Skip to main content
Category

News

Dua Batch Parallel Training Leadership Enhancement for Leaders BRI bagi Pejabat Vice President (VP) di September 2019

By News No Comments

Sebagai Bank yang memiliki asset terbesar di Indonesia, Bank Rakyat Indonesia punya tanggung jawab yang sangat besar. Sebagai Bank terbesar di Indonesia, BRI telah beroperasi selama puluhan tahun yang penuh dengan kesuksesan. Untuk menjamin agar di masa depan berbagai kesuksesan tersebut dapat dicapai, maka langkah yang harus dilakukan adalah terus membangun sumber daya manusia yang dimiliki dan meningkatkan penguasaan teknologi terbaru.

Untuk itu pada tanggal 4-6 September 2019 BRI Corporate University kembali mengadakan Program Leadership Enhancement untuk jajaran Vice President Bank Rakyat Indonesia yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Training ini dipandu langsung oleh Pendiri ESQ Group, DR (HC) Ary Ginanjar Agustian. Bersama para Master Coach dari ESQ seperti Master Coach Bram Wibisono selaku Direktur dari ESQ Neuro Linguistic Programming, Master Coach Arief Rahman Saleh selaku Direktur dari ESQ Coaching Academy, Coach Risman Nugraha selaku Wakil Direktur dari ESQ Coaching Academy, serta Coach Eka Chandra selaku Wakil Direktur dari ESQ Training.

Kegiatan Leadership Enhancement ini juga dihadiri oleh Chief Learning Officer dari BRI Corporate University yaitu Ibu Retno Wahyuni Wijayanti. Program bertajuk High Potential Leaders; Accelerating Your Impact ini menghadirkan para Top Leader Bank Rakyat Indonesia yang berada di level Eselon 2 atau yang memegang jabatan sebagai Vice President. Program ini diberikan pada dua batch berbeda yang dibuka secara parallel selama 3 hari dari tanggal 4-6 September 2019.

                Berbagai program yang dilakukan oleh BRI Corporate University ini adalah untuk menyiapkan para pimpinan agar mampu bergerak lebih cepat dari gelombang perubahan. Karena kemajuan tidak bisa diraih tanpa menguasai (mastering) teknologi dan bukan diperbudak oleh teknologi. Manusialah yang harus menjadi pemimpin, bahkan bagi otaknya sendiri. Hingga tidak kalah oleh kemampuan otak, tapi mampu menempatkan nurani di atas otaknya sekalipun. Inilah salah satu prinsip yang dikembangkan oleh DR (HC) Ary Ginanjar Agustian dalam berbagai training yang dipimpinnya.

Dengan demikian maka akan menjadi jelaslah bahwa pihak yang harus melakukan penguasaan teknologi tersebut adalah sumber daya manusia yang ada di dalam perusahaan. Perhatian tidak hanya diberikan pada permasalahan finansial saja, tapi yang terpenting harus menguasai masalah human learning and techonology development di dalam perusahaan untuk memastikan perkembangan yang dilakukan sejalan dengan laju perubahan zaman.

                Era perkembangan teknologi yang sangat cepat ini disebut sebagai Era VUCA. Dimana kondisi persaingan serba volatile, uncertain, complex dan ambigu. Di era ini kita tidak dapat melakukan perencanaan jangka panjang karena perubahan yang terjadi berlangsung dalam hitungan sangat cepat. Berbagai rencana harus bersifat fleksibel dan dinamis, agar masih bisa diterapkan dengan menyesuaikan pada kondisi yang berubah.

                Sifat fleksibel dan dinamis ini pun harus dimiliki oleh sumber daya manusia yang dimiliki. Semua karyawan harus dipacu untuk bisa selalu learn, unlearn dan relearn. Semua orang harus mampu belajar, mengkonstruksi kembali hasil belajar, dan mempelajari kembali sejumlah hal yang berubah pada aspek yang sama sekalipun. Itulah mengapa peran lembaga pembelajaran di dalam BRI Corporate University menjadi sangat penting. Harus tidak ada elemen pembelajaran yang luput dari perhatian. Apakah itu dalam hal teknis, teknologi, finansial, dan juga dalam segi softskill yang harus terus dilakukan upgrading.

                Desain pembelajaran kini pun bersifat dinamik dan universal. Dengan adanya teknologi internet, pembelajaran dapat dilakukan secara serentak pada puluhan ribu orang di saat yang sama sekaligus. Salah satu pilihan yang bisa diambil untuk memungkinkan agar perubahan dapat dilakukan secara massif dan cepat di dalam organisasi adalah melalui program digital learning.  Salah satu contohnya adalah modul Digital Integrity dimana pembelajaran mengenai berbagai unsur pembentuk integritas dapat dipelajari oleh banyak orang sekaligus dan melalui sharing session yang dilakukan, values perusahaan dapat diinternalisasikan di dalam keseharian interaksi karyawan. 

