Skip to main content
Category

Article

Meningkatkan Budaya Perusahaan & Kualitas SDM Batasan Waktu dan Lokasi

Meningkatkan Budaya Perusahaan & Kualitas SDM Tanpa Batasan Waktu dan Lokasi

By Article No Comments

Meningkatkan Budaya Perusahaan & Kualitas SDM Batasan Waktu dan Lokasi

Pelatihan merupakan suatu cara bagi perusahaan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang mereka punya. Akan tetapi, pada kenyataannya banyak keluhan dari karyawan bahwa pelatihan yang mereka ikuti hanya buang waktu dan biaya saja.

Bahkan sebuah penilitian menggambarkan hanya 10-40 persen pelatihan yang berguna dan bisa terapkan dalam dunia pekerjaan.

Angka ini menunjukan bahwa masih banyak perusahaan yang hanya melakukan pemborosan untuk pelatihan kepada karyawannya. Mengapa hal ini bisa terjadi?

Banyak faktor. Namun perlu digaris bawahi bahwa masih banyak proses belajar / pelatihan yang berjalan tidak berkesinambungan. Pelatihan hanya berhenti didalam kelas sehingga karyawan tidak dapat mempelajari kembali hal-hal yang sudah disampaikan di dalam pelatihan.

Cara Meningkatkan Budaya Perusahaan yang Efektif & Fleksibel

Menjawab masalah tersebut, ACT Consulting memperkenalkan program “Integrated learning“. Program pembelajaran terintegrasi yang mengkombinasikan antara proses di dalam kelas (tatap muka) dengan proses belajar berbasis teknologi.

Dengan Integrated Learning peserta pelatihan mampu mempelajari kembali materi pelatihan yang telah di customize sesuai kebutuhan, dan dapat mengakses materi 24 jam sehari, 7 hari seminggu, tanpa dibatasi waktu dan lokasi.

Dengan begitu peserta akan lebih menguasai materi yang sudah disampaikan baik pada saat tatap muka maupun belajar secara mandiri.

Info lengkap :

0857-7226-3725
0857-7226-3725

Inilah Hal Yang Perlu Dipelajari Setiap Perusahaan Dari Budaya Kerja Di Google

By Article No Comments

Budaya organisasi perusahaan mempunyai peranan penting dalam keberhasilan suatu perusahaan. Budaya itu membantu menarik bakat terbaik yang ada di industri.

Sayangnya, kebanyakan perusahaan di Indonesia masih memberlakukan peraturan ketat dan sistem kerja yang ‘serius’. Alasannya? agar karyawan disiplin, produktif, dan target tercapai.

Benarkah cara demikian? Tidak juga..!! suasana kerja yang santai dan ceria justru bisa lebih memacu produktivitas karyawan, sehingga segala target kerja dan perusahaan pun tercapai. Tak percaya? Google adalah bukti nyatanya.

Google merupakan salah satu perusahaan yang sukses mencampurkan inovasi teknologi dengan budaya orgnanisasi yang kuat.

“To Organize the world’s information and make it accessible as universal”, Itulah misi Google, yaitu mengatur informasi dunia dan dapat diakses dan bermanfaat secara universal. Misi inilah yang melatarbelakangi budaya kerja yang diterapkan Google :

1. Budaya Organiasi Dengan Suasana Kerja Santai

Google terkenal memiliki etos kerja yang santai. Dengan filosofi ini, pekerja dapat mengeluarkan potensi terbaiknya dan menyelesaikan pekerjaannya tanpa harus terbebani tekanan dan keharusan menggunakan seragam kerja.

2.  Budaya Perusahaan yang memberikan pekerjaan tantangan dengan kebebasan berekspresi dalam bekerja.

“Bekerja harus mmempunyai tantangan, dan tantangan itu wajib harus menyenangkan”

Google memberikan tantangan sekaligus kebebasan bagi karyawannya untuk mengembangkan produk sesuai dengan keinginan karyawan masing-masing. Beberapa layanan baru Google, misalnya Gmail, Google News, Adsense, dan Orkut berasal dari inovasi karyawan-karyawannya tersebut.

