Skip to main content
All Posts By

admin

Partner In Culture Transformation

4 Batch Parallel Training Top Leaders Enhancement Program Executive Vice President dan Vice President Bank Rakyat Indonesia di 11-12 September 2019

By News No Comments

Memegang jabatan dengan tanggung jawab besar, membutuhkan penguatan yang kokoh. Dalam pelaksanaan tugas seorang pimpinan setiap harinya, berbagai masalah pasti akan banyak ditemukan. Tidak ada satu haripun dalam tugas seorang pemimpin, dimana ia tidak dibutuhkan bantuannya untuk dapat memikirkan dan menangani berbagai masalah yang timbul. Disinilah, peran kepemimpinan seseorang amat dibutuhkan.

Apakah masalah itu berupa hal yang stratejik, atau masalah konseptual, prosedural, atau manajerial, kesemuanya membutuhkan keterampilan leadership yang mumpuni. Bagaimana agar seorang pimpinan yang memegang peranan di dalam bagian masing-masing ini kemudian mampu untuk melakukan berbagai keterampilan analisis, taktikal, problem solving dan conflict handlingnya, yang akan menentukan tingkat efektivitas dari langkah yang kemudian diambil.

Pemimpin yang terlatih selama belasan hingga puluhan tahun pun, memerlukan peningkatan wawasan dan perlu untuk menambahkan berbagai soft skill baru dalam menjalankan tugasnya. Karena seringkali, rutinitas yang dijalani akan membuat pekerjaan menjadi seperti terpola dan akhirnya tidak ditangani dengan detail lagi. Padahal, seperti yang diserukan oleh banyak pepatah; “The devils is in the details”. Atau dapat dibahasakan kembali sebagai “Luput akan kesalahan kecil bisa berdampak berbahaya”.

Secara psikologis, kondisi para pimpinan yang telah memiliki pengalaman belasan hingga puluhan tahun ini, pun memerlukan penyegaran dan peningkatan keterampilan serta perluasan wawasan. Hal ini berjalan beriringan dengan diadakannya sejumlah studi terbaru dari kalangan akademis mengenai berbagai problematika kepemimpinan. Serta dihasilkannya sejumlah metode kepemimpinan terbaru dari para praktisi dan pengamat kepemimpinan dari berbagai bidang dan latar belakang yang berbeda.

Sejumlah metode kepemimpinan baru yang terbukti efektif kemudian banyak dikembangkan di masyarakat. Metode seperti pemimpin pelayan (servant leadership), kepemimpinan spiritual (spiritual leadership), kepemimpinan transformasional (transformational leadership), kepemipinan di era VUCA (VUCA Leadership), Memimpin/ Memanej dalam Masa Turbulensi (Managing at Turbulence times), serta berbagai bentuk kepemimpinan yang kini ada.

Namun seringkali, metode atau tata cara kepemimpinan terbaru dan paling mutakhir tersebut, menjadi tidak efektif saat harus dibenturkan dengan permasalahan yang ada di lapangan dan di masyarakat. Berbagai teori yang disajikan dalam training-training di dalam dan luar negeri tersebut, seringkali menyisakan dua hal; pertanyaan tak berujung, atau ruang hampa di hati para pimpinan ini.

Pertanyaan tak berujung ini muncul saat training bersifat terlalu teoritikal, penuh dengan berbagai konsep, dan tidak berhasil membentuk mindset yang diinginkan untuk tumbuh dalam diri para pimpinan yang menjadi peserta. Pertanyaan, dapat membuat seseorang ingin belajar lebih banyak. Namun bukan itu yang menjadi alasan seseorang mau mengikuti suatu pelatihan. Setiap peserta ingin menemukan jawaban yang dapat mereka gunakan dalam kehidupan sehari-hari.

Ruang hampa dapat muncul pada diri peserta, yang mengikuti training dengan bobot yang terlalu berat. Penyajian materi yang tampak tak berujung, dapat membuat peserta merasa amat terbebani. Mereka kemudian merasa bahwa selama ini tidak tahu apa-apa, dan mulai merasa terbebani dengan rangkaian materi yang diberikan.

Kedua permasalahan dalam training tersebut, merupakan hal yang selalu dihindari dalam Training-training yang dihasilkan oleh ESQ Group. Dalam berbagai produk training yang dihasilkan, DR (HC) Ary Ginanjar Agustian, selalu menjadi barista yang meracik persembahan terbaik untuk disajikan oleh para trainer yang terjun ke lapangan. Beliau pun selalu memastikan bahwa setiap Trainer yang memiliki lisensi di bawah kepemimpinannya ini telah melakukan proses penggalian masalah dan penggalian tujuan dari training yang akan diberikan.

Dengan presisi dan tingkat detail yang luar biasa ini, kualitas dari produk Training, Workshop, Sertifikasi, Outbound, dan berbagai Program yang diselenggarakan oleh ESQ Group menjadi berstandar tinggi. Salah satu prinsip yang paling penting yang harus ada dalam produk dan program ESQ Group juga adalah; Fun Theory.  Bahwa setiap peserta harus merasakan kebahagiaan dalam mengikuti program.

Tiap training tidak dibuat untuk membuat peserta menjadi pusing dan mengerutkan kening. Para coach dan trainer pun bukan menjadi punggawa dalam panggung yang diberikan, tapi hadir untuk membantu para peserta menemukan mindset yang akan membantu pertumbuhan dan perkembangan yang seterusnya dapat dilakukan secara mandiri atau dalam kelompok peserta.

