Skip to main content
All Posts By

admin

Partner In Culture Transformation

Sehatkah Budaya Organisasi di perusahaan Anda - ACT Consulting

Sehatkah Budaya Organisasi di Perusahaan Anda?

By Article No Comments

Sehatkah Budaya Organisasi di perusahaan Anda - ACT Consulting

ACT Consulting – Banyak perubahan yang terjadi seiring dengan perkembangan zaman. Perubahan itu pun juga membawa dampak besar pada dunia bisnis. Para pelaku usaha, mulai dari level manajer hingga owner perlu melakukan berbagai inovasi dan perubahan yang terukur, akurat, serta terarah, agar memenangkan persaingan.

Berusaha meningkatkan produktivitas, melakukan berbagai terobosan, dan mengambil satu langkah di depan untuk kemajuan bisnis atau usaha yang dijalani. Apakah ini yang sedang Anda pikirkan dan jalankan saat ini?

Jika iya, ada satu hal yang penting menjadi fokus utama untuk merealisasikan harapan Anda. Satu hal itu ialah budaya organisasi.

Sejumlah pakar menyebutkan bahwa budaya organisasi bisa menjadi senjata andalan untuk bersaing dan menjawab tantangan zaman. Selain itu, budaya organisasi yang tepat juga mampu menyelesaikan sejumlah permasalahan dan menjadi kekuatan mencapai tujuan organisasi.

Jika djabarkan, budaya organisasi memilik peran dan fungsi seperti :

  1. Budaya menciptakan pembeda yang jelas antara satu organisasi dengan organisasi lainnya.
  2. Budaya membawa suatu rasa identitas bagi anggota-anggota organisasi.
  3. Budaya mempermudah timbulnya komitmen pada suatu yang lebih luas dari pada kepentingan diri individual seseorang.
  4. Budaya merupakan perekat sosial yang membantu mempersatukan organisasi dengan memberikan standar-standar yang tepat, untuk dilakukan oleh karyawan.
  5. Budaya sebagai mekanisme pembuat makna dan kendali yang membentuk sikap serta perilaku karyawan.

Selain itu, Budaya organisasi merupakan “ruh” organisasi, karena terdapat filosofi, visi dan misi organisasi yang akan menjadi kekuatan penting bagi organisai untuk berkompetisi. Budaya organisasi tersebut mampu membentuk perilaku sesuai yang diharapkan oleh organisasi terkait dengan kinerja pegawai.

Pertanyaannya, sehatkah budaya organisasi di perusahaan Anda?

Untuk mengetahuinya tidak bisa hanya dengan pandangan sekilas atau opini semata. Butuh pengukuran budaya organisasi yang terukur, akurat, dan tepat, agar bisa melihat seberapa sehat budaya organisasi di perusahaan Anda.

Pengukuran itu meliputi :

  • Toxic Culture
  • Faktor yang Menghambat
  • Pemetaan Nilai
  • Harapan Karyawan
  • Implementasi Nilai Organisasi
  • Kenyamanan Karyawan

Dari pengukuran tersebut akan ditemukan solusi hingga langkah-langkah konkret  dalam melakukan perbaikan dan perubahan, demi terwujudnya goals yang diinginkan. Jika Anda kesulitan melakukan pengukuran budaya organisasi sendiri, ACT Consulting siap menjadi partner yang membantu sampai tuntas.

Lewat program OCHI (Organization Culture Health Index), Tim ACT akan membantu melakukan pengukuran dengan serangkaian tes. Kemudian hasil dari tes, akan dijabarkan dalam langkah-langkah solusi yang bisa jadi panduan dan strategi bagi perbaikan budaya organisasi perusahaan Anda.

Info lebih detail silakan kunjungi https://actconsulting.co/pengukuran-budaya-organisasi-perusahaan-ochi/

Atau langsung hubungi kami di : +62 813-8249-1165

Implementasi Tata Nilai Budaya Kerja Kemendikbud Menuju Wilayah Bebas Dana Korupsi 1

Training Implementasi Tata Nilai Budaya Kerja Kemendikbud

By News No Comments

Pembinaan Kompetensi Sumber Daya Manusia, Sekretariat Balitbang Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemendikbud), kembali memberikan pembekalan kepada para pegawai.