3. Budaya Perusahaan dengan Transparansi & Keterbukaan

Tidak ada pemisah antara bos dan karyawan. Di kantor pusat Google, dikenal adanya acara TGIF (Thank God Its Friday). Di acara tersebut, para karyawan google bisa langsung mengobrol dengan CEO mereka dan bebas berdiskusi apa saja.

4. Budaya Perusahaan yang Kolaboratif & Suportif

Ini adalah bagaimana setiap karyawan diharuskan berkolaborasi dengan timnya dan juga divisi lain. Kerja sendirian dalah hal dilarang, karena kerja tim menjadi lebih penting dan akan menghasilkan suatu produk atau hasil yang maksimal. Kerjasama ini juga bisa antar divisi atau bahkan lintas Negara.

5. Budaya Perusahaan yang Mengutamakan Proses Belajar Karyawan

Google sangat mengetahui bahwa aset terpenting perusahaan adalah SDM mereka. Karyawan google di bebaskan dan difasilitasi untuk mengikuti berbagai macam proses pembelajaran demi kemajuan perusahaan.

Menanamkan Nilai Nilai Organisasi, pengembangan budaya perusahaan

Pentingnya Menanamkan Nilai-Nilai Organisasi Untuk Menguatkan Budaya Perusahaan Dan Integritas

By Article No Comments

Menanamkan Nilai-Nilai Organisasi

Menanamkan Nilai Nilai Organisasi, pengembangan budaya perusahaan

Menciptakan budaya perusahaan yang baik dan berkualitas, perlu sebuah fondasi yang kuat pada perusahaan tersebut dalam menerapkan nilai-nilai organisasi, visi misi, sistem organisasi dan perilaku kerja, serta gaya kepemimpinan yang efektif.

Akan tetapi, masih banyak perusahaan yang baru mulai merumuskan nilai organisasi dan kesulitan mensosialisasikannya kepada pegawai.

Ada juga organisasi yang karyawannya tahu nilai dan perilaku yang diharapkan oleh organisasi, namun tidak ada motivasi dari kayawan untuk menjalankannya.

Bagaimana menciptakan nilai dalam organisasi

Padahal budaya perusahaan yang kuat selalu membuat nilai-nilai perusahannya hidup dan mendominasi nilai individu setiap karyawan. Semakin kuat nilai-nilai perusahaan mempengaruhi karyawan, semakin kuat juga budaya perusahaan dalam membangun fondasi budaya yang kokoh. Dengan begitu akan tercipta semangat kerja, etika, dan integritas terhadap organisasi. 

Disinilah program internalisasi budaya perusahaan diperlukan sebagai sarana agar para karyawan mampu buy in kepada nilai-nilai organisasi. Bukan saja secara kognitif (knowledge) namun juga afektif (emosi), sehingga mereka own it dan menunjukkannya dalam perilaku.

ACT Consulting melalui program khusus yaitu Value Internalization (VI) Program memberikan solusi melalui serangkaian aktivitas. yang didesain secara khusus untuk membantu menginternalisasikan nilai-nilai perusahaan ke dalam diri setiap karyawannya.

Adapun durasi program dan aktivitas yang dilakukan akan disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan klien terkait dengan target internalisasi nilai yang ditetapkan saat itu. Untuk mengetahui lebih jauh tentang VI dan sejauh mana program ini efektif diterapkan di perusahaan Anda, silahkan hubungi ACT Consulting.

Cara Membangun Budaya Perusahaan yang Solid

5 Cara Membentuk Tim dan Budaya Kerja yang Solid

By Article No Comments

Cara Membangun Budaya Perusahaan yang Solid

Untuk membangun sebuah budaya perusahaan yang sehat, sangatlah sulit bila dibangun oleh seorang diri. Butuh sebuah tim kerja yang solid untuk membantu menjalankan budaya kerja yang baik untuk menjalankan roda bisnis.

