Skip to main content
All Posts By

Rizka Gani Lukman M.Psi., Psikolog

Leadership Development Program Director and Corporate Assessment Expert at ACT Consulting

apa yang membuat transformasional leadership sangat berhasil, act consulting

Apa Yang Membuat Transformational Leadership Sangat Berhasil

By Article No Comments

Tugas mendasar bagi para pemimpin adalah memotivasi pengikut untuk mencapai hal-hal besar (Vroom & Jago, 2007). Grant (2013) dalam Academy of Management Journal memberikan sejumlah hasil studi literature bahwa menurut teori-teori kepemimpinan transformasional dan karismatik, para pemimpin mencapai tugas ini dengan terlibat dalam perilaku inspirasional seperti mengartikulasikan visi yang menarik, menekankan identitas kolektif, mengekspresikan kepercayaan dan optimisme, dengan merujuk pada nilai-nilai dan cita-cita inti (Bass, 1985; Burns, 1978; House , 1977; Shamir, House, & Arthur, 1993).

Grant (2013) menyajikan sejumlah bukti yang menunjukkan bahwa ketika para pemimpin terlibat dalam perilaku visioner ini, pengikut menetapkan lebih banyak tujuan yang selaras dengan nilai (Bono & Hakim, 2003) dan menjalankan pekerjaan mereka dengan lebih bermakna (Piccolo & Colquitt, 2006; Purvanova, Bono, & Dzieweczynski, 2006). Akibatnya, penelitian telah menunjukkan bahwa rata-rata, kepemimpinan transformasional berkorelasi positif dengan motivasi pengikut dan performa  kinerja (Judge & Piccolo, 2004).

Secara khusus menurut Grant (2013), tujuan utama kepemimpinan transformasional adalah untuk mengartikulasikan visi yang memfokuskan perhatian karyawan pada kontribusi mereka untuk tujuan besar. Pada intinya, kepemimpinan transformasional melibatkan “memotivasi pengikut untuk melampaui kepentingan diri mereka sendiri demi tim, organisasi atau pemerintahan yang lebih besar” (Shamir et al., 1993: 579).

Untuk melakukan itu, para pemimpin transformasional sering berusaha untuk menyoroti dampak prososial dari visi, bagaimana hal itu memiliki konsekuensi yang bermakna bagi orang lain (Grant, 2007; Thompson & Bunderson, 2003).

Efek dari Kepemimpinan Transformasional pada Kinerja

Kinerja adalah wujud efektivitas perilaku pengikut dalam memajukan tujuan organisasi (Campbell, 1990). Kepemimpinan transformasional biasanya dikonseptualisasikan sebagai kumpulan empat dimensi perilaku pemimpin: motivasi inspirasional, pengaruh ideal, stimulasi intelektual, dan pertimbangan individual (Bass, 1985; Burns, 1978).

Motivasi inspirasional melibatkan mengartikulasikan visi masa depan yang meyakinkan. Pengaruh yang diidealkan melibatkan keterlibatan dalam tindakan karismatik yang menghasilkan rasa hormat dan menumbuhkan kebanggaan, seperti mendiskusikan nilai-nilai dan keyakinan penting, mengomunikasikan rasa tujuan, dan mendorong fokus pada kepentingan kolektif.

Stimulasi intelektual melibatkan pengikut yang menantang untuk mempertanyakan asumsi mereka dan berpikir secara berbeda. Pertimbangan individual melibatkan interaksi personalisasi dengan pengikut dengan memberikan bimbingan, pelatihan, dan pemahaman yang relevan.

Dengan terlibat dalam perilaku transformasional ini, Lead (2012) dalam Grant (2013)  berusaha memotivasi karyawan untuk melihat di luar kepentingan pribadi mereka untuk berkontribusi pada visi yang lebih luas (Shamir, Zakay, Breinin, & Popper, 1998; Thompson & Bunderson, 2003).

