Skip to main content
All Posts By

admin

Partner In Culture Transformation

Gallup Strength Finder

Agar Anak Tumbuh Jadi Pribadi Kuat dan Berhasil

By Article No Comments

Gallup Strength FinderSeorang anak dilahirkan dengan bekal bakat yang diberikan oleh Tuhan. Tugas orangtua adalah menemukan bakat tersebut dan mengembangkannya menjadi kekuatan (strength). Anak yang sudah diketahui bakatnya, dan menerima dukungan orang tua di bidang itu, akan bisa berkembang dengan bahagia. Karena ia merasakan kemudahan di bidang tersebut.

Tanpa menemukan strength anak Anda, orangtua akan kerepotan karena anak akan terus menerus meminta bantuan dan dukungan. Akan terlambat bila pencarian bakat anak baru dilakukan saat ia berusia dewasa muda. Pada periode tersebut seharusnya ia sudah bisa mulai bertanggung jawab dan mampu menopang beban hidupnya sendiri. Jangan sampai anak Anda tumbuh tanpa mengetahui apa bakatnya. Tentu ini akan menimbulkan kesedihan pada dirinya, dan diri orangtuanya bila terjadi.

Akan bijak bila kita sebagai orangtua mengembangkan anak-anak, berdasarkan potensi-potensi utamanya. Seorang anak yang mengetahui bakatnya, akan tumbuh bahagia. Karena ia merasakan ia menempuh jalan yang bisa dilaluinya dengan mudah. Penemuan bakat anak, akan mencegah orangtua berkonflik dengan anak karena ketidaksamaan tujuan.

Kami tahu Anda tidak memiliki waktu untuk mengunjungi psikolog. Pun tes bakat di rumah sakit bisa menghabiskan hingga jutaan rupiah. Untuk menghemat waktu anda dan anak-anak, ESQ mengembangkan tes penemuan bakat secara digital, yang bisa Anda akses darimana saja.

Ikutkan Anak-anak Anda pada Tes Bakat Online berikut ini :
bit.ly/StrengthFind
bit.ly/StrengthFind
bit.ly/StrengthFind

Integritas Dalam Profesionalisme Kerja

By Article No Comments

Ada satu hal yang sangat penting dalam hidup kita, yang jika itu sudah terjatuh, tidak ada yang mau mengambilnya lagi kecuali diri kita sendiri, yaitu kata- kata kita. Manusia hidup dan bertindak dengan integritas. Kita menjadi sukses dalam hal pekerjaan, pergaulan, atau bisnis juga negara dengan integritas. Pada artikel ini kita akan membahas beberapa alasan mengapa integritas itu penting dalam menjalankan pekerjaan kita di bidang apapun khususnya bisnis.

1.Kita hanya ingin berbisnis dengan orang terpercaya

Pernahkah Anda melakukan kerjasama bisnis dengan seseorang tapi merasa seperti ada sesuatu yang tidak benar? Hal itu bisa jadi berdasarkan pembicaraan mereka yang sering tidak konsisten atau dipercaya. Kemungkinan besar, ke depannya Anda tidak ingin bekerjasama lagi dengan orang tersebut.

Ada sebuah aturan emas bahwa, “Perlakukan orang lain sebagaimana Anda ingin diperlakukan.” Jika Anda melihat diri sendiri di cermin dan tahu bahwa Anda bersikap jujur dan memperlakukan semua orang dengan hormat dan layak, maka Anda berada di jalur yang benar.

2.Keberhasilan masa depan tergantung apa yang Anda lakukan saat ini.

Disadari atau tidak, apa yang kita kerjakan setiap hari akan mewariskan dan menciptakan reputasi diri kita. Apa yang kita lakukan sekarang membentuk masa depan kita baik untuk menjadi lebih baik atau lebih buruk berbasis pada reputasi kita dan persepsi orang tentang kejujuran kita.

Cara yang paling benar untuk mengetahui apakah Anda melakukan hal yang benar untuk alasan yang tepat adalah dengan bertanya pada diri sendiri satu pertanyaan.

Apakah yang Anda lakukan akan baik-baik saja jika dikerjakan saat tidak ada orang di sekitar dan juga akan baik-baik saja jika banyak orang (terutama yang berpengaruh) sekitar?