Namun membangun tim kerja yang solid tidaklah semudah yang dibayangkan. Padahal jika tim kerja tidak solid maka bisa jadi masalah besar bagi perusahaan. Untuk itu berikut tips membangun tim kerja yang solid:

Membentuk Budaya Kerja dan Tim yang Solid

1. Memahami Tujuan Organisasi

Sebuah perusahaan bisa dikatakan sukses apabila tujuan dari organisasi tersebut bisa tercapai. Untuk itu perlu penanaman nilai-nilai organisasi seefektif mungkin kepada tim agar memahami tujuan tersebut. Dengan memahami tujuan organisasi maka akan jadi panduan tim untuk menjalankan roda bisnis. Program internalisasi nilai-nilai perusahaan: Value Internalization Program.

2. Berikan contoh positif

Untuk membangun tim kerja yang solid, sebuah tim butuh teladan yang baik. Bila sebagai pemimpin tidak mampu memberikan contoh positif maka jangan tim mau melakukan apa yang di inginkan.

3. Menerima inovasi baru

Dalam membangun tim yang solid maka Anda harus terbuka atas opini dan ide-ide baru yang muncul. Berikan kesempatan kepada tim untuk mengeluarkan ide-ide baru dan berikan kebebasan bagi mereka untuk menyampaikan opini.

4. Meningkatkan kualitas kerja tim

Untuk membangun tim yang solid Anda perlu meningkatkan kualitas mereka. Program pelatihan sangat penting untuk meningkatkan keahlian sehingga tim kerja memiliki kapasitas kemampuan untuk menjalankan roda perusahaan. Salah satu solusi untuk meningkatkan kualitas kerja tim bisa dengan melakukan outbound training.

5. Saling menghormati

Untuk membangun tim dan budaya kerja yang solid maka Anda harus memulai sikap positif saling menghormati sehingga aura positif akan menyebar ke tim kerja Anda.

Outbound Training Team Building ESQ

Memupuk Kerjasama Tim Dalam Perusahaan Melalui Outbound Training

By Article No Comments

Outbound Training Team Building ESQMemumpuk Kerjasama Dengan Outbound Training

Outbound Training merupakan salah satu program training yang menarik dan menyenangkan. Training yang biasanya dilakukan dialam terbuka ini memberikan sebuah suasana baru dengan meninggalkan segala rutinitas dan kenyamanan lingkungan (comfort zone) harian kita.

Outbound Training dari ACT Consulting dirancang dengan skenario yang menyenangkan dan didukung dengan fasilitator dan profesional yang telah lama bergelut dibidangnya.

Program Outbound Training ACT Consulting juga dikemas khusus bagi organisasi, perusahaan, maupun lembaga sekolah yang ingin meningkatkan atau membangun kerjasama tim, sikap kepemimpinan, komunikasi yang efektif, serta manajemen konflik dan resiko.

Dengan pengalaman sejak 2010 membangun budaya perusahaan di ratusan corporate di Indonesia & Malaysia, Outbound Training ACT Consulting adalah solusi efektif dan menyenangkan bagi transformasi budaya perusahaan Anda.

Budaya Perusahaan Corporate Culture Transformation

Bisakah Perusahaan Indonesia masuk List Fortune 500?

By Article, News No Comments

Jakarta, 31 Oktober 2017. Bertempat di Granada Ballroom, Menara 165. Menteri Pariwisata DR. Ir. Arief Yahya, datang untuk memaparkan bagaimana transformasi yang dilakukan di Kementerian yang dipimpinnya berhasil mengangkat citra industri pariwisata Indonesia ke tingkat dunia. ACT Consulting, Lembaga Konsultan Budaya terbesar di Indonesia, Bapak Dr. (HC) Ary Ginanjar, menyampaikan pentingnya persiapan matang dilakukan oleh tiap korporasi, agar bisa bertahan menghadapi badai VUCA yang telah merubah business model dan meruntuhkan banyak bisnis dunia.

