Skip to main content
Category

Article

ACT Consulting – 5 Hero Pendidikan Indonesia Masa Kini

By Article No Comments

ACT Consulting – Pendidikan adalah hal yang tidak bisa dilepaskan dari kebutuhan manusia. Bahkan, ada istilah pendidikan seumur hidup (long life education), artinya bahwa sampai kapan pun manusia dituntut untuk belajar, baik secara formal maupun informal. Dengan belajar, manusia bisa meningkatkan kualitas dirinya (Ary Ginanjar Agustian).

Ironisnya, masih banyak warga Indonesia yang belum mengenyam pendidikan hingga ke jenjang yang sempurna, baik itu karena kendala ekonomi atau tak adanya kemauan dari individu itu sendiri. Apalagi fasilitas pendidikan yang belum merata dan sistem pendidikan yang masih kurang pas yang membuat beberapa orang yang peduli akhirnya muncul kritik.

Mungkin sebagian besar kita sudah mengenal Ki Hajar Dewantara dan Budi Oetomo, dua tokoh yang sangat besar jasanya terhadap pendidikan anak bangsa di masa lampau yang dampaknya hingga saat ini. Tokoh pendidikan Indonesia juga muncul saat ini. Mereka berjuang mengatasi kendala dan memperbaiki sistem yang ada. Siapa sajakah mereka? Inilah lima tokoh pendidikan Indonesia masa kini.

ACT-Consulting-Pendidikan-Indonesia-tokoh-pendidikan-indonesia-budaya-organization

Saur Marlina Manurung

1. Saur Marlina Manurung
Saur Marlina Manurung (Butet Manurung) adalah seorang pendidik luar biasa yang menghabiskan sebagian hidupnya untuk mengajar suku terpencil, yakni Suku Anak Dalam di hulu Sungai Makekal, Hutan Bukit Duabelas. Butet menerapkan pendidikan secara antropologis yang disebut Sokola Rimba yang membuatnya harus tinggal bersama anak-anak muridnya di dalam lingkup adat yang masih menganggap pendidikan itu tabu. Sokola Rimba diterapkan juga di daerah Flores dan Halmahera. Perjuangan Butet dalam pendidikan membuatnya meraih penghargaan Magsaysay dan penghargaan Man and Biospher dari UNESCO dan LIPI, bahkan ia pernah menjadi salah satu pahlawan versi Majalah Time dengan gelar Women of Letters pada tahun 2004.

 

ACT-Consulting-Andri-Rizki-Putra-pendidikan-indonesia-tokoh-pendidikan-indonesia-masa-kini

Andri Rizki Putra

 

2. Andri Rizki Putra
Andri Rizki Putra yang akrab disapa Rizki menciptakan pola belajar sendiri yang dinamai unschooling. Unschooling adalah jalur pendidikan tanpa lembaga, sedangkan sumber belajar ia cari sendiri dari berbagai sumber, seperti buku dan internet. Saat ini ia menjadi aktivis lembaga swadaya masyarakat di bidang pendidikan sekaligus pendiri Yayasan Pemimpin Anak Bangsa (YPAB) yang menginisiasi sekolah gratias bagi anak-anak kurang mampu.

 

ACT-Consulting-Seto-Mulyadi-tokoh-pendidikan-indonesia

Seto Mulyadi

3. Seto Mulyadi
Seto Mulyadi merupakan seorang psikolog anak. Dalam dunia pendidikan Indonesia, ia berkontribusi memperkenalkan konsep sekolah alternatif dengan homeschooling. Homeschooling adalah konsep pendidikan atau pembelajaran yang dapat diselenggarakan selain di sekolah atau tempatnya disesuaikan dengan keinginan pembelajar. Hal ini menjadi solusi pendidikan bagi anak Indonesia yang memiliki jadwal padat sehingga membutuhkan waktu pengajaran yang fleksibel.

 

ACT-Consulting-Yohanes-Surya-tokoh-pendidikan-indonesia

Yohanes Surya

4. Yohanes Surya
Tokoh pendidikan Indonesia berikutnya adalah seorang pakar sains bernama Yohanes Surya. Ia dikenal sebagai seorang fisikawan, Yohanes Surya menciptakan beberapa sistem belajar bernama gampang, asyik, dan menyenangkan (GASING) lewat wadah Surya Institute. Metode ini diciptakan agar anak-anak tidak menganggap matematika itu menyeramkan, sebaliknya, mempraktikkan matematika itu mudah dan menyenangkan. Ia juga mencetuskan konsep Mestakung (Semesta Mendukung), yakni suatu hukum alam di mana ketika suatu individu atau kelompok berada pada kondisi kritis, maka semesta akan mendukung ia keluar dari kondisi tersebut..

Sebenarnya masih banyak tokoh pendidikan Indonesia masa kini yang berjasa dalam memperbaiki dan memajukan kondisi pendidikan. Di antaranya mungkin sudah dikenal, baru dikenal, atau ada di antara kita dan anak-anak kita yang kelak menciptakan kemajuan.

 

ACT Consulting | pendidikan indonesia | pendidikan budaya indonesia | anies baswedan | konsultan budaya

Anies Baswedan

5. Anies Baswedan
Anies Baswedan dibesarkan dalam keluarga pendidik membuatnya percaya bahwa pendidikan adalah kunci utama untuk meraih janji kemerdekaan. Hal inilah yang membuatnya berinisiatif membentuk Indonesia Mengajar. Indonesia Mengajar adalah program mengajar anak-anak di wilayah pelosok terpencil Indonesia. Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendkibud) ini juga memiliki prestasi yang cukup membanggakan di mana salah satunya adalah pendistribusian Kartu Indonesia Pintar bagi yang membutuhkan dan memelopori program mengantar anak di hari pertama sekolah yang sempat menjadi kontroversi beberapa waktu yang lalu.

