Skip to main content
All Posts By

admin

Partner In Culture Transformation

Remohab, Startup Jepang untuk Rehab Medis di Tempat Bagi Pasien Penyakit Jantung

By Article No Comments

Jepang tengah melaksanakan berbagai langkah strategis untuk menerjemahkan berbagai keberhasilan dalam penelitian dari sejumlah universitas agar menjelma menjadi solusi jitu yang dapat menolong masyarakat lebih luas di bidang kesehatan medis.

Upaya menjembatani praktek klinis dan penelitian dasar dalam dunia medis ini dilakukan di tingkat pemerintah dengan mendorong tiga serangkai Universitas Osaka, Universitas Tokyo, dan Universitas Tohoku untuk bekerjasama dengan Universitas Stanford dan memulai kolaborasi dalam menyiapkan versi Jepang dari program Biodesign.

Hasilnya adalah peluncuran Kursus 10 Bulan di tahun 2015 yang bernama Japan Biodesign. Konsepnya adalah untuk membentuk talenta yang dapat memahami kebutuhan pasien dan petugas layanan kesehatan dan memberdayakan mereka dengan berbgai perangkat dan layanan medis yang dikembangkan oleh industri dan akademisi.

Mengambil proyek penelitian yang memiliki potensi komersial dari tahap awal adalah kuncinya, kata Prof. Sawa. Tujuan dari Japan Biodesign adalah memahat ekosistem yang secara berkesinambungan menghadirkan perangkat medis dan inovasi layanan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat lanjut usia di  Jepang.

“Sekarang, kami menciptakan innovator, peneliti, dokter dan orang kreatif yang juga berwirausaha dan dapat memberikan hasil pada skala industri,” kata Prof. Sawa yang juga menjabat sebagai Ketua Asosiasi Biodesign Jepang. “Ini adalah kesempatan bagi orang untuk menciptakan industri baru di bidang kedokteran”, katanya.

Salah satu kesuksesan pertama Japan Biodesign adalah Remohab Inc., sebuah usaha yang mengembangkan perawatan kardiovaskular jarak jauh dengan memantau rehabilitasi pasien melalui olahraga.

Penyakit jantung adalah penyebab kematian terbanyak kedua di Jepang dan gagal jantung sering menjadi penyebabnya. Penyakit Gagal Jantung mempengaruhi 1,2 juta orang di Jepang. Namun rehabilitasi jantung di rumah sakit sulit bagi pasien lansia karena kebutuhan untuk sering berkunjung. Setelah beberapa saat, banyak yang berhenti atau tidak menerima perawatan yang tepat.

Untuk itu dikembangkan aplikasi Remohab bagi para pasien gagal jantung ini. Aplikasi Remohab mengembangkan sistem rumah menggunakan IoT (internet of things), yang membantu pasien melanjutkan rehabilitasi di bawah pengawasan real-time jarak jauh oleh para profesional kesehatan. Jika Remohab berhasil, itu akan menjadi perusahaan pertama dari jenisnya secara global, kata CEO Remohab, Dr. Tatsunori Taniguchi.

Sebelum menghadiri kursus Biodesign Jepang, Dr. Taniguchi, yang bekerja sebagai dokter kardiovaskular setelah lulus dari Universitas Osaka, mengakui bahwa ia bahkan tidak tahu untuk apa huruf “CEO” berdiri. Namun, yang dia tahu adalah bahwa penelitian dan studi tidak cukup. Dia harus mencari solusi untuk menyembuhkan pada orang tua, yang solusi itu juga yang dapat menjadi sebuah bisnis.

Taniguchi adalah salah satu yang pertama menghadiri kursus intensif 10 bulan di Japan BioDesign Osaka. Disana ia belajar bagaimana menghubungkan penelitian dengan fase komersial, bagaimana mengevaluasi pasar dan membangun strategi seputar asuransi kesehatan, dan keterampilan lainnya.

“Kursus Japan Bio Design ini memberi saya kepercayaan diri yang sangat besar untuk mendapatkan begitu banyak informasi dan pengetahuan yang berbeda dalam cara yang praktis dan sistematis, cocok untuk kewirausahaan”.

Sejak meluncurkan Remohab pada tahun 2017, perusahaan Dr. Taniguchi telah berubah dan mulai menarik 50 juta yen dalam modal ventura dari Osaka University Venture Capital Co., Ltd. dan Hack Ventures Co., Ltd.

Sementara, pada tahun keduanya, Remohab juga memenangkan Excellence Award dalam Kontes Bisnis Kesehatan 2019 yang dilakukan oleh pemerintah Jepang.

“Berbagai keberhasilan itu membuat saya sangat senang mendengar bahwa pasien usia lanjut yang mengambil pelatihan dari aplikasi Remohab kami ini sekarang telah berhasil kembali ke gaya hidup yang lebih aktif dan dapat kembali tersenyum,” kata Dr. Taniguchi.

Masa Depan Dunia Medis Di Tangan Kecerdasan Buatan (AI) dalam Digital Health

By Article No Comments

Pernahkah anda melihat film serial kesehatan? Anda mungkin pernah menonton serial seperti Dr House atau Grey’s Anatomy. Dalam film serial yang menarik tersebut kita bisa melihat bagaimana sebuah kondisi kesehatan membutuhkan penanganan dan pengalaman tingkat tinggi. Bahkan dalam berbagai episodenya, Dr House digambarkan sebagai seorang dokter eksentrik yang amat jenius. Ia seringkali dapat menebak dan memprediksi tindakan apa yang harus dilakukan pada seorang pasien. Bahkan saat para koleganya yang lebih ahli dan bijak darinya melakukan kesalahan anamnesa.

