Skip to main content
Tag

komite management review

the future, create the future with business innovation, future of innovation, act consulting, dudi supriadi

Create The Future with Business Innovation

By Article No Comments
the future, create the future with business innovation, future of innovation, act consulting, dudi supriadi

Banyak perusahaan saat ini tengah bertanya-tanya, apa kunci yang dapat membuat perusahaan mereka mampu bertahan menghadapi berbagai serbuan perusahaan asing yang masuk ke pasar masyarakat Indonesia dalam sejumlah sektor yang berbeda.

Kami dari ACT Consulting yakin, apa yang dibutuhkan oleh tiap perusahaan di Indonesia, sejatinya telah kita miliki, disini, di Tanah Air kita. Karena sumber daya manusia Indonesia memiliki kreativitas yang tingkat tinggi. Ditambah lagi, bangsa kita memiliki ketelitian dan kehati-hatian yang sangat baik. Perhatian yang baik terhadap detail. Belum lagi ditambah dengan kehebatan di bidang kreasi seni yang penuh keluhuran budaya dan hal yang baik dalam penataan karya.

Kita bisa melihat di bidang seni, kita menghasilkan banyak desainer dan pengusaha kelas dunia. Dari mulai Biyan dan Deni Wirawan hingga Dian Pelangi. Kita juga memiliki Nadiem Makarim dan Kevin Aluwi yang startup besutannya kini merambah posisi sebagai Decacorn.

Lalu melihat semua kesuksesan itu, masihkah Anda meragukan kemampuan tim innovator Anda? Bila ya, mungkin yang dibutuhkan tim peneliti dan tim innovator di perusahaan Anda hanya soal perubahan mindset dan melepas belenggu yang merantai mental mereka.

Bila ya, hal ini tidak mengherankan. Karena jauh di tahun 1939, Schumpeter telah meramalkan hal ini. Bahwa salah satu penghambat dalam bisnis adalah adanya hambatan di masalah sosio psikologis mengenai kemunculan produk baru, dan perlunya dorongan dalam hal pengambilan resiko di sektor produksi.

Namun janganlah Anda ragu bahwa masa depan ada di tangan: Inovasi. Memberikan beragam pendidikan dan pelatihan yang dibutuhkan untuk para innovator di perusahaan Anda adalah sebuah hal yang sangat bijak. Hal ini karena, investasi dalam pendidikan innovator akan menghasilkan return of investment yang akan terbukti baik. Karena tanpa inovasi, sebuah korporasi tidak bisa bertahan menghadapi serbuan produk asing dan persaingan dari start up muda yang banyak tumbuh menjamur.

Sejumlah langkah dan rumusan solusi untuk melakukan inovasi di era VUCA telah dikemas dengan apik dalam sebuah training yang mampu merubah mindset para innovator di perusahaan Anda. Padahal semua tahu bahwa perubahan mindset adalah hal yang sangat sulit. Namun inilah keunggulan dari metode inovasi bisnis yang dikemas oleh ACT Consulting.

Temukan solusi inovasi tanpa henti bersama kami di:

=========================

Workshop Business Innovation

=========================

Hari, Tanggal: 14-15 Februari 2019

Tempat: Menara 165 Cilandak Timur Jakarta Selatan

Registrasi bisa klik link di bawah ini:

bit.ly/BI-2019

.

Atau menghubungi ke nomor:

0821-2487-0050 (WA Available)

0821-2487-0050 (WA Available)

0821-2487-0050 (WA Available)

the future is in innovation, future of innovation, act consulting, dudi supriadi

The Future is in Innovation

By Article No Comments
the future is in innovation, future of innovation, act consulting, dudi supriadi

Masa Depan di tangan: Inovasi. Berkarir sebagai inventor adalah sebuah jaminan kesuksesan untuk masa depan. Hal ini karena para innovator sangat dibutuhkan di berbagai organisasi. Karena tanpa inovasi, sebuah korporasi tidak bisa bertahan menghadapi serbuan produk asing dan persaingan dari start up muda yang banyak tumbuh menjamur.

Namun seringkali ijazah di bidang teknik atau desain saja tidak cukup. Karena masyarakat membutuhkan lebih dari sekedar perubahan resep atau perubahan tampilan suatu produk. Lebih dari sekedar bertanya; apa yang harus di inovasi. Tanyakan pada diri Anda; Mengapa suatu inovasi dibutuhkan. Lalu lanjutkan dengan pertanyaan berikutnya.