Untuk memahami faktor-faktor yang dapat memperkuat kemampuan para pemimpin transformasional untuk menonjolkan dampak prososial, Grant menggunakan teori pembuatan makna dan desain pekerjaan.

Para ahli telah lama berpendapat bahwa para pemimpin memainkan peran penting dalam mengelola makna yang dirasakan karyawan dalam pekerjaan mereka (Podolny, Khurana, & Hill-Popper, 2005; Pratt & Ashforth, 2003; Shamir et al., 1993; Smircich & Morgan, 1982 ; Thompson & Bunderson, 2003).

Kepemimpinan transformasional, khususnya, memungkinkan pengikut untuk melihat pekerjaan mereka sebagai lebih bermakna (Piccolo & Colquitt, 2006; Purvanova et al., 2006; Sparks & Schenk, 2001). Motivasi inspirasional menyoroti visi penting; pengaruh ideal menghubungkan visi ini dengan nilai-nilai bersama yang penting; dan pertimbangan individual mempersonalisasi koneksi ini.

Seperti yang Shamir dan rekan (1993: 578) jelaskan, “Kepemimpinan dengan melihat makna  memberi arti pada pekerjaan dan membekali organisasi dengan tujuan moral.”

Secara umum, para ahli telah mengakui bahwa para pemimpin dapat memengaruhi persepsi pengikut tentang kebermaknaan melalui dua rangkaian luas strategi: memberikan pesan yang membingkai dan membingkai ulang makna pekerjaan pengikut dan merestrukturisasi tanggung jawab untuk mengubah dan mengubah makna pekerjaan (Griffin, 1983; Molinsky & Margolis, 2005).

 
transformational leadership program, act consulting, ary ginanjar agustian

Urgensi Transformational Leadership di Semua Organisasi

By Article No Comments

Bagaimana pendapat para ahli dan akademisi mengenai model kepemimpinan apa yang paling menguntungkan bagi korporasi dan organisasi? Dari sejumlah jurnal ditemukan kesimpulan dari sejumlah ahli dari riset yang mereka lakukan bahwa Transformational Leadership menghasilkan efek yang lebih hebat dibanding kepemimpinan transaksional (Avolio & Bass, 2004; Dvir et al, 2002; Erkutlu, 2008; Northouse, 2007; Waldman et al, 2001). Hal ini disampaikan oleh  Sadeghi dan Pihie (2012) dari University Putra Malaysia dalam International Journal of Business and Social Science.

Sadeghi dan Pihie (2012) menyampaikan bahwa walaupun kepemimpinan transaksional menghasilkan hasil yang diharapkan, namun Transformational Leadership menghasilkan performa yang jauh diatas melebihi harapan dan membawa organisasi pada banyak kemenangan di berbagai sektor (Avolio & Bass, 2004; Erkutlu, 2008; Limsila & Ogunlana, 2008). Mereka juga menyampaikan bahwa pemimpin yang menampilkan perilaku kepemimpinan transformasional dapat memimpin organisasi mereka untuk lebih efektif dan lebih produktif.

Transformational Leadership juga mampu memimpin karyawan untuk memberikan upaya ekstra, dan meningkatkan kepuasan kerja. Karyawan akan terdorong untuk memperbaiki performa kerja mereka hingga melebihi ekspektasi, dan mampu memanen hasil dari kreativitas dan inovasi yang mereka lakukan dalam organisasi, sebagai hasil dari transformational leadership (Zaidatol Akmaliah et al, 2011).

Lebih dari itu, Transformational Leadership  model juga berpengaruh terhadap efektivitas dan performa para pemimpin (Hur et al, 2011; Burke et al, 2006; Judge & Piccolo, 2004). Hasil yang diperoleh dari berbagai langkah dalam model Transformational Leadership ini memberikan hasil yang lebih hebat dibanding dengan melakukan langkah kepemimpinan transaksional.

Erkutlu (2008) juga menemukan bahwa dimensi Transformational Leadership berkorelasi secara positif dengan efektivitas kepemimpinan sementara model kepemimpinan laissez-faire menunjukkan korelasi negatif.

