Skip to main content
All Posts By

admin

Partner In Culture Transformation

5 Tips Meningkatkan Employee Engagement dengan Gamification

By Article No Comments

Gamification merupakan salah satu cara unik yang bisa diterapkan dalam berbagai bidang termasuk di dunia kerja. Tim pemasaran bisa menggunakan teknik ini untuk meningkatkan engagement, memberikan insentif pada pengguna, menambah keuntungan bagi pengguna, dan banyak lagi. 

Gamification untuk HR bisa ditemukan saat proses rekrutmen, pelatihan, hingga meningkatkan employee engagement. Teknik gamification yang efektif memiliki beberapa kualitas tertentu yang membuatnya cukup menarik sehingga mampu meningkatkan employee engagement. Berikut ini beberapa di antaranya:

  1. Pelatihan dan Pembelajaran Berbasis Permainan

Gamification membuat karyawan maupun calon karyawan menjadi lebih aktif. Pasalnya, materi pelatihan dan pembelajaran dibuat menjadi lebih menarik dan interaktif, sehingga karyawan merasa senang mengikuti program tersebut. Anda bisa memberikan kuis atau trivia dengan hadiah poin yang bisa dikumpulkan peserta.

  1. Pemberian Penghargaan Secara Langsung

Pemberian hadiah atau penghargaan secara tiba-tiba dapat meningkatkan keaktifan karyawan dengan menggunakan elemen spontanitas. Selain itu, hadiah yang tidak terduga dapat membuat karyawan berusaha mengulangi perilaku baik dalam pekerjaannya yang membuatnya mendapatkan hadiah atau pengakuan tersebut.

  1. Papan Peringkat Interaktif

Sedikit kompetisi sehat juga baik untuk meningkatkan produktivitas karyawan dan membuat tempat kerja menjadi lebih aktif. Anda bisa menggunakan papan peringkat berbasis poin untuk memfasilitasi kompetisi ini. Teknik ini umumnya efektif untuk tim pemasaran dan karyawan dengan kinerja tinggi yang suka berkompetisi menjadi yang terbaik.

  1. Penghargaan Melalui Platform Seperti Media Sosial

Penggunaan media sosial sudah menjadi bagian penting dari gaya hidup karyawan. Jadi, perusahaan bisa menggunakan media sosial ini sebagai bagian dari dunia kerja mereka. Platform penghargaan bergaya media sosial membuat karyawan berbagai ‘like’ dan membagikan pengumuman tentang kinerja baik karyawan lainnya. Selain meningkatkan keaktifan, cara ini juga akan meningkatkan aspek sosial program perusahaan Anda.

  1. Sistem Pencatatan Target

Karyawan umumnya akan menjadi lebih aktif dan produktif ketika dapat merasakan ada kemajuan ke arah target mereka. Pencapaian dan perasaan melakukan kemajuan ini merupakan dua elemen penting dalam gamification. Jadi, perusahaan bisa menerapkan perangkat lunak untuk melacak target sehingga karyawan bisa mengetahui seberapa dekat mereka mendekati target.

Itulah 5 tips gamification untuk HR yang bisa digunakan untuk meningkatkan employee engagement. Dengan cara ini, karyawan akan menjadi lebih aktif dan mendorong terciptanya budaya kerja yang lebih aktif seperti yang dicita-citakan oleh ACT Consulting.

ACT Consulting Berikan 3 Kecerdasan untuk Change Agent Bank Papua

By News No Comments

JAKARTA – PT Bank Pembangunan Daerah Papua bersinergi dengan ACT Consulting. Untuk itu, digelar Inhouse Training Change Agent di Hotel Horizon Ultima.

Kegiatan itu diadakan sebagai bentuk kerjasama di antara kedua belah pihak. Acaranya dilaksanakan selama kurang lebih 2 minggu, tanggal 5-17 Juli 2021.

Ada sekitar 40 orang dalam ruangan itu, mereka dipandu langsung oleh Coach Bram Wibisono (trainer lisensi Dr. (H.C) Ary Ginanjar Agustian).

Saat sesi dimulai, Bram menghimbau agar insan Bank Papua memiliki 3 kecerdasan dalam bekerja maupun kegiatan sehari-hari di lingkungan sekitarnya.

