Skip to main content
All Posts By

admin

Partner In Culture Transformation

5 Kemampuan Leadership yang Wajib Dipelajari

By Article No Comments

Di balik perusahaan yang berjalan dengan baik dan sukses, terdapat sosok pemimpin yang andal serta dapat memberikan arahan dengan baik, jelas, terarah, dan akurat. Lantas, bagaimana cara mendapatkan sosok pemimpin dengan kemampuan leadership yang mumpuni tersebut?

Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah belajar tentang kepemimpinan. Untuk menjadi pemimpin yang andal, berikut 5 kemampuan leadership yang wajib dipelajari:

  • Kemampuan Memimpin dengan Leadership Tipe Coaching

Agar dapat mengoptimalkan potensi karyawan, perusahaan membutuhkan sosok pemimpin dengan skill coaching. Karena kemampuan pemimpin yang satu ini dapat membantu karyawan menemukan metode terbaik dalam menyelesaikan pekerjaan. Sehingga kinerja dan produktivitas perusahaan pun meningkat.

Selain itu, pemberdayaan coaching juga membantu karyawan menemukan potensi terbaik dalam dirinya dan membuat karyawan betah bekerja.

  • Mampu Bertanggung Jawab atas Wewenang yang Dipegang (Akuntabilitas)

Akuntabilitas merupakan skill yang wajib dimiliki setiap pemimpin. Karena seorang pemimpin memiliki beban tanggung jawab yang besar, maka dia harus mampu berkomitmen memikul tanggung jawab tersebut dan memastikan operasional perusahaan berjalan dengan baik. Pemimpin yang tidak memiliki akuntabilitas akan berdampak buruk pada kinerja karyawan dan perusahaan.

  • Fleksibilitas Manajemen

Setiap perusahaan tentunya punya kebijakan manajemen. Namun, bukan berarti kebijakan tersebut mengikat. Seorang pemimpin harus dapat membaca situasi, kapan kebijakan tersebut harus digunakan dan kapan perlu mengubah regulasi ketika dihadapkan pada situasi tertentu.

Kemampuan ini juga bermanfaat untuk mengubah kebijakan yang sudah tidak efisien bagi perusahaan dan menggantinya dengan kebijakan baru sesuai dengan kebutuhan perusahaan saat ini.

  • Mampu Menjadi Sosok yang Inspiratif

Pemimpin yang baik bukanlah mereka yang memberikan perintah secara otoriter. Namun, mereka yang bisa memberikan perintah secara halus. Yaitu dengan memberikan ilmu yang menginspirasi karyawan untuk lebih giat bekerja.

Sosok pemimpin yang inspiratif dapat mendekatkan pimpinan dengan bawahan, membentuk lingkungan kerja yang aktif dan kolaboratif, serta meningkatkan kinerja karyawan maupun perusahaan.

  • Kemampuan Berkomunikasi dengan Baik

Kemampuan berkomunikasi merupakan skill wajib seorang pemimpin yang bisa dipelajari melalui leadership development program. Dengan komunikasi yang baik, seorang pemimpin dapat memberi arahan yang jelas pada bawahan, sehingga lingkungan kerja jadi lebih sehat.

kemampuan leadership di atas dapat Anda pelajari dalam modul leadership development program dari ACT Consulting. Untuk mendapatkan modul leadership development program yang sesuai dengan budaya organisasi atau perusahaan Anda, hubungi kami melalui email di info@actconsulting.co atau telepon ke 0821-2487-0050

Kapal Peruri Hadapi Badai Era VUCA, ACT Consulting Bocorkan Caranya

By News No Comments

 JAKARTA – Semua insan di dunia, termasuk Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Perum Peruri) sedang hadapi masa pandemic ditambah Era VUCA (Volatility, Uncertainty, Complexity, Agility). ACT Consulting hadir untuk bersinergi dengan Perum Peruri dalam event bertajuk “Change Leader Workshop Peruri” selama 3 hari pada Senin-Rabu (28-30/6/2021) via virtual.