Untuk kesekian kalinya, ACT Consulting sebagai bagian dari ESQ Group pun kembali dipercaya untuk memandu Training Top Leaders Enhancement bagi para pejabat Executive Vice President dan Vice President dari Bank Rakyat Indonesia di tahun 2019 ini. Pada tanggal 11-12 September 2019 ini, 4 Batch Training dilaksanakan secara Paralel.

Sejumlah Master Coach dan Master Trainer yang hadir memandu para pimpinan yang telah berpengalaman belasan hingga puluhan tahun ini diantaranya adalah Master Coach-Trainer Iman Herdimansyah selaku Direktur Training di ESQ Group, Master Coach Bramanto Wibisono selaku Direktur ESQ Neuro Linguistic Programming, Master Coach Risman Nugraha selaku Wakil Direktur ESQ Coaching Academy dan Dosen di ESQ Business School, serta Master Trainer Eka Chandra selaku Wakil Direktur Training di ESQ Group.

Kegiatan Top Leaders Enhancement Program bagi Para Pejabat Executive Vice President dan Vice President Bank Rakyat Indonesia ini dibuka oleh Bapak Herdy Rosadi Harman selaku Direktur Human Capital di Bank Rakyat Indonesia.

Training Spiritual Leadership Dalam Staff Development Program Bank Syariah Mandiri Batch 1 dan 2 di September 2019

By News No Comments

Bank Syariah Mandiri adalah salah satu Bank Syariah Terbesar di Indonesia dengan jumlah nasabah yang terus meningkat.  Dalam melaksanakan fungsi dan tugasnya, Bank Syariah yang diberi penghargaan di tahun 2019 oleh Ikatan Ahli Ekonomi Islam (IAEI) sebagai Bank Syariah dengan Aset Terbesar di Indonesia ini memiliki fondasi spiritual yang kokoh.

Untuk memastikan agar fondasi spiritual tersebut dapat mengakar pada diri para staff di Bank Syariah Mandiri, ACT Consulting menjadi salah satu pilihan yang dipercaya oleh Bank bernuansa hijau dan emas ini.  Dalam berbagai event yang diselenggarakan, ACT Consulting memberikan layanan dan performa terbaiknya untuk memastikan Bank Syariah Mandiri dapat terbantu dengan baik dalam upaya untuk meraih tujuan yang diinginkan.

Dalam rangka mewujudkan fondasi spiritual yang kokoh bagi para staf di Bank Syariah Mandiri tersebut, ACT Consulting dipercaya untuk memimpin dua Batch dalam Staff Development Program (SDP). Batch pertama berlangsung pada tanggal 5 September 2019 dan Batch kedua berlangsung pada tanggal 7 September 2019.

Pada Batch pertama, Trainer yang memimpin adalah Coach Trie Setiatmoko atau yang biasa dipanggil sebagai Coach Tiko didampingi oleh Trainer Kemas Aditya. Coach Tiko telah menjalankan tugas sebagai Trainer selama lebih dari 5 tahun di ESQ Group.  Coach Tiko juga dikenal sebagai aktivis mahasiswa yang popular di masa perkuliahannya karena keberhasilan beliau selaku Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) di Universitas Indonesia pada kurun waktu tahun 2000-an.

Pada Batch kedua, Trainer  yang memimpin adalah Coach Muhammad Ramdhani, selaku Direktur dari ESQ Success Institute.  Lembaga ini membawahi berbagai jenis training yang ada di ESQ Group.   Dengan didampingi oleh Trainer Rudi Masruddin.  Coach Ramdhani dengan penuh semangat dan spirit antusias yang dimilikinya mampu mencerahkan setiap training yang dibawakannya. Hingga bangkit motivasi dan inspirasi yang membekas pada diri para pesertanya. Kedua acara ini berlangsung di Hotel Holiday Inn Gajah Mada, Jakarta.

Training Spiritual Leadership ini diberikan kepada jajaran staf yang mengikuti Staff Development Program (SDP) dari berbagai cabang Bank Syariah Mandiri yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia, agar selaras dengan Budaya kerja yang dimiliki oleh BSM.  BSM Shared Values tersebut adalah ETHIC (Excellence, Teamwork, Humanity, Integrity, dan Customer Focus).

Excellence diterjemahkan dalam perilaku seperti; bekerja keras, cerdas, tuntas dengan sepenuh hati untuk memberikan hasil terbaik. Sementara, Teamwork diwujudkan sebagai perilaku yang aktif, dan selalu bersinergi untuk mencapai sukses bersama. Humanity diwujudkan dalam bentuk perilaku peduli, ikhlas, memberi maslahat dan mengalirkan berkah bagi negeri. Sedangkan Integrity diwujudkan dalam perilaku jujur, taat, amanah dan bertanggung jawab. Serta Customer Focus diwujudkan dalam perilaku yang berorientasi kepada kepuasan pelanggan secara berkesinambungan dan saling menguntungkan.

Training Spiritual Leadership Dalam Officer Development Program BSM batch 2 di September 2019

By News No Comments

Mempersiapkan pemimpin masa depan harus dengan fondasi yang tepat. Bila fondasi yang dipilih untuk dikembangkan sudah tepat, maka akan menghasilkan karakter pemimpin yang sesuai dengan shared values di dalam perusahaan. Ia akan dapat membangun sinergi yang diperlukan, mewujudkan sikap kolaboratif yang baik, dan menciptakan iklim bekerja yang nyaman dan mampu menjadi sosok yang dipercaya dan selalu dibutuhkan oleh timnya.

