan oleh banyak orang.

Berangkat dari perusahaan animasi, Walt Disney kemudian menjadi perusahaan film dan taman  hiburan. Mereka juga memproduksi serial televisi dan kini telah memiliki channel sendiri. Disney sekarang bahkan telah memiliki beberapa perusahaan film besar seperti Pixar. Kesemuanya dengan total penghasilan hingga puluhan milyar dollar per tahun.

Kesemua berangkat dari mimpi besar untuk menebarkan kebahagiaan. Dari keinginan untuk melihat anak-anak dan keluarga menjadi lebih bahagia setelah fase perang yang terjadi di Amerika. Banyak hal yang dilakukan kemudian adalah gambaran perjuangan Disney untuk mengusahakan penyebaran hiburan yang membahagiakan dan penuh  hikmah, aman dan mendidik, untuk anak-anak, generasi muda, dan keluarganya.

Disney juga membuat berbagai program untuk membantu proses pendidikan agar lebih mudah dicerna bagi anak-anak. Program yang mencerdaskan dan sekaligus menghibur. Membuat anak-anak tidak merasa terbebani dalam belajar.

Dengan meniru kisah Disney, sejumlah perusahaan di tanah air pun mengembangkan seri animasi  yang menarik. Dengan mempekerjakan beberapa animator, sejumlah perusahaan seperti Kastari animation di Yogyakarta membuat serial pendidikan Diva The Series, Belajar Bersama Diva, Belajar Bersama Lala, Kisah Ella dan Ello, dan berbagai judul lainnya.

Konten yang disebarkan secara gratis di internet ini kemudian dibeli oleh perusahaan televisi berbayar lokal seperti Horee Channel yang kemudian mengisi slot tayangnya dengan judul-judul animasi diatas. Hal ini tentu menjadi berita yang membahagiakan bagi semua kalangan. Bagi para orangtua, bagi pendidik, dan bagi para pebisnis itu sendiri. Idealism yang mereka miliki kini telah berbuah menjadi keuntungan yang terus mengalir. Pendapatan dari channel  youtube yang telah memiliki banyak subscriber yang berlangganan saja dapat mencapai angka hingga ratusan juta per b ulannya. Cukup untuk menghidupi perusahaan animasi tersebut, dan memberikan peluang berkembang yang lebih besar.

Dari kisah Disney ini kita melihat bahwa sebuah konglomerasi besar bisa tumbuh dari hasil coretan sederhana. Namun membutuhkan banyak kerja cerdas, rangkaian strategi, jaringan yang ultra luas, serta penguasaan di bidang teknologi dan kemampuan pemilihan investasi yang mumpuni untuk dapat membesarkannya. Semua hal itu tidak mudah, dan tidak dimiliki oleh seorang saja. Karena itu, penting bagi kita untuk memiliki strategi yang tepat dalam menentukan target bisnis sejak awal.

Perusahaan Anda yang telah berjalan dengan mendapatkan penghasilan yang cukup untuk menggaji lima orang karyawan selama beberapa tahun ke belakang ini misalnya, ingin melakukan perkembangan ke depannya. Namun tidak tahu darimana perbaikan manajemen dan sistem harus dilakukan. Untuk mendapatkan solusi tersebut, ada sejumlah hal yang dapat kita lakukan diantaranya adalah;

  1. Membuat proyeksi roadmap usaha 10 tahun ke depan
  2. Menciptakan sistem organisasi yang tepat
  3. Menerapkan Strategi Bisnis Yang Efektif
  4. Melakukan Perbaikan Strategi dan Desain Bisnis Secara Teratur

Darimana harus memulai? Ya, sebuah usaha lokal atau usaha kecil dan menengah yang telah memiliki pendapatan bulanan hingga mencapai lebih dari 150 juta, telah memiliki fondasi yang cukup kuat untuk dikembangkan lebih lanjut ke masa hingga 10 tahun ke depan.

Mengapa? karena setelah merasakan jatuh bangunnya usaha seperti yang dilakukan Walt Disney di awal bisnisnya, hal berikut yang harus dilakukan adalah membangun kemampuan untuk melakukan penetrasi pasar secara lebih luas, dengan fokus usaha yang lebih tajam ke depannya.

Itulah tugas anda sebagai CEO atau pemilik bisnis. Jangan biarkan bisnis Anda berjalan tanpa arahan yang tepat. Tentukan sendiri kemana bisnis Anda akan berjalan ke depannya, dengan mengikuti program dari ACT Consulting yang bertajuk “Business Sustainability Solutions”. Program ini merupakan solusi terbaru dari ACT Consulting yang ditujukan bagi para pemilik bisnis atau usaha kecil dan menengah.


Tunggu kabar selanjutnya dari kami di actconsulting.co. Salam Transformasi Performa dari ACT Consulting. Ikuti terus artikel dan tips dari kami untuk mendapatkan inspirasi yang berharga bagi kehidupan. Kami harap penuturan yang kami sampaikan dapat memotivasi Anda untuk menghadirkan lebih banyak karya yang bernilai tinggi dan bermanfaat. Hingga dari semua itu, Anda dapat mewujudkan impian yang mendatangkan kebaikan bagi banyak orang. Hingga terwujud masa depan Indonesia Emas yang mendatangkan kesejahteraan di Negeri kita.

Beragam inovasi yang dilakukan Walt Disney dalam  membesarkan Disney hingga menjadi konglomerat besar harus bisa dipelajari oleh banyak orang di negara kita. Untuk mempelajari cara melakukan manajemen inovasi bisnis, klik disini. Untuk memiliki kemampuan mendesain bisnis mandiri, anda juga bisa klik disini.

