Skip to main content
All Posts By

admin

Partner In Culture Transformation

ACT-Consulting-BKD-Provinsi-Sulawesi-Selatan-Outbound-training-training-kerjasama-tim

Tingkatkan Kerjasama Tim, BKD Provinsi Sulawesi Selatan Ikuti Kegiatan Outbound Training

By News No Comments

Bagi sebuah kesebelasan sepakbola, apa yang harus dilakukan agar selalu meraih kemenangan? Kehebatan individu saja tidak cukup, perlu yang namanya KERJASAMA TIM! Begitu pula dalam suatu organisasi atau perusahaan, untuk mencapai tujuan bersama diperlukan suatu kerjasama dari anggota-anggota yang ada di dalamnya.

Salah satu cara yang efektif untuk memupuk semangat kerjasama tim adalah melakukan Outbound Training. Inilah yang baru saja dilakukan oleh Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Sulawesi Selatan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pembinaan Korps Profesi Pegawai Aparatur Sipil Negara, pada 18-19 September 2017.

Meski menempuh perjalanan 3 jam dari kota Makassar menuju perbukitan dan jalan yang terjal menujuk puncak Malino di Kabupaten Gowa tidak menyurutkan semangat 70 peserta training yang dipandung oleh trainer ACT Consulting LM. Novrianto dan Adi Iswadi.



Dengan adanya Outbound Training ini diharapkan tercipta kekompakan antara sesama Aparatur Sipil Negara anggota Korpri Pemprov Sulsel, untuk kemudian bisa diaplikasi pada setiap kegiataan kerja sehari-hari. Selain itu acara ini juga sekaligus dalam rangka mewujudkan misi membangun Karakter building anggota KORPRI yang sehat jasmani dan rohani yang mengarah pada peningkatan etos kerja .

Selesai acara, seluruh peserta training mendapat banyak manfaat terutama soal pentingnya kerjasama dalam membangun sebuah tim yang kuat. Peserta juga kini memahami makna bekerja yang tidak hanya sebatas kebahadiaan fisikal dan emosional tetapi juga kebahagiaan spiritual ketika melayani masyarakat dengan hati yang ikhlas.

Sadar akan manfaat ini, Kepala UPT Pembinaan KORPRI Prov Sulsel, Oktipina Ruru, bahkan akan merekomendasikan kegiatan ACT Consulting outbound ini kepada seluruh UPT KORPRI di 24 kabupaten kota yang ada di Sulawesi Selatan untuk melaksanakan kegiatan serupa.

ACT-Consulting-BNI-SYARIAH-Gelar-Leadership-Training-For-Talented-Star

Siapkan Pemimpin Di ERA VUCA, BNI SYARIAH Gelar Leadership Training For Talented Star

By News No Comments

Pada era yang tidak menentu, dinamis, sarat akan perubahan, komplek, dan ambigu (VUCA) ini dibutuhkan kepemimpinan dengan kearifan intelektual dan mampu menyesuaikan perkembangan zaman.

Pemimpin yang mekanisme otaknya mampu menyikapi dengan positif akan bertahan atau bahkan semakin melesat. Sementara perusahaan yang kolaps adalah yang dipimpin oleh para eksekutif yang menutup diri terhadap perubahan.

Sadar akan pentingnya kemampuan kepemimpian yang tepat di Era VUCA, BNI Syariah mengadakan Leadership Training for Talented Star, pada 18-20 September 2017 di Hotel Harris, Jakarta Selatan.


Acara yang dibuka langsung oleh Kepala Divisi Operasional BNI Syariah, Zefri Ananta, diikuti oleh para talented star baik dari Pimpinan Cabang maupun Calon Pimpinan terpilih yang telah melalui proses seleksi panjang.

Training yang di pandung oleh salah satu trainer terbaik ACT Consulting, Rinaldi Agusyana, berlangsung dengan suasana sangat kondusif, full energi dan balancing IQ, EQ, dan SQ. Melalui games, diskusi, presentasi, studi kasus dan role play coaching.