Selain itu, Givens (2008) dari Jurnal Emerging Leadership Journeys, Vol. 1 Iss. 1, 2008, pp. 4-24, dikutip bahwa sejumlah riset menunjukkan bahwa kepemimpinan transformasional berdampak pada kepuasan karyawan (Hatter & Bass; Koh, Steers, & Terborg, 1995) dan komitmen pada organisasi (Barling et al., 1996; Koh et al.). Riset juga menunjukkan bahwa kepemimpinan transformasional berpengaruh pada komitmen karyawan dalam beraneka program transformasi yang berjalan di perusahaan (Yu, Leithwood, & Jantzi, 2002) dan kondisi organisasi (Lam, Wei, Pan, & Chan, 2002). Karena banyaknya pengaruh yang dihasilkan dari model kepemimpinan transformasional inilah, Tucker & Russel (2004) dalam Givens (2008) menyatakan bahwa model kepemimpinan ini dibutuhkan di semua organisasi.

transformational leadership, act consulting

Menjadi Pemimpin yang Dicintai dan Dibutuhkan

By Article No Comments

Di era industri 4.0 saat ini, semua orang bisa belajar dari mana saja. Karyawan tidak lagi banyak membutuhkan arahan, bahkan cenderung menghindar bila didikte mengenai pekerjaannya. Para millenials pun mencari tempat pekerjaan yang nyaman. Penelitian menunjukkan bahwa millenials bahkan mampu bertahan dan bersedia dibayar lebih rendah bila menemukan tempat dan pemimpin yang membuat mereka nyaman. Bila pemimpin bisa menciptakan atmosfir bekerja yang seperti ini, tentu hal ini akan menjadi sebuah keuntungan kompetitif bagi perusahaan.

Suatu tempat bekerja terdiri dari orang dengan motivasi yang berbeda-beda. Sebuah perusahaan adalah gabungan dari banyak kepala dengan isi otak yang berbeda-beda. Pemimpinlah yang harus mampu menyatukan banyak orang yang semuanya berbeda tersebut, dalam satu tujuan yang sama. Semakin rumit orchestra pekerjaan yang harus disatukan dalam sebuah aransemen rencana perkembangan bisnis dari suatu perusahaan, semakin tinggi nilai seorang pemimpin.  Semakin kompleks kesulitan yang harus dihadapi para pimpinan untuk mewujudkan tujuan-tujuan finansial perusahaan yang makin meningkat, semakin besar profit yang dapat dicapai.

Para pemimpin tidaklah harus menjadi orang yang paling berani. Banyak pemimpin cenderung pendiam dan terlihat pasif. Karena pemimpin memang bukan orang yang bisa melakukan semua hal. Ia harus membiarkan karyawannya bekerja secara optimal tanpa gangguan. Namun saat ada hal yang terjadi, ia menunjukkan kepiawaiannya dan menjadi orang yang paling bertanggung jawab.

Pemimpin haruslah memiliki rasa suka terhadap tantangan dan kompetisi. Mereka bukanlah orang-orang yang selalu bercerita kesana kemari dan berulang-ulang tentang kehebatan yang dimilikinya. Namun mereka menunjukkan hasil dari kinerjanya dengan karya nyata, dengan hasil nyata yang dapat dirasakan oleh para karyawannya. Energi yang dimiliki seorang pemimpin dapat terlihat dari sorot matanya. Dari cara berjalan dan berbicara, bahkan saat ia diam, kebijaksanaannya terpancar. Seorang pemimpin dapat meradiasikan pengaruhnya tanpa membuat orang merasa tidak nyaman. Namun pemimpin juga tidak boleh membuat karyawannya terlalu nyaman hingga akhirnya tidak produktif. Mekanisme yang tegas mengenai produktivitas harus ditegakkan agar perusahaan dapat terus sustain.

transformational leadership, act consulting

Seperti Apakah Pemimpin yang Baik?