Bekerjasama dengan ACT Consulting – Partner In Culture Transformation, kali ini Kemendikbud mengadakan Training Implementasi Tata Nilai Budaya Kerja Menuju Wilayah Bebas Dana Korupsi, Maret 2018.

Dengan adanya training ini diharapkan para pegawai mampu untuk terus mengimplementasikan nilai-nilai integritas, kreatif dan inovatif, inisiatif, pembelajar, menjunjung meritrokasi, terlibat aktif, dan tanpa pamrih.

Mengukur Budaya Organisasi

Survey Budaya Perusahaan : 7 Pertanyaan Untuk Mengukur Tingkat Kepuasan Karyawan

By Article No Comments
Mengukur Budaya Organisasi

Telkomsel, Go Beyond, Hotel Santika, BSD

Ada sebuah survei di Amerika yang menyebutkan bahwa, 51 persen karyawan di Amerika mempunyai tingkat engagement yang sangat rendah terhadap perusahaan tempat mereka bekerja. Angka ini tentunya cukup besar dan menghawatirkan. Sebab, engagement sangat berpengaruh terhadap kenyamanan dan kebahagian karyawan, yang pada akhirnya berpengaruh besar juga terhadap kinerjanya.

Ya, engagement karyawan yang rendah akan merugikan industri hingga nilai miliaran tiap tahunnya. Lalu apa yang harus dilakukan untuk mencapai engagement karyawan yang tinggi?

Langkah pertama yang bisa Anda lakukan adalah mengukur kesehatan budaya organisasi yang ada dalam perusahaan Anda. Cara paling mudahnya, Anda bisa lakukan survei kepuasan karyawan (employee engagement survey). Berikut ini adalah poin-poin yang bisa Anda jadikan rujukan untuk ditanyakan pada pada karyawan dalam survei tersebut.

7 Pertanyaan Untuk Mengukur Tingkat Kepuasan Karyawan

Mengukur Budaya Perusahaan Melalui Survey

Asean Corporate Culture Forum, 31 Oktober 2017, Menara 165, Jakarta Selatan

1. “Apakah kamu melihat ada kesempatan untuk mengembangkan karir?”

Jenjang karir yang jelas dan kesempatan untuk berkembang sebagai seorang profesional adalah motivasi yang sangat penting dalam engagement karyawan di tempat kerja. Karyawan akan merasa tidak puas, jika perusahaan membiarkannya dalam posisi itu-itu saja. Terutama bagi generasi millinial yang tidak ragu untuk lompat ke perusahaan lain.

2. “Tahukah kamu tentang visi/misi perusahaan?”

Setiap perusahaan harus punya visi yang jelas tentang masa depan mereka. Namun tanpa perencanaan dan pemahaman internalisasi budaya perusahaan kepada seluruh tubuh perusahaan, karyawan bisa bekerja sendiri tanpa arah.

3. “Apakah kamu mampu menyampaikan pendapatmu dengan nyaman disini?”

Semua karyawan ingin merasa dihargai di tempat kerja. Tidak terkecuali ketika mengutarakan pendapat. Bila karyawan merasa takut untuk menyampaikan pendapatnya, maka perusahaan harus mendorongnya. Sebab bisa jadi perusahaan melewatkan ide brilian yang sebenarnya bisa membantu berkembangnya perusahaan.

4. “Bagaimana pandanganmu tentang budaya perusahaan?”

Menurut sebuah studi, 93 persen millennial ingin bekerja di tempat yang memungkinkan mereka untuk jadi diri sendiri. Seiring dengan semakin tingginya kompetisi akan tenaga kerja berkualitas, cara terbaik untuk menarik karyawan adalah menunjukkan pada mereka bahwa perusahaanmu memiliki kultur yang positif.