 


Dapatkan tulisan-tulisan yang menginspirasi dan Informasi In House Training dari ACT Consulting dengan like halaman

facebook : https://www.facebook.com/ACTCONSULTING.CO/

Youtube : https://www.youtube.com/channel/UCMLlOkY41oOnbAG47BLrKkw

Linked In : https://www.linkedin.com/company-beta/13279290/

Instagram : https://www.instagram.com/actconsulting.co/

Inilah 5 Wanita Indonesia Pembawa Perubahan

By Article No Comments

Nama Raden Ajeng Kartini di Indonesia, telah melekat sejak kecil khususnya bagi kaum wanita. Beliau merupakan Pahlawan Nasional yang memberi harapan bagi wanita Indonesia, karena mendapat pendidikan dan kesempatan untuk mandiri dan berkarya sejajar dengan para pria di masanya.
Wanita Indonesia saat ini semakin cerdas, berwawasan terbuka, dan bebas berkarya apapun. Namun perjuangan kaum wanita masih belum berakhir, sebab perjuangan ini masih panjang dan berliku. Apalagi di era yang serba canggih ini, wanita Indonesia juga dituntut untuk berperan aktif membawa perubahan. Inilah 5 wanita yang berhasil membawa perubahan bagi masyarakat, bangsa, dan negara.

 

ACT Consulting | konsultan budaya | konsultan budaya organisasi | konsultan budaya kerja | konsultan budaya perusahaan | budaya organisasi | training pengembangan karyawan | training pengembangan sdm

1. Tri Mumpuni
Siapa yang tidak kenal dengan Tri Mumpuni? Semua orang menjulukinya sebagai wanita listrik. Ia dikenal sebagai wanita listrik karena membangun akses listrik ke desa-desa terpencil yang tidak terjangkau jaringan listrik. Ia bersama suaminya membangun Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTM), yang memanfaatkan aliran air di wilayah setempat. Kini, sekitar 60 desa terpencil di Indonesia dan 1 di Filipina sudah teraliri listrik berkat jasa dan usaha mereka. Atas dedikasi dan kerja kerasnya membangun PLTM sejak tahun 1992, Tri Mumpuni mendapatkan penghargaan Climate Hero 2006 dari World Wildlife Fund for Nature.

 

ACT Consulting | Corporate culture consultant | pelatihan motivasi karyawan | training pengembangan karyawan | konsultan budaya perusahaan | konsultan budaya kerja | konsultan budaya organisasi

2. Susi Pudjiastuti
Susi Pudjiastuti adalah Menteri Kelautan dan Perikanan Indonesia yang unik dan eksentrik serta dikenal dengan kebijakannya yang nekat dan berani, Kebijakannya yang paling dikenal adalah meledakkan dan menenggelamkan kapal nelayan asing yang tertangkap mencuri ikan di perairan Indonesia. Ia mengeluarkan kebijakan itu membuat para pencuri ikan jera. Siapa sangka, menteri yang dikenal tegas dan tanpa tedeng aling-aling ini yang hanya lulusan sekolah menengah atas (SMA) merupakan seorang pengusaha yang sukses. Ia memiliki berbagai usaha di bidang perikanan dan penerbangan. Di bidang perikanan, ia mempunyai PT. ASI Pudjiastuti Marine Product. Sementara di bidang penerbangan ada PT. ASI Pudjiastuti Aviation atau lebih dikenal dengan maskapai penerbangan Susi Air,

 

ACT Consulting | Corporate Culture consultant | konsultan budaya | konsultan budaya organisasi | konsultan budaya kerja | konsultan budaya perusahaan | training pengembangan karyawan | trainng motivasi karyawan

3. Irma Hikmayanti
Meski memiliki keterbatasan fisik, namun Irma Hikmayanti tidak pernah putus asa untuk mengajar Bahasa Inggris kepada anak-anak tuna netra di Yayasan Mitra Netra miliknya. Ia setiap hari sibuk mengajar Bahasa Inggris di Yayasan Mitra Netra, lalu bekerja paruh waktu sebagai translator. With English We Touch The World merupakan kompetisi Bahasa Inggris Tuna Netra pertama di Indonesia, yang ia gagas. Ia membuktikan bahwa keterbatasan fisik bukanlah penghambat baginya untuk bisa berbagi dengan sesama

 

ACT Consulting | Corporate culture consultant | konsultan budaya | pelatihan pengembangan karyawan | seminar motivasi karyawan | training pengembangan karyawan | konsultan budaya kerja | konsultan budaya organisasi

4. Tri Rismaharini
Tri Rismaharini terpilih menjadi Walikota Surabaya pertama yang dipilih secara langsung. Ia dicintai dan dihormati oleh masyarakat Surabaya, karena kebijakan-kebijakannya yang megutamakan kepentingan umum. Ia merenovasi ulang kota Surabaya dengan menambahkan banyak fasilitas umum, seperti taman, perpustakaan, dan fasilitas olahraga. Hasil kerja nyatanya dilapangan membuatnya meraih berbagai penghargaan, baik nasional maupun internasional. Ia berhasil mengantarkan kota Surabaya mendapatkan Piala Adipura di tahun 2011. Selanjutnya, pada tahun 2012 ia masuk nominasi walikota terbaik di dunia (World Mayor Prize) yang diadakan oleh The City Mayor Foundation.