Pembelajaran seperti digital integrity ini dapat dilakukan lewat tayangan video digital dan sharing session yang dilakukan dapat dibuka di tiap kantor cabang maupun hingga ke pelosok yang masih mungkin menerima sinyal internet. Kemudian materi digital integrity sharing session yang ada dapat diikuti oleh karyawan di semua cabang secara serentak, hingga terjadi transformasi karakter melalui penanaman values setiap pekan bersama tim kerja. Salah satu perusahaan nasional yang berhasil menurunkan tingkat fraud yang ada di dalam perusahaannya dengan program digital integrity ini adalah Adira Finance dengan jumlah peserta digital integrity sharing session sebanyak lebih dari 20 ribu karyawan di semua titik cabang dan pusat di Indonesia dan di luar negeri.

Selain itu program digital learning lain yang telah menyentuh puluhan ribu orang dengan video yang dibuat terkostumisasi oleh ESQ adalah program LION Sales Auto2000. Pada program ini peserta mendapatkan modul Quantum Excellence  yang disesuaikan dengan kebutuhan klien untuk mengembangkan potensi penjualan.  Dalam program ini, para sales berhasil melakukan peningkatan penjualan dan mampu bertahan terhadap serbuan pesaing dari negeri tirai bambu yang menyerang dengan harga murah dan spesifikasi kendaraan yang tinggi.

Materi yang diberikan dalam sales ini tidaklah untuk menjelekkan kompetitor, tetapi untuk membangkitkan rasa kepercayaan diri terhadap produk otomotif  yang telah dibuat di negara kita dengan tingkat komponen dalam negeri (TKD) lebih dari 80%. Dengan rasa percaya diri akan tingginya kualitas kendaraaan bermotor hasil produksi lokal ini, program penjualan di Auto2000 menjadi stabil dan terus menuai keberhasilan serta peningkatan penjualan. Bahkan di lapangan, rasa kepercayaan diri  yang dibentuk ini tersebar dan menjadi sebuah keyakinan bersama hingga masyarakat tidak terpengaruh oleh serbuan produk asing.

Demikian juga dengan program high potential leaders yang tengah dikembangkan di BRI juga dapat disebarkan ke berbagai tempat di Indonesia secara menyeluruh dengan program digital learning. Agar moto untuk mengakselerasi impact dari tiap pimpinan ini dapat benar-benar tersebar secara nasional, bahkan hingga sifat dan karakter yang hendak dibentuk ini dapat juga diserap oleh karyawan  BRI yang tersebar di seluruh dunia.

Training Transformational Leadership Program di Agustus 2019

By News No Comments

Training Transformational Leadership yang dipimpin langsung oleh DR (HC) Ary Ginanjar Agustian kembali dilaksanakan di Hotel Ritz Carlton SCBD, Jakarta pada tanggal 29-30 Agustus 2019. Sebanyak 25 peserta masuk dalam kelas eksklusif yang hanya bisa diikuti oleh para Leader di sebuah perusahaan ini.

Sejumlah perusahaan besar di Indonesia mengikutkan para pimpinannya dalam Training Kepemimpinan Transformational ini. diantaranya adalah PT Kaltim Diamond Coal yang mengirimkan 10 orang peserta. Perusahaan lain dari Kalimantan Timur yang juga hadir adalah PT Kaltim Methanol Industri. Dari negeri Jiran peserta hadir dari Herbalife Nutrition Malaysia.

Sejumlah Badan Usaha Milik Negara juga mengirimkan para pimpinan mereka mengikuti event ini. BUMN yang hadir antara lain Telkomsel, Indonesia Power, BPJS Kesehatan, dan PT Bukit Asam. Selain itu hadir juga para pimpinan dari Bank Syariah Mandiri, PT Wirabina Yasa Patrindo, serta PT Alam Karya Gemilang dan juga dari Pemerintah Kabupaten Bandung.

                Dalam training Transformational Leadership ini, DR (HC) Ary Ginanjar Agustian membekali para peserta dengan kemampuan 5 I yaitu; Idealized Influence, Inspirational Motivation, Intellectual Stimulation, Individualized Consideration, dan yang terpenting adalah Internal Understanding.

Dalam modul Internal Understanding ini, para pimpinan perusahaan mempelajari tentang Leadership DNA yang dimiliki oleh masing-masing. Pada momen ini para pimpinan pun dibimbing untuk memahami bahwa berbagai hal yang ia ingin wujudkan dalam perusahaannya, harus pertama-tama dimulai dengan pemahaman dan kepemimpinannya terhadap dirinya sendiri. Saat seseorang telah mampu memimpin dirinya sendiri,  maka ia akan menemukan kekuatan untuk memimpin, menginspirasi, membimbing, memperhatikan, dan membesarkan kemampuan timnya dan orang-orang lain yang ada di sekitarnya.

Mengapa Training ESQ Transformational Leadership ini sangat penting adalah karena dalam sebuah perusahaan yang ingin menghasilkan kinerja luar biasa, maka yang harus dilakukan adalah mengembangkan kemampuan para karyawannya untuk dapat berkolaborasi dengan harmonis dan merasakan kebahagiaan dan dorongan untuk terus bekerja menghasilkan karya-karya yang hebat, secara sering dan teratur, dengan kecepatan eksekusi yang tinggi.