Melalui training ini diharapkan mampu mempersiapkan peserta dalam meniti perjalanan karir mereka sebagai leader coach di era VUCA.

Para peserta training mengaku mendapat banyak manfaat terutama soal kepemimpinan. Bukan hanya menguasai keahlian memimpin yang tepat dan efektif, namun juga bagaimana menjadi pemimpin berkarakter yang mampu menerapkan coaching, problem solving, dan decision making yang tepat sasaran.

ACT Consulting | membangun budaya perusahaan | cara membangun budaya perusahaan | konsultan budaya perusahaan

Apa Yang Diharuskan Untuk Membangun Budaya Perusahaan ?

By Article No Comments

Cara membangun Budaya Perusahaan

Apa sih yang harus dilakukan untuk membangun budaya perusahaan yang baik dan unggul, dari mana kita harus memulainya? Sebenarnya ini adalah pertanyaan yang sederhana, namaun apabila kita serius memikirkan dan memulai membangun budaya perusahaan yang unggul, maka untuk menjawab pertanyaan ini membutuhkan pemikiran, konsep, kemauan, komitmen, dan juga ketekunan.

Sebelum membahas lebih jauh, mari kita kembali pahami apa yang di maksud dengan budaya? Dalam artian luas, budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi yang meliputi pemikiran atau ide, tindakan, dan hasil dari tindakan tersebut.

Termasuk didalamnya adalah bagaimana cara mereka bekerja, alat apa yang digunakan untuk bekerja, tradisi-tradisi keluarga dan pernikahan, hubungan sosial, ilmu pengetahuan, sistem pemerintahan, dan bermacam bidang lainnya. Akan tetapi apabila kita rampingkan lagi makna budaya dalam konteks perusahaan, mungkin tidak seluas yang kita sebutkan tadi, sekalipun ada beberapa elemen diatas bisa menyentuh budaya perusahaan.

Menurut Schein, H. (1992:12): Budaya perusahaan sebagai suatu perangkat asumsi dasar yang akan membantu anggota kelompok dalam memecahkan masalah pokok dalam menghadapi kelangsungan hidup, baik dalam lingkungan eksternal maupun internal, sehingga akan membantu anggota kelompok dalam mencegah ketidakpastian situasi. Pemecahan masalah yang telah ditemukan ini kemudian dialihkan pada generasi berikutnya sehingga akan memiliki kesinambungan.

Dari beberapa defini budaya dan budaya perusahaan diatas barulah kita bisa mengetahui apa sebenarnya yang harus dilakukan untuk membangun budaya perusahaan.

Cara Membangun Budaya Perusahaan

Maksud dan Tujuan

Kita harus kembali lagi fokus dengan mendirikan perusahaan tidak semata-mata mencari keuntungan perusahaan, mendapatkan uang dengan menjual barang dan jasa yang kita miliki. Pemikitan itu haruslah kita buang, memikir sessat untuk jangka pendek dan transaksional sangatlah tidak baik. Sedangkan, perusahaan seharusnya berpkir jauh ke depan agar bisa menembus ke beberapa generasi.

Tetapkan Nilai Tinggi Perusahaan

Kedua kita harus mampu menetapkan dan mendefinisikan nilai-nilai tinggi perusahaan, standar dan bahaya yang dipakai yang menunjuk kepada tujuan jangka panjang dan lingkup yang lebih luas. Aplikasikan nilai perusahaan tersebut secara konkret dengan parameter dan ukluran yang jelas sehingga tidak terjadi mis interprestasi.

Pemimpin Teladan

Sebelum lebih jauh mendorong semua lapisan dalam perusahaan menciptakan budaya yang baik dengan perilaku yang sejalan dan mencerminkan apa yang tertuang dalam visi dan misi serta nilai nilai perusahaan. Untuk yang harus dilakukan manajemen pertama kali ada berprilaku merefleksikan apa yang menjadi visi dan misi perusahaan. Dengan demikian karyawan mudah mengerti dan mau menerapkan serta melakasanakan apa yang diteladani oleh para pemimpin mereka.