Untuk mewujudkan jajaran pimpinan masa depan yang mampu tangguh dalam menghadapi beragam masalah yang dapat muncul, Bank Syariah Mandiri memilih model Kepemimpinan Spiritual atau Spiritual Leadership. Model kepemimpinan spiritual akan membuat para pemimpin memiliki energi motivasi yang tak habis-habis, karena bisa selalu diisi dengan bersumber pada berbagai ritual ibadah yang dilakukan secara rutin beberapa kali dalam sehari. Ritual ibadah ini selain menjadi sumber energi spiritual, juga memberikan struktur yang jelas dalam manajemen waktu para calon pemimpin masa depan ini.

Selain itu, dengan mengambil fondasi spiritual, para pimpinan masa depan ini pun memiliki batasan yang jelas dalam menentukan berbagai pengambilan keputusan. Ia pun tidak perlu diawasi secara ketat, karena telah memiliki angel principle atau prinsip selalu dalam pengawasan malaikat di dalam dirinya. Sehingga ia akan selalu berusaha untuk bersikap Ihsan. Dalam sikap Ihsan ini, seseorang akan berperilaku seolah-olah selalu dalam pengawasan Tuhan setiap waktu. Sehingga ia tak akan lengah dan tak mudah untuk lemah atau tergoda oleh berbagai hal yang negatif.

Dalam model spiritual leadership ini, yang menjadi panduan seseorang dalam memimpin bukan hanya buku panduan perilaku atau peraturan perusahaan saja. Tapi lebih dari itu, ia akan harus mengambil referensi yang lebih luas dari kitab suci, tafsir quran serta kitab hadits dan kitab ekonomi Islam. Karena hanya dengan mengambil panduan dari berbagai sumber yang telah tervalidasi secara keilmuan islam tersebutlah, maka sosok-sosok jajaran pemimpin harapan di Bank Syariah Mandiri akan dapat terwujud.

Pada tanggal 5-6 September 2019 dilaksanakan Training Spiritual Leadership untuk 20 karyawan yang masuk dalam Officer Development Program dari Bank Syariah Mandiri. Kegiatan ini dipandu oleh Coach Trie Setiatmoko dan Coach Dadang Suhendar. Kedua trainer senior dari ACT Consulting ini memimpin acara yang berlangsung di Graha Mandiri Lantai 14, Jakarta.

Dua Batch Parallel Training Leadership Enhancement for Leaders BRI bagi Pejabat Vice President (VP) di September 2019

By News No Comments

Sebagai Bank yang memiliki asset terbesar di Indonesia, Bank Rakyat Indonesia punya tanggung jawab yang sangat besar. Sebagai Bank terbesar di Indonesia, BRI telah beroperasi selama puluhan tahun yang penuh dengan kesuksesan. Untuk menjamin agar di masa depan berbagai kesuksesan tersebut dapat dicapai, maka langkah yang harus dilakukan adalah terus membangun sumber daya manusia yang dimiliki dan meningkatkan penguasaan teknologi terbaru.

Untuk itu pada tanggal 4-6 September 2019 BRI Corporate University kembali mengadakan Program Leadership Enhancement untuk jajaran Vice President Bank Rakyat Indonesia yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Training ini dipandu langsung oleh Pendiri ESQ Group, DR (HC) Ary Ginanjar Agustian. Bersama para Master Coach dari ESQ seperti Master Coach Bram Wibisono selaku Direktur dari ESQ Neuro Linguistic Programming, Master Coach Arief Rahman Saleh selaku Direktur dari ESQ Coaching Academy, Coach Risman Nugraha selaku Wakil Direktur dari ESQ Coaching Academy, serta Coach Eka Chandra selaku Wakil Direktur dari ESQ Training.

Kegiatan Leadership Enhancement ini juga dihadiri oleh Chief Learning Officer dari BRI Corporate University yaitu Ibu Retno Wahyuni Wijayanti. Program bertajuk High Potential Leaders; Accelerating Your Impact ini menghadirkan para Top Leader Bank Rakyat Indonesia yang berada di level Eselon 2 atau yang memegang jabatan sebagai Vice President. Program ini diberikan pada dua batch berbeda yang dibuka secara parallel selama 3 hari dari tanggal 4-6 September 2019.

                Berbagai program yang dilakukan oleh BRI Corporate University ini adalah untuk menyiapkan para pimpinan agar mampu bergerak lebih cepat dari gelombang perubahan. Karena kemajuan tidak bisa diraih tanpa menguasai (mastering) teknologi dan bukan diperbudak oleh teknologi. Manusialah yang harus menjadi pemimpin, bahkan bagi otaknya sendiri. Hingga tidak kalah oleh kemampuan otak, tapi mampu menempatkan nurani di atas otaknya sekalipun. Inilah salah satu prinsip yang dikembangkan oleh DR (HC) Ary Ginanjar Agustian dalam berbagai training yang dipimpinnya.

Dengan demikian maka akan menjadi jelaslah bahwa pihak yang harus melakukan penguasaan teknologi tersebut adalah sumber daya manusia yang ada di dalam perusahaan. Perhatian tidak hanya diberikan pada permasalahan finansial saja, tapi yang terpenting harus menguasai masalah human learning and techonology development di dalam perusahaan untuk memastikan perkembangan yang dilakukan sejalan dengan laju perubahan zaman.

                Era perkembangan teknologi yang sangat cepat ini disebut sebagai Era VUCA. Dimana kondisi persaingan serba volatile, uncertain, complex dan ambigu. Di era ini kita tidak dapat melakukan perencanaan jangka panjang karena perubahan yang terjadi berlangsung dalam hitungan sangat cepat. Berbagai rencana harus bersifat fleksibel dan dinamis, agar masih bisa diterapkan dengan menyesuaikan pada kondisi yang berubah.