Untuk itu dalam Training Transformational Leadership ini para pimpinan mendapatkan banyak tools psikologi dan tools manajemen yang dapat diberikan kepada timnya agar ia dapat melakukan berbagai perubahan yang diperlukan di dalam organisasi. Perubahan yang utama adalah perubahan iklim kerja yang dikembangkan dari perubahan cara bersikap dan perubahan cara berkomunikasi sang pimpinan itu sendiri. 

Hal ini karena pimpinan adalah jiwa dan penentu kesuksesan perusahaan. Tim strategi dapat saja menuliskan berbagai komposisi langkah yang hebat, namun tanpa kemampuan pimpinan untuk mengorkestrasi kerjasama dari para karyawannya, maka semua strategi termahal sekalipun tak akan dapat berjalan.

Banyak orang hebat bisa bergabung dalam sebuah perusahaan, namun bila mereka tidak dapat bekerjasama dengan baik maka hal yang terjadi dapat bersifat kontraproduktif. Sementara, karyawan yang lemah dan memiliki kemampuan biasa sekalipun, dapat dikembangkan menjadi orang-orang yang hebat dan berbakat bila pimpinannya dapat mengembangkan, memupuk, membimbing, dan memotivasi mereka dengan baik.

Untuk dapat menyutradari kolaborasi yang hebat dari tim yang bisa terdiri dari ratusan orang, hingga puluhan ribu orang ini, pola kepimpinanan yang tangguh harus dikembangkan. Pemimpin haruslah menjadi orang yang paling pertama bangun di pagi hari saat anakbuahnya masih terlelap. Ia pun yang terakhir meninggalkan aktivitas bekerjanya saat para karyawannya telah lelah dan beristirahat di peraduan. Membesarkan pimpinan yang seperti ini harus dimulai dengan internal understanding terlebih dahulu, dengan penutur dan pembicara yang telah terlebih dahulu menjadi cerminan dari keberhasilan mereka memimpin organisasi yang hebat di tengah berbagai badai kesulitan yang mendera.

Training Sertifikasi Corporate Culture Specialist di Agustus 2019

By News No Comments

Membesarkan perusahaan bukanlah suatu tugas yang ringan. Terutama dengan adanya tantangan internal dan eksternal yang dapat terjadi kapan saja. Untuk itu, suatu perusahaan harus mengembangkan daya dukung internal di dalam perusahaannya dengan baik. Daya dukung internal ini harus dikembangkan sesuai dengan visi dan misi yang menjadi entitas dalam perusahaan tersebut.

Apakah unsur utama dalam daya dukung internal ini? Unsur utama tersebut adalah budaya kerja yang baik di dalam perusahaan. Bila sebuah perusahaan telah memiliki budaya kerja yang baik, maka perusahaan tersebut akan dapat bergerak secara fleksibel dan adaptif tanpa banyak kesulitan. Masing-masing perusahaan memiliki kekhasan tersendiri dalam mengembangkan budaya kerjanya.  Hal ini tergantung pada bidang pekerjaan yang harus ditangani. Juga tergantung pada visi dan misi perusahaan yang diturunkan dalam berbagai langkah tujuan dan target strategis dalam sebuah roadmap.

Namun pengetahuan mengenai budaya kerja ini merupakan studi lintas ilmu. Diperlukan pengetahuan manajemen, juga diperlukan pengetahuan mengenai bisnis dan strategi. Tak kalah penting juga diperlukan pengetahuan sosiologi dan psikologi. Sampai kini belum ada sebuah jurusan khusus yang khusus mengajarkan tentang budaya perusahaan di suatu universitas atau akademi.

Ada berbagai elemen dalam budaya perusahaan yang kesemuanya bersifat rumit dan saling berkelindan satu sama lain. Hal ini karena setiap karyawan datang dari budaya yang berbeda hingga sikap dan perilaku mereka saat bekerja pun tidak serupa. Bagaimana untuk membuat berbagai perbedaan ini menjadi suatu kekuatan yang mampu membangkitkan banyak potensi berharga di dalam organisasi?

Hal ini dapat dilakukan bila bagian human resource, divisi strategis, atau satuan budaya kerja di dalam suatu korporasi atau organisasi dapat memahami adanya beragam elemen yang dapat membentuk dan menjadi jiwa bersama dalam satu budaya kerja dalam konteks bisnis.  Untuk itulah ACT Consulting memformulasikan Training Sertifikasi Corporate Culture Specialist untuk membagikan cabang ilmu yang masih jarang dipelajari ini, dengan penyesuaian materi dan langkah yang cocok dengan kerangka budaya Indonesia.

