Skip to main content
Category

News

Berita Gembira Dalam Pembukaan World Economic Forum 2020

By News No Comments

Pada acara pembukaan World Economic Forum 2020 di hari Senin 21 Januari 2020 ini, Gita Gopinath selaku Chief Economist dari IMF (International Monetary Fund) menyampaikan bahwa di tahun 2019 terjadi perkembangan ekonomi terburuk setelah krisis keuangan global (global financial crisis).

Namun di awal tahun 2020 ini, Gopinath juga melihat perubahan iklim geopolitik dunia dimana dimulai pertemuan untuk mencapai berbagai kesepakatan antara Amerika Serikat dan China, yang melakukan perdamaian perdagangan (trade truce).

Dimulainya fase pertama perdamaian dagang antara USA dan China dan menghilangnya kekhawatiran masyarakat ekonomi dunia akan terjadinya kesepakatan keluarnya Inggris dari Uni Eropa tanpa perjanjian (no deal brexit) dipandang dapat membantu perekonomian dunia untuk kembali ke jalur pertumbuhannya. Semula, synchronized slowdown telah menyebabkan global economic slowdown yang menyebabkan pertumbuhan ekonomi terjadi keluar dari jalurnya (derailed growth).

Gita Gopinath menggambarkan bahwa kini telah ada sejumlah tanda tentative (tentative sign) mengenai perbaikan ekonomi ini dan menyampaikan perhitungan IMF bahwa perkembangan ekonomi yang semula berada di angka 2,9% secara global, telah mulai stabil kembali. Namun Gopinath tetap menekankan bahwa perkembangan ekonomi masih cenderung lamban.

Untuk itu IMF menyatakan revisi angka pertumbuhan ekonomi global kini dikabarkan oleh Gopinath bisa mencapai angka 3,3% di 2020 dan mungkin meningkat ke angka 3.4% di tahun 2021. Sebelumnya, prediksi yang dibuat oleh Gita Gopinath di bulan Oktober 2019 ini membuat tim ekonomi pemerintah Indonesia menetapkan angka perkembangan ekonomi yang semula berada diatas 5% pada tahun-tahun sebelumnya, menjadi hanya 4,8% untuk tahun 2020 ini.

Gita Gopinath menyampaikan bahwa kesepakatan damai fase pertama antara Amerika Serikat dan China mengurangi dampak negative secara kumulatif (cumulative negative impact) bagi pendapatan ekonomi global dunia (global GDP).

Berbagai faktor yang mempengaruhi ekonomi dunia diantaranya adalah elektrifikasi yang dilakukan oleh sejumlah produsen dan industri manufaktur kendaraan demi memenuhi standar emisi rendah yang ditetapkan di berbagai belahan dunia. Sebelumnya pada tahun 2020, produsen besar seperti Daimler Benz saja sampai harus melakukan efisiensi dan melakukan perumahan bagi ratusan ribu pegawainya di berbagai belahan dunia.

Sektor auto ini banyak mempengaruhi ekonomi karena dalam proses manufaktur dibutuhkan banyak komponen yang dihasilkan dari sejumlah negara yang berbeda di dunia. Untuk itu, perubahan rancangan utama kendaraan yang semula berbahan dasar minyak bumi yang membutuhkan spesifikasi onderdil yang rumit dan membutuhkan banyak komponen, menjadi lebih sederhana. Jumlah komponen untuk membentuk satu kendaraan listrik lebih sedikit, dan produsen berbagai sparepart kendaraan ini masih sedikit jumlahnya. Hingga proses manufaktur kendaraan listrik kini hanya membutuhkan sedikit saja pekerja. Oleh karena itu, elektrifikasi kendaraan ini menjadi salah satu disruptor dalam ekonomi dunia.

Gita Gopinath selaku Chief Economist dari IMF menyampaikan dalam acara pembukaan World Economic Forum 2020 bahwa bagi sejumlah negara yang memiliki resiko fiskal akibat investasi yang lemah, harus menggunakan berbagai tools makroekonomi untuk mengurangi dampak inflasi dan mencegah agar tingkat bunga tetap rendah. Selain itu juga para penyusun kebijakan public harus dapat meningkatkan konsentrasi mereka dalam sisi pengembangan sumber daya manusia dan pengembangan industri ramah lingkungan. 

Untuk mengatasi kekhawatiran bagi negara yang memiliki hutang ekonomi yang tinggi, Gopinath menyarankan agar melakukan konsolidasi dengan sejumlah negara donor. Serta agar negara-negara tersebut mempersiapkan contingency backup untuk membantu masyarakat ekonomi lemah. Diantaranya dengan memberikan porsi yang cukup bagi social safety net atau jaminan kesejahteraan sosial di masing-masing negara untuk mencegah resiko ekonomi yang lebih besar.

Selain itu, negara-negara dengan ekonomi lemah tersebut haruslah dapat membalik atau mencoba mengatasi pengaruh dari kebijakan proteksionisme yang semula dihadapi. Diantaranya dengan merestrukturisasi angka bunga dalam sistem perpajakan. Gopinath menyampaikan bahwa secara global dibutuhkan sistem kebijakan perpajakan baru untuk  mencegah dampak disruptif dari berkembangnya ekonomi digital ke berbagai arah.