Sebelumnya, ia meminta ijin kepada beberapa petinggi Bank Papua bersama jajarannya, bukan bermaksud ingin mengajari ikan hiu berenang namun hanya mengingatkan saja. Dalam artian, bukan mengajari materi kepada mereka, tapi saling berbagi, diskusi dan mengingatkan.

“Saya mau berbagi yah salah satu rahasia ESQ atau ACT Consulting bisa bertahan dalam kondisi apapun karena memiliki 3 kecerdasan ini,” katanya.

Seketika, tim menampilkan sebuah layar dengan tulisan 3 kecerdasan di antaranya kecerdasan intelektual (IQ), kecerdasan emosional (EQ), dan kecerdasan spiritual (SQ).

“Contoh kecerdasan intelektual yaitu mendapat profit, insentif, atau gaji karena cerdas dan banyak prestasi. Kemudian kecerdasan emosional adalah membangun relasi, kualitas menjalani hubungan antar sesama, berkomitmen. Sedangkan kecerdasan spiritual adalah menemukan makna dalam hidup, selalu berkontribusi kepada yang lain,” jelasnya.

Bram juga berharap bahwa, “Saya bersama tim berharap 3 kecerdasan ini selalu tertanam di dalam diri ataupun organisasi bapak dan ibu.”

Meskipun moment ini diselenggarakan secara luring, para peserta bersama trainer sudah mematuhi protocol kesehatan yang berlaku. Di mulai dari memakai masker 2 lapis, menjaga jarak, mencuci tangan (ada hand sanitizer), ruangan di semprot cairan disinfektan terlebih dahulu. Termasuk melakukan test rapid atau antigen dan hasilnya negatif (non reaktif) semua.

Sesekali MC mengajak puluhan insan Bank Papua itu untuk bermain game, agar acaranya tidak terlihat monoton. Tawa mereka pecah dan nampak lebih bersemangat. Beberapa dari peserta juga ada yang bermain saling membalas pantun.

Praktisi MSDM Harus Install 8 Core Competency, Bisa Menjadi Tempat Curhat?

By News No Comments

JAKARTA – Dr. Mochammad Aminudin Hadi (Certified HR Manager – BNSP) hadir sebagai narasumber di Seminar Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) pada Kamis (1/7/2021). Seminar yang berlangsung secara daring itu mengambil tema “Kupas Tuntas Sertifikasi Bidang MSDM.”

Acara itu digelar oleh ACT Consulting selama kurang lebih 2 jam. Selama moment itu berjalan, Coach Amin ditemani oleh Coach Syaiful (trainer lisensi Dr. (H.C) Ary Ginanjar Agustian) serta 170 orang yang hadir dalam zoom meeting.

Tantangan di era globalisasi yang kompetitif menuntut daya saing sebuah organisasi atau perusahaan dalam bentuk pengembangan sumber daya manusia sebagai “intellectual asset” yang menjadi salah satu faktor penting dalam meningkatkan produktivitas perusahaan.

Para praktisi HR/SDM dituntut untuk meningkatkan profesionalisme dalam mengelola SDM di perusahaan/organisasi, HR/SDM diharuskan memiliki kompetensi sesuai dengan standar yang ditetapkan. Memahami hal tersebut, itulah tujuan webinar ini diadakan.

“Ada yang namanya core competen letaknya di tengah gambar itu yaitu 8 nilai inti yang memang wajib terinstall pada diri manajer atau praktisi SDM masing-masing. Dan kalau teman-teman alumni ESQ pasti sudah punya ilmunya,” kata Amin sambil membagikan salah satu slide yang terpampang jelas di layar zoom.

Pria yang juga seorang Profesional Coach itu menyebutkan 8 core competen yang terdiri dari integritas, kepemimpinan, manajemen relasi, berorientasi pelayanan, konsultasi, kerjasama, komunikasi, dan pemahaman bisnis. Ia juga menjelaskan secara terperinci satu per satu dari core competen tersebut.

“Yang ada di tengah inilah harus sudah terinstall secara otomatis di dalam diri manajer dan ini adalah 8 core competen yang wajib dimiliki para praktisi MSDM,” katanya.