Pada tanggal 28-30 Agustus 2019 telah dilaksanakan Training Sertifikasi Corporate Culture Specialist dengan diikuti oleh sejumlah perusahaan nasional seperti PT Cogindo, PT Lintas Arta, Perum Badan Urusan Logistik (Bulog), PT Kereta Api Indonesia, BRI Finance, dan PT Arga Bangun Bangsa. Dengan berlokasi di Ruang Mina, Menara 165 Cilandak, Jakarta Selatan.  Kegiatan ini dipimpin langsung oleh sejumlah Direktur, Expert serta Konsultan Senior dan Program Director dari ACT Consulting.

Training Peningkatan Motivasi Kinerja Pegawai Pemerintah non Pegawai Negeri Sipil (PPNPN) Direktorat Pembinaan Pendidikan Khusus Dikdasmen Kemendikbud di Agustus 2019

Training Peningkatan Motivasi Kinerja Pegawai Pemerintah non Pegawai Negeri Sipil (PPNPN) Direktorat Pembinaan Pendidikan Khusus Dikdasmen Kemendikbud di Agustus 2019

By News No Comments

 

training peningkatan motivasi kinerja pegawai dikdasmen kemendikbud

Training Peningkatan Motivasi Kinerja Pegawai Pemerintah non Pegawai Negeri Sipil (PPNPN) Direktorat Pembinaan Pendidikan Khusus Dikdasmen Kemendikbud di Agustus 2019 | Menurut petunjuk teknis yang dibuat oleh Departemen Keuangan, definisi PPNPN (Pegawai Pemerintah Non Pegawai Negeri) ini memiliki peran yang penting. PNPPN ini terdapat di berbagai departemen dan di berbagai badan pemerintahan.

Keberadaan Pegawai Pemerintah Non Pegawai Negeri ini seringkali bersifat krusial dan strategis. Untuk itu diperlukan peningkatan motivsi kinerja dalam berkarya sehari-hari. Peningkatan motivasi dalam bekerja diantaranya bisa dilakukan dengan metode peningkatan kecerdasan emosional dan spiritual (ESQ) dalam berbagai cara seperti training, outbond, workshop, seminar, dan lain-lain.

Melalui metode ini kemampuan seseorang dalam mengolah berbagai elemen dalam kecerdasan emosionalnya bisa meningkat. Termasuk dalam kecerdasan emosional ini adalah; kemampuan untuk mengelola emosi, kemampuan untuk memotivasi diri sendiri, kemampuan untuk mengenali emosi orang lain, kemampuan untuk mengenali emosi diri, dan kemampuan untuk mencari cara penyelesaian masalah dengan cara yang dapat diterima oleh orang lain.

training peningkatan motivasi kinerja pegawai dikdasmen kemendikbudKesemua unsur kecerdasan emosi ini sangat diperlukan dalam karir di pekerjaan manapun. Selain itu, cara peningkatan motivasi yang paling efektif adalah melalui peningkatan kecerdasan spiritual. Bila seseorang telah memiliki kecerdasan spiritual, pemahamannya tentang kehidupan dan makna bekerja akan meningkat. Kecerdasan spiritual ini ibarat sebuah baterai yang ada dalam diri seseorang. Ia dapat melakukan penambahan tenaga “baterai spiritual” ini secara mandiri dengan melakukan berbagai bentuk ibadah yang ditujukan hanya kepada Tuhan.

Kecerdasan spiritual pun berfungsi sebagai benteng penjaga dalam diri seseorang. Bila kecerdasan spiritual seseorang telah tinggi, hal ini akan melindunginya dari berbagai bahaya yang menantang dari lingkungan eksternal. Kecerdasan spiritual juga membuat seseorang memiliki batas-batas yang baik dalam berperilaku, bekerja, dan berinteraksi dengan orang lain. Orang yang memiliki kecerdasan sosial tinggi akan membentuk perilakunya agar sesuai dengan nilai-nilai mulia dalam ajaran agama yang dianutnya secara baik dan seimbang.

Pada kesempatan kali ini, Direktorat Pembinaan Pendidikan Khusus Dikdasmen Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia mempercayakan pada ACT Consulting untuk memberikan pelatihan kepada 50 orang peserta di Villa ratu bogor yang dilaksanakan pada tgl 23-25 Agustus 2019 (inclass & outdoor activity). Para peserta adalah pegawai pemerintah non pegawai negeri sipil (PPNPN) dalam direktorat tersebut. Acara dibuka langsung oleh Bapak Sugeng, Kepala Sub Bagian di Direktorat Pembinaan Pendidikan Khusus Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Republik Indonesia.

Pada Training Motivasi Pegawai Pemerintah Non Pegawai Negeri yang dilakukan dengan metode ESQ ini, kegiatan berlangsung pada tanggal 23-25 Agustus 2019 dengan dilakukan secara indoor dan outdoor. Peserta yang hadir berjumlah 50 orang pegawai. Acara berlangsung di Villa Ratu Bogor dengan dibuka oleh Bapak Sugeng selaku Kepala Bagian Direktorat Pembinaan Pendidikan Khusus Dikdasmen
Kemendikbud RI.