ACT Consulting | Corporate Culture consultant | konsultan budaya | konsultan budaya perusahaan | konsultan budaya kerja | konsultan budaya organisasi | konsultan manajemen sdm

5. Amy Atmanto
Amy Atmanto adalah salah satu “master” alam dunia fashion Indonesia. Ia dedikasikan karya-karyanya untuk perempuan Indonesia. Apalagi, ia mengaryakan para pekerja yang memiliki keterbatasan fisik untuk membantunya memproduksi busana yang dirancangnya. Ia ingin membuat mereka yang memiliki keterbatasan fisik bisa tetap berdaya agar hidupnya tidak tergantung pada orang lain.

Gadis yang pikirannya sudah dicerdaskan, pemandangannya sudah diperluas, tidak akan sanggup lagi hidup di dalam dunia nenek moyangnya. – Raden Ajeng Kartini

Inilah 9 Prinsip Budaya Kerja Orang Jepang

By Article No Comments

Inilah 9 Prinsip Budaya Kerja Orang Jepang

Prinsip Budaya Kerja Orang Jepang

ACT Consulting – Bila kita membahas tentang kedisiplinan dan komitmen untuk lakukan yang terbaik dalam bekerja, maka kita bisa jadikan budaya kerja bangsa Jepang sebagai panutan. Bangsa Jepang dikenal sebagai bangsa yang memiliki disiplin dan tingkat produktivitasnya tinggi. Hal itulah yang membuat bangsa Jepang tingkat ekonominya tinggi yang sejajar dengan negara-negara maju di Eropa dan Amerika Serikat.

Awalnya, bangsa Jepang tidak memiliki etos kerja yang tinggi, tidak disiplin, lebih senang bersantai, dan menghabiskan waktunya untuk bersenang-senang. Kekalahan Jepang atas Sekutu pada Perang Dunia Kedua, membuat ekonomi mereka terpuruk dan banyaknya pengangguran. Hal itu yang memotivasi bangsa Jepang untuk bekerja keras agar bisa bertahan dan bangkit dari keterpurukan. Kondisi tersebut secara tidak langsung memacu kedisiplinan dan peran yang sangat signifikan dalam pembentukan etos kerja yang tinggi. Etos kerja inilah yang berperan penting atas kebangkitan ekonomi Jepang. Apalagi etos kerja ini ditanamkan dan ditularkan dari genarasi ke generasi melalui jalur pendidikan, lalu dipraktikkan dalam dunia kerja.

Etos kerja bangsa Jepang yang tinggi berakibat banyaknya jumlah pekerja yang meninggal akibat kelebihan pekerjaan atau jam kerja (karoshi). Berdasarkan laporan Kementerian Tenaga Kerja Jepang, ada peningkatan tajam karoshi dan mencapai rekor tertingginya sepanjang sejarah pada 2015 tercatat 1.456 orang pada akhir Maret 2015. Menurut Kementerian Tenaga Kerja, angka kematian mayoritas terjadi di sektor pelayanan kesehatan, layanan sosial, serta perkapalan dan konstruksi.

Menurut data yang berhasil dihimpun Organisasi untuk Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (Organization for Economic Cooperation and Development/OECD) pada tahun 2016, jam kerja para pekerja di Jepang dari tahun 2011-2014 sangat tinggi. Pada tahun 2011 jam kerja pekerja Jepang adalah 1.728 per tahun. Pada tahun 2012 mengalami menjadi 1.745 jam per tahun. Kemudian, pada tahun 2013 menjadi 1.734 per tahun, dan pada tahun 2014 menjadi 1.729 per tahun.

Dengan berpedoman berdasarkan data di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa orang Jepang adalah seorang pekerja keras dan memiliki etos kerja yang tinggi. Mengapa orang Jepang begitu tinggi etos kerjanya? Menurut Ary Ginanjar Agustian Ternyata, hal yang membuat orang Jepang begitu tinggi etos kerjanya karena mereka memegang teguh 9 prinsip ini.

 

ACT Consulting | Konsultan Budaya Kerja | Konsultan Budaya | Corporate Culture Consultant | Pelatihan Motivasi Karyawan | Training Motivasi Karyawan

ACT Consulting | Konsultan Budaya Kerja | Konsultan Budaya | Corporate Culture Consultant | Pelatihan Motivasi Karyawan | Training Motivasi Karyawan

1. Bushido
Bushido adalah prinsip tentang semangat kerja keras yang diwariskan secara turun-temurun. Semangat ini telah melahirkan proses belajar bangsa Jepang yang tak kenal lelah.

 

ACT Consulting | Budaya Kerja Orang Jepang | Konsultan Budaya | Konsultan budaya kerja | konsultan budaya perusahaan

ACT Consulting | Budaya Kerja Orang Jepang | Konsultan Budaya | Konsultan budaya kerja | konsultan budaya perusahaan | Coporate Culture Consultant

 

2. Prinsip Samurai
Prinsip samurai adalah prinsip tidak mudah menyerah. Prinsip samurai masih tertanam kuat dalam sanubari bangsa Jepang, namun tidak digunakan untuk berperang melainkan untuk membangun ekonomi, menjaga harga diri, kehormatan bangsa secara teguh, serta tak menyerah pada berbagai bencana alam, terutama gempa dan tsunami.