Tak hanya paparan materi, seminar itu diselingi dengan berbagai aktivitas lainnya seperti permainan, sharing, diskusi, bahkan menghadirkan bintang tamu yang juga ahli di bidang SDM.

Coach Syaiful membantu arahkan jalannya kegiatan dari awal hingga akhir. Sehingga para peserta dipastikan tetap semangat dalam mengikuti rangkaian acaranya. Dan benar saja, terlihat dari potretnya mereka sangat interaktif dan penuh ekspresif.

“Nah bapak dan ibu kami hadirkan Mas Suwita yang pernah mengikuti pelatihan tentang MSDM ini di ACT Consulting,” ucap Syaiful.

Suwita memulai dengan perkenalan diri, “Semangat saya hari ini, beberapa saat yang lalu sudah dinyatakan kompeten oleh penguji bidang SDM, dalam training and development supervisor atau supervisor pembelajaran dan pengembangan.”

“Saat itu saya sudah yakin betul untuk mengikuti sertifikasi, saya merasa ilmu saya sudah cukup. Namun ternyata yang saya lakukan sejauh ini belum banyak. Coach Amin memberikan informasi dan materi melalui sebuah training yang memang membukan mindset saya bahwa yang saya lakukan selama ini hanya sebagian kecil saja,” ungkapnya saat mengikuti program sertifikasi sebelum dinyatakan kompeten.

Ia juga menambahkan dengan sangat antusias bahwa, “Training di ACT Consulting ini sangat lugas, membuka pikiran saya. Apa yang disampaikan oleh Coach Amin dan ACT ini luar biasa. Setelah mengikuti 1 sesi, sesi berikutnya saya termotivasi untuk mantengin terus hingga akhir. Rasanya agak kurang rela ninggalin materi di setiap sesinya.”

ACT Consulting Lakukan Engagement Survey di Berbagai Perusahaan dengan Metode yang Unik

By employee engement survey, News No Comments

 JAKARTA – Banyak orang atau perusahaan yang bertanya-tanya, “Mengapa Engagement penting bagi perusahaan?” Untuk itu, Queen’s University Centre for Business Venturing (Pontefract dalam Forbes, 2017) membuktikannya menggunakan data dari 10 tahun employee engagement survey.

Setelah diteliti, dengan adanya engagement di perusahaan menghasilkan fakta bahwa 65% kenaikan harga saham, 26% penurunan turnover karyawan, 100% peningkatan jumlah lamaran bekerja yang masuk, 20% penurunan jumlah karyawan tidak hadir, 15% peningkatan produktitas, dan 30% kenaikan tingkat kepuasan pelanggan.

Artinya pengaruh engagement terhadap output bisnis organisasi sangatnya penting. Terutama dilihat dari 4 hal berikut yaitu dari segi Sumber Daya Manusia, Finansial, Operational, dan Customer.

Itu sebabnya, ACT Consulting menghadirkan program Employee Engagement Survey. ACT Consulting berpengalaman lebih dari 1 dekade dalam pembagunan budaya organisasi, employee engagement, assessment, sertifikasi dll.

ACT Consulting sudah mendampingi lebih dari 2.483 korporasi, diantaranya 142 BUMN di Indonesia. Memiliki certified assesor & expert yang berpengalaman baik di dalam maupun luar negeri.

Engagement Survey yang dimiliki ACT Consulting dilengkapi dengan “Analisa Permodelan” sehingga organisasi tidak hanya bisa mengetahui tingkat engagement karyawan,  namun dapat menggambarkan korelasi antar variabel & mengetahui root cause-nya sehingga lebih presisi. 

Tak hanya itu, program ini juga dilengkapi dengan rekomendasi para assesor & expert untuk meningkatkan engagement based on hasil engagement survey. Maka dari itu, hal utama yang dilakukan ACT Consulting adalah mencari beberapa indikator untuk mengetahui tingkat keterikatan (engagement) karyawan dengan perusahaannya, di antaranya:

1. CORPORATE ENGAGEMENT LEVEL, Menunjukkan tingkat engagement level Pegawai secara keseluruhan di dalam suatu organisasi.

