Skip to main content

Menumbuhkan Bisnis Raksasa dengan Kolaborasi Teknologi ala CEO AT&T Randall Stephenson

By March 21, 2019Article

Randall Stephenson telah menjadi CEO untuk AT&T selama hampir 12 tahun, yaitu sejak tahun 2007. Di bawah kepemimpinannya, AT&T yang pernah mengalami masa penurunan yang cukup berat kemudian tumbuh menjadi perusahaan telekomunikasi terbesar di dunia. Perusahaan ini juga menguasai bisnis media dan teknologi informatika.

Stephenson meraih gelar MA dari University of Oklahoma. Ia memulai karirnya pada tahun 1982 dengan bergabung di perusahaan bernama Southwestern Bell Telephone (SBT), yang bergerak di bidang teknologi informasi dengan kantor pusat di Oklahoma.

Pada akhir tahun 1980-an hingga 1990-an, ia berkembang melalui serangkaian posisi kepemimpinan di bidang keuangan, termasuk penugasan internasional di Mexico City yang mengawasi investasi SBT di Telefonos de Mexico (Telmex), di mana, menurut Bloomberg, ia dibimbing oleh Carlos Slim Helu secara langsung. Carlos Slim adalah pemilik Telmex, yang hingga kini merajai bidang telekomunikasi di Mexico. Carlos Slim Helu pernah dinobatkan sebagai salah satu orang terkaya di dunia.

Pada Juli 2001, ia ditunjuk sebagai kepala keuangan untuk SBC, membantu perusahaan mengurangi utang bersih dari $ 30 miliar menjadi mendekati nol pada awal 2004.

Dari 2003 hingga 2004, Stephenson menjabat sebagai ketua dewan direksi untuk Cingular Wireless, salah satu bagian dari SBC. Pada tahun 2004, ia diangkat sebagai kepala operasi SBC dan juga ditunjuk oleh Presiden Bush sebagai Komite Penasihat Telekomunikasi Keamanan Nasional.

Stephenson melanjutkan sebagai COO setelah akuisisi AT&T oleh SBC pada tahun 2005, bertanggung jawab untuk semua operasi nirkabel dan kabel di AT&T. Pada April 2007, AT&T mengumumkan Stephenson akan menggantikan Edward Whitacre sebagai CEO.

Apa Yang Membuat Randall Mampu Memimpin AT&T Menjadi Perusahan Raksasa?

Saat diwawancara dalam The Economic Forum di Washington DC sekitar 14 jam yang lalu sebelum berita ini dibuat, Randall mengatakan bahwa setiap ia bangun tidur, ia langsung mencari tahu bagaimana posisi perusahaannya dan bagaimana posisi para kompetitornya seperti Verizon dan Comcast.

Begitu ia melihat matahari pagi, ia ingin memperoleh informasi tentang langkah apa saja yang telah dilakukan kompetitornya. Ia melakukannya dengan mudah karena memiliki kecanduan terhadap berita. Randall mengatakan bahwa ia sangat menyukai membaca berita terupdate dari berbagai sumber terpercaya. Setelah AT&T melakukan pembelian terhadap CNN, minatnya untuk mengikuti berita dari kantor berita besar dunia itu pun terus meningkat.

Hal lain yang membuat Randall begitu menyukai perluasan usaha dan akuisisi adalah kepiawaiannya dalam bidang keuangan dan insting strategikal. Randall Stephenson membeli banyak perusahaan dalam angka yang menurutnya masuk akal dan rasional. Walau banyak orang memandang bahwa beberapa investasinya terlalu besar.

Dengan berbagai pembelian perusahaan (akuisisi) tersebut, ia melakukan kolaborasi teknologi dengan sejumlah perusahaan yang telah terlebih dahulu dimiliki oleh AT&T dan menciptakan inovasi layanan telekomunikasi baru atau layanan baru di bidang media. Dengan kejelian dalam melakukan kolaborasi teknologi melalui berbagai lini bisnis yang diakuisisinya tersebut, ia berhasil membangun AT&T sebagai perusahaan raksasa telekomunikasi terbesar di dunia saat ini.

Contoh dari kolaborasi teknologi yang dilakukan Randall adalah saat membeli Warner Bros seharga puluhan milyar dollar Amerika. David Bernstein menyatakan untuk apa ia melakukan itu. Tapi Randall Stephenson memiliki alasan yang kuat. Ia bermaksud membuat WB sebagai produsen dari berbagai layanan hiburan keluarga untuk bisnis media dan bisnis telekomunikasi yang AT&T telah miliki sebelumnya.