ACT Consulting mengibaratkan perusahaan dengan sebutan kapal. Jadi, tim ACT siap berlayar bersama Perum Peruri agar kapalnya selamat dari badai VUCA yang datang serba tidak pasti, tidak ada kejelasan, selalu berubah-ubah.

Coach Tiko (trainer lisensi Dr. (H.C) Ary Ginanjar Agustian) yang memandu selama kegiatan berlangsung.

“Sebelum jelaskan lebih lanjut tentang Era VUCA, apa yang terbesit di pikiran bapak dan ibu ketika mendengar Era tersebut? Apa hubungannya dengan budaya AKHLAK BUMN?” tanya Tiko.

Meskipun awalnya tak nampak adanya interaktif, namun beberapa peserta dari 40 orang coba utarakan pendapatnya melalui room chat, ataupun open mic. Saat itulah, kondisi mulai ramai karena terjadi tanya jawab antar trainer dengan peserta, sedangkan peserta lain menyemangati dan memberikan applause.

Nidya, “Budaya itu sebagai fondasi untuk menghadapi Era yang tidak pasti ini. Apalagi hari ini covid lagi naik-naiknya. Budaya AKHLAK perlu diimplementasikan di organisasi maupun lingkungan kita sendiri atau keluarga.”

Ria, “AKHLAK itu harus kita ajarkan ke anak-anak, apalagi saya seorang ibu. Artinya madrasah pertama bagi anak. Karena nanti di luar sana persaingan tantangan semakin tak menentu. Hari ini kita maksimalkan karena tidak akan terulang. Kita juga harus punya fondasi yang kuat untuk hadapi Era VUCA. Salah satunya dengan menginternalisasikan nilai AKHLAK di kehidupan kita.”

“Terimakasih atas antusiasnya. Mari tepuk tangan dulu,” ajak trainer berjas hitam itu kepada partisipan lain untuk menambah semangat.

Puluhan insan Peruri tepuk tangan dengan gemuruh diiringi dengan senyuman di wajah masing-masing dari mereka.

“Ibarat kata kita sedang berlayar menggunakan kapal. Di tengah jalan tiba-tiba badai atau Era VUCA ini menerpa kita tanpa di sangka-sangka. Bagaimana cara kapal menghadapi badai agar sampai di tujuan? Apa yang harus dimiliki kapal itu? Atau peralatan apa yang harus ada di kapal itu?” tanya Tiko dari Studio lantai 4 Menara 165.

Berikut jawaban dari insan BUMN terlampir dari layar zoom:

“Mayoritas jawabannya sudah betul yaitu kompas dan jangkar. Saya ilustrasikan 2 alat inilah yang harus ada di kapal. Kompas bicara tentang arah agar jelas tujuannya, sedangkan jangkar supaya kita tidak terombang ambing oleh badai dan tetap bertahan. Jika dihubungkan dengan Era VUCA ini, perusahaan kita harus punya kompas dengan bahasa lain core purpose, dan jangkar yang dipegang teguh dengan kata lain core values,” jelas Tiko sambil menunjukkan ilustrasinya dari background green screen, dengan multimedia yang canggih.

“Itulah alasan Pak Menteri Erick Thohir, lahirkan purpose BUMN untuk Indonesia dan core values AKHLAK. BUMN di tengah-tengah pandemi ini berhasil mengokohkan kembali nilai-nilainya supaya bertahan di era ini,” sambungnya.

Hal itu ternyata sudah ada risetnya, ditulis dalam buku Good to Great karya Jim Collins. Sesuai penelitiannya mengatakan bahwa rahasia perusahaan-perusahaan dunia yang berhasil bertahan ratusan tahun yaitu dengan memegang teguh core purpose dan core values-nya, tanpa diubah-ubah.

“Mereka yang melestarikan 2 hal tersebut, terus dipegang teguh. Itulah yang menjadi pondasi. Seperti di Jepang contohnya. Nilai-nilanya gak hanya ditempel, diliatin, dihafal, namun diimplementasikan agar melekat menjadi karakter,” tutup pria berbadan tegap itu dengan senyuman.

