Skip to main content
Tag

Konsultan Budaya

training spiritual revival, bank indonesia, sespibi, sekolah pimpinan bank indonesia, act consulting, ary ginanjar agustian

Training Spiritual Revival di Sekolah Pimpinan Tinggi Bank Indonesia (SESPIBI) angkatan XXXIV di 2019

By News No Comments

DR (HC) Ary Ginanjar Agustian pada hari Jumat tanggal 22 Maret 2019 ini tengah memberikan arahan dan motivasi dalam program Spiritual Revival Bank Indonesia. Training ini diberikan untuk 25 Orang para Calon Direktur di Bank Indonesia dalam Program SESPIBI (Sekolah Pimpinan Tinggi Bank Indonesia Angkatan XXXIV 2019).

Program Spiritual Revival ini berlangsung pada 22 dan 25 Maret 2019. Training ini langsung dipandu Founder ESQ Group, DR (HC) Ary Ginanjar Agustian dan Direktur ESQ Training, Coach Iman Herdiansyah serta ditemani Asisten Trainer Saiful. Training dilaksanakan di Ruang Cut Nyak Dien, Gedung D, Institut Bank Indonesia di Jakarta.

Dengan meningkatkan kemampuan di bidang spiritualitas, banyak hal positif yang dapat dicapai. Antara lain, peningkatkan integritas dalam pelaksanaan pekerjaan. Hal ini sangat penting, karena dalam industri perbankan, kepercayaan masyarakat amat bergantung pada kekokohan Integritas lembaga keuangan. Dalam hal ini, Bank Indonesia menyimpan harapan dari seluruh rakyat Indonesia untuk dapat mewujudkan kestabilan ekonomi, dan kemakmuran bagi seluruh rakyat dari berbagai golongan.

Untuk mendapatkan bantuan mengenai cara membentuk karakter para pegawai dan pimpinan hingga dapat mengakselerasi perubahan yang kompetitif di organisasi Anda dengan peningkatan kecerdasan emosional dan spiritual, ACT Consulting memiliki langkah-langkah dan metodologi yang diperlukan. Hubungi kami via email di info@actconsulting.co atau telepon ke 0821-2487-0050 (Donna).

supervisory development program, bank syariah mandiri, act consulting

Supervisory Development Program Bank Tabungan Negara Batch 4 di 2019

By News No Comments

Supervisory Development Program Batch ke 4 tengah dilaksanakan oleh ACT Consulting untuk Bank Tabungan Negara. Training ini diberikan kepada para supervisor untuk dapat menjadi pemimpin yang lebih baik di level yang terdekat dengan pelanggan.

Training ini diberikan oleh Coach Hasan Basri dan Trainer Bayu Yudha Pribadi. Training ini dilaksanakan pada tanggal 22-23 Maret 2019. Tempat pelaksanaannya adalah di Learning Center Bank Tabungan Negara, Tebet, Jakarta

Bank Tabungan Negara adalah salah satu Bank tertua di Indonesia, yang memiliki kedudukan cukup kuat di masyarakat. Di saat sejumlah Bank harus kolaps dan melakukan merger, Bank ini dapat terus bertahan dengan dukungan kredit yang kuat dari para nasabahnya.

Bank yang besar dengan kepercayaan masyarakat di sektor kredit perumahan ini, kini telah menjadi salah satu dari lima Bank di Indonesia yang memiliki asset terbesar di tahun 2018.

Memiliki sejarah yang baik di masyarakat, Bank Tabungan Negara tengah meningkatkan peluangnya di tengah persaingan dunia perbankan dengan teknologi finansial daring (online). Beragam inovasi yang ditunggu masyarakat tengah disiapkan Bank Tabungan Negara sebagai solusi dari berbagai kesulitan finansial. Seperti apakah inovasi layanan yang disiapkan Bank Tabungan Negara? Kita tunggu tak lama lagi.

Untuk mendapatkan bantuan mengenai cara membentuk karakter para pegawai dan pimpinan hingga dapat mengakselerasi perubahan yang kompetitif di organisasi Anda, ACT Consulting memiliki langkah-langkah dan metodologi yang diperlukan. Hubungi kami via email di info@actconsulting.co atau telepon ke 0821-2487-0050 (Donna).

carlos slim, service society, act consulting

Carlos Slim, Terkaya di Amerika Latin dengan Filosofi Service Society dan Leverage Teknologi

By Article No Comments

Carlos Slim lahir di Meksiko di tahun 1940. Ayahnya adalah keturunan Lebanon yang pindah ke Meksiko di usia 14 tahun. Sementara, untuk Carlos sendiri, umur itu adalah usia dimana ia mulai berinvestasi untuk pertama kalinya. Dengan uang 500 pesos, ia membeli 30 lembar saham di sebuah Bank dimana ayahnya juga memiliki saham.

Selanjutnya, Carlos mengaku banyak dianugerahi keberuntungan, dalam hidup dan dalam bisnis. Selesai kuliah, Carlos langsung bekerja sebagai trader saham. Berhasil memiliki portofolio investasi yang baik, ia mulai membesarkan Investora Bursatil, sebuah perusahaan investasi miliknya sendiri.

Berkat dana yang terus berkembang, di tahun 1960an ia memulai berbagai bisnis dan mendirikan fondasi bagi konglomerasi bernama Groupo Carso. Pertama ia membeli sebuah perusahaan minuman ringan, lalu ia memulai usaha di bidang properti dengan mendirikan perusahaan sendiri.

