Skip to main content
All Posts By

admin

Partner In Culture Transformation

Training Peningkatan Motivasi Kinerja Pegawai Pemerintah non Pegawai Negeri Sipil (PPNPN) Direktorat Pembinaan Pendidikan Khusus Dikdasmen Kemendikbud di Agustus 2019

Training Peningkatan Motivasi Kinerja Pegawai Pemerintah non Pegawai Negeri Sipil (PPNPN) Direktorat Pembinaan Pendidikan Khusus Dikdasmen Kemendikbud di Agustus 2019

By News No Comments

 

training peningkatan motivasi kinerja pegawai dikdasmen kemendikbud

Training Peningkatan Motivasi Kinerja Pegawai Pemerintah non Pegawai Negeri Sipil (PPNPN) Direktorat Pembinaan Pendidikan Khusus Dikdasmen Kemendikbud di Agustus 2019 | Menurut petunjuk teknis yang dibuat oleh Departemen Keuangan, definisi PPNPN (Pegawai Pemerintah Non Pegawai Negeri) ini memiliki peran yang penting. PNPPN ini terdapat di berbagai departemen dan di berbagai badan pemerintahan.

Keberadaan Pegawai Pemerintah Non Pegawai Negeri ini seringkali bersifat krusial dan strategis. Untuk itu diperlukan peningkatan motivsi kinerja dalam berkarya sehari-hari. Peningkatan motivasi dalam bekerja diantaranya bisa dilakukan dengan metode peningkatan kecerdasan emosional dan spiritual (ESQ) dalam berbagai cara seperti training, outbond, workshop, seminar, dan lain-lain.

Melalui metode ini kemampuan seseorang dalam mengolah berbagai elemen dalam kecerdasan emosionalnya bisa meningkat. Termasuk dalam kecerdasan emosional ini adalah; kemampuan untuk mengelola emosi, kemampuan untuk memotivasi diri sendiri, kemampuan untuk mengenali emosi orang lain, kemampuan untuk mengenali emosi diri, dan kemampuan untuk mencari cara penyelesaian masalah dengan cara yang dapat diterima oleh orang lain.

training peningkatan motivasi kinerja pegawai dikdasmen kemendikbudKesemua unsur kecerdasan emosi ini sangat diperlukan dalam karir di pekerjaan manapun. Selain itu, cara peningkatan motivasi yang paling efektif adalah melalui peningkatan kecerdasan spiritual. Bila seseorang telah memiliki kecerdasan spiritual, pemahamannya tentang kehidupan dan makna bekerja akan meningkat. Kecerdasan spiritual ini ibarat sebuah baterai yang ada dalam diri seseorang. Ia dapat melakukan penambahan tenaga “baterai spiritual” ini secara mandiri dengan melakukan berbagai bentuk ibadah yang ditujukan hanya kepada Tuhan.

Kecerdasan spiritual pun berfungsi sebagai benteng penjaga dalam diri seseorang. Bila kecerdasan spiritual seseorang telah tinggi, hal ini akan melindunginya dari berbagai bahaya yang menantang dari lingkungan eksternal. Kecerdasan spiritual juga membuat seseorang memiliki batas-batas yang baik dalam berperilaku, bekerja, dan berinteraksi dengan orang lain. Orang yang memiliki kecerdasan sosial tinggi akan membentuk perilakunya agar sesuai dengan nilai-nilai mulia dalam ajaran agama yang dianutnya secara baik dan seimbang.

Pada kesempatan kali ini, Direktorat Pembinaan Pendidikan Khusus Dikdasmen Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia mempercayakan pada ACT Consulting untuk memberikan pelatihan kepada 50 orang peserta di Villa ratu bogor yang dilaksanakan pada tgl 23-25 Agustus 2019 (inclass & outdoor activity). Para peserta adalah pegawai pemerintah non pegawai negeri sipil (PPNPN) dalam direktorat tersebut. Acara dibuka langsung oleh Bapak Sugeng, Kepala Sub Bagian di Direktorat Pembinaan Pendidikan Khusus Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Republik Indonesia.

Pada Training Motivasi Pegawai Pemerintah Non Pegawai Negeri yang dilakukan dengan metode ESQ ini, kegiatan berlangsung pada tanggal 23-25 Agustus 2019 dengan dilakukan secara indoor dan outdoor. Peserta yang hadir berjumlah 50 orang pegawai. Acara berlangsung di Villa Ratu Bogor dengan dibuka oleh Bapak Sugeng selaku Kepala Bagian Direktorat Pembinaan Pendidikan Khusus Dikdasmen
Kemendikbud RI.

Training ini dipandu oleh Coach Abdul Harris selaku Trainer dan Dosen di ESQ Business School. Dengan didampingi oleh Trainer Ilham Nugraha. Turut mengiring acara, Direktur Humas ESQ Group, Hariyo Puguh. Pada acara ini juga dilakukan serah terima tanda mata dari ESQ sebagai rasa terima kasih atas kepercayaan yang diberikan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Training Top Leaders Enhancement untuk Jajaran Pejabat EVP dan VP Bank Rakyat Indonesia pada 4 Kelas Paralel di Agustus 2019

By News No Comments

Di tengah realita perlambatan ekonomi dunia dan gelombang massif perubahan yang terjadi karena reformasi industri 4.0 di berbagai bidang, industri perbankan menjadi salah satu lini yang bisa terkena dampak cukup besar.  Hal ini karena industri ini berkaitan dengan sektor finansial atau keuangan di sebuah negara, yang mengandalkan sejumlah mekanisme keuangan yang rawan terkena dampaknya. Salah satunya adalah sektor kredit perbankan yang dikucurkan ke berbagai industri yang ada. Hingga ke usaha kecil dan menengah yang telah sanggup melakukan ekspor impor.