Bila memiliki kesulitan atau masalah di beberapa sisi seperti budaya dan penerapan disiplin pencapaian target. Bila itu masalahnya, bagi para Leaders di Organisasi Anda, dapat mengikuti program  Transformational Leadership dari ACT Consulting dengan klik di link ini.

Untuk melakukan perkembangan di organisasi dan korporasi Anda, Anda dapat mempelajari cara membangun budaya perusahaan dengan klik disini. Anda juga dapat mempelajari cara menciptakan strategi yang tepat untuk perusahaan dengan klik disini.

Untuk mendapatkan bantuan mengenai cara membentuk karakter para pegawai dan pimpinan hingga dapat mengakselerasi perubahan yang kompetitif di organisasi Anda, ACT Consulting memiliki langkah-langkah dan metodologi yang diperlukan. Hubungi kami via email di info@actconsulting.co atau telepon ke 0821-2487-0050 (Donna).

Tips-Melakukan-Perbaikan-Manajemen-Untuk-Bisnis,-Perusahaan-dan-UKM

Tips Melakukan Perbaikan Manajemen Untuk Bisnis, Perusahaan dan UKM

By Article No Comments

Tips-Melakukan-Perbaikan-Manajemen-Untuk-Bisnis,-Perusahaan-dan-UKM

Setiap perusahaan ingin agar bisnisnya dapat berjalan dengan baik, namun tidak semua pebisnis melakukan hal-hal di bawah ini untuk mencapai kemajuan. Padahal bila langkah-langkah ini tidak dilakukan, bisa jadi bisnis Anda berjalan di tempat, dan tidak dapat langgeng (tidak mencapai sustainabilitas dalam jangka panjang).

Sejumlah hal di bawah ini merupakan hasil analisa yang dilakukan dari beberapa perusahaan besar dan kecil di Indonesia di sekitar Jabodetabek. Sejumlah hal yang harus dilakukan oleh pebisnis pemula atau bisnis Usaha Kecil dan Menengah atau startup ini dibagi dalam tiga tulisan berbeda yang akan diberikan secara regular. Tips bagian kedua adalah;

  1. Memilih Segmentasi Yang Tepat Untuk Produk Yang Dirancang

Sebuah usaha yang dirancang sebagai cikal bakal industri haruslah memiliki nilai bisnis yang tepat. Nilai bisnis ini akan menentukan posisi produk Anda di masyarakat. Ini juga akan menentukan biaya yang harus dikeluarkan. Serta akan berdampak pada harga apa yang akan dikenakan. Juga akan menentukan desain bisnis serta infrastruktur apa saja yang harus ada untuk mendukung tercapainya nilai tersebut.

Untuk menentukan nilai ini, Anda dapat mengajukan sejumlah pertanyaan ini pada diri sendiri, setelah memiliki suatu ide, diantaranya;

  • Apa target pasar anda? (perorangan/perusahaan? Jasa/ produksi? usia, pendidikan, status sosial, income, jabatan, dll)
  • Apa kegunaan dari produk yang Anda jual? (bila anda ingin mendirikan bisnis distribusi)
  • Citra apa yang ingin dibangun dari produk milik Anda? (bila anda merancang produk sendiri)
  • Bagaimana membuat orang bangga mengenakan produk anda? (langkah pemasaran, sales dan branding)
  • Apa yang anda jual hingga masyarakat kemudian menyukai dan ingin terus mendatangi restoran atau kafe yang dirikan?

Pertanyaan diatas penting dan menentukan. Tapi kemudian semua akan kembali pada hal utama; modal. Bilapun bermodal kecil, miliki konsep ide yang kuat. Anda bisa memulai dari memproduksi beberapa helai kerudung, baju, atau topi saja. Anda juga bisa hanya memulai dengan satu pembuat sepatu saja. Atau anda bisa membuat desain saja, dan dengan sedikit modal anda buat ke tempat sablon untuk dicetak di atas bahan yang anda beli dan pilih.

Penentuan segmen akan menentukan apakah produk anda akan diterima oleh pasar. Anda juga harus memiliki pengetahuan yang dalam tentang segmen tersebut. Ketahui apa yang disukai oleh mereka dengan melakukan cohort analysis. Pemilik tokopedia, William, mengatakan bahwa pertanyaan utama yang diajukan oleh calon investor pertamanya adalah mengenai hal ini.

  1. Melakukan Evaluasi Penjualan Produk dan Menciptakan Inovasi Produk Secara Teratur

Ketahui apa hal yang menjadi kesukaan segmen Anda. Apa hal yang mereka takutkan. Apa yang membuat mereka ingin membeli sesuatu. Serta apa yang mereka hindari dari suatu produk. Ini akan membuat anda lebih hati-hati dalam menciptakan desain suatu produk. Anda akan tahu apa yang harus dicari saat memilih bahan baku. Anda juga harus tahu warna apa yang pembelinya sedikit.

Dalam melakukan analisa ini, anda harus benar-benar lepas dari diri Anda sendiri. Janganlah gunakan kacamata Anda, tapi benar-benar dengarkan apa kata target pasar Anda. Dari sini anda akan mengetahui, warna apa yang harus anda taruh dalam dekorasi kafe Anda misalnya. Unsur apa yang disukai dan harus ada dalam menu yang anda buat, dan mana yang harus anda hindari. Karena hal ini akan mempengaruhi pembelian stok bahan baku. Jeli pada hal ini, akan membuat anda dapat menghindari hal yang mubazir.

