Skip to main content
Category

News

Erick Thohir Main Game, ACT Consulting Luncurkan Gamifikasi AKHLAK

By Gamifikasi, News No Comments

JAKARTA – “Main game lagi di sela-sela waktu kerja. Kali ini tim saya membuat game HOAX atau FAKTA. Ikutan jawab bareng saya ya, coba liat berapa banyak yang jawabannya sama dengan saya,” ajak Erick Thohir (Menteri BUMN) dalam postingan di akunnya.

Berikut keseruan Erick Thohir saat bermain game:

https://instagram.com/p/CKatfJFHQwD/embed/

Di era digital ini, gadget menjadi ‘teman’ yang bisa diandalkan. Salah satunya dalam bermain game. Game biasanya dimainkan oleh kaum milenial dan zelenial. Namun Erick Thohir, bisa beradaptasi dengan semua generasi. Apalagi setelah ditetapkannya AKHLAK sebagai nilai organisasi di seluruh BUMN, semakin banyaknya jumlah tenaga kerja yang masuk pada kategori Gen Y dan Gen Z.

Berdasaran data sensus penduduk Indonesia di tahun 2020, diketahui bahwa setengah populasi Indonesia (53,81%) didominasi oleh Gen Y dan Gen Z. Banyaknya sumbangan populasi dari dua generasi tersebut tentunya berdampak langsung pada jumlah tenaga kerja yang ada di berbagai organisasi saat ini.

Sebagai generasi yang tumbuh besar di era ketika teknologi sudah berkembang pesat, menjadi suatu tantangan tersendiri bagi para pemimpin maupun organisasi dalam melakukan pendekatan secara emosional. Tidak sedikit organisasi yang gagal dalam memahami dan mengembangkan potensi yang dimiliki generasi ini. Namun jika kita dapat memenangkan hati mereka, tentu hal ini merupakan suatu keuntungan besar yang dapat mengantarkan organisasi menuju kesuksesan.

Menurut Dwitya Agustina (VP ACT Consulting) dalam penelitiannya mengenai “Cara Menghadapi Gen Z di Dunia Kerja” salah satu pendekatan penting yang dibutuhkan untuk dapat mengembangkan generasi ini adalah melalui metode learning yang menarik.

Tentunya menjadi tugas organisasi untuk dapat memastikan bahwa setiap kegiatan yang mereka kerjakan, disusun dalam format menarik, terutama dalam hal learning yang sesuai karakteristik individu. Memahami tantangan yang ada, ACT Consulting telah menghadirkan produk AKHLAK Gamification. 

AKHLAK Gamification merupakan sebuah media yang dirancang untuk menghadirkan peristiwa sehari-hari yang biasa dihadapi oleh para karyawan, namun didesain dalam bentuk permainan berbasis mobile apps. Pada setiap alur cerita tentunya telah diselipkan perilaku AKHLAK yang harus dipilih dan dipahami oleh para karyawan. 

Melalui kegiatan ini, tentunya akan memudahkan karyawan dalam mengingat dan bahkan merasakan langsung contoh-contoh perilaku organisasi mana yang harus dilakukan (Do’s) dan perilaku mana yang harus dihindari (Dont’s).

Gamifikasi sangat penting untuk diterapkan dalam organisasi karena memberikan pengalaman yang menyenangkan namun sarat akan ilmu-ilmu penting yang dibutuhkan bagi para pengguna (terutama Gen Y & Gen Z) sehingga terus memotivasi mereka untuk tetap engage pada konten yang digamifikasikan!

Adapun fitur-fitur menarik yang ada di Gamifikasi AKHLAK ini, di antaranya:

. SISTEM DIALOG INTERAKTIF : Nikmati berbagai macam dialog dengan berbagai macam pilihan yang mempengaruhi arah jalan cerita.

. BEBAS EKSPLORASI : Temukan berbagai kisah inspiratif mengenai nilai organisasi yang tersebar pada lingkungan permainan.

. PENILAIAN KOMPREHENSIF : Dengan otentikasi setiap user, tingkat pemahaman setiap user terhadap nilai organisasi dapat dipantau secara komprehensif.

. DESAIN CUSTOMIZE : Setiap perusahaan memiliki lingkungan kerja yang berbeda. Diskusikan kebutuhan di perusahaan Anda untuk dilakukan penyesuaian pada konten games.

Ini adalah contoh tampilan di dalam Game, sedangkan untuk melihat cuplikan video untuk mengetahui cara bermainnya klik link di sini

Perihal investasi programnya terbagi menjadi 3 kategori yakni berdasarkan durasi berlangganan, jumlah user dan harganya. Dengan catatan, investasi program ini belum termasuk kustomisasi konten maupun environment di dalam game.

Gamifikasi AKHLAK ini telah diperkenalkan dalam Seminar Transformational Leadership. Seminar dilaksanakan pada Rabu (23/6/2021) pukul 08.30 – 11.00 WIB via ZOOM Meeting. Acara yang bertajuk “DEVELOPING GEN Z THROUGH GAMIFICATION – Strategi Implementasi AKHLAK” digelar secara cuma-cuma. Narasumbernya yaitu Rinaldi Agusyana (Board of Expert ACT Consulting).

Kapal Peruri Hadapi Badai Era VUCA, ACT Consulting Bocorkan Caranya

By News No Comments

 JAKARTA – Semua insan di dunia, termasuk Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Perum Peruri) sedang hadapi masa pandemic ditambah Era VUCA (Volatility, Uncertainty, Complexity, Agility). ACT Consulting hadir untuk bersinergi dengan Perum Peruri dalam event bertajuk “Change Leader Workshop Peruri” selama 3 hari pada Senin-Rabu (28-30/6/2021) via virtual.