Selain itu, negara-negara ini juga harus memiliki struktur pajak yang menarik bagi para pembayar pajak sehingga ekonomi dapat terus tumbuh secara positif dan pemerintah dapat memberikan kebijakan pengurangan pajak untuk industri manufaktur yang memiliki peran besar dalam ekonomi.

Pengaruh-British-Exit-di-Tahun-2020-(Brexit)-Bagi-Indonesia

Pengaruh British Exit di Tahun 2020 (Brexit) Bagi Indonesia

By News No Comments
Pengaruh-British-Exit-di-Tahun-2020-(Brexit)-Bagi-Indonesia

Suatu referendum yang dilakukan oleh suatu negara bukanlah hal yang ringan. Seperti yang terjadi saat Indonesia memberikan peluang referendum bagi Timor Timur, maka yang kemudian terjadi adalah lepasnya daerah tersebut dan kini telah menjadi sebuah negara kecil yang terpisah dari Indonesia.

Referendum dilakukan oleh suatu negara untuk memutuskan hal besar yang menyangkut hajat hidup para penduduknya.  Baru-baru ini, Kerajaan Inggris Raya atau Great Britain melakukan referendum yang diikuti oleh warganya. Pada referendum yang dilakukan pada tanggal 23 Juni 2016 tersebut, lebih dari 72% rakyat inggris sejumlah lebih dari 30 juta orang melakukan pemilihan suara dalam referendum brexit tersebut.  saat itu 52% rakyat inggris memilih untuk melakukan brexit, atau sejumlah 17.4 juta warga Inggris yang memilih agar negaranya keluar dari Uni Eropa.

Sejumlah kebijakan ekonomi regional di kawasan Inggris Raya dapat berubah karena pilihan rakyat Inggris ini. Menurut ahli hubungan internasional dari Indonesia, Dinna Wisnu PhD dalam sebuah situs nasional, Inggris dalam masalah ini memberlakukan kebijakan untuk melanjutkan perjanjian perdagangan dengan negara-negara di dalam Uni Eropa. Dikatakan bahwa sampai 1 Mei 2019, ada 10 perjanjian dagang yang berlaku secara rollover, yang telah diselesaikan dengan kesepakatan yang berbeda-beda.

Menurut artikel yang memuat pendapat ahli hubungan internasional di kawasan eropa tersebut, ketakutan terbesar Inggris adalah apabila perjanjian dilakukan tanpa adanya suatu kesepakatan yang berpotensi memicu pindahnya investasi Global dari Negara tersebut ke Negara Eropa lainnya. 

Hal lain yang menjadi kekhawatiran pemerintah Inggris adalah adanya hutang pemerintah yang cukup tinggi yaitu sebesar 80%, yang menghambat fleksibilitas gerak pemerintah dari segi anggaran jangka pendek dan jangka menengah.

Namun sejumlah situs pendidikan seperti situs kampus Oxford bahkan memberikan porsi khusus bagi mahasiswa dan karyawan kampus tersebut yang berasal dari Negara Uni Eropa. Hal ini karena kesepakatan pemerintah tersebut dapat menyebabkan timbulnya biaya dari berbagai pos. seperti munculnya keharusan dari pihak kampus untuk membayarkan visa dari para karyawannya yang berasal dari negara Uni Eropa, yang semula tidak berbayar.

Hal lain seperti biaya pabean, munculnya biaya impor dan ekspor, serta peraturan yang akan berlaku di imigrasi saat keluar dari perbatasan inggris. Sejumlah traveller juga mengkhawatirkan apakah akan terjadi penambahan biaya untuk masalah visa, tiket dan penggunaan paspor.

Sejumlah kekhawatiran lain datang dari sektor sumber daya manusia, dimana jumlah rakyat Inggris tidak mencukupi untuk dapat memberikan fungsi pelayananan dan pendidikan bagi warganya. Fungsi tersebut yang selama ini dipenuhi oleh tenaga kerja dari negara lain di Eropa ini, kini menimbulkan pos pengeluaran baru bagi perusahaan-perusahaan pengguna tenaga kerja regional ini.

Sikap Boris Johnson sendiri sebagai Perdana Menteri Inggris sangat tampak dalam pidatonya saat pertama kali dilantik. Ia dengan tegas menyatakan bahwa dengan keputusan Brexit tersebut, Inggris akan melakukan proses demokrasi yang lebih otonom. Yaitu bahwa Inggris Raya akan bebas dari pengaruh pemimpin uni eropa yang berasal dari luar negara tersebut. Bahwa Inggris hanya akan dipimpin dan diatur oleh orang-orang yang berasal dari negara tersebut. Oleh orang-orang yang dipilih dan diturunkan oleh rakyat Inggris sendiri.

Mengenai pengaruh Brexit yang akan berlaku pada tanggal 31 Januari 2020 ini bagi Indonesia, para pengamat memberikan pandangan yang berbeda-beda. Duta Besar kerajaan Inggris di Indonesia, Owen Jenkins mengatakan bahwa pengaruh keluarnya Inggris dari Uni Eropa tidak akan banyak berdampak bagi negara kita. Bahwa kalaupun ada hal tersebut bisa mendatangkan sejumlah hal yang bersifat positif bagi Indonesia. Yaitu akan terbukanya peluang bagi ekonomi RI untuk memasuki pasar beberapa komoditas di Inggris, yang semula dipenuhi oleh negara-negara di dalam Uni Eropa.

