Skip to main content
Category

Article

bebaskan jiwa anda dari rasa derita, esq new chapter, act consulting, ary ginanjar agustian, bebas dari derita

Bebaskan Jiwa Anda dari Rasa Derita

By Article No Comments

Beban pekerjaan anda membuat diri merasa tidak sanggup? Atau masalah di keluarga membuat anda ingin lari dari kenyataan? Sesungguhnya, hidup adalah kumpulan masalah yang harus diselesaikan.

Bahkan, tidak ada satu hari pun dimana kita terbebas dari masalah. Baik itu besar atau kecil. Kok bisa? Ya, karena saat kita lari dari masalah dengan berbagai cara, sesungguhnya kita telah menyiapkan masalah yang lebih besar lagi di masa depan.

Sementara, untuk menghadapi hidup, anda butuh untuk bisa “hidup dan hadir di setiap momen”. Untuk bebas dari pengaruh tekanan yang ada pada lingkungan dan yang timbul dari konflik internal dalam diri Anda.

Namun, banyak orang yang merasa bahwa konsentrasi kerja mereka terganggu dengan mudah. Bahkan manajemen emosi dalam diri Anda mudah terganggu karena masalah yang kecil dan sepele.

Kemacetan, sakit kepala, suara yang tidak enak didengar, prasangka, perasaan yang berkecamuk, bisa membuat diri anda berjarak dengan hati nurani. Padahal seharusnya anda bisa menjadi tenang kembali saat mendengar suara bernada perlahan dari dalam hati anda.

Suara hati, dibahas secara ilmiah dalam istilah “inner speech” (Morin, 2005 dalam Journal of Neuropsychotherapy). Suara hati muncul sebagai suara yang terdengar sebagai bisikan pelan yang menenangkan diri anda, mengarahkan tindakan anda.

Esensinya, suara ini adalah apa yang muncul dari proses berpikir yang melibatkan aktivasi seluruh bagian otak dalam korteks serebri. Hasil dari resonansi gelombang quantum yang berjalan dalam gelombang pemikiran yang mengaktifkan seluruh bagian otak Anda.

Lalu anda bertanya, bagaimana memunculkannya? Jawabannya disampaikan lebih dari 30 tahun lalu. Frey (1985, dalam Vingerhoets & Scheirs, 2001) menyampaikan kutipan dari ahli kedokteran Inggris, Sir Henry Maudsley, yang menyatakan bahwa “Derita yang tidak bisa dikeluarkan dari tangisan, lama kelamaan akan membuat organ tubuh anda menangis”.

Contoh lainnya yang menyatakan bahwa menangis itu menyehatkan dan menguntungkan, dapat ditemukan dalam hasil penelitian dari Solter (1995, dalam Vingerhoets & Scheirs, 2001) yang menyatakan bahwa “tangisan adalah mekanisme lahiriah yang menyembuhkan”.

Lebih dari 40 tahun lalu, Rees (1972, dalam Vingerhoets & Scheirs (2001), menyampaikan hasil pengamatan bahwa peningkatan kematian pada pria setelah kehilangan orang yang dicintai, bisa jadi disebabkan oleh ditekannya rasa sedih, termasuk diantaranya menahan tangisan. Bahkan dikatakan secara harfiah : “Menangislah atau Mati”.

Bahkan dalam bahasan yang hampir mirip, Solter (1995, dalam buku dari Michael Orlans, Terry M Levy, 2014 yang berjudul Psychology of Crying) menyampaikan bahwa “Menangis adalah bagian vital dari penyembuhan atau proses pertumbuhan kejiwaan yang tidak boleh dihindari”.

Namun tentu saja, menangis tanpa awalan dan tanpa berujung juga bisa menimbulkan masalah baru. Menangis bisa juga menimbulkan depresi, atau gangguan psikologis seperti sub chronic melancholia. Karena itu, proses katarsis atau mekanisme aktivasi gelombang Alpha di otak, dirancang secara kritikal dan teliti dalam Training-training Pencerdasan Emosional, Kognitif dan Spiritual dari ESQ.

Tim ahli yang terdiri dari berbagai bidang ilmu, mencurahkan energi terbaik mereka untuk menyusun modul-modul training yang penuh ketelitian dan canggih, dalam training-training ESQ. Bahkan, Alpha Experience (pengalaman aktivasi gelombang alfa di otak) adalah salah satu momen yang diharapkan dan ditunggu-tunggu oleh orang-orang yang merasakan keuntungan dari tangisan mereka saat mengikuti Training ESQ. Karena salah satu tujuan dalam Training ESQ adalah meningkatkan kapasitas Emosi, Kognitif dan Spiritual, dengan aktivasi dan meruntuhkan filter-filter pemikiran dan perasaan.

(Gina Al ilmi, S.Psi)

apakah anda merasa kurang bahagia, esq new chapter, act consulting, ary ginanjar agustian, cara untuk hidup bahagia

Apakah Anda Merasa Kurang Bahagia?

By Article No Comments

Apakah Anda merasa kurang bahagia? Mungkin otak dan hatimu kurang di setting. Kok bisa? Ya. Karena bahagia bukan hasil dari membeli suatu barang atau makanan mahal (material). Juga bukan berasal dari mendatangi acara seperti konser, pesta, atau pentas tertentu (situasional). Bahagia itu dari internal lho. Dan ini kunci untuk jadi super sukses. Kalau kita sudah bahagia secara internal, semua masalah dan halangan bisa kita terabas dan selesaikan dengan gemilang.