3. Orang-orang mengikuti pemimpin yang mereka percaya akan membawa ke tempat yang ingin dituju.

Jika Anda sedang mencari personil untuk membangun sebuah tim, ingatlah selalu rumus di atas. Orang-orang memimpikan pemimpin yang membawa mereka ke arah yang benar dan mampu membuat keputusan yang tepat.

Menjadi pemimpin berarti melakukan hal yang benar bahkan ketika sulit untuk melakukannya. Lebih baik jujur daripada menipu atau memberikan informasi yang salah. Karena jika itu terjadi berarti kita akan kehilangan penjualan, prospek, atau bahkan anggota tim. Melakukan hal yang benar akan menunjukkan warna sejati Anda dan kemampuan memimpin.

Jika Anda belum memiliki anggota yang langsung Anda pimpin, tidak ada waktu yang lebih baik untuk memulai dari sekarang untuk membangun integritas. Anda tidak pernah tahu siapa yang memperhatikan tindakan dan mendengarkan kata-kata Anda.

4. Satu apel buruk dapat merusak satu keranjang.

Kita semua terhubung oleh jaringan manusia. Adalah hal yang wajar jika orang memiliki persepsi pada seseorang yang merupakan bagian dari kelompok yang sama. Hal ini berlaku untuk tim Anda, perusahaan Anda. Tidak ada yang menyangkal hal itu. Sebagai contoh kasus, bisnis jaringan memiliki reputasi buruk di mata masyarakat karena salah langkah orang lain. Setiap tindakan atau kata-kata seseorang dalam sebuah bisnis atau perusahaan akan membawa satu langkah lebih dekat atau lebih jauh dari yang dapat dipercaya dalam pikiran orang lain.

5. Bertindak untuk hal yang Anda percaya atau orang lain akan mempengaruhi dan membuat keputuskan untuk Anda

Bersikaplah untuk hal yang Anda yakini. Jika Anda tidak memiliki integritas untuk menyatakan pikiran Anda tentang apa yang Anda percayai, orang lain pun tidak akan percaya pada Anda.

Kurangnya keyakinan pada diri sendiri akan memudahkan orang lain untuk mengatakan pada Anda sesuatu yang tidak ingin Anda lakukan atau hal-hal yang keluar dari tujuan, impian, masa depan, dan keluarga Anda. Cara terbaik untuk jujur adalah jujur dengan diri sendiri. Orang lebih cenderung percaya Anda ketika Anda asli apa adanya. Tindakan berbicara lebih keras daripada kata-kata Anda.

Menjadi Pemimpin yang berpengaruh - Corporate Culture Transformation

Influence atau Influenza? Menjadi Pemimpin yang ‘Menular’

By Article No Comments

Menjadi Pemimpin yang berpengaruh - Corporate Culture Transformation

Pencapaian kinerja sebuah tim, baik perusahaan atau instansi sangat ditentukan oleh kekuatan leadership-nya. Ibarat lokomotif, seorang leader mengambil peran sentral dan dominan dalam menggerakkan roda organisasi. Dengan demikian cepat lambatnya atau bahkan maju mundurnya sebuah organisasi atau perusahaan ditentukan para leader.

Kita bisa belajar dari Karpenter Corporation, perusahaan yang telah berusia 50 tahun, dan termasuk dalam jajaran “American Ten Most Innovative” karena sukses dengan pencapaiannya selama bertahun-tahun.

Namun dalam waktu 4 tahun terakhir di tangan seorang pimpinan executive-nya, meluncur jatuh dalam jurang kebangkrutan. Para eks-karyawannya harus mengelus dada melihat semuanya dijual dalam pelelangan. Apa yang terjadi?

Telah terjadi kerusakan serius dalam mekanisme kerja di Karpenter Corporation. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemerosotan diakibatkan oleh para leader management. Berdasarkan riset selama tiga tahun terakhir sebelum kejatuhannya, antara teori dan praktik manajemen dalam perusahaan tersebut sangat berseberangan.

Akibatnya, 65 karyawan profesional Karpenter merasakan adanya ‘disengaged’, dan banyak di antaranya memutuskan untuk hengkang dari perusahaan yang semula dicintainya itu.

Dari kisah di atas selain kita bisa belajar tentang pentingnya peran seorang leader dalam membangun engagement dengan bawahan atau timnya. Karena kepemimpinan sesungguhnya berwujud tindakan bukan semata-mata jabatan.