Di tahun 1970, ia telah memiliki usaha di bidang konstruksi, minuman ringan, percetakan, real estate, industri botol, dan bidang pertambangan. Tak memakan waktu lama, ia juga mengembangkan bisnis ke bidang spareparts, aluminium, penerbangan, industri kimia, rokok, industri manufaktur kabel, kertas dan pengemasan, industri ekstraksi tembaga dan mineral, industri ban, industri semen, bidang retail, hotel, distribusi minuman, telekomunikasi, dan layanan finansial seperti asuransi, investasi, dana pensiun, dan lain-lain.

Filosofi dan Tips Carlos Slim dalam Menjalankan Bisnisnya

Carlos mengaku menjalankan bisnisnya dengan melihat profil dari masing-masing bisnis sebelum melakukan pendirian suatu usaha atau mengakuisisi suatu perusahaan. Ia melihat profil dari para eksekutifnya, profil bisnis yang ingin dibelinya, dan melihat seperti apa gambaran devidennya tiap 3 bulan. Metode yang sama ia gunakan dalam memenej semua bisnis yang ia miliki, hingga saat ini.

Carlos melihat bahwa ia dapat melakukan ekspansi dari semua bisnisnya karena ia selalu memiliki filosofi Service Society atau pandangan bisnis sebagai komunitas pekerja yang melayani masyarakat yang lebih besar.

Carlos Slim selalu menerima tantangan sebagai suatu hal yang bersifat tetap. “Accept change constantly”, katanya.

Ia juga memandang bahwa semua perusahaannya dapat berjalan dengan baik karena yang dapat ia lakukan adalah mendorong orang-orang terbaik untuk melakukan berbagai hal dengan cara dan metode yang benar. “Making the best people doing the right thing“, demikian tutur Carlos dalam suatu interview di Milken Institute di tahun 2018.

Orang kelima terkaya di dunia di tahun 2019 ini juga mengaku memiliki rasa ingin tahu yang besar. Ia dapat menjalankan bisnisnya dengan sangat baik karena memiliki minat di banyak area ekonomi yang berbeda-beda. “Curiosity, make interest in many economic area”, kata Carlos Slim.

Menurut Carlos Slim, keberhasilannya bukan hanya dari genetis, tapi gabungan dari pendidikan, pelatihan, pengalaman dan berbagai pekerjaan sebelumnya yang pernah dijalaninya.

Carlos Slim terkenal sangat rendah hati. Karena ia memilih untuk itu. Saat dinobatkan menjadi orang terkaya di dunia pada tahun 2010-2013, ia tidak menjadi sombong. Bahkan, ia mengaku tidak memiliki perasaan apa-apa. Biasa saja, katanya. Tidak ada yang berubah, dan ia tidak merasakan suatu hal yang istimewa. Sementara, banyak orang yang mengidamkan posisi tersebut, hingga menghalalkan segala cara untuk memiliki gelar tersebut.

Konglomerat besar di Amerika latin ini mengatakan keberhasilannya berasal dari rasa cinta yang dimilikinya dalam bidang investasi dan dorongan yang kuat untuk mengembangkan beragam aktivitas ekonomi. Ia mengatakan bahwa, keadaan amatlah penting, dan menentukan bagaimana suatu bisnis akan dapat berjalan.

Kegagalan, dilihat Carlos sebagai hal yang harus dialami, namun sekecil mungkin, dan sesedikit mungkin. Belajarlah dari kesalahan, tapi lebih baik bila belajar dari kesalahan orang lain, sebelum terjadi pada kita.

Salah satu investasi Carlos Slim yang disukai publik Amerika Serikat adalah pembelian yang dilakukannya dengan membeli Harian New York Times. Saat ditanya mengapa membeli bisnis media yang tengah terus turun keadaanya? Carlos mengatakan bahwa kita harus memisahkan antara bisnis kertas dan bisnis konten berita. Bisnis kertas terus turun, sementara bisnis konten berita akan terus berkembang, dan dapat terus berkembang dengan berbagai teknologi yang ada.

Pandangan Carlos Slim Tentang Kondisi Dunia Saat Ini

Saat ditanya oleh pewawancara dari Milken Institute tentang kondisi dunia saat ini, Carlos Slim mengatakan bahwa pandangannya bukan positif atau negatif. Tapi, semua hal harus dilihat dari realita yang terjadi, katanya.

Masyarakat barat telah melakukan begitu banyak tindakan politik yang menghabiskan biaya, kata Carlos. Berbagai langkah kesejahteraan sosial dilakukan dengan kondisi yang tidak sustainabel, katanya. Banyak negara yang akan bangkrut dalam memberikan tunjangan pensiun, katanya.

Secara kekuasaan yang bersifat monolithic, kata Carlos, Eropa juga harus mulai membuat sejumlah langkah perubahan struktural, katanya. Permasalahan sosial begitu tinggi. Begitu banyak dewasa muda di Eropa yang menganggur, katanya, bahkan mencapai lebih dari 50% populasi, dan mereka ditanggung pemerintah dengan memberikan sistem jaminan kesejahteraan sosial.

Menurut Carlos Slim, pemerintah di negara-negara barat harus mulai meningkatkan pendapatan mereka, dan hal ini harus dilakukan bukan dengan meningkatkan pajak, katanya. Karena hal ini akan membuat rakyat menjerit. Pemerintahan barat harus mulai menjual aset yang mereka miliki kepada swasta dan publik, kata Carlos. Hal ini akan menurunkan banyak hal yang semula terbuang sia-sia. Agar berbagai sektor infrastruktur publik dapat dikelola oleh swasta, katanya. Pemerintah barat juga dinilainya harus mulai melakukan investasi di sektor publik atau berbagai bentuk kerjasama yang meningkatkan kepemilikan pemerintah dalam sejumlah usaha yang tingkat keuntungannya tinggi.