                Sifat fleksibel dan dinamis ini pun harus dimiliki oleh sumber daya manusia yang dimiliki. Semua karyawan harus dipacu untuk bisa selalu learn, unlearn dan relearn. Semua orang harus mampu belajar, mengkonstruksi kembali hasil belajar, dan mempelajari kembali sejumlah hal yang berubah pada aspek yang sama sekalipun. Itulah mengapa peran lembaga pembelajaran di dalam BRI Corporate University menjadi sangat penting. Harus tidak ada elemen pembelajaran yang luput dari perhatian. Apakah itu dalam hal teknis, teknologi, finansial, dan juga dalam segi softskill yang harus terus dilakukan upgrading.

                Desain pembelajaran kini pun bersifat dinamik dan universal. Dengan adanya teknologi internet, pembelajaran dapat dilakukan secara serentak pada puluhan ribu orang di saat yang sama sekaligus. Salah satu pilihan yang bisa diambil untuk memungkinkan agar perubahan dapat dilakukan secara massif dan cepat di dalam organisasi adalah melalui program digital learning.  Salah satu contohnya adalah modul Digital Integrity dimana pembelajaran mengenai berbagai unsur pembentuk integritas dapat dipelajari oleh banyak orang sekaligus dan melalui sharing session yang dilakukan, values perusahaan dapat diinternalisasikan di dalam keseharian interaksi karyawan. 

Pembelajaran seperti digital integrity ini dapat dilakukan lewat tayangan video digital dan sharing session yang dilakukan dapat dibuka di tiap kantor cabang maupun hingga ke pelosok yang masih mungkin menerima sinyal internet. Kemudian materi digital integrity sharing session yang ada dapat diikuti oleh karyawan di semua cabang secara serentak, hingga terjadi transformasi karakter melalui penanaman values setiap pekan bersama tim kerja. Salah satu perusahaan nasional yang berhasil menurunkan tingkat fraud yang ada di dalam perusahaannya dengan program digital integrity ini adalah Adira Finance dengan jumlah peserta digital integrity sharing session sebanyak lebih dari 20 ribu karyawan di semua titik cabang dan pusat di Indonesia dan di luar negeri.

Selain itu program digital learning lain yang telah menyentuh puluhan ribu orang dengan video yang dibuat terkostumisasi oleh ESQ adalah program LION Sales Auto2000. Pada program ini peserta mendapatkan modul Quantum Excellence  yang disesuaikan dengan kebutuhan klien untuk mengembangkan potensi penjualan.  Dalam program ini, para sales berhasil melakukan peningkatan penjualan dan mampu bertahan terhadap serbuan pesaing dari negeri tirai bambu yang menyerang dengan harga murah dan spesifikasi kendaraan yang tinggi.

Materi yang diberikan dalam sales ini tidaklah untuk menjelekkan kompetitor, tetapi untuk membangkitkan rasa kepercayaan diri terhadap produk otomotif  yang telah dibuat di negara kita dengan tingkat komponen dalam negeri (TKD) lebih dari 80%. Dengan rasa percaya diri akan tingginya kualitas kendaraaan bermotor hasil produksi lokal ini, program penjualan di Auto2000 menjadi stabil dan terus menuai keberhasilan serta peningkatan penjualan. Bahkan di lapangan, rasa kepercayaan diri  yang dibentuk ini tersebar dan menjadi sebuah keyakinan bersama hingga masyarakat tidak terpengaruh oleh serbuan produk asing.

Demikian juga dengan program high potential leaders yang tengah dikembangkan di BRI juga dapat disebarkan ke berbagai tempat di Indonesia secara menyeluruh dengan program digital learning. Agar moto untuk mengakselerasi impact dari tiap pimpinan ini dapat benar-benar tersebar secara nasional, bahkan hingga sifat dan karakter yang hendak dibentuk ini dapat juga diserap oleh karyawan  BRI yang tersebar di seluruh dunia.

Training Transformational Leadership Program di Agustus 2019

By News No Comments

Training Transformational Leadership yang dipimpin langsung oleh DR (HC) Ary Ginanjar Agustian kembali dilaksanakan di Hotel Ritz Carlton SCBD, Jakarta pada tanggal 29-30 Agustus 2019. Sebanyak 25 peserta masuk dalam kelas eksklusif yang hanya bisa diikuti oleh para Leader di sebuah perusahaan ini.

Sejumlah perusahaan besar di Indonesia mengikutkan para pimpinannya dalam Training Kepemimpinan Transformational ini. diantaranya adalah PT Kaltim Diamond Coal yang mengirimkan 10 orang peserta. Perusahaan lain dari Kalimantan Timur yang juga hadir adalah PT Kaltim Methanol Industri. Dari negeri Jiran peserta hadir dari Herbalife Nutrition Malaysia.

Sejumlah Badan Usaha Milik Negara juga mengirimkan para pimpinan mereka mengikuti event ini. BUMN yang hadir antara lain Telkomsel, Indonesia Power, BPJS Kesehatan, dan PT Bukit Asam. Selain itu hadir juga para pimpinan dari Bank Syariah Mandiri, PT Wirabina Yasa Patrindo, serta PT Alam Karya Gemilang dan juga dari Pemerintah Kabupaten Bandung.

                Dalam training Transformational Leadership ini, DR (HC) Ary Ginanjar Agustian membekali para peserta dengan kemampuan 5 I yaitu; Idealized Influence, Inspirational Motivation, Intellectual Stimulation, Individualized Consideration, dan yang terpenting adalah Internal Understanding.