Perlambatan ekonomi ini menyebabkan daya serap sebuah negara tujuan ekspor menjadi menurun. Nilai valuta asing terus meningkat. Sementara, sebagai produsen, industri manufaktur maupun beragam industri berbasis produksi lainnya, tidak dapat menghentikan proses produksi yang dilakukan. Bilapun penghentian produksi ini dilakukan, beragam dampak yang beresiko tinggi dapat terjadi. Hingga kemungkinan terbesar yang dapat terjadi adalah jatuhnya harga pasar dan terjadinya timbunan komoditas yang seharusnya dapat diserap oleh ekspor.

Ditambah oleh derasnya perubahan di berbagai industri akibat reformasi industri 4.0 yang merubah peta bisnis di berbagai sektor di bidang produksi dan jasa. Iklim bisnis kini mengalami perubahan dari hari ke hari, detik per detik. Berbagai rencana stratejik yang semula diterapkan untuk menghadapi prediksi perubahan dalam hitungan sejumlah tahun ke depan, kini menjadi usang hanya dalam hitungan bulan.

Perubahan keadaan ini muncul timbulnya VUCA (Volatility, Uncertainty, Complexity dan Ambiguity) di berbagai sektor kehidupan. Beragam perubahan ini pun bersifat tidak mudah diimbangi. Untuk itu memerlukan usaha gradual dari serangkaian top management untuk duduk bersama dan mengalami bimbingan bersama. Agar pemahaman yang sama bisa dipetik dan jajaran top management dapat bergerak dari halaman yang sama.

Untuk menghadapi persoalan yang pelik ini, yang harus bersiaga dan merumuskan langkah bersama untuk sejalan dalam melakukan strategi taktikal yang disusun dengan cepat dan progresif adalah pucuk pimpinan di industri perbankan. Diantara lini stratejik yang harus mendapatkan peningkatan kapabilitas atau enhancement program adalah jajaran Executive Vice President dan Vice Presidentnya.

Indonesia boleh berbangga bahwa Bank terbesarnya, Bank Rakyat Indonesia, memiliki inisiatif ini jauh sebelum Bank lainnya bergerak. Melihat realita ekonomi yang makin berada dalam keadaan turbulensi, perencanaan stratejik memang harus dilakukan dengan lebih fleksibel.

Untuk itu, Bank Rakyat Indonesia mempercayakan Training Top Leaders Enhancement Program mereka kepada ACT Consulting. Tema yang diberikan kepada Jajaran Executive Vice President (EVP) di Bank Terkaya di Indonesia ini adalah; “Becoming A Leader of Leaders : Pathway For Success”. Dengan diikuti oleh EVP BRI dari seluruh Indonesia, dalam dua kelas yang berbeda.

Sementara untuk jajaran pejabat Vice President (VP), tema yang diberikan adalah “High-Potential Leader : Accelerating Your Impact”. Dengan diikuti oleh banyak pejabat VP BRI dari seluruh Indonesia dalam dua kelas yang berbeda.

Keempat kelas Training yang dilangsungkan secara parallel ini dipimpin langsung oleh DR (HC) Ary Ginanjar Agustian dengan hadir langsung membawakan materi. Selain itu, sejumlah Expert dan member Board of Director ESQ Group juga turun langsung sebagai Coach dan Trainer untuk menyampaikan modul yang dibuat secara presisi untuk mencapai tujuan yang diinginkan oleh Bank Rakyat Indonesia ini.

Kegiatan ini terselenggara selama 3 hari pada tanggal  21-23 Agustus 2019 di Hotel Grandhika, Jakarta. Hadir langsung membuka event ini Direktur Human Capital PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, Ibu R. Sophia Alizsa dan Ibu Retno Wijayanti, Chief Learning Officer BRI Corporate University.

Jajaran Expert Coach dan Trainer dari ACT Consulting yang memandu Training ini adalah Direktur Training ESQ Group, Master Coach Iman Herdimansyah, Direktur ESQ Coaching Academy, Master Coach Arief Rahman Saleh, Direktur ESQ Neuro Linguistic Programming, Master Coach Bramanto Wibisono, serta Direktur ESQ Success Institute, Master Coach Muhammad Rhamdani.

Program Diklat Calon Hakim Terpadu Mahkamah Agung Republik Indonesia di Agustus 2019

By News No Comments

Lembaga peradilan adalah harapan masyarakat untuk mendapatkan keadilan, di tengah peliknya masalah kehidupan yang mendera dalam berbagai bentuk. Pada sosok Hakim, harapan tersebut dilabuhkan. Namun berbagai faktor yang ada dalam suatu kasus hukum dapat membuat proses peradilan berjalan dengan tidak sesuai dengan harapan semua pihak.

Perbedaan sudut pandang antara pihak yang melakukan tuntutan dan pihak yang mendapatkan tuntutan, bisa muncul dalam berbagai bentuk perselisihan fakta, masalah pertikaian, hingga berujung pada hasil yang dianggap tidak memuaskan bagi publik.

Kemudian, Hakim yang memegang tanggung jawab besar untuk memimpin proses peradilan yang tengah berlangsung, kemudian diterpa oleh berbagai tuduhan yang keji dari banyak sudut. Bahkan tak jarang, pers memberikan pandangan yang tidak adil kepada sosok para hakim ini.

Terlepas dari apakah masalah yang ditangani berupa permasalahan perdata atau pidana, peran  hakim dalam memimpin proses peradilan sangatlah krusial. Bila dilihat secara gradual dalam suatu kerangka penegakan hukum di sebuah negara, Hakim adalah sebuah peran yang sangat signifikan.