Carlos Slim juga menyampaikan bahwa pemerintah barat harus mulai mempertimbangkan untuk meninggikan usia pensiun. Caranya dengan mengurangi jumlah hari kerja dan jam kerja, menjadi 3 hari kerja per minggu, dengan total jam kerja hanya 18 jam, katanya. Dengan cara ini, para pekerja dapat tetap aktif dan memiliki pendapatan, namun dengan beban yang tidak memberatkan baginya. Mereka akan dapat memiliki jam ekstra dan hari ekstra untuk melakukan berbagai aktivitas di bidang budaya dan melakukan travelling, untuk menikmati waktu yang masih dimiliki.

Beragam ekspansi bisnis yang dilakukan Carlos Slim harus bisa dipelajari
oleh banyak orang di negara kita. Namun Anda bisa saja memiliki kesulitan atau masalah di beberapa sisi seperti budaya dan penerapan disiplin pencapaian target. Bila itu masalahnya, bagi para Leaders di Organisasi Anda, dapat mengikuti program Transformational Leadership dari ACT Consulting dengan klik di link ini.

Untuk melakukan perkembangan mendasar di organisasi dan korporasi Anda seperti yang dilakukan Carlos Slim di Groupa Carso, Anda dapat mempelajari cara membangun budaya perusahaan dengan klik disini.
Anda juga dapat mempelajari cara menciptakan strategi yang tepat untuk perusahaan dengan klik disini.

Untuk mendapatkan bantuan mengenai cara membentuk karakter  para pegawai dan pimpinan hingga dapat mengakselerasi perubahan yang kompetitif di organisasi Anda, ACT Consulting memiliki
langkah-langkah dan metodologi yang diperlukan. Hubungi kami via email di info@actconsulting.co atau telepon ke 0821-2487-0050 (Donna).

randall stephenson, ceo at&T, transformational leadership, kolaborasi teknologi, act consulting

Menumbuhkan Bisnis Raksasa dengan Kolaborasi Teknologi ala CEO AT&T Randall Stephenson

By Article No Comments

Randall Stephenson telah menjadi CEO untuk AT&T selama hampir 12 tahun, yaitu sejak tahun 2007. Di bawah kepemimpinannya, AT&T yang pernah mengalami masa penurunan yang cukup berat kemudian tumbuh menjadi perusahaan telekomunikasi terbesar di dunia. Perusahaan ini juga menguasai bisnis media dan teknologi informatika.

Stephenson meraih gelar MA dari University of Oklahoma. Ia memulai karirnya pada tahun 1982 dengan bergabung di perusahaan bernama Southwestern Bell Telephone (SBT), yang bergerak di bidang teknologi informasi dengan kantor pusat di Oklahoma.

Pada akhir tahun 1980-an hingga 1990-an, ia berkembang melalui serangkaian posisi kepemimpinan di bidang keuangan, termasuk penugasan internasional di Mexico City yang mengawasi investasi SBT di Telefonos de Mexico (Telmex), di mana, menurut Bloomberg, ia dibimbing oleh Carlos Slim Helu secara langsung. Carlos Slim adalah pemilik Telmex, yang hingga kini merajai bidang telekomunikasi di Mexico. Carlos Slim Helu pernah dinobatkan sebagai salah satu orang terkaya di dunia.

Pada Juli 2001, ia ditunjuk sebagai kepala keuangan untuk SBC, membantu perusahaan mengurangi utang bersih dari $ 30 miliar menjadi mendekati nol pada awal 2004.

Dari 2003 hingga 2004, Stephenson menjabat sebagai ketua dewan direksi untuk Cingular Wireless, salah satu bagian dari SBC. Pada tahun 2004, ia diangkat sebagai kepala operasi SBC dan juga ditunjuk oleh Presiden Bush sebagai Komite Penasihat Telekomunikasi Keamanan Nasional.

Stephenson melanjutkan sebagai COO setelah akuisisi AT&T oleh SBC pada tahun 2005, bertanggung jawab untuk semua operasi nirkabel dan kabel di AT&T. Pada April 2007, AT&T mengumumkan Stephenson akan menggantikan Edward Whitacre sebagai CEO.

Apa Yang Membuat Randall Mampu Memimpin AT&T Menjadi Perusahan Raksasa?

Saat diwawancara dalam The Economic Forum di Washington DC sekitar 14 jam yang lalu sebelum berita ini dibuat, Randall mengatakan bahwa setiap ia bangun tidur, ia langsung mencari tahu bagaimana posisi perusahaannya dan bagaimana posisi para kompetitornya seperti Verizon dan Comcast.

Begitu ia melihat matahari pagi, ia ingin memperoleh informasi tentang langkah apa saja yang telah dilakukan kompetitornya. Ia melakukannya dengan mudah karena memiliki kecanduan terhadap berita. Randall mengatakan bahwa ia sangat menyukai membaca berita terupdate dari berbagai sumber terpercaya. Setelah AT&T melakukan pembelian terhadap CNN, minatnya untuk mengikuti berita dari kantor berita besar dunia itu pun terus meningkat.

Hal lain yang membuat Randall begitu menyukai perluasan usaha dan akuisisi adalah kepiawaiannya dalam bidang keuangan dan insting strategikal. Randall Stephenson membeli banyak perusahaan dalam angka yang menurutnya masuk akal dan rasional. Walau banyak orang memandang bahwa beberapa investasinya terlalu besar.