Dalam modul Internal Understanding ini, para pimpinan perusahaan mempelajari tentang Leadership DNA yang dimiliki oleh masing-masing. Pada momen ini para pimpinan pun dibimbing untuk memahami bahwa berbagai hal yang ia ingin wujudkan dalam perusahaannya, harus pertama-tama dimulai dengan pemahaman dan kepemimpinannya terhadap dirinya sendiri. Saat seseorang telah mampu memimpin dirinya sendiri,  maka ia akan menemukan kekuatan untuk memimpin, menginspirasi, membimbing, memperhatikan, dan membesarkan kemampuan timnya dan orang-orang lain yang ada di sekitarnya.

Mengapa Training ESQ Transformational Leadership ini sangat penting adalah karena dalam sebuah perusahaan yang ingin menghasilkan kinerja luar biasa, maka yang harus dilakukan adalah mengembangkan kemampuan para karyawannya untuk dapat berkolaborasi dengan harmonis dan merasakan kebahagiaan dan dorongan untuk terus bekerja menghasilkan karya-karya yang hebat, secara sering dan teratur, dengan kecepatan eksekusi yang tinggi.

Untuk itu dalam Training Transformational Leadership ini para pimpinan mendapatkan banyak tools psikologi dan tools manajemen yang dapat diberikan kepada timnya agar ia dapat melakukan berbagai perubahan yang diperlukan di dalam organisasi. Perubahan yang utama adalah perubahan iklim kerja yang dikembangkan dari perubahan cara bersikap dan perubahan cara berkomunikasi sang pimpinan itu sendiri. 

Hal ini karena pimpinan adalah jiwa dan penentu kesuksesan perusahaan. Tim strategi dapat saja menuliskan berbagai komposisi langkah yang hebat, namun tanpa kemampuan pimpinan untuk mengorkestrasi kerjasama dari para karyawannya, maka semua strategi termahal sekalipun tak akan dapat berjalan.

Banyak orang hebat bisa bergabung dalam sebuah perusahaan, namun bila mereka tidak dapat bekerjasama dengan baik maka hal yang terjadi dapat bersifat kontraproduktif. Sementara, karyawan yang lemah dan memiliki kemampuan biasa sekalipun, dapat dikembangkan menjadi orang-orang yang hebat dan berbakat bila pimpinannya dapat mengembangkan, memupuk, membimbing, dan memotivasi mereka dengan baik.

Untuk dapat menyutradari kolaborasi yang hebat dari tim yang bisa terdiri dari ratusan orang, hingga puluhan ribu orang ini, pola kepimpinanan yang tangguh harus dikembangkan. Pemimpin haruslah menjadi orang yang paling pertama bangun di pagi hari saat anakbuahnya masih terlelap. Ia pun yang terakhir meninggalkan aktivitas bekerjanya saat para karyawannya telah lelah dan beristirahat di peraduan. Membesarkan pimpinan yang seperti ini harus dimulai dengan internal understanding terlebih dahulu, dengan penutur dan pembicara yang telah terlebih dahulu menjadi cerminan dari keberhasilan mereka memimpin organisasi yang hebat di tengah berbagai badai kesulitan yang mendera.

Training Sertifikasi Corporate Culture Specialist di Agustus 2019

By News No Comments

Membesarkan perusahaan bukanlah suatu tugas yang ringan. Terutama dengan adanya tantangan internal dan eksternal yang dapat terjadi kapan saja. Untuk itu, suatu perusahaan harus mengembangkan daya dukung internal di dalam perusahaannya dengan baik. Daya dukung internal ini harus dikembangkan sesuai dengan visi dan misi yang menjadi entitas dalam perusahaan tersebut.

Apakah unsur utama dalam daya dukung internal ini? Unsur utama tersebut adalah budaya kerja yang baik di dalam perusahaan. Bila sebuah perusahaan telah memiliki budaya kerja yang baik, maka perusahaan tersebut akan dapat bergerak secara fleksibel dan adaptif tanpa banyak kesulitan. Masing-masing perusahaan memiliki kekhasan tersendiri dalam mengembangkan budaya kerjanya.  Hal ini tergantung pada bidang pekerjaan yang harus ditangani. Juga tergantung pada visi dan misi perusahaan yang diturunkan dalam berbagai langkah tujuan dan target strategis dalam sebuah roadmap.

Namun pengetahuan mengenai budaya kerja ini merupakan studi lintas ilmu. Diperlukan pengetahuan manajemen, juga diperlukan pengetahuan mengenai bisnis dan strategi. Tak kalah penting juga diperlukan pengetahuan sosiologi dan psikologi. Sampai kini belum ada sebuah jurusan khusus yang khusus mengajarkan tentang budaya perusahaan di suatu universitas atau akademi.

Ada berbagai elemen dalam budaya perusahaan yang kesemuanya bersifat rumit dan saling berkelindan satu sama lain. Hal ini karena setiap karyawan datang dari budaya yang berbeda hingga sikap dan perilaku mereka saat bekerja pun tidak serupa. Bagaimana untuk membuat berbagai perbedaan ini menjadi suatu kekuatan yang mampu membangkitkan banyak potensi berharga di dalam organisasi?

Hal ini dapat dilakukan bila bagian human resource, divisi strategis, atau satuan budaya kerja di dalam suatu korporasi atau organisasi dapat memahami adanya beragam elemen yang dapat membentuk dan menjadi jiwa bersama dalam satu budaya kerja dalam konteks bisnis.  Untuk itulah ACT Consulting memformulasikan Training Sertifikasi Corporate Culture Specialist untuk membagikan cabang ilmu yang masih jarang dipelajari ini, dengan penyesuaian materi dan langkah yang cocok dengan kerangka budaya Indonesia.

