JAKARTA – ACT Consulting adakan Training Building Integrity PT. Bank Sulselbar dengan tema “Building Integrity Mental Attitude for Change Agent (AoC)”, dengan tujuan untuk meningkatkan motivasi dan rasa bersyukur para AoC. Event tersebut di buka oleh team SDM dari Bank Sulselbar.
Kegiatan ini dilaksanakan selama 2 hari pada Senin-Selasa (23-24/11/2020) di Hotel Claro Makassar. Training untuk seluruh AoC ini dibawakan oleh Coach Heidy dan Astrain Oppi (trainer lisensi dari Dr. (H.C) Ary Ginanjar Agustian). Coach Heidy menyampaikan materi terkait Integrity dan Motivasi serta rasa bersyukur dalam bekerja kepada 55 orang insan AoC. Mereka hadir dengan mengenakan batik secara serentak.
Menurut Ramban, salah satu tim ACT Consulting, mengatakan bahwa para peserta sangat antusias mendapatkan materi dan sangat ingin langsung mengimplementasikannya dalam pekerjaan sehari-hari.
“Semoga mereka mendapatkan manfaat sebesar-besarnya & mengimplementasikan ilmu yang didapat setelah training ini, aamiin…” harapnya.
JAKARTA – PT Bukit Asam mengirim timnya untuk kesekian kali kepada ACT Consulting. Kali ini sekitar 100 orang yang ikutserta dalam Program Unlock The AKHLAK Values Batch 9, yang diselenggarakan selama 3 hari pada Selasa-Kamis (17-19/11/2020) via Zoom.
Mereka berasal dari wilayah yang berbeda di antaranya Tarahan, Tanjung Enim, Kertapati, dan Sawah Lunto.
Instansi yang disingkat PTBA itu adalah anak perusahaan Inalum yang berfokus pada pertambangan batu bara.
Fasilitator dari acara itu adalah Coach Adek dan Coach Sandy (Trainer lisensi dari Dr. (H.C) Ary Ginanjar Agustian). Coach Sandy bicara tentang Outer Journey yang merupakan paparan atau untaian kata dari Ary Ginanjar.
Ia juga menghantarkan ilmu Brain Wave atau beberapa gelombang otak kepada para peserta di antaranya Gamma, Beta, Alpha, Theta, Delta.
“Tujuannya adalah kita harus mengendalikan gelombang otak ke dalam titik Alpha yaitu dalam keadaan tenang. Sehingga akan terasa mudah saat menginternalisasikan core values AKHLAK di dalam kehidupan sehari-hari. Karena diri kitanya sudah tenang dan bisa berfikir jernih.”
Oleh karenanya, di awal acara insan BUMN itu sudah melewati sesi ‘Ngopi’ atau ngobrol pagi dengan santai dan rileks. Tentu saja atas arahan dan bimbingan para Coach ESQ.
Tujuan dari event ini salah satunya adalah membangun mindset para insan PTBA memiliki AKHLAK dalam diri seperti rasa syukur yang tinggi sehingga selalu siap dalam menghadapi perubahan yang akan terjadi (agility), mendahulukan kepentingan organisasi dibanding kepentingan pribadi, dan selalu bersikap professional terhadap organisasi.
JAKARTA – Edi Priyanto, Direktur SDM PT Pelindo III menyapa sekitar 44 orang insan BUMN yang hadir di hari pertama acara berlangsung. PT Pelindo III berkolaborasi selama 4 hari, Senin-Kamis (16-19/11/2020) dalam Program Internalisasi Akhlak “Unlock The Akhlak Values / 3.0 Coaching Skill”.
Trainer lisensi dari Dr. (H.C) Ary Ginanjar Agustian yakni Coach Risman dan Astren Syaiful membawakan acaranya selama 4 hari penuh.
“Mari kita review terlebih dahulu apa yang didapatkan bapak dan ibu selama seharian kemarin,” tanya Coach Risman.