Pada era VUCA yang perubahannya serba cepat dan tak terduga ini, tantangan terberat dalam pengembangan perusahaan dan bisnis bukan hanya kompetitor semata. Lebih dari itu musuh besar saat ini justru terdapat pada kondisi internal. Banyak korporasi yang memiliki desain organisasi yang  tidak sesuai dengan kebutuhan dan proses bisnis yang tak efisien. Lebih parahnya lagi, banyak korporasi didirikan dengan tidak memiliki tujuan besar di baliknya, kecuali hanya untuk meraih keuntungan semata. Padahal di Era VUCA, hanya korporasi yang memiliki latar belakang yang kuat untuk membantu meringankan hidup banyak orang-lah, yang akan tetap dibutuhkan masyarakat dan terus bertumbuh. Selebihnya, harus siap-siap tergilas badai dari tumbuhnya berbagai teknologi disruptif yang beroperasi super cepat, fleksibel, dan dibutuhkan oleh masyarakat.

Menyadari bahwa kesuksesan tidak berasal dari masa lalu, tapi dari Visi Masa Depan, ACT  Consulting telah memformulasikan “CSI : Corporate Strategic Intelligence” yang paling tepat untuk solusi bagi tantangan bisnis di Indonesia. Datuk Faridah Hanim Haron, sebagai member dari Board of Expert dari ACT Consulting, memformulasikan berbagai solusi progresif yang bisa dilakukan oleh Perusahaan untuk meningkatkan daya saingnya, dengan memastikan setiap detail dari operation yang dilakukan korporasi setiap harinya, ditujukan untuk menjawab dan melayani kebutuhan masyarakat.

Namun, yang terpenting tetaplah bukan program-nya, namun Orang-orang di dalam korporasi-lah yang harus dibangun. Untuk itu, metode ACT Consulting yang menajamkan intuisi strategis dalam bisnis, terbukti telah memegang kepercayaan dari sejumlah korporasi besar di Indonesia, untuk menangani Program Culture Transformationnya.  Tersebut diantaranya : Telkomsel, Telkom Indonesia, Indonesia Power, Astra International, United Tractors, dan banyak korporasi lain yang telah memberikan Testimoni keberhasilan Program Transformasi Budaya dengan Formulasi Costumized yang disusun oleh ACT Consulting sejak beberapa tahun ke belakang.

ACT selalu bergerak dengan terus melakukan Inovasi dengan mengambil Expert dari Project besar yang terbukti telah membawa sukses pada klien-klien di Asia dengan Strategi CSI (Corporate Strategy Intelligence).  CSI ini terbukti telah sukses membawa kliennya untuk masuk ke List Fortune 500 sejak tahun 2013. Strategi Business Intelligence ala CSI – ACT ini menantang Anda untuk ;

  1. Menentukan masa depan yang Realistic – Credible – Attractive
  2. Memformulasikan Operation yang meng-create Values ; untuk memastikan Korporasi Anda memiliki daya saing yang tinggi.
  3. Menemukan Weakness–Opportunities apa yang harus di-mitigasi-kan untuk mengkapitalisasi Opportunities yang korporasi Anda miliki.
  4. Menemukan Organization Value Chain dari Korporasi Anda.

Bersama kita kupas berbagai langkah yang diperlukan semua perusahaan untuk menciptakan Lean Organization dengan High Business Agility. Ambil keputusan dengan langkah yang tepat, agar korporasi Anda mampu bergerak dengan ringan dan cepat, memenangkan Perang Bisnis di Era Global VUCA ini.

Apa yang Harus Dilakukan Untuk Mengubah Budaya Perusahaan?