Pemimpin harus memberi pengaruh. Kata influence (pengaruh) dan influenza (flu) berasal dari akar kata yang sama. Pemimpin sesungguhnya bersifat menular. Orang tertular sesuatu yang dekat dari dirinya. Orang tertular visi dan value mereka. Mereka mampu menarik pengikut dan membuat orang bergerak. Jika dibuat metafora, mereka ini seperti kolam ombak, yang menciptakan efek gelombang dimana pun mereka berada. Inilah yang dapat menimbulkan engagement dengan bawahannya.

Pemimpin harus memberi dampak. Di akhir, pemimpin membuat perbedaan. Dunia berubah karena kepemimpinannya. Mereka mampu membuat perubahan nyata dan berlangsung lama. Jika tidak ada perubahan, mereka bukan pemimpin, tapi hanya penghibur. Ada perbedaan besar diantara keduanya. Ukuran sebuah kepemimpinan tidak bisa dilihat dari dalam diri pemimpin itu sendiri, tapi dari dampak yang diciptakan di dalam diri pengikutnya. 

“Saat seorang pemimpin mengeluarkan potensi terbaik dalam dirinya, maka hal itu akan membuat orang di sekitarnya menjadi pribadi yang jauh lebih baik. Pemimpin demikian adalah pemimpin yang menginspirasi dan tidak akan pernah dilupakan bawahannya.” DR.HC Ary Ginanjar Agustian.

Outbound Training Pemantapan Nilai-Nilai Kebangsaan Lembaga Pertahanan Nasional RI (Lemhannas)

By News No Comments

Tahukah Anda bahwa kerjasama tim tidak hanya mampu menyelesaikan tugas-tugas ringan namun juga mampu meraih tujuan tim. Tujuan yang merupakan agenda besar dari organisasi dan perusahaan. Dan salah satu cara terbaik untuk membangun kerjasama tim adalah outbound training.

Seperti yang baru-baru ini dilaksanakan oleh Lembaga Ketahanan Nasional RI (Lemhannas), yang menggelar Outbound Training Pemantapan Nilai-Nilai Kebangsaan Bagi Ikatan Pejabat Pembuat Akta Tanah (IPPAT).

Bersama ACT Consulting, Lemhannas berharap bahwa Outbound ini bisa menjadi lahan untuk mengaplikasi materi yang diterima oleh peserta. Setelah sebelumnya peserta mengikuti rangkaian pendidikan di kelas selama 5 hari yang berfokus pada pemantapan Nilai-Nilai kebangsaan, sehingga dapat menjadi sikap kerja para peserta.

Banyak hal menarik terjadi sepanjang acara yang yang berlangsung 13 – 14 Januari 2018, Villa Ratu Pancawati Bogor. Peserta yang sharing merasakan kebahagiaan yang luar biasa.

Peserta juga mengaku, Outbound ACT Consulting membantu dalam pembentukan tim yang kompak dan sangat fun. Bahkan pihak Kepala Dinas menyatakan ACT Outbound adalah Outbound yang berbeda. Terdapat games yang bukan hanya menarik dan menyenangkan, namun ada pemaknaan di setiap sesinya.

Terlebih pada sesi, Final Project, yang membuat banyak peserta sadar bahwa, gangguan itu bisa dari mana saja, dan bahwa menjaga kesatuan NKRI tidaklah mudah. Kita harus bersatu dalam menjaganya.

Mengukur Budaya Organisasi OCHI BPS 4

Pengukuran Budaya Organisasi di Badan Pusat Statistik

By News No Comments

Budaya organisasi yang sehat adalah budaya organisasi yang memiliki kekuatan, dimana sebagian besar anggota tim mendukung serta melaksanakan budaya yang telah disepakati. Untuk mengetahui apakah budaya organisasi tersebut sehat atau tidak, maka setiap perusahaan perlu melakukan pengukuran budaya organisasi.

Akan tetapi selama ini banyak organisasi/perusahaan tidak memiliki metode untuk mengukur budaya organiasi (sesuatu yang intangible).