Kesibukan bekerja dan belajar membuat kita sering lelah, secara emosional dan fisik. Namun sejumlah orang-orang bahagia, bisa makin melesat dan tak kenal lelah. Orang-orang bahagia bahkan mampu memegang banyak tanggung jawab dan sukses di berbagai lini kehidupan. Pun mereka terlihat kuat dan tak kenal lelah. Sukses yang rata-rata, bisa diraih dengan mudah. Tapi sukses yang bersifat menyeluruh, di semua bidang, bagaimana caranya?

Sementara kita sering mengeluh kelelahan dan tidak cukupnya waktu yang kita miliki, sejumlah orang mampu menghasilkan karya istimewa. Bagaimana bisa seperti itu? Kuncinya adalah pada upaya peningkatan kapasitas emosional dan spiritual kita. Banyak kantor hanya mengasah kapasitas kognitif saja dari para pegawainya. Padahal, otak bekerja dibawah kendali sistem limbik yang dominan dan sering melakukan emotional hijacking. Akibatnya, banyak pekerjaan tidak optimal dan banyak target tidak tercapai. Semua karena secara hambatan emosional, pelajar dan karyawan sering kali mudah kelelahan.

Bagaimana meningkatkan kapasitas emosional ini? Kuncinya ternyata ada pada aktivasi gelombang quantum di otak kita. Karena, dalam setiap sel syaraf kita, ada tube kosong yang dapat beresonansi secara selaras dengan aktivasi gelombang kuantum. Penyelarasan proses berpikir dengan kondisi semua bagian otak aktif ini, membuat kita dalam kondisi *_flow_*. Pemikiran berjalan cepat dan genial, proses berpikir kreatif mengalir, ide-ide segar berderas, dan kondisi emosi kita bahagia dan gembira. Hasilnya, kita bisa menghasilkan karya-karya bagus dalam pekerjaan kita.

Aktivasi ini, menjadi sangat mudah dengan melakukan kegiatan spiritual secara teratur beberapa kali sehari. Namun, bila bukan dengan cara spiritual, aktivasi gelombang kuantum ini sulit untuk dilakukan. Kita tidak bisa berharap hal ini terjadi secara impromptu. Itulah mengapa diperlukan rumus E-S-Q, bahwa keadaan emosional disetting dengan prinsip spiritual, untuk mengelola perangkat intelektual yang kita semua miliki.

Salam Cerdas Emosional Spiritual dari ESQ.

bagaimana agar cerdas emosi, esq new chapter, act consulting, ary ginanjar agustian

Bagaimana Agar Cerdas Emosi?

By Article No Comments

Semua orang pasti pernah merasakan kesedihan. Namun ada orang yang mudah pulih dan bangkit. Ada juga yang sulit melakukannya. Kesedihan bisa disebabkan oleh banyak hal. Target yang tidak tercapai. Keinginan yang tidak terpenuhi. Harapan yang digantungkan. Kekecewaan yang tidak berujung.

Kesedihan bisa menggelayut berat di alam pikiran seperti halnya awan kelam di langit. Bisa kemudian turun menjadi tangisan. Namun biasanya menangis bisa membuat kita pusing dan berujung dengan pilek. Kondisi sedih tak berujung ini juga bisa memicu berbagai gejala sakit tertentu.

Padahal, kita bisa mengubah settingan pemikiran di otak kita agar bisa membesar kapasitasnya.  Caranya? Dengan mengetahui apa saja yang membuat otak kita dan mental kita terblok.

Kita harus tahu apa saja tembok-tembok pikiran dan perasaan yang membuat kita terbebani. Kita harus tahu apa saja hal-hal yang menyebabkan kita selalu ragu-ragu dan tidak mau maju.

Karena semuanya ternyata hanya di alam pikiran. Yang sebenarnya itu bisa kita setting. Kita harus tahu elemen apa saja di diri kita yang membuat aktivitas kita tidak optimal. Lalu mengenyahkannya dari pikiran kita selamanya.

Itulah yang dilakukan di training ESQ. Di dalamnya berisikan berbagai penyajian media dan aktivitas untuk menstimulasi pencerdasan emosional dan spiritual yang mendatangkan perubahan pada banyak orang. Namun seperti semua training lainnya, perubahan ini tidak dijamin berhasil untuk semua orang. Karena para pesertanya sendirilah yang kemudian memutuskan setelah mengetahui, seperti apa ia ingin.

Penyajian media di dalam training ESQ, diantaranya menampilkan potongan fragmen kehidupan yang dramatis. Menurut Leon Golden, Profesor Emeritus dari University of Florida (1976, dalam Khoo 2012), penyajian fragmen drama yang tragis dan bagus, akan memantik proses intelektual di otak kita dengan cara yang menyenangkan. Karena menyentuh sisi ketakutan dan rasa iba yang secara universal dimiliki oleh semua manusia.

Golden (1976) explained that good tragic drama fulfills its function at its conclusion as “the experience of an intellectually pleasant learning process that is concerned with the universal nature of pity and fear in the human condition”

Doctor Elizabeth S. Belfiore (1992, dalam Khoo, 2012) menyatakan bahwa refleksi diri yang kita temukan saat membandingkan diri kita dengan drama tragis yang disampaikan, mendatangkan rasa senang yang mendalam. Serta, pemahaman kita akan suatu tragedi, mendatangkan rasa tenang.