Mereka menjawab bahwa secara keseluruhan sudah memahami materi coaching yang diberikan. Namun terkendala saat mempraktekkan secara langsung.
“Baik bapak dan ibu, sebagai Coach kita terlebih dahulu tanyakan terkait Goals atau impian Coachee. Tujuannya harus clear dulu sebelum langkah-langkah unclock akhlaknya,” jawab trainer ESQ itu.
Pria bertubuh tegap itu menayangkan salah satu slide pada layar zoom setelah bercerita tentang Kisah Tiko. Terlihat di sana ada sebuah gambar dan tulisan terkait goals. Risman menyampaikan goals terbagi menjadi 3 yakni Describe (apa yang diinginkan?), Design (apa yang dilihat, didengar?), Due Date (kapan? dimana?).
“Pegang 3 hal penting ini agar menjadi coach professional yaitu Describe, Design, dan Due Date. Tujuan defining goals ini adalah untuk memperluas cara pandang sehingga coachee dapat melihat dari seluruh sisi.”
Coaching menurut Ary Ginanjar adalah sebuah seni atau metode bertanya dan mendengarkan, tanpa disertai ceramah dan menasehati. Sehingga orang yang menjadi Coachee akan merasa nyaman dan rileks mengikutinya.
Coach adalah pelatih, dan Coachee yakni orang yang butuh bantuan Coach dalam menghadapi masalah, meningkatkan potensi diri, menggapai impian dan hal lainnya.
JAKARTA – Hendra Hermawan sebagai Manager Pembelajaran Non Teknis di PT Pembangkitan Jawa-Bali (PJB) berikan sambutan serta menyapa timnya dalam Training Change Leadership Batch 3, yang dilaksanakan selama 3 hari penuh pada Rabu-Jumat (18-20//11/2020) by Zoom Meeting.
Program hasil kolaborasi dengan ACT Consulting ini diikuti oleh puluhan Supervisor PJB.
Di awal sesi, Insan BUMN itu diberikan sebuah games bernama ‘Kahoot!’ yang dipandu oleh Astrain Hafiizh (trainer ESQ). Antusiasme dan semangat mereka terlihat dari layar zoom, saat acara berlangsung.
Games pun usai, selanjutnya paparan materi yang akan disampaikan oleh Coach Dudi Supriadi (trainer lisensi dari Dr. (H.C) Ary Ginanjar Agustian).
“Saya akan bercerita tentang dua sosok leaders hebat yaitu Steve Jobs dan Tim Cook. Keduanya mempunyai gaya kepemimpinan yang berbeda.”
Menurut Dudi, ada 2 tipe kepemimpinan yaitu Visionary Leader dan Tactical Leader. Kesimpulan itu ia lontarkan setelah mengetahui fenomena yang dialami kedua leaders tersebut.
“Kalau melihat kisah Steve Jobs ia adalah orang yang visioner dan memiliki impian jangka panjang, tidak untuk saat ini saja. Itu yang disebut Visionary Leader. Berbeda dengan Tim Cook yang bekerja untuk saat ini saja sedangkan memandang ke masa depan presentasenya sangat kecil,” sambungnya.
Pria berseragam ESQ itu bertanya kepada insan PJB tentang tipe kepemimpinan yang mereka jalani selama ini? Ternyata mereka menjawab kedua-duanya.
“Untuk yang sudah masuk tipe Visionary Leader lanjutkan semoga konsisten. Bagi yang belum, diharapkan ingat kembali visi serta misi yang ada di organisasi kalian. Karena seorang leader harus memahami misi dan visi atau yang disebut Grand Why,” tutur Dudi.
Grand why dalam kamus ESQ merupakan pengabdian manusia kepada pencipta-Nya serta mengetahui meaning and purpose dalam hidup.