ACT Consulting mengibaratkan perusahaan dengan sebutan kapal. Jadi, tim ACT siap berlayar bersama Perum Peruri agar kapalnya selamat dari badai VUCA yang datang serba tidak pasti, tidak ada kejelasan, selalu berubah-ubah.

Coach Tiko (trainer lisensi Dr. (H.C) Ary Ginanjar Agustian) yang memandu selama kegiatan berlangsung.

“Sebelum jelaskan lebih lanjut tentang Era VUCA, apa yang terbesit di pikiran bapak dan ibu ketika mendengar Era tersebut? Apa hubungannya dengan budaya AKHLAK BUMN?” tanya Tiko.

Meskipun awalnya tak nampak adanya interaktif, namun beberapa peserta dari 40 orang coba utarakan pendapatnya melalui room chat, ataupun open mic. Saat itulah, kondisi mulai ramai karena terjadi tanya jawab antar trainer dengan peserta, sedangkan peserta lain menyemangati dan memberikan applause.

Nidya, “Budaya itu sebagai fondasi untuk menghadapi Era yang tidak pasti ini. Apalagi hari ini covid lagi naik-naiknya. Budaya AKHLAK perlu diimplementasikan di organisasi maupun lingkungan kita sendiri atau keluarga.”

Ria, “AKHLAK itu harus kita ajarkan ke anak-anak, apalagi saya seorang ibu. Artinya madrasah pertama bagi anak. Karena nanti di luar sana persaingan tantangan semakin tak menentu. Hari ini kita maksimalkan karena tidak akan terulang. Kita juga harus punya fondasi yang kuat untuk hadapi Era VUCA. Salah satunya dengan menginternalisasikan nilai AKHLAK di kehidupan kita.”

“Terimakasih atas antusiasnya. Mari tepuk tangan dulu,” ajak trainer berjas hitam itu kepada partisipan lain untuk menambah semangat.

Puluhan insan Peruri tepuk tangan dengan gemuruh diiringi dengan senyuman di wajah masing-masing dari mereka.

“Ibarat kata kita sedang berlayar menggunakan kapal. Di tengah jalan tiba-tiba badai atau Era VUCA ini menerpa kita tanpa di sangka-sangka. Bagaimana cara kapal menghadapi badai agar sampai di tujuan? Apa yang harus dimiliki kapal itu? Atau peralatan apa yang harus ada di kapal itu?” tanya Tiko dari Studio lantai 4 Menara 165.

Berikut jawaban dari insan BUMN terlampir dari layar zoom:

“Mayoritas jawabannya sudah betul yaitu kompas dan jangkar. Saya ilustrasikan 2 alat inilah yang harus ada di kapal. Kompas bicara tentang arah agar jelas tujuannya, sedangkan jangkar supaya kita tidak terombang ambing oleh badai dan tetap bertahan. Jika dihubungkan dengan Era VUCA ini, perusahaan kita harus punya kompas dengan bahasa lain core purpose, dan jangkar yang dipegang teguh dengan kata lain core values,” jelas Tiko sambil menunjukkan ilustrasinya dari background green screen, dengan multimedia yang canggih.

“Itulah alasan Pak Menteri Erick Thohir, lahirkan purpose BUMN untuk Indonesia dan core values AKHLAK. BUMN di tengah-tengah pandemi ini berhasil mengokohkan kembali nilai-nilainya supaya bertahan di era ini,” sambungnya.

Hal itu ternyata sudah ada risetnya, ditulis dalam buku Good to Great karya Jim Collins. Sesuai penelitiannya mengatakan bahwa rahasia perusahaan-perusahaan dunia yang berhasil bertahan ratusan tahun yaitu dengan memegang teguh core purpose dan core values-nya, tanpa diubah-ubah.

“Mereka yang melestarikan 2 hal tersebut, terus dipegang teguh. Itulah yang menjadi pondasi. Seperti di Jepang contohnya. Nilai-nilanya gak hanya ditempel, diliatin, dihafal, namun diimplementasikan agar melekat menjadi karakter,” tutup pria berbadan tegap itu dengan senyuman.

WIKA Periksa Kesehatannya di Laboratorium ACT Consulting

By News No Comments

 JAKARTA – Telah berlangsung Leader Alignment Session AKHLAK BUMN PT. Wijaya Karya Grup (WIKA) pada Selasa (22/6/2021) secara daring. Sesi dihadiri dan di buka oleh Agung Budi Waskito, selaku Direktur Utama beserta 70 BOD, BOD-1, BOD-2. Pada kesempatan ini WIKA berkolaborasi dengan ACT Consulting, dengan tujuan menanamkan, menjaga, menyuburkan nilai AKHLAK agar tetap tumbuh berkembang di lingkup WIKA, itu salah satunya.

Selanjutnya ACT Consulting yang dimotori oleh Ary Ginanjar Agustian (President of ACT Consulting) bersama tim bersedia menjadi dokter di laboratoriumnya untuk memeriksa kesehatan budaya kerja WIKA sejak core values AKHLAK digaungkan.

“Mohon ijin Pak Agung, bukan mau mengajari ikan hiu berenang. Namun untuk menjaga, menumbuhkembangkan AKHLAK biasanya kami mengecek kesehatan budaya kerja setiap BUMN beserta Anpernya di laboratorium kami, itu kuncinya.”

Ary yang berada di Studio lantai 23 Menara 165 itu membuka sesi tanya jawab untuk para pimpinan WIKA, agar terjadi interaktif di dalam pelatihan tersebut tapi dengan suasana yang nyaman dan santai.