Anamnesa atau pembuatan diagnosa untuk mengetahui tingkat keparahan dalam penyakit seseorang hanya bisa dilakukan oleh dokter yang memiliki tingkat pengalaman yang tinggi dan telah melakukan praktek selama puluhan tahun. Namun dokter sejenis itu amat langka dan makin menua. Bagaimana masyarakat bisa menerima layanan kesehatan hebat dari para dokter terbaik dunia itu?

Solusinya ternyata ada pada artificial intelligence. Data dan pengalaman yang dimiliki oleh karakter jenius Dr House tersebut kini diabadikan dalam berbagai aplikasi digital di dunia medis.  Salah satu pelopor Digital Health secara global adalah suatu lembaga penelitian medis di Jerman yaitu Hasso Plattner Institute (HPI). Lembaga ini berada di kota Postdam, Jerman, dan dianggap sebagai salah satu university excellence center dalam bidang digital engineering. Institut ini memiliki tiga jurusan pasca sarjana yaitu peminatan Sistem Rekayasa Teknik Informatika (IT Systems Engineering), peminatan Digital Health, dan peminatan Teknik Pengolahan Data (Data Engineering). 

Di Eropa, Hasso Plattner Institute ini masuk dalam jajaran universitas terbaik versi CHE University Rangkings. CHE University Rangking adalah sistem pemeringkatan universitas yang paling rinci dan komprehensif yang membawahi lebih dari 300 universitas dan perguruan tinggi di Jerman, Austria, Swiss dan Belanda.  CHE sendiri adalah singkatan untuk Center for Higher Education.

Hasso Plattner Institut ini memiliki lembaga bernama HPI School of Design Thinking yang merupakan sekolah inovasi pertama di Eropa yang juga memiliki cabang di Stanford d.School. Universitas ini menjadi  pusat dan penghubung para innovator untuk saling berkolaborasi dan mengembangkan kreativitas. Bahkan dikatakan sebagai pusat bagi para innovator, kolaborator dan orang-orang kreatif. Misi dari skeolah ini adalah untuk membantu menciptakan lebih banyak innovator, dimana saja.

Dengan semangat tersebut, HPI School of Design Thinking ini banyak mengembangkan inovasi dalam bidang teknologi informatika. Namun yang paling menarik adalah HPI memiliki pusat penelitian untuk mahasiswa program doctoral di bidang medis yang tersebar di berbagai belahan dunia. Diantaranya di Cape Town, Haifa dan Nanjing. Dengan 14 Profesor tetap dan 50 orang professor pendukung.

HPI ini mengajarkan dan melakukan fokus penelitian dalam bidang yang sangat kompleks, luas, dan saling interkoneksi dalam bidang teknologi informatika. Tujuannya adalah untuk mengembangkan berbagai temuan dan melakukan penelitian yang memiliki kegunaan tinggi dalam semua bidang kehidupan dan membuatnya agar mudah diakses dan mudah digunakan oleh masyarakat atau bersifat user-oriented.

HPI pun selain berkaitan dengan Stanford, kini mengembangkan bidang penelitian digital health ini di New York melalui  University Hospital Mount Sinai Health System (MSHS) yang ditandatangani pada tanggal 29 Maret 2019.

Tujuan dari kerjasama kedua institusi medis ini adalah untuk memperluas bidang digital medis dan untuk meningkatkan perkembangan berbagai aplikasi digital health. Salah satunya adalah untuk menghasilkan analisa real time dari berbagai data kesehatan dengan menggunakan artificial intelligence untuk menghasilkan informasi medis bagi para pasien atau bagi orang-orang yang berpotensi terkena masalah kesehatan tertentu secara lebih awal, untuk membantu pengambilan berbagai keputusan medis yang lebih tepat dan lebih sesuai.

Sementara di belahan bumi yang lain yaitu di Jepang, telah juga dikembangkan konsep Japan Biodesign yang melakukan berbagai riset kolaboratif yang dikembangkan oleh universitas dengan kalangan industri dan manufaktur serta para kreator aplikasi digital.

Seperti dikatakan oleh Profesor HPI dan Kepala Digital Health Center, Dr Erwin Bottinger bahwa kita telah lama mengetahui bahwa kecerdasan buatan (AI) dan analisa tepat waktu (real time analysis) dari berbagai data kesehatan yang dilakukan secara menyeluruh (komprehensif) dibutuhkan untuk menyelamatkan lebih banyak nyawa, mencegah makin parahnya perkembangan berbagai penyakit, dan memperbaiki kesehatan seluruh umat manusia.

Untuk itu diperlukan kolaborasi dan kerjasama di bidang digital health dari berbagai belahan dunia demi meletakan batu pertama (groundbreaking) di dunia medis. Tujuannya adalah untuk memperbaiki tingkat presisi evaluasi medis dan pengambilan keputusan penanganan berbagai penyakit yang berbahaya dan mengancam nyawa (terminal disease). Dengan mengumpulkan para ahli, peneliti muda dan para mahasiswa idealis yang kreatif ini, berbagai inovasi dan aplikasi hebat diharapkan dapat tercipta dan menjadi solusi global yang dapat merevolusi dunia kesehatan dan memperbaiki tingkat kesehatan penduduk secara nasional dan di tingkat global.