Training ini dipandu oleh Coach Abdul Harris selaku Trainer dan Dosen di ESQ Business School. Dengan didampingi oleh Trainer Ilham Nugraha. Turut mengiring acara, Direktur Humas ESQ Group, Hariyo Puguh. Pada acara ini juga dilakukan serah terima tanda mata dari ESQ sebagai rasa terima kasih atas kepercayaan yang diberikan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Training Top Leaders Enhancement untuk Jajaran Pejabat EVP dan VP Bank Rakyat Indonesia pada 4 Kelas Paralel di Agustus 2019

By News No Comments

Di tengah realita perlambatan ekonomi dunia dan gelombang massif perubahan yang terjadi karena reformasi industri 4.0 di berbagai bidang, industri perbankan menjadi salah satu lini yang bisa terkena dampak cukup besar.  Hal ini karena industri ini berkaitan dengan sektor finansial atau keuangan di sebuah negara, yang mengandalkan sejumlah mekanisme keuangan yang rawan terkena dampaknya. Salah satunya adalah sektor kredit perbankan yang dikucurkan ke berbagai industri yang ada. Hingga ke usaha kecil dan menengah yang telah sanggup melakukan ekspor impor.

Perlambatan ekonomi ini menyebabkan daya serap sebuah negara tujuan ekspor menjadi menurun. Nilai valuta asing terus meningkat. Sementara, sebagai produsen, industri manufaktur maupun beragam industri berbasis produksi lainnya, tidak dapat menghentikan proses produksi yang dilakukan. Bilapun penghentian produksi ini dilakukan, beragam dampak yang beresiko tinggi dapat terjadi. Hingga kemungkinan terbesar yang dapat terjadi adalah jatuhnya harga pasar dan terjadinya timbunan komoditas yang seharusnya dapat diserap oleh ekspor.

Ditambah oleh derasnya perubahan di berbagai industri akibat reformasi industri 4.0 yang merubah peta bisnis di berbagai sektor di bidang produksi dan jasa. Iklim bisnis kini mengalami perubahan dari hari ke hari, detik per detik. Berbagai rencana stratejik yang semula diterapkan untuk menghadapi prediksi perubahan dalam hitungan sejumlah tahun ke depan, kini menjadi usang hanya dalam hitungan bulan.

Perubahan keadaan ini muncul timbulnya VUCA (Volatility, Uncertainty, Complexity dan Ambiguity) di berbagai sektor kehidupan. Beragam perubahan ini pun bersifat tidak mudah diimbangi. Untuk itu memerlukan usaha gradual dari serangkaian top management untuk duduk bersama dan mengalami bimbingan bersama. Agar pemahaman yang sama bisa dipetik dan jajaran top management dapat bergerak dari halaman yang sama.

Untuk menghadapi persoalan yang pelik ini, yang harus bersiaga dan merumuskan langkah bersama untuk sejalan dalam melakukan strategi taktikal yang disusun dengan cepat dan progresif adalah pucuk pimpinan di industri perbankan. Diantara lini stratejik yang harus mendapatkan peningkatan kapabilitas atau enhancement program adalah jajaran Executive Vice President dan Vice Presidentnya.

Indonesia boleh berbangga bahwa Bank terbesarnya, Bank Rakyat Indonesia, memiliki inisiatif ini jauh sebelum Bank lainnya bergerak. Melihat realita ekonomi yang makin berada dalam keadaan turbulensi, perencanaan stratejik memang harus dilakukan dengan lebih fleksibel.

Untuk itu, Bank Rakyat Indonesia mempercayakan Training Top Leaders Enhancement Program mereka kepada ACT Consulting. Tema yang diberikan kepada Jajaran Executive Vice President (EVP) di Bank Terkaya di Indonesia ini adalah; “Becoming A Leader of Leaders : Pathway For Success”. Dengan diikuti oleh EVP BRI dari seluruh Indonesia, dalam dua kelas yang berbeda.

Sementara untuk jajaran pejabat Vice President (VP), tema yang diberikan adalah “High-Potential Leader : Accelerating Your Impact”. Dengan diikuti oleh banyak pejabat VP BRI dari seluruh Indonesia dalam dua kelas yang berbeda.

Keempat kelas Training yang dilangsungkan secara parallel ini dipimpin langsung oleh DR (HC) Ary Ginanjar Agustian dengan hadir langsung membawakan materi. Selain itu, sejumlah Expert dan member Board of Director ESQ Group juga turun langsung sebagai Coach dan Trainer untuk menyampaikan modul yang dibuat secara presisi untuk mencapai tujuan yang diinginkan oleh Bank Rakyat Indonesia ini.

Kegiatan ini terselenggara selama 3 hari pada tanggal  21-23 Agustus 2019 di Hotel Grandhika, Jakarta. Hadir langsung membuka event ini Direktur Human Capital PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, Ibu R. Sophia Alizsa dan Ibu Retno Wijayanti, Chief Learning Officer BRI Corporate University.