Dinna Wisnu menyatakan bahwa hubungan perdagangan antara Indonesia dan Inggris termasuk baik. Selama 2014 hingga 2018, terjadi surplus volume perdagangan walaupun ada tren penurunan. Wisnu menyatakan bahwa produk yang paling banyak di ekspor oleh Indonesia adalah nikel, bahan alas kaki, tekstil, kayu olahan, elektronik dan produk agrikultur.

Wisnu dalam situs nasional tersebut menyebutkan bahwa ada kemungkinan Inggris Raya akan mengatur ulang kesepakatan perdagangan dengan negara-negara non Eropa. Karena itu, ia menyatakan agar kementerian di Indonesia bergerak cepat untuk melakukan koordinasi dan komunikasi dengan pemerintah Inggris Raya untuk masalah ini. Dinna Wisnu menyatakan bahwa Indonesia memiliki kesempatan untuk mendapatkan posisi sebagai pemasok berbagai kebutuhan Inggris yaitu dalam hal produk konsumen seperti alas kaki, olahan kayu, mesin elektronik seperti mesin cetak dan produk agrikultur seperti minyak sawit. Hal ini karena Inggris adalah negara terbesar di Uni Eropa yang menjadi tujuan ekspor Indonesia.

IPO yang menjadikan Aramco Perusahaan terkaya di dunia mengalahkan Apple

By News No Comments

Sebelum perusahaan minyak Arab Saudi dan Amerika itu membuka peluang investasi dengan melantai di bursa saham, IPO perusahaan e-commerce milik Jack Ma, Alibaba dianggap sebagai IPO terbesar di dunia. IPO adalah initial public offering atau penawaran saham di bursa efek, yang berfungsi untuk memberikan peluang kepada masyarakat umum untuk melakukan investasi di suatu perusahaan yang merubah statusnya menjadi terbuka untuk public (go-public).

IPO Aramco dilakukan pada tanggal 11 Desember 2019, setelah menjadi wacana selama beberapa tahun. Tak tanggung-tanggung, Pangeran Arab Saudi Prince Muhammad bin Salman menargetkan untuk mencapai jumlah investasi sebesar 2 Trilyun Dollar Amerika. Angka ini oleh banyak pihak diragukan dan dianggap tidak mungkin. Namun pada kenyataannya, angka tersebut tercapai dengan sukses, dan bahkan melebihi target, yaitu di angka 2,03 Truilyun Dollar Amerika tepatnya. Hingga menjadikan Aramco kini sebagai perusahaan terkaya di dunia mengalahkan produsen gawai dan elektronika dari Amerika, Apple Company.

Tujuan Kerajaan Arab Saudi (KSA) melakukan penawaran investasi di bursa saham ini adalah untuk mengembangkan bisnis yang dimiliki oleh kerajaan Arab Saudi ke berbagai bidang dari yang semula hanya berfokus pada minyak dan gas saja. Hal ini berkaitan dengan rencana strategis negara tersebut untuk melakukan reformasi dalam seluruh aspek kehidupan, yang disebut sebagai Visi 2030. Vision 2030 ini dirancang oleh Putra Mahkota Arab Saudi, Muhammad Bin Salman atau yang biasa dipanggil sebagai MBS.

Padahal harga saham yang ditawarkan untuk pertama kalinya ini termasuk cukup tinggi yaitu sebesar 8, 23 Dollar Amerika. Hanya dalam waktu sepekan saja, harga saham tersebut langsung meroket dan naik hingga ke angka 9,78 Dollar Amerika di tanggal 18 Desember 2019. Disebutkan oleh Bloomberg yang dikutip Forbes bahwa walaupun terjadi penurunan harga saham menjadi 0,7 Dollar Amerika, namun kenaikannya tetap cukup tinggi dengan total persentase mencapai 18% diatas harga saham pada saat pembukaan.

Aramco sendiri kini dinobatkan sebagai perusahaan paling menguntungkan di dunia (the most profitable company in the world) oleh Ariel Cohen, salah satu reporter di Forbes. Cohen juga menyebutkan bahwa Aramco menghasilkan 10% dari keseluruhan produksi minyak dunia.

IPO Aramco sendiri telah diumumkan sejak tahun 2018. Namun baru terjadi di akhir tahun 2019 ini setelah mengalami sejumlah penundaan. Tingginya harga saham ini termasuk hal yang tidak pasti karena tengah turunnya harga minyak dan gas di dunia. Hal lainnya yang menjadi kekhawatiran banyak orang adalah karena peralihan trend masyarakat dunia dari ketergantungan pada bahan bakar berbasis fosil, ke energi terbarukan dengan melejitnya penggunaan mobil listrik dari berbagai produsen kendaraan besar dunia.

Selain itu, hal lain yang sempat membuat banyak pihak khawatir adalah karena terjadinya serangan ke tangker fasilitas produksi minyak di teluk Persia, kebencian masyarakat dunia atas terbunuhnya wartawan Jamal Khasoggi, serta adanya serangan missil terhadap fasilitas produksi minyak di Abqaiq dan di Khurais beberapa waktu sebelumnya. Cohen menyatakan bahwa berbagai keprihatian tersebut menjadi hal penguat kekhawatiran bagi banyak investor untuk melakukan investasi jangka panjang.