Sebelumnya para peneliti dari HPI dan Mount Sinai ini telah mempublikasikan beragam hasil penelitian dari para pionir di dunia diagnostika genome (DNA), digital  health, teknik analisa data biomedis, kecerdasan buatan, dan teknologi informatika. Hal ini disampaikan oleh Dr. Joel Dudley, PhD, Associate Professor Genetics and Genomics di gabungan kedua institusi HPI dan Mount Sinai tersebut. dengan kerjasama tersebut, maka kolam keahlian dari para peneliti in dapat digunakan secara luas dengan dukungan sosial dan bantuan pengerahan dana yang disebarkan secara luas dalam sistem kesehatan di Eropa dan Amerika.

T-ICU Startup Medis Penyelamat Pasien ICU dari Jepang

By Article No Comments

Jepang tengah memimpin penemuan dan penelitian medis di dunia dengan berbagai programnya seperti society 5.0, Japan BioDesign dan 500 Startups Kobe. Di antara keberhasilan pertama dari program 500 Startups Kobe adalah T-ICU Co., Ltd., yang menyediakan rumah sakit dengan dukungan jarak jauh bagi pasien dalam perawatan intensif.  Aplikasi inovatif ini memenangkan Excellence Award dalam Kontes Bisnis Kesehatan Jepang 2019.

Tomoyuki Nakanishi,  awalnya hanyalah seorang dokter yang menangani pasien gawat darurat di ICU. Ia juga seorang ahli perawatan intensif yang bersertifikat. Saat melakukan pekerjaannya sehari-hari, ia melihat bahwa 70% rumah sakit Jepang tidak memiliki spesialis di bidang perawatan penyakit dengan tingkat keparahan mengancam nyawa (pasien penyakit terminal akut) atau pasien gawat darurat yang harus dirawat di ICU.

Ini membuat perawatan intensif yang diberikan oleh berbagai rumah sakit menjadi kurang efektif dan banyak pasien memiliki masalah kesehatan berulang. Setelah melakukan penelitian sendiri  Nakanishi berusaha menemukan apa penyebab dari masalah ini dan bagaimana pemecahannya.

Ternyata yang Nakanishi temukan adalah bahwa masalahnya adalah para ahli medis atau dokter dengan keahlian tinggi tersebut berada di berbagai kota yang berbeda dan tidak bisa saling berkomunikasi secara real time dengan para dokter yang keahliannya berada di bawahnya. Untuk itu diperlukan wadah  berupa aplikasi yang dapat memberikan komunikasi secara bentuk video untuk bertukar informasi kesehatan secara elektronik secara real-time.

Dengan aplikasi ini maka para dokter ahli dan dokter yang langsung menangani pasien di kota lain atau di kota terpencil dapat saling berkomunikasi. Solusi yang diberikan oleh Tele ICU atau Cloud ICU ini berupa aplikasi yang menghubungkan para ahli yang berlokasi di pusat-pusat tele-ICU terpencil.

Dengan T-ICU ini memungkinkan para dokter spesialis di luar kota sekalipun akan mampu bekerja lintas lokasi untuk berinteraksi dengan para staf medis yaitu dokter dan perawat yang melakukan tindakan pada pasien secara langsung di samping tempat tidur melalui tautan video.  

Nakanishi mendirikan T-ICU Ltd. pada tahun 2016 untuk menjadi perusahaan pertama yang menyediakan layanan seperti itu di Jepang, tetapi ia hanya dapat mencetak satu kontrak rumah sakit. Bahkan itu bentuk kerjasama ini datang hanya sekali saja pada Juni 2018 dan melalui koneksi teman.

Untuk mengembangkan aplikasinya, Nakanishi dan Tim di T-ICU mengambil bagian dalam kursus Kobe Accelerator pada tahun 2018. “Kursus Itu sangat intensif,” kata Dai Ogura, COO perusahaan. “Setiap hari, kami diminta menggambarkan bisnis kami hanya dalam satu kalimat.”

Apa yang paling meninggalkan kesan pada Tn. Ogura bukanlah bagian teknis dari kursus, tetapi fokus pada menempa mentalitas yang tepat agar bisnis berhasil.

Hanya dalam waktu setahun kemudian, daftar klien T-ICU mengembang dalam dua digit dan startup ini telah mulai mengumpulkan 153 juta yen dari para investor. Perusahaan ini  sekarang mulai mendapat telepon dari klien potensial di Asia Tenggara, kata Ogura.

Setelah memperbarui desain antarmuka (interface) dalam aplikasi T-ICU, Mr. Ogura melihat potensi bagi perusahaan untuk memasuki pasar Amerika Serikat yang memiliki sejarah lebih lama menggunakan tele-ICU. Sifat rendah biaya sistem T-ICU harus menarik, katanya.

Bangkitnya Industri Dirgantara Asia, Indonesia Boleh Berbangga

By Article No Comments

Industri Dirgantara Asia Tengah Bangkit. Hal ini nampak dari pengakuan kemampuan aviasi dari produsen Asia, untuk dapat diterima di pasar barat. Baru pada tanggal 19 Juni 2019, telah terjadi kesepakatan antara Mitsubishi Aircraft Corporation dengan sebuah perusahaan penerbangan di Amerika Serikat, dengan jumlah pesanan mencapai 15 unit pesawat terbang untuk model Spacejet M100. Model ini dapat mengangkut jumlah penumpang hingga 84 orang.