Jajaran Expert Coach dan Trainer dari ACT Consulting yang memandu Training ini adalah Direktur Training ESQ Group, Master Coach Iman Herdimansyah, Direktur ESQ Coaching Academy, Master Coach Arief Rahman Saleh, Direktur ESQ Neuro Linguistic Programming, Master Coach Bramanto Wibisono, serta Direktur ESQ Success Institute, Master Coach Muhammad Rhamdani.

Program Diklat Calon Hakim Terpadu Mahkamah Agung Republik Indonesia di Agustus 2019

By News No Comments

Lembaga peradilan adalah harapan masyarakat untuk mendapatkan keadilan, di tengah peliknya masalah kehidupan yang mendera dalam berbagai bentuk. Pada sosok Hakim, harapan tersebut dilabuhkan. Namun berbagai faktor yang ada dalam suatu kasus hukum dapat membuat proses peradilan berjalan dengan tidak sesuai dengan harapan semua pihak.

Perbedaan sudut pandang antara pihak yang melakukan tuntutan dan pihak yang mendapatkan tuntutan, bisa muncul dalam berbagai bentuk perselisihan fakta, masalah pertikaian, hingga berujung pada hasil yang dianggap tidak memuaskan bagi publik.

Kemudian, Hakim yang memegang tanggung jawab besar untuk memimpin proses peradilan yang tengah berlangsung, kemudian diterpa oleh berbagai tuduhan yang keji dari banyak sudut. Bahkan tak jarang, pers memberikan pandangan yang tidak adil kepada sosok para hakim ini.

Terlepas dari apakah masalah yang ditangani berupa permasalahan perdata atau pidana, peran  hakim dalam memimpin proses peradilan sangatlah krusial. Bila dilihat secara gradual dalam suatu kerangka penegakan hukum di sebuah negara, Hakim adalah sebuah peran yang sangat signifikan.

Peran jajaran hakim di masa depan akan menjadi lebih krusial lagi. Untuk itu perlu dilakukan peningkatan kecerdasan emosional dan spiritual agar jajaran Hakim Terpadu terutama dalam ruang lingkup Mahkamah Agung di Negara Republik Indonesia ini dapat meningkat kualitasnya. Selain itu, dengan adanya metode peningkatan kecerdasan emosional dan spiritual, kita bisa meningkatkan harapan akan munculnya sosok hakim yang memiliki karakter 7 budi utama yaitu; Jujur, Tanggung Jawab, Adil, Visioner, Disiplin, Kerjasama, dan Peduli.

Untuk meraih harapan yang tinggi tersebut, Mahkamah Agung menjatuhkan pilihan pada Metode peningkatan kecerdasan Emosional dan Spiritual dari ESQ Group . Kesempatan kepada ESQ untuk turut berkontribusi pada harapan mulia ini tertuang pada kegiatan Program Diklat Calon Hakim Terpadu Mahkamah Agung Republik Indonesia Angkatan III, Peradilan Umum,  Agama dan Tata Usaha Negara Gelombang 1 Seluruh Indonesia di Megamendung – Bogor, pada tanggal 25 Agustus 2019.

Kegiatan ini dibuka oleh Bapak Endang Suryadi, S.Sos, MA Kepala Bidang Program dan Kerjasama Pusdiklat Teknis Peradilan Mahkamah Agung Republik Indonesia. Modul disampaikan oleh Direktur Training ESQ Group, Master Coach Iman Herdimansyah, Direktur ESQ Neuro Linguistic Programming, Master Coach Bramanto Wibisono, Direktur ESQ School of Communication, Mater Coach Rendy Yusran, serta Trainer Muhammad Syaiful dan tim.

Seminar Meaning of Work Batch 1 PT Sari Husada Tbk di Agustus 2019

By News No Comments

Memiliki makna bekerja yang tepat, dapat mengubah pandangan seseorang mengenai makna hidupnya secara keseluruhan. Karyawan yang semula menganggap pekerjaannya sebagai beban, akan berubah sikapnya apabila ia telah mengetahui hakikat eksistensial apa yang sebenarnya telah ia berikan kepada masyarakat luas, dari pekerjaan sehari-hari yang dilakukannya.

Karyawan yang semula mengalami permasalahan produktivitas, akan memiliki motivasi untuk tumbuh dan berkembang bersama perusahaan. Ia akan memandang disiplin dan peraturan perusahaan sebagai bagian dari perkembangan kepribadiannya. Ia akan memahami bahwa beragam peraturan tersebut dibuat untuk membentuknya menjadi pribadi yang lebih baik. Agar ia bisa lebih berkontribusi secara tepat dan membantunya untuk meraih berbagai peluang dan kesempatan yang lebih besar di perusahaan tersebut apabila dipenuhi dengan sungguh-sungguh.

Banyak orang bekerja yang selama ini masih belum dapat memandang hidup secara dewasa. Masih bermain-main, masih tak tentu tujuan. Sekalipun telah berkeluarga atau memiliki anak-anak. Banyak yang menghabiskan waktunya dalam berbagai hal yang tidak memberikan hasil untuk jangka panjang. Padahal, sejatinya waktu yang diberikan Tuhan adalah sebuah bekal yang diberikan secara terus menerus, untuk dimanfaatkan sebagai lading bagi kehidupan selanjutnya yang bersifat abadi.