Dengan berbagai pembelian perusahaan (akuisisi) tersebut, ia melakukan kolaborasi teknologi dengan sejumlah perusahaan yang telah terlebih dahulu dimiliki oleh AT&T dan menciptakan inovasi layanan telekomunikasi baru atau layanan baru di bidang media. Dengan kejelian dalam melakukan kolaborasi teknologi melalui berbagai lini bisnis yang diakuisisinya tersebut, ia berhasil membangun AT&T sebagai perusahaan raksasa telekomunikasi terbesar di dunia saat ini.

Contoh dari kolaborasi teknologi yang dilakukan Randall adalah saat membeli Warner Bros seharga puluhan milyar dollar Amerika. David Bernstein menyatakan untuk apa ia melakukan itu. Tapi Randall Stephenson memiliki alasan yang kuat. Ia bermaksud membuat WB sebagai produsen dari berbagai layanan hiburan keluarga untuk bisnis media dan bisnis telekomunikasi yang AT&T telah miliki sebelumnya.

Kepedulian Pada Nasib Karyawan

AT&T memiliki karyawan yang jumlahnya terus bertambah. Di hari ini mencapai hingga 290.000 orang. Hal ini akan membuat banyak CEO ketar-ketir. Namun yang ditegaskan oleh Randall adalah, ia ingin melihat banyak orang tumbuh bersamanya. Ia melakukan inisiasi pertambahan persentase remunerasi sejalan dengan membesarnya laba perusahaan. Ia mengatakan bahwa perusahaan yang besar adalah yang dapat membesarkan negara yang kuat dengan kemakmuran dan kemajuan di semua bidang.

Randall Stephenson mengatakan bahwa waktunya banyak terbuang dengan melakukan banyak wawancara seperti the economic forum yang tengah dihadirinya kemarin. Ia menyampaikan bahwa setiap detik, setiap jam dan setiap hari ia harus menghadiri suatu acara, ia kehilangan kesempatan untuk merekrut eksekutif baru yang dapat membesarkan perusahannya. Ia kehilangan waktu untuk mengembangkan inovasi produk dan layanan baru yang dapat dikembangkan oleh AT&T dan berbagai anak perusahaannya. Ia kehilangan kegembiraan untuk menyusun rencana pengembangan karyawan yang dapat membuat ratusan ribu orang yang bekerja bersamanya tumbuh berkembang dan menjadikan negaranya tumbuh lebih hebat lagi.

Uniknya, Randall mengatakannya dengan sungguh-sungguh dan bukan sebagai sebuah lip service atau upaya menjual nama perusahaannya. Bekerja telah dirasakannya sebagai sebuah panggilan jiwa dimana ia memiliki kapabilitas tinggi yang dengan itu ia merasakan memiliki amanah untuk memberikan baktinya pada negaranya. Sebuah cerminan dari makna bekerja yang dimiliki oleh hanya segelintir orang saja di dunia. Sebuah cerminan dari pola Transformational Leadership.

Perlombaan 5G antara Huawei dan AT&T

Bernstein menyampaikan tentang kekhawatiran Amerika yang telah disusul China dalam hal penguasaan teknologi 5G. Randall mengatakan bahwa di masa depan, teknologi 5G ini yang akan diterapkan di seluruh dunia.

Namun, kata Randall Stephenson, Amerika dalam kesulitan karena untuk pemasangan unit pemancar cell tower 5G di satu lokasi saja, perizinan di Amerika membutuhkan waktu hingga 2 atau 3 tahun. Sementara China telah melakukan penyebaran Cell Tower 5G di puluhan hingga ratusan ribu tempat di negaranya sendiri, dan Huawei telah mendapatkan kesepakatan dengan 30 perusahaan telekomunikasi di berbagai negara di dunia untuk melakukan instalasi 5G.

Akhir dari perlombaan 5G ini belum dapat dilihat, namun gaya akuisisi raksasa yang dilakukan Randall Stephenson harus bisa dipelajari oleh banyak orang di negara kita. Namun Anda bisa saja memiliki kesulitan atau masalah di beberapa sisi seperti budaya dan penerapan disiplin pencapaian target. Bila itu masalahnya, bagi para Leaders di Organisasi Anda, dapat mengikuti program Transformational Leadership dari ACT Consulting dengan klik di link ini.

Untuk melakukan perubahan mendasar di organisasi dan korporasi Anda seperti yang dilakukan Randall Stephenson di AT&T, Anda dapat mempelajari cara membangun budaya perusahaan dengan klik disini. Anda juga dapat mempelajari cara menciptakan strategi yang tepat untuk perusahaan dengan klik disini.

Untuk mendapatkan bantuan mengenai cara membentuk karakter para pegawai dan pimpinan hingga dapat mengakselerasi perubahan yang kompetitif di organisasi Anda, ACT Consulting memiliki langkah-langkah dan metodologi yang diperlukan. Hubungi kami via email di info@actconsulting.co atau telepon ke 0821-2487-0050 (Donna).



workshop talent based coaching, pt adhi karya persero, adhi karya, act consulting

Workshop Talent Based Coaching for Leaders PT Adhi Karya (Persero) di awal 2019

By News No Comments

Metode pengembangan karyawan yang terbaik adalah dengan melihat kekuatan yang dimiliki oleh masing-masing, dengan keunikannya. Ini adalah sebuah paradigma yang bermaksud untuk meningkatkan kapasitas organisasi hingga bisa menghasilkan performa yang luar biasa.