Untuk mendapatkan pengukuran budaya organisasi yang tepat dan secara keseluruhan, termasuk untuk setiap unit kerja, Badan Pusat Statistik (BPS) menyelenggarakan program Organization Culture Health Index (OCHI) bersama ACT Consulting, 28 November s/d 22 Desember 2017

Kecuk Suhariyanto, Kepala BPS, menyampaikan kepada jajaran eselon 1&2 bahwa program ini sangat bagus untuk dilakukan secara periodic, demi mengetahui kondisi saat ini di BPS dan harapan pegawai ke depan. Beliau menyampaikan kementerian lain juga menggunakan program ini.

Dari hasil OCHI untuk Kantor Pusat dan Provinsi, para pimpinan dan seluruh jajaran BPS puas dan berterima kasih dengan hasil ini. Hasil OCHI dapat memotret masalah-masalah yang terjadi di BPS dan menjadi bahan untuk perbaikan kedepannya, minimal untuk menentukan program budaya organisasi di BPS untuk 1 tahun ke depan.

Cara meningkat engagement dan kinerja karyawan

5 Cara Meningkatkan Engagement & Kinerja Karyawan Dengan Mudah & Menyenangkan

By Article No Comments

Cara meningkat engagement dan kinerja karyawan

Cara Meningkatkan Engagement & Kinerja Karyawan – Apa yang terjadi jika seorang pimpinan perusahaan mampu mendapatkan karyawan dengan engagement tinggi dan kinerja dahsyat? Pasti senang bukan main. Kegiatan operasional sehari-hari bahkan profit perusahaan secara keselurahan bisa meningkat dengan signifikan.

Akan tetapi berdasarkan riset Gallup pada 190 negara termasuk Indonesia, tingkat engagement karyawan di tempat kerja hanya sekitar 13% dari yang benar-benar berdedikasi pada pekerjaan mereka.

Lalu bagaimana cara meningkatkan employee engagement?

1. Melakukan Pendekatan Sesuai Budaya Perusahaan

Anda bisa mencontoh Google untuk melalakukan hal ini. Budaya perusahaan di Google memiliki kultur transparansi yang sangat kental. Mereka memperbolehkan karyawan untuk melakukan hal lain di luar pekerjaan selama 20% dari total waktu kerja untuk meningkatkan engagement karyawan. Hasil? Kreativitas dan kinerja mereka meningkat.

2. Merekrut Karyawan yang Sejalan

Tahukah Anda bawah 69% karyawan yang mengajukan resign bukanlah karena alasan keuangan. Artinya banyak masalah lain yang menjadi penghalang mereka untuk berkeja secara maksimal. Dengan mendapatkan karyawan yang sesuai dan sejalan dengan Visi-Misi yang kita miliki akan mengurangi masalah non-finansial yang membuat karyawan tidak betah di perusahaan.

3. Menujukan Kepedulian

Pemimpin perusahaan yang baik adalah mereka mampu meningkatkan engagement karyawan. Tunjukan rasa peduli secara akrab namun tetap profesional.

4. Memberikan Pelatihan Bagi Karyawan

Memberikan pelatihan demi pengembangan karyawan dan SDM adalah cara terbaik untuk memotivasi karyawan. Melalui pelatihan, karyawan mendapat ilmu baru dan tangan baru untuk kemajuan perusahaan.

5. Outbound Training

Outbound training adalah salah satu agenda yang perlu dicanangkan perusahaan untuk meningkatkan engagement karyawan secara menyenangkan. Dengan outbound training, team building akan semakin terbentuk dan harmonisasi tim semakin terasa

Pendekatan Budaya Dalam Komunikasi Organisasi

Bagaimana Pendekatan Budaya Komunikasi Organisasi

By Article No Comments

Pendekatan Budaya Dalam Komunikasi Organisasi

Manusia sebagai makhluk sosial mempunyai rasa membutuhkan terhadap banyak orang. Rasa emosional inilah yang mempengaruhi tindakan, perilaku, dan komunikasinya di berbagai lingkungan, termasuk lingkungan kerja.

Sebagai seorang karyawan dalam sebuah organisasi yaitu perusahaan, akan memilih tindakan berdasarkan kepercayaan, nilai, dan proses yang ia anut dan pernah alami. Oleh sebab itu sebagai seorang pemimpin, leader, maupun manajemen perusahaan, wajib memiliki kemampuan untuk melakukan upaya persuasif agar karyawan memiliki kesamaan dalam visi misi dan budaya perusahaan.