Menjadikan diri sebagai pemberi solusi, adalah masa depan yang ada di tangan para inventor atau innovator. Bahkan, Anda akan bukan lagi menjadi sekedar peneliti atau pelaku riset, tapi Anda dapat membantu memberikan solusi inovasi untuk perusahaan dimana Anda bekerja. Ingin tahu caranya?

Sejumlah langkah dan rumusan solusi untuk melakukan inovasi di era VUCA telah dikemas dengan apik dalam sebuah training yang mampu merubah mindset Anda. Padahal semua tahu bahwa perubahan mindset adalah hal yang sangat sulit. Namun inilah keunggulan dari metode inovasi bisnis yang dikemas oleh ACT Consulting.

Temukan solusinya bersama kami di:

=========================

Workshop Business Innovation

=========================

Hari, Tanggal: 14-15 Februari 2019

Tempat: Menara 165 Cilandak Timur Jakarta Selatan

Registrasi bisa klik link di bawah ini:

bit.ly/BI-2019

.

Atau menghubungi ke nomor:

0821-2487-0050 (WA Available)

0821-2487-0050 (WA Available)

0821-2487-0050 (WA Available)

corporate culture specialist, act consulting, lsp esq

Corporate Culture Certification Training di Bulan Januari 2019

By News No Comments


Menghadapi perubahan yang serba rumit, cepat dan kompleks di era VUCA (volatile, uncertain, complex dan ambiguity) ini sejumlah usaha perlu melakukan transformasi budaya kerja agar perusahaannya memiliki agility (kelincahan) yang diperlukan untuk terus bertahan dan lestari.

Namun seperti dikemukakan oleh Kotter, 70% Transformasi perusahaan yang dilaksanakan, cenderung gagal. Hal ini karena transformasi yang dilakukan hanya mengandalkan tactical strategy (head-intellectuals), tanpa menyertakan faktor socio emotional (hearts). Untuk itulah dibutuhkan strategi transformasi budaya yang menyertakan unsur perubahan yang krusial, yaitu melibatkan pertimbangan socio emotional dan social budaya.

Berdasarkan pertimbangan tersebut, ACT Consulting memformulasikan 10 Steps of Total Transformation sebagai strategi perubahan budaya kerja korporasi dan lembaga yang telah terbukti berhasil membantu banyak perusahaan untuk menjadi lestari dan mampu memimpin pasar.

Dalam rangka untuk menyebarkan virus transformasi budaya kerja di Indonesia da Malaysia, ACT Consulting membuka program yang menghasilkan para ahli transformasi budaya kerja dengan sertifikasi yang diakui oleh negara. Sertifikasi ini diberikan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP ESQ) dengan bekerjasama dengan BNSP (Badan Nasional Sertifikasi Profesi).

Training Sertifikasi Budaya Kerja Perusahaan ini dibimbing langsung oleh Vice President dari ESQ Group, Dwitya Agustina. Secara marathon lulusan Master of Business Administration in International Management dari Leiden University Belanda ini membimbing para peserta.

Corporate Culture Specialist Certification Training ini berlangsung di Ruang Meeting Lantai 4 Menara 165 yg diikuti oleh para peserta dari;
– PT Perusahaan Listrik Negara (persero)
– PT Pembangunan Jawa Bali
– PT Indonesia Communication Network (Icons+ atau Indonesia Comnets)
– PT Artajasa
– PT Mitsubishi Chemicals
– PT Graha 165 Tbk

creative destruction, act consulting, dudi supriadi

Apa itu Creative Destruction dan Mengapa Inovasi Sebuah Keharusan Bagi Bisnis Anda

By Article No Comments

Sebelum banyak perusahaan tutup atau merugi akibat perubahan pola dan saluran konsumsi masyarakat yang terjadi di era ekonomi informasi ini. ternyata jauh di awal abad 20 hal ini telah sejak lama diramalkan. Apa yang dinamakan ekonomi disruptif ini telah ditemukan polanya oleh seorang begawan ekonomi dunia.

Jauh di tahun 1939, seorang ekonom kebangsaan Austria yang kemudian menjadi warga negara Amerika dan menjadi guru besar di Harvard, Joseph Alois Schumpeter, telah meramalkan hal ini. Ia menuliskannya dalam sejumlah buku dari mulai History of Economic Analysis, Theory of Economic Development dan buku The Business Cycle. 