2. ENGGAGEMENT KEY FACTOR, Analisa yang berkaitan dengan 6 faktor utama yang mempengaruhi terhadap tingkat engagement pegawai di dalam suatu perusahaan. Menuut Trend in Global Employee Engagement Hewitt 2017, 6 faktor itu mencakup kepemimpinan, manajemen kerja, pekerjaan, sarana prasarana, praktek organisasi (dalam menjalankan organisasi), reputasi organisai.

ENGAGEMENT KEY FACTOR terbagi lagi menjadi 3 analisa yaitu The Impact of Engagement key factor to corporate level (Analisa setiap key factor), Corporate Engagement Level Model (Analisa permodelan berdasarkan statistic), Average Engagement Level for Each factor (Analisa rata-rata penilaian pada 6 faktor di atas).

3. ENGAGEMENT BEHAVIOR LEVEL, Menunjukkan sejauh mana perilaku-perilaku yang mencerminkan high-engagement employee ditunjukkan oleh anggota organisasi.

Setelah menemukan indikator-indikator yang diperlukan, maka tahap selanjutnya yaitu mengolah data yang didapatkan dengan beberapa metodologi. ACT Consulting menggunakan metodologi bertaraf internasional seperti:

1.       Sampel (Stratified random sampling)

2.       Pendekatan Analisis: Kuantitatif Deskriptif, Analisa Multiple Regresi, Analisa Kualitatif (FGD)

3.       Teknik  Penelitian: Kuesioner, Survey terdiri atas 35 Pertanyaan* dari 7 Variabel

4.       Penyajian Data: Tabel  dan Chart, Gambar Permodelan Corporate Engagement

Maka di akhir survey pengukuran ini, akan didapatkan hasil analisis employee engagement melalui pengukuran kuantitatif dan terpercaya. Sebagai umpan balik terhadap seberapa jauh upaya-upaya perbaikan yang telah dilakukan sebelumnya untuk meningkatkan engagement di dalam organisasi. Serta bisa merumuskan rencana perbaikan untuk mendukung bisnis dan sasaran perusahaan saat ini dan masa yang akan datang.

Dampaknya akan terlihat dari perilaku yang berhasil ditunjukkan oleh anggota organisasi. Mereka akan mencerminkan keterikatan yang tinggi dengan organisasinya. Perilaku engagement ini melahirkan rumus 3 S yakni:

1.       Say (berbicara positif tentang organisasi kepada orang lain baik di dalam dan di luar organisasi)

2.       Stay (menampilkan keinginan yang kuat untuk tetap menjadi anggota organisasi)

3.       Strive (memberikan upaya yang optimal dan lebih berkontribusi bisnis organisasi)

Sebagai informasi, ACT Consulting telah melakukan Employee Engagement Survey terdapat beberapa perusahaan seperti Bank Indonesia, Bank BJB, Pertamina, BNI Syariah, KPP, Artajasa, Food Station dan lainnya.

Adapun gambaran umum terkait Investasi Program ini. Salah satunya Investasi Employee Engagement Survey terhadap PT Antam Tbk.

Erick Thohir Main Game, ACT Consulting Luncurkan Gamifikasi AKHLAK

By Gamifikasi, News No Comments

JAKARTA – “Main game lagi di sela-sela waktu kerja. Kali ini tim saya membuat game HOAX atau FAKTA. Ikutan jawab bareng saya ya, coba liat berapa banyak yang jawabannya sama dengan saya,” ajak Erick Thohir (Menteri BUMN) dalam postingan di akunnya.

Berikut keseruan Erick Thohir saat bermain game:

https://instagram.com/p/CKatfJFHQwD/embed/

Di era digital ini, gadget menjadi ‘teman’ yang bisa diandalkan. Salah satunya dalam bermain game. Game biasanya dimainkan oleh kaum milenial dan zelenial. Namun Erick Thohir, bisa beradaptasi dengan semua generasi. Apalagi setelah ditetapkannya AKHLAK sebagai nilai organisasi di seluruh BUMN, semakin banyaknya jumlah tenaga kerja yang masuk pada kategori Gen Y dan Gen Z.