“Mengapa misi penting? Mengapa harus mewujudkan misi yang sudah ditetapkan? Karena misi menjadi alasan kita agar tetap semangat dari pagi hingga sore, tetap semangat kerja dan tak kenal lelah. Serta menjadikan misi itu sebagai ibadah kepada Sang Pencipta,” tutupnya.
Oleh karenanya, Coach Dudi beberkan tahap Change Leadeship kepada para insan di PJB. Tujuannya agar mereka menjadi leader yang visioner, mampu melaksanakan misi dengan baik, hingga Indonesia Emas tahun 2045 bahkan lebih.
JAKARTA – KOMBES Pol. Dr. Andry Wibowo, SIK, M. Si selaku KABAG. BINGADIKWA LEMDIKLAT POLRI telah membuka sebuah Pelatihan dan 3.0 Coaching Training Peningkatan Kemampuan Pengasuh Taruna AKPOL – LEMDIKLAT POLRI hasil Kolaborasi dengan ACT Consulting.
Materi training ini dibawakan oleh Coach Eka dan Astren Rudi (trainer lisensi Dr. (H.C) Ary Ginanjar Agustian) selama 3 hari pada Selasa-Kamis (17-19/11/2020) secara online.
Hari kedua ini, sekitar 41 orang dalam webinar diberikan beberapa test sebagai review di hari sebelumnya. Mereka ditanya terkait 2 jenis coaching, coaching principles asking, ESQ Model dan lainnya. Rata-rata jawaban yang dilontarkan oleh insan Polri itu terkesan ragu-ragu, bisa dilihat langsung dari wajah mereka pada layar zoom.
“Kalau tidak dipraktekkan nanti hilang atau lupa. Maka dari itu harus mempraktekkannya agar ilmu itu kekal,” kata Eka sambil tersenyum dan menggelengkan kepada.
Trainer ESQ itu menjelaskan tentang ESQ 3.0 Coaching Model bahwa pada lingkaran terluar yaitu ada performance coaching atau goals. Sebelum itu, hidupkan energi kita di dalam Inner Drive.
“Di sinilah letak TRIBRATA keluar. Jadi hari ini fokus di titik putih. Karena tugas bapak dan ibu adalah membantu anak didiknya dalam menggapai impian khususnya untuk para taruna,” sambungnya dari Studio lantai 18 Menara 165.
Setelah sesi materi, saatnya para pimpinan Polri Practice Coaching for Meaning and Purposenya. Moderator akan mengarahkan pembagian kelompok dan menyediakan 7 pertanyaan untuk dijawab oleh masing-masing orang.
“Saat saya meng-coaching pak Cahyono dirinya terdorong untuk selalu berbuat baik kepada siapapun selama hidup serta ketulusan bekerja. Katanya sudah ikhlas bikin orang lain baik deh. Ia juga ingin para perwiranya lakukan self control, karena kebaikannya buat mereka sendiri,” papar Diki.
JAKARTA – Dwi Heriyanto B. Vice President HCSM Telkom hadir bersama kurang lebih 1.200 insan Telkom dalam Program Living in The Grand Why Core Values AKHLAK yang dilaksanakan oleh ACT Consulting pada Rabu (18/11/2020) via daring.
Dwi dengan gestur tubuh yang enjoy terlihat dari layar Zoom memaparkan sekaligus mengingatkan timnya yang berasal dari berbagai wilayah, golongan, bahkan agama terkait Akronim AKHLAK yakni Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyalitas, Adaptif, dan Kolaboratif.
“Saya yakin dengan program ini Insya Allah dari sekian ribu orang di Telkom grup akan ada yang menjadi direksi untuk selanjutnya. Sudah terbukti dari training yang diberikan pak Ary Ginanjar serta ESQ ini untuk jangka panjang,” paparnya dengan mengenakan baju kemerahan.
Insan BUMN itu dipandu langsung oleh Dr. (H.C) Ary Ginanjar Agustian (CEO ESQ Group) serta Coach Ramdani (Trainer ESQ) dari Studio lantai 23 Menara 165.