Menurut para ahli, 75% dari dana investasi sejumlah institusi yang membeli saham Aramco datang dari berbagai perusahaan di Arab Saudi dan dari sejumlah perusahaan milik pemerintah kerajaan tersebut. Disampaikan oleh Cohen dalam Forbes bahwa lebih dari 97% investor pribadi banyak berasal dari warga Arab Saudi dan masyarakat di daerah Teluk Arab.

Puluhan Perusahaan Menghadiri HC Break Through ACT Consulting di Batam

By News No Comments

Bagaimana kondisi perusahaan tempat Anda berkarya? Apakah Sudah memenuhi target performa yang diinginkan? Bagaimana Agar Perusahaan Memiliki Budaya Kerja Berperforma Tinggi? Sebuah penelitian internasional memaparkan bahwa Budaya Perusahaan dengan performa tinggi memiliki enam karakteristik, yaitu;

•             Beradaptasi dengan baik,

•             Bergerak dengan visi,

•             Bergerak dengan nilai,

•             Peduli terhadap para pemangku kepentingan,

•             Bekerja dengan ulet, dan

•             Memiliki sedikit entropi budaya.

Organisasi yang adaptif akan berkembang dengan cepat dibandingkan dengan organisasi hierarkis dan birokratis, serta akan memiliki pertumbuhan pendapatan yang tinggi. Kemampuan beradaptasi dapat terjadi dengan cepat jika tanggung jawab didistribusikan di seluruh bagian dalam organisasi dan para pemimpin mudah didatangi.

Banyak korporasi menghabiskan banyak dana untuk membangun profesionalisme dalam sejumlah tim yang dimiliki agar perusahaan memiliki performa tinggi. Namun hasilnya menjadi tidak signifikan, karena begitu training selesai dan kembali ke perusahaan, budaya yang ada membuat apa yang telah diajarkan menjadi luntur kembali.

Untuk itu, perusahaan atau lembaga Anda, perlu mempertimbangkan untuk melakukan transformasi budaya organisasi sebagai pilihan.  Banyak pertanyaan diajukan oleh sejumlah perusahaan ke tim sosial media ACT Consulting, terutama mengenai bagaimana cara melakukan transformasi organisasi. Dalam seminar ini, ACT Consulting memberikan kepada Anda sejumlah keterangan mengenai langkah-langkah transformasi budaya korporasi untuk membangun keunggulan dan menghasilkan profesionalisme dan keberhasilan sebagai buahnya.

Tanggal 19 September 2019 bertempat di Hotel Best Western Panbil Batam, Master Coach Rinaldi Agusyana yang merupakan Corporate Culture Expert dari ACT Consulting, hadir untuk menyapa warga professional di bidang SDM di Kota Batam. Tidak kurang dari 44 peserta hadir mewakili 20 perusahaan yang berbeda. Tema yang diangkat adalah “Managing Corporate Culture for Higher Performance” dengan berfokus pada karyawan Millenial sebagai sasaran perubahan budaya kerja.

Acara ini berlangsung pada pukul 09.00 hingga 12.30 WIB dengan menghadirkan Coach Cucu Sugiarti sebagai Senior Consultant dan Trainer Muzammir selaku Regional Manager ESQ Group Cabang Batam.

Program Leadership Management Training dalam Specialist Education PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) Batch 3 di September 2019

By News No Comments

Banyak perusahaan berusaha mengembangkan bisnisnya dengan berbagai program kepemimpinan untuk menghasilkan generasi penerus yang hebat.  Para calon pimpinan masa depan ini kemudian diikutsertakan dalam sejumlah program pendidikan dan pelatihan di luar negeri, misalnya. Namun, pengembangan kepemimpinan tidak dapat dilakukan dengan baik apabila tidak ada interaksi langsung antara para pemimpin dengan masyarakat yang menjadi klien dari perusahaan.

Bayangkan seorang pemimpin yang selama masa bekerja tidak pernah mengetahui realita yang harus dijumpai oleh karyawan yang berada di bawah kendalinya.  Apakah ia akan bisa mengambil keputusan yang tepat? Apakah ia akan mengetahui aspek apa saja yang harus dipertimbangkan? Tentu jawabannya adalah tidak. Diperlukan interaksi langsung antara seorang calon pemimpin dengan masyarakat, agar ia bisa menyelami bisnisnya dengan kacamata  yang bening.

Untuk itulah, sebagai sebuah perusahaan besar yang menanggung hajat hidup seluruh rakyat Indonesia sebagai pekerjaan sehari-hari, perusahaan listrik negara (PT PLN Persero), mengembangkan para calon pemimpinnya melalui interaksi langsung dengan masyarakat. Hal ini karena sikap bijak dan kesadaran tinggi yang dimiliki PT PLN bahwa tiap pimpinan dalam korporasi besar tersebut haruslah mampu menyelami langsung kehidupan masyarakat hingga dapat menjadi pemimpin teknolog yang bijaksana dan solutif.

Untuk itu, salah satu langkah yang diambil adalah melalui pelaksanaan program Leadership Management Training yang didalamnya terdapat Employee Volunteer Program. Dalam program ini, kebeningan hati dan kecerdasan pertimbangan seorang calon pemimpin menjadi teruji.  Bahwa mereka bukan hanya harus memiliki pengetahuan intelektual dan keterampilan teknis semata dalam bekerja.