By Article No Comments

Penelitian yang dilaksanakan di Australia dan Asia menggambarkan seperti apa seorang pemimpin yang baik. Diantaranya adalah; seorang yang mampu menampilkan teladan dan membawa perusahaan ke dalam keberhasilan-keberhasilan yang penuh kegemilangan.

Dalam penelitian tersebut juga ditemukan bahawa masyarakat Asia dan Australia dalam hasil penelitian ini digambarkan sebagai masyarakat yang mampu bertoleransi terhadap sejumlah keputusan yang cenderung keras bila dibandingkan dengan masyarakat di benua barat. Namun makin kesini, semua masyarakat di dunia menjadi lebih humanis dan tidak lagi mau mentolerir berbagai bentuk hal yang cenderung keras. Segala hal harus dikomunikasikan dengan bersahabat, manusiawi, penuh pertimbangan dan tanpa paksaan.

Satu hal yang disepakati oleh banyak orang bahwa; Pemimpin yang baik, mampu menjadikan dirinya sebagai contoh. Ia merubah dirinya sebelum merubah orang lain. Ia menjadi pelaksana atas setiap konsep  yang ia gulirkan, dan ia mampu membuat orang-orang yang ada di sekitarnya mematuhi peraturan dengan perasaan yang positif dan rasa senang hati. Saat ia menegakkan kejujuran, ia juga telah terbukti sebagai seorang yang jujur. Saat ia menegakkan disiplin, ia juga orang yang selalu tepat waktu. Saat menyuarakan penghematan, ia menjadi orang yang pertama kali melakukannya. Seorang pemimpin harus menjadi contoh dari apa yang ingin ditegakkannya.

Namun memang tidak ada satu pun pemimpin yang sempurna. Sama halnya dengan tidak ada satu pun perusahaan yang sempurna. Yang ada hanyalah orang-orang yang terus memperbaiki diri mereka. Yang ada hanyalah sejumlah orang yang bekerjasama di dalam perusahaan dengan memiliki kobaran semangat untuk berkontribusi dan menghasilkan kemajuan dalam berbagai bidang, demi membangun peradaban yang lebih baik.

Pemimpin bukanlah seorang yang super. Namun dengan piawai ia dapat memimpin tim yang terdiri dari orang-orang hebat untuk memberikan usaha terbaik mereka, hingga mampu memberikan kinerja yang super. Mungkin anda bertanya, bagaimana caranya? Seorang pemimpin harus menjadi magnet, ia harus dapat menarik banyak orang untuk mau bekerja keras bersamanya, mencapai suatu tujuan.

Untuk menghasilkan daya magnet itu, Anda sebagai pemimpin juga harus memiliki Visi Besar yang menjadikan setiap kerja keras terasa indah dan memantik semangat yang berkobar besar di hati para anak buahnya. Pemimpin yang baik hati, ramah, lembut dan disegani, akan mampu membuat orang-orang hebat mau bekerja keras bersamanya. Selain menjadi magnet, ia juga menjadi lem perekat yang menyatukan semua orang dalam visi besar yang dimilikinya tersebut. Visi juga menjadi peredam dan penghalus saat terjadi masalah atau friksi. Konflik dapat diatasi atau bahkan dihindari, dengan menyadarkan kembali setiap orang akan visi besar apa yang ingin diwujudkan bersama-sama.

Seringkali seorang pemimpin hebat adalah orang yang dahulunya sudah lebih dahulu berhasil. Namun tidak jarang juga kita menemukan ada sejumlah pemimpin yang terlihat lemah dan lembut, namun ia mampu menjadikan perusahaannya berhasil. Pasti ada suatu kelebihan yang ada pada diri seorang pemimpin. Namun jangan jadikan kelebihan tersebut sebagai satu-satunya kekuatan Anda. Karena seorang pemimpin yang baik, justru tidak perlu melakukan unjuk kekuatan untuk menjadikan dirinya disegani. Kerendahan hati, seringkali lebih efektif dan lebih mengikat orang-orang untuk terus bekerja bersama-sama Anda. Salam kepemimpinan Transformasional dari ACT Consulting.