Maknai Setiap Proses

Banyak perusahaan yang tidak sabar untuk mendapatkan hasil instan dalam transformasi corporate culture. Padahal butuh sebuah proses dalam transformasi budaya tersebut.

Membentuk Karakter

Terakhir dan sangat penting bagi pengembangan budaya perusahaan adalah pembentukan karakter yang baik dan kuat pada diri setiap karyawan maupun pemimpin selalin keterampilan dan keahlian mereka. Inilah hal yang paling sering diabaikan dalam hal rencana pembangunan budaya perusahaan dibanyak corporate. Mereka lebih banyak menekankan kepada aspek kepadaian, keterampilan, dan keahlian, sementara karakter dalam diri mereka kurang baik yang justru mengakibatkan terhambatnya kemajuan perusahaan itu sendiri.

Itulah tadi 5 hal yang diperlukan dalam membangun budaya perusahaan. Jikalau demikian, siapakah yang bertanggung jawab dalam membangun budaya perusahaan? Jawabannya: semua pekerja. Bila dibuat urutannya, pertama-tama ini menjadi tanggung jawab pimpinan organisasi. Tanggungjawab transformasi budaya organisasi ada di tangan para Direksi (Board of Director). Di tangan merekalah nasib perusahaan berada. Sekalipun inisiatif perorangan tetap memungkinkan untuk membangun budaya, tanggung jawab paling besar ada di pundak dari dewan direksi.

 


Baca juga :

Pentingnya Membangun Budaya Perusahaan

Inilah 5 Aspek Pewarisan Budaya Organisasi


Informasi In House Training dari ACT Consulting dengan Hubungi Contact di bawah ini 

Call us: +62 856-9489-7725
Call us: +62 856-9489-7725
Call us: +62 856-9489-7725

Dapatkan tulisan-tulisan yang menginspirasi dengan like halaman :

facebook : ACT Consulting 

ACT-Consulting-Training-Upskilling-Go-Beyond-Band-2-Telkomsel

Hadirkan Semangat Digital Dalam Budaya Perusahaan Melalui Upskilling Go Beyond Band 2 Telkomsel

By News No Comments

Sebagai perusahaan industri seluler terbesar di Indonesia, PT Telkomsel tidak hanya fokus dalam menciptakan profit semata. Namun perusahaan yang memiliki pelanggan mencapai 157,4 juta di Indonesia pada 2016 ini juga memiliki kepedulian tinggi dalam pelatihan dan pengembangan staff, serta budaya perusahaan di seluruh jajaran.

Hal ini terbukti dengan kembali diadakannya Training “Upskilling Go Beyond Band 2 Telkomsel” bersama ACT Consulting di Hotel Santika, Bandung, 11 – 13 September 2017 lalu.

Acara berlangsung penuh kekeluargaan melalui games, diskusi, presentasi, dan studi kasus sehingga membuat suasana menjadi hangat dan bahkan bermunculan ide-ide segar dalam proses perbaikan kinerja.

Selain itu, Trainer Bram Wibisono dan Bayu Yudha mampu membawakan training dengan menyenangkan dan renyah di terima peserta dan yang pasti memiliki kedalaman yang mampu menggetarkan perasaan peserta.

Hangat, keakraban, tawa, canda juga haru… Menjadi warna-warni perjalanan training peningkatan kompetensi Go Beyond kali ini.

Dengan adanya training ini, peserta diharapkan mampu memahami dan mampu mengimplementasikan Kompetensi Baru bagi Karyawan Telkomsel. Kompetensi yang diperlukan untuk pengembangan budaya perusahaan agar mampu beradaptasi dan bertumbuh sehingga Telkomsel mampu menjawab tantangan di Dunia VUCA dan tetap Menjadi Market Leader di Era Digital.