 

ACT Consulting | Budaya Kerja Orang Jepang | Training Motivasi Kerja | Pelatihan Motivasi Karyawan | Training Motivasi Karyawan | Motivasi Kerja Karyawan

ACT Consulting | Budaya Kerja Orang Jepang | Training Motivasi Kerja | Pelatihan Motivasi Karyawan | Training Motivasi Karyawan | Motivasi Kerja Karyawan

 

3. Konsep Budaya Keishan
Konsep budaya keishan menuntut kerajinan, kesungguhan, minat dan keyakinan, hingga akhirnya timbul kemamuan untuk selalu belajar dari orang lain. Caranya adalah seorang pekerja harus selalu kreatif, inovatif, dan produktif.

baca juga: Ary Ginanjar Agustian, Kisah Sukses Membangun Budaya Perusahaan

 

ACT Consulting | Budaya Kerja Jepang | Pelatihan Motivasi Karyawan | Training Motivasi karyawan | Pelatihan Motivasi Kerja | Training Motivasi Kerja | Motivasi Kerja Karyawan

ACT Consulting | Budaya Kerja Jepang | Pelatihan Motivasi Karyawan | Training Motivasi karyawan | Pelatihan Motivasi Kerja | Training Motivasi Kerja | Motivasi Kerja Karyawan

 

4. Prinsip Kaizen
Prinsip kaizen adalah optimal biaya dan waktu dalam menghasilkan produk yang berkualitas tinggi. Hal itu mendorong bangsa Jepang untuk berkomitmen tinggi pada pekerjaan dan diselesaikan sesuai jadawal agar tidak menimbulkan pemborosan. Jika tak mengikuti jadwal, maka penyelesaian pekerjaan akan lambat dan menimbulkan kerugian. Oleh karena itu, perusahaan di Jepang menerapkan peraturan “tepat waktu” bagi para pekerjanya.

 

ACT Consulting | Budaya Kerja Jepang | Motivasi Kerja Karyawan | Training Motivasi Kerja | Training Motivasi karyawan | Seminar Motivasi Karyawan | Tips Motivasi Kerja

ACT Consulting | Budaya Kerja Jepang | Motivasi Kerja Karyawan | Training Motivasi Kerja | Training Motivasi karyawan | Seminar Motivasi Karyawan | Tips Motivasi Kerja

5. Perusahaan Untung, Saya juga akan Untung
Disiplin dan semangat kerja inilah yang membentuk sikap dan mental kerja yang positif. Disiplin juga menjadikan para pekerja patuh dan loyal pada perusahaan. Mereka mau melakukan apa saja demi keberhasilan perusahaan, bahkan sanggup bekerja lembur tanpa mengharapkan bayaran tambahan. Karena mereka beranggapan jika hasil produksi meningkat dan perusahaan mendapat keuntungan besar, maka mereka juga akan mendapatkan kompensasi setimpal.

 

ACT Consulting | Budaya Kerja Jepang | Corporate Culture Consultant | Konsultan Budaya | Konsultan budaya kerja | konsultan budaya perusahaan | konsultan budaya karyawan

ACT Consulting | Budaya Kerja Jepang | Corporate Culture Consultant | Konsultan Budaya | Konsultan budaya kerja | konsultan budaya perusahaan | konsultan budaya karyawan

6. Malu Jika Pulang Lebih Cepat
Pekerja yang pulang lebih cepat dianggap pekerja yang tidak penting dan tidak produktif. Ukuran nilai dan status orang Jepang didasarkan pada disiplin kerja dan jumlah waktu yang dihabiskan di tempat kerja. Tanpa ada pengawas pun mereka bekerja dengan baik, penuh dedikasi, dan disiplin.

 

ACT Consulting | Budaya Kerja Orang Jepang | Corporate culture Consultant | Konsultan Budaya | Konsultan Budaya Kerja | Konsultan Budaya Karyawan | Konsultan Budaya

ACT Consulting | Budaya Kerja Orang Jepang | Corporate culture Consultant | Konsultan Budaya | Konsultan Budaya Kerja | Konsultan Budaya Karyawan | Konsultan Budaya

7. Pembagian Waktu yang Efisien
Ketika sudah masuk kerja, maka tak ada lagi pekerja yang mengobrol dan bercanda. Mereka langsung bekerja sesuai pekerjaanya masing-masing. Baru ketika tiba saatnya makan siang (hiru gohan no jikan) mereka hentikan pekerjaan dan bercanda ria dengan teman-teman sambil menuju kantin (shokudo) untuk makan dan kembali bercanda tanpa memikirkan pekerjaan.

 

ACT Consulting | Prinsip Budaya Kerja Orang Jepang | Corporate Culture Consultant | Training motivasi karyawan | Pelatihan Motivasi karyawan | Konsultan Budaya Kerja | Konsultan Budaya Perusahaan | Konsultan budaya

ACT Consulting | Prinsip Budaya Kerja Orang Jepang | Corporate Culture Consultant | Training motivasi karyawan | Pelatihan Motivasi karyawan | Konsultan Budaya Kerja | Konsultan Budaya Perusahaan | Konsultan budaya

8. Senioritas
Jepang adalah salah satu negara yang masih memegang teguh senioritas. Ada istilah senior (Senpai) dan junior (Kouhai). Pekerja yang muda harus patuh kepada pekerja yang lebih tua bila diberi perintah. Senior harus mengarahkan dan mengajari juniornya, sedangkan junior wajib menghormati dan mengikuti perintah seniornya. Hal itu berakibat para pekerja senior biasanya sudah berumur 50-60 tahun menempati top level sekelas manajer atau direktur, sedangkan pekerja junior di bawah 30 tahun menempati level bawah.