Apa yang Harus Dilakukan Untuk Mengubah Budaya Perusahaan?

By Article No Comments

“The soft stuff is the hard stuff,” Jack Welch.

Apa makna dari kutipan tersebut? Ya.. Jack Welch mencoba menggambarkan bahwa hal-hal yang bersifat soft atau bisa dikatakan lembut, adalah hal yang sangat sulit.

Kutipan tersebut menampar para pemimpin perusahaan maupun profesional HR yang kesulitan sangat ingin memulai melakukan transformasi budaya kerja dan perusahaan dalam organisasi mereka. Read More

ACT Consulting | membangun budaya perusahaan | cara membangun budaya perusahaan | konsultan budaya perusahaan

Apa Yang Diharuskan Untuk Membangun Budaya Perusahaan ?

By Article No Comments

Cara membangun Budaya Perusahaan

Apa sih yang harus dilakukan untuk membangun budaya perusahaan yang baik dan unggul, dari mana kita harus memulainya? Sebenarnya ini adalah pertanyaan yang sederhana, namaun apabila kita serius memikirkan dan memulai membangun budaya perusahaan yang unggul, maka untuk menjawab pertanyaan ini membutuhkan pemikiran, konsep, kemauan, komitmen, dan juga ketekunan.

Sebelum membahas lebih jauh, mari kita kembali pahami apa yang di maksud dengan budaya? Dalam artian luas, budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi yang meliputi pemikiran atau ide, tindakan, dan hasil dari tindakan tersebut.

Termasuk didalamnya adalah bagaimana cara mereka bekerja, alat apa yang digunakan untuk bekerja, tradisi-tradisi keluarga dan pernikahan, hubungan sosial, ilmu pengetahuan, sistem pemerintahan, dan bermacam bidang lainnya. Akan tetapi apabila kita rampingkan lagi makna budaya dalam konteks perusahaan, mungkin tidak seluas yang kita sebutkan tadi, sekalipun ada beberapa elemen diatas bisa menyentuh budaya perusahaan.

Menurut Schein, H. (1992:12): Budaya perusahaan sebagai suatu perangkat asumsi dasar yang akan membantu anggota kelompok dalam memecahkan masalah pokok dalam menghadapi kelangsungan hidup, baik dalam lingkungan eksternal maupun internal, sehingga akan membantu anggota kelompok dalam mencegah ketidakpastian situasi. Pemecahan masalah yang telah ditemukan ini kemudian dialihkan pada generasi berikutnya sehingga akan memiliki kesinambungan.

Dari beberapa defini budaya dan budaya perusahaan diatas barulah kita bisa mengetahui apa sebenarnya yang harus dilakukan untuk membangun budaya perusahaan.

Cara Membangun Budaya Perusahaan

Maksud dan Tujuan

Kita harus kembali lagi fokus dengan mendirikan perusahaan tidak semata-mata mencari keuntungan perusahaan, mendapatkan uang dengan menjual barang dan jasa yang kita miliki. Pemikitan itu haruslah kita buang, memikir sessat untuk jangka pendek dan transaksional sangatlah tidak baik. Sedangkan, perusahaan seharusnya berpkir jauh ke depan agar bisa menembus ke beberapa generasi.

Tetapkan Nilai Tinggi Perusahaan

Kedua kita harus mampu menetapkan dan mendefinisikan nilai-nilai tinggi perusahaan, standar dan bahaya yang dipakai yang menunjuk kepada tujuan jangka panjang dan lingkup yang lebih luas. Aplikasikan nilai perusahaan tersebut secara konkret dengan parameter dan ukluran yang jelas sehingga tidak terjadi mis interprestasi.