“Gini Pak Ary, visi dan misi kami awalnya memang berbeda-beda tapi tujuannya sama. Kami saling mengimplementasikan nilai-nilai di perusahaan. Mungkin kami di kontruksi mempunyai budaya yang sedikit berbeda dengan penerbangan, misal adanya nilai excellence. Nah apa hubungannya dengan AKHLAK dari Menteri dengan budaya di masing-masing BUMN ini?” tanya Agung.

Ary menjawab dengan senyuman dan tepuk tangan, “Luar biasa pertanyaan yang sangat menukik. Jadi sejarah AKHLAK itu diambil dari core values yang sama tapi berbeda kata-katanya. Menteri BUMN sudah melakukan riset itu, kalau di WIKA misalnya excellence, tapi di yang lain adalah unggul. Jadi AKHLAK ini lahir dari WIKA itu sendiri, dikumpulkan dari situ diurai lagi menjadi pedoman perilaku. Tetapi di WIKA mempunyai penekanan yang berbeda itu adalah contoh perilaku gak apa-apa.”

“Saran saya setelah ini ada buku saku pedoman perilaku di WIKA. Sebagai ciri dari berdasarkan karakter DNA WIKA sendiri yang harus ditekankan, buku untuk penilaian-penilaian di lingkup WIKA. Contohnya seperti yang dimiliki BSI, saya dan tim membantu buatkan buku sakunya,” sambungnya.

Saat acara berlangsung, Ary Ginanjar ditemani oleh Bramanto Wibisono (trainer). Coach Bram membantu jalannya kegiatan kali ini. Ia menjelaskan secara detail tentang bagaimana caranya menanamkan AKHLAK di WIKA agar tidak mati dan bisa menumbuhkembangkan WIKA.

Kemudian dilanjutkan dengan sesi cara mengukur kesehatan budaya AKHLAK di lingkup BUMN dan Anpernya.

Tujuannya untuk mengetahui sejauh mana perilaku AKHLAK diimplementasikan dalam budaya organisasi saat ini, mengetahui keselarasan antara nilai pribadi, nilai organisasi saat ini dan yang diharapkan, sebagai indikasi keterikatan dan kesesuaian arah transformasi, mengetahui indeks kesehatan budaya organisasi berdasarkan 5 (lima) analisa yang komprehensif, mengetahui aspirasi karyawan terhadap budaya saat ini maupun budaya organisasi ke depan, agar dapat lebih baik, mengetahui hal-hal yang perlu ditingkatkan baik yang jelas maupun tersembunyi (hidden issues).

“Perlu menjadi standard yang diilakukan oleh semua BUMN agar memiliki baseline dalam pembangunan budaya AKHLAK. Ibarat dokter yang akan melakukan tindakan pada pasien, ia memerlukan data-data yang diperlukan dari laboratorium,” ujarnya.

ACT Consulting membantu Kementerian BUMN menyusun panduan perilaku dan sekaligus melakukan assesmentnya, telah kembali meng-update  hasil kajiannya  selama satu semester sejak AKHLAK diluncurkan pada Juli 2020.

Himbauan Bupati Paser untuk Seluruh ASN, ESQ Siap Memotivasi Kinerja ASN

By News No Comments

JAKARTA – Hj. Syarifah Masitah Assegaf, SH (Wakil Bupati Paser) hadir dalam Seminar yang digelar oleh ESQ Leadership Center, mewakili dr. Fahmi Fadli (Bupati Paser). Seminar tersebut mengusung tema “Meningkatkan Motivasi Kinerja ASN di Kabupaten Paser.” Tujuannya yaitu membangun optimisme dalam meraih ASN yang profesioanal demi terwujudnya Paser MAS.

Selain Syarifah, Drs. Katsul Wijaya, M. Si (Sekretaris Daerah Kab. Paser), Drs. Suwito (Ka BKPSDM Paser) serta 250 orang ASN lainnya hadir dalam seminar online tersebut.

Di awal sesi, Syarifah menyampaikan sambutannya yang berisi tentang himbauan dari Bupati Paser.

“Bupati Paser menghimbau agar seluruh ASN dapat mendorong Visi Maju, Adil dan Sejahtera dengan cara meningkatkan profesionalitas, dedikasi yang tinggi dan dapat beradaptasi dengan perubahan lingkungan kerja yang semakin maju,” tegasnya di dalam forum zoom meeting pada Senin (5/7/2021).

Selain itu, ASN diharapkan dapat membangun jaringan hubungan sosial dengan sesama Aparatur maupun dengan para pihak stakeholder. Sehingga dapat meningkatkan kualitas kinerja dan kualitas pelayanan yang terbaik untuk masyarakat.

Untuk itu, Coach Andry Fallash dan Coach Abri (trainer lisensi Dr. (H.C) Ary Ginanjar Agustian) memberikan beberapa materi untuk bekal insan ASN.

“Sebelum lanjut ke sesi berikutnya, saya mau tanya kepada bapak dan ibu. Kira-kira apa yang diharapkan dari seminar kali ini?” tanya Abri.

Tak lama kemudian, kolom chat sudah mulai dipenuhi dengan jawaban dari para partispan di antaranya:

 Kadis Dikbud Paser, “Mental dan kemampuan berpikir kreaktif dan inovatif.”

Zainal Abidin Plt. Kabid P2K Disnakertrans, “Komunikatif, disiplin, jujur dan bekerja bertanggung jawab.”

Hatimah Taher, “Semoga seluruh Pegawai di Kabupaten Paser menjadi pegawai yang amanah, cerdas, kreatif, berkualitas secara ESQ aamiin.”