“Sebelum Anda bertemu dengan saya, Anda berangkat darimana? Apakah dari bawah ke atas atau dari atas ke bawah? Tolong jujur ya,” tanya Ary.
Moderator membacakan hasil respon atau jawaban para peserta webinar dalam kolom chat. Rata-rata dari mereka menjawab dari bawah ke atas sembari istigfar.
“Baik terimakasih. Jadi, manusia apabila menemukan Grand Whynya barulah kita punya meaning dan purpose. Sebuah kehidupan yang baru karena berangkat dari atas ke bawah bukan bawah ke atas,” lanjutnya.
Tokoh 4 In 1 (Motivator, Educator, Author, Entrepreneur) itu memaparkan bahwa Grand Whynya adalah semua yang dilakukannya semata-mata karena pengabdian kepada Sang Maha Pencipta. Sedangkan kontribusinya menyebarkan 3 kecerdasan intelektual, emosional, dan spiritual kepada banyak orang khususnya Bangsa Indonesia.
Seorang wanita salah satu insan Telkom mengaku terkesan dengan training siang ini. Ia juga sharing tentang Grand Why dan kontibusinya di dalam kehidupan ini.
“Pak Ary luar biasa kami bersyukur bisa mendengar sharing hari ini. Di sini saya akan mengatakan bahwa spirit itu adalah something yang bersifat universal meski berbeda agama. Grand why saya adalah connect dengan Tuhan. Sedangkan kontribusinya harus menghasilkan karakter Tuhan di dalam hidup saya,” tutur Lydia.
JAKARTA – Kalemdiklat Polri Komjen Pol. Arief Sulistyanto membuka kegiatan Program Transformasi Diri untuk Peserta Didik Pendidikan dan Pembentukan Bintara Tahun Ajaran 2020/2021 pada Rabu (18/11/2020) melalui daring. Event terbesar di Lemdiklat Polri itu melibatkan ESQ dalam kolaborasinya. ‘IHT One Day Coach SERDIK DIKTUKBA POLRI’ adalah tema yang mereka ambil, dan diikuti oleh sekitar 10.250 Bintara dari Sabang hingga Merauke.
31 SPN dan 1 Sepolwan Lemdiklat POLRI itu dipandu oleh Coach Iman Herdimansyah dan Asisten Rudi (Trainer Lisensi dari Dr. (H.C) Ary Ginanjar Agustian).
Aktivitas calon polisi pagi ini berlangsung sangat ramai dan gemuruh, penuh semangat, nampak dari layar zoom studio lantai 18 Menara 165. Trainer ESQ itu beberkan modal sukses polisi dalam waktu 7 bulan ke depan bahkan lebih. Semuanya berhubungan dengan TRIBRATA yaitu Physical Happiness (IQ), Emotional Happiness (EQ), dan Spiritual Happiness (SQ).
“Ikuti ini sebagai sebuah kalimat afirmasi. Saya seorang polisi yang cakap menguasai tugas-tugas polisi (IQ), yang peka terhadap rasa (EQ), dan sepenuhnya sadar berbakti kepada Tuhan melalui bakti kepada bangsa dan negara (SQ),” papar Iman sambil menaruh tangan kanannya di dada diikuti ribuan Bintara.
Para Bintara ditanya oleh Coach Iman bahwa dimanakah pusat pengendalinya dari ketiga modal itu, apakah IQ, EQ, atau SQ? Mereka serentak menjawab spiritualitas. “Ya, itulah spiritualitas sebagai pusat kesadaran kita sebagai seorang polisi. Ternyata sudah berada di titik tengah yang ada di atas topimu juga pangkatmu yakni 3 bintang TRIBRATA” jelas trainer lisensi Ary Ginanjar itu.
Menurutnya, TRIBRATA itu berbunyi Rastra Sewakottama (Berbakti kepada Nusa dan Bangsa dengan penuh ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa).