Peran jajaran hakim di masa depan akan menjadi lebih krusial lagi. Untuk itu perlu dilakukan peningkatan kecerdasan emosional dan spiritual agar jajaran Hakim Terpadu terutama dalam ruang lingkup Mahkamah Agung di Negara Republik Indonesia ini dapat meningkat kualitasnya. Selain itu, dengan adanya metode peningkatan kecerdasan emosional dan spiritual, kita bisa meningkatkan harapan akan munculnya sosok hakim yang memiliki karakter 7 budi utama yaitu; Jujur, Tanggung Jawab, Adil, Visioner, Disiplin, Kerjasama, dan Peduli.

Untuk meraih harapan yang tinggi tersebut, Mahkamah Agung menjatuhkan pilihan pada Metode peningkatan kecerdasan Emosional dan Spiritual dari ESQ Group . Kesempatan kepada ESQ untuk turut berkontribusi pada harapan mulia ini tertuang pada kegiatan Program Diklat Calon Hakim Terpadu Mahkamah Agung Republik Indonesia Angkatan III, Peradilan Umum,  Agama dan Tata Usaha Negara Gelombang 1 Seluruh Indonesia di Megamendung – Bogor, pada tanggal 25 Agustus 2019.

Kegiatan ini dibuka oleh Bapak Endang Suryadi, S.Sos, MA Kepala Bidang Program dan Kerjasama Pusdiklat Teknis Peradilan Mahkamah Agung Republik Indonesia. Modul disampaikan oleh Direktur Training ESQ Group, Master Coach Iman Herdimansyah, Direktur ESQ Neuro Linguistic Programming, Master Coach Bramanto Wibisono, Direktur ESQ School of Communication, Mater Coach Rendy Yusran, serta Trainer Muhammad Syaiful dan tim.

Seminar Meaning of Work Batch 1 PT Sari Husada Tbk di Agustus 2019

By News No Comments

Memiliki makna bekerja yang tepat, dapat mengubah pandangan seseorang mengenai makna hidupnya secara keseluruhan. Karyawan yang semula menganggap pekerjaannya sebagai beban, akan berubah sikapnya apabila ia telah mengetahui hakikat eksistensial apa yang sebenarnya telah ia berikan kepada masyarakat luas, dari pekerjaan sehari-hari yang dilakukannya.

Karyawan yang semula mengalami permasalahan produktivitas, akan memiliki motivasi untuk tumbuh dan berkembang bersama perusahaan. Ia akan memandang disiplin dan peraturan perusahaan sebagai bagian dari perkembangan kepribadiannya. Ia akan memahami bahwa beragam peraturan tersebut dibuat untuk membentuknya menjadi pribadi yang lebih baik. Agar ia bisa lebih berkontribusi secara tepat dan membantunya untuk meraih berbagai peluang dan kesempatan yang lebih besar di perusahaan tersebut apabila dipenuhi dengan sungguh-sungguh.

Banyak orang bekerja yang selama ini masih belum dapat memandang hidup secara dewasa. Masih bermain-main, masih tak tentu tujuan. Sekalipun telah berkeluarga atau memiliki anak-anak. Banyak yang menghabiskan waktunya dalam berbagai hal yang tidak memberikan hasil untuk jangka panjang. Padahal, sejatinya waktu yang diberikan Tuhan adalah sebuah bekal yang diberikan secara terus menerus, untuk dimanfaatkan sebagai lading bagi kehidupan selanjutnya yang bersifat abadi.

Waktu tak dapat dihentikan. Tanpa adanya pendewasaan diri melalui peningkatan makna hidup dan makna bekerja yang tepat, produktivitas dan pencapaian target bisa menjadi sebuah keprihatinan yang tidak bisa diubah secara gradual. Upaya untuk melakukan perbaikan di dalam perusahaan pun bisa menjadi tidak berdampak, walau telah dilakukan dengan berbagai metode dan program yang menghabiskan biaya besar.

Untuk itulah, PT Sari Husada Tbk sebagai produsen susu SGM dan Nutricia di Ciracas Factory, diikutsertakan dalam Seminar Meaning of Work dari ACT Consulting. Seminar ini diberikan dalam kegiatan Factory Meeting yang diikuti oleh 150 orang karyawan. Pada kegiatan ini, turun langsung Wakil Direktur Training ESQ Group, Coach Eka Chandra bersama Trainer Ilham Nugraha.

Neuralink dan OpenAI, Harapan Elon Musk Untuk Menyetarakan Kemampuan Otak Manusia Dengan Artificial Intelligence dan Menyembuhkan Berbagai Penyakit.

By Article No Comments

Elon Musk termasuk ke dalam sejumlah ahli IT yang menyatakan Artificial Intelligence sebagai ancaman bagi umat manusia. Namun alih-alih merasa terancam, ia menciptakan berbagai solusi dengan membentuk sejumlah perusahaan untuk dapat membuat teknologi AI menjadi terbuka bagi semua orang.

Ada dua perusahaan yang didirikannya hampir bersamaan, yaitu Open AI dan Neuralink. Ide dari keduanya berasal dari paham Transhumanism. Paham ini memiliki misi untuk melakukan transformasi dari kondisi manusia saat ini dengan menciptakan teknologi canggih yang disebarkan terbuka pada umum agar membuka kemungkinan dalam peningkatan kecerdasan dan kesehatan umat manusia.

Transhumanism, merupakan bagian dari Futurology, dimana Artificial Intelligence bersatu dengan Technological Singularity (TS). Makna dari Technological Singularity sendiri adalah peningkatan intelegensi super yang dilakukan secara sangat cepat melalui berbagai teknologi tercanggih.

OpenAI sendiri adalah perusahaan bentukan Elon Musk dengan Sam Altman, pendiri Y Combinator. Y Combinator adalah perusahaan IT yang menyediakan bimbingan dan pendanaan untuk berbagai startup yang potensial dari berbagai belahan dunia.