  1. Memiliki Orientasi Bisnis Masa Depan Yang Matang

Salah satu rahasia kesuksesan Disney adalah pada visi perusahaan untuk membuat konsumennya bahagia. “We make people happy”, itulah misi dari perusahaan yang dibuat oleh Walt Disney, dari mulai perusahaan kecil hingga menjadi bisnis hiburan kelas dunia. Kunci dari kesuksesan yang dituangkan dalam tagline yang mudah dipahami ini, menginspirasi para karyawan untuk memaksimalkan pekerjaan dan membuat karya dengan orientasi dan tujuan yang jelas.

Walaupun nampak mudah, namun tidak semua perusahaan memiliki misi  bisnis yang mudah dipahami dan dapat dituangkan secara mudah. Padahal, misi perusahaanlah yang kemudian dituangkan menjadi value chain dari mulai bisnis intelligence, konsep bisnis, konsep layanan, fokus konsumen, dan lain sebagainya. Yang kesemuanya menentukan tiap langkah dari kesuksesan bisnis yang ingin anda capai. Memahami ini sejak awal, akan membantu Anda untuk membangun perusahaan dengan sustainabilitas yang baik.

  1. Melakukan Evaluasi Bisnis

Bagaimana Anda mengukur kesuksesan bisnis Anda? Banyak perusahaan yang menghitungnya hanya dalam hal finansial saja. Ini kemudian membuat perusahaan terbebani, karena ada bagian lain di dalam perusahaan yang tidak diperhatikan.

Salah satu langkah dalam mengevaluasi bisnis adalah melakukan pengisian matriks dalam balance score card (BSC). Cara pengisian BSC terdiri dari matriks finansial, konsumen, operasional dan people (pemimpin dan karyawan).

Dengan memahami dan mengelompokkan aktivitas perusahaan ke dalam empat kotak ini, Anda dapat melihat keseluruhan bisnis Anda dalam penjelasan yang singkat dan sederhana. Anda pun dapat memahami bagaimana untuk mengaktifkan sisi yang sebelumnya tidak diperhatikan.

Konsep evaluasi bisnis dengan BSC juga dapat membantu Anda dalam melihat masalah apa saja yang tengah terjadi di dalam bisnis. Bahkan, Anda dapat memiliki langkah dan perencanaan bisnis yang lebih mantap.  Hingga bisnis Anda pun akan memiliki masa depan yang lebih baik.

Kunci dari semua keberhasilan adalah dari pengalaman dan pengetahuan. Apabila pengalaman masih kurang, pengetahuan yang ditingkatkan terus menerus akan membuat kita berkembang dengan lebih baik. Mari bersama-sama terus belajar untuk mempertinggi kemampuan, sebagai hasil dari pengetahuan yang mematangkan rencana dan analisa yang kita telah miliki. Semua dengan harapan agar bisnis kita memiliki nilai yang mulia di mata masyarakat, dianggap sebagai hal yang berguna dan dibutuhkan, serta memiliki kesempatan untuk berkembang dan terus sustain, bahkan suatu saat dapat menjadi pemimpin pasar.

Untuk mempelajari cara melakukan manajemen  inovasi bisnis, klik disini. Untuk memiliki kemampuan mendesain bisnis mandiri, anda juga bisa klik disini.

Bila memiliki kesulitan atau masalah di beberapa sisi seperti budaya dan penerapan disiplin pencapaian target. Bila itu masalahnya, bagi para Leaders di Organisasi Anda, dapat mengikuti program  Transformational Leadership dari ACT Consulting dengan klik di link ini.

Untuk melakukan perkembangan di organisasi dan korporasi Anda, Anda dapat mempelajari cara membangun budaya perusahaan dengan klik disini. Anda juga dapat mempelajari cara menciptakan strategi yang tepat untuk perusahaan dengan klik disini.

Untuk mendapatkan bantuan mengenai cara membentuk karakter para pegawai dan pimpinan hingga dapat mengakselerasi perubahan yang kompetitif di organisasi Anda, ACT Consulting memiliki langkah-langkah dan metodologi yang diperlukan. Hubungi kami via email di info@actconsulting.co atau telepon ke 0821-2487-0050 (Donna).

Rahasia-Budaya-Kerja-Comcast-Perusahaan-Konglomerat-Telekomunikasi-dan-Hiburan-Amerika

Rahasia Budaya Kerja Comcast Perusahaan Konglomerat Telekomunikasi dan Hiburan Amerika

By Article No Comments
Rahasia-Budaya-Kerja-Comcast-Perusahaan-Konglomerat-Telekomunikasi-dan-Hiburan-Amerika

Bila anda menghadapi seorang anak kecil, apa kata yang paling sering terlontar darinya? Betul. Kata “tidak” atau “tidak mau” adalah kata-kata yang paling sering disampaikan seorang anak. Kebanyakan dari kita dan anak-anak kita pun seperti itu. Kita lebih sering menolak dan bersikap negatif terhadap sesuatu, dibandingkan bersikap positif. Untuk banyak anak, hal ini berkembang menjadi kepribadian negatif di masa dewasa, yang diiringi dengan kemampuan untuk tidak dapat mengendalikan emosi dan bersikap buruk pada orang lain.

Padahal, Rahasia Ralph Roberts, sang pendiri Comcast, menurut Brian Roberts, CEO penerus sekaligus anak dari Ralph, adalah ayahnya tidak pernah mengatakan tidak. Ini dilihat Brian dari sikap Ralph ketika menghadapi cucu-cucunya yang masih kecil. Bahkan di depan mereka, sang kakek selalu mengatakan, “ya”, dengan sikap penuh perhatian dan kasih sayang.