Dalam Employee Volunteer Program ini, terdapat pengembangan Leadership Mindset, penyertaan calon pimpinan masa depan ini dalam Leadership Challenge, dan berbagai tantangan dalam Project Group yang kesemuanya di bawah supervisi Psikolog dan konsultan yang melakukan assessment dan monitoring selama beberapa hari.

Pada tanggal 9-10 September 2019, Program Leadership Management Training PT PLN Persero ini dilangsungkan di Desa Cikeas, Kabupaten Bogor. Memandu langsung acara ini, Master Coach Risman Nugraha  selaku Wakil Direktur ESQ Coaching Academy dan Dosen dari ESQ Business School. Didampingi juga oleh Trainer Muhammad Ilham.

Training Spiritual Revival untuk program SESTABI (Sekolah Pimpinan Utama Bank Indonesia) Semester II 2019

By News No Comments

Gagasan spiritual revival berasal dari kenyataan bahwa Tuhan adalah Pencipta Kehidupan, Maha Pengasih dan Maha Penyayang yang menentukan semua kehidupan, termasuk diantaranya dalam membentuk atau merubah keadaan spiritualitas seseorang.

Dari waktu ke waktu, kondisi keimanan kita bisa menjadi lesu dan membuat kita tidak bersemangat.  Bahkan bisa terjadi kemunduran dalam kehidupan spiritual seseorang.  Bisa saja seseorang memilih untuk tidak mempedulikan kehidupan spiritualnya.  Atau bahkan memiliki kelemahan dalam hal kehidupan spiritual.

Namun saat kita percaya bahwa Tuhan adalah asal muasal dari segala hal dan Maha Penentu dalam kehidupan.  Maka kita sebagai hambanya, akan merasakan kasih sayangNya.  Hingga bisa kembali ke pangkuanNya dengan meningkatkan kepatuhan dan menambah porsi ibadah sebagai usaha untuk mencintaiNya, untuk mengabdi padaNya.

Dari situ sebagai seorang hamba, manusia akan memiliki kekuatan dan harapan untuk bangkit kembali dari setiap hal sulit yang dihadapinya.  Kembali memiliki kekuatan dan merasa segar karena merasakan kasih sayang Tuhan yang membuatnya berenergi dan bertenaga untuk menghadapi kesulitan apapun.  Bahkan, kekuatan spiritual ini dapat selalu diiisi kapan saja dengan melakukan ibadah.  Inspirasi spiritual ini membuat seseorang dapat kuat dan tegar, segar dan bersemangat, walau apapun yang dihadapi.  Itulah spiritual revival.

Upaya untuk melakukan Spiritual Revival kini bukanlah lagi peran kalangan agamis semata. Namun telah menjadi  kepedulian sebagai hal yang harus dipertimbangkan dalam tingkatan karir seseorang.  Lembaga besar milik negara Indonesia, yaitu Bank Indonesia adalah salah satu dari sekian banyak institusi pemerintah yang memiliki kepedulian dengan keadaan spiritualitas para karyawannya. Terutama sebagai hal yang harus dikembangkan pada para karyawan yang akan memegang tampuk pimpinan.

Adalah pemegang tampuk pimpinan tertinggi dalam dewan keuangan di Indonesia yaitu Gubernur Bank Indonesia Bapak Perry  Warjiyo, yang mencanangkan program untuk mengembangkan kepemimpinan berbasis spiritualitas dengan meluncurkan Program BI Religi. Program BI Religi ini menjadi misi utama dalam pembentukan sumber daya manusia di lembaga keuangan terbesar di Indonesia ini.

Mengapa harus program pengembangan Religi? Hal ini karena kecerdasan religi atau kecerdasan spiritualitas akan memberikan kekuatan pada diri seseorang untuk mampu berdiri teguh menghadapi badai kesulitan yang menghadang. Bahkan di saat berbagai tantangan menghalangi jalan seseorang dalam menegakkan kebenaran, religiusitas atau spiritualitas seseorang akan memberinya kekuatan untuk mampu melaksanakan amanah dengan baik. Bahkan, peningkatan energi atau kekuatan spiritualitas ini dapat bertambah tenaga kapan saja, dengan bantuan pelaksanaan ibadah.

Pelaksanaan ibadah dalam ritual beberapa kali dalam sehari ini, memberikan struktur yang kokoh dalam kehidupan para pemimpin dan karyawan yang religius. Sehingga tidak mudah untuk runtuh karena suatu hal yang mengganggunya. Bahkan lebih jauh lagi, religiusitas akan memberikan pagar pembatas pada mereka untuk tetap dalam kerangka hidup yang terjaga dalam kebaikan dan terhindar dari melakukan hal yang berada diluar kerangka kebaikan religinya masing-masing.

Pada tanggal 13 dan 16 September 2019 Bank Indonesia menyelenggarakan Training Spiritual Revival untuk 30 orang Calon Pimpinan Bank Indonesia di SESTABI (Sekolah Pimpinan Utama Bank Indonesia). Acara ini di pandu oleh Master Coach Iman Herdimansyah, selaku Direktur Training ESQ Group dan Trainer Muhammad Syaiful. Kegiatan ini berlangsung di Ruang Dr. Soetomo Gedung D, Bank Indonesia Institute.