Pertanyaan yang mendorong terbentuknya perusahaan ini adalah apakah kita benar-benar akan membiarkan masyarakat dimasuki oleh perangkat lunak otonom dan agen perangkat keras yang detail operasionalnya hanya diketahui oleh segelintir orang saja? Jawabannya adalah tentu saja tidak. Pada bulan Juli 2019, Microsoft mengumumkan bahwa mereka akan berinvestasi 1 milyar dollar untuk mebantu idealisme OpenAI.

Dalam presentasinya di bulan Juli 2019, pada founder Neuralink menjelaskan mengapa perusahaan ini diperlukan oleh public. Mereka juga memberikan sejumlah penjelasan mengenai beragam inovasi yang dihasilkan oleh Neuralink sejak dibentuk pada tahun 2016.

Menurut President dari Neuralink, Max Hodak, perusahaannya didirikan dengan tujuan untuk memahami dan menangani kerusakan otak dengan perangkat Brain Machine Interface (BMI) yang dapat menyembukan berbagai penyakit otak. Selain itu, tujuan kedua adalah untuk mempertahankan dan meningkatkan fungsi otak, dengan melakukan simbiosis dengan artificial intelligence. Sementara, tujuan ketiga adalah untuk menciptakan masa depan yang lebih setara.

Mengapa tujuan ketiga ini dimunculkan? Kekhawatiran Elon Musk adalah bila kemampuan otak manusia dikalahkan oleh mesin artificial intelligence. Dengan penciptaan Neuralink ini, katanya, manusia bisa menciptakan kemampuan untuk mengatasi masalah tersebut.

Ide Neural Link ternyata semula berasal dari penemuan istilah Neural Lace. Neural Lace adalah lapisan digital diatas korteks dimana Neuroprostheticsian (ahli bedah otak) dapat menginterpretasi sinyal otak dan memungkinkan para penderita cacat untuk dapat mengendalikan lengan atau kaki buatan yang mereka kenakan.

Neural Lace ini dikatakan sebagai Lapisan ketiga (tertiary layer). Karena manusia telah memiliki sistem limbic (di dalamnya terdapat kebutuhan primer) sebagai lapisan pertama dan korteks serebri (bagian otak tempat berpikir, merencanakan) sebagai lapisan kedua. Lapisan tersier ini disebut juga sebagai digital super intelligence layer, yang saat ini masih terpisah dari manusia, karena kita menggunakan otak ketiga ini dengan bantuan alat berpikir seperti komputer, laptop, dan telepon.

Bagaimana penjelasan mengenai teknologi yang digunakan dalam Neuralink ini bermula sejak publikasi penelitian pada tahun 2003, dimana teknologi BMI telah dapat dideteksi. Pada saat itu digunakan simpanse untuk mendeteksi kecepatan berpikir. Hingga hampir tahun 2020 ini, kecepatan berpikir di lapisan tersier ini masih terbatas, karena kecepatan mengolah output masih dibatasi oleh keharusan untuk mengetik atau untuk berbicara pada perangkat cerdas yang kita miliki. Namun, kata Elon Musk, dengan adanya simbiosis antara otak dengan artificial intelligence, maka kecepatan ini akan menjadi lebih cepat.

Bagaimana cara kerja BMI? BMI bekerja dengan menempatkan elektroda berukuran micron di dalam otak. Elektroda ini dapat merekam action potentials yang dihasilkan oleh neuron yang saling berkomunikasi dengan melakukan neural firing antar sinaps, yang disebut sebagai spikes.

Pendirian Neuralink ini bukan tanpa sejarah sebelumnya. Salah satu pendiri, Dong Jin Seo atau yang sering disebut sebagai DJ Seo, adalah seorang penemu dari University of Berkeley. Dalam meraih gelar PhDnya, Seo menciptakan Neural Dust. Alat ini adalah sebuah peralatan berukuran kecil yang ditempatkan di syaraf otak yang dapat berkomunikasi dengan sistem syaraf dan memiliki kecerdasan untuk dapat memahami sinyal penyakit dan mampu untuk dapat menyembuhkan berbagai gejala penyakit tersebut dengan metode yang cerdas.

Dalam versi pertama N1 Sensor dari Neuralink, terdapat 10 ribu elektroda. Di dalam elektroda ini terdapat Threads, Robots, Electronics, dan Algorithms. Dalam rencana teknologi masa depan yang direncanakan oleh Neuralink, akan dilakukan penanaman modul diluar kepala manusia. Alat ini akan berkomunikasi secara nirkabel dengan benang elektroda fleksibel yang dipasang di dalam otak.

BMI yang digunakan untuk menyembuhkan berbagai penyakit atau mengatasi cacat tubuh, dilakukan dengan penempatan alat di bagian motor korteks, terutama di bagian somato sensory cortex. Cara kerjanya adalah dengan deep brain stimulation dalam metode closed loop therapies.

Penempatan benang elektroda fleksibel ini memungkinkan pelaksanaan metode closed loop therapies yang terdiri dari tiga proses yaitu; record -> decode -> stimulate. Jadi, saat ada pemicu eksternal, otak akan melakukan neural signal interpretation (interpretasi terhadap sinyal otak) yang menghasilkan informasi baru yang kemudian direkam. Setelah merekam data secara analog, benang elektroda yang terhubung secara nirkabel dengan N1 systems on Chips ini kemudian mengolah data tersebut menjadi informasi digital yang akan diolah untuk menghasilkan feedback tertentu ke otak dalam bentuk stimulasi.