Hal ini terbukti menjadi fondasi bagi budaya perusahaan yang bermula hanya dari 5 saluran televisi dan 12 ribu pelanggan saja ini. Comcast adalah perusahaan bentukan Ralph yang dibuatnya setelah membeli bisnis itu dari perusahaan bernama American Cable System seharga lima ratus ribu dollar amerika.

Padahal saat itu, tayangan televisi disebarkan secara gratis oleh pemerintah. Namun Ralph Roberts, pendiri Comcast, meyakini bahwa usahanya akan sukses. Dengan penuh kepercayaan diri, Ralph membeli bisnis tersebut dengan harga yang tergolong tinggi untuk saat itu di tahun 1963. Saat itu, Ralph telah mencoba berbagai bisnis. Namun kesemuanya bersifat perdagangan, dan bukan layanan. Saat ia menemukan bisnis baru tivi berbayar ini, ia menyadari bahwa dari sini ia akan memperoleh bisnis dengan pendapatan yang akan masuk secara teratur. Yang perlu ia lakukan adalah mengembangkan layanan yang diberikan hingga dapat meraih lebih banyak konsumen.

Firasatnya terbukti benar. Hingga saat ini, walaupun ada internet dan youtube, layanan tivi berbayar terus tumbuh subur, bahkan orang tak segan untuk membayar semakin mahal. Namun seperti intuisinya sejak awal, kuncinya ada pada inovasi layanan yang dilakukan secara cepat, terus menerus, dan diberikan dengan sebaik mungkin.

Bila Anda mengamati, perusahaan TV berbayar di tanah air banyak bermunculan namun menghilang dalam beberapa tahun. Tapi yang menjadikan Comcast berbeda adalah layanan prima nan perfeksionis, kelengkapan infrastruktur yang dimilikinya, dan diversifikasi usaha yang dilakukan hingga melebarkan

sayap ke banyak ranah bisnis. Secara mencengangkan, perusahaan ini terus membesar dan melakukan ekspansi dengan membeli berbagai perusahaan besar lainnya. Hingga menjadi sebuah konglomerasi teknologi informasi dan hiburan terbesar di dunia. Dibalik semua terpaan berita buruk yang ditujukan pada Comcast, perusahaan ini dalam waktu yang bersamaan juga meraih berbagai penghargaan dari sejumlah lembaga besar.

Untuk mempelajari cara melakukan inovasi dan perkembangan bisnis ala Comcast, dapat mempeljari manajemen inovasi bisnis, klik  disini . Untuk memiliki kemampuan  mendesain bisnis mandiri,  anda juga bisa klik  disini. Bila memiliki kesulitan atau masalah di beberapa sisi seperti budaya dan penerapan disiplin pencapaian target. Bila itu masalahnya, bagi para Leaders di Organisasi Anda, dapat mengikuti program Transformational Leadership  dari ACT Consulting dengan klik di link  ini .

Untuk melakukan perkembangan di organisasi dan korporasi Anda, Anda dapat mempelajari cara membangun  budaya perusahaan  dengan klik  disini . Anda juga dapat mempelajari cara menciptakan  strategi yang tepat  untuk perusahaan dengan klik  disini . Untuk mendapatkan bantuan mengenai cara membentuk karakter para pegawai dan pimpinan hingga dapat mengakselerasi perubahan yang kompetitif di organisasi Anda, ACT Consulting memiliki langkah-langkah dan metodologi yang diperlukan. Hubungi kami via email di info@actconsulting.co atau telepon ke 0821-2487-0050 (Donna).

Apa-Penentu-Keberhasilan-Disney-Hingga-Menjadi-Konglomerasi-Besar-2

Apa Penentu Keberhasilan Disney Hingga Menjadi Konglomerasi Besar? (2)

By Article No Comments
Apa-Penentu-Keberhasilan-Disney-Hingga-Menjadi-Konglomerasi-Besar-2

Pada bagian ini kita akan mempelajari bagaimana Disney memulai berbisnis dan jatuh bangun yang harus dilaluinya. Kita juga akan melihat beragam faktor apa yang membuat bisnisnya berkembang dan menganalisa masalah apa saja yang ia hadapi dan bagaimana kemudian mengatasinya.

Pada tahun 1919, di umur 18 tahun, Walt Disney telah lulus dari SMA. Ia juga telah mengikuti pendidikan seni di Chicago dan Kansas. Saat itu pun ayahnya telah menjadi pemilik dari sebuah pabrik makanan. Namun ia tidak ingin bergabung bersama ayahnya di perusahaan tersebut.

Walt yang sejak kecil mengetahui bahwa ia bisa menghasilkan uang dari bakatnya menggambar, lalu mencari pekerjaan di koran dan di agensi periklanan. Tapi tahukah Anda? Yang dihadapi Walt justru penolakan demi penolakan. Agensi iklan ataupun Koran dan penerbitan saat itu memberikan berbagai komentar negatif pada Walt mengenai gambar yang dibuatnya.

Bahkan ia harus mendapatkan bantuan dari saudaranya, Roy Disney yang bekerja di sebuah bank di Kansas City, untuk mendapat pekerjaan sementara di Pesmen-Rubin Art Studio dari rekan kerja Roy.

Di Pesmen-Rubin, Disney pertama kali membuat iklan untuk surat kabar, majalah, dan bioskop. Di sinilah ia bertemu dengan kartunis Ubbe Iwerks. Setelah berakhirnya kerja sementara di Pesmen-Rubin, mereka berdua tidak memiliki pekerjaan, lalu memutuskan untuk mendirikan perusahaannya sendiri

Mereka memiliki keyakinan bahwa dengan memiliki bisnis sendiri, mereka dapat tetap bergembira karena melakukan apa  yang ia sukai. Pada bulan Januari 1920, Disney dan Iwerks mendirikan perusahaan mereka sendiri. Perusahaan itu dinamai “Iwerks-Disney Commercial Artists”.