WIKA Periksa Kesehatannya di Laboratorium ACT Consulting

By News No Comments

 JAKARTA – Telah berlangsung Leader Alignment Session AKHLAK BUMN PT. Wijaya Karya Grup (WIKA) pada Selasa (22/6/2021) secara daring. Sesi dihadiri dan di buka oleh Agung Budi Waskito, selaku Direktur Utama beserta 70 BOD, BOD-1, BOD-2. Pada kesempatan ini WIKA berkolaborasi dengan ACT Consulting, dengan tujuan menanamkan, menjaga, menyuburkan nilai AKHLAK agar tetap tumbuh berkembang di lingkup WIKA, itu salah satunya.

Selanjutnya ACT Consulting yang dimotori oleh Ary Ginanjar Agustian (President of ACT Consulting) bersama tim bersedia menjadi dokter di laboratoriumnya untuk memeriksa kesehatan budaya kerja WIKA sejak core values AKHLAK digaungkan.

“Mohon ijin Pak Agung, bukan mau mengajari ikan hiu berenang. Namun untuk menjaga, menumbuhkembangkan AKHLAK biasanya kami mengecek kesehatan budaya kerja setiap BUMN beserta Anpernya di laboratorium kami, itu kuncinya.”

Ary yang berada di Studio lantai 23 Menara 165 itu membuka sesi tanya jawab untuk para pimpinan WIKA, agar terjadi interaktif di dalam pelatihan tersebut tapi dengan suasana yang nyaman dan santai.

“Gini Pak Ary, visi dan misi kami awalnya memang berbeda-beda tapi tujuannya sama. Kami saling mengimplementasikan nilai-nilai di perusahaan. Mungkin kami di kontruksi mempunyai budaya yang sedikit berbeda dengan penerbangan, misal adanya nilai excellence. Nah apa hubungannya dengan AKHLAK dari Menteri dengan budaya di masing-masing BUMN ini?” tanya Agung.

Ary menjawab dengan senyuman dan tepuk tangan, “Luar biasa pertanyaan yang sangat menukik. Jadi sejarah AKHLAK itu diambil dari core values yang sama tapi berbeda kata-katanya. Menteri BUMN sudah melakukan riset itu, kalau di WIKA misalnya excellence, tapi di yang lain adalah unggul. Jadi AKHLAK ini lahir dari WIKA itu sendiri, dikumpulkan dari situ diurai lagi menjadi pedoman perilaku. Tetapi di WIKA mempunyai penekanan yang berbeda itu adalah contoh perilaku gak apa-apa.”

“Saran saya setelah ini ada buku saku pedoman perilaku di WIKA. Sebagai ciri dari berdasarkan karakter DNA WIKA sendiri yang harus ditekankan, buku untuk penilaian-penilaian di lingkup WIKA. Contohnya seperti yang dimiliki BSI, saya dan tim membantu buatkan buku sakunya,” sambungnya.

Saat acara berlangsung, Ary Ginanjar ditemani oleh Bramanto Wibisono (trainer). Coach Bram membantu jalannya kegiatan kali ini. Ia menjelaskan secara detail tentang bagaimana caranya menanamkan AKHLAK di WIKA agar tidak mati dan bisa menumbuhkembangkan WIKA.

Kemudian dilanjutkan dengan sesi cara mengukur kesehatan budaya AKHLAK di lingkup BUMN dan Anpernya.

Tujuannya untuk mengetahui sejauh mana perilaku AKHLAK diimplementasikan dalam budaya organisasi saat ini, mengetahui keselarasan antara nilai pribadi, nilai organisasi saat ini dan yang diharapkan, sebagai indikasi keterikatan dan kesesuaian arah transformasi, mengetahui indeks kesehatan budaya organisasi berdasarkan 5 (lima) analisa yang komprehensif, mengetahui aspirasi karyawan terhadap budaya saat ini maupun budaya organisasi ke depan, agar dapat lebih baik, mengetahui hal-hal yang perlu ditingkatkan baik yang jelas maupun tersembunyi (hidden issues).

“Perlu menjadi standard yang diilakukan oleh semua BUMN agar memiliki baseline dalam pembangunan budaya AKHLAK. Ibarat dokter yang akan melakukan tindakan pada pasien, ia memerlukan data-data yang diperlukan dari laboratorium,” ujarnya.