RSUD_Adhisetya, “Motivasi menjadi ASN yang selalu berinovasi dan berprestasi.”

“Wah luar biasa sekali jawabannya. Lalu bagaimana membangun ASN yang professional dan budaya organisasi yang unggul? Kita harus memperhatikan 3 macam ini yaitu values (nilai) 25%, sistem 35%, dan leadership (kepemimpinan) 40%,” jelas Andry.

Andry memberikan contoh values atau nilai-nilai yang ada di ESQ yaitu Jujur, Tanggungjawab, Visioner, Disiplin, Kerjasama, Adil, Peduli.

“Jadi setiap organisasi harus punya nilai-nilai seperti itu. Dan kalau kita lihat di berbagai BUMN juga sekarang kompak core values budayanya namanya AKHLAK. Mudah-mudahan Kabupaten Paser pun punya. Lalu nilai tersebut kita internalisasi dan eksternalisasikan sehingga menjadi karakter atau perilaku yang mendarah daging di tubuh kita,” lanjutnya.

Selain membangun nilai-nilai, Coach Andry Fallash menganjurkan untuk membangun sistem serta leadership juga.

“Kita harus membangun sistem regulasi. Jadi perlunya memberikan penghargaan kepada orang-orang yang menjunjung tinggi nilai-nilai. Sehingga nilai yang sudah ditanamkan lalu dijaga oleh sistem. Maka sistem ini ditegakkan atau dibuat oleh para leader. Karena leaders-lah yang menjadi role model bagi mereka,” papar trainer ESQ itu dengan senyuman yang merekah dan semangat yang membara.

MA RI, Hakim Niaga Hadapi Sidang dengan Cara Seperti Ini!

By News No Comments

 JAKARTA – Rabu (19/5/2021) telah berlangsung online class yang dilaksanakan oleh ESQ Leadership Center dalam rangka Sertifikasi Hakim Niaga Bidang Kepailitan dan PKPU. Program yang digelar oleh ESQ itu dinamakan PTP MA RI (Hakim Niaga).

Ada sekitar 70 peserta webinar pagi ini. Mereka dibimbing langsung oleh Coach Tiko dan Coach Adek (trainer lisensi Dr. (H.C) Ary Ginanjar Agustian).

Di awal sesi, puluhan para hakim seluruh Indonesia diajak senam Muhammad Ali agar semangatnya lebih membara saat mengikuti webinar.

Terlihat dari layar zoom, gerakan mereka sangat energic dibandingkan trainernya. Sesekali, mereka tertawa renyah menikmati lagu dan gerakan yang dipraktekkan trainer.

Ternyata, senam ringan itu bukan hanya sekedar hiburan semata untuk mereka. Namun ada hubungannya dengan webinar kali ini. “Agar mencapai level energi tertinggi menurut dr. David Hawkins, maka kami ajak bapak dan ibu untuk senam,” kata Adek dari Studio lantai 18 Menara 165.

“Dari senam juga kita belajar tentang Gerak, Kata, dan Fokus atau disingkat GKF. Itulah rumus yang selalu Pak Ary ajarkan kepada semua orang. Mari uji bersama-sama rumus GKF ini,” ajak Tiko kepada puluhan peserta.

Tiko memberikan arahan sekaligus mempraktekkannya di depan insan Hakim Niaga. Mulai dari Gerak, dengan cara tegapkan badan, pandangan lurus ke depan, kemudian senyum 10 detik.

“Apapun tantangan yang dihadapi, hal pertama yang harus dilakukan adalah gerak. Misalnya ketika kita sedih, bingung, duduk terpaku dan kepala menunduk ke bawah. Usahakan gerak dulu, bangun dari kursi, tegapkan badan, berusaha tersenyum. Intinya harus tetap menjaga diri kita agar berada di level energy yang tinggi,” jelas pria berkacamata itu.

Tak hanya Gerak yang dijelaskan dan dipraktekkan oleh trainer. Namun ada 2 rumus lagi yaitu kata-kata dan fokus ke hal yang positif.

Tiko memberikan ilustrasi dengan cara menempelkan jempol dengan telunjuk, lalu diusap-usap perlahan. Saat jari itu diusap, Tiko mengatakan hal yang positif dan negatif secara bergantian. Hal itu diikuti oleh seluruh partisipan dalam acara.

“Nah kira-kira apa perbedaannya dari yang kita praktekkan tadi menurut bapak dan ibu? Tepatnya saat jemari tersebut diusap kemudian saya mengucapkan kata-kata negatif dan positif secara bergantian,” tanyanya.

Beberapa hakim mencoba untuk menjawab, di antaranya Nurnaningsih Amriani.

Ia mengatakan, “Beda coach, lebih halus usapan di jemari kalau dibarengi dengan kata-kata positif. Sebaliknya kalau kata-kata negatif jari jadi kasar.”

Hakim yang lain mengiyakan tanda setuju dengan pendapat wanita asal PN Simalungun itu. Rata-rata di kolom chat juga menyatakan hal demikian.

Ada juga yang menuliskan dengan kalimat berikut, “Energinya lemah kalau mendengar kata-kata negatif, kalau kata-katanya positif semakin kuat energinya di dalam tubuh.”

“Terimakasih atas respon dan kerjasama bapak dan ibu. Nah kesimpulannya, jika sedang menghadapi persidangan, sedang mumet, dan lainnya. Hal utama yang perlu dilakukan adalah mengkondisikan diri Anda dengan gerak atau senyum dulu. Kemudian kata-kata yang positif, karena akan mempengaruhi perasaan psiologis tubuh. Terakhir, fokus dan bertindaklah dengan tepat,” papar trainer ESQ itu.