Sayangnya, perusahaan itu tidak berusia lama, karena masing-masing dari para pendiri ini, belum memiliki komitmen yang baik untuk membesarkan usaha mereka. Disney sempat pergi sementara untuk memperoleh uang di Kansas City Film Ad Company. Padahal di saat itu, Iwerks yang tidak  menjalankan bisnisnya sendiri. Sehingga akhirnya Iwerks pun meninggalkan perusahaan yang mereka dirikan berdua Walt.

Ketika Disney bekerja di Kansas City Film Ad Company, ia membuat iklan berdasarkan potongan animasi Disney. Dari situ minat Disney daslam bidang animasi mulai terasah. Ia pun berkeinginan untuk menjadi animator. Di perusahaan tersebut, pemiliknya, AV Cauger membolehkan kamera milik mereka untuk Walt mengerjakan uji coba animasinya di rumah.

Walt Disney pun terus belajar dari berbagai sumber, diantaranya dari buku-buku. Salah satu sumber referensi yang berharga baginya adalah buku Edwin G. Lutz yang berjudul Animated Cartoons: How They Are Made, Their Origin and Development. Dari buku tersebut, ia melihat suatu peluang besar yang akan memiliki peluang tinggi di masa depan. Jauh melebihi sistem animasi potongan (cutout animation) yang dikerjakannya untuk perusahaan milik AV Cauger.

Akhirnya, Disney pun memulai langkah untuk membuka bisnis animasi miliknya sendiri. Ia pun merekrut satu rekannya di Kansas City  Film Ad Company, Fred Harman, sebagai karyawan pertamanya. Walt dan Harman bahkan melakukan suatu hal yang lebih jauh, yaitu membuat kesepakatan dengan pemilik bioskop setempat untuk menyiarkan hasil karya mereka.

Adalah Frank L Newman, tokoh yang saat itu dikenal sebagai “showman” paling terkenal di Kansas pada saat itu, yang menyetujui agar hasil karya Disney dan Hartman yang pertama, disiarkan di bioskop miliknya. Hasil karya pertama perusahaan ini berjudul “Newman Laugh O Grams”.

Berita baiknya adalah, intuisi Walt Disney ternyata tepat. Kesepakatan yang mereka buat menghasilkan keuntungan untuk kedua belah pihak. Kartun yang dibuat oleh Disney itu pun menjadi popular di kota Kansas. Dari keberhasilannya ini, Disney pun memiliki cukup keuntungan untuk membuat studionya sendiri, dan merekrut banyak animator.

Namun langkah bisnis yang dilakukan Disney dengan memberikan gaji tinggi untuk para karyawannya, harus kita jadikan hikmah. Ternyata, sebaik apapun tujuan seorang owner untuk mensejahterakan karyawannya, harus diiringi dengan produktivitas yang lebih tinggi, dan ide yang dieksekusi dengan super cepat, karena tanpa itu, kebangkrutanlah yang terjadi.

Itulah tepatnya yang terjadi di perusahaan animasi pertama miliki Disney dan Harman ini. karena gaji karyawannya yang tinggi, Walt tidak mampu mengurus keuangan dengan baik. Akibatnya, studio miliknya dililit hutang dan bangkrut.

Namun kebiasaan kerja keras yang dimiliki keluarga Disney dalam membesarkan anak-anak mereka sejak kecil, membuat Walt Disney dewasa tidak mudah putus asa. Dengan pengalaman berharga yang dimilikinya tersebut, ia melakukan langkah yang lebih besar. Ia memiliki pandangan yang lebih baik tentang dimana tempat usaha yang akan menjanjikan peluang yang lebih baik. Walt Disney pun akhirnya mendirikan Studio di Hollywood, California.

Bagaimana kisah sukses Disney selanjutnya? Ikuti dalam artikel berikutnya. Salam Transformasi Karya dari ACT Consulting. Ikuti terus artikel dan tips dari kami untuk mendapatkan inspirasi yang berharga bagi kehidupan. Kami harap penuturan yang kami sampaikan dapat memotivasi Anda untuk menghadirkan lebih banyak karya yang bernilai tinggi dan bermanfaat. Hingga dari semua itu, Anda dapat mewujudkan impian yang mendatangkan kebaikan bagi banyak orang. Hingga terwujud masa depan Indonesia Emas yang mendatangkan kesejahteraan di Negeri kita.

Untuk mempelajari cara melakukan inovasi dan perkembangan bisnis ala Comcast, dapat mempeljari manajemen  inovasi bisnis, klik disini. Untuk memiliki kemampuan mendesain bisnis mandiri, anda juga bisa klik disini.

Bila memiliki kesulitan atau masalah di beberapa sisi seperti budaya dan penerapan disiplin pencapaian target. Bila itu masalahnya, bagi para Leaders di Organisasi Anda, dapat mengikuti program  Transformational Leadership dari ACT Consulting dengan klik di link ini.

Untuk melakukan perkembangan di organisasi dan korporasi Anda, Anda dapat mempelajari cara membangun budaya perusahaan dengan klik disini. Anda juga dapat mempelajari cara menciptakan strategi yang tepat untuk perusahaan dengan klik disini.

Untuk mendapatkan bantuan mengenai cara membentuk karakter para pegawai dan pimpinan hingga dapat mengakselerasi perubahan yang kompetitif di organisasi Anda, ACT Consulting memiliki langkah-langkah dan metodologi yang diperlukan. Hubungi kami via email di info@actconsulting.co atau telepon ke 0821-2487-0050 (Donna).