ACT Consulting membantu Kementerian BUMN menyusun panduan perilaku dan sekaligus melakukan assesmentnya, telah kembali meng-update  hasil kajiannya  selama satu semester sejak AKHLAK diluncurkan pada Juli 2020.

Himbauan Bupati Paser untuk Seluruh ASN, ESQ Siap Memotivasi Kinerja ASN

By News No Comments

JAKARTA – Hj. Syarifah Masitah Assegaf, SH (Wakil Bupati Paser) hadir dalam Seminar yang digelar oleh ESQ Leadership Center, mewakili dr. Fahmi Fadli (Bupati Paser). Seminar tersebut mengusung tema “Meningkatkan Motivasi Kinerja ASN di Kabupaten Paser.” Tujuannya yaitu membangun optimisme dalam meraih ASN yang profesioanal demi terwujudnya Paser MAS.

Selain Syarifah, Drs. Katsul Wijaya, M. Si (Sekretaris Daerah Kab. Paser), Drs. Suwito (Ka BKPSDM Paser) serta 250 orang ASN lainnya hadir dalam seminar online tersebut.

Di awal sesi, Syarifah menyampaikan sambutannya yang berisi tentang himbauan dari Bupati Paser.

“Bupati Paser menghimbau agar seluruh ASN dapat mendorong Visi Maju, Adil dan Sejahtera dengan cara meningkatkan profesionalitas, dedikasi yang tinggi dan dapat beradaptasi dengan perubahan lingkungan kerja yang semakin maju,” tegasnya di dalam forum zoom meeting pada Senin (5/7/2021).

Selain itu, ASN diharapkan dapat membangun jaringan hubungan sosial dengan sesama Aparatur maupun dengan para pihak stakeholder. Sehingga dapat meningkatkan kualitas kinerja dan kualitas pelayanan yang terbaik untuk masyarakat.

Untuk itu, Coach Andry Fallash dan Coach Abri (trainer lisensi Dr. (H.C) Ary Ginanjar Agustian) memberikan beberapa materi untuk bekal insan ASN.

“Sebelum lanjut ke sesi berikutnya, saya mau tanya kepada bapak dan ibu. Kira-kira apa yang diharapkan dari seminar kali ini?” tanya Abri.

Tak lama kemudian, kolom chat sudah mulai dipenuhi dengan jawaban dari para partispan di antaranya:

 Kadis Dikbud Paser, “Mental dan kemampuan berpikir kreaktif dan inovatif.”

Zainal Abidin Plt. Kabid P2K Disnakertrans, “Komunikatif, disiplin, jujur dan bekerja bertanggung jawab.”

Hatimah Taher, “Semoga seluruh Pegawai di Kabupaten Paser menjadi pegawai yang amanah, cerdas, kreatif, berkualitas secara ESQ aamiin.”

RSUD_Adhisetya, “Motivasi menjadi ASN yang selalu berinovasi dan berprestasi.”

“Wah luar biasa sekali jawabannya. Lalu bagaimana membangun ASN yang professional dan budaya organisasi yang unggul? Kita harus memperhatikan 3 macam ini yaitu values (nilai) 25%, sistem 35%, dan leadership (kepemimpinan) 40%,” jelas Andry.

Andry memberikan contoh values atau nilai-nilai yang ada di ESQ yaitu Jujur, Tanggungjawab, Visioner, Disiplin, Kerjasama, Adil, Peduli.

“Jadi setiap organisasi harus punya nilai-nilai seperti itu. Dan kalau kita lihat di berbagai BUMN juga sekarang kompak core values budayanya namanya AKHLAK. Mudah-mudahan Kabupaten Paser pun punya. Lalu nilai tersebut kita internalisasi dan eksternalisasikan sehingga menjadi karakter atau perilaku yang mendarah daging di tubuh kita,” lanjutnya.

Selain membangun nilai-nilai, Coach Andry Fallash menganjurkan untuk membangun sistem serta leadership juga.