Menurut Schumpeter, kreativitas dan inovasilah yang akan memantik revolusi ekonomi. Ia menyebutnya sebagai “Creative Destruction”. Bahwa kreativitas dan inovasilah yang akan merubah struktur ekonomi dari dalam, menghancurkan model lama secara instan, dan secara instan pula menciptakan model ekonomi baru (Schumpeter, 1950, p. 83).

Professor Robert Lanzilloti (2003), guru besar ekonomi dari University of Florida, menjelaskan pernyataan Schumpeter ini dengan menjelaskan hubungannya dengan Kreativitas. Bahwa kreativitas menciptakan nilai baru.

Lanzillotti (2003) juga memberikan contoh bahwa ciri ekonomi kontemporer adalah ia meningkatkan kesejahteraan konsumen. Karena itu bisa dipastikan bahwa produk dan jasa yang memiliki sedikit nilai bagi kesejahteraan konsumen atau yang tidak memberikan servis yang menguntungkan konsumen, dalam jangka pendek maupun jangka panjang, akan punah.

Dalam penjelasannya mengenai apa yang akan merevolusi ekonomi dunia dan menumbangkan kapitalisme, Schumpeter (1934) membedakan antara 5 tipe inovasi;

  • Produk baru
  • Metode produksi baru
  • Sumber bahan baku baru
  • Eksploitasi pasar baru
  • Cara bisnis baru

Kelima tipe inovasi diatas dapat dilakukan oleh pemilik bisnis untuk melakukan transformasi pada bisnisnya. Bila kelima cara ini terus dilakukan, maka bisnis Anda akan menjadi lebih dinamis dan lebih mungkin untuk sustain. Selain juga digabungkan dengan metode creative destruction diatas, yang menekankan pada perlunya inovasi bisnis yang mendatangkan lebih banyak keuntungan bagi konsumen.

Menurut Schumpeter, kemampuan fungsional yang mendasar bagi bisnis  yang harus dikuasai oleh pebisnis agar bisa terus bertahan di pasar adalah;

  1. Mengapresiasi beragam inovasi yang mungkin
  2. Mengatasi hambatan sosio psikologi yang timbul terhadap pengenalan produk baru
  3. Mengarahkan proses produksi ke dalam jalur-jalur baru
  4. Memperoleh pendanaan yang diperlukan untuk inovasi dari sector perbankan
  5. Mendorong pengambilan resiko di sektor produksi
  6. Menciptakan lingkungan yang kondusif untuk memenuhi motif pemenuhan keinginan konsumen
  7. Menciptakan pola kepemimpinan yang mendukung inovasi
  8. Merangkul derajat resiko yang lebih tinggi di dunia ekonomi
membuka jalur komunikasi dengan karyawan millenials, act consulting

Membuka Jalur Komunikasi dengan Karyawan Millenial

By Article No Comments

Jika organisasi 70% di antaranya adalah Millenial, yang tidak peduli terhadap etika dan kesantunan, bahkan mengenal nama Direksinya saja tidak, apa yang harus dilakukan?

Kebanyakan millennial bekerja untuk memperkaya pengalaman dan mengasah skill yang mereka miliki. Mereka suka bila bisa berekspresi dan bersuara. Hal yang pertama, dengarkan dengan baik apa yang mereka sampaikan. Karena bila anda tidak menjadi pendengar yang baik, mereka akan bersuara di jalur sosial media, dan ini bisa jadi bumerang bagi organisasi Anda. Menjadi pendengar yang baik, adalah keterampilan yang harus dikuasai oleh manajemen, terutama mereka yang di bagiannya banyak terhimpun para millenials ini.

Millenials bukan tak tahu etika, mereka hanya perlu memahami apa alasan kuat dari setiap hal yang harus dilakukan. Terapkan aturan yang konsisten, dengan memberikan alasan yang kuat di baliknya. Berikan insentif untuk millenials yang disiplin dan memenuhi target. Dengan cara ini, anda mendorong mereka untuk menunjukkan kinerja terbaiknya.