Pada tanggal 28-30 Agustus 2019 telah dilaksanakan Training Sertifikasi Corporate Culture Specialist dengan diikuti oleh sejumlah perusahaan nasional seperti PT Cogindo, PT Lintas Arta, Perum Badan Urusan Logistik (Bulog), PT Kereta Api Indonesia, BRI Finance, dan PT Arga Bangun Bangsa. Dengan berlokasi di Ruang Mina, Menara 165 Cilandak, Jakarta Selatan.  Kegiatan ini dipimpin langsung oleh sejumlah Direktur, Expert serta Konsultan Senior dan Program Director dari ACT Consulting.

Training Peningkatan Motivasi Kinerja Pegawai Pemerintah non Pegawai Negeri Sipil (PPNPN) Direktorat Pembinaan Pendidikan Khusus Dikdasmen Kemendikbud di Agustus 2019

Training Peningkatan Motivasi Kinerja Pegawai Pemerintah non Pegawai Negeri Sipil (PPNPN) Direktorat Pembinaan Pendidikan Khusus Dikdasmen Kemendikbud di Agustus 2019

By News No Comments

 

training peningkatan motivasi kinerja pegawai dikdasmen kemendikbud

Training Peningkatan Motivasi Kinerja Pegawai Pemerintah non Pegawai Negeri Sipil (PPNPN) Direktorat Pembinaan Pendidikan Khusus Dikdasmen Kemendikbud di Agustus 2019 | Menurut petunjuk teknis yang dibuat oleh Departemen Keuangan, definisi PPNPN (Pegawai Pemerintah Non Pegawai Negeri) ini memiliki peran yang penting. PNPPN ini terdapat di berbagai departemen dan di berbagai badan pemerintahan.

Keberadaan Pegawai Pemerintah Non Pegawai Negeri ini seringkali bersifat krusial dan strategis. Untuk itu diperlukan peningkatan motivsi kinerja dalam berkarya sehari-hari. Peningkatan motivasi dalam bekerja diantaranya bisa dilakukan dengan metode peningkatan kecerdasan emosional dan spiritual (ESQ) dalam berbagai cara seperti training, outbond, workshop, seminar, dan lain-lain.

Melalui metode ini kemampuan seseorang dalam mengolah berbagai elemen dalam kecerdasan emosionalnya bisa meningkat. Termasuk dalam kecerdasan emosional ini adalah; kemampuan untuk mengelola emosi, kemampuan untuk memotivasi diri sendiri, kemampuan untuk mengenali emosi orang lain, kemampuan untuk mengenali emosi diri, dan kemampuan untuk mencari cara penyelesaian masalah dengan cara yang dapat diterima oleh orang lain.

training peningkatan motivasi kinerja pegawai dikdasmen kemendikbudKesemua unsur kecerdasan emosi ini sangat diperlukan dalam karir di pekerjaan manapun. Selain itu, cara peningkatan motivasi yang paling efektif adalah melalui peningkatan kecerdasan spiritual. Bila seseorang telah memiliki kecerdasan spiritual, pemahamannya tentang kehidupan dan makna bekerja akan meningkat. Kecerdasan spiritual ini ibarat sebuah baterai yang ada dalam diri seseorang. Ia dapat melakukan penambahan tenaga “baterai spiritual” ini secara mandiri dengan melakukan berbagai bentuk ibadah yang ditujukan hanya kepada Tuhan.

Kecerdasan spiritual pun berfungsi sebagai benteng penjaga dalam diri seseorang. Bila kecerdasan spiritual seseorang telah tinggi, hal ini akan melindunginya dari berbagai bahaya yang menantang dari lingkungan eksternal. Kecerdasan spiritual juga membuat seseorang memiliki batas-batas yang baik dalam berperilaku, bekerja, dan berinteraksi dengan orang lain. Orang yang memiliki kecerdasan sosial tinggi akan membentuk perilakunya agar sesuai dengan nilai-nilai mulia dalam ajaran agama yang dianutnya secara baik dan seimbang.

Pada kesempatan kali ini, Direktorat Pembinaan Pendidikan Khusus Dikdasmen Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia mempercayakan pada ACT Consulting untuk memberikan pelatihan kepada 50 orang peserta di Villa ratu bogor yang dilaksanakan pada tgl 23-25 Agustus 2019 (inclass & outdoor activity). Para peserta adalah pegawai pemerintah non pegawai negeri sipil (PPNPN) dalam direktorat tersebut. Acara dibuka langsung oleh Bapak Sugeng, Kepala Sub Bagian di Direktorat Pembinaan Pendidikan Khusus Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Republik Indonesia.

Pada Training Motivasi Pegawai Pemerintah Non Pegawai Negeri yang dilakukan dengan metode ESQ ini, kegiatan berlangsung pada tanggal 23-25 Agustus 2019 dengan dilakukan secara indoor dan outdoor. Peserta yang hadir berjumlah 50 orang pegawai. Acara berlangsung di Villa Ratu Bogor dengan dibuka oleh Bapak Sugeng selaku Kepala Bagian Direktorat Pembinaan Pendidikan Khusus Dikdasmen
Kemendikbud RI.