Tiko berharap ilmu yang dijelaskan saat webinar bisa dimengerti dan diaplikasikan langsung oleh para Hakim Niaga. Khususnya saat proses persidangan berlangsung.

Mereka pun setuju dan merespon bahwa akan mengimplementasikan ilmu-ilmu ESQ dilingkup kerja atau dimana pun mereka berada.

Riset Implementasi AKHLAK di BUMN Periode September 2020 – Mei 2021

By News No Comments
Menteri BUMN, Erick Thohir telah meresmikan AKHLAK sebagai core values di lingkup Kementerian BUMN pada Juli 2020 lalu. Budaya kerja atau core values AKHLAK diukur juga tingkat implementasinya.
Berdasarkan hasil riset pengukuran indeks kesehatan budaya kerja AKHLAK yang telah dilakukan oleh ACT Consulting selama periode September 2020 – Mei 2021 terhadap 47 BUMN dan Anpernya diketahui indek rata-rata sebagai berikut:
1. Rata-rata Indeks Kesehatan Budaya AKHLAK BUMN adalah 62.5% atau CUKUP SEHAT dan berada pada kategori B, namun memiliki beberapa isu yang harus diperbaiki.
2. Indeks Energi Positif Kesehatan Budaya AKHLAK, yaitu sejauh mana tingkat energi positif yang mendukung produktivitas karyawan dalam mancapai target yang ditetapkan.
Dalam riset, didapatkan rata-rata indeks Energi Positif Kesehatan Budaya AKHLAK adalah 82.1% atau SEHAT, berada pada kategori A. Organisasi memiliki energi positif yang tinggi dan mendukung pencapaian kinerja organisasi dengan efektif dan efisien.
Meskipun minor, ada faktor penghambat yang mempengaruhi energi positif harus segera ditangani agar organisasi dapat berkinerja lebih baik.
3. Indeks Implementasi AKHLAK, sejauh mana tingkat implementasi nilai AKHLAK, yang dialami dan diamati oleh para karyawan dalam perilaku kerja sehari-hari.
Didapatkan hasil: Rata-rata Tingkat Implementasi AKHLAK di BUMN dan Anper adalah rendah (43.1%) dimana Pegawai kadang-kadang mengimplementasikan AKHLAK dalam perilaku kerja sehari-hari.
4. Tingkat Implementasi AKHLAK paling rendah di BUMN saat ini adalah pada nilai ADAPTIF (36,5%), HARMONIS (37,7%) dan LOYAL (37,7%).
5. Indeks Keseimbangan adalah Fokus BUMN dan Anper. Ditemukan bahwa Rata-rata
Keseimbangan Fokus BUMN adalah CUKUP SEIMBANG dengan indeks 73.9% (kategori B).
Organisasi memiliki fokus kinerja yang cukup terintegrasi ke 5 area kesadaran organisasi, dan masih memerlukan peningkatan fokus pada area meaning purpose.
6. Indeks Keselarasan Nilai Pribadi dan Organisasi Budaya AKHLAK adalah mengetahui tingkat keterikatan karyawan terhadap organisasi. Dalam riset, ditemukan bahwa Rata-rata Indeks Keselarasan Nilai Pribadi dan Organisasi BUMN adalah 54.4% atau CUKUP SEIMBANG ( kategori B ).
Hal ini bisa ditingkatkan dengan menyelaraskan nilai pribadi dengan nilai organisasi melalui program internalisasi.
7. Indeks Keselarasan Budaya Organisasi saat ini dan yang diharapkan adalah menganalisa sejauh mana tingkat kepercayaan yang ada di diri karyawan terhadap transformasi budaya organisasi di masa mendatang.
Dalam riset, diketahui bahwa Rata-rata Indeks Keselarasan Budaya Organisasi saat ini dan yang diharapkan BUMN adalah 58.9% atau CUKUP SEIMBANG ( kategori B ), dimana budaya organisasi saat ini sudah terfokus terarah sesuai dengan track yang diinginkan, namun memerlukan penyesuaian minor.
Metodologi riset ini dilakukan secara daring, dengan stratified random sampling, dengan memperhatikan validitas realiabilitas, di validasi melalui Focus Group Discussion.
*Riset ACT Consulting per Mei 2021

Change Agent Bertransformasi Jadi Super Hero, Leaders Harus Siap Bantu!

By News No Comments

Lebih dari 320 leaders dan change agent dari berbagai perusahaan atau organisasi join dalam Seminar Corporate Culture Spesialis dengan Topic “CHANGE AGENT: When The Leader Let Me Walk Alone”, yang berlangsung via daring pada Rabu (30/6/2021).

ACT Consulting yang gelar event tersebut, turut mengundang praktisi konsultan yaitu Yuli Purwanti. Eka Chandra (trainer lisensi Dr. (H.C) Ary Ginanjar Agustian) selaku moderator bantu bacakan Column Vitae-nya (CV).

“Apapun transformasinya, baik transformasi bisnis atau budaya, transformasi itu biasanya sebuah journey hingga menuju destinasi. Beda dengan change agent itu lebih dari sekedar berubah. Misalnya berubah jadi spiderman, superman, atau super hero lainnya. Itu dia tidak sekedar ganti pakaian atau kostum tampilan luar saja tetapi menganti semua termasuk karakter, kekuatan super, bahkan energi yang lebih menggebu-gebu. Para leaders harus menuntunnya,” jelas Yuli selaku Leadership and Culture Specialist.