 

ACT Consulting | Prinsip Budaya Kerja Orang Jepang | Trainnig Motivasi Kerja | Training Motivasi Karyawan | Konsultan Budaya | Konsultan Budaya kerja| konsultan budaya perusahaan

ACT Consulting | Prinsip Budaya Kerja Orang Jepang | Trainnig Motivasi Kerja | Training Motivasi Karyawan | Konsultan Budaya | Konsultan Budaya kerja| konsultan budaya perusahaan

9. Tamu adalah Raja, Atasan adalah Dewa
Ada pepatah Jepang yang mengatakan bahwa “tamu adalah raja, atasan adalah dewa”. Pepatah ini membuat para pekerja patuh dan loyal pada atasan mereka. Mereka siap melakukan apa yang diperintahkan atasan demi kesuksesan perusahaan tempat mereka bekerja. Mereka berpikiran apabila produksi perusahaan naik dan untung besar, otomatis pekerja akan mendapatkan bayaran yang setimpal. Gagal menyelesaikan pekerjaan sama halnya dengan mempermalukan diri sendiri, bahkan harga diri mereka merasa hilang.

Kesuksesan tidak akan pernah datang jika tidak dibarengi dengan kedisiplinan dan kerja keras kita. Kita bisa mencontoh budaya kerja orang Jepang, di mana mereka sangat bersemangat dalam bekerja tanpa banyak mengeluh ataupun minta naik gaji.
P.s: Bila artikel ini bermanfaat like dan komen ya, dan share agar banyak orang mengetahui infonya.

Ingin mengembangkan Budaya Organisasi di Perusahaan Anda?

Hubungi ACT Consulting – Partner In Culture Transformation

+62 813-8249-1165

ACT Consulting | Perusahaan Consulting Indonesia | Pelatihan Motivasi Karyawan | Pelatihan Motiavasi Perusahaan

Tips ACT Consulting : 7 TIPS MENINGKATKAN LOYALITAS KARYAWAN

By Article No Comments

Bagi perusahaan besar, karyawan merupakan aset terbesar untuk melaksanakan rencana jangka panjang. Akan tetapi, tidak semua karyawan loyal (setia) kepada perusahaan. Namun, hal itu tidak boleh menggangu target dan goals perusahaan. Bagaimana supaya mereka loyal sehingga kinerja perusahaan tidak terganggu?

Jika Anda pemilik atau terlibat dalam manajemen perusahaan, simak tujuh tips berikut ini yang dapat membantu meningkatkan loyalitas karyawan Anda.

Tips ACT Consulting Memberikan hak hak karyawan dengan baik

1. Memberikan hak-hak karyawan dengan baik

Karyawan direkrut untuk bekerja. Akan tetapi, kewajiban tersebut harus seimbang dengan hak-hak yang akan mereka dapatkan. Hak-hak tersebut antara lain:
• Gaji
• Tunjangan kesehatan
• Pelatihan
• Fasilitas kerja
• Kesejahteraan keluarga
• Jaminan sosial tenaga kerja
• Keamanan
• Tunjangan hari raya

Bagaimana jika hak-hak karyawan tidak diberikan secara baik? Jangan harap kinerja mereka akan baik karena mereka akan terdemotivasi atau menuntut hak-haknya.

 

tips ACT Consulting Menerapkan Penilaian kinerja yang efektif

2. Menerapkan penilaian kinerja yang efektif

Cara lain untuk meningkatkan loyalitas karyawan adalah menerapkan penilaian kinerja yang efektif. Penilaian seperti ini dilakukan secara fair dan objektif. Fair berarti Anda menilai berdasarkan standar yang telah disepakati, sedangkan objektif berarti menilai berdasarkan pencapaian kinerja, bukan berdasarkan suka atau tidak suka.

Jika kinerja mereka dinilai secara efektif, karyawan akan senang karena jerih payah mereka dihargai dengan baik. Dengan demikian, mereka umumnya betah bekerja di perusahaan tersebut.

 

 

3. Menerapkan jenjang karier yang jelas

Selain hak karyawan dan penilaian kinerja yang efektif, menerapkan jenjang karier yang jelas dapat juga meningkatkan kesetiaan karyawan pada perusahaannya. Jenjang karier yang jelas ini akan meningkatkan motivasi karyawan untuk bekerja dengan baik sehingga dia bisa meraih puncak kariernya.

Kejelasan jenjang karier umumnya berkaitan dengan:
• Waktu kerja
• Kompetensi suatu posisi
• Kinerja karyawan
• Perilaku karyawan

 

tips ACT Consulting Mempromosikan Karyawan

4. Mempromosikan karyawan

Mempromosikan karyawan merupakan cara lain dalam meningkatkan kesetiaan karyawan pada perusahaan. Cara ini umumnya dilakukan kepada karyawan spesial yang sangat dibutuhkan perusahaan. Dengan kata lain, perusahaan takut kehilangan karyawan tersebut karena jika yang bersangkutan keluar akan mengganggu kinerja perusahaan.