transformational leadership, act consulting

Model Kepemimpinan yang Humanis Namun Efektif

By Article No Comments

Kepemimpinan dikatakan sebagai sebuah posisi yang penuh kesendirian. Hal ini karena, banyak pemimpin harus melakukan berbagai strategi yang tidak populer. Bahkan seorang pemimpin harus menegakkan disiplin, yang bagi banyak orang termasuk sulit. Sebagai seorang yang harus mengambil keputusan yang akan menentukan masa depan sebuah perusahaan dan masa depan karyawan dan keluarga yang berada di bawah naungannya, seringkali seorang pemimpin menjadi orang yang tidak disukai. Apakah hal tersebut sepadan untuk dijalani, bagaimana bila Anda tengah di posisi itu?

Banyak pula pemimpin yang dikenal sebagai seorang yang bertangan besi. Karena harus menjadi penegak peraturan yang sulit. Seringkali di sebuah perusahaan, peran ini berarti harus menjatuhkan sanksi yang cukup berat, demi menegakkan ketertiban di sebuah kantor. Apakah pemimpin yang baik harus mendapatkan cap “kejam” seperti itu?

Pemimpin dianggap tidak mempunyai teman, karena harus tegas terhadap anak buah, dan bersaing dengan sesama karyawan di posisi sejajar. Di depan atasan pun seringkali seorang pemimpin menjadi orang yang paling disalahkan bila suatu hal yang tak diinginkan terjadi.  Benarkah posisi pemimpin haruslah tak nyaman seperti itu? 

Di era dimana teknologi informasi berkembang dengan kecanggihan internet, peran seorang pemimpin pun berevolusi. Seorang pemimpin yang membuat anak buahnya merasa tidak nyaman, dapat menerima cercaan di sosial media. Bahkan bila ia melakukan langkah yang tidak popular, seorang pemimpin bisa saja mendapati banyak keluhan muncul di ruang-ruang kerja dan dalam obrolan di pantry. Seorang pemimpin masa kini, apakah akan diam saja menerima semua feedback negatif tersebut?  

Sebenarnya yang harus dilakukan oleh para Pemimpin Jaman Now adalah; mempelajari dan mengadopsi pola kepemimpinan yang paling sesuai dengan kondisi dan situasi dimana ia berada, dalam kacamata yang obyektif dan membangun. Untuk itu, seorang pemimpin diharapkan bisa melakukan langkah-langkah yang bijak, dengan membuka diri pada anak buah dan rekan sejawatnya dan menjalin komunikasi yang harmonis.

Kuncinya mungkin ini; Kepemimpinan adalah Komunikasi. Demikian disampaikan oleh banyak pakar. Pemimpin yang mahir dalam berkomunikasi, akan dapat menyediakan telinganya untuk tempat karyawannya mencurahkan isi hati. Dengan cara ini, ia membangun kedekatan yang membangun, dan menjalin hubungan kekeluargaan yang akrab.

Bila hubungan yang positif sudah tercipta dengan harmonis, lingkungan akan dapat menerima bila sang Pimpinan mengambil suatu keputusan. Tentu sebelumnya dengan mengkomunikasikan, memberikan sejumlah teguran yang bersahabat, dan menyampaikan peringatan dengan cara-cara yang menyenangkan. Dengan cara yang merangkul dan bersahabat seperti ini, langkah yang diambil seorang pemimpin akan dipatuhi dan dihormati. Karyawan yang menjadi anak buahnya pun akan dapat menerima dengan baik, dan mengakui kesalahan mereka, dan terdorong untuk memperbaiki dirinya agar menjadi individu yang lebih baik. Karena pemimpin adalah inspirasi dan role model bagi lingkungannya.