5. “Apakah kamu memiliki hubungan yang baik dengan karyawan lain?”

Data dari Globoforce menunjukkan bahwa karyawan yang memiliki lebih dari 25 orang teman di tempat kerja cenderung punya engagement lebih tinggi. Di perusahaan kecil mungkin angka ini sulit dicapai, tapi kamu tetap harus tahu pentingnya menumbuhkan lingkungan yang ramah dan kolaboratif demi produktivitas.

6. “Mampukah kamu menjaga keseimbangan kerja dan kehidupan pribadi?

Tanyakan kepada karyawan apakah ia mendapatkan keseimbangan antara kehidupan pribadi dengan beban kerja yang ia terima. Karyawan bisa saja kehilangan minat pada perusahaan, bila perusahaan tidak mendukung bola hidup seimbang.

7. “Bagaimana hubungan Anda dengan manajer?”

Tidak hanya memiliki hubungan yang baik dengan rekan kerja, namun karyawan juga harus memiliki hubungan baik dengan manajar. Mintalah bantuan kepada manajer agar karyawan merasa lebih nyaman dan memiliki engagement lebih tinggi.

Itulah tujuh pertanyaan survey yang bisa Anda tanyakan kepada karyawan Anda. Lewat survey ini, Anda bisa menganalisis kondisi budaya perusahaan serta mengindentifikasi masalah yang ada.

Dalam mengukur tingkat kesehatan budaya dalam sebuah organisasi dan perusahaa, ACT Consulting yang telah berpengalaman dalam melakukan transformasi budaya perusahaan di Indonesia maupun Malaysia, punya alat ukur sendiri yang efektif dan terencana, program tersebut adalah OCHI (Organization Culture Health Index).

Mau tahu lebih banyak tentang OCHI dan bagaimana mengetahui kesehatan budaya perusahaan dengan terukur dan efektif, klik halaman khusus OCHI disini: actconsulting.co/pengukuran-budaya-organisasi-perusahaan-ochi

atau bisa juga hubungi kami di: +62 856-9489-7725

Pengukuran Budaya Organisasi Pemkot Banjarbaru

Presentasi Expose OCHI Pemerintah Kota Banjarbaru

By Article, News No Comments

Pengukuran Budaya Organisasi Pemkot Banjarbaru

Walikota Banjarbaru H Nadjmi Adhani di dampingi Wakil Walikota Banjarbaru H Darmawan Jaya Setiawan dan Kepala Bagian Organisasi Sekretariat Daerah Kota Banjarbaru Ir Hj Siti Zakiah, menyimak presentasi Expose OCHI (Organization Culture Health Index) oleh Tim Pengukuran Budaya Organisasi dari ACT Consulting.

Kemudian dilanjutkan presentasi hasil akhir OCHI / Pengukuran Budaya Organisasi kepada seluruh SKPD Kota Banjarbaru yang disampaikan Andi Basuni, Konsultan ACT Consulting, di dampingi Denny Kurniawan.

Wakil Walikota Banjarbaru, H Darmawan Jaya Setiawan menyampaikan bahwa akhir-akhir ini istilah budaya organisasi banyak dijumpai di berbagai media, para ahli, praktisi maupun akdemisi telah banyak melakukan analisis dan kajian berkaitan dengan budaya organisasi. Diskusi maupun seminar telah banyak diselenggarakan untuk mengungkapkan berbagai substansi yang berkaitan dengan pengembangan budaya organisasi, fungsi dan pengaruh serta manfaatnya untuk sebuah organisasi.

Kondisi ini menunjukkan bahwa budaya organisasi memang dirasakan sangat penting dan memiliki manfaat baik langsung maupun tidak langsung terhadap perkembangan organisasi, terutama dalam kancah persaingan yang semakin ketat. Para ahli berpendapat bahwa definisi budaya organisasi memiliki tiga hal yang merupakan ciri khas dari budaya organisasi tersebut, antara lain: dipelajari, dimiliki bersama,  diwariskan dari generasi ke generasi. Faktor yang paling penting bagi organisasi adalah bagaimana seorang pemimpin, ketua ataupun manajer sebuah organisasi dapat menciptakan dan memelihara suatu budaya organisasi yang kuat dan jelas.