Belfiore (1992) also associated self reflection on tragedy as inherently pleasurable: “While the perception of terrible events continues to give pain, the understanding tragedy gives is deeply consoling”

Secara menyeluruh, Khoo (2012) menyimpulkan bahwa proses kognitif terjadi di otak kita saat kita melihat suatu peristiwa tragis. Kita berusaha untuk memahaminya dengan memandang ke dalam diri kita sendiri (refleksi diri). Hal ini mendatangkan pemahaman yang lebih mendalam tentang beragam peristiwa yang memantik rasa kemanusiaan kita. Hingga membuat kita mendapatkan rasa syukur secara meta kognitif (meta-level gratification), sebagai hasil proses kontemplasi yang dilakukan secara otomatis, karena unsur kemanusiaan merupakan bagian integral dan tidak terpisahkan dari setiap manusia yang memiliki pemikiran yang sehat dan normal.

Khoo, 2012;

_In sum, the clarification view of catharsis emphasizes the cognitive processing of tragic emotions for attaining a deeper understanding of the human condition, with the possibility of a meta-level gratification as an integral part of the contemplation process._

Mengikuti training ESQ, kita memiliki kesempatan untuk melakukan kontemplasi dan mengalami katarsis sebagai cara untuk meningkatkan kapasitas emosional kita secara lebih baik, dan di maintain dengan disiplin spiritual yang menguatkan. Agar berbagai insight yang kita dapatkan selama training, tidak hilang begitu saja. Karena itu, agar kita benar-benar jadi cerdas emosi, ikutilah training ESQ dari awal hingga akhir secara penuh perhatian. Salam Cerdas Emosional dan Spiritual dari ESQ.

tangisan yang menyehatkan anda, efek tangisan pada kesehatan, esq new chapter, act consulting

Tangisan Yang Menyehatkan Anda

By Article No Comments

Pernahkah anda melakukan perjalanan yang sangat jauh? Ingatkah bagaimana perasaan anda saat itu? Ya. Lelah bukan? Berbagai perasaan campur aduk menjadi satu. Bahkan dalam perjalanan menuju tujuan yang membahagiakan pun, ada campuran beragam perasaan di dalamnya.

Sebenarnya, banyak dari kita tidak menyadari, bahwa setiap hari kita mengalami “perjalanan psikologis”. Perjalanan yang melibatkan emosional, spiritual, dalam sisi jiwa kita. Dalam kurun waktu sekian tahun, sekian bulan, kita menjalankan rutinitas, dan tiba-tiba muncul berbagai macam pertanyaan dalam benak, yang sulit dicari jawabannya. Salah satunya adalah pertanyaan “untuk apa sebenarnya aku lakukan semua ini”. Apalagi, saat itu, berlibur pun, sudah tidak bisa menyembuhkan dan memuaskan sisi emosional dan spiritual anda.

Mungkin, jiwa anda memerlukan istirahat, membutuhkan katarsis, membutuhkan pelepasan tekanan emosional dan spiritual itu. Sebelum menjadi suatu beban pikiran yang kemudian membebani jiwa anda. Sebelum membuat sistem manajemen emosi dalam diri anda menjadi terganggu dan anda merasa banyak ucapan atau tindakan anda yang kurang mengenakkan bagi diri anda dan orang lain.

Sesungguhnya, jawaban untuk mengistirahatkan jiwa itu ada dalam suatu mekanisme yang setiap orang miliki. Suatu mekanisme emosi yang tidak dimiliki oleh mahluk ciptaan Tuhan lainnya. Hanya manusia yang bisa melakukannya. Apakah itu? Ya. Tangisan.

Groen (1957) dalam Vingerhoets & Scheirs (2001) menyampaikan pandangan klasik tentang psikosomatis dari efek tangisan. Bahwa tangisan adalah mekanisme tubuh yang penting untuk melepaskan tekanan emosi yang dirasakan tubuh.

Bila tekanan emosi ini tidak dilepaskan dengan menangis, maka akan dapat tertahan dalam tubuh dan keluar dalam bentuk yang lain, yang dapat mempengaruhi keadaan tubuh dan menimbulkan penyakit.

Apakah psikosomatis itu? Psikosomatis adalah kondisi timbulnya penyakit fisik yang disebabkan oleh program pikiran negatif dan/atau masalah emosi seperti stress, depresi, kecewa, kecemasan, rasa berdosa, dan emosi negatif lainnya (Darmawan, 2018).

Ad Vingerhoets, Professor Psikologi Klinis dari Tilburg University, Belanda dan rekannya, Jan Scheirs dari universitas yang sama, menyampaikan dalam Jurnal Tilburg University tahun 2001, berjudul “Menangis dan Kesehatan”, bahwa menahan tangis berpotensi merusak kondisi emosional dan kesehatan. Bahkan dapat menyebabkan sakit kepala, maag, tekanan darah tinggi, dan insomnia atau gangguan tubuh lainnya yang dapat terjadi bila kita gagal mengalirkan air mata dari tangisan.

Karena itu, Tim Ahli ESQ kemudian menyusun komposisi “Perjalanan Psikologis dalam Training-training ESQ”. Perjalanan Psikologis yang disusun dengan membuat desain dan komposisi Training ESQ yang menyentuh sisi emosional, kognitif dan spiritual dalam diri agar meningkat kapasitasnya. Dalam training ESQ ini, banyak peserta yang merasa terangkat beban masalahnya, dan dapat memandang dirinya serta masalah yang dihadapinya, sebagai suatu hal yang kecil dan ringan.