Oleh karenanya, guna terselenggaranya webinar ini diharapkan akan melahirkan output dalam membangun komunikasi antara leader dengan change agent agar terjalin koordinasi yang lebih baik lagi, dan tentu sangat berdampak ke depannya bagi instansi atau organisasi.

“Di dalam perubahan culture, karena ini namanya journey sehingga di dalam perjalannanya, perlu dibangun trust atau kepercayaan, orang harus diajak ke tempat yang asik. Kita akan ke suatu titik yang menarik. Bukan tempat yang akan menjerumuskan kita. Nah pada saat kita melakukan perjalanan ini biasanya ini adalah part of strategy. Bagian dari strategi atau merupakan strategi dari perubahan itu,” papar wanita alumni UGM dan ITB itu dengan gesture tangan dan senyumannya yang khas.

“Biasanya strategi itu dibuat oleh leader sehingga change agent perlu dibantu. Karena pada saat bertranformasi harus terlibat. Karena gak paradox sebenarnya. Bahwa change agent yang memilih idea. Tetapi dalam perjalannanya kadang kita jalan sendiri. Padahal seharusnya perjalanan ini bisa lebih cepat, yang keren dari change agent adalah di samping mengerjakan pekerjaan utamanya, mereka juga harus memimpin kecerdasan emosionalnya temen-temen di lingkungannya yang disyaratkan oleh perusahaan,” sambungnya.

Sementara itu, Yuli juga ambil referensi dari “Best Practices in Change Management -2018 Edition” bahwa dalam suatu perubahan itu yang dinamakan leader, supervisor, manager itu mengambil peran keterlibatan yang sangat penting.

“Jadi saya baca dari literatur lain bahwa ternyata memang terbukti hampir 50% mengatakan bahwa peran atau keterlibatan leader saat penting dalam satu perubahan. Jadi itu merupakan syarat.”

Ratusan peserta webinar yang berasal dari Kemensos, RSJ Menur, PTPN, Rekind, PT Dirgantara Indonesia, RSL, Pupuk Indonesia Energi, Pusri, Telkom, Uinsa, Indonesia Power, Perhutani, Mega Eltra, Lukita, Pindad, BKN, PT Inka, PJBS, Universitas Terbuka, BSI, AMKA, Askrindo, Angkasa Pura, LRT Jkt, PGN, dan lainnya terlihat menyimak dengan serius paparan dari narasumbernya. Namun tim ACT tak akan membiarkan acaranya dalam keheningan, dalam kata lain beberapa lagu kekinian diputar, meng-topup semangat peserta supaya berada di high energy, diadakan sesi diskusi agar interaktif dan lainnya.

“Kita punya top leader yang biasanya bahwa pasti konsen kepada culture atau perubahan tapi kadang mempunyai konsen yang berbeda. Untuk itu mari sama-sama belajar mencari titik temu antara leader dan change agent, agar diketahui penyebabnya apa dan bagaimana cara menyikapinya. Sekarang barangkali ada yang mau sharing dipersilakan,” ucap Yuli.

Roni Wahyu, “Menarik sekali, memang harus lebih banyak lagi belajar. Memang betul ya saat menyampaikan yang terkait idealnya agent itu ya berjalan seperti itu. Kita masih bisa sharing tentang manajemen dan lain sebagainya. Namun para change agent juga tak bisa dipungkiri bahwa uluran tangan leader diperlukan.”

Rian, “Apa yang ibu sampaikan saya sepakat bu, bahwa memang mungkin leader di sini ada fokus lain. Kemudian yang saya rasakan memang karena beberapa leader mungkin ada fokus yang berbeda sehingga kita merasa kebingungan harus dibawa kemana gitu, di sisi lain di perusahaan kami PTDI mempunyai sistem yang sangat menarik ini, punya tantangan sendiri bagi kami. Nah dibutuhkan juga leader untuk bisa sharing tentang bagaimana untuk mengimplementasikan program agar lebih efektif.”

330 Insan Bank Permata Tebak Tips Sukses ACT Consulting, Ferdis Jangan Kasih Kendor

By News No Comments

JAKARTA – “Pelatihan ini seperti matahari di pagi hari yang menyinari Bank Permata,” kata Herwin Bustaman selaku Direktur Permata Syariah kepada 300 lebih insan Bank Permata dan tim ACT Consulting pada Rabu (23/6/2021) saat event Leader Inspires Leaders – Build An Impactful Business with Ary Ginanjar Agustian (President of ACT Consulting) secara daring.

Webinar di awali dengan sesi pembacaan doa, menyanyikan Mars Bank Permata, serta yel-yel agar menambah semangat para partisipan meskipun acaranya berlangsung saat sore hari. Mereka semua dipimpin oleh Hadi Wijaya selaku Moderator.

Selanjutnya, sharing session dari Ary Ginanjar, dan sebelumnya MC membacakan CV dari Tokoh 4 in 1 (Author, Educator, Entrepreneur, Motivator) itu.

“Energi insan Bank Permata atau bankers yang membara ini bisa saya rasakan dari sini. Energi positif semuanya,” ucap Ary sambil tersenyum dan mengacungkan kedua jempolnya seraya berkata ‘top.’

Ia mengawali sharingnya dengan bercerita kehidupan sebelum tahun 2000 dan setelah tahun 2000. Kata dia, awal sebelum meraih kesuksesan, ia hanyalah seorang penjual celana jeens. Sampai akhirnya ia bernasib baik, bisa membangun Menara 165 sebanyak 27 lantai itu. Sebuah pencapaian yang eksponensial, baginya.