Dengan begitu tujuan perusahaan dapat berjalan dan terwujud secara efektif dan efisien.

Dalam Perspective On Organizational Communications,Daniel et al (1997), membahas tentang Budaya Organisasi dari Sudut pandang multi perspektif.

1. Budaya Organisasi Perspektif Tradisional

Dalam perspektif ini, budaya merupakan karakter yang dimiliki organisasi, baik itu dalam struktur maupun teknologi yang digunakan oleh perusahaan tersebut. Jadi budaya organisasi dalam perspektif ini dapat dilihat dari bagaimana struktur organisasinya, teknologi apa yang digunakan. Jika struktur organisasi yang ada semakin rumit dan teknologi yang digunakan semakin canggih, maka kredibilitasnya semakin baik.

2. Budaya Organisasi Perspektif Interpretif

Menurut perspektif interpretif budaya organisasi dipandang sebagai kesuluruhan nilai, proses, struktur yang tampak dalam organisasi. Perbedaan perspektif interpretif dengan tradisional adalah soal penilaian budaya organisasi, sebagai proses berbagi antar anggota. Jadi semua yang ada dalam organisasi melebur dan membentuk suatu budaya. Organisasi juga dipandang sebagai tempat berbagi untuk memenuhi tujuan bersama.

Jika tradisional bersifat konsisten dan homogen, lain hal nya dengan interpretif yang bersifat beda-beda dan dinamis. Karena dalam budaya ada subculture yang berasa dari orang yang berbeda pula. Disinilah seorang leader berperan untuk menghilangkan perbedaan tersebut dan meleburkannya menjadi sebuah kesepakatan bersama.

3. Budaya Organisasi Interpretif Kritis

Dilihat dari namanya saja bisa kita tebak bawah perspektif kritis adalah menganalisis fakta yang ada, membuat beberapa gagasan dan mempertahankan gagasan tersebut kemudian membuat perbandingan.

Perspektif ini sama dengan interpretif namun perpektif kritis berasumsi bahwa organisasi adalah tempat perjuangan sistem yang berlawanan.

Apa sistem berlawanan? Sistem organisasi yang bertolak belakang, tidak adil untuk satu pihak, dan berat sebelah. Misalnya, pembuatan sistem baru diperusahaan yang dirasa hanya menguntungkan pihak manajemen, sedangkan pihak non manajemen dituntut bekerja lebih namun penghasilan yang didapat tidak berubah.

wajah sama talent berbeda

Wajah Sama Talent Beda | Pelatihan dan Pengembangan SDM

By Article No Comments

wajah sama talent berbeda

” Wajah Sama Talent Beda ”

Keberuntungan dalam hidup saya yang terbesar adalah bahwa saya berhasil menemukan “Talent Diri” saya sendiri, dan karenanya karir saya berkembang dengan pesat dan mudah sehingga saya merasa
3 E yaitu :
Enjoy – Ease – Excelent.

Begitu juga keberuntungan Rudy Hartono, Rudy Habibie, Rudy Hadisuwarno atau Rudy Chaeruddin. Mereka semua Rudy tapi Talent berbeda-beda.

Ada sebuah riset di Nebraska kepada sekelompok orang untuk testing “speed reading” atau membaca cepat. Hasilnya mereka terbagi menjadi dua kelompok.
Kelompok satu 90 kata per menit, kelompok dua 150 kata per menit.
Lalu kedua kelompok itu diberikan pelatihan lagi yang sama.
Hasilnya sangat mengejutkan.
Kelompok satu meningkat menjadi 150 kata pet menit. Sedangkan kelompok dua menjadi 2900 kata per menit !!!

Kesimpulannya adalah, bahwa akan jauh lebih efektif mengembangkan talent kita dibanding memperbaiki kekurangan diri.