ACT-Consulting-training-go-beyond-telkomsel-bandung

“Go Beyond” Jadi Cara Telkomsel Tingkatkan Kompetensi Karyawan di Era Digital

By News No Comments

ACT Consulting – Sekali lagi, Telkomsel menggelar program Training Go Beyond. Training bertajuk Digital Transformation yang bekerjasama dengan ACT Consulting ini berlangsung di Hotel Santika Bandung pada 21-23 Agustus 2017 lalu.

Training dihadiri oleh sejumlah divisi Telkomsel dari Jabodetabek dan Jabar. Bersamai trainer ramdanid dan Achmad Ferdi, peserta tampak antusias mengikuti aktivitas selama dua hari tersebut.

“Training ini sangat menyenangkan dan sama sekali tidak membosankan. Cara menyampaikan materi fun dan ada games yang makna di dalamnya berkaitan dengan dunia kerja sehari-hari,” tukas salah satu peserta Training Go Beyond Batch 6 Band 2.

Seperti pernah dijelaskan sebelumnya, training Go Beyond ini bertujuan untuk menciptakan insan Telkomsel yang tangguh, kompeten, berkarakter, dan berdedikasi tinggi. Harapannya ialah untuk mengembangkan kemampuan dan mampu bersaing sehat di Era Digital ini. (Ai)

ACT-Consulting-Training-Digital-Transformation-go-beyond-telkomsel-training-pembekalan-karyawan

ACT Consulting – Antusiasme Karyawan Telkomsel di Training Digital Transformation “GO BEYOND”

By News No Comments

Sekali lagi, Training Digital Transformation dari Telkomsel bersama ACT Consulting kembali digelar. Training bertajuk “Go Beyond” ini berlangsung pada 21-23 Agustus 2017 di Hotel Santika BSD City, Tanggerang Selatan-Banten.

Training ini bertujuan untuk membangun sistem yang baik di dalam perusahaan lewat cara Digital mastery. Cara yang membutuhkan SDM yang mumpuni dan memadai.

Sepanjang acara yang dipandu Achmad Zaki dan Novriza Ardhana ini, peserta tampak antusias. Training berjalan fun dengan sejumlah game menarik yang memberikan banyak pelajaran berharga.

“Setelah ikut training ini saya berani mengungkapkan ide ide saya dan mau menerima pemikiran orang lain atau pendapat dari orang lain. Banyak sekali manfaat untuk diri saya,” kata Yuli Hartati.

Hal serupa juga diungkapkan Brillyansyah Datyassakti dan Atsari Rezan yang merasa termotivasi usai mengikuti training Go Beyond.

Training yang banyak mengupas tentang networking, kerjasama, dan hal penting untuk pengembangan bisnis ini dibuka oleh Mardi FN Sinaga, VP People Development PT. Telkomsel Indonesia.

Lewat Training ini, diharapkan para peserta mampu membuka mindset rekan-rekan kerja di PT. Telkomsel Indonesia. Langkah jitu untuk menghadapi tantangan bisnis di masa mendatang. (Ai)

ACT-Consulting-training-revolusi-mental-pariwisata-RI-pelatihan-revolusi-mental-training-kepemimpinan-perusahaan

Great Spirit – Grand Strategy Kementrian Pariwisata RI

By News No Comments

GREAT SPIRIT – GRAND STRATEGY KEMENTERIAN PARIWISATA RI

baru saja penandatanganan Nota Kesepahaman bersama Bapak Menteri Pariwisata, Bapak Arief Yahya untuk mengembangkan KARAKTER ASN DAN BUDAYA KERJA DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PARIWISATA RI


Informasi In House Training dari ACT Consulting dengan Hubungi Contact di bawah ini 

Call us: +62 21 2940 6969

Call us: +62 813 8242 6699

Call us: +62 812 2190 1818

Dapatkan tulisan-tulisan yang menginspirasi dengan like halaman :

facebook : https://www.facebook.com/ACTCONSULTING.CO/

ACT-Consulting-corporate-culture-pentingnya-membangun-BUDAYA-PERUSAHAAN

ACT Consulting – Pentingnya Membangun Budaya Perusahaan

By Article No Comments

Tahukah Anda seberapa penting pengusaha membangun budaya perusahaan? Sebuah konsep yang perlu dipahami oleh para leader, khususnya Human Resources (HR), agar perusahaan dapat terus berkembang dan bersaing mengikuti zaman.