Seminar-You-Can-Win-DPRD-Kabupaten-Sanggau-Kalimantan-Barat-di-Juni-2019

Seminar You Can Win DPRD Kabupaten Sanggau Kalimantan Barat di Juni 2019

By News No Comments
Seminar-You-Can-Win-DPRD-Kabupaten-Sanggau-Kalimantan-Barat-di-Juni-2019

Menghadapi era masa kini dimana persaingan makin meningkat, sejumlah elemen pemerintahan di berbagai daerah, terus berbekal. Dengan penuh semangat, DPRD Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat, memulai pembelajaran dengan mendapatkan momen motivasi via Seminar You Can Win dari ACT Consulting.

Seminar You Can Win ini berisikan formulasi modul untuk membangkitkan potensi yang ada dalam diri tiap orang, untuk mencapai kesuksesan yang optimal. Hal ini dilakukan dengan melalui berbagai langkah pembagunan mental juara.

Dengan cara ini semua peserta didorong untuk memiliki impian yang tinggi agar memiliki manfaat untuk sebesar-besarnya masyarakat dimana ia berada. Untuk mencapai kesuksesan dan kebahagiaan dalam keluarga, dalam pernikahan, membesarkan anak-anak yang berhasil, dan melangsungkan kiprah sebagai wakil rakyat dengan amanah dan sukses mencapai keberhasilan yang optimal.

Seminar You Can Win Untuk anggota DPRD Kab Sanggau Kalimantan Barat, ini dipandu oleh Trainer Bayu Yudha Pribadi dan Trainer Rudi Masruddin. Acara berlangsung di Hotel Ibis Style Gajah Mada, Jakarta. Dari acara ini diharapkan berkembang sikap dan mental juara dari para anggota DPRD Kabupaten Sanggau Kalimantan Barat.

Rahasia-Sukses-Brian-Roberts-Membesarkan-Usaha-Comcast,-Konglomerat-Telekomunikasi-dan-Hiburan-Terkaya-Dunia-

Rahasia Sukses Brian Roberts Membesarkan Usaha Comcast, Konglomerat Telekomunikasi dan Hiburan Terkaya Dunia

By Article No Comments
Rahasia-Sukses-Brian-Roberts-Membesarkan-Usaha-Comcast,-Konglomerat-Telekomunikasi-dan-Hiburan-Terkaya-Dunia-

Apakah anda salah satu dari penikmat layanan TV berbayar? Bila ya, mungkin anda tak asing dengan sejumlah saluran TV seperti NBC, E!, Golfchannel, CNBC, SyFy, dan MSNBC. Bila anda penikmat film di bioskop, juga pasti mengenal Universal Pictures dan Dreamworks Animation. Kesemua saluran tv berbayar dan produsen film besar tersebut, ternyata ada dalam satu perusahaan. Lebih dari itu, mereka juga memiliki layanan provider internet yang menjangkau seluruh Amerika, layanan jaringan telepon dengan pelanggan terbanyak di Amerika, serta perusahaan investasi.

Ya. Sebelum bernama Comcast, perusahaan IT dan Telekomunikasi besar di negeri Paman Sam ini dulunya merupakan perusahaan kabel yang bernama American Cable System yang dibeli dengan harga lima ratus ribu dollar Amerika. Pada saat itu, hanya berupa perusahaan kecil dengan lima channel dan jumlah pelanggan 12 ribu orang.

Sewaktu meneruskan tongkat estafet kepemimpinan dari sang ayah, Ralph Roberts, Comcast belum sebesar sekarang. Bahkan saat ditanya apakah ia pernah membayangkan bahwa perusahaan yang dipimpinnya akan menjadi sangat besar seperti sekarang, Brian mengatakan bahwa ia pun seringkali tidak percaya. “Aku mencubit diriku setiap hari”, kata Brian Roberts pada David Bernstein yang mewawancarainya untuk Channel Bloomberg Markets and Finance.

Comcast seringkali melakukan sowan pada sejumlah perusahaan besar dunia. Brian pernah mendatangi kantor Microsoft untuk bertemu dengan Bill Gates. Ia juga melakukan kunjungan ke Apple sewaktu Steve Jobs masih sehat dan bekerja disana. Apa yang ia lakukan dengan berbagai kunjungan itu adalah untuk mengenal secara dekat dan menjalin hubungan persahabatan yang erat dan saling menguntungkan, dengan sesame pebisnis besar tersebut.

Langkah silaturahmi ini menjadi rahasia sukses yang kemudian mendatangkan banyak solusi dan keuntungan besar bagi Comcast di kemudian hari. Apa tepatnya yang dilakukan Brian pada kunjungan-kunjungannya tersebut? Ia bercerita tentang pertemuannya dengan pendiri Microsoft, sekitar 20 tahun yang lalu. Saat itu perusahaan IT tersebut sudah kaya tapi belum sebesar sekarang. Namun Brian dapat melihat potensi bisnis yang dimilikinya.

Saat itu Bill Gates menyampaikan pandangannya pada Brian. Bahwa teknologi data yang tersimpan di internet, akan mengalahkan siaran informasi yang saat itu masih tak terkalahkan. Kemampuan untuk melakukan keputusan taktikal di saat kritis, juga adalah keunggulan Brian Roberts dalam memimpin Comcast. Apa tepatnya yang Brian katakan dan lakukan? Saat itu juga, Brian berkata “Bill, bisakah kau tunjukkan apa yang dapat dibantu Microsoft dalam lini usaha yang telah kami kembangkan?”. Dengan penuh rasa rendah hati, Brian menyampaikan niatnya untuk menjalin kerjasama dengan Bill. Bahkan, ia meminta Bill untuk berinvestasi di Comcast;

“Comcast telah mengembangkan jaringan kabel fiber optic yang sangat mahal, dengan nilai investasi sangat tinggi, untuk meningkatkan layanan tivi kabel ke seluruh pelosok Amerika. Namun hal tersebut dianggap oleh pasar saham sebagai suatu langkah yang buruk”. Tutur Brian pada Bill.