Sejumlah perusahaan yang menjalankan metode ini, berhasil menduplikasikan berbagai hal seperti peningkatan motivasi, peningkatan kolaborasi, ketepatan dalam penempatan tugas karyawan, dan berbagai hal lain yang sebelumnya belum dilakukan secara terstruktur dan terukur dengan metodologi yang telah berkembang secara global di banyak negara.

Untuk itu, PT Adhi Karya menaruh kepercayaan pada ACT Consulting untuk melaksanakan Workshop Talent Based Coaching yang diikuti oleh para pimpinan teratas di perusahaan utama dan anak perusahaan.

Acara Workshop Talent Based Coaching ini dilaksanakan di Kantor Pusat PT Adhi Karya (Persero). Dengan dipandu oleh Coach Arief Rahman Saleh selaku Director ESQ Coaching Academy dan juga oleh Trainer Bayu Yudha Pribadi.

Untuk mendapatkan bantuan mengenai cara membekali kemampuan para leaders dan membentuk karakter para pegawai dengan metodologi yang terbukti efektif dan berhasil. Maka nada tengah menjalankan upaya untukn dapat mengakselerasi perubahan yang kompetitif di organisasi Anda. Untuk itu Anda dapat menghubungi ACT Consulting yang memiliki langkah-langkah dan metodologi yang diperlukan. Hubungi kami via email di info@actconsulting.co atau telepon ke 0821-2487-0050 (Donna).

leaders alignment session, lembaga penjamin simpanan, act consulting

Leaders Alignment Session Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) di Hotel Mulia Jakarta, 2019

By News No Comments

Perubahan adalah satu-satunya hal yang akan terus terjadi dan harus dilakukan untuk mempertahankan perusahaan agar tetap di tempat teratas.

Akio Toyoda, President dari Toyota Motor Corporation menyebutnya sebagai Kaizen atau Continous Improvement. Sementara CEO IBM, Ginni Rometty menyebutnya sebagai Continous Reinvention. Apapun sebutannya, ada upaya besar yang tersembunyi dari publik, yang menjadi alasan baiknya penerimaan publik akan berbagai inovasi dan service yang dilakukan oleh dua perusahaan raksasa dunia yang telah berumur lebih dari seratus tahun tersebut.

Dengan tekad untuk terus menjadi lembaga kepercayaan masyarakat, Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) tengah melakukan pemeriksaan terhadap kondisi dari Jantung Perubahan yang ada di perusahaan mereka.

Dengan menggandeng ACT Consulting, LPS melakukan Leaders Aligment Sessions untuk memastikan jajaran pimpinan yang menjadi lokomotif dari segala perubahan yang dilakukan oleh perusahaan dapat melakukan kolaborasi kepemimpinan yang apik untuk menggawangi berbagai langkah yang akan tercipta dari acara ini.

Acara Leaders Alignment Session dari Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) ini berlangsung pada tanggal 20 Maret 2019 di Hotel Mulia Jakarta. Session ini dihadiri oleh para peserta dari Jajaran Direksi LPS.

Session yang khusus diikuti oleh para Leaders di Lembaga Penjamin Simpanan ini dipandu langsung oleh DR (HC) Ary Ginanjar Agustian, bersama Director ACT Consulting Dwitya Agustina, Coach Renaldi selaku Expert dalam bidang Corporate Strategic dan Direktur Trainer ESQ Group Coach Iman Herdimansyah, bersama Trainer Jaya Bhakti Nurhana Tirta Amijaya.

Untuk mendapatkan bantuan mengenai cara membentuk budaya perusahaan dan menguatkan karakter positif pada diri para pegawai dan pimpinan hingga dapat mengakselerasi perubahan yang kompetitif di organisasi Anda, ACT Consulting memiliki langkah-langkah dan metodologi yang diperlukan. Hubungi kami via email di info@actconsulting.co atau telepon ke 0821-2487-0050 (Donna).

workshop change agent on boarding, pt wijaya karya persero tbk, wijaya karya, act consulting

Workshop Change Agent on Boarding PT Wijaya Karya (Persero) Tbk di 2019

By News No Comments

Pada tanggal 20 Maret 2019 tengah berlangsung Change Agent on Boarding Workshop PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk di Hotel Santika TMII.

Pelatihan ini di buka oleh Bapak Syailendra Ogan selaku General Manager Human Capital Management dan dihadiri oleh peserta dari Jajaran Manager Proyek yang ditunjuk langsung menjadi Change Agent di PT. Wijaya Karya Pusat dan Anak Perusahaan.

Workshop Change Agent on Boarding adalah bagian dari upaya culture development atau perkembangan budaya perusahaan di PT Wijaya Karya secara keseluruhan.

Para peserta adalah para orang-orang terpilih dari berbagai bagian di organisasi yang diberikan kepercayaan dan dibekali dengan berbagai keterampilan yang diperlukan untuk melakukan komunikasi dari berbagai program yang akan dijalankan perusahaan dalam upaya perkembangan budaya perusahaan ke arah yang diinginkan.

Workshop Change Agent on Boarding ini dipimpin langsung oleh Coach Bramanto Wibisono dan Coach Eka Chandra, yang telah menggawangi kesuksesan perubahan budaya di sejumlah perusahaan seperti Bank dan Industri Perminyakan di Indonesia.

Tujuan lain yang juga diharapkan menjadi buah dari Workshop ini adalah meningkatnya kapasitas organisasi dari akselerasi budaya kerja yang dikembangkan, hingga berbagai target yang dicanangkan oleh perusahaan dapat dicapai di tahun 2019 dengan gemilang.