Sebelumnya, pada tahun 2017, Skywest Airlines yang berpusat di Utah, membuat pesanan 100 pesawat MR90 untuk dapat dikirimkan pada kurun waktu tahun 2017 hingga tahun 2020. Pesawat ini dapat mengangkut jumlah penumpang hingga 88 orang. Hal ini tentu sangat membanggakan. Namun hal ini tidak terjadi dalam sekejap mata. Bahkan industri penerbangan di Jepang ini pernah menghadapi sejumlah tantangan. 

Kedua jenis pesawat ini termasuk dalam ukuran menengah, dan dapat beroperasi untuk penerbangan yang berlangsung selama beberapa jam. Sehingga cocok untuk digunakan pada perusahaan penerbangan nasional di suatu negara. Inilah penyebab mengapa ANA (All Nippon Airways) dan SkyWest yang merupakan operator penerbangan domestic di Amerika Serikat  kemudian memutuskan untuk membeli model pesawat jet tercanggih dan terbaru ini.

Sebelumnya telah ada perusahaan nasional Jepang bernama NAMC (Nihon Aircraft Manufacturing Corporation) yang telah memproduksi pesawat yang mulai terbang sejak tahun 1962. Pesawat tersebut adalah YS-11. Pesawat yang dapat mengangkut 60 penumpang ini mulai dibeli oleh Hawaian Airlines pada tahun 1966. Bagian lain dari Amerika, Piedmont Airlines juga membeli produk YS11 buatan Jepang ini pada tahun 1967.

Bagaimana dengan negara kita Indonesia? Kita juga patut berbangga karena industri pesawat terbang nusantara, telah menjual banyak pesawat CN235 ke berbagai negara dunia. Pesawat kecil dengan jumlah penumpang hingga 51 orang ini amat laku dan digunakan oleh berbagai negara diantaranya oleh Turkish Air Force, Turki, French Air Force, Perancis. Irish Air Corps, Irlandia, dan Royal Malaysian Air Force, Malaysia.  Selain itu banyak sekali negara-negara lain dari berbagai benua yang juga memesan pesawat ini. Hingga tak mengherankan kita dapat menyaksikan b agaimana PT Dirgantara Indonesia yang pernah memangkas hingga separuh pegawainya ini kini telah menampilkan keuntungan yang cukup besar.

Selain itu salah satu hal yang amat membanggakan lainnya adalah, PT Dirgantara Indonesia juga dipercaya untuk melakukan manufacturing sejumlah helicopter tempur dengan lisensi dari berbagai negara di dunia. Diantaranya Helikopter Puma, Super Puma, Eurocopter Fennec, hingga NC212 dengan lisensi dari Aviocar.

Pengaruh-British-Exit-di-Tahun-2020-(Brexit)-Bagi-Indonesia

Pengaruh British Exit di Tahun 2020 (Brexit) Bagi Indonesia

By News No Comments
Pengaruh-British-Exit-di-Tahun-2020-(Brexit)-Bagi-Indonesia

Suatu referendum yang dilakukan oleh suatu negara bukanlah hal yang ringan. Seperti yang terjadi saat Indonesia memberikan peluang referendum bagi Timor Timur, maka yang kemudian terjadi adalah lepasnya daerah tersebut dan kini telah menjadi sebuah negara kecil yang terpisah dari Indonesia.

Referendum dilakukan oleh suatu negara untuk memutuskan hal besar yang menyangkut hajat hidup para penduduknya.  Baru-baru ini, Kerajaan Inggris Raya atau Great Britain melakukan referendum yang diikuti oleh warganya. Pada referendum yang dilakukan pada tanggal 23 Juni 2016 tersebut, lebih dari 72% rakyat inggris sejumlah lebih dari 30 juta orang melakukan pemilihan suara dalam referendum brexit tersebut.  saat itu 52% rakyat inggris memilih untuk melakukan brexit, atau sejumlah 17.4 juta warga Inggris yang memilih agar negaranya keluar dari Uni Eropa.

Sejumlah kebijakan ekonomi regional di kawasan Inggris Raya dapat berubah karena pilihan rakyat Inggris ini. Menurut ahli hubungan internasional dari Indonesia, Dinna Wisnu PhD dalam sebuah situs nasional, Inggris dalam masalah ini memberlakukan kebijakan untuk melanjutkan perjanjian perdagangan dengan negara-negara di dalam Uni Eropa. Dikatakan bahwa sampai 1 Mei 2019, ada 10 perjanjian dagang yang berlaku secara rollover, yang telah diselesaikan dengan kesepakatan yang berbeda-beda.

Menurut artikel yang memuat pendapat ahli hubungan internasional di kawasan eropa tersebut, ketakutan terbesar Inggris adalah apabila perjanjian dilakukan tanpa adanya suatu kesepakatan yang berpotensi memicu pindahnya investasi Global dari Negara tersebut ke Negara Eropa lainnya. 

Hal lain yang menjadi kekhawatiran pemerintah Inggris adalah adanya hutang pemerintah yang cukup tinggi yaitu sebesar 80%, yang menghambat fleksibilitas gerak pemerintah dari segi anggaran jangka pendek dan jangka menengah.