Promosi ini diharapkan membuat karyawan bersangkutan merasa tertantang dengan jabatan barunya sehingga mengeluarkan kemampuan terbaiknya, tanpa memikirkan untuk pindah ke perusahaan lain. Selain itu, promosi ini memberikan tambahan finansial bagi karyawan bersangkutan.

 

Tips ACT Consulting Membebaskan Kreativitas

5. Membebaskan kreativitas

Membebaskan kreativitas karyawan dalam bekerja merupakan tips lain yang dapat Anda lakukan untuk meningkatkan kesetiaan karyawan. Yang dimaksud kreativitas ini adalah hal-hal baik di luar standar kerja yang sudah ditetapkan.

Sebagai contoh, seorang engineer mengusulkan cara alternatif yang dapat melipatgandakan produksi tanpa peningkatan biaya. Atau, seorang staf marketing yang mengusulkan cara unik yang berpotensi meningkatkan penjualan sebesar 50% dalam 3 bulan.
Usulan-usulan kreatif dari karyawan hendaknya Anda maknai sebagai kreativitas mereka, tanpa harus memangkasnya karena di luar standar kerja yang diterapkan. Bagi si karyawan, pembebasan kreativitas ini akan memacu mereka bekerja lebih baik karena tidak merasa jenuh dalam rutinitas yang monoton.

 

6. Memberikan bonus

Cara terakhir untuk meningkatkan loyalitas karyawan adalah memberikan bonus. Ini bisa berupa bonus kinerja (performance bonus), bonus akhir tahun (year-end bonus), atau bonus pembagian keuntungan (profit-sharing bonus). Pemberian bonus ini menunjukkan bahwa perusahaan Anda profesional karena memberikan hal lain di luar hak karyawan. Oleh karena itu, diharapkan karyawan akan betah bekerja sehingga loyal kepada perusahaan.

 

7. Memberikan pinjaman lunak

Memberikan pinjaman lunak dapat juga dijadikan sebagai cara untuk meningkatkan loyalitas karyawan. Mengapa? Selain dibantu dari sisi finansial, si karyawan bersangkutan harus melunasi pinjaman tersebut seandainya ia mengundurkan diri dari perusahaan.

Pinjaman lunak ini dapat berupa:
• Pinjaman sebesar 24-36 gaji karyawan (tanpa bunga dan dicicil maksimal 10% dari gaji karyawan)
• Pinjaman uang muka pembelian mobil atau biaya pembuatan rumah

pelatihan motivasi karyawan | pelatihan motivasi sdm | pelatihan karyawan perusahaan | pelatihan pendidikan motivasi | seminar motivasi sdm

Tantangan Perubahaan Dalam Budaya Organisasi

By Article No Comments

Mari memulai tulisan ini dengan sebuah aktivitas kecil. Silahkan ambil pena dan tuliskan nama Anda di sebuah kertas. Syaratnya, apabila kita biasa menulis menggunakan tangan kanan sekarang gunakan tangan kiri, atau sebaliknya.

Bagaimana? Sudah siap???

Coba Anda tuliskan apapun dengan menggunakan tangan kiri.

Apakah perasaan Anda ketika menulis dengan tangan yang tidak biasa Anda gunakan? Dan bagaimana bentuk tulisan kita? Coba lihat. Tentu Anda akan mengalami kesulitan dan perasaan tidak nyaman, kan? Bahkan mungkin tulisan Anda akan mirip dengan tulisan anak SD. Namun, Jika kebiasaan itu Anda terus lakukan secara terbiasa, pasti hasilnya akan lebih baik lagi.

Benar apa benar?

Tahukah Anda bahwa pengalaman akan mengubah kebiasaan menggunakan tangan juga saya pernah alami ketika menjadi seorang karateka. Di saat sebagian besar orang hanya bertumpu pada kemampuan tangan kanan untuk memukul, saya melatih tangan kiri untuk memukul dengan penuh kekuatan, kecepatan, dan ketepatan. Meskipun awalnya sangat sulit, saya terus berusaha keras mengasah kemampuan tangan kiri saya dengan sungguh-sungguh. Hasilnya sungguh menguntungkan, pukulan kisame saya sangat menakutkan lawan saya, karena mereka tidak menyangka kekuatan tangan kiri saya.

Apabila kita hubungkan dengan kelangsungan organisasi, kita akan melihat begitu banyak perusahan yang menginginkan perubahan budaya kerjanya. Budaya kerja telah terbukti mampu mendongkrak kinerja sehingga performance perusahaan dapat melesat.

Tantantangan Perubahaan Budaya Organisasi

Tantangan Perubahan Budaya Perusahaan

Namun kenyataannya? Melakukan perubahan budaya kerja tak semudah membalik telapak tangan kan? Ketika harus memulai suatu proses perubahan, biasanya orang-orang merasa tidak nyaman melakukannya karena memang terkadang mereka perlu membuang kebiasaan dan kenangan lama, serta tradisi masa lalu yang sudah dirasakan nyaman.

Ketidaknyaman ini dapat dirasakan di setiap level dalam organisasi, baik pimpinan maupun bawahan. Pada level pimpinan, terkadang untuk menjalankan perannya sebagai role model penegakkan nilai-nilai organisasi, mereka harus membuang kebiasaan lama yang alih-alih mencontohkan implementasi nilai, malah seringkali mencontohkan pelanggaran nilai. Yang harus diubah juga pada level pimpinan adalah kebiasaan mentolerir kesalan bawahan. Demikian juga dalam perannya sebagai pembimbing bawahan, pimpinan harus lebih peduli kepada pengembangan diri para bawahannya dengan cara menyediakan waktu untuk coaching dan mentoring.