Budaya organisasi adalah cara berfikir dan melakukan sesuatu yang mentradisi, yang dianut bersama oleh semua anggota organisasi, mempelajarinya atau paling sedikit menerimanya. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa budaya organisasi adalah merupakan perwakilan dari norma-norma perilaku yang harus diikuti oleh anggota organisasi. Seorang pemimpin efektif dalam membangun budaya organisasi yang dipimpinnya harus berperan menjadi sosok dari budaya yang akan dibangunnya, pemimpin harus mampu membantu bawahan untuk menciptakan rasa memiliki jati diri bagi para pekerjanya. Seorang pemimpin harus mampu mengembangkan keikatan pribadi antara karyawan dengan institusi dimana mereka bekerja, rasa memiliki merupakan modal dasar bagi seorang pemimpin dalam mendorong karyawan untuk mencapai misi dan tujuan dari organisasi.

Tanpa adanya ikatan pribadi karyawan terhadap organisasi, seorang pemimpin akan kesulitan untuk menterjemahkan visi, misi dan tujuannya dalam memimpin organisasi. Pemimpin juga harus dapat membatu menciptakan stabilisasi organisasi sebagai suatu sistem sosial, dimana orang-orang yang ada didalam organisasi merupakan satu kesatuan sosial yang utuh dan tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Seorang pemimpin juga harus mampu menjadi pedoman perilaku, sebagai hasil dari norma-norma perilaku yang sudah terbentuk. Pada dasarnya, untuk membangun budaya organisasi yang kuat memerlukan waktu yang cukup lama dan bertahap, boleh jadi dalam perjalanannya akan mengalami pasang surut yang berbeda dari waktu ke waktu.

Budaya organisasi yang kuat memiliki beberapa tujuan, salah satunya adalah mendapatkan usaha-usaha produktif karyawan dan membantu setiap orang untuk bekerja mencapai tujuan yang sama. Demikian juga di Lingkungan Pemerintah Kota Banjarbaru, harus mengembangkan budaya positif sebagai karakter budaya organisasi. Semoga hasil survei ini baik dan akuntabel, dan hasilnya dapat memotivasi untuk menjalankan pemerintahan agar lebih baik lagi kedepannya.

Sumber: humas.banjarbarukota.go.id

Ingin melakukan pengukuran budaya organisasi perusahaan Anda?

Daftar OCHI (Organization Culture Health Index) disini: actconsulting.co/pengukuran-budaya-organisasi-perusahaan-ochi

Atau hubungi kami di: +62 856-9489-7725

Peran Change Agen Dalam Budaya Perusahaan

Apa dan Bagaimana Peran Agen Perubahan dalam Organisasi?

By Article No Comments

Apa yang dimaksud Agen Perubahan (Change Agents)?

Dalam dunia pengembangan budaya organisasi dan perusahaan, peran agent of change atau agen perubahan tentu sudah tidak asing lagi. Terlebih ketika membahas hal yang berkaitan terhadap upaya sebuah organisasi untuk memperbarui diri dalam situasi perubahan lingkungan dalam sejumlah langkah yang strategis.

Setiap perubahan itu membutuhkan sejumlah individu untuk menjadi role model atau pemandu proses berjalannya perubahan yang terjadi dalam suatu organisasi, agar tercapai tujuan yang diharapkan.

Itulah agen perubahan (agent of change), individu yang bertugas mempengaruhi target / sasaran perubahan agar mereka mengambil keputusan sesuatu dengan arah yang organisasi kehendaki.

Agen perubahan adalah orang yang menghubungkan antara sumber perubahaan baik itu inovasi maupun kebijakan organisasi dengan target perubahan. Untuk itu ada sejumlah peran agent of change yang harus dilaksanakan sebagai Change Leader.