Namun sejumlah situs pendidikan seperti situs kampus Oxford bahkan memberikan porsi khusus bagi mahasiswa dan karyawan kampus tersebut yang berasal dari Negara Uni Eropa. Hal ini karena kesepakatan pemerintah tersebut dapat menyebabkan timbulnya biaya dari berbagai pos. seperti munculnya keharusan dari pihak kampus untuk membayarkan visa dari para karyawannya yang berasal dari negara Uni Eropa, yang semula tidak berbayar.

Hal lain seperti biaya pabean, munculnya biaya impor dan ekspor, serta peraturan yang akan berlaku di imigrasi saat keluar dari perbatasan inggris. Sejumlah traveller juga mengkhawatirkan apakah akan terjadi penambahan biaya untuk masalah visa, tiket dan penggunaan paspor.

Sejumlah kekhawatiran lain datang dari sektor sumber daya manusia, dimana jumlah rakyat Inggris tidak mencukupi untuk dapat memberikan fungsi pelayananan dan pendidikan bagi warganya. Fungsi tersebut yang selama ini dipenuhi oleh tenaga kerja dari negara lain di Eropa ini, kini menimbulkan pos pengeluaran baru bagi perusahaan-perusahaan pengguna tenaga kerja regional ini.

Sikap Boris Johnson sendiri sebagai Perdana Menteri Inggris sangat tampak dalam pidatonya saat pertama kali dilantik. Ia dengan tegas menyatakan bahwa dengan keputusan Brexit tersebut, Inggris akan melakukan proses demokrasi yang lebih otonom. Yaitu bahwa Inggris Raya akan bebas dari pengaruh pemimpin uni eropa yang berasal dari luar negara tersebut. Bahwa Inggris hanya akan dipimpin dan diatur oleh orang-orang yang berasal dari negara tersebut. Oleh orang-orang yang dipilih dan diturunkan oleh rakyat Inggris sendiri.

Mengenai pengaruh Brexit yang akan berlaku pada tanggal 31 Januari 2020 ini bagi Indonesia, para pengamat memberikan pandangan yang berbeda-beda. Duta Besar kerajaan Inggris di Indonesia, Owen Jenkins mengatakan bahwa pengaruh keluarnya Inggris dari Uni Eropa tidak akan banyak berdampak bagi negara kita. Bahwa kalaupun ada hal tersebut bisa mendatangkan sejumlah hal yang bersifat positif bagi Indonesia. Yaitu akan terbukanya peluang bagi ekonomi RI untuk memasuki pasar beberapa komoditas di Inggris, yang semula dipenuhi oleh negara-negara di dalam Uni Eropa.

Dinna Wisnu menyatakan bahwa hubungan perdagangan antara Indonesia dan Inggris termasuk baik. Selama 2014 hingga 2018, terjadi surplus volume perdagangan walaupun ada tren penurunan. Wisnu menyatakan bahwa produk yang paling banyak di ekspor oleh Indonesia adalah nikel, bahan alas kaki, tekstil, kayu olahan, elektronik dan produk agrikultur.

Wisnu dalam situs nasional tersebut menyebutkan bahwa ada kemungkinan Inggris Raya akan mengatur ulang kesepakatan perdagangan dengan negara-negara non Eropa. Karena itu, ia menyatakan agar kementerian di Indonesia bergerak cepat untuk melakukan koordinasi dan komunikasi dengan pemerintah Inggris Raya untuk masalah ini. Dinna Wisnu menyatakan bahwa Indonesia memiliki kesempatan untuk mendapatkan posisi sebagai pemasok berbagai kebutuhan Inggris yaitu dalam hal produk konsumen seperti alas kaki, olahan kayu, mesin elektronik seperti mesin cetak dan produk agrikultur seperti minyak sawit. Hal ini karena Inggris adalah negara terbesar di Uni Eropa yang menjadi tujuan ekspor Indonesia.

IPO yang menjadikan Aramco Perusahaan terkaya di dunia mengalahkan Apple

By News No Comments

Sebelum perusahaan minyak Arab Saudi dan Amerika itu membuka peluang investasi dengan melantai di bursa saham, IPO perusahaan e-commerce milik Jack Ma, Alibaba dianggap sebagai IPO terbesar di dunia. IPO adalah initial public offering atau penawaran saham di bursa efek, yang berfungsi untuk memberikan peluang kepada masyarakat umum untuk melakukan investasi di suatu perusahaan yang merubah statusnya menjadi terbuka untuk public (go-public).

IPO Aramco dilakukan pada tanggal 11 Desember 2019, setelah menjadi wacana selama beberapa tahun. Tak tanggung-tanggung, Pangeran Arab Saudi Prince Muhammad bin Salman menargetkan untuk mencapai jumlah investasi sebesar 2 Trilyun Dollar Amerika. Angka ini oleh banyak pihak diragukan dan dianggap tidak mungkin. Namun pada kenyataannya, angka tersebut tercapai dengan sukses, dan bahkan melebihi target, yaitu di angka 2,03 Truilyun Dollar Amerika tepatnya. Hingga menjadikan Aramco kini sebagai perusahaan terkaya di dunia mengalahkan produsen gawai dan elektronika dari Amerika, Apple Company.