“Kita harus membangun sistem regulasi. Jadi perlunya memberikan penghargaan kepada orang-orang yang menjunjung tinggi nilai-nilai. Sehingga nilai yang sudah ditanamkan lalu dijaga oleh sistem. Maka sistem ini ditegakkan atau dibuat oleh para leader. Karena leaders-lah yang menjadi role model bagi mereka,” papar trainer ESQ itu dengan senyuman yang merekah dan semangat yang membara.

MA RI, Hakim Niaga Hadapi Sidang dengan Cara Seperti Ini!

By News No Comments

 JAKARTA – Rabu (19/5/2021) telah berlangsung online class yang dilaksanakan oleh ESQ Leadership Center dalam rangka Sertifikasi Hakim Niaga Bidang Kepailitan dan PKPU. Program yang digelar oleh ESQ itu dinamakan PTP MA RI (Hakim Niaga).

Ada sekitar 70 peserta webinar pagi ini. Mereka dibimbing langsung oleh Coach Tiko dan Coach Adek (trainer lisensi Dr. (H.C) Ary Ginanjar Agustian).

Di awal sesi, puluhan para hakim seluruh Indonesia diajak senam Muhammad Ali agar semangatnya lebih membara saat mengikuti webinar.

Terlihat dari layar zoom, gerakan mereka sangat energic dibandingkan trainernya. Sesekali, mereka tertawa renyah menikmati lagu dan gerakan yang dipraktekkan trainer.

Ternyata, senam ringan itu bukan hanya sekedar hiburan semata untuk mereka. Namun ada hubungannya dengan webinar kali ini. “Agar mencapai level energi tertinggi menurut dr. David Hawkins, maka kami ajak bapak dan ibu untuk senam,” kata Adek dari Studio lantai 18 Menara 165.

“Dari senam juga kita belajar tentang Gerak, Kata, dan Fokus atau disingkat GKF. Itulah rumus yang selalu Pak Ary ajarkan kepada semua orang. Mari uji bersama-sama rumus GKF ini,” ajak Tiko kepada puluhan peserta.

Tiko memberikan arahan sekaligus mempraktekkannya di depan insan Hakim Niaga. Mulai dari Gerak, dengan cara tegapkan badan, pandangan lurus ke depan, kemudian senyum 10 detik.

“Apapun tantangan yang dihadapi, hal pertama yang harus dilakukan adalah gerak. Misalnya ketika kita sedih, bingung, duduk terpaku dan kepala menunduk ke bawah. Usahakan gerak dulu, bangun dari kursi, tegapkan badan, berusaha tersenyum. Intinya harus tetap menjaga diri kita agar berada di level energy yang tinggi,” jelas pria berkacamata itu.

Tak hanya Gerak yang dijelaskan dan dipraktekkan oleh trainer. Namun ada 2 rumus lagi yaitu kata-kata dan fokus ke hal yang positif.

Tiko memberikan ilustrasi dengan cara menempelkan jempol dengan telunjuk, lalu diusap-usap perlahan. Saat jari itu diusap, Tiko mengatakan hal yang positif dan negatif secara bergantian. Hal itu diikuti oleh seluruh partisipan dalam acara.

“Nah kira-kira apa perbedaannya dari yang kita praktekkan tadi menurut bapak dan ibu? Tepatnya saat jemari tersebut diusap kemudian saya mengucapkan kata-kata negatif dan positif secara bergantian,” tanyanya.

Beberapa hakim mencoba untuk menjawab, di antaranya Nurnaningsih Amriani.

Ia mengatakan, “Beda coach, lebih halus usapan di jemari kalau dibarengi dengan kata-kata positif. Sebaliknya kalau kata-kata negatif jari jadi kasar.”

Hakim yang lain mengiyakan tanda setuju dengan pendapat wanita asal PN Simalungun itu. Rata-rata di kolom chat juga menyatakan hal demikian.

Ada juga yang menuliskan dengan kalimat berikut, “Energinya lemah kalau mendengar kata-kata negatif, kalau kata-katanya positif semakin kuat energinya di dalam tubuh.”