Untuk mendapatkan bantuan mengenai cara membentuk karakter dan budaya kerja dari para pegawai dan pimpinan hingga dapat mengakselerasi perubahan yang kompetitif di organisasi Anda, ACT Consulting memiliki langkah-langkah dan metodologi yang diperlukan. Hubungi kami via email di info@actconsulting.co atau telepon ke 0821-2487-0050 (Donna).

inti dari kepemimpinan efektif, gary a yukl, transformational leadership, ary ginanjar agustian

Kategori Perilaku Kepemimpinan Efektif Sejalan Dengan Transformational Leadership

By Article No Comments

Perilaku pemimpin apa yang menurut literatur harus dilakukan oleh pemimpin? Dari ulasan yang luas serta dari berbagai penelitian, Gary A Yukl (Kepemimpinan dalam Organisasi, 2013) Profesor Manajemen di University of Albany berpendapat untuk mengelompokkan kerangka kerja yang integratif mengenai perilaku pemimpin dengan menggolongkan dalam empat kategori besar yaitu:

– Berorientasi tugas: mengklarifikasi, merencanakan, memantau operasi, penyelesaian masalah

– Berorientasi hubungan: mendukung, mengembangkan, mengenali, memberdayakan

– Berorientasi pada perubahan: mendukung perubahan, membayangkan perubahan, mendorong inovasi, memfasilitasi pembelajaran kolektif

– Jaringan eksternal: pemantauan eksternal, menjalankan peran sebagai wakil perusahaan

Gary A Yukl (2013, dalam West, 2016) juga menyaring pernyataan tentang apa yang merupakan Intisari dari Kepemimpinan Efektif yang sejalan dengan Transformational Leadership, yaitu;

1. Membantu menafsirkan makna peristiwa. Para pemimpin yang efektif membantu karyawan mereka memahami perubahan, cobaan, kesuksesan, dan masa depan. Mereka memberikan narasi yang masuk akal bagi orang dan menginspirasi orang lain untuk memberikan yang terbaik dan membuat perbedaan positif. Pidato Martin Luther King ‘dream’ adalah contohnya.

2. Menciptakan arah dan keselarasan di sekitar strategi dan tujuan. Para pemimpin yang efektif mengklarifikasi arah, strategi dan prioritas untuk upaya yang harus dilakukan oleh semua orang di dalam organisasi. Mereka membantu menciptakan pemahaman dan kesepakatan bersama tentang arah. Mereka mendefinisikan prioritas utama (dalam daftar yang sedikit jumlahnya) dan memperjelas apa yang tidak akan dilakukan oleh tim, dan bukan membanjiri orang-orang dengan prioritas inspirasional. Mereka membantu mendefinisikan tujuan yang jelas, menantang, dan terukur untuk semua.

3. Menumbuhkan komitmen dan optimisme. Mereka mendorong kepercayaan pada tim atau organisasi tentang kemungkinan kemanjuran dan rasa nilai pekerjaan. Mereka mendorong sikap dan pengalaman positif daripada sinisme atau kekalahan dan mereka melakukannya dengan humor, kepercayaan dan rasa tujuan yang menginspirasi orang lain untuk berkomitmen.

4. Mendorong kepercayaan dan kerja sama. Mereka menekankan pentingnya karyawan untuk saling mendukung satu sama lain dan menilai kontribusi masing-masing untuk membangun kepercayaan dan kohesi. Mereka bekerja untuk terus mengembangkan rasa saling menghormati dan kerjasama di antara para pengikut. Mereka membantu menyelesaikan konflik dengan cepat dan adil. Mereka terus membangun rasa kebersamaan dan dukungan yang kuat yang memastikan orang bertindak kooperatif dan suportif dengan kolega.

 

5. Menciptakan rasa identitas kolektif. Mereka mendorong visi yang kuat dan positif tentang nilai kerja tim / organisasi dan rasa bangga dalam kemanjuran kelompok. Mereka mendorong rasa identitas untuk kelompok atau organisasi, sehingga orang memperoleh nilai dari menjadi bagian dari kolektif itu. Mereka memungkinkan kelompok / organisasi untuk melihat bagaimana pekerjaan mereka membuat perbedaan positif dan mereka memupuk rasa karakter, keunikan dan identitas kelompok melalui ritual, perayaan, humor dan narasi.

 

6. Mengatur dan mengoordinasikan upaya kerja. Mereka memastikan karyawan mendapatkan kejelasan tentang peran dan kontribusi mereka dan membantu mereka bekerja bersama secara terkoordinasi menuju kesuksesan. Pemimpin bersikap praktis dan tepat waktu dalam menghadapi kesulitan sistem dan masalah koordinasi sehingga kelompok / organisasi dapat berhasil.

 

7. Mengaktifkan pembelajaran kolektif. Mereka memastikan pengikut terlibat dalam pembelajaran kolektif tentang kesalahan, keberhasilan, dan cara memastikan kualitas yang terus meningkat. Mereka memastikan kelompok secara teratur meluangkan waktu untuk meninjau tujuan, strategi dan proses sehingga mereka secara kolektif belajar dan terus meningkatkan kompetensi diri.

 

8. Memastikan sumber daya yang diperlukan tersedia. Mereka memastikan kelompok atau organisasi memiliki sumber daya (uang, staf, dukungan teknologi, dan waktu) yang diperlukan bagi mereka untuk menyelesaikan pekerjaan dan bekerja secara aktif dan tanpa lelah untuk memastikan sumber daya ini ada. Ini mungkin melibatkan ketajaman politik dan risiko dalam berurusan dengan organisasi yang lebih luas, pelanggan dan pemangku kepentingan lainnya, tetapi mereka konsisten dalam bekerja tanpa lelah untuk mendapatkan sumber daya yang diperlukan agar kelompok / organisasi menjadi efektif.