“Apa sih kuncinya bisa seperti itu kira-kira? Apalagi saat pandemic gini, ekonomi naik turun juga. Termasuk gedung markasnya ESQ atau ACT Consulting di TB Simatupang, namun tetap bertahan. Coba tebak apa rahasianya?” tanya Ary dari Studio lantai 23 Menara 165 kepada ratusan peserta.

Antusiasme peserta terjadi saat pelatihan berlangsung, ada yang merespon dengan emot ‘raise hand’, menulis di kolom chat bahkan open mic.

Ferdis, “Jangan kasih kendor.”

Selly Riasari, “Selalu positif.”

Rinno Pratama, “Sabar, kerja keras, pantang menyerah, doa, fokus, gass poll.”

“Mantappp semuanyaa nih. Tadi ada yang jawab jangan kasih kendor kasih hadiah dari tim ACT yah. Jawabannya hampir mendekati. Jadi salah satu rahasianya adalah kita harus punya 5 agility atau ketahanan mental,” jelas pria yang disapa AGA itu.

“Tak hanya itu, mereka di luar sana bisa meniru mekanisme ESQ atau ACT Consulting. Mereka bisa menjiplak sistemnya, tapi mereka tidak bisa meniru culture kami.”

Ary menambahkan, “Karena ada 5 kunci kesuksesan utama di lingkup kami yaitu culture sebagai fondasinya, managing energy SDM, finding the grand why atau alasan kuat yang membuat mereka unstoppable dalam bekerja, leader shift artinya bagaimana seorang pemimpin bisa menyesuaikan gaya milenial dan gen Z, dan kemampuan untuk merespon dengan growth mindset.”

Di penghujung acara, Hadi memberikan waktu untuk sesi tanya jawab. Pertanyaan pertama yaitu, “Bagaimana caranya agar mereka juga ingin memberikan kontribusi dengan membawa core values AKHLAK?”

“6 core values ini tidaklah mudah mengimplementasikannya. Intinya core values harus sesering mungkin dipalikasikan dalam kebiasaan sehari-hari. Diberikan contoh, dijelaskan setiap ada kesalahan, jadi otomatis menjaga kesucian core values ini. Bisa juga dibacakan secara rutin saat morning breafing, agar nempel di otak dan hati, seperti yang dilakukan di ESQ,” jawab Ary.

ACT Consulting Peduli PT KAI, Calon Direktur KAI Digodok 5 Minggu di IPMI

By News No Comments

JAKARTA – Ada sekitar 35 orang Calon Direktur di PT Kereta Api Indonesia (PT KAI). Sebelum menjadi calon pemimpin yang terjun langsung ke lapangan, mereka dibekali ilmu dan belajar di Institut Pengembangan Manajemen Indonesia atau yang sering dikenal dengan IPMI International Business School selama kurang lebih 5 minggu.

Selain memperoleh materi dari IPMI, PT KAI juga bersinergi dengan ACT Consulting yang dinakhodai oleh Dr. (H.C) Ary Ginanjar Agustian. Sebagai pertimbangan penilaian untuk calon Direksi, apakah mereka sudah berhak lolos menjadi seorang leader yang menaungi puluhan ribu insan PT KAI atau belum.

“Artinya seorang leaders itu seperti koin yang dilihat dari dua sisi atau two side of a coin, di antaranya do the right think or do the think right,” kata Ary dari Studio lantai 23 Menara 165 pada Kamis (24/6/2021) kepada puluhan calon penerus PT KAI hingga 2045 bahkan lebih lama lagi.

Ia ditemani oleh Arief Rahman Saleh (trainer) untuk memberikan materi yang bernama ilmu Coaching. Dengan harapan, melalui ilmu itu calon pemimpin PT KAI berhasil membawa kapalnya menuju Indonesia Emas 2045, bisa melawan tantangan yang ada di era VUCA (Volatility, Uncertainty, Complexity, Ambiguity) ini.

Sebab, kata dia, tak hanya kompetensi saja yang dibutuhkan untuk bertahan di era ini namun harus memiliki 5 ketahanan mental (agility) dan keluasan hati (capability).

“Seperti yang saya salut dan kagumi dari PT KAI ini yang bisa membuat kereta api cepat dari Jakarta ke Bandung yang saingannya itu dengan jalan tol. Tapi KAI bisa bertahan, terus berusaha menekan harga yang tak murah itu di tengah pandemic atau ekonomi sedang naik dan turun. Beri applause buat PT KAI,” ungkap Ary bangga, semua orang bertepuk tangan sambil tersenyum.

Saran Ary, untuk memiliki gelar Direktur atau CEO bisa dipelajari dari bukunya Jim Collins yang berjudul Good to Great.

“Agar menjadi pemimpin yang World Class, sudah dicontohkan oleh CEO-CEO yang ada di dunia dalam buku Good to Great itu. Di sana dijelaskan bagaimana cara mereka menjalankan perusahaan hingga bertahan puluhan tahun. Mereka harus membangun engagement dan memiliki novasi salah satunya. Mereka punya core purpose dan core values. Dan saya juga sudah tuliskan ilmu-ilmunya di dalam buku ESQ ini, terjual 2,5 juta copy lebih.”

“Sama halnya yang diinginkan oleh Menteri BUMN, Erick Thohir, dengan adanya core values AKHLAK diharapkan BUMN beserta Anpernya mengimplementasi sebaik mungkin di lingkupnya masing-masing. Seperti gambar yang satu ini. Apa pandangan dari Anda?” tanya Founder ACT Consulting itu.

Suasana pelatihan agak hening dan serius terlihat di layar zoom meeting. Tiba-tiba, pria bernama Yosep berikan komentarnya tentang gambar itu.