Konsep mengenai budaya perusahaan ini perlu dilihat dari berbagai aspek, agar bisa dilihat seberapa besar perannya dalam struktur organisasi dan fungsinya dalam kinerja perusahaan.

Budaya secara umum diartikan sebagai kumpulan gagasan, nilai, sikap, dan simbol lain yang kompleks, serta bermakna. Budaya digunakan manusia untuk berkomunikasi, membuat tafsiran, dan melakukan evaluasi di tengah lingkup sosial masyarakat.

Nah, yang perlu dipahami budaya tidak hanya tercipta dalam lingkungan masyarakat. Di dalam setiap perusahaan juga ditemukan model budaya yang sesuai dengan KEBIASAAN yang terjadi di dalam lingkup kerja.

Jika Anda mencari pemahamannya, budaya perusahaan diartikan sebagai suatu pola dasar yang dimiliki oleh anggota perusahaan. Pola yang berisi nilai-nilai, norma-norma, dan kebiasaan yang mempengaruhi pemikiran, pembicaraan, tingkah laku, dan cara kerja karyawan sehari hari. Hasil akhirnya, akan bermuara pada kualitas kinerja perusahaan.

Ada 4 aspek yang bisa Anda lihat untuk mengukur budaya perusahaan di kantor Anda. Antara lain :

1. Aspek Keterlibatan
Tingkat keterlibatan yang tinggi dari karyawan bisa meningkatkan rasa tanggung jawab. Secara tidak langsung itu akan meningkatkan komitmen mereka terhadap perusahaan. rasa Kekeluargaan dan kebersamaan tercipta sendiri yang cukup penting dalam membantu menyelesaikan pekerjaan.

2. Aspek Konsistensi
Konsistensi menekankan nilai-nilai yang dimiliki perusahaan. Termasuk soal komunikasi, kerjasama dalam melaksanakan pekerjaan, toleransi, dan penghargaan terhadap prestasi. Ini akan memberikan dampak positif pada pencapaian tujuan organisasi, jadi perlu dibangun dan dikembangkan secara konsisten.

3. Aspek Adaptabilitas
Aspek ini sangat penting untuk mempermudah proses penyesuaian di dalam perusahaan menghadapi perubahan lingkungan yang terjadi. Hal ini diperlukan untuk kelangsungan hidup perusahaan dan juga sebagai tantangan pengembangan perusahaan.

4. Aspek Misi
Menekankan pada pentingnya kejelasan misi dan tujuan dari organisasi bagi para anggotanya.
Dari 4 aspek di atas, bisa dilihat bahwa budaya perusahaan tidak hanya berpengaruh pada peningkatan kinerja perusahaan. Tetapi memiliki fungsi atau peran untuk menciptakan keunikan dan perbedaan antara organisasi satu dengan lainnya.

Apabila setiap orang dalam perusahaan mampu menyelaraskan budaya dengan strategi organisasi, maka tujuan perusahaan akan lebih efektif untuk dicapai. Satu hal yang dibutuhkan untuk bersaing di VUCA Era yang sedang terjadi saat ini.

Untuk itu, milikilah budaya perusahaan yang unggul. Dengan demikian, perusahaan akan bisa memiliki modal untuk maju dan bersaing dengan perusahaan lain. Bukan hanya fokus pada produksi dan teknologi, namun juga sistem pengelolaan organisasi dan inovasi untuk peningkatan prduksi.

ACT Consulting – Transformasi Digital

By Article No Comments

Transformasi digital bukanlah melulu masalah teknologi; namun adalah transformasi organisasi menyeluruh yang mencakup perubahan aspek2 krusial lain seperti: strategi, proses, SDM dan budaya, hingga kepemimpinan.