Pada tahun 2020, Neuralink berencana untuk mulai diterapkan pada para pasien yang mengalami lumpuh total (quadriplegia) yang disebabkan oleh cedera yang terjadi pada sumsum tulang belakang (spinal cord) urutan C1-C4. Teknologi yang dibuat Neuralink dikategorikan oleh DR Matt Mc Dougal, seorang ahli bedah syaraf di Neuralink, sebagai Fully Interface Neuron Bio Compatible Hermetic Packaging. Atau perangkat kedap udara yang ditanamkan di neuron (syaraf otak) yang bersifat kompatibel dengan kondisi biologis manusia, yang dapat melakukan interaksi secara penuh dalam berbagai aspek.

Ada sejumlah hal yang menjadi penyebab mengapa alat ini harus dipasangkan sebagai implant di otak, menurut pendiri Neuralink, yaitu agar dapat beroperasi secara nirkabel (completely wireless), bertahan seumur hidup (decades for lifetime), menggunakan gelombang sederhana (practical bandwith), dan dapat digunakan di rumah tanpa tergantung pada peralatan rumah sakit.

Data Survei Yang Menginspirasi Reformasi Regulasi Bisnis Hingga Meningkatkan Rangking Ease of Doing Business Indonesia 2018

By Article No Comments

Setiap perusahaan yang menjalankan usahanya dengan baik dan memenuhi standar etika bisnis memiliki peran untuk membangun dan memperbaiki keadaan perekonomian di tanah air.  Dengan membaiknya keadaan bisnis, maka ekonomi negara pun akan terus membaik. Untuk itu dalam penyusunan regulasi, pemerintah tampak turut mempertimbangkan hasil survey berbagai lembaga dunia yang telah meneropong kiprah yang dilakukan para CEO di Indonesia di tahun berjalan dan tahun sebelumnya.

Tulisan ini diturunkan dengan menganalisa hasil data yang didapatkan dari data World Bank Doing Business di tahun 2018 dan 2019 dengan membandingkan pada langkah dan kondisi  yang dilakukan dan direncanakan oleh para pengusaha (CEO Indonesia) di tahun 2017 yang tergambar dari hasil survey tahun 2017 dari Oxford Business Group. Lembaga ini  melakukan survey kepada para CEO dari berbagai perusahaan internasional, lokal dan swasta di Indonesia.

Di tahun 2017, Oxford Business Group meninjau keadaan ekonomi yang tengah berlangsung di Indonesia dengan melibatkan 38% respondennya berasal dari perusahaan internasional,  51% persen responden merupakan perusahaan lokal, dan 89% perusahaan yang mengikuti survey adalah perusahaan swasta. Hasil survey ini memperlihatkan bahwa hampir 92% dari para CEO di Indonesia yang menjadi responden merasa positif atau sangat positif mengenai kemajuan iklim bisnis yang ada di Indonesia.

Hasil survey ini memperlihatkan bahwa kekhawatiran utama para pengusaha di Indonesia ada pada 3 hal, yang berupa birokrasi, sumber daya manusia, dan biaya modal (costs of capital). Kekhawatiran terbesar berada pada masalah birokrasi, yang dirasakan oleh hampir separuh dari seluruh responden. Tepatnya ada 47% dari para CEO di Indonesia yang khawatir pada masalah ini.

Sementara, di urutan kedua, masalah sumber daya manusia berada di urutan kedua dengan persentase sebanyak 43% dari para CEO yang merasakannya. Masalah utama yang dirasakan di sektor sumberdaya manusia adalah tingginya permintaan untuk para ahli di bidang teknik, keuangan, kesehatan dan informatika. Sementara masalah biaya modal hanya berada di urutan ketiga dengan kekhawatiran hanya dirasakan oleh 10% saja dari para CEO di Indonesia.

Bila hal ini disingkronkan dengan data lain lembaga lain seperti dari Bank Dunia, berbagai kekhawatiran ini tampak dijawab oleh Pemerintah di tahun selanjutnya dengan meningkatkan dukungan terhadap dunia bisnis dengan dilakukannya sejumlah kebijakan untuk mendukung perkembangan bisnis di tanah air.

Lembaga di bawah Bank Dunia yang bernama Doing Business ini, meneropong bahwa terjadi reformasi regulasi berupa penurunan biaya untuk pembuatan perseroan terbatas di Jakarta dan Surabaya di tahun 2018, kemudahan dalam  mendapatkan kredit, mendapatkan sambungan listrik dan adanya tax amnesti dalam pembayaran pajak, adanya perlindungan terhadap investor minoritas, dan kemudahan dalam perdagangan lintas batas dengan dibentuknya sistem penagihan tunggal elektronik untuk kebijakan impor.

Beragam reformasi yang dilakukan ini mendatangkan dampak yang sangat positif terhadap kondisi bisnis di Indonesia. Sebagaimana terlihat dalam indeks kemudahan dalam melakukan bisnis di Indonesia yang berada di peringkat ke 91 dari ratusan negara di dunia di tahun 2017, yang kemudian meningkat ke posisi ke 71 di tahun 2018. Namun terjadi penurunan di tahun 2019 ini sebanyak dua peringkat ke posisi ranking 73.

Mungkin sekali hal ini terjadi karena di tahun 2018, tidak banyak terdapat reformasi regulasi dan birokrasi di bidang bisnis. Seperti ditampilkan oleh Doing Business, hanya terdapat reformasi dalam hal kemudahan pendaftaran properti, kemudahan memulai bisnis dengan pendaftaran jaminan sosial, dan dibuatnya sistem terkomputerisasi data untuk memudahkan akses pebisnis mendapatkan informasi kredit. Hanya 3 langkah yang direformasi di tahun 2019 dibanding dengan 6 langkah di tahun 2018.