Seminar dan Outbound Values Internalization Direktorat Jenderal Bina Pemerintahan Desa (Ditjen Bina Pemdes) Kementerian Dalam Negeri di September 2019

By News No Comments

Pada tanggal 6-8 September 2019 berlangsung Training dan Outbound Values Internalization untuk Direktorat Jenderal Bina Pemerintahan Desa Kementerian Dalam Negeri.  Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Coach Ahmad Zaki dan Trainer Ilham Nugraha yang memiliki lisensi sebagai Trainer dari DR (HC) Ary Ginanjar Agustian.

Kegiatan yang dilakukan indoor dan outdoor ini berlangsung di Jeep Station Indonesia (JSI) Resort Puncak, Bogor. Setelah kedatangan peserta di lokasi acara, dilakukan Seminar Values Internalisasi yang dilanjutkan dengan Outbound di esok harinya. Peserta dalam kegiatan ini merupakan pegawai negeri sipil yang tergabung dalam lingkup kerja Direktorat Jenderal Bina Pemerintahan Desa Kementerian Dalam Negeri.

Adapun Values yang diinternalisasikan adalah Profesional, Integritas, Disiplin, Inovatif, Pelayanan dan Sinergitas. Values ini diturunkan menjadi 23 Perilaku Utama yang harus dipraktikkan dalam keseharian pekerjaan di lingkungan Kementerian Dalam Negeri (KEMENDAGRI).

Misalnya nilai Profesional haruslah ditunjukkan dalam melaksanakan tugas dan fungsi sesuai dengan standar kompetensi jabatan.  Juga dalam pelaksanaan pekerjaan agar sesuai dengan target kinerja. Semua dalam rangka untuk menjunjung tinggi kode etik.  Serta meningkatkan pengetahuan dan keterampilan agar sesuai dengan tugas dan fungsi dari tiap karyawan dalam tiap jabatannya masing-masing.

Sementara, nilai Integritas harus diwujudkan dengan menolak korupsi, kolusi dan nepotisme dari suap dan gratifikasi.  Integritas juga berarti harus menjaga komitmen untuk meningkatkaan kinerja.  Disamping itu nilai integritas juga harus ditampilkan dalam hal menjaga sikap dan perilaku dalam berorganisasi.

Keenam Work Culture Values dari Kementerian Dalam Negeri ini diberikan dengan sesi seminar di dalam kelas dan dalam sesi games, simulasi serta outbound yang berlangsung dalam setting outdoor.  Kegiatan Values Internalization Outbound ini membangkitkan dorongan internal di dalam diri setiap peserta untuk memaknai bahwa dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya, karyawan harus memiliki 6 Values ini secara lengkap.  Dengan pelaksanaan Values yang diterapkan secara konsisten, maka akan terwujud budaya kerja baru yang lebih baik.

4 Batch Parallel Training Top Leaders Enhancement Program Executive Vice President dan Vice President Bank Rakyat Indonesia di 11-12 September 2019

By News No Comments

Memegang jabatan dengan tanggung jawab besar, membutuhkan penguatan yang kokoh. Dalam pelaksanaan tugas seorang pimpinan setiap harinya, berbagai masalah pasti akan banyak ditemukan. Tidak ada satu haripun dalam tugas seorang pemimpin, dimana ia tidak dibutuhkan bantuannya untuk dapat memikirkan dan menangani berbagai masalah yang timbul. Disinilah, peran kepemimpinan seseorang amat dibutuhkan.

Apakah masalah itu berupa hal yang stratejik, atau masalah konseptual, prosedural, atau manajerial, kesemuanya membutuhkan keterampilan leadership yang mumpuni. Bagaimana agar seorang pimpinan yang memegang peranan di dalam bagian masing-masing ini kemudian mampu untuk melakukan berbagai keterampilan analisis, taktikal, problem solving dan conflict handlingnya, yang akan menentukan tingkat efektivitas dari langkah yang kemudian diambil.

Pemimpin yang terlatih selama belasan hingga puluhan tahun pun, memerlukan peningkatan wawasan dan perlu untuk menambahkan berbagai soft skill baru dalam menjalankan tugasnya. Karena seringkali, rutinitas yang dijalani akan membuat pekerjaan menjadi seperti terpola dan akhirnya tidak ditangani dengan detail lagi. Padahal, seperti yang diserukan oleh banyak pepatah; “The devils is in the details”. Atau dapat dibahasakan kembali sebagai “Luput akan kesalahan kecil bisa berdampak berbahaya”.

Secara psikologis, kondisi para pimpinan yang telah memiliki pengalaman belasan hingga puluhan tahun ini, pun memerlukan penyegaran dan peningkatan keterampilan serta perluasan wawasan. Hal ini berjalan beriringan dengan diadakannya sejumlah studi terbaru dari kalangan akademis mengenai berbagai problematika kepemimpinan. Serta dihasilkannya sejumlah metode kepemimpinan terbaru dari para praktisi dan pengamat kepemimpinan dari berbagai bidang dan latar belakang yang berbeda.

Sejumlah metode kepemimpinan baru yang terbukti efektif kemudian banyak dikembangkan di masyarakat. Metode seperti pemimpin pelayan (servant leadership), kepemimpinan spiritual (spiritual leadership), kepemimpinan transformasional (transformational leadership), kepemipinan di era VUCA (VUCA Leadership), Memimpin/ Memanej dalam Masa Turbulensi (Managing at Turbulence times), serta berbagai bentuk kepemimpinan yang kini ada.