“Harga saham kami terus turun”, tutur Brian dengan rasa khawatir. “Bisakah Microsoft berinvestasi pada Comcast dan memastikan layanan teknologi terkini dapat selalu dikembangkan bersama-sama?”. Tutur Brian kemudian pada Bill Gates, dengan suara pelan, tenang dan hati-hati, dengan penuh kerendahan hati yang dimilikinya.

Momen kritikal yang terjadi dalam pembicaraan kurang dari lima menit tersebut, mengubah wajah bisnis Comcast hingga saat ini. Microsoft kemudian mengembangkan layanan penyediaan internet melalui jaringan yang telah dimiliki Comcast tersebut. Apa yang didapat oleh Microsoft? “400% keuntungan”, tutur Brian Roberts dalam wawancaranya dengan David Bernstein. Keuntungan Microsoft mencapai 4 kali lipat dari investasi yang mereka lakukan di Comcast.

Momen yang hampir serupa juga terjadi dengan sejumlah perusahaan besar lainnya di dunia. Apakah itu dalam hal kerjasama, mengajukan permintaan investasi, ataupun melakukan akuisisi, Brian Roberts tidak memiliki arogansi yang umum dimiliki oleh banyak CEO. Ia tidak mengirimkan wakilnya untuk datang melakukan kerjasama ke perusahaan besar lainnya. Ia meminta jadwal audiensi dan mengadakan pertemuan langsung antar sesama pemilik perusahan dan CEO.

Bagaimana menurut sahabat ACT Consulting? Banyak rahasia perusahaan terkaya dunia yang telah kami paparkan di dalam website ini. Anda dapat mempelajari berbagai inspirasi untuk bisnis dalam berbagai artikel sebelumnya. Salam Transformasi Performa dari ACT Consulting. Ikuti terus artikel dan tips dari kami untuk mendapatkan inspirasi yang berharga bagi pekerjaan dan bisnis Anda.

Beragam inovasi yang dilakukan Brian Roberts dalam  membesarkan Comcast harus bisa dipelajari oleh banyak orang di negara kita. Untuk mempelajari cara melakukan manajemen inovasi bisnis, klik disini. Untuk memiliki kemampuan mendesain bisnis mandiri, anda juga bisa klik disini.

Bila memiliki kesulitan atau masalah di beberapa sisi seperti budaya dan penerapan disiplin pencapaian target. Bila itu masalahnya, bagi para Leaders di Organisasi Anda, dapat mengikuti program  Transformational Leadership dari ACT Consulting dengan klik di link ini.

Untuk melakukan perkembangan di organisasi dan korporasi Anda, Anda dapat mempelajari cara membangun budaya perusahaan dengan klik disini. Anda juga dapat mempelajari cara menciptakan strategi yang tepat untuk perusahaan dengan klik disini.

Untuk mendapatkan bantuan mengenai cara membentuk karakter para pegawai dan pimpinan hingga dapat mengakselerasi perubahan yang kompetitif di organisasi Anda, ACT Consulting memiliki langkah-langkah dan metodologi yang diperlukan. Hubungi kami via email di info@actconsulting.co atau telepon ke 0821-2487-0050 (Donna).

Workshop-Halal-Bihalal-Universitas-Pertamina-di-Juni-2019

Workshop Halal Bihalal Universitas Pertamina di Juni 2019

By News No Comments
Workshop-Halal-Bihalal-Universitas-Pertamina-di-Juni-2019

Bulan Ramadhan telah berlalu, beberapa dari kita mungkin menyayangkan bahwa momen paling berharga dalam setahun itu, telah berlalu. Setelah idul fitri, kami harapkan agar keadaan ibadah dan semangat kita untuk meningkatkan produktivitas bekerja dalam rangka ibadah, akan selalu meningkat.

Salah satu perusahaan b esar di Indonesia, ternyata amat peduli tentang keadaan produktivitas ibadah dan bekerja para pegawainya. Perusahaan ini mengumpulkan banyak pegawainya untuk mendapatkan tausiyah dari pakar motivasi yang mengetahui cara untuk menggabungkan dan menyeimbangkan tiga kecerdasan di dalam diri setiap manusia.

Untuk itu, Universitas Pertamina mengadakan Workshop dalam acara Halal Bihalal Idul Fitri 1440 Hijriyah tahun ini. Dalam kesempatan ini, hadir langsung ke Universitas Pertamina Pimpinan ACT Consulting dan ESQ Group Bapak Dr. (HC) Ary Ginanjar Agustian. Acara dibuka langsung oleh Bapak Prof. Akhmaloka, Ph.D. selaku Rektor Universitas Pertamina.

Halal bihalal ini dihadiri oleh Para Pimpinan dan civitas academica Universitas Pertamina, serta tamu undangan dari Pertamina Foundation, Pertamina Corporate University, PWP, Pertamina Simprug Residence, Pertamina Training & Consulting sebanyak 350 orang.