Terapkan pula pola saringan yang ketat. Anda tak memerlukan millenials yang tidak dapat memenuhi etika dan sopan santun dalam jangka panjang. Karena itu, beri mereka inspirasi untuk berkiprah sebaik-baiknya, di tempat lain. Lakukan semua hal dengan simpatik dan cantik. Dengan cara ini, anda menjamin komunikasi dan silaturahmi tetap terjaga. Karena anda tidak pernah tahu nantinya akan seperti apa dan sehebat apa para millenials yang alumni perusahaan anda itu nantinya bisa berkiprah. Karena itu, tetaplah berpikiran positif dan bertindak positif.

melakukan transformasi tanpa orang-orang kunci, act consulting

Melakukan Transformasi Tanpa Orang-orang Kunci

By Article No Comments

Apabila pimpinan satu level di bawah Direksi, tidak mendukung transformasi organisasi, sementara mereka adalah orang-orang kunci dan keahliannya sangat diperlukan, apabila mereka meninggalkan organisasi maka dikhawatirkan akan mempengaruhi keberlangsungan bisnis, apa yang harus di lakukan?

Inilah pentingnya memiliki talent pipeline dan pola komunikasi terbuka di dalam organisasi. Anda harus menjadikan leadership sebagai tanggung jawab dari setiap orang.

Ciptakan peluang komunikasi yang terbuka dan sama rata. Bila setiap orang merasa bahwa ia didengar, anda akan dapat membangunkan potensi besar dari tiap orang di organisasi.

Keahlian itu dibentuk dari pengalaman. Namun yang terpenting dengan cara ini, anda membangun partisipasi dari tiap orang untuk memajukan organisasi. Dengan cara ini, tak peduli sebanyak apapun orang hebat hengkang dari organisasi, anda akan dapat menumbuhkan peran yang hebat dari orang-orang yang terlihat biasa, namun loyal, yang anda masih miliki.

Yakinlah dengan potensi yang dimiliki oleh banyak orang loyal di organisasi Anda. Dan jangan lupa juga bahwa rekrutmen eksternal dapat juga dilakukan, dan anda dapat menemukan orang pengganti yang lebih baik, dalam waktu yang cepat.

Bahkan bila ancaman untuk keluar sudah muncul, jangan ragu untuk mulai mencari dan menyiapkan calon pengganti dari sekarang. Dengan cara ini, anda memperlihatkan bahwa organisasi tidak mungkin menghentikan transformasi yang dilakukan.

Tidak peduli ancaman tersebut datang darimana. Inilah tantangan terbesar dalam change management. Tapi dengan pola komunikasi organisasi yang tepat, anda dapat melaksanakan langkah-langkah solutif yang tepat, dengan cara yang sebaik-baiknya.

memastikan laju transformasi walau pimpinan berganti, act consulting

Memastikan Laju Transformasi saat Pemimpin Berganti

By Article No Comments

Bagaimana memastikan bahwa transformasi budaya yang sudah d dan dibentuk terus berlanjut sementara terjadi pergantian pimpinan?

Budaya yang baik, terwujud dari peran agent of change. Salah satu peran budaya adalah memperkuat organisasi supaya dapat bertahan dengan perubahan internal dan eksternal seperti apapun. Karena peran budaya tidak bergantung di tangan pemimpin, tapi menjadi embodied di dalam perusahaan, di dalam semua karyawan. Mendarah daging dan diwariskan lintas generasi.

Untuk melakukan ini, lakukan 10 steps of total culture transformation dari ACT Consulting. Pastikan bahwa perubahan values terjadi dan menjadi karakter dari para karyawan. Minimal telah terjadi perubahan karakter di level AOC dan manajemen. Karena itu penting untuk melakukan training-training values internalizations di level AOC dan manajemen, demikian juga dengan langkah-langkah lainnya dari 10 steps.

Dengan mengetahui racun budaya dari hasil pengukuran survey persepsi budaya dalam OCHI (Organization Culture Health Index), misalnya. Anda akan dapat mengetahui ancaman internal ada di departemen mana saja, dan apa harapan tiap departemen itu.

Dari sini anda dapat merumuskan solusi dan strategi yang tepat untuk melakukan langkah-langkah selanjutnya, dan ini dapat menjamin budaya kerja dapat berubah dan bertahann walau terjadi pergantian kepemimpinan. Karena budaya perubahan sudah menjadi DNA baru di dalam organisasi anda, dan tim AOC dan manajemen telah menguasai keterampilan change management yang diperlukan. Bila belum, anda dapat menyertakan karyawan terbaik Anda di program Certified Change Agent atau Corporate Culture Specialist.

menjawab tantangan budaya di era vuca, act consulting

Menjawab Tantangan Budaya di Era VUCA

By Article No Comments

Di era VUCA, saat bisnis tidak pasti dan strategi bisnis terus berubah, apakah perilaku karyawan (budaya organisasi) harus ditentukan dan dibentuk? Sementara menurut pemilik salah satu e-commerce lokal, justru kebebasan dan fleksibilitas penting di era VUCA, tidak perlu diatur perilaku karyawan seperti apa?