Tujuan Kerajaan Arab Saudi (KSA) melakukan penawaran investasi di bursa saham ini adalah untuk mengembangkan bisnis yang dimiliki oleh kerajaan Arab Saudi ke berbagai bidang dari yang semula hanya berfokus pada minyak dan gas saja. Hal ini berkaitan dengan rencana strategis negara tersebut untuk melakukan reformasi dalam seluruh aspek kehidupan, yang disebut sebagai Visi 2030. Vision 2030 ini dirancang oleh Putra Mahkota Arab Saudi, Muhammad Bin Salman atau yang biasa dipanggil sebagai MBS.

Padahal harga saham yang ditawarkan untuk pertama kalinya ini termasuk cukup tinggi yaitu sebesar 8, 23 Dollar Amerika. Hanya dalam waktu sepekan saja, harga saham tersebut langsung meroket dan naik hingga ke angka 9,78 Dollar Amerika di tanggal 18 Desember 2019. Disebutkan oleh Bloomberg yang dikutip Forbes bahwa walaupun terjadi penurunan harga saham menjadi 0,7 Dollar Amerika, namun kenaikannya tetap cukup tinggi dengan total persentase mencapai 18% diatas harga saham pada saat pembukaan.

Aramco sendiri kini dinobatkan sebagai perusahaan paling menguntungkan di dunia (the most profitable company in the world) oleh Ariel Cohen, salah satu reporter di Forbes. Cohen juga menyebutkan bahwa Aramco menghasilkan 10% dari keseluruhan produksi minyak dunia.

IPO Aramco sendiri telah diumumkan sejak tahun 2018. Namun baru terjadi di akhir tahun 2019 ini setelah mengalami sejumlah penundaan. Tingginya harga saham ini termasuk hal yang tidak pasti karena tengah turunnya harga minyak dan gas di dunia. Hal lainnya yang menjadi kekhawatiran banyak orang adalah karena peralihan trend masyarakat dunia dari ketergantungan pada bahan bakar berbasis fosil, ke energi terbarukan dengan melejitnya penggunaan mobil listrik dari berbagai produsen kendaraan besar dunia.

Selain itu, hal lain yang sempat membuat banyak pihak khawatir adalah karena terjadinya serangan ke tangker fasilitas produksi minyak di teluk Persia, kebencian masyarakat dunia atas terbunuhnya wartawan Jamal Khasoggi, serta adanya serangan missil terhadap fasilitas produksi minyak di Abqaiq dan di Khurais beberapa waktu sebelumnya. Cohen menyatakan bahwa berbagai keprihatian tersebut menjadi hal penguat kekhawatiran bagi banyak investor untuk melakukan investasi jangka panjang.

Menurut para ahli, 75% dari dana investasi sejumlah institusi yang membeli saham Aramco datang dari berbagai perusahaan di Arab Saudi dan dari sejumlah perusahaan milik pemerintah kerajaan tersebut. Disampaikan oleh Cohen dalam Forbes bahwa lebih dari 97% investor pribadi banyak berasal dari warga Arab Saudi dan masyarakat di daerah Teluk Arab.

Puluhan Perusahaan Menghadiri HC Break Through ACT Consulting di Batam

By News No Comments

Bagaimana kondisi perusahaan tempat Anda berkarya? Apakah Sudah memenuhi target performa yang diinginkan? Bagaimana Agar Perusahaan Memiliki Budaya Kerja Berperforma Tinggi? Sebuah penelitian internasional memaparkan bahwa Budaya Perusahaan dengan performa tinggi memiliki enam karakteristik, yaitu;

•             Beradaptasi dengan baik,

•             Bergerak dengan visi,

•             Bergerak dengan nilai,

•             Peduli terhadap para pemangku kepentingan,

•             Bekerja dengan ulet, dan

•             Memiliki sedikit entropi budaya.

Organisasi yang adaptif akan berkembang dengan cepat dibandingkan dengan organisasi hierarkis dan birokratis, serta akan memiliki pertumbuhan pendapatan yang tinggi. Kemampuan beradaptasi dapat terjadi dengan cepat jika tanggung jawab didistribusikan di seluruh bagian dalam organisasi dan para pemimpin mudah didatangi.

Banyak korporasi menghabiskan banyak dana untuk membangun profesionalisme dalam sejumlah tim yang dimiliki agar perusahaan memiliki performa tinggi. Namun hasilnya menjadi tidak signifikan, karena begitu training selesai dan kembali ke perusahaan, budaya yang ada membuat apa yang telah diajarkan menjadi luntur kembali.

Untuk itu, perusahaan atau lembaga Anda, perlu mempertimbangkan untuk melakukan transformasi budaya organisasi sebagai pilihan.  Banyak pertanyaan diajukan oleh sejumlah perusahaan ke tim sosial media ACT Consulting, terutama mengenai bagaimana cara melakukan transformasi organisasi. Dalam seminar ini, ACT Consulting memberikan kepada Anda sejumlah keterangan mengenai langkah-langkah transformasi budaya korporasi untuk membangun keunggulan dan menghasilkan profesionalisme dan keberhasilan sebagai buahnya.

Tanggal 19 September 2019 bertempat di Hotel Best Western Panbil Batam, Master Coach Rinaldi Agusyana yang merupakan Corporate Culture Expert dari ACT Consulting, hadir untuk menyapa warga professional di bidang SDM di Kota Batam. Tidak kurang dari 44 peserta hadir mewakili 20 perusahaan yang berbeda. Tema yang diangkat adalah “Managing Corporate Culture for Higher Performance” dengan berfokus pada karyawan Millenial sebagai sasaran perubahan budaya kerja.