Peran Agent of Change

Peran Change Agen Dalam Budaya Perusahaan

Culture Agent On Boarding, Telkom Indonesia

Selain menginformasikan hal baru dalam rangka memperkenalkan suatu Inovasi / Kebijakan baru kepada suatu kelompok target perubahan, agen perubahan juga memiliki peran penting dalam:

1. Membangun kesadaran pentingnya perubahan

Agen Perubahan harus mampu menyadarkan target bahwa mereka memerlukan perubahan dengan sikap / perilaku yang sebaiknya mereka lakukan. Perubahan sikap itu akan memberikan kemudahan / keuntungan bagi mereka dan diharapkan pada tahap ini target perubahan mempunyai kesadaran bahwa untuk hal yang lebih baik mereka harus berubah demi mereka sendiri.

2. Media penukar informasi

Ketika kelompok masyarakat target perubahan menyadari bahwa mereka memerlukan perubahan, maka Agen Perubahan secara terus menerus membangun komunikasi dengan mereka.

Mereka harus dapat diterima serta dipercaya oleh kelompok sosial / masyarakat target Inovasi / Kebijakan Publik sebelum mau membangun hubungan baik. Ia harus membangun citra diri sehingga dipersepsikan bahwa dia orang yang kompeten (competence), kredibel (credible), dapat dipercaya (trustworthy) dan bersikap penuh simpati dan empati pada kelompok sosial / masyarakat target Inovasi / Kebijakan Publik.

3. Mengidentifikasi masalah

Agen Perubahan bertanggung jawab menyajikan hasil analisis tentang apa yang terjadi dan tidak dapat terpenuhi kebutuhannya saat itu. Pada saat yang demikian Agen Perubahan diharapkan mampu melihat persoalan yang dihadapi dengan menggunakan perspectif organisasi dan menyajikan komunikasi yang efektif.

4. Mendorong niat perubahan

Setelah Agen Perubahan menjelaskan berbagai cara harus dilakukan oleh target perubahaan mereka, maka Agen Perubahan dituntut untuk mampu memberi motivasi yang telah ditawarkan Agen Perubahan.

5. Mentransformasikan niat menjadi nyata

Agen Perubahan dituntut mencari tahu tentang cara bagaimana mempengaruhi target perubahaan sebagaimana rekomendasi yang dikembangkan berdasarkan kebutuhan mereka sendiri. Pada tahap ini komunikasi interpersonal antar mereka sendiri dapat membantu meyakinkan untuk memutuskan mengadopsi budaya yang sesuai dengan kebutuhan mereka.

6. Merawat adopsi values baru dan mencegah pembatalan adopsi

Agen Perubahan diharapkan tetap mendampingi target perubahan agar tetap bertahan dengan sikap perilaku yang sudah diputuskan dengan mengadopsi Values Baru/ Inovasi / Kebijakan Publik. Pendampingan merupakan tahap penting, karena menjadi konfirmasi tentang perubahan budaya yang dibutuhkan dan sekaligus menunjukkan manfaatnya bagi mereka.

7. Menciptakan Agen Perubahan baru dari Target Perubahan

Akhirnya, Agen Perubahan mendorong target perubahan mampu bersikap dan berperilaku dengan mengadopsi budaya organisasi telah diperkenalkan sebelumnya.

Saat Agen Perubahan setelah mampu mendorong budaya baru maka komunitas organisasi seharusnya telah mampu menciptakan kader Agen Perubahan (baru) dari komunitas target perubahan itu sendiri. Apabila kelompok Komunitas target perubahan telah mampu menghasilkan Agen Perubahan (baru) maka tugas Agen Perubahan telah berakhir.

Itulah sejumlah peran agent of change (Agen Perubahan) dalam menciptakan Budaya baru yang diinginkan organisasi atau perusahaan.