Dalam laporan yang dieditori oleh Patrick Cooke dari Oxford Business Group untuk regional Asia, termuat sejumlah data seperti bahwa walaupun di tahun 2017 para CEO memiliki kekhawatiran terhadap ketidakpastian keadaan politik dan seringnya terjadi perubahan kebijakan, namun secara umum para CEO di Indonesia memiliki pandangan yang positif. Sehingga kemudian para 40% dari para CEO ini menyatakan bahwa mereka akan melakukan investasi modal. Dari data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) terdapat gambaran bahwa telah terjadi penanaman modal langsung (foreign direct investment/ FDI) dalam sejumlah sektor bisnis di tanah air,  yaitu pada industri permesinan dan elektronika, dan pada urutan kedua pada industri kertas dan percetakan. Sementara terjadi juga peningkatan volume investasi di sektor farmasi dan pertambangan.

Dalam laporan hasil survey yang dibuat oleh Oxford Business Group ini, hal utama yang mendorong semua investasi asing ini adalah karena meningkatnya konsumsi rumah tangga di masyarakat dan di sektor swasta seperti properti, infrastruktur, energi dan manufacturing. Sementara yang masih dianggap sebagai momok yang menakutkan adalah adanya resiko eksternal berupa kebijakan moneter Amerika Serikat yang berpengaruh terhadap tingkat inflasi,  yang dapat membuat perusahaan bersikap lebih ketat dalam sektor keuangan mereka.

Sementara, juga terjadi banyak dukungan pemerintah dari data yang diberikan oleh Kepala Bapennas (dalam hasil survey dari oxford business group) bahwa di tahun 2017  pemerintah melakukan perencanaan untuk memfokuskan pembangunan pada enam sektor untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, yaitu pada sektor industri pemrosesan, pertanian, perdagangan, informatika dan komunikasi, serta sektor konstruksi dan pelayanan keuangan.

Berbagai langkah yang dilakukan pemerintah ini kemudian menghasilkan peningkatan perbaikan pada harga komoditas dan berlanjutnya investasi di sektor energi, yang kemudian membantu pemerintah dalam melakukan pendanaan dalam berbagai proyek infrastruktur yang memiliki dampak jangka panjang.

Namun para pengusaha masih merasakan bahwa besarnya investasi yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia ini memiliki dampak yang tidak banyak menstimulasi perbaikan kondisi dalam sektor bisnis yang mereka jalani. Namun hal ini bisa saja terjadi karena permasalahan sampling yang tidak merata diantara sejumlah sektor bisnis yang menjadi responden survey. Hasil yang tergambar adalah bahwa peran pemerintah dirasakan masih terbatas. Hingga 54% responden menyatakan bahwa sektor bisnis mereka hanya mendapatkan dukungan pemerintah sebanyak 20% saja.

Namun hal ini dibarengi dengan sikap bijak para pengusaha yang menyatakan bahwa dukungan terbaik yang dapat diberikan pemerintah adalah dalam hal perbaikan birokrasi. Hingga kemudian hal ini ditanggapi pemerintah secara responsif dengan melakukan reformasi birokrasi secara massif dalam perbaikan regulasi dan perbaikan teknologi informatika untuk memajukan pelayanan public yang dapat mendukung kemajuan bisnis.

Hal lain yang amat berpengaruh pada kondisi bisnis adalah keterbukaan sistem yang tergambar pada peningkatan level transparansi berbisnis. Dengan data tergambar pada bagan di bawah ini. meningkatnya transparansi ini membantu untuk menarik investor dan menurunkan biaya peminjaman, serta meningkatkan kepercayaan investor pemberi pinjaman karena mereka dapat melihat langsung pada data keuangan korporasi yang dipersembahkan secara terbuka. Sebagaimana tuntutan yang harus dipenuhi perusahaan untuk meningkatkan level kepatuhan mereka terhadap Good Corporate Governance.

Marwan Lahoud, Keturunan Arab Yang Berperan Strategis Dalam Industri Pertahanan Perancis

By Article No Comments

Lahir pada tahun 1966 di Lebanon, Marwan Lahoud kemudian pindah ke Perancis pada tahun 1982 mengikuti keluarganya saat Libanon dilanda konflik. Namun ia sempat bergabung sebagai bagian dari Pasukan Sementara PBB di Libanon selama satu tahun pada saat kelas tiga di sekolah menengah.

Pada tahun 1984, Marwan Lahoud mulai belajari di Ecole Polytechnique pada usia 18 tahun. Permintaannya untuk menjadi warga negara Perancis diterima berkat dukungan Philippe Seguin, Menteri Sosial Perancis saat itu. Hal ini memungkinkan Marwan Lahoud untuk berabung dengan Korps De L’armementb ketika lulus Politeknik. Saat itu ia memilih Sekolah Aeronautika dan Antariksa Nasional untuk pelatihannya sebagai insinyur persenjataan.

Perjalanan karir Marwan Lahoud terus merayap naik. Di awal, ia menjadi kepala pusat perhitungan Landes Test Center di Delegasi Umum untuk Persenjataan Perancsi, pada tahun 1989. Kemudian ia memegang tanggung jawab untuk menangani berbagai proyek untuk merenovasi fasilitasn pengujian dan koordinasi investasi.

Pada tahun 1994, ia memegang peran dalam Layanan Teknis Sistem Rudal Taktis. Lalu naik lagi karirnya menjadi Wakil Direktur Rudal dan Ruang Angkasa. Pada akhir 1995, Marwan Lahoud diangkat menjadi Penasihat Urusan Industri, Penelitian dan Persenjataan bagi Menteri Pertahanan Charles Millon.

Pada tahun 1998, Marwan Lahoud direkrut oleh Aerospatiale. Disana ia menjadi Direktur Pengembangan. Di Juni 1999, ia diangkat sebagai Wakil Direktur untuk Koordinasi Strategis dan Wakil Direktur untuk Urusan Militer. Pada tahun 2000, ia menegosiasikan merger dengan Matra, yang kemudian menjadi rintisan pembentukan EADS (European Aeronautics Defence and Space –cikal bakal Airbus).