Acara ini berlangsung pada pukul 09.00 hingga 12.30 WIB dengan menghadirkan Coach Cucu Sugiarti sebagai Senior Consultant dan Trainer Muzammir selaku Regional Manager ESQ Group Cabang Batam.

Program Leadership Management Training dalam Specialist Education PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) Batch 3 di September 2019

By News No Comments

Banyak perusahaan berusaha mengembangkan bisnisnya dengan berbagai program kepemimpinan untuk menghasilkan generasi penerus yang hebat.  Para calon pimpinan masa depan ini kemudian diikutsertakan dalam sejumlah program pendidikan dan pelatihan di luar negeri, misalnya. Namun, pengembangan kepemimpinan tidak dapat dilakukan dengan baik apabila tidak ada interaksi langsung antara para pemimpin dengan masyarakat yang menjadi klien dari perusahaan.

Bayangkan seorang pemimpin yang selama masa bekerja tidak pernah mengetahui realita yang harus dijumpai oleh karyawan yang berada di bawah kendalinya.  Apakah ia akan bisa mengambil keputusan yang tepat? Apakah ia akan mengetahui aspek apa saja yang harus dipertimbangkan? Tentu jawabannya adalah tidak. Diperlukan interaksi langsung antara seorang calon pemimpin dengan masyarakat, agar ia bisa menyelami bisnisnya dengan kacamata  yang bening.

Untuk itulah, sebagai sebuah perusahaan besar yang menanggung hajat hidup seluruh rakyat Indonesia sebagai pekerjaan sehari-hari, perusahaan listrik negara (PT PLN Persero), mengembangkan para calon pemimpinnya melalui interaksi langsung dengan masyarakat. Hal ini karena sikap bijak dan kesadaran tinggi yang dimiliki PT PLN bahwa tiap pimpinan dalam korporasi besar tersebut haruslah mampu menyelami langsung kehidupan masyarakat hingga dapat menjadi pemimpin teknolog yang bijaksana dan solutif.

Untuk itu, salah satu langkah yang diambil adalah melalui pelaksanaan program Leadership Management Training yang didalamnya terdapat Employee Volunteer Program. Dalam program ini, kebeningan hati dan kecerdasan pertimbangan seorang calon pemimpin menjadi teruji.  Bahwa mereka bukan hanya harus memiliki pengetahuan intelektual dan keterampilan teknis semata dalam bekerja.

Dalam Employee Volunteer Program ini, terdapat pengembangan Leadership Mindset, penyertaan calon pimpinan masa depan ini dalam Leadership Challenge, dan berbagai tantangan dalam Project Group yang kesemuanya di bawah supervisi Psikolog dan konsultan yang melakukan assessment dan monitoring selama beberapa hari.

Pada tanggal 9-10 September 2019, Program Leadership Management Training PT PLN Persero ini dilangsungkan di Desa Cikeas, Kabupaten Bogor. Memandu langsung acara ini, Master Coach Risman Nugraha  selaku Wakil Direktur ESQ Coaching Academy dan Dosen dari ESQ Business School. Didampingi juga oleh Trainer Muhammad Ilham.

Training Spiritual Revival untuk program SESTABI (Sekolah Pimpinan Utama Bank Indonesia) Semester II 2019

By News No Comments

Gagasan spiritual revival berasal dari kenyataan bahwa Tuhan adalah Pencipta Kehidupan, Maha Pengasih dan Maha Penyayang yang menentukan semua kehidupan, termasuk diantaranya dalam membentuk atau merubah keadaan spiritualitas seseorang.

Dari waktu ke waktu, kondisi keimanan kita bisa menjadi lesu dan membuat kita tidak bersemangat.  Bahkan bisa terjadi kemunduran dalam kehidupan spiritual seseorang.  Bisa saja seseorang memilih untuk tidak mempedulikan kehidupan spiritualnya.  Atau bahkan memiliki kelemahan dalam hal kehidupan spiritual.

Namun saat kita percaya bahwa Tuhan adalah asal muasal dari segala hal dan Maha Penentu dalam kehidupan.  Maka kita sebagai hambanya, akan merasakan kasih sayangNya.  Hingga bisa kembali ke pangkuanNya dengan meningkatkan kepatuhan dan menambah porsi ibadah sebagai usaha untuk mencintaiNya, untuk mengabdi padaNya.

Dari situ sebagai seorang hamba, manusia akan memiliki kekuatan dan harapan untuk bangkit kembali dari setiap hal sulit yang dihadapinya.  Kembali memiliki kekuatan dan merasa segar karena merasakan kasih sayang Tuhan yang membuatnya berenergi dan bertenaga untuk menghadapi kesulitan apapun.  Bahkan, kekuatan spiritual ini dapat selalu diiisi kapan saja dengan melakukan ibadah.  Inspirasi spiritual ini membuat seseorang dapat kuat dan tegar, segar dan bersemangat, walau apapun yang dihadapi.  Itulah spiritual revival.