Kepedulian Pada Nasib Karyawan

AT&T memiliki karyawan yang jumlahnya terus bertambah. Di hari ini mencapai hingga 290.000 orang. Hal ini akan membuat banyak CEO ketar-ketir. Namun yang ditegaskan oleh Randall adalah, ia ingin melihat banyak orang tumbuh bersamanya. Ia melakukan inisiasi pertambahan persentase remunerasi sejalan dengan membesarnya laba perusahaan. Ia mengatakan bahwa perusahaan yang besar adalah yang dapat membesarkan negara yang kuat dengan kemakmuran dan kemajuan di semua bidang.

Randall Stephenson mengatakan bahwa waktunya banyak terbuang dengan melakukan banyak wawancara seperti the economic forum yang tengah dihadirinya kemarin. Ia menyampaikan bahwa setiap detik, setiap jam dan setiap hari ia harus menghadiri suatu acara, ia kehilangan kesempatan untuk merekrut eksekutif baru yang dapat membesarkan perusahannya. Ia kehilangan waktu untuk mengembangkan inovasi produk dan layanan baru yang dapat dikembangkan oleh AT&T dan berbagai anak perusahaannya. Ia kehilangan kegembiraan untuk menyusun rencana pengembangan karyawan yang dapat membuat ratusan ribu orang yang bekerja bersamanya tumbuh berkembang dan menjadikan negaranya tumbuh lebih hebat lagi.

Uniknya, Randall mengatakannya dengan sungguh-sungguh dan bukan sebagai sebuah lip service atau upaya menjual nama perusahaannya. Bekerja telah dirasakannya sebagai sebuah panggilan jiwa dimana ia memiliki kapabilitas tinggi yang dengan itu ia merasakan memiliki amanah untuk memberikan baktinya pada negaranya. Sebuah cerminan dari makna bekerja yang dimiliki oleh hanya segelintir orang saja di dunia. Sebuah cerminan dari pola Transformational Leadership.

Perlombaan 5G antara Huawei dan AT&T

Bernstein menyampaikan tentang kekhawatiran Amerika yang telah disusul China dalam hal penguasaan teknologi 5G. Randall mengatakan bahwa di masa depan, teknologi 5G ini yang akan diterapkan di seluruh dunia.

Namun, kata Randall Stephenson, Amerika dalam kesulitan karena untuk pemasangan unit pemancar cell tower 5G di satu lokasi saja, perizinan di Amerika membutuhkan waktu hingga 2 atau 3 tahun. Sementara China telah melakukan penyebaran Cell Tower 5G di puluhan hingga ratusan ribu tempat di negaranya sendiri, dan Huawei telah mendapatkan kesepakatan dengan 30 perusahaan telekomunikasi di berbagai negara di dunia untuk melakukan instalasi 5G.

Akhir dari perlombaan 5G ini belum dapat dilihat, namun gaya akuisisi raksasa yang dilakukan Randall Stephenson harus bisa dipelajari oleh banyak orang di negara kita. Namun Anda bisa saja memiliki kesulitan atau masalah di beberapa sisi seperti budaya dan penerapan disiplin pencapaian target. Bila itu masalahnya, bagi para Leaders di Organisasi Anda, dapat mengikuti program Transformational Leadership dari ACT Consulting dengan klik di link ini.

Untuk melakukan perubahan mendasar di organisasi dan korporasi Anda seperti yang dilakukan Randall Stephenson di AT&T, Anda dapat mempelajari cara membangun budaya perusahaan dengan klik disini. Anda juga dapat mempelajari cara menciptakan strategi yang tepat untuk perusahaan dengan klik disini.

Untuk mendapatkan bantuan mengenai cara membentuk karakter para pegawai dan pimpinan hingga dapat mengakselerasi perubahan yang kompetitif di organisasi Anda, ACT Consulting memiliki langkah-langkah dan metodologi yang diperlukan. Hubungi kami via email di info@actconsulting.co atau telepon ke 0821-2487-0050 (Donna).



Leave a Reply

Open chat
1
Hubungi Kami
Scan the code
ACT Consulting International
Halo,
Ada yang bisa kami bantu?