“Terimakasih atas respon dan kerjasama bapak dan ibu. Nah kesimpulannya, jika sedang menghadapi persidangan, sedang mumet, dan lainnya. Hal utama yang perlu dilakukan adalah mengkondisikan diri Anda dengan gerak atau senyum dulu. Kemudian kata-kata yang positif, karena akan mempengaruhi perasaan psiologis tubuh. Terakhir, fokus dan bertindaklah dengan tepat,” papar trainer ESQ itu.

Tiko berharap ilmu yang dijelaskan saat webinar bisa dimengerti dan diaplikasikan langsung oleh para Hakim Niaga. Khususnya saat proses persidangan berlangsung.

Mereka pun setuju dan merespon bahwa akan mengimplementasikan ilmu-ilmu ESQ dilingkup kerja atau dimana pun mereka berada.

Riset Implementasi AKHLAK di BUMN Periode September 2020 – Mei 2021

By News No Comments
Menteri BUMN, Erick Thohir telah meresmikan AKHLAK sebagai core values di lingkup Kementerian BUMN pada Juli 2020 lalu. Budaya kerja atau core values AKHLAK diukur juga tingkat implementasinya.
Berdasarkan hasil riset pengukuran indeks kesehatan budaya kerja AKHLAK yang telah dilakukan oleh ACT Consulting selama periode September 2020 – Mei 2021 terhadap 47 BUMN dan Anpernya diketahui indek rata-rata sebagai berikut:
1. Rata-rata Indeks Kesehatan Budaya AKHLAK BUMN adalah 62.5% atau CUKUP SEHAT dan berada pada kategori B, namun memiliki beberapa isu yang harus diperbaiki.
2. Indeks Energi Positif Kesehatan Budaya AKHLAK, yaitu sejauh mana tingkat energi positif yang mendukung produktivitas karyawan dalam mancapai target yang ditetapkan.
Dalam riset, didapatkan rata-rata indeks Energi Positif Kesehatan Budaya AKHLAK adalah 82.1% atau SEHAT, berada pada kategori A. Organisasi memiliki energi positif yang tinggi dan mendukung pencapaian kinerja organisasi dengan efektif dan efisien.
Meskipun minor, ada faktor penghambat yang mempengaruhi energi positif harus segera ditangani agar organisasi dapat berkinerja lebih baik.
3. Indeks Implementasi AKHLAK, sejauh mana tingkat implementasi nilai AKHLAK, yang dialami dan diamati oleh para karyawan dalam perilaku kerja sehari-hari.
Didapatkan hasil: Rata-rata Tingkat Implementasi AKHLAK di BUMN dan Anper adalah rendah (43.1%) dimana Pegawai kadang-kadang mengimplementasikan AKHLAK dalam perilaku kerja sehari-hari.
4. Tingkat Implementasi AKHLAK paling rendah di BUMN saat ini adalah pada nilai ADAPTIF (36,5%), HARMONIS (37,7%) dan LOYAL (37,7%).
5. Indeks Keseimbangan adalah Fokus BUMN dan Anper. Ditemukan bahwa Rata-rata
Keseimbangan Fokus BUMN adalah CUKUP SEIMBANG dengan indeks 73.9% (kategori B).
Organisasi memiliki fokus kinerja yang cukup terintegrasi ke 5 area kesadaran organisasi, dan masih memerlukan peningkatan fokus pada area meaning purpose.
6. Indeks Keselarasan Nilai Pribadi dan Organisasi Budaya AKHLAK adalah mengetahui tingkat keterikatan karyawan terhadap organisasi. Dalam riset, ditemukan bahwa Rata-rata Indeks Keselarasan Nilai Pribadi dan Organisasi BUMN adalah 54.4% atau CUKUP SEIMBANG ( kategori B ).
Hal ini bisa ditingkatkan dengan menyelaraskan nilai pribadi dengan nilai organisasi melalui program internalisasi.
7. Indeks Keselarasan Budaya Organisasi saat ini dan yang diharapkan adalah menganalisa sejauh mana tingkat kepercayaan yang ada di diri karyawan terhadap transformasi budaya organisasi di masa mendatang.
Dalam riset, diketahui bahwa Rata-rata Indeks Keselarasan Budaya Organisasi saat ini dan yang diharapkan BUMN adalah 58.9% atau CUKUP SEIMBANG ( kategori B ), dimana budaya organisasi saat ini sudah terfokus terarah sesuai dengan track yang diinginkan, namun memerlukan penyesuaian minor.
Metodologi riset ini dilakukan secara daring, dengan stratified random sampling, dengan memperhatikan validitas realiabilitas, di validasi melalui Focus Group Discussion.
*Riset ACT Consulting per Mei 2021