Yes, perlu banget. Fleksibilitas bukan berarti kebebasan tanpa batas. Di bukalapak pun tetap berlaku evaluasi performa kerja tiap orang. Bahkan kasus yang lebih ekstrim juga ada. Di Meksiko, perusahaan terkayanya menetapkan budaya no rules di dalam organisasi. Namun dalam kesepakatan pertama sebelum join, performa kerja 90 hari pertama harus memenuhi syarat. Bila tidak, orang tersebut langsung dipecat. Kita bisa melihat bahwa bahkan di era dimana kebebasan diusung tinggi, sejumlah perusahaan terhebat dunia justru menciptakan sistem kerja dan budaya kerja dengan profesionalitas tingkat tinggi.

Anda bisa lihat di gojek misalnya. Kebijakan yang dilakukan Nadiem adalah; memberikan gaji rendah dulu. Baru setelah seseorang terbukti bagus, akan meningkat seiring waktu. Mengapa? Karena ia menekankan bahwa yang ingin ia hadirkan di gojek adalah orang-orang yang punya tujuan dan visi mulia terlebih dulu, untuk memajukan aplikasi karya anak bangsa (nama perusahaan gojek adalah ini). dan bukan ingin memanjakan orang-orang yang semata mencari uang besar.

Bahkan di google, hal yang tak jauh berbeda terjadi. mereka bahkan banyak menjaring orang dari jalur referral (berdasarkan referensi dari karyawan yang terbukti berkinerja baik). Ini berarti calon karyawan harus terlebih dahulu diketahui seperti apa riwayat pekerjaan dan kepribadiannya sebelum masuk, karena ia disarankan bergabung dari karyawan yang terlebih dahulu ada. Mereka pun mensyaratkan nilai akademis yang sangat tinggi dan harus lulus dari tes-tes super sulit. Ini saja, sudah dapat mengeliminasi banyak kandidat yang punya daya juang yang kurang baik.

Ini semata karena google melihat bahwa mereka yang memiliki nilai akademis super tinggi dan dari universitas ternama, pastilah memiliki motivasi berprestasi yang tinggi, dan komitmen bekerja yang super tinggi juga. Inilah mengapa google terus berhasil melakukan banyak inovasi dan mengembangkan teknologi yang melampaui kebutuhan masa kini. Karena mereka menghimpun hanya orang-orang terbaik untuk duduk bersama mereka. Baru sebagai penghargaan, mereka memberikan kebebasan dan fasilitas yang super memanjakan. Jangan malah anda lakukan hal yang sebaliknya di perusahaan Anda.

Penentu dalam menjaga kelangsungan budaya perusahaan yang tepat adalah saat rekrutmen. Saat anda memilih  kandidat untuk bergabung. Pastikan sistem rekrutmen perusahaan mampu mengeliminir orang yang berbudaya tidak tepat melalui assessment tools yang tepat, maka anda dapat memastikan organisasi bisa bertahan lama dan berkinerja baik.

Namun bila yang sulit adalah mengubah budaya lama, lakukan perubahan mindset. Terapkan sejumlah strategi penguatan DNA perusahaan melalui coaching, training dan informal drilling (mengajukan serangkaian pertanyaan dalam sesi yang nyaman dan informal untuk menggali berbagai penyebab suatu masalah) melalui para leaders.

Gali dan Tanya apa saja penyebab mereka tidak perform, apa penyebab mereka tidak disiplin, lalu secara bijak minta karyawan tersebut mencari solusinya dan membuat rencana perubahan mandiri. Pastikan pada tiap karyawan bahwa organisasi anda menginginkan agar tiap orang tumbuh dan memiliki kebiasaan yang lebih baik dan menjadi lebih ahli dan terampil, dan memiliki kepribadian yang membaik dan lebih menarik setelah bergabung di perusahaan Anda, dan bukan sebaliknya.

training agent of change, mitsui leasing capital indonesia, act consulting

Training Agent of Change On Boarding PT Mitsui Leasing Capital Batch 1

By News No Comments

Pada tanggal 15 Januari 2019 ACT Consulting dipercaya untuk melaksanakan Training Agent of Change on Boarding Batch 1 dari PT. Mitsui Leasing Capital Indonesia (MLCI).