Apa-Penentu-Keberhasilan-Disney-Hingga-Menjadi-Konglomerasi-Besar

Apa Penentu Keberhasilan Disney Hingga Menjadi Konglomerasi Besar? (1)

By Article No Comments
Apa-Penentu-Keberhasilan-Disney-Hingga-Menjadi-Konglomerasi-Besar

Banyak dari kita besar dengan membaca majalah atau menonton kartun Disney di televisi. Tokoh seperti Cinderella, Putih Salju serta Mickey Mouse dan kawan-kawan telah mewarnai masa kecil kita dengan berbagai karakter yang berbeda. Tak mengherankan bila pakaian, mainan hingga peralatan makan dan alat sekolah kita dahulu atau anak-anak kita saat ini, dihiasi dengan karakter kartun tersebut. Namun yang amat mencengangkan saat ini, bisnis Disney kini amat menggurita dan menjadi sangat besar.

Ada banyak hal yang dapat kita pelajari dari berkembangnya bisnis Disney. Namun pembelajaran yang utama adalah yang dapat kita terapkan pada diri sendiri dan anak-anak kita. Untuk itu, kita bisa belajar dari bagaimana Disney dibesarkan hingga coretan sederhana yang dibuatnya kemudian meraih banyak penghargaan Academy Awards di dunia film dan Emmy Awards di dunia serial televisi.

Bagaimana Walt Disney Dibesarkan?

Walt kecil sangat suka menggambar. Ia menyukai tokoh-tokoh dalam dongeng dan sejak umur 4 tahun mencoba untuk memvisualkan. Apa yang ia bayangkan dari berbagai cerita yang dituturkan oleh ibunya tercinta tertuang menjadi gambar-gambar yang indah. Walt pun memiliki perasaan yang amat halus dan penuh perhatian pada detail dari segala hal.

Sejak kecil, Walt cukup beruntung untuk mengetahui bahwa bakat menggambar yang dimilikinya bisa mendatangkan uang. Hal ini berawal dari permintaan tetangga dekat peternakan dimana mereka tinggal, untuk Walt membuatkan gambar kuda kesayangannya. Uang yang dihasilkan dari bakatnya sendiri ini kemudian menguatkan keinginan di dalam diri Walt kecil untuk belajar seni gambar dengan lebih serius.

Berbagai kesempatan untuk mengembangkan bakatnya, dimanfaatkan Walt untuk terus menumbuhkan keterampilannya. Berbarengan dengan merebaknya industri pemberitaan di Amerika, anak-anak negara itu turut dibesarkan dengan dorongan untuk mencipta dan berkarya. Hingga mendorong beberapa sekolah untuk membuat dan menyebarkan koran kecil sendiri. Di saat itu Walt dipercaya untuk menjadi kartunis untuk koran sekolahnya.

Walt juga mulai tertarik pada dunia film yang berkembang di Amerika saat ia masih kanak-kanak. Dari temannya di kursus bahasa inggris, Walt di umur sepuluh tahun, mulai menonton banyak film dan menghadiri kursus tentang dunia film setiap hari sabtu di Kansas Art Institute.

Ayah Walt yang semula seorang petani dan peternak mengalami kemajuan dalam usahanya. Hingga kemudian berinvestasi dan menjadi pemilik sebuah perusahaan kecil dengan membeli sejumlah saham di perusahaan makanan. Dari sini kita bisa melihat bahwa di dalam keluarga Disney terdapat bakat kreatif dan dorongan untuk mendirikan dan mengelola bisnis.

Keluarga ini pun mendorong anak-anaknya untuk belajar dengan tanpa kenal lelah. Hal ini dilakukan oleh kedua orangtuanya untuk memastikan bakat yang dimiliki anak-anak mereka tumbuh dengan pendidikan yang baik. Tanpa dibatasi, di usia remajanya, Walt mempelajari seni gambar dengan lebih serius. Hal ini mendorongnya untuk bersekolah di pagi hari di Mc Kinley Highschool dan kursus seni di malam hari di Chicago Art Institute.

Ilmu memang tak pernah sia-sia. Pengetahuan pun membesarkan kemampuan yang dimiliki seseorang hingga sampai ke tingkat tertinggi. Bakat yang terus dipupuk pun kemudian dapat tumbuh subur hingga bisa menginspirasi banyak orang untuk bekerja bersama dan mendukung ide-ide yang Anda miliki. Tak mengherankan bila kelak kemudian, karya-karya Disney kemudian memiliki citarasa seni yang tinggi.

Pada era tersebut, teknologi film tengah berkembang di Amerika Serikat. Dibarengi dengan berkembangnya teknologi animasi yang saat itu masih hitam putih. Walt kemudian mempelajari seni animasi.

Namun tidak semua hal berjalan mudah bagi Walt. Karena dorongan patriotik yang dimilikinya, ia keluar dari sekolah dan ingin bergabung dengan ketentaraan, namun ditolak. Tak menyerah, ia pun melamar ke palang merah untuk menjadi tenaga paramedis. Diterima, Walt kemudian ditugaskan di Perancis selama setahun sebagai sopir ambulans.

Bagaimana kisah sukses Disney selanjutnya? Ikuti dalam artikel berikutnya. Salam Transformasi Karya dari ACT Consulting. Ikuti terus artikel dan tips dari kami untuk mendapatkan inspirasi yang berharga bagi kehidupan. Kami harap penuturan yang kami sampaikan dapat memotivasi Anda untuk menghadirkan lebih banyak karya yang bernilai tinggi dan bermanfaat. Hingga dari semua itu, Anda dapat mewujudkan impian yang mendatangkan kebaikan bagi banyak orang. Hingga terwujud masa depan Indonesia Emas yang mendatangkan kesejahteraan di Negeri kita.

Open chat
1
Hubungi Kami
Scan the code
ACT Consulting International
Halo,
Ada yang bisa kami bantu?