Namun seringkali, metode atau tata cara kepemimpinan terbaru dan paling mutakhir tersebut, menjadi tidak efektif saat harus dibenturkan dengan permasalahan yang ada di lapangan dan di masyarakat. Berbagai teori yang disajikan dalam training-training di dalam dan luar negeri tersebut, seringkali menyisakan dua hal; pertanyaan tak berujung, atau ruang hampa di hati para pimpinan ini.

Pertanyaan tak berujung ini muncul saat training bersifat terlalu teoritikal, penuh dengan berbagai konsep, dan tidak berhasil membentuk mindset yang diinginkan untuk tumbuh dalam diri para pimpinan yang menjadi peserta. Pertanyaan, dapat membuat seseorang ingin belajar lebih banyak. Namun bukan itu yang menjadi alasan seseorang mau mengikuti suatu pelatihan. Setiap peserta ingin menemukan jawaban yang dapat mereka gunakan dalam kehidupan sehari-hari.

Ruang hampa dapat muncul pada diri peserta, yang mengikuti training dengan bobot yang terlalu berat. Penyajian materi yang tampak tak berujung, dapat membuat peserta merasa amat terbebani. Mereka kemudian merasa bahwa selama ini tidak tahu apa-apa, dan mulai merasa terbebani dengan rangkaian materi yang diberikan.

Kedua permasalahan dalam training tersebut, merupakan hal yang selalu dihindari dalam Training-training yang dihasilkan oleh ESQ Group. Dalam berbagai produk training yang dihasilkan, DR (HC) Ary Ginanjar Agustian, selalu menjadi barista yang meracik persembahan terbaik untuk disajikan oleh para trainer yang terjun ke lapangan. Beliau pun selalu memastikan bahwa setiap Trainer yang memiliki lisensi di bawah kepemimpinannya ini telah melakukan proses penggalian masalah dan penggalian tujuan dari training yang akan diberikan.

Dengan presisi dan tingkat detail yang luar biasa ini, kualitas dari produk Training, Workshop, Sertifikasi, Outbound, dan berbagai Program yang diselenggarakan oleh ESQ Group menjadi berstandar tinggi. Salah satu prinsip yang paling penting yang harus ada dalam produk dan program ESQ Group juga adalah; Fun Theory.  Bahwa setiap peserta harus merasakan kebahagiaan dalam mengikuti program.

Tiap training tidak dibuat untuk membuat peserta menjadi pusing dan mengerutkan kening. Para coach dan trainer pun bukan menjadi punggawa dalam panggung yang diberikan, tapi hadir untuk membantu para peserta menemukan mindset yang akan membantu pertumbuhan dan perkembangan yang seterusnya dapat dilakukan secara mandiri atau dalam kelompok peserta.

Untuk kesekian kalinya, ACT Consulting sebagai bagian dari ESQ Group pun kembali dipercaya untuk memandu Training Top Leaders Enhancement bagi para pejabat Executive Vice President dan Vice President dari Bank Rakyat Indonesia di tahun 2019 ini. Pada tanggal 11-12 September 2019 ini, 4 Batch Training dilaksanakan secara Paralel.

Sejumlah Master Coach dan Master Trainer yang hadir memandu para pimpinan yang telah berpengalaman belasan hingga puluhan tahun ini diantaranya adalah Master Coach-Trainer Iman Herdimansyah selaku Direktur Training di ESQ Group, Master Coach Bramanto Wibisono selaku Direktur ESQ Neuro Linguistic Programming, Master Coach Risman Nugraha selaku Wakil Direktur ESQ Coaching Academy dan Dosen di ESQ Business School, serta Master Trainer Eka Chandra selaku Wakil Direktur Training di ESQ Group.

Kegiatan Top Leaders Enhancement Program bagi Para Pejabat Executive Vice President dan Vice President Bank Rakyat Indonesia ini dibuka oleh Bapak Herdy Rosadi Harman selaku Direktur Human Capital di Bank Rakyat Indonesia.

Training Spiritual Leadership Dalam Staff Development Program Bank Syariah Mandiri Batch 1 dan 2 di September 2019

By News No Comments

Bank Syariah Mandiri adalah salah satu Bank Syariah Terbesar di Indonesia dengan jumlah nasabah yang terus meningkat.  Dalam melaksanakan fungsi dan tugasnya, Bank Syariah yang diberi penghargaan di tahun 2019 oleh Ikatan Ahli Ekonomi Islam (IAEI) sebagai Bank Syariah dengan Aset Terbesar di Indonesia ini memiliki fondasi spiritual yang kokoh.

Untuk memastikan agar fondasi spiritual tersebut dapat mengakar pada diri para staff di Bank Syariah Mandiri, ACT Consulting menjadi salah satu pilihan yang dipercaya oleh Bank bernuansa hijau dan emas ini.  Dalam berbagai event yang diselenggarakan, ACT Consulting memberikan layanan dan performa terbaiknya untuk memastikan Bank Syariah Mandiri dapat terbantu dengan baik dalam upaya untuk meraih tujuan yang diinginkan.

Dalam rangka mewujudkan fondasi spiritual yang kokoh bagi para staf di Bank Syariah Mandiri tersebut, ACT Consulting dipercaya untuk memimpin dua Batch dalam Staff Development Program (SDP). Batch pertama berlangsung pada tanggal 5 September 2019 dan Batch kedua berlangsung pada tanggal 7 September 2019.

