Skip to main content

Model Kepemimpinan yang Humanis Namun Efektif

Kepemimpinan dikatakan sebagai sebuah posisi yang penuh kesendirian. Hal ini karena, banyak pemimpin harus melakukan berbagai strategi yang tidak populer. Bahkan seorang pemimpin harus menegakkan disiplin, yang bagi banyak orang termasuk sulit. Sebagai seorang yang harus mengambil keputusan yang akan menentukan masa depan sebuah perusahaan dan masa depan karyawan dan keluarga yang berada di bawah naungannya, seringkali seorang pemimpin menjadi orang yang tidak disukai. Apakah hal tersebut sepadan untuk dijalani, bagaimana bila Anda tengah di posisi itu?

Banyak pula pemimpin yang dikenal sebagai seorang yang bertangan besi. Karena harus menjadi penegak peraturan yang sulit. Seringkali di sebuah perusahaan, peran ini berarti harus menjatuhkan sanksi yang cukup berat, demi menegakkan ketertiban di sebuah kantor. Apakah pemimpin yang baik harus mendapatkan cap “kejam” seperti itu?

Pemimpin dianggap tidak mempunyai teman, karena harus tegas terhadap anak buah, dan bersaing dengan sesama karyawan di posisi sejajar. Di depan atasan pun seringkali seorang pemimpin menjadi orang yang paling disalahkan bila suatu hal yang tak diinginkan terjadi.  Benarkah posisi pemimpin haruslah tak nyaman seperti itu? 

Di era dimana teknologi informasi berkembang dengan kecanggihan internet, peran seorang pemimpin pun berevolusi. Seorang pemimpin yang membuat anak buahnya merasa tidak nyaman, dapat menerima cercaan di sosial media. Bahkan bila ia melakukan langkah yang tidak popular, seorang pemimpin bisa saja mendapati banyak keluhan muncul di ruang-ruang kerja dan dalam obrolan di pantry. Seorang pemimpin masa kini, apakah akan diam saja menerima semua feedback negatif tersebut?  

Sebenarnya yang harus dilakukan oleh para Pemimpin Jaman Now adalah; mempelajari dan mengadopsi pola kepemimpinan yang paling sesuai dengan kondisi dan situasi dimana ia berada, dalam kacamata yang obyektif dan membangun. Untuk itu, seorang pemimpin diharapkan bisa melakukan langkah-langkah yang bijak, dengan membuka diri pada anak buah dan rekan sejawatnya dan menjalin komunikasi yang harmonis.

Kuncinya mungkin ini; Kepemimpinan adalah Komunikasi. Demikian disampaikan oleh banyak pakar. Pemimpin yang mahir dalam berkomunikasi, akan dapat menyediakan telinganya untuk tempat karyawannya mencurahkan isi hati. Dengan cara ini, ia membangun kedekatan yang membangun, dan menjalin hubungan kekeluargaan yang akrab.

Bila hubungan yang positif sudah tercipta dengan harmonis, lingkungan akan dapat menerima bila sang Pimpinan mengambil suatu keputusan. Tentu sebelumnya dengan mengkomunikasikan, memberikan sejumlah teguran yang bersahabat, dan menyampaikan peringatan dengan cara-cara yang menyenangkan. Dengan cara yang merangkul dan bersahabat seperti ini, langkah yang diambil seorang pemimpin akan dipatuhi dan dihormati. Karyawan yang menjadi anak buahnya pun akan dapat menerima dengan baik, dan mengakui kesalahan mereka, dan terdorong untuk memperbaiki dirinya agar menjadi individu yang lebih baik. Karena pemimpin adalah inspirasi dan role model bagi lingkungannya.

Salam Kepemimpinan Transformasional dari ACT Consulting.

Leave a Reply

Open chat
1
Hubungi Kami
Scan the code
ACT Consulting International
Halo,
Ada yang bisa kami bantu?