Berdasaran data sensus penduduk Indonesia di tahun 2020, diketahui bahwa setengah populasi Indonesia (53,81%) didominasi oleh Gen Y dan Gen Z. Banyaknya sumbangan populasi dari dua generasi tersebut tentunya berdampak langsung pada jumlah tenaga kerja yang ada di berbagai organisasi saat ini.

Sebagai generasi yang tumbuh besar di era ketika teknologi sudah berkembang pesat, menjadi suatu tantangan tersendiri bagi para pemimpin maupun organisasi dalam melakukan pendekatan secara emosional. Tidak sedikit organisasi yang gagal dalam memahami dan mengembangkan potensi yang dimiliki generasi ini. Namun jika kita dapat memenangkan hati mereka, tentu hal ini merupakan suatu keuntungan besar yang dapat mengantarkan organisasi menuju kesuksesan.

Menurut Dwitya Agustina (VP ACT Consulting) dalam penelitiannya mengenai “Cara Menghadapi Gen Z di Dunia Kerja” salah satu pendekatan penting yang dibutuhkan untuk dapat mengembangkan generasi ini adalah melalui metode learning yang menarik.

Tentunya menjadi tugas organisasi untuk dapat memastikan bahwa setiap kegiatan yang mereka kerjakan, disusun dalam format menarik, terutama dalam hal learning yang sesuai karakteristik individu. Memahami tantangan yang ada, ACT Consulting telah menghadirkan produk AKHLAK Gamification. 

AKHLAK Gamification merupakan sebuah media yang dirancang untuk menghadirkan peristiwa sehari-hari yang biasa dihadapi oleh para karyawan, namun didesain dalam bentuk permainan berbasis mobile apps. Pada setiap alur cerita tentunya telah diselipkan perilaku AKHLAK yang harus dipilih dan dipahami oleh para karyawan. 

Melalui kegiatan ini, tentunya akan memudahkan karyawan dalam mengingat dan bahkan merasakan langsung contoh-contoh perilaku organisasi mana yang harus dilakukan (Do’s) dan perilaku mana yang harus dihindari (Dont’s).

Gamifikasi sangat penting untuk diterapkan dalam organisasi karena memberikan pengalaman yang menyenangkan namun sarat akan ilmu-ilmu penting yang dibutuhkan bagi para pengguna (terutama Gen Y & Gen Z) sehingga terus memotivasi mereka untuk tetap engage pada konten yang digamifikasikan!

Adapun fitur-fitur menarik yang ada di Gamifikasi AKHLAK ini, di antaranya:

. SISTEM DIALOG INTERAKTIF : Nikmati berbagai macam dialog dengan berbagai macam pilihan yang mempengaruhi arah jalan cerita.

. BEBAS EKSPLORASI : Temukan berbagai kisah inspiratif mengenai nilai organisasi yang tersebar pada lingkungan permainan.

. PENILAIAN KOMPREHENSIF : Dengan otentikasi setiap user, tingkat pemahaman setiap user terhadap nilai organisasi dapat dipantau secara komprehensif.

. DESAIN CUSTOMIZE : Setiap perusahaan memiliki lingkungan kerja yang berbeda. Diskusikan kebutuhan di perusahaan Anda untuk dilakukan penyesuaian pada konten games.

Ini adalah contoh tampilan di dalam Game, sedangkan untuk melihat cuplikan video untuk mengetahui cara bermainnya klik link di sini

Perihal investasi programnya terbagi menjadi 3 kategori yakni berdasarkan durasi berlangganan, jumlah user dan harganya. Dengan catatan, investasi program ini belum termasuk kustomisasi konten maupun environment di dalam game.

Gamifikasi AKHLAK ini telah diperkenalkan dalam Seminar Transformational Leadership. Seminar dilaksanakan pada Rabu (23/6/2021) pukul 08.30 – 11.00 WIB via ZOOM Meeting. Acara yang bertajuk “DEVELOPING GEN Z THROUGH GAMIFICATION – Strategi Implementasi AKHLAK” digelar secara cuma-cuma. Narasumbernya yaitu Rinaldi Agusyana (Board of Expert ACT Consulting).