Dengan dibentuknya EADS pada Juli 2000, Marwan Lahoud diangkat sebagai Wakil Presiden Senior untuk bagian Merger dan Akuisisi. Dalam posisi ini ia melakukan penciptaan Airbus, MBDA (perusahaan persenjataan yang menciptakan berbagai missil dan rudal Perancis), dan Astrium (produsen pesawat luar angkasa perancis). Pada tahun 2003, di usia 36 tahun, ia menjadi Presiden dan CEO MBDA.

MBDA adalah pengembang dan produsen rudal dan missil yang beroperasi di Perancis, Italia, Inggris, Jerman, Spanyol dan Amerika Serikat. Pada tahun 2003 tersebut, perusahaan ini memiliki 10 ribu karyawan. Pada tahun 2011, MBDA memiliki omzet 3 Milyar Euro dan menghasilkan lebih dari 3000 rudal. Bekerjasama dengan 90 angkatan bersenjata dari berbagai negara di dunia, omzet MBDA kemudian mencapai 10,5 Milyar Euro.

Pada tahun 2012, Marwan Lahoud diangkat sebagai Direktur Pelaksana EADS Perancis, sambil mempertahankan posisinya sebagai Direktur Strategis. Bila dirangkum, Marwan Lahoud telah membesarkan grup Airbus sejak tahun 2007 hingga 2017. Pada tahun 2017, ia memegang peran sebagai Chief Strategy and Marketing Officer di Airbus.

Mrsool App Pembelian dan Pengiriman Barang yang tengah Merajai Arab Saudi meraih nilai transaksi 3,7 Trilyun rupiah (1 bilyun Saudi riyal) di tahun 2018

By Article No Comments

Sebelum menjadi CoFounder MrSool, Said Al Misri di suatu siang memikirkan tentang sebuah ide. Solusi untuknya bisa memenuhi berbagai kebutuhan yang diminta oleh keluarganya tanpa harus meninggalkan kantor dan kehilangan waktu bekerja.

Saat itu, Said mulai memiliki ide tentang pembuatan aplikasi online. Ia mengemukakan idenya tersebut pada beberapa kawannya yang memiliki keahlian dalam pembuatan aplikasi online.  Tak lama, Said Al Misri mulai menyusun proposal bisnis untuk idenya tersebut

Salah satu kawannya adalah Al Sanad. Awalnya ia menyampaikan keberatannya, karena sebelum ide tentang MrSool lini, Al Misri pernah datang padanya dengan beberapa ide tentang aplikasi online juga, yang dianggap Al Sanad tidak akan bisa berhasil. Namun kemudian ia mengusulkan sejumlah ide untuk memperbaiki ide yang dimiliki Al Misri tentang aplikasi MrSool ini.

Tak lama dari saat itu, pada tahun 2015 MrSool diluncurkan. Di tahun 2017, MrSool telah memiliki jumlah kurir mencapai 80 ribu orang. Di Appstore pun aplikasi ini telah mendapatkan rangking 4.8 dari skala 5, dan masuk dalam 100 aplikasi yang paling aktif digunakan di seluruh dunia.

Di tahun 2019, MrSool telah memiliki 4 juta pengguna yang telah mendaftarkan diri di aplikasi ini. bahkan jumlah transaksi  yang tercatat selama setahun terakhir telah menyentuh angka 1 milyar Saudi Riyal atau setara denga 3,7 Trilyun Rupiah.

MrSool memiliki pendekatan yang personal. Berbeda dengan yang aplikasi yang sama  dalam Uber. Bahkan kepopuleran MrSool di Arab Saudi jauh mengalahkan aplikasi sosial media terbesar di dunia, Facebook, di negara itu. Sukses di Arab Saudi, MrSool telah merencanakan untuk merambah negara lain di kawasan teluk dan Jazirah Arab.

Hal ini terutama karena iklim interaksi terbatas yang merupakan budaya di negara tersebut. Dalam keterangannya, Said Al Misri menyampaikan bahwa para wanita dan ibu-ibu di Saudi dapat menganggap bahwa para kurir MrSool adalah saudara-saudara mereka yang akan membawakan apa yang mereka beli melalui App, ke tempat mereka berada. Apakah itu di rumah, kantor, atau sekolah.

Hal ini membuat para suami, kakak, adik, ayah atau paman dari para perempuan di Saudi tidak lagi terbebani oleh permintaan istri, ibu, anak, atau saudara perempuan mereka untuk membelikan sesuatu yang tengah mereka butuhkan. Istimewanya, karena sifatnya yang on demand, aplikasi ini menyediakan layanan delivery langsung. Hampir sama dengan gabungan antara layanan gomed, gomart, gosend dan gofood di aplikasi Gojek atau Grab di Indonesia.

Intinya, beragam hal bisa diantar oleh Kurir MrSool ke tempat anda di kawasan Arab Saudi dengan satu app. Bahkan app ini dapat membelikan Anda beberapa order sekaligus, sehingga tidak perlu melakukan banyak pesanan dan menghabiskan beberapa kali ongkos kirim.  Hal ini karena pendekatan personal yang dimiliki oleh MrSool di dalam aplikasinya. Lebih personal dari sekedar membuat ceklist pada pilihan barang atau makanan yang ada di dalam suatu app, seperti yang masih harus kita lakukan di app transportasi online yang saat ini kita gunakan di Indonesia. Mungkinkah aplikasi online dalam negeri dapat meniru kunci kesuksesan MrSool ini juga?