Pemimpin Teladan

Sebelum lebih jauh mendorong semua lapisan dalam perusahaan menciptakan budaya yang baik dengan perilaku yang sejalan dan mencerminkan apa yang tertuang dalam visi dan misi serta nilai nilai perusahaan. Untuk yang harus dilakukan manajemen pertama kali ada berprilaku merefleksikan apa yang menjadi visi dan misi perusahaan. Dengan demikian karyawan mudah mengerti dan mau menerapkan serta melakasanakan apa yang diteladani oleh para pemimpin mereka.

Maknai Setiap Proses

Banyak perusahaan yang tidak sabar untuk mendapatkan hasil instan dalam transformasi corporate culture. Padahal butuh sebuah proses dalam transformasi budaya tersebut.

Membentuk Karakter

Terakhir dan sangat penting bagi pengembangan budaya perusahaan adalah pembentukan karakter yang baik dan kuat pada diri setiap karyawan maupun pemimpin selalin keterampilan dan keahlian mereka. Inilah hal yang paling sering diabaikan dalam hal rencana pembangunan budaya perusahaan dibanyak corporate. Mereka lebih banyak menekankan kepada aspek kepadaian, keterampilan, dan keahlian, sementara karakter dalam diri mereka kurang baik yang justru mengakibatkan terhambatnya kemajuan perusahaan itu sendiri.

Itulah tadi 5 hal yang diperlukan dalam membangun budaya perusahaan. Jikalau demikian, siapakah yang bertanggung jawab dalam membangun budaya perusahaan? Jawabannya: semua pekerja. Bila dibuat urutannya, pertama-tama ini menjadi tanggung jawab pimpinan organisasi. Tanggungjawab transformasi budaya organisasi ada di tangan para Direksi (Board of Director). Di tangan merekalah nasib perusahaan berada. Sekalipun inisiatif perorangan tetap memungkinkan untuk membangun budaya, tanggung jawab paling besar ada di pundak dari dewan direksi.

 


Baca juga :

Pentingnya Membangun Budaya Perusahaan

Inilah 5 Aspek Pewarisan Budaya Organisasi


Informasi In House Training dari ACT Consulting dengan Hubungi Contact di bawah ini 

Call us: +62 856-9489-7725
Call us: +62 856-9489-7725
Call us: +62 856-9489-7725

Dapatkan tulisan-tulisan yang menginspirasi dengan like halaman :

facebook : ACT Consulting 

ACT-Consulting-corporate-culture-pentingnya-membangun-BUDAYA-PERUSAHAAN

ACT Consulting – Pentingnya Membangun Budaya Perusahaan

By Article No Comments

Tahukah Anda seberapa penting pengusaha membangun budaya perusahaan? Sebuah konsep yang perlu dipahami oleh para leader, khususnya Human Resources (HR), agar perusahaan dapat terus berkembang dan bersaing mengikuti zaman.

Konsep mengenai budaya perusahaan ini perlu dilihat dari berbagai aspek, agar bisa dilihat seberapa besar perannya dalam struktur organisasi dan fungsinya dalam kinerja perusahaan.

Budaya secara umum diartikan sebagai kumpulan gagasan, nilai, sikap, dan simbol lain yang kompleks, serta bermakna. Budaya digunakan manusia untuk berkomunikasi, membuat tafsiran, dan melakukan evaluasi di tengah lingkup sosial masyarakat.

Nah, yang perlu dipahami budaya tidak hanya tercipta dalam lingkungan masyarakat. Di dalam setiap perusahaan juga ditemukan model budaya yang sesuai dengan KEBIASAAN yang terjadi di dalam lingkup kerja.

Jika Anda mencari pemahamannya, budaya perusahaan diartikan sebagai suatu pola dasar yang dimiliki oleh anggota perusahaan. Pola yang berisi nilai-nilai, norma-norma, dan kebiasaan yang mempengaruhi pemikiran, pembicaraan, tingkah laku, dan cara kerja karyawan sehari hari. Hasil akhirnya, akan bermuara pada kualitas kinerja perusahaan.