Training ini dipandu oleh Coach Abdul Harris selaku Trainer dan Dosen di ESQ Business School. Dengan didampingi oleh Trainer Ilham Nugraha. Turut mengiring acara, Direktur Humas ESQ Group, Hariyo Puguh. Pada acara ini juga dilakukan serah terima tanda mata dari ESQ sebagai rasa terima kasih atas kepercayaan yang diberikan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Training Top Leaders Enhancement untuk Jajaran Pejabat EVP dan VP Bank Rakyat Indonesia pada 4 Kelas Paralel di Agustus 2019

By News No Comments

Di tengah realita perlambatan ekonomi dunia dan gelombang massif perubahan yang terjadi karena reformasi industri 4.0 di berbagai bidang, industri perbankan menjadi salah satu lini yang bisa terkena dampak cukup besar.  Hal ini karena industri ini berkaitan dengan sektor finansial atau keuangan di sebuah negara, yang mengandalkan sejumlah mekanisme keuangan yang rawan terkena dampaknya. Salah satunya adalah sektor kredit perbankan yang dikucurkan ke berbagai industri yang ada. Hingga ke usaha kecil dan menengah yang telah sanggup melakukan ekspor impor.

Perlambatan ekonomi ini menyebabkan daya serap sebuah negara tujuan ekspor menjadi menurun. Nilai valuta asing terus meningkat. Sementara, sebagai produsen, industri manufaktur maupun beragam industri berbasis produksi lainnya, tidak dapat menghentikan proses produksi yang dilakukan. Bilapun penghentian produksi ini dilakukan, beragam dampak yang beresiko tinggi dapat terjadi. Hingga kemungkinan terbesar yang dapat terjadi adalah jatuhnya harga pasar dan terjadinya timbunan komoditas yang seharusnya dapat diserap oleh ekspor.

Ditambah oleh derasnya perubahan di berbagai industri akibat reformasi industri 4.0 yang merubah peta bisnis di berbagai sektor di bidang produksi dan jasa. Iklim bisnis kini mengalami perubahan dari hari ke hari, detik per detik. Berbagai rencana stratejik yang semula diterapkan untuk menghadapi prediksi perubahan dalam hitungan sejumlah tahun ke depan, kini menjadi usang hanya dalam hitungan bulan.

Perubahan keadaan ini muncul timbulnya VUCA (Volatility, Uncertainty, Complexity dan Ambiguity) di berbagai sektor kehidupan. Beragam perubahan ini pun bersifat tidak mudah diimbangi. Untuk itu memerlukan usaha gradual dari serangkaian top management untuk duduk bersama dan mengalami bimbingan bersama. Agar pemahaman yang sama bisa dipetik dan jajaran top management dapat bergerak dari halaman yang sama.

Untuk menghadapi persoalan yang pelik ini, yang harus bersiaga dan merumuskan langkah bersama untuk sejalan dalam melakukan strategi taktikal yang disusun dengan cepat dan progresif adalah pucuk pimpinan di industri perbankan. Diantara lini stratejik yang harus mendapatkan peningkatan kapabilitas atau enhancement program adalah jajaran Executive Vice President dan Vice Presidentnya.

Indonesia boleh berbangga bahwa Bank terbesarnya, Bank Rakyat Indonesia, memiliki inisiatif ini jauh sebelum Bank lainnya bergerak. Melihat realita ekonomi yang makin berada dalam keadaan turbulensi, perencanaan stratejik memang harus dilakukan dengan lebih fleksibel.

Untuk itu, Bank Rakyat Indonesia mempercayakan Training Top Leaders Enhancement Program mereka kepada ACT Consulting. Tema yang diberikan kepada Jajaran Executive Vice President (EVP) di Bank Terkaya di Indonesia ini adalah; “Becoming A Leader of Leaders : Pathway For Success”. Dengan diikuti oleh EVP BRI dari seluruh Indonesia, dalam dua kelas yang berbeda.

Sementara untuk jajaran pejabat Vice President (VP), tema yang diberikan adalah “High-Potential Leader : Accelerating Your Impact”. Dengan diikuti oleh banyak pejabat VP BRI dari seluruh Indonesia dalam dua kelas yang berbeda.

Keempat kelas Training yang dilangsungkan secara parallel ini dipimpin langsung oleh DR (HC) Ary Ginanjar Agustian dengan hadir langsung membawakan materi. Selain itu, sejumlah Expert dan member Board of Director ESQ Group juga turun langsung sebagai Coach dan Trainer untuk menyampaikan modul yang dibuat secara presisi untuk mencapai tujuan yang diinginkan oleh Bank Rakyat Indonesia ini.

Kegiatan ini terselenggara selama 3 hari pada tanggal  21-23 Agustus 2019 di Hotel Grandhika, Jakarta. Hadir langsung membuka event ini Direktur Human Capital PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, Ibu R. Sophia Alizsa dan Ibu Retno Wijayanti, Chief Learning Officer BRI Corporate University.

Jajaran Expert Coach dan Trainer dari ACT Consulting yang memandu Training ini adalah Direktur Training ESQ Group, Master Coach Iman Herdimansyah, Direktur ESQ Coaching Academy, Master Coach Arief Rahman Saleh, Direktur ESQ Neuro Linguistic Programming, Master Coach Bramanto Wibisono, serta Direktur ESQ Success Institute, Master Coach Muhammad Rhamdani.

Program Diklat Calon Hakim Terpadu Mahkamah Agung Republik Indonesia di Agustus 2019

By News No Comments

Lembaga peradilan adalah harapan masyarakat untuk mendapatkan keadilan, di tengah peliknya masalah kehidupan yang mendera dalam berbagai bentuk. Pada sosok Hakim, harapan tersebut dilabuhkan. Namun berbagai faktor yang ada dalam suatu kasus hukum dapat membuat proses peradilan berjalan dengan tidak sesuai dengan harapan semua pihak.