Pada level karyawan, membiasakan briefing untuk internalisasi nilai perusahaan setiap pagi seringkali menjadi sebuah momok bagi mereka. Mereka harus datang lebih awal, mengulang-ulang membaca nilai-nilai perusahaan sambil berteriak dan mendengarkan arahan atasannya sambil berdiri, seringkali terasa aneh dan tidak nyaman pada awalnya.

Seperti melatih tangan kiri untuk menulis yang sulit pada awal prosesnya, demikian juga dengan perubahan organisasi.

Karena itu komitmen untuk terus menerus melakukan perubahan adalah harga yang harus dibayar agar organisasi memiliki performa yang tinggi.

ACT Consulting indonesia | ACT Consulting Jakarta | ACT Consulting | Pelatihan Motivasi Karyawan | Training Motivasi karyawan | Training Motivasi

ACT Consulting – PENTINGNYA SEBUAH INTEGRITAS

By Article No Comments

Pentingnya Integritas Karyawan Bagi Perusahaan

Bagaimana sebuah integritas bisa begitu penting bagi perusahaan? Mari kita simak kisah berikut.

Suatu hari seorang karyawan diminta membuat laporan palsu di tempat kerjanya. Dengan alasan untuk menyelamatkan reputasi perusahaan dan menjaga agar klien tidak tahu bahwa perusahaannya telah menggelembungkan proyeknya. Pesan atasannya saat itu, “Klien tidak perlu tahu yang sebenarnya terjadi, karena jika mereka mengetahuinya, akan merugikan kita. Jadi kita perlu memberi mereka versi cerita yang lain.”

Versi cerita yang lain itu tentu saja sama artinya dengan berbohong, dan karyawan tersebut ditugaskan untuk menjelaskan hal itu pada klien. Selama beberapa jam karyawan tersebut merasa tersiksa, ia harus membuat keputusan mengikuti apa yang diminta atasannya dan apa yang ingin ia lakukan sebagai seorang yang memiliki integritas.

Satu jam sebelum pertemuan dengan klien, ia akhirnya membuat keputusan. Ia menelepon atasannya dan mengatakan bahwa ia tidak bisa berbohong kepada klien, dan bahwa harus ada solusi, lebih baik jujur dalam mengatasi masalah tersebut. Setelah menutup telepon, ia tahu bahwa waktu pemutusan sudah dekat. Benar saja, ia diminta untuk mencari pekerjaan lain karena ia dianggap tidak cocok dengan budaya perusahaan.

Banyak di antara kita yang mengalami pengalaman serupa, harus membuat keputusan yang nantinya akan menentukan siapa diri kita dan apa yang kita yakini. Kita berada di persimpangan di mana kita harus memilih antara godaan melakukan penyimpangan demi ‘keuntungan’ atau melakukan hal yang benar. Keputusan Anda, meski berupa tindakan terkecil sekalipun dapat berdampak pada integritas dan akhir
nya reputasi Anda.

Sepertinya setiap orang pernah mengalami keadaan dimana tak mudah untuk melakukan hal yang benar tanpa risiko. Namun yakinlah bahwa akan jauh lebih baik untuk hidup dan bekerja dengan integritas, dan ketika kita menjadi terkenal karena sifat tersebut makan akan sangat dihargai. Demikian juga hidup dan karir kita dapat berkembang.

Apa sebenarnya yang dimaksud integritas? Integritas dapat diartikan selalu melakukan hal yang benar, bahkan ketika tidak ada yang melihat, bahkan ketika poster tentang pentingnya ‘kejujuran’ di dinding sudah tidak ada, juga bahkan ketika pilihan yang harus tidak mudah. Integritas dapat juga diartikan sebagai tetap setia kepada diri sendiri dan nilai-nilai yang Anda pegang, bahkan ketika Anda dihadapkan dengan konsekuensi serius bagi pilihan-pilihan yang Anda buat. Hal yang berkaitan dengan masalah integritas seperti kejujuran, adalah hal yang tidak dapat dinegosiasikan.

Ketika kita menjalani hidup dengan integritas, itu berarti bahwa kita membiarkan tindakan kita berbicara tentang siapa diri kita dan apa yang kita yakini. Integritas adalah pilihan yang kita buat, dan itu adalah pilihan yang harus kita buat terus-menerus dan berulang-ulang.

Simak 3 alasan berikut ini yang membuat integritas karyawan begitu penting!

 

ACT Consulting | ACT Consulting Indonesia | ACT Consulting Jakarta

Pertama,

hidup dalam integritas berarti, kita tidak mempertanyakan diri kita sendiri. Ketika kita mendengarkan hati kita dan melakukan hal yang benar, hidup menjadi sederhana, dan kita hidup dalam damai.

Tindakan kita sekarang terbuka untuk dilihat semua orang, dan kita tidak perlu khawatir tentang hal-hal yang kita sembunyikan.

Menurut penelitian bohong membuat detak jantung meningkat, pola nafas juga lebih cepat, dan produksi keringat lebih banyak. Hal itu menunjukkan bahwa tubuh kita sesungguhnya lebih menyukai integritas.

 

ACT Consulting Indonesia | ACT Consulting | Perusahaan Consulting Terbaik | Pelatihan Karyawan Perusahaan | Pelatihan SDM Perusahaan

Kedua,

ketika kita memiliki integritas, kita mendapatkan kepercayaan dari orang lain. Ini sangat penting di tempat kerja terutama bagi mereka dalam posisi kepemimpinan.