Salam Kepemimpinan Transformasional dari ACT Consulting.

unsur utama leadership development program, act consulting

UNSUR UTAMA LEADERSHIP DEVELOPMENT PROGRAM

By Article No Comments

act leadership development program, act consulting

Apa saja unsur utama yang harus ada dalam ACT Leadership Development Program? Dalam sistem manajemen sumber daya manusia di suatu perusahaan, sejumlah strategi pengembangan kepemimpinan atau leadership development blue print dirancang untuk mengembangkan staf, supervisor, dan admin untuk dapat memimpin individu dan tim kerja dimana mereka kompeten.

Dalam Leadership Development Program dari ACT Consulting terdapat program berjenjang sesuai dengan struktur organisasi. Dimulai dari Leading Self, untuk menjadikan seorang staf dapat bertanggung jawab dan mengembangkan dirinya sendiri. Kemudian yang kedua adalah program Leading Others; dari seorang staf bisa menjadi supervisor yang kompeten. Tahap selanjutnya adalah Leading Manager; bagaimana bisa mengelola supervisor dan staf-stafnya. Yang tertinggi adalah Leading Organizations; untuk para eksekutif seperti General Manager, diberikan untuk bisa memimpin manager di bawahnya.

Menurut penelitian yang dilakukan McKinsey pada tahun 2014 ditemukan banyak program leadership gagal karena tidak dapat membekali para calon pemimpin dengan mindset yang tepat. Konteks yang diberikan dalam program kepemimpinan pun dianggap sama rata, sehingga program yang diberikan banyak yang tidak berdampak.

Karena itulah, ACT Leadership Development Program disusun secara khusus untuk tiap perusahaan. Program Leadership dari ACT memiliki kostumisasi modul, pembelajaran, materi dan projects yang disesuaikan dengan konteks dan kebutuhan perusahaan. Dimulai dengan menganalisa competence gap dari para calon leader untuk kemudian dibekali dengan berbagai skill kepemimpinan yang dibutuhkan untuk membuatnya dapat sukses menjadi pemimpin di dalam perusahaan.

Flow untuk Proses ACT Leadership Development Program ; Mulai dari analisa kebutuhan, membuat kamus kompetensi, membuat leadership indicator, melakukan assessment leadership, mendesain pembelajaran, pemberian project, serta pemantauan dan evaluasi.

Analisa kebutuhan dilakukan dengan menganalisa visi, misi dan values perusahaan, menganalisa strategi perusahaan, dan merujuk pada kamus kompetensi yang dimiliki oleh perusahaan.

Salah satu alasan yang terpenting mengapa harus dilakukan asesmen adalah untuk mengetahui apakah terjadi perubahan perilaku sebelum dan sesudah program.

Bila perusahaan belum memiliki kamus kompetensi, ACT dapat menyusunnya. Sejumlah materi yang disampaikan dalam program pengembangan kepemimpinan diantaranya adalah pengetahuan bisnis dan business acumen, kemampuan manajerial, serta memberikan skill untuk dapat memandu keselarasan aktivitas divisi atau unit dalam konteks organisasi.

Kebutuhan akan materi apa saja yang akan diberikan di dalam program LDP dapat diketahui dengan melakukan asesmen pendahuluan terhadap para calon pemimpin yang akan menjadi peserta.

Dalam ACT Leadership Development Program terdapat materi manajerial seperti how to develop others, strategi bisnis, sistem informasi, manajemen operasional, manajemen keuangan.

Salah satu hal terpenting yang ada dalam ACT Leadership Development Program adalah Leadership Mindsetting, yang menjadi bagian utama yang membuat program kami berbeda dan unggul. Keahlian ACT dalam melakukan mindsetting ini dilakukan agar para calon pemimpin memiliki karakter yang dibutuhkan untuk memimpin tim, sistem, dan organisasi secara keseluruhan, sesuai dengan level dimana ia berada.