Transformasi digital tak hanya masalah mengadopsi machine learning, memanfaatkan big data, atau menciptakan aplikasi digital semata, namun adalah “That’s a management and people challenge, not just a technology one.”

Transformasi digital menuntut perusahaan mengembangkan 2 kemampuan: Kapabilitas Digital (Digital Capability) dan Kapabilitas Kepemimpinan (Leadership Capability).

DC, menyangkut the “what” of technology – kemampuan membangun dan mengembangkan teknologi digital ;
LC, menyangkut the “how” of Leading Change – kemampuan mengarahkan dan menggerakkan perubahan!

sekelumit dari Digital Mastery oleh kawan2 kita:
Priyantono Rudito, PhD dan Mardi FN Sinaga, MBA. digital transformation is not about technology, but about management and people mindset

Transformasi digital dibutuhkan untuk mampu bertahan dan mengembangkan organisasi atau perusahaan menghadapi VUCA Era.

Bergeraklah dan rencanakan transformasi digital segera bersama kami ACT Consulting. Lewat Inhouse Training, ACT Consulting siap membantu Anda melakukan Tranformasi Digital secara tepat.

Info lebih lanjut mengenai “Digital Mindset Transformation Training Facing Vuca Era” di :
https://actconsulting.co/digital-mindset-transformation-in-vuca-era/

ACT Consulting | budaya organisasi | budaya kerja organisasi | organization culture | konsultan culture

ACT Consulting – Inilah 5 Aspek Pewarisan Budaya Organisasi

By Article No Comments

Pewarisan diartikan sebagai proses pembelajaran untuk melestarikan budaya organisasi dari pendiri atau pimpinan organisasi dan anggota kelompok kepada anggota-anggota baru. Tujuannya agar budaya organisasi dapat dipakai sebagai pedoman berperilaku oleh seluruh anggota kelompok dalam organisasi.

Taliziduhu Ndhara mengatakan bahwa pewarisan budaya organisasi ditinjau dari segi didaktik dapat dilakukan sebagai bahan dan cara pembinaan, penyuluhan, pelatihan, dan pengajaran terhadap masyarakat menyangkut program sehari-hari, jangka pendek, menengah, dan jangka panjang.

Sementara Stephen P. Robbins mengatakan bahwa ada tiga kekuatan yang memastikan bagian yang sangat penting dalam mempertahankan suatu budaya, yaitu praktik seleksi, tindakan manajemen puncak, dan metode sosialisasi.

Berdasarkan pengalaman ACT Consulting melakukan transformasi budaya organisasi kepada banyak perusahaan, ternyata ada 5 aspek pewarisan budaya organisasi di perusahaan.

Apa saja 5 faktor tersebut? Nah, mari kita telaah bersama.

1. Berbagi Nilai (Value Sharing)
Schein mengartikan shared sebagai anggota-anggota kelompok yang menganut suatu perasaan tertentu dan pengalaman atau aktivitas secara bersama. Sistem komunikasi bersama ini diajarkan secara nonverbal melalui signal-signal yang sama kepada setiap anggota organisasi.
Sistem ini kemudian menghasilkan perasaan atau pengalaman berbagi nilai yang dapat dikelompokkan sebagai berikut.
a. Kecemasan bersama merupakan perasaan empatik dalam kehidupan kelompok di mana anggota-anggota lain mempunyai kecemasan dan ketegangan seperti yang dialami anggota-anggota baru.
b. Respons emosional bersama terhadaptekanan dari luar biasanya berwujud ancaman dari luar.
c. Aksi nyata bersama merupakan aktivitas ikatan secara fisik yang menunjukkan adanya batas kelompok apakah seseorang berpartisipasi atau tidak
d. Melepaskan emosi bersama dapat dilakukan melalui acara-acara simbolis dan pelepasan emosional yang terkait dengan aktivitas pelepasan emosi benar-benar dirasakan. Dampaknya, ikatan berbagi nilai tidak hanya menyangkut tindakan dan perasaan, namun juga merasakan berbagai kesalahan dan rasa malu.
e. Penurunan emosi bersama dapat dilakukan melalui aktivitas, seperti pertandingan olahraga, menonton bersama, makan bersama, dna sebagainya. Aktivitas tersebut menambah perasaan berbagi nilai karena adanya pelepasan menyangkut hambatan-hambatan sosial.