Waktu tak dapat dihentikan. Tanpa adanya pendewasaan diri melalui peningkatan makna hidup dan makna bekerja yang tepat, produktivitas dan pencapaian target bisa menjadi sebuah keprihatinan yang tidak bisa diubah secara gradual. Upaya untuk melakukan perbaikan di dalam perusahaan pun bisa menjadi tidak berdampak, walau telah dilakukan dengan berbagai metode dan program yang menghabiskan biaya besar.

Untuk itulah, PT Sari Husada Tbk sebagai produsen susu SGM dan Nutricia di Ciracas Factory, diikutsertakan dalam Seminar Meaning of Work dari ACT Consulting. Seminar ini diberikan dalam kegiatan Factory Meeting yang diikuti oleh 150 orang karyawan. Pada kegiatan ini, turun langsung Wakil Direktur Training ESQ Group, Coach Eka Chandra bersama Trainer Ilham Nugraha.

Perkuat Nilai, Perkuat Sinergi Sebagai Upaya Kemandirian Industri Maritim dan Energi Berkelas Dunia

By News No Comments

Sejak tahun 2018, PT PAL Indonesia telah menggandeng ACT Consulting untuk mendampingi penguatan program culture roadmap. Sejumlah kegiatan telah dilakukan dalam upaya perbaikan budaya perusahaan guna ketercapaian visi perusahaan untuk menjadi perusahaan konstruksi di bidang industri maritim dan energi berkelas dunia.

Kegiatan penguatan culture roadmap PT PAL Indonesia (Persero) diawali dengan adanya pengukuran tingkat kesehatan budaya organisasi, hingga dilanjutkan dengan pembentukan budaya atau tata nilai baru perusahaan oleh manajemen. Adapun tata nilai baru yang menjadi pemacu semangat di PT PAL Indonesia (Persero) adalah SHIP (Synergy, Hearcentered, Innovative, Performance).

Setelah didapatkan tata nilai yang baru, pembentukan motor penggerak perubahan “Change Leader dan Change Agent” membuat berbagai inisiatif perubahan semakin efektif, kreatif dan berwarna. Tak kurang dari 19 change leader serta 80 change agent siap menjadi motor penggerak tertanamnya tata nilai dan budaya perusahaan yang baru.

Komitmen segenap manajemen untuk menciptakan budaya perusahaan yang mendukung ketercapaian visi perusahaan selaras dengan dukungan penuh Direktur Utama PT PAL Indonesia (Persero) Bapak Ir Budiman Saleh, M.S., Ph.D serta arahan yang intensif dari Direktur SDM dan Umum PT PAL Indonesia (Persero), Ibu Etty Soewardani, S.H dalam menampung aspirasi perubahan budaya perusahaan.

Peran tata nilai dan budaya yang baru telah menjadi pemantik semangat bersinergi serta inovasi menguatkan peran PT PAL Indonesia (Persero) dalam mewujudkan kemandirian industri pertahanan dan keamanan matra laut dibuktikan dengan telah suksesnya PT PAL Indonesia (Persero) dalam membangun kapal selam pertama karya anak bangsa maupun melalui penguasaan teknologi seperti pembuatan Kapal Rumah Sakit, Kapal Cepat Rudal, hingga produk energi kebanggaan nasional juga telah dilakukan oleh PT PAL Indonesia (Persero) guna menjadi pemimpin pasar global.

Disiapkan oleh : Departemen Humas PT PAL Indonesia (Persero) untuk website ACTConsulting.co

Asesmen Kompetensi Manajerial Pejabat Eselon 3 Kabupaten Banyuwangi di Awal Agustus 2019

By News No Comments

Kegiatan Asesmen Kompetensi Manajerial dilaksanakan pada tanggal 7-8 Agustus 2019 oleh Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Banyuwangi. Dalam kesempatan kali ini, Tim ACT Consulting dipimpin oleh Rizka Gani Lukman, M.Psi, Psikolog.

Dalam Asesmen Kompetensi Manajerial ini, 41 orang pegawai eselon 3 di Kabupaten Banyuwangi mengikuti dengan serius dan sungguh-sungguh. Dalam Asesmen Kompetensi Manajerial ini sejumlah hal yang diukur adalah kemampuan berpikir, kemampuan mengelola diri, serta kemampuan mengelola orang lain.

Berbagai kemampuan ini diprediksi menggunakan berbagai alat ukur psikologi yang dimiliki oleh ACT Consulting. Karena kompleksitas tingkat pengukuran yang dilakukan tersebut, memerlukan waktu hingga dua hari dalam pelaksanaannya.

Sejumlah unsur dari kemampuan berpikir yang diukur antara lain tingkat kemampuan analisa, fleksibilitas berpikir, kemampuan inovasi, dan pemikiran konseptual dari para pegawai Eselon 3 di Kabupaten Banyuwangi ini.