Untuk mendapatkan bantuan mengenai cara membentuk leadership development program yang sesuai untuk organisasi Anda, ACT Consulting memiliki tools assessment dan program terkostumisasi sesuai kebutuhan perusahaan Anda. Hubungi kami via email di info@actconsulting.co atau telepon ke 0821-2487-0050 (Donna).

leadership development program, act consulting

URGENSI LEADERSHIP DEVELOPMENT PROGRAM

By Article No Comments

leadership development program, act consulting

Seperti apa perusahaan tanpa adanya leadership development program?  Banyak perusahaan membiarkan kepemimpinan berkembang secara alami atau dengan kata lain, tanpa program yang berarti. Namun ternyata ini berakibat buruk bagi organisasi. Organisasi menjadi kekurangan role model yang baik. Karyawan mengerjakan tugas-tugas tanpa ada semangat dan inspirasi. Akibatnya, perusahaan menjadi sulit berkembang dan kesusahan saat tantangan makin bertambah.

Banyak tantangan besar yang bisa muncul bila sebuah perusahaan tidak mempersiapkan para pemimpin selanjutnya, dengan mengadopsi suatu leadership development program tertentu. Misalnya, seorang manajer yang mengalami kecelakaan hingga koma, bisa membuat suatu perusahaan kehilangan keseimbangan dan jatuh limbung. Belum lagi bila terjadi suatu pelanggaran etis di dalam perusahaan, oleh pemimpin yang tidak mendapatkan training yang pantas. Perusahaan akan menanggung akibat yang tidak ringan.

Nama baik perusahaan akan terseret jatuh. Belum lagi dengan tingginya tingkat persaingan yang ada, perusahaan yang anda pimpin dapat terseret dalam pusaran yang tak berujung. Namun kesulitan itu sebenarnya dapat teratasi bila kepemimpinan di dalam organisasi tertata dan terkembangkan. Anda tak lagi harus sendirian dalam menghadapi berbagai kesulitan. Karena para pemimpin muda yang telah terkembangkan, akan ikut bersama anda menanggung beban tanggung jawab yang berat, bersama-sama.

Program pengembangan kepemimpinan atau leadership development program di dalam organisasi perusahaan yang anda bina, akan membuat pekerjaan anda menjadi lebih ringan. Anda pun dapat meningkatkan kemampuan perusahaan menjadi lebih besar, dengan memperbesar kapasitas keahlian orang-orang terbaik yang anda percayai. Masa depan menjadi lebih mudah dijangkau, masalah akan ditangani dengan lebih baik. Karena para pemimpin baru yang telah dikembangkan, telah memiliki kapasitas, kapabilitas dan kompetensi yang kini makin baik dan mumpuni.

Menurut hasil survey yang dilakukan Mc Kinsey di tahun 2014, perbandingan antara mereka yang telah mendapatkan program kepemimpinan dan yang belum, dapat dilihat dari meningkatnya profit dan meningkatnya efektivitas kerja tim yang mereka pimpin. Perbandingan ini dapat ditemukan bila kita melihat bagaimana kelompok lain yang tidak mendapatkan pelatihan kepemimpinan. Cara perbandingan ini lebih efektif dibanding dengan melakukan pengukuran dengan alat tes yang belum tentu cocok dan belum tentu memberikan gambaran yang komprehensif. Suatu pengukuran perbandingan yang tak sesuai, bisa menjatuhkan penilaian dari para pemimpin yang memiliki reputasi dan perilaku yang baik. Karena itu, penetapan pengukuran haruslah dilakukan dengan bijaksana dan melihat semua aspek.

Untuk mendapatkan bantuan mengenai cara mengukur kemampuan leadership dari para calon eksekutif di perusahaan anda dan mengetahui berbagai hal seperti talent, karakter, values penghambat, gambaran keinginan karyawan, dan melakukan perancangan kepemimpinan perusahaan agar dapat mengakselerasi perubahan yang kompetitif di organisasi Anda, ACT Consulting memiliki langkah-langkah dan metodologi yang diperlukan. Hubungi kami via email di info@actconsulting.co atau telepon ke 0821-2487-0050 (Donna).

Open chat
1
Hubungi Kami
Scan the code
ACT Consulting International
Halo,
Ada yang bisa kami bantu?