Kegiatan training pembekalan bagi Agent of Change Perubah Budaya Perusahaan ini diikuti oleh 33 orang Leader dari Mitsui Leasing. Dalam acara ini tiap orang mendapatkan pengetahuan mengenai peran mereka sebagai agen perubahan budaya dan apa saja tugas dan tanggung jawab yang harus dilakukan.

Acara AOC On Boarding ini dilaksanakan di PO Hotel , Semarang selama satu hari penuh. Kegiatan ini dipimpin oleh Coach Bramanto Wibisono, Direktur dari ESQ NLP dan dibantu oleh Trainer Jaya Bhakti Nurhana.

Acara berlangsung dengan fun dan penuh semangat. Para AOC ini menjadi ujung tombak perusahaan sebagai penegak budaya baru yang ingin dibentuk. Dalam aplikasi peran mereka sebagai agen perubahan, akan ada resistensi yang timbul. Namun melalui Training ini mereka telah dibekali dengan beragam skill AOC ala ACT Consulting sehingga akan mampu menjalankan perannya dengan matang dan lancar.

Dalam Training ini, tiap orang diharuskan untuk bisa membuat action plan perubahan budaya untuk diterapkan di dalam perusahaan, sesuai dengan bagian dan peran pekerjaannya masing-masing. Tiap AOC secara mandiri membuat sendiri Action Plan ini untuk nantinya dipaparkan di divisi yang bersangkutan.

Peran Agent of Change dari Mitsui Leasing yang diberikan pada Training ini antara lain adalah;

  • Membantu rekan kerja lain untuk dapat memberikan kontribusi lebih banyak lagi pada perusahaan
  • Membantu agar dapat bekerja dengan Kemampuan dan Potensi diri Terbaik
  • Menjalankan Peran sebagai Pelaksana Transformasi Budaya
  • Memahami dan Menyebarkan Visi, Misi, Nilai dan Program Perusahaan
  • Mendukung, Membekali diri dan Menyusun bersama Inisiatif Program Budaya Perusahaan

Beragam peran diatas mungkin terlihat berat dalam kacamata awam. Namun kesemua tugas dan tanggung jawab tersebut disampaikan dengan Fun Theory dalam Training AOC on Boarding dari ACT Consulting ini. Sehingga para AOC mengerti bahwa peran yang mereka sandang ini akan membawa kebaikan bagi perusahaan, dan akan meningkatkan kualitas mereka sebagai individu yang terus diasah kemampuannya.

Dengan memahami pertumbuhan peran ini, tiap AOC tidak lagi merasakan tugasnya sebagai beban, namun merasakannya sebagai sebuah kesempatan untuk grow bersama perusahaan. Hingga mereka merasa gembira dan bangga dalam melaksanakan tugas, peran dan tanggung jawabnya.

Sukses selalu untuk Tim Agent Of Change Mitsui Leasing Capital Indonesia dalam menjalankan tugas-tugasnya, ACT Consulting akan selalu membersamai tim HC dan AOC PT MLCI agar terus Semangat dan Percaya diri.

training leadership and achievement motivation, mars petcare indonesia, act consulting

Training Leadership and Achievement Motivation MARS Petcare Indonesia

By News No Comments

Training Motivasi dan Kepemimpinan dibutuhkan oleh aneka korporasi. Hal ini berkaitan dengan upaya perusahaan untuk terus sustain di era VUCA yang dipenuhi oleh berbagai perubahan yang terjadi dengan sangat cepat.

Di Era VUCA ini keadaan pasar yang semula dapat diprediksi dengan mudah, kini menjadi sulit untuk ditangani karena munculnya berbagai disruptor dalam industri yang ditekuni. Untuk itu diperlukan pola kepemimpinan yang baru, yang bersifat motivatif.

Seorang pemimpin kini harus mampu memberikan motivasi dan menjadi pendorong ke arah perubahan yang bersifat integral dan menangani berbagai persoalan dengan pendekatan yang bersifat menyesuaikan dengan potensi yang dimiliki oleh karyawan. Karena hanya dengan cara inilah situasi bekerja dapat berlangsung dengan harmonis dan minim konflik.

Untuk itu ACT Consulting dipercaya memberikan Training Leadership and Achievement Motivation untuk Mars Petcares Indonesia. Training dibuka oleh Bapak Edu sebagai Country Director dan Modul disampaikan Oleh Coach Iman Herdimansyah dan tim.