Tak hanya itu, Iman jelaskan secara gamblang tentang 3 mental state di antaranya Gerakan tubuh yang bisa membangun semangat, Kata-kata yang mempengaruhi emosi, Fokus dengan apa yang akan dicapai. Namun, semua itu tentu dalam hal-hal yang positif.
“Ilmu ini sangat sederhana, bisa di bawa pulang dan memperbaiki diri dengan waktu cepat yakni tentang Mental State atau keadaan mental terbaik dari setiap orang,” jelas Coach Iman dengan sangat antusiasme dan gerak tubuh yang energic.
JAKARTA – Sekitar 100 orang dalam lingkup RSUD Cengkareng serentak mengenakan batik pada Rabu (18/11/2020) di Pullman Hotel, Jakarta Barat. Mereka berasal dari berbagai level di antaranya Direktur, Kepala Bagian, Spesialis, Medis dan Keperawatan.
Direktur RSUD Cengkareng, drg. Bambang Suheri MAP turut hadir bersama pimpinan lainnya seperti Kabag SDM, Kabag Penunjang Medis, Kabag Keuangan dan Perencanaan.
ACT Consulting bersama insan kesehatan tersebut gelar Training Peningkatan Kompetensi Budaya Organisasi Menuju Budaya Kerja Baru RSUD Cengkareng sebanyak 3 Batch, yang dipandu oleh Coach Falash dan Coach Denny (Trainer lisensi dari Dr. (H.C) Ary Ginanjar Agustian).
Mengingat Pandemi Covid-19, kegiatan luring ini tentu dibarengi dengan Protokol Kesehatan.
“Kita senantiasa selalu bersyukur dan mengingat kembali makna kerja yang dilakukan oleh bapak serta ibu. Maka ijinkan kami berbagi ilmu untuk pembangunan budaya dan capasity Building,” papar Coach Falash.
Harapan RSUD Cengkareng ikuti program ini salah satunya untuk meningkatkan motivasi kerja tim medis serta pelayanan yang maksimal dari petugas medis terhadap pasien. Sesuai dengan Nilai Organisasi atau Keep In yang dipegang teguh oleh mereka ‘Kemitraan, Empahty, Profesional, Integritas, Inovatif’.
Training tersebut menuai berbagai macam respon atau feedback dari beberapa orang. Rita Rumiris salah satunya yang memaparkan sebuah kesan setelah mengikuti rangkaian kegiatan.
“Berbahagia hari ini bisa berkesempatan mendapat banyak hal tentang ESQ. Tapi yang paling berkesan itu bahwa kita tuh harus mengerti apa sih tujuan hidup kita. Meaning and purposenya harus kita mulai detik ini juga.”
Wanita berambut pendek itu berharap semakin banyak karyawan RSUD Cengkareng yang mengerti dengan ESQ ini bisa membuat tim saling mencintai, bekerjasama, memberikan kontribusi yang paling berharga untuk organisasi.
“Semoga training bermanfaat membangun budaya RSUD Cengkareng dan makna kerja, Aamiin,” harap Ardy salah satu Tim ACT Consulting.
JAKARTA – Seperti apa jika Meneg BUMN dan mantan Meneg BUMN berada dalam satu forum. ACT Consulting berhasil menyatukan Erick Thohir dan Dahlan Iskan, Selasa (17/11/2020) dalam agenda rutin CEO Talk yang kali ini mengusung tema “Menjadi CEO ber-AKHLAK”.
Dalam Webinar ini, Erick Thohir bertindak sebagai Keynote Speech. Sedangkan Dahlan Iskan (Menteri BUMN 2011-2014) dan Ary Ginanjar Agustian (President ESQ Group) sebagai narasumber. Hadir juga moderator kondang Sandrina Malakiano yang tampil dengan kostum batik.
