Skip to main content

Dua Batch Parallel Training Leadership Enhancement for Leaders BRI bagi Pejabat Vice President (VP) di September 2019

By September 11, 2019News

Sebagai Bank yang memiliki asset terbesar di Indonesia, Bank Rakyat Indonesia punya tanggung jawab yang sangat besar. Sebagai Bank terbesar di Indonesia, BRI telah beroperasi selama puluhan tahun yang penuh dengan kesuksesan. Untuk menjamin agar di masa depan berbagai kesuksesan tersebut dapat dicapai, maka langkah yang harus dilakukan adalah terus membangun sumber daya manusia yang dimiliki dan meningkatkan penguasaan teknologi terbaru.

Untuk itu pada tanggal 4-6 September 2019 BRI Corporate University kembali mengadakan Program Leadership Enhancement untuk jajaran Vice President Bank Rakyat Indonesia yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Training ini dipandu langsung oleh Pendiri ESQ Group, DR (HC) Ary Ginanjar Agustian. Bersama para Master Coach dari ESQ seperti Master Coach Bram Wibisono selaku Direktur dari ESQ Neuro Linguistic Programming, Master Coach Arief Rahman Saleh selaku Direktur dari ESQ Coaching Academy, Coach Risman Nugraha selaku Wakil Direktur dari ESQ Coaching Academy, serta Coach Eka Chandra selaku Wakil Direktur dari ESQ Training.

Kegiatan Leadership Enhancement ini juga dihadiri oleh Chief Learning Officer dari BRI Corporate University yaitu Ibu Retno Wahyuni Wijayanti. Program bertajuk High Potential Leaders; Accelerating Your Impact ini menghadirkan para Top Leader Bank Rakyat Indonesia yang berada di level Eselon 2 atau yang memegang jabatan sebagai Vice President. Program ini diberikan pada dua batch berbeda yang dibuka secara parallel selama 3 hari dari tanggal 4-6 September 2019.

                Berbagai program yang dilakukan oleh BRI Corporate University ini adalah untuk menyiapkan para pimpinan agar mampu bergerak lebih cepat dari gelombang perubahan. Karena kemajuan tidak bisa diraih tanpa menguasai (mastering) teknologi dan bukan diperbudak oleh teknologi. Manusialah yang harus menjadi pemimpin, bahkan bagi otaknya sendiri. Hingga tidak kalah oleh kemampuan otak, tapi mampu menempatkan nurani di atas otaknya sekalipun. Inilah salah satu prinsip yang dikembangkan oleh DR (HC) Ary Ginanjar Agustian dalam berbagai training yang dipimpinnya.

Dengan demikian maka akan menjadi jelaslah bahwa pihak yang harus melakukan penguasaan teknologi tersebut adalah sumber daya manusia yang ada di dalam perusahaan. Perhatian tidak hanya diberikan pada permasalahan finansial saja, tapi yang terpenting harus menguasai masalah human learning and techonology development di dalam perusahaan untuk memastikan perkembangan yang dilakukan sejalan dengan laju perubahan zaman.

                Era perkembangan teknologi yang sangat cepat ini disebut sebagai Era VUCA. Dimana kondisi persaingan serba volatile, uncertain, complex dan ambigu. Di era ini kita tidak dapat melakukan perencanaan jangka panjang karena perubahan yang terjadi berlangsung dalam hitungan sangat cepat. Berbagai rencana harus bersifat fleksibel dan dinamis, agar masih bisa diterapkan dengan menyesuaikan pada kondisi yang berubah.

                Sifat fleksibel dan dinamis ini pun harus dimiliki oleh sumber daya manusia yang dimiliki. Semua karyawan harus dipacu untuk bisa selalu learn, unlearn dan relearn. Semua orang harus mampu belajar, mengkonstruksi kembali hasil belajar, dan mempelajari kembali sejumlah hal yang berubah pada aspek yang sama sekalipun. Itulah mengapa peran lembaga pembelajaran di dalam BRI Corporate University menjadi sangat penting. Harus tidak ada elemen pembelajaran yang luput dari perhatian. Apakah itu dalam hal teknis, teknologi, finansial, dan juga dalam segi softskill yang harus terus dilakukan upgrading.

                Desain pembelajaran kini pun bersifat dinamik dan universal. Dengan adanya teknologi internet, pembelajaran dapat dilakukan secara serentak pada puluhan ribu orang di saat yang sama sekaligus. Salah satu pilihan yang bisa diambil untuk memungkinkan agar perubahan dapat dilakukan secara massif dan cepat di dalam organisasi adalah melalui program digital learning.  Salah satu contohnya adalah modul Digital Integrity dimana pembelajaran mengenai berbagai unsur pembentuk integritas dapat dipelajari oleh banyak orang sekaligus dan melalui sharing session yang dilakukan, values perusahaan dapat diinternalisasikan di dalam keseharian interaksi karyawan. 

Pembelajaran seperti digital integrity ini dapat dilakukan lewat tayangan video digital dan sharing session yang dilakukan dapat dibuka di tiap kantor cabang maupun hingga ke pelosok yang masih mungkin menerima sinyal internet. Kemudian materi digital integrity sharing session yang ada dapat diikuti oleh karyawan di semua cabang secara serentak, hingga terjadi transformasi karakter melalui penanaman values setiap pekan bersama tim kerja. Salah satu perusahaan nasional yang berhasil menurunkan tingkat fraud yang ada di dalam perusahaannya dengan program digital integrity ini adalah Adira Finance dengan jumlah peserta digital integrity sharing session sebanyak lebih dari 20 ribu karyawan di semua titik cabang dan pusat di Indonesia dan di luar negeri.

Selain itu program digital learning lain yang telah menyentuh puluhan ribu orang dengan video yang dibuat terkostumisasi oleh ESQ adalah program LION Sales Auto2000. Pada program ini peserta mendapatkan modul Quantum Excellence  yang disesuaikan dengan kebutuhan klien untuk mengembangkan potensi penjualan.  Dalam program ini, para sales berhasil melakukan peningkatan penjualan dan mampu bertahan terhadap serbuan pesaing dari negeri tirai bambu yang menyerang dengan harga murah dan spesifikasi kendaraan yang tinggi.

Materi yang diberikan dalam sales ini tidaklah untuk menjelekkan kompetitor, tetapi untuk membangkitkan rasa kepercayaan diri terhadap produk otomotif  yang telah dibuat di negara kita dengan tingkat komponen dalam negeri (TKD) lebih dari 80%. Dengan rasa percaya diri akan tingginya kualitas kendaraaan bermotor hasil produksi lokal ini, program penjualan di Auto2000 menjadi stabil dan terus menuai keberhasilan serta peningkatan penjualan. Bahkan di lapangan, rasa kepercayaan diri  yang dibentuk ini tersebar dan menjadi sebuah keyakinan bersama hingga masyarakat tidak terpengaruh oleh serbuan produk asing.

Demikian juga dengan program high potential leaders yang tengah dikembangkan di BRI juga dapat disebarkan ke berbagai tempat di Indonesia secara menyeluruh dengan program digital learning. Agar moto untuk mengakselerasi impact dari tiap pimpinan ini dapat benar-benar tersebar secara nasional, bahkan hingga sifat dan karakter yang hendak dibentuk ini dapat juga diserap oleh karyawan  BRI yang tersebar di seluruh dunia.

Leave a Reply

Open chat
1
Hubungi Kami
Scan the code
ACT Consulting International
Halo,
Ada yang bisa kami bantu?