Ada 4 aspek yang bisa Anda lihat untuk mengukur budaya perusahaan di kantor Anda. Antara lain :

1. Aspek Keterlibatan
Tingkat keterlibatan yang tinggi dari karyawan bisa meningkatkan rasa tanggung jawab. Secara tidak langsung itu akan meningkatkan komitmen mereka terhadap perusahaan. rasa Kekeluargaan dan kebersamaan tercipta sendiri yang cukup penting dalam membantu menyelesaikan pekerjaan.

2. Aspek Konsistensi
Konsistensi menekankan nilai-nilai yang dimiliki perusahaan. Termasuk soal komunikasi, kerjasama dalam melaksanakan pekerjaan, toleransi, dan penghargaan terhadap prestasi. Ini akan memberikan dampak positif pada pencapaian tujuan organisasi, jadi perlu dibangun dan dikembangkan secara konsisten.

3. Aspek Adaptabilitas
Aspek ini sangat penting untuk mempermudah proses penyesuaian di dalam perusahaan menghadapi perubahan lingkungan yang terjadi. Hal ini diperlukan untuk kelangsungan hidup perusahaan dan juga sebagai tantangan pengembangan perusahaan.

4. Aspek Misi
Menekankan pada pentingnya kejelasan misi dan tujuan dari organisasi bagi para anggotanya.
Dari 4 aspek di atas, bisa dilihat bahwa budaya perusahaan tidak hanya berpengaruh pada peningkatan kinerja perusahaan. Tetapi memiliki fungsi atau peran untuk menciptakan keunikan dan perbedaan antara organisasi satu dengan lainnya.

Apabila setiap orang dalam perusahaan mampu menyelaraskan budaya dengan strategi organisasi, maka tujuan perusahaan akan lebih efektif untuk dicapai. Satu hal yang dibutuhkan untuk bersaing di VUCA Era yang sedang terjadi saat ini.

Untuk itu, milikilah budaya perusahaan yang unggul. Dengan demikian, perusahaan akan bisa memiliki modal untuk maju dan bersaing dengan perusahaan lain. Bukan hanya fokus pada produksi dan teknologi, namun juga sistem pengelolaan organisasi dan inovasi untuk peningkatan prduksi.

ACT Consulting – Transformasi Digital

By Article No Comments

Transformasi digital bukanlah melulu masalah teknologi; namun adalah transformasi organisasi menyeluruh yang mencakup perubahan aspek2 krusial lain seperti: strategi, proses, SDM dan budaya, hingga kepemimpinan.

Transformasi digital tak hanya masalah mengadopsi machine learning, memanfaatkan big data, atau menciptakan aplikasi digital semata, namun adalah “That’s a management and people challenge, not just a technology one.”

Transformasi digital menuntut perusahaan mengembangkan 2 kemampuan: Kapabilitas Digital (Digital Capability) dan Kapabilitas Kepemimpinan (Leadership Capability).

DC, menyangkut the “what” of technology – kemampuan membangun dan mengembangkan teknologi digital ;
LC, menyangkut the “how” of Leading Change – kemampuan mengarahkan dan menggerakkan perubahan!

sekelumit dari Digital Mastery oleh kawan2 kita:
Priyantono Rudito, PhD dan Mardi FN Sinaga, MBA. digital transformation is not about technology, but about management and people mindset

Transformasi digital dibutuhkan untuk mampu bertahan dan mengembangkan organisasi atau perusahaan menghadapi VUCA Era.

Bergeraklah dan rencanakan transformasi digital segera bersama kami ACT Consulting. Lewat Inhouse Training, ACT Consulting siap membantu Anda melakukan Tranformasi Digital secara tepat.

Info lebih lanjut mengenai “Digital Mindset Transformation Training Facing Vuca Era” di :
https://actconsulting.co/digital-mindset-transformation-in-vuca-era/

Open chat
1
Hubungi Kami
Scan the code
ACT Consulting International
Halo,
Ada yang bisa kami bantu?