Daftar Change Agent Program ACT Consulting klik:

Pengembangan Agen Perubahaan Dalam Perusahaan

Program Internlisasi Nilai Kerja 1

Values Internalization Program Internalisasi Nilai PATRIA PT. UTE Batch 5

By News No Comments

Values Internalization Program Internalisasi Nilai PATRIA PT. UTE Batch 5

Untuk meningkatkan kesadaran karyawan akan pentingnya menjalankan nilai-nilai perusahaan, PT. United Tractors Pandu Engineering kembali melaksanakan program internalisasi budaya kerja bersama ACT Consulting.

Program yang telah memasuki batch 5 ini digelar pada 19 – 20 Maret 2017, di Aula serba guna PT. United Tractors Pandu Engineering, Cikarang.

Pada training ini peserta diberikan pembekalan bagaimana menginternalisasikan nilai perusahaan yang disebut dengan Rumah PATRIA (Proactive, Agile, Team Player, Resilience, Innovative, dan Accountable).

Dipandu oleh Tim training dari ACT Consulting, Tri Setiamoko dan Jaya Bakti Nurhana, peserta training sangat koperatif mengikuti jalannya training dengan baik dan disiplin. Mereka juga interaktif dengan menjawab beberapa pertanyaan trainer dengan antusias.

program pelatihan team building

Program Team Building Biro Perencanaan BASARNAS

By News No Comments

Program Team Building – Dalam bekerja disuatu perusahaan tentunya memerlukan sinergi setiap tim antar divisi/departemen agar dapat mencapai target keseluruhan.

Sayangnya banyak perusahaan yang memiliki kerjasama tim/team yang buruk. Sehingga akan sangat menghambat bisnis bahkan bisa membuat usaha yang sudah terbangun mengalami kerugian besar.

Sadar akan pentingnya membangun sinergi dan kolaborasi dalam setiap tim, Biro Perencanaan Badan SAR Nasional atau BASARNAS, menggelar program Character Building dan Team Collaboration.

Bertempat di Le Grandeurs Hotels, Jakara, 16 Maret 2018, para peserta mengikuti acara dengan sangat fun dan semangat tinggi. Serangkaian aktivitas dan fun games dilakukan dengan ceria penuh makna.

Kegiatan Team Building ini juga menjadi sarana bagi BASARNAS, agar dapat membantu kelompok untuk tidak berperilaku disfungsional, sehingga tim dapat menjadi saling terhubung menjadi sekelompok individu yang produktif dan terpadu.

Program Team Building Biro Perencanaan BASARNAS

Corporate Culture Certification 3

Membangun Budaya Perusahaan Melalui Certification Culture Specialist

By News No Comments
Corporate Culture Certification 3

Corporate Culture Certification, Kaltim Methanol Industri (KMI)

Setiap perusahaan/organisasi seharusnya menyadari tentang pentingnya membangun budaya perusahaan. Karena itu akan sangat mempengaruhi segala aspek yang ada di dalam perusahaan.

Seperti yang dilakukan oleh Kaltim Methanol Industri (KMI). KMI sangat “aware” tentang pentingnya budaya perusahaan guna keberlangsungan perusahaannya.

Untuk itu, KMI mengikuti program CULTURE SPECIALIST CERTIFICATION dari ACT Consulting. Training yang dibimbing langsung oleh Coach Rinaldi ini bertujuan agar para peserta (yang diantaranya merupakan Tim Pengelola Budaya Perusahaan/Organisasi) memiliki kemampuan untuk melakukan pengembangan budaya organisasi sesuai dengan Standard Kompetensi Kerja Nasional Indonesia.

Corporate Culture Certification Kaltim Methanol Industri (KMI)

Selain itu, Training yang berlangsung di Yogyakarta ini membahasa materi dan memberikan pemahaman pada peserta dari KMI tentang tentang bagaimana cara :
– Menganalisa budaya saat ini
– Menganalisa budaya yang diperlukan untuk mencapai visi misi
– Membuat strategi komunikasi yang efektif untuk seluruh karyawan

Training Culture Specialist Certification Program ini akan membantu para peserta untuk menemukan CORE VALUES dari sebuah perusahaan. 