Ini 5 Talent saya yang kini menjadi Strength saya. Alhamdulilllah. Karunia Nya.
1. Saya Futuristic. Saya bisa berfikir dan bicara masa depan dengan sangat jelas dan semangat. Inilah yg melahirkan konsep Indonesia Emas.
2. Saya Achiever. Ini menjadikan saya seorang yg bekerja keras, suka tantangan dan akan berusaha mencapai semua yg saya inginkan tanpa kenal lelah.
3. Saya Self Assurance. Ini yang menjadikan saya percaya diri dengan semua keputusan saya meskipun harus sendirian memperjuangkannya. Saya akan berdiri dan bicara di depan banyak orang tanpa ragu atau bimbang respond orang lain. Inilah ” Strength ” yang saya pakai dalam membangun ESQ dan Menara 165.
4. Saya adalah INPUT, ini yang membuat saya suka menerima masukan dan infomasi baru yang sentiasa membuat module ESQ up to date. Juga membuat saya suka jalan-jalan ha ha ha.
5. Saya POSITIVITY, ini yang membuat saya selalu bersikap positif dalam segala keadaan dan saya selalu SENYUM.. benar khan ?

Selanjutnya saya terus fokus memanfaatkan Lima Strength Anugerah Allah ini.

Itu saya. Lalu bagaimana dengan Anda sendiri ?

Temukan TALENT Anda, ketahui LIMA tema KEKUATAN Anda yang paling DOMINAN, klik :
bit.ly/StrengthFind

Informasi :
0856 9489 7725 (Team ACT)

Dr. HC. Ary Ginanjar Agustian
(Founder ACT Consulting)

mengenali bakat dan talenta dalam diri sendiri

Mengapa Setiap Pribadi Harus Mengenal Bakat Diri Sendiri?

By Article No Comments

mengenali bakat dan talenta dalam diri sendiri

Pelatihan dan Pengembangan SDM – Kenapa kita perlu mengenali bakat? Apa manfaatnya jika kita mampu mengenal bakat dalam diri sendiri? Tentu penting, karena bakat merupakan unsur dasar potensi dalam diri untuk mewujudkan sebuah prestasi. Nah, agar prestasi yang kita miliki dapat tercapat lebih optimal, maka dibutuhkan hal lain yaitu keterampilan (skill) dan pengetahuan (knowledge). Perpaduan antara ketiganya kemudian disebut sebagai kekuatan (Strength)

Bakat ini berbeda dengan perilaku, jika ada perilaku negatif, maka tidak ada bakat negatif. Bakat itu selalu positif, asal kita telah mengetahui apa bakat yang benar-benar ada dalam diri kita.

Dalam kehidupan sehari-hari kita juga sering menemui kelemahan dan kekuatan. Kebanyakan orang cenderung memilih untuk memperbaiki kelemahan (Defisit Approach) daripada mengembangkan kekuatan (Strength Approach). Hal inilah yang membuat seorang pribadi memiliki progress yang lama dalam meningkatkan prestasinya, bahkan buang-buang waktu saja.

Contoh: Jika kita tidak memiliki bakat berbicara di depan umum, sulit menyampaikan gagasan (bakat: Communication), sebaiknya kita tidak mendalami pengetahuan sebagai pembicara atau orator. Sebaliknya, jika kita memiliki bakat dalam melayani dan memfasilitasi orang lain maka sebaiknya kita mendalami ilmu-ilmu dan keterampilan dengan profesi sebagai perawat, dokter, dan pekerja sosial lainnya.

Dalam dunia kerja, penggunaan strength approach sangatlah penting untuk meningkat prestasi kerja. Orang yang mengetahui bakat dan mengembangkannya terbukti memiliki produktivitas tinggi serta 6 kali lebih engaged dengan pekerjaan mereka.

Mau tahu apa bakat yang kamu miliki? ketahui melalui survey ACT Consulting Strength Finder melalui link di bawah ini:

bit.ly/StrengthFind

Budaya Perusahaan Di Zappos

Paradigma Baru Dunia Bisnis, Menguak Rahasia Keberhasilan CEO Zappos

By Article No Comments

Budaya Perusahaan Di Zappos

It’s not just only business it is the process how we could bring happiness for all of customer and people around us. (Tony Hsieh, Zappos)

Tahun 2009 dunia korporasi dikagetkan saat perusahaan raksasa Amazon milik Jeff Bezos membeli sebuah toko retail sepatu online seharga $1.7 milyar (sekitar Rp 17 trilyun). Apa yang membuat CEO Amazon demikian terpikat dengan pengecer sepatu online ini? Kuncinya adalah karena budaya perusahannya (company culture). Zappos, nama perusahaan tersebut, memang dikenal dengan keunikan budaya perusahannya hingga membuatnya menorehkan banyak prestasi. Selain laba tahunan yang mencapai sekitar Rp.1 trilyun, tahun 2010 Zappos terpilih sebagai ‘perusahaan terbaik untuk bekerja’ atau “Best Companies to Work for” versi majalan Fortune.