 

9. Mengembangkan dan memberdayakan orang. Mereka fokus untuk memastikan pertumbuhan dan perkembangan karyawan mereka secara berkelanjutan; mereka memberikan otonomi tingkat tinggi dan peluang pengembangan untuk memberdayakan mereka yang bekerja dengan mereka dan memastikan mereka terus mengembangkan kemanjuran dan kepercayaan diri. Mereka mendorong pengikut untuk percaya pada kemampuan mereka untuk berhasil merespons tantangan dan tanggung jawab yang lebih besar sambil memberikan dukungan dan sumber daya yang diperlukan untuk mencapai hal ini.

 

10. Mempromosikan keadilan sosial dan moralitas. Mereka menekankan keadilan dan kejujuran dalam berurusan dengan semua orang, menantang praktik tidak etis atau ketidakadilan sosial atas nama semua orang, bukan hanya pengikut mereka. Mereka memberikan contoh yang luar biasa dari perilaku etis / moral, terutama ketika itu mengharuskan mereka untuk mengorbankan kepentingan pribadi mereka.

Bila Anda memiliki kesulitan atau masalah di beberapa sisi kepemimpinan seperti penerapan nilai budaya dan penerapan disiplin pencapaian target. Para Leaders di Organisasi Anda, dapat mengikuti program Transformational Leadership dari ACT Consulting dengan klik di link ini.

Untuk melakukan perubahan mendasar di organisasi dan korporasi Anda seperti yang dilakukan para CEO perusahaan besar dunia, Anda dapat mempelajari cara membangun budaya perusahaan dengan klik disini. Anda juga dapat mempelajari cara menciptakan strategi yang tepat untuk perusahaan dengan klik disini.

Untuk mendapatkan bantuan mengenai cara membentuk karakter para pegawai dan pimpinan hingga dapat mengakselerasi perubahan yang kompetitif di organisasi Anda, ACT Consulting memiliki langkah-langkah dan metodologi yang diperlukan. Hubungi kami via email di info@actconsulting.co atau telepon ke 0821-2487-0050 (Donna).

manfaat transformational leadership, act consulting, ary ginanjar agustian

Manfaat Pengembangan Transformational Leadership dalam Manajemen

By Article No Comments

Nguyen et al, 2016 melakukan penelitian yang mengukur Pengaruh Gaya Kepemimpinan Transformational dan Manfaat Transformational Leadership dalam Manajemen. Berikut ini sejumlah hasil yang dapat kita pelajari bersama.

Pertama, pemimpin transformasional lebih karismatik dan memberi inspirasi di mata bawahan mereka. Dengan gaya kepeminpinan Transformasional (House, 1977);

– para pemimpin memiliki kekuatan dan pengaruh rujukan yang besar,

– mengilhami kesetiaan kepada  organisasi,

– menghargai perintah, dan memiliki kemampuan untuk visi penting

Pola Kepemimpinan Transformasional menyarankan bahwa pemimpin dapat melakukan sejumlah hal seperti (Jung, 2001);

  • mengembangkan dan memelihara sistem kontrol seperti sistem penghargaan yang
  • mengakui dan memberi kompensasi kepada karyawan dan manajer untuk upaya mereka).

Kedua, pemimpin transformasional menggunakan pertimbangan individual secara signifikan, yang pada gilirannya memberikan kontribusi kepada bawahan mencapai potensi mereka sepenuhnya.

Pertimbangan individual adalah metode mengkomunikasikan informasi yang tepat waktu kepada bawahan melalui pelatihan dan pengajaran. Ini memberikan tindak lanjut dan umpan balik yang berkelanjutan. Lebih penting lagi, hal ini menghubungkan kebutuhan individu saat ini dengan misi organisasi dan meninggikan kebutuhan-kebutuhan itu jika sesuai untuk melakukannya (Bass, 1985, 1990; Bass & Avolio, 1989).

Manfaat Transformational Leaderhsip lainnya adalah bahwa Pemimpin Transformasional memperhatikan perbedaan individu dalam kebutuhan bawahan untuk pertumbuhan dan perkembangan. Mereka memberi contoh dan menetapkan tugas dasar individu, tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan mendesak bawahan, tetapi juga untuk meningkatkan kebutuhan dan kemampuan bawahan untuk meningkatkan level kompetensi dan kapabilitas mereka.

Ketiga, pemimpin transformasional menggunakan stimulasi intelektual dan menantang karyawan untuk menerima solusi inovatif untuk masalah dan untuk menantang status quo (Bass, 1985; Berson & Avolio, 2004).

Stimulasi intelektual terlihat dalam hal konseptualisasi, pemahaman, dan analisis bawahan terhadap masalah yang mereka hadapi dan solusi yang mereka hasilkan. Melalui stimulasi intelektual, karyawan mendapatkan metode baru untuk mencapai tujuan dengan mengeksplorasi keadaan sesuai dengan misi organisasi.

Memang, literatur sebelumnya menemukan bahwa gaya kepemimpinan transformasional dapat berkembang dan dipertahankan sistem kontrol yang menghargai dan menghargai kreativitas dan inovasi melalui ukuran kinerja dan sistem penghargaan yang tepat (Jung, 2001; Mumford & Gustafson, 1988).

Secara bersama-sama, pemimpin transformasional akan bergantung pada peran yang mempengaruhi pengambilan keputusan dan memfasilitasi informasi dari sistem data manajemen yang tersimpan, untuk melakukan evaluasi kinerja karyawan, motivasi, dan pengambilan keputusan manajerial.