Untuk mendapatkan bantuan mengenai cara membentuk karakter para pegawai dan pimpinan hingga dapat mengakselerasi perubahan yang kompetitif di organisasi Anda, ACT Consulting memiliki langkah-langkah dan metodologi yang diperlukan. Hubungi kami via email di info@actconsulting.co atau telepon ke 0821-2487-0050 (Donna).

roi science innovation framework, act consulting, frontier economics

Kerangka Pengembalian Investasi (ROI) di Bidang Inovasi dan Sains

By Article No Comments

Apakah Anda sudah mendalami cara untuk melakukan perhitungan ROI dari berbagai investasi yang dilakukan di bidang sains dan inovasi? Sumber dari Frontier Economics di atas ini dapat sedikit memberikan gambaran pada Anda mengenai cara untuk melakukan perhitungan kuantitatifnya.

Dalam analisis empiris tingkat pengembalian investasi  (ROI) dalam bidang pengetahuan dan inovasi, ada dua metodologi utama:

• pendekatan ‘makroekonomi’ yang berupaya mengukur pengembalian secara langsung dengan memperkirakan fungsi produksi yang menghubungkan input (termasuk ukuran pengetahuan) untuk keluaran seperti aktivitas ekonomi atau produktivitas; dan

• pendekatan ‘ekonomi mikro’ yang berupaya melihat langsung pada jalur yang menghubungkan input dan output dan menyediakan cara untuk mengukur pentingnya saluran yang berbeda di antara mereka. Pendekatan ekonomi mikro masih cukup relatif dibandingkan dengan pendekatan fungsi ekonomi makro / produksi yang sudah mapan.

Kerangka luas dari metodologi fungsi produksi dapat diurutkan kembali ke Griliches (dari tahun 1979). Dimana metode ini menghubungkan ukuran output dengan ukuran input, di mana “pengetahuan” adalah salah satu variabel input.

Pendekatannya dapat diterapkan dari data di tingkat perusahaan, industri atau nasional, dan dapat di analisis dengan menggunakan metode data time-series, cross-sectional atau panel.

Terkadang, pendekatan dua tahap digunakan, pertama memodelkan hubungan antara investasi pengetahuan dan inovasi, dan kedua hubungan antara inovasi dan output.

Lebih pragmatis, metode fungsi produksi berguna karena bisa diterapkan menggunakan data yang biasanya cukup tersedia dari statistik nasional, atau survei tingkat perusahaan yang sering dilakukan di ekonomi tingkat lanjut.

Perkiraan ROI dapat mencakup tidak hanya ROI perusahaan tetapi juga perkiraan ROI sosial. Diantaranya dengan memasukkan beberapa model ukuran pengetahuan yang dihasilkan oleh orang lain untuk melihat apakah ada input yang berpengaruh pada output. Ini biasanya bergantung pada beberapa cara evaluasi bobot stok pengetahuan dari masing-masing perusahaan, industri atau negara yang dianalisis menjadi satu ukuran.

Bobot dapat ditentukan dengan mengamati aliran input antara perusahaan atau industri, arus perdagangan antar negara, atau langkah-langkah lain yang bisa dilakukan secara khusus untuk analisis tertentu.

personal and organizational spiritual leadership model, louis w fry, act consulting

Hasil Positif dari Spiritual Leadership untuk Kemajuan Organisasi

By Article No Comments

Banyak perusahaan yang belum memahami pentingnya spiritual leadership. Padahal, faktor yang satu ini amat bermanfaat bagi kemajuan organisasi. Dalam sejumlah segi manajemen pun, terdapat banyak poin positif yang dapat dituai dari pelaksanaan spiritual leadership dalam bekerja dan berkarya.

Menurut Professor Manajemen dari University of Texas, Louis W Fry, hal yang penting untuk kepemimpinan spiritual adalah:

1. Menciptakan visi di mana para pemimpin dan pengikut mengalami rasa terpanggil sehingga hidup mereka memiliki tujuan, makna, dan hasil sebuah perbedaan

2. Membangun budaya organisasi berdasarkan nilai-nilai cinta altruistik dimana para pemimpin dan pengikut memiliki rasa keanggotaan, milik, dan merasa dipahami dan dihargai

Cinta altruistik dalam kepemimpinan spiritual didefinisikan sebagai “Rasa keutuhan harmoni dan kesejahteraan yang diproduksi melalui perawatan, perhatian, dan penghargaan baik diri dan orang lain” (Fry 2003. p. 712).

Sumber kepemimpinan spiritual adalah batin yang hidup atau latihan mental. Kehidupan batin berbicara kepada perasaan yang dimiliki individu tentang hal yang mendasar mengenai makna hidup. Refleksi pemahaman mengenai jati diri (siapa saya), dimana saya saat ini (apa yang saya lakukan), dan mau kemana saya (kontribusi yang saya berikan).

Kehidupan batin dalam kepemimpinan spiritual adalah pencarian sumber kekuatan yang mendorong harapan/keimanan pada Tuhan yang bersifat transcendental. Termasuk di dalamnya adalah visi untuk mencintai sesame dan berbuat baik pada orang lain. Ini termasuk hal yang pribadi seperti meditasi, doa, pelaksanaan keagamaan, yoga, memahami alam semesta, dan bagaimana pelaksanaan agama dalam organisasi (contoh; adanya ruang ibadah).