Budaya perusahaan seperti apa yang membuat Zappos bisa menapaki kesuksesan ini? Simaklah visi perusahaan mereka, “Our goal at Zappos is for our employees to think of their work not as a job or career, but as calling.” Zappos mendorong karyawan untuk bekerja sepenuh hati, dan menganggap pekerjaan bukan hanya sekedar karier, melainkan sebagai sebuah panggilan.

Nilai pertama dari 10 core values Zappos adalah Deliver Wow Through Service, artinya Zappos memiliki prisip untuk memberikan pelayanan secara optimal dan tulus, yang membuat pelanggan selalu berkata “Wow!”

Di perusahaan yang memiliki 1.000 karyawan tersebut mereka memiliki buku Zappos Book Of Culture. Buku itu dikeluarkan setiap tahun, dan setiap karyawan bebas menuliskan beberapa  kalimat tentang makna budaya Zappos bagi mereka masing-masing. Buku ini pernah diberikan secara gratis  pada pengunjung Zappos yang berminat.

Siapa arsitek di balik kehebatan Zappos? Dialah Tony Hsieh  yang merupakan CEO Zappos.com. Tahun 2010 Tony meluncurkan buku Delivering Happiness: A Path to Profits, Passion, and Purpose. Buku ini berisi bagaimana budaya perusahaan di Zappos. Menurut Tony tujuan bisnis bukanlah uang semata, melainkan memberikan kebahagiaan kepada pelanggan bahkan dunia. Profit atau keuntungan merupakan akibat dari passion (gairah/semangat) dan purpose (tujuan).

Dalam hal kebahagiaan menurut Hsieh ada 3 jenis kebahagiaan yaitu: rock star, flow, and higher purpose. Yang pertama adalah Rock Star yaitu kebahagiaan karena memperoleh hal-hal yang diinginkan, seperti memenangkan kontes atau pertandingan. Menurutnya ini adalah tingkat yang sangat ilusif karena kebahagiaan tidak akan bertahan lama. Karena itulah menurut CEO yang belum genap bersia 40 tahun ini, Kebahagiaan ini seperti halnya  Yang kedua, flow atau aliran adalah kebahagiaan ketika seseorang tenggelam dalam aktivitas yang Anda benar-benar menikmati. Jenis aktivitas ini juga tak akan bertahan karena persoalan waktu yang menjadi tidak relevan. Jenis terakhir yaitu kebahagiaan yang melibatkan tujuan yang lebih tinggi karena melakukan sesuatu yang berarti bagi orang lain, atau terlibat dalam tujuan yang lebih besar.
Menurut Hsieh kebanyakan orang mengejar kebahagiaan dengan urutan rock star, flow, baru kemudian higher. Dia menyarankan bahwa pola ini harus dibalik. Bahwa kita harus mengejar kebahagiaan tujuan yang lebih tinggi, maka yang lainnya akan terpenuhi.

Apa yang terjadi di Zappos menjadi bukti bahwa era saat ini adalah Era Kesadaran (Consciousness Age). Korporasi tidak bisa lagi hanya mengandalkan kekuatan intelektual, namun mulai menyadari pentingnya modal budaya (Cultural Capital).

Hal ini sejalan dengan apa yang kami namakan 3.0 Concept yaitu bahwa perusahaan tidak cukup hanya mengandalkan potensi intelektual, tapi juga emosional dan spiritual.  Sehingga segala sesuatunya tidak hanya bersifat transaksional dan diukur berdasarkan materi. Perusahaan juga harus memanfaatkan potensi emosional seperti semangat passion, kegigihan, dan pantang menyerah juga diperlukan. Namun perusahaan juga harus memanfaatkan potensi spiritual sehingga apapun yang dilakukan oleh setiap orang di dalam organisasi tersebut memberikan makna, bahwa tempat bekerja sudah menjadi sebuah tempat untuk mengabdi dan  memberi kontribusi secara tulus bagi semesta alam (rahmatan lil alamin).

Open chat
1
Hubungi Kami
Scan the code
ACT Consulting International
Halo,
Ada yang bisa kami bantu?