Perbedaan sudut pandang antara pihak yang melakukan tuntutan dan pihak yang mendapatkan tuntutan, bisa muncul dalam berbagai bentuk perselisihan fakta, masalah pertikaian, hingga berujung pada hasil yang dianggap tidak memuaskan bagi publik.

Kemudian, Hakim yang memegang tanggung jawab besar untuk memimpin proses peradilan yang tengah berlangsung, kemudian diterpa oleh berbagai tuduhan yang keji dari banyak sudut. Bahkan tak jarang, pers memberikan pandangan yang tidak adil kepada sosok para hakim ini.

Terlepas dari apakah masalah yang ditangani berupa permasalahan perdata atau pidana, peran  hakim dalam memimpin proses peradilan sangatlah krusial. Bila dilihat secara gradual dalam suatu kerangka penegakan hukum di sebuah negara, Hakim adalah sebuah peran yang sangat signifikan.

Peran jajaran hakim di masa depan akan menjadi lebih krusial lagi. Untuk itu perlu dilakukan peningkatan kecerdasan emosional dan spiritual agar jajaran Hakim Terpadu terutama dalam ruang lingkup Mahkamah Agung di Negara Republik Indonesia ini dapat meningkat kualitasnya. Selain itu, dengan adanya metode peningkatan kecerdasan emosional dan spiritual, kita bisa meningkatkan harapan akan munculnya sosok hakim yang memiliki karakter 7 budi utama yaitu; Jujur, Tanggung Jawab, Adil, Visioner, Disiplin, Kerjasama, dan Peduli.

Untuk meraih harapan yang tinggi tersebut, Mahkamah Agung menjatuhkan pilihan pada Metode peningkatan kecerdasan Emosional dan Spiritual dari ESQ Group . Kesempatan kepada ESQ untuk turut berkontribusi pada harapan mulia ini tertuang pada kegiatan Program Diklat Calon Hakim Terpadu Mahkamah Agung Republik Indonesia Angkatan III, Peradilan Umum,  Agama dan Tata Usaha Negara Gelombang 1 Seluruh Indonesia di Megamendung – Bogor, pada tanggal 25 Agustus 2019.

Kegiatan ini dibuka oleh Bapak Endang Suryadi, S.Sos, MA Kepala Bidang Program dan Kerjasama Pusdiklat Teknis Peradilan Mahkamah Agung Republik Indonesia. Modul disampaikan oleh Direktur Training ESQ Group, Master Coach Iman Herdimansyah, Direktur ESQ Neuro Linguistic Programming, Master Coach Bramanto Wibisono, Direktur ESQ School of Communication, Mater Coach Rendy Yusran, serta Trainer Muhammad Syaiful dan tim.

Seminar Meaning of Work Batch 1 PT Sari Husada Tbk di Agustus 2019

By News No Comments

Memiliki makna bekerja yang tepat, dapat mengubah pandangan seseorang mengenai makna hidupnya secara keseluruhan. Karyawan yang semula menganggap pekerjaannya sebagai beban, akan berubah sikapnya apabila ia telah mengetahui hakikat eksistensial apa yang sebenarnya telah ia berikan kepada masyarakat luas, dari pekerjaan sehari-hari yang dilakukannya.

Karyawan yang semula mengalami permasalahan produktivitas, akan memiliki motivasi untuk tumbuh dan berkembang bersama perusahaan. Ia akan memandang disiplin dan peraturan perusahaan sebagai bagian dari perkembangan kepribadiannya. Ia akan memahami bahwa beragam peraturan tersebut dibuat untuk membentuknya menjadi pribadi yang lebih baik. Agar ia bisa lebih berkontribusi secara tepat dan membantunya untuk meraih berbagai peluang dan kesempatan yang lebih besar di perusahaan tersebut apabila dipenuhi dengan sungguh-sungguh.

Banyak orang bekerja yang selama ini masih belum dapat memandang hidup secara dewasa. Masih bermain-main, masih tak tentu tujuan. Sekalipun telah berkeluarga atau memiliki anak-anak. Banyak yang menghabiskan waktunya dalam berbagai hal yang tidak memberikan hasil untuk jangka panjang. Padahal, sejatinya waktu yang diberikan Tuhan adalah sebuah bekal yang diberikan secara terus menerus, untuk dimanfaatkan sebagai lading bagi kehidupan selanjutnya yang bersifat abadi.

Waktu tak dapat dihentikan. Tanpa adanya pendewasaan diri melalui peningkatan makna hidup dan makna bekerja yang tepat, produktivitas dan pencapaian target bisa menjadi sebuah keprihatinan yang tidak bisa diubah secara gradual. Upaya untuk melakukan perbaikan di dalam perusahaan pun bisa menjadi tidak berdampak, walau telah dilakukan dengan berbagai metode dan program yang menghabiskan biaya besar.

Untuk itulah, PT Sari Husada Tbk sebagai produsen susu SGM dan Nutricia di Ciracas Factory, diikutsertakan dalam Seminar Meaning of Work dari ACT Consulting. Seminar ini diberikan dalam kegiatan Factory Meeting yang diikuti oleh 150 orang karyawan. Pada kegiatan ini, turun langsung Wakil Direktur Training ESQ Group, Coach Eka Chandra bersama Trainer Ilham Nugraha.

Open chat
1
Hubungi Kami
Scan the code
ACT Consulting International
Halo,
Ada yang bisa kami bantu?