Untuk membantu individu menjadi lebih mehamami diri dan memperoleh kewaspadaan dari dari waktu ke waktu dan mampu menarik kekuatan dari yang lebih tinggi (sumber kekuatan spiritual). Mampu memahami posisi diri sebagai hamba Tuhan. Mampu memahami ajaran filosofis dalam agama, mampu memahami konteks ilahiyah dalam kehidupan, dan mampu berperilaku secara tertib dalam sistem sosial humanistik (misalnya di dalam keluarga, suku, negara dan bangsa) (Fry dan Kriger 2009; Fry dan Nisiewicz 2013, dalam Fry, 2012).

Gambar di atas menggambarkan bagaimana model kepemimpinan spiritual bekerja. Komitmen terhadap kehidupan batin atau latihan mental secara positif mempengaruhi spiritual kepemimpinan. Yang terdiri dari harapan / iman, visi, dan cinta altruistik.

Kepemimpinan spiritual kemudian menghasilkan rasa kesejahteraan spiritual melalui panggilan dan keanggotaan yang, pada akhirnya, secara positif mempengaruhi individu dan organisasi seperti:

1. Komitmen organisasi – orang dengan rasa panggilan hidup dan perasaan menghamba akan lebih komitmen, loyal, dan ingin tetap dalam organisasi yang memenuhi kebutuhan spiritual ini.

2. Produktivitas unit – orang dengan rasa panggilan hidup dan perasaan menghamba akan termotivasi untuk menumbuhkan unit kerja secara berkelanjutan dan terpacu untuk meningkatkan produktivitas untuk membantu organisasi berhasil.

3. Kepuasan hidup – orang dengan rasa panggilan hidup dan perasaan menghamba akan merasa lebih terpenuhi oleh memiliki tujuan dan rasa memiliki dan karena itu akan menganggap hidup mereka lebih kaya dan berkualitas lebih tinggi.

Penelitian tentang teori kepemimpinan spiritual dalam penelitian yang dilakukan Louis M Fry (2016) hingga saat ini mengungkapkan bahwa ia dapat memprediksi sejumlah hal penting hasil individu dan organisasi di seluruh berbagai negara dan budaya. Hasil-hasil ini termasuk yang berhubungan positif dengan organisasi yaitu;

  • komitmen,
  • kepuasan kerja,
  • altruisme (sifat suka menolong)
  • hati nurani,
  • manajemen karier,
  • pertumbuhan penjualan,
  • keterlibatan dalam pekerjaan,
  • identifikasi diri dengan organisasi,
  • retensi kerja,
  • perilaku yang baik sebagai anggota organisasi,
  • rasa komitmen,
  • kesetiaan dan loyalitas, dan
  • produktivitas unit kerja

Sementara itu, hasil penelitian (Benefiel et al. 2014) juga mengungkapkan bahwa spiritual leadership berkorelasi negatif dengan;

  • konflik antar peran,
  • frustrasi,
  • manipulasi penghasilan, dan
  • komitmen instrumental

Untuk mendapatkan bantuan mengenai cara membentuk karakter para pegawai dan pimpinan hingga dapat mengakselerasi perubahan yang kompetitif di organisasi Anda, ACT Consulting memiliki langkah-langkah dan metodologi yang diperlukan. Hubungi kami via email di info@actconsulting.co atau telepon ke 0821-2487-0050 (Donna).

model of character development through spiritual leadership, act consulting, prof louis w fry

Manfaat Spiritual Leadership bagi Pertumbuhan Pribadi Pemimpin dan Karyawan

By Article No Comments

Apa manfaat dari Kepemimpinan Spiritual? Mengapa kita perlu mengembangkan sisi spiritual dalam kepemimpinan dan apa manfaatnya? Hasil pengejawantahan dari berbagai penelitian yang dilakukan oleh Louis W Fry berikut ini dapat memperkaya wawasan dan menginspirasi kita.

Teori kepemimpinan spiritual dapat dipandang sebagai paradigma yang muncul yang menghubungkan spiritualitas dan kepemimpinan (Fry, 2005b). “Spiritual” dalam konteks ini berkaitan dengan mengakui dan mengembangkan intisari atau kekuatan menjiwai yang membuat manusia menjadi manusia (Fry, 2012)

Menurut Louis Fry (2012), sebagian besar teori yang ditawarkan di bidang ini berasal dari bidang teologi dan praktik keagamaan (Blackaby & Blackaby, 2001; McNeal, 2000; Sanders, 1986) dan etika dan nilai-nilai kepemimpinan (Barrett, 2003; Fairholm, 1998; Greenleaf, 1977; Kanungo & Mendonca, 1996).

Kepemimpinan spiritual melibatkan memotivasi dan menginspirasi para pemimpin dan pengikut mereka untuk mencintai dan melayani orang lain.

Sampai saat ini, teori kepemimpinan spiritual (Fry, 2003, 2005a, 2008, 2009) telah diuji dalam beragam organisasi, termasuk sekolah, universitas, unit militer, pemerintah kota, polisi, dan organisasi nirlaba.