Mengenal 6 Tipe Leadership

By Article No Comments

Seorang pemimpin bisa saja sukses memimpin organisasi A, tetapi bisa gagal ketika dia dipercaya memimpin organisasi B. Hal ini bisa terjadi ketika dia menerapkan tipe leadership yang tidak tepat. Karena tipe kepemimpinan yang diterapkan di organisasi A, belum tentu cocok digunakan untuk organisasi B.

Daniel Goleman, penulis buku Emotional Intelligence, mengatakan bahwa ada 6 tipe kepemimpinan yang mempengaruhi cara seseorang memimpin dan mengambil keputusan. Secara garis besar, berikut ke enam tipe kepemimpinan tersebut:

  • Authoritative

Tipe pemimpin yang visioner dan antusias dengan pendekatan tegas, tapi adil. Kemampuan berempati yang baik juga dimiliki tipe pemimpin ini. Dibanding mendikte anggota timnya tentang langkah yang harus dikerjakan, leadership tipe ini lebih mengajak tim untuk mencapai bersama-sama tujuan dan target yang telah dirancang.

  • Democratic

Masukkan seluruh anggota tim adalah hal berharga bagi pemimpin demokratis. Bahkan pemimpin tidak segan proaktif meminta pendapat anggotanya. Sebelum memberikan instruksi eksekusi sebuah ide, pemimpin tipe ini akan mendengar pendapat seluruh anggota tim terlebih dahulu. Pemimpin tipe demokratis merupakan tipe pendengar yang baik.

  • Coaching

Untuk anggota tim yang ingin karirnya berkembang, ngobrol dengan pemimpin yang penuh empati dan positif ini akan sangat membantu. Ketika kamu membicarakan tujuan hidupmu di masa depan, pemimpin tipe coaching akan mengajak diskusi tentang hal-hal yang perusahaan bisa lakukan untuk memfasilitasi keinginanmu.

  • Coercive

Tipe leadership yang sebaiknya dihindari. Pemimpin tipe ini cenderung menerapkan cara ala militer. Segala permintaannya harus dilaksanakan segera tanpa bantahan. Meski dapat meningkatkan performa tim dalam jangka pendek, namun risiko jangka panjangnya lebih besar. Kepemimpinan tipe ini dapat meninggalkan kesan buruk dan menurunkan motivasi kerja anggota tim.

  • Pacesetting

Pemimpin tipe pacesetting cenderung memiliki ekspektasi yang tinggi terhadap sesuatu. Berorientasi pada pencapaian, sangat disiplin waktu, selalu menginginkan yang terbaik, dan memiliki tingkat toleransi yang rendah terhadap anggota tim dengan performa buruk. Terkadang, dibanding mendelegasikan pekerjaan pada anggota tim, pemimpin tipe ini lebih memilih mengerjakannya sendiri.

  • Affiliative

Tipe kepemimpinan yang berorientasi pada kebutuhan emosional anggota tim. Hubungan pribadi yang harmonis merupakan hal yang ditekankan oleh pemimpin affiliate. Segala bentuk konflik yang terjadi di dalam tim, sebisa mungkin segera diselesaikan oleh pemimpin tipe ini.

Demikian enam tipe leadership yang perlu Anda ketahui. Ingin jadi pemimpin yang dibutuhkan perusahaan dan organisasi? Kembangkan kemampuan kepemimpinan Anda dengan mengikuti leadership development program di ACT Consulting. Hubungi kami melalui email di info@actconsulting.co atau telepon ke 0821-2487-0050 untuk mendapatkan saran program pelatihan kepemimpinan sesuai kebutuhan organisasi Anda.