Menurut kacamata Yosep, “Adanya campuran dari transformasi bisnis yang bicara tentang strategi, sistem, struktur di dalam organisasi. Namun harus diimbangi dengan transformasi budaya salah satunya values atau nilai AKHLAK. Saya belajar dari sini bahwa attitude nomor satu sedangkan integritas harga mati.”

Gamifikasi AKHLAK, Cara Seru Handle Generasi Z di Dunia Kerja

By Gamifikasi, News No Comments

JAKARTA – 250 orang dari BUMN, Anper, swasta, serta umum disuguhi berbagai macam gaya serta bahasa Generasi Zelenial atau Gen Z pada Rabu (23/6/2021) secara online dengan webinar bertajuk “Developing Gen Z Through Gamification.” ACT Consulting punya terobosan baru untuk membantu berbagai perusahaan. ACT Consulting memiliki produk bernama “GAMIFIKASI AKHLAK” yang memungkinkan proses penanaman nilai AKHLAK menjadi begitu menyenangkan dengan berbagai macam fitur menarik seperti sistem dialog yang interaktif, user bebas eksplorasi, penilaian komprehensif dan lainnya.

Game AKHLAK adalah permainan yang diciptakan untuk menanamkan nilai AKHLAK pada para karyawan yang lahir di era baru (generasi Z) dengan metode game based learning.

Mengapa harus diluncurkan? Karena penanaman budaya perusahaan yang lebih mudah dan menyenangkan kepada generasi muda dengan teknik game based learning. Game berisi ratusan scenario yang sesuai dengan kejadian nyata di perusahaan sehari-hari. Mengingat keterlibatan karyawan dengan proses belajar kebiasaan baru, game AKHLAK secara tidak langsung menguji pemahaman karyawan tentang nilai inti AKHLAK.

Maka, tim ACT Consulting mempersembahkan sebuah permainan di laman kahoot.it. Peserta satu per satu mulai join dan mengikuti game-nya dengan fun. Dari layar zoom menampilkan 7 pertanyaan dan pilihan gandanya, yang menjawab pertanyaannya dengan cepat dan tepat dialah yang akan naik ke 3 podium pemenang dan mendapatkan hadiahnya.

Game dan acara dipandu langsung oleh Dr. (H.C) Ary Ginanjar Agustian (Founder ACT Consulting), Coach Rinaldi (trainer), Coach Syaiful (trainer), Puput (konsultan). Mereka hadir di Studio lantai 23, Menara 165 dengan mematuhi protokol kesehatan.

“Terimakasih bapak dan ibu sudah meluangkan waktu, tadi kita sudah belajar bahasa mereka. Itulah beberapa bahasa yang mereka pakai dalam kesehariannya. Yang mungkin sebagian dari bapak dan ibu belum mengenal kata-kata mereka. Karena Gen Z sudah mulai merajai semua bidang dan masuk berbondong-bondong ke lingkup kerja kita. Maka dari itu, di awal kita kenalkan bahasa mereka dengan sebuah permainan,” ungkap Ary.

Untuk lebih memahami bahasa mereka, Puput dengan gamblang menjelaskan pengertian atau maksud dari bahasa mereka yang ada di game tadi.

“Mohon izin bapak dan ibu untuk menjelaskan kata-kata yang ada dalam Kahoot tadi. Di mulai dari FYI adalah kepanjangan dari For Your Information atau informasi yang ditunjukan untuk kita. Takis itu kebalikan dari sikat yang artinya mengajak seseorang untuk melakukan sesuatu, kata lain dari kuy, ayo.”

Setelah mengetahui beberapa bahasa dari mereka, Ary memberikan tips cara menghandle mereka di dalam lingkungan kerja yakni authentic leadership, workplace equity, meaningful work. Selengkapnya bisa dilihat pada gambar di bawah ini:

Webinar yang dipersembahkan oleh tim ACT sangat totalitas, terlihat megah. Pasalnya dari segi multimedia seperti sound system yang menggelegar, lampu yang gemerlap, suara yang jernih, lancarnya sinyal, background yang menggunakan green screen sehingga gambarnya selalu berubah sesuai dengan alur acara. Serta kekompakan timnya begitu harmonis.

Menuju penghujung acara, insan BUMN dan non BUMN terlihat semakin antusias dan menyertakan beberapa pertanyaan di kolom chat. Maka, dibukalah sesi tanya jawab saat itu.

“Bagaimana cara mengajarkan AKHLAK kepada Gen Z?” tanya Dimas.

Ary menjawab, “Generasi z menyukai sesuatu yang fun, jadi cara internalisasinya juga harus fun. Maka kami membuat game AKHLAK ini. Sehingga diharapkan, AKHLAK tak hanya menempel di otak namun di hati mereka. Saya jadikan mereka teman atau sahabat bukan bawahan. Saya juga sampai hafal kesukaannya apa. Sehingga mereka juga akan respect sama kita.”

“Kemudian bisa dengan teknik coaching yaitu teknik bertanya dan mendengarkan apa yang dibutuhkan, disukai Gen Z, bisa menggali potensi mereka. Dan alasan mengapa ada game AKHLAK ini, karena setiap hari mereka memegang handphone, jadi masukkan AKHLAK ke situ saja,” sambungnya.

Insan KAI, ADHI, Pertani, AMKA, Pos Indonesia, Pupuk Indonesia, Perumnas, BSI, Jiwasraya, PNM, PSP, Poltekpar Lombok, Reska Multi Usaha, Pusri, PTPN, Waskita, terus menyimak dan pertanyaan semakin banyak di kolom chat. Sehingga suasana semakin seru namun tetap kondusif.