Hasil dari penelitian ini menunjukkan model kepemimpinan spiritual secara positif mempengaruhi kehidupan karyawan,  kepuasan bekerja, komitmen organisasi dan produktivitas, dalam berbagai ukuran kinerja unit kerja, dan bahkan dalam pertumbuhan penjualan (Fry & Matherly, 2006; Fry & Slocum, 2008; Fry, Vitucci, & Cedillo, 2005; Fry et al., 2010; Fry, Hannah, Noel, & Walumba, 2011, dalam Fry, 2012).

Menurut Louis Fry (2012) pelaksanaan agama dalam kehidupan dapat memfasilitasi pengembangan nilai-nilai inti dan identitas diri, kesadaran diri, perasaan menghamba, dan komponen pengaturan diri serta pengembangan karakter.

Fry (2012) juga menyebutkan bahwa sumber spiritual kepemimpinan adalah praktik kehidupan batin yang memberikan wawasan individu tentang siapa mereka, di mana mereka menemukan makna dalam kehidupan (tujuan), visi mereka untuk menciptakan kehidupan yang memiliki dampak positif bagi orang lain, dan bernilai tidaknya kontribusi yang mereka buat (Vaiil, 1998).

Fry (2012) mengatakan bahwa individu dapat memperkaya kehidupan batin mereka dengan terlibat dalam kegiatan seperti menghabiskan waktu dengan alam, berdoa, meditasi, membaca inspirasi sastra, yoga, mengamati tradisi agama, mempelajari teladan, menulis jurnal, berolahraga dan merefleksikan pengalaman (Fry & Kriger, 2009).

Menurut Louis Fry (2012), praktik kehidupan batiniah, seperti refleksi diri, merupakan hal yang kritis untuk mengembangkan nilai-nilai inti dan identitas diri yang diperlukan untuk karakter yang didasarkan pada cinta dan layanan orang lain.

Bgitu juga tentang penemuan jati diri sebagai hasil refleksi seseorang pada pengalaman pribadinya. Apakah penemuan tersebut berasal dari umpan balik dari orang lain, atau datang dari pengamatan tentang panutan yang diambil (keteladanan) dan juga memberi pada tiap individu pemahaman diri dan penemuan elemen identitas mereka. Hal yang ditemukan antara lain seperti; darimana kita berasal, dimana kita berada saat ini, dan kemana kita ingin menuju.

Ketika orang mulai menggunakan nilai-nilai inti untuk menentukan siapa diri mereka dan untuk menetapkan tujuan perkembangan, maka nilai-nilai inti dan kepercayaan menjadi terintegrasi dengan identitas diri orang tersebut. Pemahaman yang ditingkatkan tentang nilai-nilai inti dan identitas diri mereka kemudian berdampak positif pada pemikiran, motivasi, dan perilaku mereka yang memiliki pola kepemimpinan spiritual, maupun sebagai pengikut dari seseorang yang memiliki makna spiritual dalam kepemimpinannya (MacDonald, Sulsky, & Brown, 2008).

Untuk mendapatkan bantuan mengenai cara membentuk karakter para pegawai dan pimpinan hingga dapat mengakselerasi perubahan yang kompetitif di organisasi Anda, ACT Consulting memiliki langkah-langkah dan metodologi yang diperlukan. Hubungi kami via email di info@actconsulting.co atau telepon ke 0821-2487-0050 (Donna).

gita gopinath, economic counselor imf, research director imf, harvard economic profesor, international monetary fund, act consulting

Gita Gopinath, dari Professor Ekonomi di Harvard ke Chief Economy & Research Director di IMF

By Article No Comments

Sewaktu kecil, ayah dari Gita Gopinath tidak melihat anaknya memiliki suatu keistimewaan atau prestasi yang menonjol. Hal ini karena orangtua yang memfokuskan kemampuan anaknya pada bidang sains dan teknologi.

Namun setelah Gita mulai beranjak remaja dan dewasa, saat ia menekuni bidang ekonomi, barulah ia menampakkan kepiawaiannya.

Gita Gopinath adalah Penasihat Ekonomi dan Direktur Departemen Riset di Dana Moneter Internasional (IMF). Dia sedang cuti dari layanan publik dari departemen Ekonomi Universitas Harvard di mana dia adalah Profesor Studi Internasional dan Ekonomi John Zwaanstra. Penelitian Gita Gopinath, yang berfokus pada Keuangan Internasional dan Ekonomi Makro, telah dipublikasikan di banyak jurnal ekonomi terkemuka.

Dia telah menulis banyak artikel penelitian tentang nilai tukar, perdagangan dan investasi, krisis keuangan internasional, kebijakan moneter, utang, dan krisis pasar berkembang. Dia adalah co-editor Buku Pegangan Ekonomi Internasional saat ini dan sebelumnya adalah co-editor American Economic Review dan redaktur pelaksana Review of Economic Studies.

Pada tahun 2014, ia dinobatkan sebagai salah satu dari 25 ekonom teratas di bawah 45 oleh IMF dan pada tahun 2011 ia terpilih sebagai Young Global Leader (YGL) oleh World Economic Forum.

Pemerintah India memberinya Pravasi Bharatiya Samman, penghargaan tertinggi yang diberikan pada orang India di luar negeri. Sebelum bergabung dengan fakultas Universitas Harvard pada 2005, ia adalah asisten profesor ekonomi di Booth School of Business University of Chicago.

Gita Gopinath lahir di India. Dia adalah warga negara AS dan Warga Negara Asing di India. Dia menerima gelar Ph.D. di bidang ekonomi dari Princeton University pada tahun 2001 setelah mendapatkan gelar B.A. dari Lady Shri Ram College dan gelar M.A. dari Delhi School of Economics dan University of Washington.

