Skip to main content

ACT Consulting – Inilah 5 Aspek Pewarisan Budaya Organisasi

By July 17, 2017October 31st, 2018Article

Pewarisan diartikan sebagai proses pembelajaran untuk melestarikan budaya organisasi dari pendiri atau pimpinan organisasi dan anggota kelompok kepada anggota-anggota baru. Tujuannya agar budaya organisasi dapat dipakai sebagai pedoman berperilaku oleh seluruh anggota kelompok dalam organisasi.

Taliziduhu Ndhara mengatakan bahwa pewarisan budaya organisasi ditinjau dari segi didaktik dapat dilakukan sebagai bahan dan cara pembinaan, penyuluhan, pelatihan, dan pengajaran terhadap masyarakat menyangkut program sehari-hari, jangka pendek, menengah, dan jangka panjang.

Sementara Stephen P. Robbins mengatakan bahwa ada tiga kekuatan yang memastikan bagian yang sangat penting dalam mempertahankan suatu budaya, yaitu praktik seleksi, tindakan manajemen puncak, dan metode sosialisasi.

Berdasarkan pengalaman ACT Consulting melakukan transformasi budaya organisasi kepada banyak perusahaan, ternyata ada 5 aspek pewarisan budaya organisasi di perusahaan.

Apa saja 5 faktor tersebut? Nah, mari kita telaah bersama.

1. Berbagi Nilai (Value Sharing)
Schein mengartikan shared sebagai anggota-anggota kelompok yang menganut suatu perasaan tertentu dan pengalaman atau aktivitas secara bersama. Sistem komunikasi bersama ini diajarkan secara nonverbal melalui signal-signal yang sama kepada setiap anggota organisasi.
Sistem ini kemudian menghasilkan perasaan atau pengalaman berbagi nilai yang dapat dikelompokkan sebagai berikut.
a. Kecemasan bersama merupakan perasaan empatik dalam kehidupan kelompok di mana anggota-anggota lain mempunyai kecemasan dan ketegangan seperti yang dialami anggota-anggota baru.
b. Respons emosional bersama terhadaptekanan dari luar biasanya berwujud ancaman dari luar.
c. Aksi nyata bersama merupakan aktivitas ikatan secara fisik yang menunjukkan adanya batas kelompok apakah seseorang berpartisipasi atau tidak
d. Melepaskan emosi bersama dapat dilakukan melalui acara-acara simbolis dan pelepasan emosional yang terkait dengan aktivitas pelepasan emosi benar-benar dirasakan. Dampaknya, ikatan berbagi nilai tidak hanya menyangkut tindakan dan perasaan, namun juga merasakan berbagai kesalahan dan rasa malu.
e. Penurunan emosi bersama dapat dilakukan melalui aktivitas, seperti pertandingan olahraga, menonton bersama, makan bersama, dna sebagainya. Aktivitas tersebut menambah perasaan berbagi nilai karena adanya pelepasan menyangkut hambatan-hambatan sosial.

2. Seleksi
Proses seleksi merupakan tindakan awal untuk memperkenalkan budaya organisasi kepada calon anggota baru organisasi. Dengan tujuan agar dapat memilih melanjutkan atau mundur setelah mengetahui standar yang ditetapkan oleh organisasi.

3. Tindakan Manajemen Puncak
Tindakan manajemen puncak sangat berpengaruh terhadap budaya organisasi.  Sebab, perilaku pimpinna puncak dapat ditiru sebagai suri teladan oleh anggota-anggot organisasi. Demikian pula perintah atau larangan yang dibuat oleh pimpinan puncak bisa dijadikan pedoman berperilaku bagi karyawan.

4. Sosialisasi
Menurut S.P. Robbins, sosialisasi organisasi adalah proses seseorang mempelajari nilai, norma, dan perilaku yang dituntut, yang memungkinkan ia untuk berpartisipasi sebagai anggota organisasi. Karena sosialisasi organisasi merupakan mekanisme kunci yang digunakan untuk menanmkan budaya organisasi.
Proses sosialisasi budaya organisasi dapat dilakukan melalui tiga tahap, yaitu sosialisasi antisipasi, pertemuan, serta perubahan dan pemahaman yang bertambah.

5. Media Pewarisan
Robbins mengatakan bahwa ada beberapa media yang dapat digunakan dalam proses pembentukan dan pewarisan budaya organisasi, yaitu:
a. Cerita, yaitu suatu narasi peristiwa pendiri organisasi, pimpinan organisasi, keputusan-keputusan penting yang memberi dampak terhaap jalannya organisasi di masa yang akan datang dan mengenai manajemen puncak saat ini.
b. Ritual, yaitu kegiatan periodik yang mengungkapkan dan memperkuat nilai-nilai utama organisasi itu, tujuan apakah yang paling penting, orang-orang manakah yang penting dan mana yang dapat dikorbankan.
c. Simbol Material dapat berupa desain serta pemanfaatan fisik ruangan dan gedung, perabot kantor, kebiasaan eksekutif, cara berpakaian, dan sebagainya. Tujuannya untuk mengungkapkan kepada para karyawan atau orang mana saja yang penting dan tingkat derajat kesamaan yang diinginkan oleh manajemen puncak dan perilaku tertentu yang sesuai.
d. Bahasa sebagai cara untuk mengidentifikasi anggota suatu budaya atau anak budaya dalam organisasi maupun unit organisasi. Dengan mempelajari bahasa di dalam organisasi maupun unit organissi, anggota membuktikan penerimaan mereka akan budaya dan juga membantu melestarikannya.

Itulah 5 Aspek Pewarisan Budaya Organisasi untuk menjadi acuan bagi pendiri maupun pimpinan perusahaan untuk mewariskan budaya organisasi kepada karyawan. Ingin lebih tahu lebih dalam mengenai seluk beluk budaya perusahaan dan bagaimana membentuk budaya perusahaan dengan baik? Anda bisa cek ACT Consulting sebagai referensi Anda.

Undang Kami Untuk Preview dan Diskusi mengenai Kebutuhan Perusahaan Anda


Informasi In House Training dari ACT Consulting dengan Hubungi Contact di bawah ini 

Call us: +62 21 2940 6969

Call us: +62 813 8242 6699

Call us: +62 812 2190 1818

Dapatkan tulisan-tulisan yang menginspirasi dengan like halaman :

facebook : https://www.facebook.com/ACTCONSULTING.CO/

Leave a Reply

Open chat
1
Hubungi Kami
Scan the code
ACT Consulting International
Halo,
Ada yang bisa kami bantu?