Perkuat Nilai, Perkuat Sinergi Sebagai Upaya Kemandirian Industri Maritim dan Energi Berkelas Dunia

By News No Comments

Sejak tahun 2018, PT PAL Indonesia telah menggandeng ACT Consulting untuk mendampingi penguatan program culture roadmap. Sejumlah kegiatan telah dilakukan dalam upaya perbaikan budaya perusahaan guna ketercapaian visi perusahaan untuk menjadi perusahaan konstruksi di bidang industri maritim dan energi berkelas dunia.

Kegiatan penguatan culture roadmap PT PAL Indonesia (Persero) diawali dengan adanya pengukuran tingkat kesehatan budaya organisasi, hingga dilanjutkan dengan pembentukan budaya atau tata nilai baru perusahaan oleh manajemen. Adapun tata nilai baru yang menjadi pemacu semangat di PT PAL Indonesia (Persero) adalah SHIP (Synergy, Hearcentered, Innovative, Performance).

Setelah didapatkan tata nilai yang baru, pembentukan motor penggerak perubahan “Change Leader dan Change Agent” membuat berbagai inisiatif perubahan semakin efektif, kreatif dan berwarna. Tak kurang dari 19 change leader serta 80 change agent siap menjadi motor penggerak tertanamnya tata nilai dan budaya perusahaan yang baru.

Komitmen segenap manajemen untuk menciptakan budaya perusahaan yang mendukung ketercapaian visi perusahaan selaras dengan dukungan penuh Direktur Utama PT PAL Indonesia (Persero) Bapak Ir Budiman Saleh, M.S., Ph.D serta arahan yang intensif dari Direktur SDM dan Umum PT PAL Indonesia (Persero), Ibu Etty Soewardani, S.H dalam menampung aspirasi perubahan budaya perusahaan.

Peran tata nilai dan budaya yang baru telah menjadi pemantik semangat bersinergi serta inovasi menguatkan peran PT PAL Indonesia (Persero) dalam mewujudkan kemandirian industri pertahanan dan keamanan matra laut dibuktikan dengan telah suksesnya PT PAL Indonesia (Persero) dalam membangun kapal selam pertama karya anak bangsa maupun melalui penguasaan teknologi seperti pembuatan Kapal Rumah Sakit, Kapal Cepat Rudal, hingga produk energi kebanggaan nasional juga telah dilakukan oleh PT PAL Indonesia (Persero) guna menjadi pemimpin pasar global.

Disiapkan oleh : Departemen Humas PT PAL Indonesia (Persero) untuk website ACTConsulting.co

Asesmen Kompetensi Manajerial Pejabat Eselon 3 Kabupaten Banyuwangi di Awal Agustus 2019

By News No Comments

Kegiatan Asesmen Kompetensi Manajerial dilaksanakan pada tanggal 7-8 Agustus 2019 oleh Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Banyuwangi. Dalam kesempatan kali ini, Tim ACT Consulting dipimpin oleh Rizka Gani Lukman, M.Psi, Psikolog.

Dalam Asesmen Kompetensi Manajerial ini, 41 orang pegawai eselon 3 di Kabupaten Banyuwangi mengikuti dengan serius dan sungguh-sungguh. Dalam Asesmen Kompetensi Manajerial ini sejumlah hal yang diukur adalah kemampuan berpikir, kemampuan mengelola diri, serta kemampuan mengelola orang lain.

Berbagai kemampuan ini diprediksi menggunakan berbagai alat ukur psikologi yang dimiliki oleh ACT Consulting. Karena kompleksitas tingkat pengukuran yang dilakukan tersebut, memerlukan waktu hingga dua hari dalam pelaksanaannya.

Sejumlah unsur dari kemampuan berpikir yang diukur antara lain tingkat kemampuan analisa, fleksibilitas berpikir, kemampuan inovasi, dan pemikiran konseptual dari para pegawai Eselon 3 di Kabupaten Banyuwangi ini.

Sementara, dalam kemampuan mengelola diri, sejumlah poin yang harus dimiliki oleh para ASN ini adalah; kemampuan adaptasi terhadap perubahan, inisiatif, integritas, pengendalian diri, komitmen organisasi, keuletan, serta semangat berprestasi.

Unsur lain yang juga diukur dalam kemampuan manajerial ini adalah kemampuan untuk mengelola orang lain, yang didalamnya terdapat sejumlah aspek seperti; kepemimpinan, kerjasama, mengembangkan orang lain, dan kemampuan membimbing.

Berbagai keterampilan manajerial ini merupakan unsur yang perlu dikembangkan pada para aparat sipil negara. Terutama karena di level eselon 3 ini para pegawai memiliki peran manajerial yang berpengaruh dan signifikan dalam upaya Pemerintah Kabupaten Banyuwangi untuk mengembangkan daerahnya dan mempertahankan prestasi sebagai Kabupaten Terbaik di Indonesia dalam sejumlah aspek penilaian.

Menurut sumber dari Liputan6.com, penghargaan terbaru yang diterima oleh Bapak Azwar Anas selaku Bupati Banyuwangi adalah meraih predikat kabupaten terbaik dalam hal layanan sistem pemerintahan berbasis elektronik (SPBE) oleh Kementerian Pendayagunaan dan Administrasi Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB). Pada evaluasi SPBE ini Banyuwangi mendapatkan indeks sebesar 3,43 dari skala 5 atau yang tertinggi di kategori Kabupaten seluruh Indonesia. Penghargaan ini telah diberikan langsung oleh Wakil Presiden Republik Indonesia, Yusuf Kalla pada tanggal 28 Maret 2019.

Berkat berbagai peningkatan layanan kepada masyarakat yang datang dari inovasi di bidang teknologi digital tersebut, berbagai kampung yang ada di Banyuwangi kini telah menerapkan layanan yang Smart. Hingga muncul istilah Smart Banyuwangi.