2. Seleksi
Proses seleksi merupakan tindakan awal untuk memperkenalkan budaya organisasi kepada calon anggota baru organisasi. Dengan tujuan agar dapat memilih melanjutkan atau mundur setelah mengetahui standar yang ditetapkan oleh organisasi.

3. Tindakan Manajemen Puncak
Tindakan manajemen puncak sangat berpengaruh terhadap budaya organisasi.  Sebab, perilaku pimpinna puncak dapat ditiru sebagai suri teladan oleh anggota-anggot organisasi. Demikian pula perintah atau larangan yang dibuat oleh pimpinan puncak bisa dijadikan pedoman berperilaku bagi karyawan.

4. Sosialisasi
Menurut S.P. Robbins, sosialisasi organisasi adalah proses seseorang mempelajari nilai, norma, dan perilaku yang dituntut, yang memungkinkan ia untuk berpartisipasi sebagai anggota organisasi. Karena sosialisasi organisasi merupakan mekanisme kunci yang digunakan untuk menanmkan budaya organisasi.
Proses sosialisasi budaya organisasi dapat dilakukan melalui tiga tahap, yaitu sosialisasi antisipasi, pertemuan, serta perubahan dan pemahaman yang bertambah.

5. Media Pewarisan
Robbins mengatakan bahwa ada beberapa media yang dapat digunakan dalam proses pembentukan dan pewarisan budaya organisasi, yaitu:
a. Cerita, yaitu suatu narasi peristiwa pendiri organisasi, pimpinan organisasi, keputusan-keputusan penting yang memberi dampak terhaap jalannya organisasi di masa yang akan datang dan mengenai manajemen puncak saat ini.
b. Ritual, yaitu kegiatan periodik yang mengungkapkan dan memperkuat nilai-nilai utama organisasi itu, tujuan apakah yang paling penting, orang-orang manakah yang penting dan mana yang dapat dikorbankan.
c. Simbol Material dapat berupa desain serta pemanfaatan fisik ruangan dan gedung, perabot kantor, kebiasaan eksekutif, cara berpakaian, dan sebagainya. Tujuannya untuk mengungkapkan kepada para karyawan atau orang mana saja yang penting dan tingkat derajat kesamaan yang diinginkan oleh manajemen puncak dan perilaku tertentu yang sesuai.
d. Bahasa sebagai cara untuk mengidentifikasi anggota suatu budaya atau anak budaya dalam organisasi maupun unit organisasi. Dengan mempelajari bahasa di dalam organisasi maupun unit organissi, anggota membuktikan penerimaan mereka akan budaya dan juga membantu melestarikannya.

Itulah 5 Aspek Pewarisan Budaya Organisasi untuk menjadi acuan bagi pendiri maupun pimpinan perusahaan untuk mewariskan budaya organisasi kepada karyawan. Ingin lebih tahu lebih dalam mengenai seluk beluk budaya perusahaan dan bagaimana membentuk budaya perusahaan dengan baik? Anda bisa cek ACT Consulting sebagai referensi Anda.

Undang Kami Untuk Preview dan Diskusi mengenai Kebutuhan Perusahaan Anda


Informasi In House Training dari ACT Consulting dengan Hubungi Contact di bawah ini 

Call us: +62 21 2940 6969

Call us: +62 813 8242 6699

Call us: +62 812 2190 1818

Dapatkan tulisan-tulisan yang menginspirasi dengan like halaman :

facebook : https://www.facebook.com/ACTCONSULTING.CO/