Pada Batch pertama, Trainer yang memimpin adalah Coach Trie Setiatmoko atau yang biasa dipanggil sebagai Coach Tiko didampingi oleh Trainer Kemas Aditya. Coach Tiko telah menjalankan tugas sebagai Trainer selama lebih dari 5 tahun di ESQ Group.  Coach Tiko juga dikenal sebagai aktivis mahasiswa yang popular di masa perkuliahannya karena keberhasilan beliau selaku Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) di Universitas Indonesia pada kurun waktu tahun 2000-an.

Pada Batch kedua, Trainer  yang memimpin adalah Coach Muhammad Ramdhani, selaku Direktur dari ESQ Success Institute.  Lembaga ini membawahi berbagai jenis training yang ada di ESQ Group.   Dengan didampingi oleh Trainer Rudi Masruddin.  Coach Ramdhani dengan penuh semangat dan spirit antusias yang dimilikinya mampu mencerahkan setiap training yang dibawakannya. Hingga bangkit motivasi dan inspirasi yang membekas pada diri para pesertanya. Kedua acara ini berlangsung di Hotel Holiday Inn Gajah Mada, Jakarta.

Training Spiritual Leadership ini diberikan kepada jajaran staf yang mengikuti Staff Development Program (SDP) dari berbagai cabang Bank Syariah Mandiri yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia, agar selaras dengan Budaya kerja yang dimiliki oleh BSM.  BSM Shared Values tersebut adalah ETHIC (Excellence, Teamwork, Humanity, Integrity, dan Customer Focus).

Excellence diterjemahkan dalam perilaku seperti; bekerja keras, cerdas, tuntas dengan sepenuh hati untuk memberikan hasil terbaik. Sementara, Teamwork diwujudkan sebagai perilaku yang aktif, dan selalu bersinergi untuk mencapai sukses bersama. Humanity diwujudkan dalam bentuk perilaku peduli, ikhlas, memberi maslahat dan mengalirkan berkah bagi negeri. Sedangkan Integrity diwujudkan dalam perilaku jujur, taat, amanah dan bertanggung jawab. Serta Customer Focus diwujudkan dalam perilaku yang berorientasi kepada kepuasan pelanggan secara berkesinambungan dan saling menguntungkan.

Training Spiritual Leadership Dalam Officer Development Program BSM batch 2 di September 2019

By News No Comments

Mempersiapkan pemimpin masa depan harus dengan fondasi yang tepat. Bila fondasi yang dipilih untuk dikembangkan sudah tepat, maka akan menghasilkan karakter pemimpin yang sesuai dengan shared values di dalam perusahaan. Ia akan dapat membangun sinergi yang diperlukan, mewujudkan sikap kolaboratif yang baik, dan menciptakan iklim bekerja yang nyaman dan mampu menjadi sosok yang dipercaya dan selalu dibutuhkan oleh timnya.

Untuk mewujudkan jajaran pimpinan masa depan yang mampu tangguh dalam menghadapi beragam masalah yang dapat muncul, Bank Syariah Mandiri memilih model Kepemimpinan Spiritual atau Spiritual Leadership. Model kepemimpinan spiritual akan membuat para pemimpin memiliki energi motivasi yang tak habis-habis, karena bisa selalu diisi dengan bersumber pada berbagai ritual ibadah yang dilakukan secara rutin beberapa kali dalam sehari. Ritual ibadah ini selain menjadi sumber energi spiritual, juga memberikan struktur yang jelas dalam manajemen waktu para calon pemimpin masa depan ini.

Selain itu, dengan mengambil fondasi spiritual, para pimpinan masa depan ini pun memiliki batasan yang jelas dalam menentukan berbagai pengambilan keputusan. Ia pun tidak perlu diawasi secara ketat, karena telah memiliki angel principle atau prinsip selalu dalam pengawasan malaikat di dalam dirinya. Sehingga ia akan selalu berusaha untuk bersikap Ihsan. Dalam sikap Ihsan ini, seseorang akan berperilaku seolah-olah selalu dalam pengawasan Tuhan setiap waktu. Sehingga ia tak akan lengah dan tak mudah untuk lemah atau tergoda oleh berbagai hal yang negatif.

Dalam model spiritual leadership ini, yang menjadi panduan seseorang dalam memimpin bukan hanya buku panduan perilaku atau peraturan perusahaan saja. Tapi lebih dari itu, ia akan harus mengambil referensi yang lebih luas dari kitab suci, tafsir quran serta kitab hadits dan kitab ekonomi Islam. Karena hanya dengan mengambil panduan dari berbagai sumber yang telah tervalidasi secara keilmuan islam tersebutlah, maka sosok-sosok jajaran pemimpin harapan di Bank Syariah Mandiri akan dapat terwujud.

Pada tanggal 5-6 September 2019 dilaksanakan Training Spiritual Leadership untuk 20 karyawan yang masuk dalam Officer Development Program dari Bank Syariah Mandiri. Kegiatan ini dipandu oleh Coach Trie Setiatmoko dan Coach Dadang Suhendar. Kedua trainer senior dari ACT Consulting ini memimpin acara yang berlangsung di Graha Mandiri Lantai 14, Jakarta.

Open chat
1
Hubungi Kami
Scan the code
ACT Consulting International
Halo,
Ada yang bisa kami bantu?