Skip to main content

IPO yang menjadikan Aramco Perusahaan terkaya di dunia mengalahkan Apple

By January 6, 2020News

Sebelum perusahaan minyak Arab Saudi dan Amerika itu membuka peluang investasi dengan melantai di bursa saham, IPO perusahaan e-commerce milik Jack Ma, Alibaba dianggap sebagai IPO terbesar di dunia. IPO adalah initial public offering atau penawaran saham di bursa efek, yang berfungsi untuk memberikan peluang kepada masyarakat umum untuk melakukan investasi di suatu perusahaan yang merubah statusnya menjadi terbuka untuk public (go-public).

IPO Aramco dilakukan pada tanggal 11 Desember 2019, setelah menjadi wacana selama beberapa tahun. Tak tanggung-tanggung, Pangeran Arab Saudi Prince Muhammad bin Salman menargetkan untuk mencapai jumlah investasi sebesar 2 Trilyun Dollar Amerika. Angka ini oleh banyak pihak diragukan dan dianggap tidak mungkin. Namun pada kenyataannya, angka tersebut tercapai dengan sukses, dan bahkan melebihi target, yaitu di angka 2,03 Truilyun Dollar Amerika tepatnya. Hingga menjadikan Aramco kini sebagai perusahaan terkaya di dunia mengalahkan produsen gawai dan elektronika dari Amerika, Apple Company.

Tujuan Kerajaan Arab Saudi (KSA) melakukan penawaran investasi di bursa saham ini adalah untuk mengembangkan bisnis yang dimiliki oleh kerajaan Arab Saudi ke berbagai bidang dari yang semula hanya berfokus pada minyak dan gas saja. Hal ini berkaitan dengan rencana strategis negara tersebut untuk melakukan reformasi dalam seluruh aspek kehidupan, yang disebut sebagai Visi 2030. Vision 2030 ini dirancang oleh Putra Mahkota Arab Saudi, Muhammad Bin Salman atau yang biasa dipanggil sebagai MBS.

Padahal harga saham yang ditawarkan untuk pertama kalinya ini termasuk cukup tinggi yaitu sebesar 8, 23 Dollar Amerika. Hanya dalam waktu sepekan saja, harga saham tersebut langsung meroket dan naik hingga ke angka 9,78 Dollar Amerika di tanggal 18 Desember 2019. Disebutkan oleh Bloomberg yang dikutip Forbes bahwa walaupun terjadi penurunan harga saham menjadi 0,7 Dollar Amerika, namun kenaikannya tetap cukup tinggi dengan total persentase mencapai 18% diatas harga saham pada saat pembukaan.

Aramco sendiri kini dinobatkan sebagai perusahaan paling menguntungkan di dunia (the most profitable company in the world) oleh Ariel Cohen, salah satu reporter di Forbes. Cohen juga menyebutkan bahwa Aramco menghasilkan 10% dari keseluruhan produksi minyak dunia.

IPO Aramco sendiri telah diumumkan sejak tahun 2018. Namun baru terjadi di akhir tahun 2019 ini setelah mengalami sejumlah penundaan. Tingginya harga saham ini termasuk hal yang tidak pasti karena tengah turunnya harga minyak dan gas di dunia. Hal lainnya yang menjadi kekhawatiran banyak orang adalah karena peralihan trend masyarakat dunia dari ketergantungan pada bahan bakar berbasis fosil, ke energi terbarukan dengan melejitnya penggunaan mobil listrik dari berbagai produsen kendaraan besar dunia.

Selain itu, hal lain yang sempat membuat banyak pihak khawatir adalah karena terjadinya serangan ke tangker fasilitas produksi minyak di teluk Persia, kebencian masyarakat dunia atas terbunuhnya wartawan Jamal Khasoggi, serta adanya serangan missil terhadap fasilitas produksi minyak di Abqaiq dan di Khurais beberapa waktu sebelumnya. Cohen menyatakan bahwa berbagai keprihatian tersebut menjadi hal penguat kekhawatiran bagi banyak investor untuk melakukan investasi jangka panjang.

Menurut para ahli, 75% dari dana investasi sejumlah institusi yang membeli saham Aramco datang dari berbagai perusahaan di Arab Saudi dan dari sejumlah perusahaan milik pemerintah kerajaan tersebut. Disampaikan oleh Cohen dalam Forbes bahwa lebih dari 97% investor pribadi banyak berasal dari warga Arab Saudi dan masyarakat di daerah Teluk Arab.

Leave a Reply

Open chat
1
Hubungi Kami
Scan the code
ACT Consulting International
Halo,
Ada yang bisa kami bantu?