Sementara, dalam kemampuan mengelola diri, sejumlah poin yang harus dimiliki oleh para ASN ini adalah; kemampuan adaptasi terhadap perubahan, inisiatif, integritas, pengendalian diri, komitmen organisasi, keuletan, serta semangat berprestasi.

Unsur lain yang juga diukur dalam kemampuan manajerial ini adalah kemampuan untuk mengelola orang lain, yang didalamnya terdapat sejumlah aspek seperti; kepemimpinan, kerjasama, mengembangkan orang lain, dan kemampuan membimbing.

Berbagai keterampilan manajerial ini merupakan unsur yang perlu dikembangkan pada para aparat sipil negara. Terutama karena di level eselon 3 ini para pegawai memiliki peran manajerial yang berpengaruh dan signifikan dalam upaya Pemerintah Kabupaten Banyuwangi untuk mengembangkan daerahnya dan mempertahankan prestasi sebagai Kabupaten Terbaik di Indonesia dalam sejumlah aspek penilaian.

Menurut sumber dari Liputan6.com, penghargaan terbaru yang diterima oleh Bapak Azwar Anas selaku Bupati Banyuwangi adalah meraih predikat kabupaten terbaik dalam hal layanan sistem pemerintahan berbasis elektronik (SPBE) oleh Kementerian Pendayagunaan dan Administrasi Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB). Pada evaluasi SPBE ini Banyuwangi mendapatkan indeks sebesar 3,43 dari skala 5 atau yang tertinggi di kategori Kabupaten seluruh Indonesia. Penghargaan ini telah diberikan langsung oleh Wakil Presiden Republik Indonesia, Yusuf Kalla pada tanggal 28 Maret 2019.

Berkat berbagai peningkatan layanan kepada masyarakat yang datang dari inovasi di bidang teknologi digital tersebut, berbagai kampung yang ada di Banyuwangi kini telah menerapkan layanan yang Smart. Hingga muncul istilah Smart Banyuwangi.

Training Leadership Communication and Teamwork Badan Pajak dan Retribusi Daerah Provinsi DKI Jakarta di Awal Agustus 2019

By News No Comments

Demi mewujudkan berbagai impian yang dimiliki bangsa ini, berbagai elemen di masyarakat turut memberikan kontribusi dalam berbagai bentuk. Salah satu bentuk kontribusi masyarakat adalah melalui pembayaran pajak yang dilakukan dalam beragam kesempatan.

Pajak dihimpun dari potongan penghasilan bulana kita, dari biaya ekstra yang kita berikan saat kita makan, minum dan membeli suatu barang. Kita turut melakukan upaya mendukung impian bangsa dengan berbagai langkah yang seringkali tidak kita rasakan.

Bila kita seorang pengusaha, kita pun harus membayar pajak dalam berbagai bentuk yang lebih banyak lagi. Pajak saat pembelian komoditas, pajak saat pembelian mesin-mesin, pajak saat melakukan periklanan, pajak saat mengurus izin untuk suatu produk dan berbagai pajak lainnya.

Negara menjadi kuat dan mampu tangguh dengan kerelaan rakyat yang dengan banyak cara terus memberikan dukungan pada berbagai langkah pemerintah.

Untuk menjaga amanah dari masyarakat tersebut, badan pajak dan retribusi di berbagai daerah di Indonesia dituntut untuk terus meningkatkan kemampuan lembaga dan kemampuan para pegawainya untuk mampu memenuhi semua target yang dicanangkan. Karena bila tidak, maka pengorbanan akan tertundanya banyak impian anak bangsa yang menjadi taruhannya.

Demi meraih performa tinggi tersebut, pada tanggal 2 Agustus 2019, ACT Consulting diberikan kepercayaan untuk memberikan Training yang diberikan secara khusus untuk Badan Pajak dan Retribusi Daerah (BPRD) DKI Jakarta.

Training kali ini bertema Leadership Communication and Teamwork. Tema ini sengaja diangkat karena di tengah semua persoalan yang dihadapi, yang diperlukan dalam pelaksanaan berbagai rencana yang telah disusun, terletak pada kemampuan komunikasi para pemimpinnya.

Bila pemimpin dapat berkomunikasi dengan baik, maka akan terbentuk teamwork yang kolaboratif yang akan menyatukan berbagai potensi yang ada. Hingga akan memudahkan lembaga dan korporasi dalam mewujudkan berbagai langkah progresif secara integral.

Training ini diberikan untuk para Pejabat eselon 2,3 dan 4 Badan Pajak dan Retribusi Pemprov DKI Jakarta acara dibuka oleh Sekretaris BPRD Pemprov DKI Jakarta. Acara dipandu langsung oleh Pendiri ESQ Group, DR HC Ary Ginanjar Agustian. Didampingi oleh Coach Rendy Yusran selaku Director ESQ School of Communication serta Trainer Ilham Nugraha.

Open chat
1
Hubungi Kami
Scan the code
ACT Consulting International
Halo,
Ada yang bisa kami bantu?