Upaya untuk melakukan Spiritual Revival kini bukanlah lagi peran kalangan agamis semata. Namun telah menjadi  kepedulian sebagai hal yang harus dipertimbangkan dalam tingkatan karir seseorang.  Lembaga besar milik negara Indonesia, yaitu Bank Indonesia adalah salah satu dari sekian banyak institusi pemerintah yang memiliki kepedulian dengan keadaan spiritualitas para karyawannya. Terutama sebagai hal yang harus dikembangkan pada para karyawan yang akan memegang tampuk pimpinan.

Adalah pemegang tampuk pimpinan tertinggi dalam dewan keuangan di Indonesia yaitu Gubernur Bank Indonesia Bapak Perry  Warjiyo, yang mencanangkan program untuk mengembangkan kepemimpinan berbasis spiritualitas dengan meluncurkan Program BI Religi. Program BI Religi ini menjadi misi utama dalam pembentukan sumber daya manusia di lembaga keuangan terbesar di Indonesia ini.

Mengapa harus program pengembangan Religi? Hal ini karena kecerdasan religi atau kecerdasan spiritualitas akan memberikan kekuatan pada diri seseorang untuk mampu berdiri teguh menghadapi badai kesulitan yang menghadang. Bahkan di saat berbagai tantangan menghalangi jalan seseorang dalam menegakkan kebenaran, religiusitas atau spiritualitas seseorang akan memberinya kekuatan untuk mampu melaksanakan amanah dengan baik. Bahkan, peningkatan energi atau kekuatan spiritualitas ini dapat bertambah tenaga kapan saja, dengan bantuan pelaksanaan ibadah.

Pelaksanaan ibadah dalam ritual beberapa kali dalam sehari ini, memberikan struktur yang kokoh dalam kehidupan para pemimpin dan karyawan yang religius. Sehingga tidak mudah untuk runtuh karena suatu hal yang mengganggunya. Bahkan lebih jauh lagi, religiusitas akan memberikan pagar pembatas pada mereka untuk tetap dalam kerangka hidup yang terjaga dalam kebaikan dan terhindar dari melakukan hal yang berada diluar kerangka kebaikan religinya masing-masing.

Pada tanggal 13 dan 16 September 2019 Bank Indonesia menyelenggarakan Training Spiritual Revival untuk 30 orang Calon Pimpinan Bank Indonesia di SESTABI (Sekolah Pimpinan Utama Bank Indonesia). Acara ini di pandu oleh Master Coach Iman Herdimansyah, selaku Direktur Training ESQ Group dan Trainer Muhammad Syaiful. Kegiatan ini berlangsung di Ruang Dr. Soetomo Gedung D, Bank Indonesia Institute.

Seminar dan Outbound Values Internalization Direktorat Jenderal Bina Pemerintahan Desa (Ditjen Bina Pemdes) Kementerian Dalam Negeri di September 2019

By News No Comments

Pada tanggal 6-8 September 2019 berlangsung Training dan Outbound Values Internalization untuk Direktorat Jenderal Bina Pemerintahan Desa Kementerian Dalam Negeri.  Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Coach Ahmad Zaki dan Trainer Ilham Nugraha yang memiliki lisensi sebagai Trainer dari DR (HC) Ary Ginanjar Agustian.

Kegiatan yang dilakukan indoor dan outdoor ini berlangsung di Jeep Station Indonesia (JSI) Resort Puncak, Bogor. Setelah kedatangan peserta di lokasi acara, dilakukan Seminar Values Internalisasi yang dilanjutkan dengan Outbound di esok harinya. Peserta dalam kegiatan ini merupakan pegawai negeri sipil yang tergabung dalam lingkup kerja Direktorat Jenderal Bina Pemerintahan Desa Kementerian Dalam Negeri.

Adapun Values yang diinternalisasikan adalah Profesional, Integritas, Disiplin, Inovatif, Pelayanan dan Sinergitas. Values ini diturunkan menjadi 23 Perilaku Utama yang harus dipraktikkan dalam keseharian pekerjaan di lingkungan Kementerian Dalam Negeri (KEMENDAGRI).

Misalnya nilai Profesional haruslah ditunjukkan dalam melaksanakan tugas dan fungsi sesuai dengan standar kompetensi jabatan.  Juga dalam pelaksanaan pekerjaan agar sesuai dengan target kinerja. Semua dalam rangka untuk menjunjung tinggi kode etik.  Serta meningkatkan pengetahuan dan keterampilan agar sesuai dengan tugas dan fungsi dari tiap karyawan dalam tiap jabatannya masing-masing.

Sementara, nilai Integritas harus diwujudkan dengan menolak korupsi, kolusi dan nepotisme dari suap dan gratifikasi.  Integritas juga berarti harus menjaga komitmen untuk meningkatkaan kinerja.  Disamping itu nilai integritas juga harus ditampilkan dalam hal menjaga sikap dan perilaku dalam berorganisasi.

Keenam Work Culture Values dari Kementerian Dalam Negeri ini diberikan dengan sesi seminar di dalam kelas dan dalam sesi games, simulasi serta outbound yang berlangsung dalam setting outdoor.  Kegiatan Values Internalization Outbound ini membangkitkan dorongan internal di dalam diri setiap peserta untuk memaknai bahwa dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya, karyawan harus memiliki 6 Values ini secara lengkap.  Dengan pelaksanaan Values yang diterapkan secara konsisten, maka akan terwujud budaya kerja baru yang lebih baik.

Open chat
1
Hubungi Kami
Scan the code
ACT Consulting International
Halo,
Ada yang bisa kami bantu?