Outbound Training Perusahaan

Leadership Development Program & Outbound Training Universitas Lancang Kuning, Riau

By News No Comments
Outbound Training Perusahaan

LEADERSHIP DEVELOPMENT PROGRAM & OUTBOUND, TRAINING PIMPINAN UNIVERSITAS LANCANG KUNING, RIAU, 17-18 Maret 2018

Untuk meningkatkan kualitas pendidikan, tentu harus dimulai dengan peningkatan kualitas tenaga dan lembaga didik terlebih dahulu.

Salah satu caranya yaitu dengan membentuk tenaga pendidik yang berkualitas dengan semangat kerja maksimal, serta kemampuan manajemen lembaga pendidik yang kompeten melalui outbound training.

Inilah yang dilakukan oleh pimpinan Universitas Lancang Kuning Riau, dengan mengadakan Leadership Development Program & Outbound Training bersama ACT Consulting, 17-18 Maret 2018.

Outbound training ini diikuti oleh 61 peserta yang terdiri dari pimpinan UNILAK seperti, Rektor, wakil Rektor, Dekan, Wakil Dekan, serta jajaran pimpinan lainnya.

Meski harus berangkat menuju lokasi kegiatan di Bukittinggi Sumbar, dengan lama perjalanan sekitar 10 jam via darat, tidak menyurutkan semangat peserta dalam mengikuti seluruh rangkaian kegiatan.

Walaupun acara in class di hari pertama sampai jam 11 malam, esok paginya pukul 5, peserta sudah siap dengan seragam untuk melanjutkan aktivitas kegiatan Outbound di area Nuansa Maninjau Resort.

Dengan adanya kegiatan outbound training ini diharapkan terbentuk kegiatan penuh makna yang out of bounderise “Keluar dari bingkai/frame kebiasaan”, agar pemimpin Universitas Lancang Kuning mampu menjadi pemimpin yang berpikir luar biasa dan membuat terobosan-terobosan baru.

Manfaat Outbound Training Bagi Perusahaan 2

Serunya Outbound Training Pegawai BBPOM Padang di Lagoi Bay, Kepulauan Bintan

By News No Comments
Manfaat Outbound Training Bagi Perusahaan 2

Outbound Training Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Padang, Sumatera Barat, di Lagoi Bay, Bintan

Diwarnai keindahan alam yang disajikan di Lagoi Bay, Kepulauan Bintan, berlangsung kegiatan Outbound Training Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Padang, Sumatera Barat, 3-4 Maret 2018.

Kegiatan ini tentunya menjadi sarana bagi pegawai untuk meningkatkan rasa kebersamaan, kerjasama, dan kepaduan antar tim.

Dengan sajian khas dari para fasilitator dan trainer dari ACT Consulting, peserta tidak hanya disuguhkan oleh Fun Games dibibir pantai Lagoi Bay. Namun juga beberapa aktivitas yang bertujuan untuk memicu kreativitas.

Manfaat Outbound Training Bagi Perusahaan

Perlu diketahui, Kesuksesan sebuah kegiatan pelatihan outbound training di alam terbuka seperti ini sangat tergantung pada urutan penyajian kegiatannya.

Urutan penyajian kegiatan ini sangat terkait dengan kesiapan fisik dan suasana emosi peserta dan keterangsangan emosi peserta pelatihan outbound.

Bila urutan kegiatan outbound tidak berhasil membuat suasana gembira yang terus meningkat, maka pelatihan akan sangat membosankan. Bahkan tujuan dari kegiatan outbound ini tidak dapat tercapai.

Terselenggaranya acara ini, bukan hanya sebagai ajang refreshing bagi para pegawai. Namun diharapkan juga lahir pemikiran-pemikiran baru yang lebih fresh, kreatif, profesionalisme dengan integritas, objektivitas, ketekunan dan komitmen yang tinggi.

Open chat
1
Hubungi Kami
Scan the code
ACT Consulting International
Halo,
Ada yang bisa kami bantu?