Kami percaya penyelidikan tentang peran gaya kepemimpinan transformasional sebagai faktor yang meningkatkan pengaruh manfaat dari sistem informasi data manajerial dapat memberikan wawasan penting ke dalam motivasi di balik pilihan desain manajemen organisasi.

Bila di perusahaan Anda memiliki kesulitan atau masalah di beberapa sisi seperti budaya dan penerapan disiplin pencapaian target. Para Leaders di Organisasi Anda dapat mengikuti program Transformational Leadership dari ACT Consulting dengan klik di link ini.

Untuk melakukan perubahan mendasar di organisasi dan korporasi Anda seperti yang dilakukan para CEO perusahaan besar dunia, Anda dapat mempelajari cara membangun budaya perusahaan dengan klik disini. Anda juga dapat mempelajari cara menciptakan strategi yang tepat untuk perusahaan dengan klik disini.

Untuk mendapatkan bantuan mengenai cara membentuk karakter para pegawai dan pimpinan hingga dapat mengakselerasi perubahan yang kompetitif di organisasi Anda, ACT Consulting memiliki langkah-langkah dan metodologi yang diperlukan. Hubungi kami via email di info@actconsulting.co atau telepon ke 0821-2487-0050 (Donna).

jim yong kim, kepemimpinan transformational, transformational leadership, act consulting

Mewujudkan Niat Mulia Dengan Metode Kepemimpinan Transformational ala Jim Yong Kim, Eks Presiden Bank Dunia

By News No Comments

Saat Obama mengusulkan Jim Yong Kim untuk menjadi Presiden Bank Dunia, keturunan Korea yang berhasil lulus dari Harvard dengan titel di bidang kedokteran dan PhD di bidang sosial ini tidak langsung menerimanya.

Namun ia mungkin satu dari banyak pemimpin dunia yang berhasil memberikan solusi nyata atas berbagai permasalahan. Turunnya tingkat penyalahgunaan alkohol, murahnya biaya penyembuhan dari TBC, berkurangnya pelecehan seksual, adalah sekian banyak dari keberhasilan yang berhasil diberikan oleh Dr Jim Yong Kim pada masyarakat dunia melalui berbagai dedikasi yang diberikannya.

Seperti apakah gaya kepemimpinan yang dilakukan Jim Yong Kim selama di WHO dan Bank Dunia, hingga berhasil menolong hingga banyak sekali orang yang terbantu? Kepemimpinan Transformational adalah jawabannya.

Professor Michael West, et al (2015), dari Lancaster University Management School, Inggris, mengutip sejumlah hasil penelitian yang dilakukan oleh Gilmartin dan D’Aunno (2007). Dimana keduanya melakukan tinjauan pada berbagai penelitian kepemimpinan perawatan kesehatan dari tahun 1989 hingga 2005. Mereka menyimpulkan bahwa studi dalam perawatan kesehatan memberikan dukungan kuat untuk teori kepemimpinan transformasi dan hubungan yang diidentifikasi dengan;

– kepuasan staf,

– meningkatnya kinerja unit atau tim,

– membaiknya iklim organisasi dan

– berkurangnya niat berpindah pekerjaan.

West et al (2015) menyampaikan bahwa menurut sejumlah penelitian yang dilakukan oleh Munir, Nielsen, Garde, Albertsen & Carneiro, (2012); Apekey, McSorley, Tilling & Siriwardena, (2011); Cummings et al., (2008); McFadden, Henagan, & Gowen, (2009); Kvist, Mantynen, Turunen, Partanen, Miettinen, Wolf & Vehvilaninen-Julkunen, (2013); Wong, Cummings & 11 Ducharme, (2013). Dapat diperoleh berbagai Efek positif dari kepemimpinan transformasional yang menunjukkan adanya hubungan positif dengan:

  • keseimbangan kehidupan kerja,
  • kesejahteraan staf,
  • hasil keperawatan positif,
  • keselamatan pasien,
  • keterbukaan tentang kesalahan, dan
  • kepuasan pasien dan staf

APA YANG AKAN DIPELAJARI PESERTA DALAM PROGRAM TRANSFORMATIONAL LEADERSHIP?

# Mengetahui dimensi apa saja yang ada dalam menanamkan pengaruh dengan menjadi role model dan membentuk diri menjadi pemimpin ideal

# Memahami cara memberikan motivasi dengan menumbuhkan aspirasi dalam diri tiap karyawan

# Memahami cara untuk mengenali potensi karyawan dan mengembangkannya untuk membuat organisasi bertumbuh

# Memahami cara melakukan pendekatan organisasi yang humanis, penuh penghargaan dan membuat happy workplace

# Bagaimana tiap leader mampu mengenali kekuatan dirinya yang mempengaruhi corak kepemimpinannya

# Memahami berbagai jenis karakteristik kemampuan khas seorang Pemimpin Transformational yang menjadikan setiap pemimpin unik. Dengan mengetahui Leadership DNA Anda akan mampu mengembangkan diri dan korporasi dengan lebih mudah dan lebih baik

===================

Info Jadwal Program

===================

.

TANGGAL : Selasa-Rabu, 26 – 27 Maret 2019

TEMPAT : Hotel The Alana Sentul, Bogor

DURASI : 2 hari 2 malam (menginap)

Untuk info detail dan pendaftaran silakan hubungi nomor berkut :

082-123-567-237

Open chat
1
Hubungi Kami
Scan the code
ACT Consulting International
Halo,
Ada yang bisa kami bantu?