Beragam inovasi yang dilakukan Gita Gopinath harus bisa dipelajari oleh banyak orang di negara kita. Untuk mempelajari cara melakukan manajemen inovasi bisnis, klik disini. Untuk memiliki kemampuan mendesain bisnis mandiri, anda juga bisa klik disini.

Bila memiliki kesulitan atau masalah di beberapa sisi seperti budaya dan penerapan disiplin pencapaian target. Bila itu masalahnya, bagi para Leaders di Organisasi Anda, dapat mengikuti program  Transformational Leadership dari ACT Consulting dengan klik di link ini.

Untuk melakukan perkembangan di organisasi dan korporasi Anda, Anda dapat mempelajari cara membangun budaya perusahaan dengan klik disini. Anda juga dapat mempelajari cara menciptakan strategi yang tepat untuk perusahaan dengan klik disini.

Untuk mendapatkan bantuan mengenai cara membentuk karakter para pegawai dan pimpinan hingga dapat mengakselerasi perubahan yang kompetitif di organisasi Anda, ACT Consulting memiliki langkah-langkah dan metodologi yang diperlukan. Hubungi kami via email di info@actconsulting.co atau telepon ke 0821-2487-0050 (Donna).

alan mullaly, ceo ford, ceo boeing, board of director di google, board of director di alphabet, act consulting

Alan Mulally dan Ukiran Kesuksesan Sebagai CEO Boeing, CEO Ford dan Kini Director Alphabet (Google)

By Article No Comments

Pada usia di atas 70 tahun biasanya orang Indonesia sudah dalam masa Pensiun, dan tinggal di rumah menikmati waktu bersama keluarga. Namun berbeda halnya dengan Alan Mulally. Insinyur yang pernah menjadi CEO Ford ini mendapatkan banyak penghargaan dari beberapa lembaga, untuk keberhasilannya. Antara lain sebagai CEO of The Year di tahun 2011.

Mulally juga diberikan gelar Doktor Honoris Causa dari University of Kansas atas kesuksesannya di bidang permesinan (engineering) dan dunia transportasi.

Sebelum menjadi CEO di Ford, Alan Mulally menjabat sebagai CEO Boeing selama beberapa tahun, setelah sebelumnya bekerja di perusahaan tersebut sejak tahun 1969. Alan menerima beberapa penghargaan dari sejumlah lembaga atas kesuksesannya memimpin Boeing. Di antaranya sebagai “Person of The Year” pada tahun 2006 dari Aviation Week & Space Technology.

Di Ford Motor Company sejak tahun 2006, Alan Mulally melakukan beberapa langkah untuk menguatkan perusahaan dalam menghadapi masa krisis yang muncul pada fase resesi ekonomi di Amerika Serikat. Di antaranya ia harus melakukan upaya yang pahit seperti harus memecat belasan ribu hingga dua puluh ribu pegawainya.

Namun dari langkah tersebut, perusahaan dapat terselamatkan. Mulally dapat mengembalikan kelincahan perusahaan dengan energi semangat yang di milikinya. Salah satu media massa Amerika pernah bertanya pada Mulally, darimana semua energinya itu berasal? Mulally menjelaskan bahwa ia bisa memiliki banyak energi karena selalu menjaga kondisi fisiknya dan pikirannya agar selalu positif.

Saat berdialog dengan sejumlah mahasiswa di Stanford pada sebuah kesempatan, kepribadian Mulally yang rileks dan humoris terlihat sekali. Dengan kemampuan emosional yang baik seperti itu, kapabilitas intelektual yang dimilikinya dapat melejit secara eksponensial. Itulah yang membuat Mulally tetap fokus dalam menghadapi pertanyaan mahasiswa yang berasal dari berbagai macam jurusan.

Selain memiliki kapabilitas dan kompetensi di bidang permesinan, kemampuan Mulally dalam memimpin dan memanage perusahaan, tidak lagi dapat diragukan. Ia dapat berkomunikasi dengan baik dengan berbagai jenis kalangan. Tidak membeda-bedakan, dan memberikan penghargaan yang baik pada semua orang. Dengan cara seperti ini, ia dapat menanamkan pengaruhnya dengan baik sebagai pemimpin.

Pendekatan Mulally yang penuh perhatian dan bersahabat, membawanya mengenal banyak kalangan. Tidak hanya berhasil di Boeing dan Ford di posisi tertinggi sebagai CEO, Mulally pun ditarik oleh pihak Google untuk memimpin sebagai salah satu anggota Board of Director di Alphabet (perusahaan induk dari Google) di tahun 2014.

Beragam manajemen inovasi bisnis yang dilakukan Alan Mulally harus bisa dipelajari oleh banyak orang di negara kita. Untuk mempelajari cara melakukan manajemen inovasi bisnis, klik disini. Untuk memiliki kemampuan mendesain bisnis mandiri, anda juga bisa klik disini.

Bila memiliki kesulitan atau masalah di beberapa sisi seperti budaya dan penerapan disiplin pencapaian target. Bila itu masalahnya, bagi para Leaders di Organisasi Anda, dapat mengikuti program  Transformational Leadership dari ACT Consulting dengan klik di link ini.