Erick Thohir membagikan slide pertamanya yang berisi tentang hasil riset dari Thomas J. Stanley Ph. D mengenai 100 success factors, yakni mengenai faktor-faktor penentu kesuksesan yang menunjukkan bahwa ‘Tingkat IQ’ berada di urutan ke-21, sedangkan ‘lulus dengan nilai terbaik’ menjadi kunci kesuksesan ke-23. Lalu peringkat 1-nya apa?
“Tidak ada yang namanya pintar dari 10 tertinggi riset tersebut. Bisa dilihat bahwa nomor 1 yakni kejujuran. Jujur menjadi point utama yang sangat penting.”
Mendengar akan hal itu, Dahlan Iskan menyampaikan pandangannya tentang kejujuran dengan perpektif yang berbeda. Selama 7 tahun terakhir setelah usai menjabat Menteri BUMN, Dahlan mengaku vacum dari berbagai forum BUMN. “Awalnya Saya tidak mau hadir dalam acara BUMN manapun. Karena saya tidak boleh mengganggu, membuat rusuh, apalagi campur tangan. Saya harus menjaga dari hal itu.”
Ia mengutarakan pemikirannya terkait kejujuran. Pertama tentang 3 penyakit jujur dan juga 2 jenis jujur. “Penyakit orang jujur yaitu sok jujur, menganggap orang lain tidak jujur, dan kaku. Lalu ada 2 jenis jujur yaitu secara esensial dan administrative,” sambungnya.
Dalam arti, tambahnya, ibarat masuk Surga tapi sendirian. Ia berharap pemimpin serta karyawannya bisa masuk surga dunia dan akhirat bersama-sama dengan cara memiliki sifat jujur demi kepentingan bersama, bukan secara personal saja.
Terlihat dari link zoom Studio ACT Consulting lantai 23 Menara 165, ada sekitar 1,800 lebih peserta yang hadir. Sandrina Malakiano dan Rendy Yusran berkesempatan untuk memandu Narasumber, Direksi dari 203 BUMN, 89 Anak perusahaan BUMN termasuk juga swasta sekitar 30 orang. Para peserta yang join melalui zoom, tak hanya berasal dari Indonesia, namun dari Malaysia serta dari berbagai profesional, akademi, kalangan.
JAKARTA – Bank BRI bekerjasama dengan ACT Consulting untuk adakan Training Culture Agent on Boarding BRI Finance yang diselenggarakan selama 2 hari pada Selasa dan Rabu (17-18/11/2020) via luring.
Event yang berlangsung secara offline di Hotel Ibis Styles Tanah Abang ini diikuti oleh 34 pegawai, serta dibuka langsung oleh Direktur Utama Azizatun Azhimah.
“Change agent itu sebagai jembatan antara perusahaan dengan karyawannya,” katanya kepada para pegawai yang mengenakan batik secara serempak.
Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Ksatria Tiko dan didampingi oleh Ksatria Hasan (Trainer lisensi dari Dr. (H.C) Ary Ginanjar Agustian).
Seiring berjalannya waktu, budaya selalu mengalami yang namanya transformasi atau perubahan. Misalnya terhadap sebuah perusahaan atau organisasi. Memiliki harapan untuk berikan dampak yang besar di masa mendatang.
Sama halnya dengan yang diharapkan oleh BRI Finance. Dimana, Culture Change Agent Program menjadi sebuah konsep untuk mendukung suatu pencapaian keberhasilan di BRI Finance.
Oleh sebab itu, ACT Consulting beberkan solusi agar Culture Agent memiliki mindset dan skill yang tepat dalam memandang perubahan. Sehingga motivasi Culture Agent tetap terjaga dan mengetahui gambaran progress Action Plan yang telah dilakukan.
“Semoga dapat memenuhi seluruh harapan dan tujuan dari peserta serta menjadi sebuah kegiatan yang terus berkelanjutan di masa yang akan datang,” harap Arya salah satu Tim ACT Consulting.