Untuk melakukan perkembangan di organisasi dan korporasi Anda, Anda dapat mempelajari cara membangun budaya perusahaan dengan klik disini. Anda juga dapat mempelajari cara menciptakan strategi yang tepat untuk perusahaan dengan klik disini.

Untuk mendapatkan bantuan mengenai cara membentuk karakter para pegawai dan pimpinan hingga dapat mengakselerasi perubahan yang kompetitif di organisasi Anda, ACT Consulting memiliki langkah-langkah dan metodologi yang diperlukan. Hubungi kami via email di info@actconsulting.co atau telepon ke 0821-2487-0050 (Donna).

jb straubel, cto tesla, chief technology officer, penemu mesin listrik tesla, act consulting

JB Straubel Penemu Mesin Listrik untuk Tesla

By Article No Comments

Tidak banyak diketahui orang, namun banyak nama hebat di belakang kesuksesan Tesla. Tidak bergantung pada sosok Elon Musk pun, Tesla memiliki seorang JB Straubel, penemu beragam teknologi yang berhubungan dengan bidang mesin, teknik elektro serta penerbangan. Tak heran karena kecerdasannya tersebu, JB Straubel selalu meraih sukses, di perusahaan manapun ia berada.

Pada saat pertama Elon Musk memulai Tesla, ia telah memiliki sebuah rencana di kepalanya, yang ia yakini akan berhasil. Rencana tersebut yaitu mobil listrik Tesla yang diciptakannya akan menggunakan mesin AC Propulsion, hasil temuan Alan Coccoli dan kawan-kawan dari California.

Namun rencana pertama Elon itu tidak dapat berhasil dengan baik. Hingga Tesla mengalami masa-masa sulit dimana mereka mengalami keterbatasan finansial hingga dana yang ada hanya bisa bertahan untuk mempertahankan operasional hanya 3 hari saja.

Yang kemudian dilakukan Jeffrey Brian (JB) Straubel adalah mengatasi kesulitan tersebut hingga berhasil menciptakan sebuah mesin listrik yang sama sekali baru untuk Tesla. Hanya sedikit bagian mesin rancangan AC Propulsion yang dapat digunakan. Padahal bila sejak awal dilakukan perancangan asli tanpa menggunakan mesin yang sudah ada, berbagai pemborosan waktu, biaya dan tenaga bisa dihindari.

Mesin Battery Electric Vehicle adalah temuan yang berhasil diciptakan JB Straubel untuk mesin Tesla Roadster. Dari temuannya ini, JB mendapatkan banyak penghargaan, diantaranya adalah TR35 Innovator atau penemu revolusioner yang berusia dibawah 35 tahun.

JB Straubel adalah salah satu pendiri Tesla. Ia memiliki gelar dalam bidang teknik elektro dari Stanford University. Sebelum ke Tesla Motors, Straubel adalah CTO dan salah satu pendiri Volacom Inc. bersama dengan Harold Rosen.

Volacom bekerja erat dengan Burt Rutan di Scaled Composites untuk merancang platform pesawat terbang khusus menggunakan pembangkit listrik tenaga hidrogen baru. Di Volacom, JB menciptakan dan mematenkan konsep propulsi hybrid dengan daya tahan lama yang kemudian dibeli dan dilisensikan ke Boeing.

Sebelum Volacom, JB bekerja dengan Harold dan Ben Rosen di Rosen Motors sebagai insinyur tenaga penggerak yang mengembangkan drivetrain. Sejenis kendaraan hybrid baru yang didasarkan pada turbin mikro dan flywheel berkecepatan tinggi.

Rosen Motors akhirnya ditutup tetapi kedua teknologi utama yang diciptakannya, berhasil menuai keuntungan yaitu; turbin di Capstone Turbine (CPST) dan flywheel di Pentadyne Power Corp.

JB adalah bagian dari tim awal di Pentadyne di mana ia merancang dan membangun power inverter 150kw generasi pertama , kontrol motor-generator, dan sistem bantalan magnetik.

Saat ini, JB telah menjadi Chief Technology Officer untuk Tesla, serta untuk perusahaan lain milik Elon Musk yaitu Solarcity. Kesuksesannya ini utamanya berasal dari kemampuannya untuk terus belajar dan melakukan inovasi dari beragam teknologi yang dikuasainya.

Beragam manajemen inovasi bisnis yang dilakukan JB Straubel harus bisa dipelajari oleh banyak orang di negara kita. Untuk mempelajari cara melakukan manajemen inovasi bisnis, klik disini. Untuk memiliki kemampuan mendesain bisnis mandiri, anda juga bisa klik disini.

Namun Anda bisa saja memiliki kesulitan atau masalah di beberapa sisi seperti budaya dan penerapan disiplin pencapaian target. Bila itu masalahnya, bagi para Leaders di Organisasi Anda, dapat mengikuti program Transformational Leadership dari ACT Consulting dengan klik di link ini.

Untuk melakukan perkembangan di organisasi dan korporasi Anda, Anda dapat mempelajari cara membangun budaya perusahaan dengan klik disini. Anda juga dapat mempelajari cara menciptakan strategi yang tepat untuk perusahaan dengan klik disini.

Untuk mendapatkan bantuan mengenai cara membentuk karakter para pegawai dan pimpinan hingga dapat mengakselerasi perubahan yang kompetitif di organisasi Anda, ACT Consulting memiliki langkah-langkah dan metodologi yang diperlukan. Hubungi kami via email di info@actconsulting.co atau telepon ke 0821-2487-0050 (Donna).