Mereka melihat Anda sebagai orang yang dapat diandalkan dan bertanggung jawab atas tindakan Anda

 

ACT Consulting Pelatihan SDM Perusahaan Pelatihan Karyawan Perusahaan Pelatihan Motivasi Karyawan

Ketiga,

kita menjadi panutan, apakah kita suka atau tidak. Kenapa? Karena integritas merupakan ciri dari kepemimpinan etis baik di perusahaan, klien, rekan kerja, masyarakat, keluarga, dan juga agama menginginkan pemimpin yang bisa mereka percayai.

Ketika Anda menjalankan integritas, Anda menunjukkan pada semua orang bahwa Anda layak dipercaya dan dihormati.

ACT Consulting | Tips ACT Consulting | Perusahaan Consulting Indonesia | Pelatihan Perusahaan Terbaik

14 TIPS YANG MEMBUAT KARYAWAN ANDA SEMANGAT BEKERJA

By Article No Comments

berandai-andai jika Anda seorang atasan, Anda harus selalu berusaha memotivasi karyawan Anda. Untuk apa? Selain meningkatkan kerja sama tim, karyawan yang termotivasi akan membantu Anda meraih profit yang ditargetkan secara elegan.

Motivasi karyawan perlu ditingkatkan agar mereka lebih berkinerja, bekerja dengan profesional dan betah menjadi karyawan di perusahaan Anda. Jangan sampai mereka mengundurkan diri hanya karena tidak ada motivasi kerja. Lakukan cara-cara memotivasi karyawan tersebut secara konsisten sehingga mencapai hasil yang maksimal.

Bagaimana caranya? Berikut 14 cara ampuh yang bisa Anda lakukan

1. Dengarkan dan hargai ide-ide baru karyawan

Setiap orang ingin didengarkan, betul kan? Begitupun dengan karyawan Anda. Berikan waktu untuk mendengarkan ide-ide baru dari karyawan. Hal ini membuktikan bahwa Anda adalah seorang atasan yang berwibawa dan bijaksana.

Perusahaan yang baik pasti memberi kesempatan bagi karyawan untuk mengembangkan kreativitas melalui ide-ide baru karyawan. Setiap pendapat, pemikiran atau ide adalah hasil dari buah pikiran.

 

2. Pelihara hubungan sosial yang baik

Komunikasi dan interaksi yang baik antara Anda dan karyawan akan menumbuhkan hubungan yang lebih baik. Sikap peduli Anda akan membuat karyawan merasa segan karena mereka diperhatikan oleh Anda.

Hubungan sosial juga terjalin dari komunikasi yang baik antara Anda dan karyawan. Menurut Forbes.com Anda harus selalu menularkan pengaruh positif dan koneksi emosional yang positif. Jika Anda marah-marah atau depresi, emosi ini akan berpengaruh kepada karyawan Anda.

 

3. Jadi contoh yang baik

Selalu menjadi contoh yang baik untuk karyawan. Salah satu contohnya dengan selalu hadir lebih pagi. Banyak hal yang bisa Anda lakukan dengan datang lebih pagi. Pun, ide-ide segar biasanya diperoleh saat pagi dalam suasana masih hening.

Jangan lihat perubahannya hari ini, tapi lihat beberapa minggu atau bulan ke depan. Banyak karyawan akan rajin datang tepat waktu karena melihat Anda memberi contoh yang baik kepada mereka.

 

4. Jelaskan peran karyawan terhadap perusahaan

Karyawan ingin mendapat pengakuaan bahwa mereka berkontribusi terhadap pencapaian visi, misi, dan nilai perusahaan. Dengan demikian Anda harus memberi penjelasan tentang ketiga hal tersebut dan peran penting karyawan dalam meraihnya.

Buatlah karyawan merasakan bahwa tujuan perusahaan adalah tujuan mereka. Dengan kata lain, visi, misi, dan nilai perusahaan adalah milik mereka sehingga mereka berusaha untuk turut serta mewujudkannya.

 

 

5.  Dorong karyawan untuk terus belajar dan berkembang

Jangan pernah memandang rendah bawahan Anda. Seperti Anda, karyawan adalah pribadi yang unik dengan kelebihan dan kekurangan masing-masing. Rangkul mereka sebagai teman dan saudara. Dorong mereka untuk terus belajar dan mengembangkan keterampilan mereka.

Jika perlu, beri mereka kata-kata motivasi untuk terus bersemangat. Lihat https://www.facebook.com/Ary.Ginanjar.Agustian/ jika Anda ingin kutipan terbaik dari tokoh-tokoh dunia dan dari Ary Ginanjar Agustian.

Jangan sesekali Anda merasa terancam dengan adanya karyawan yang lebih terampil di satu bidang. Malah, Anda harus mengembangkannya sehingga ia terus berkeinginan untuk belajar dan bertumbuh. Tentu Anda akan belajar sesuatu yang berharga dari karyawan tersebut.

 

6. Bangun kepercayaan antara Anda dan karyawan

Kepercayaan adalah modal untuk hubungan kerja yang lebih baik. Bangun kepercayaan dengan mengutamakan kejujuran. Jangan pernah berbohong atau bergosip tentang karyawan yang kurang Anda sukai kepada karyawan lain. Ini akan menjadi bumerang bagi Anda karena kepercayaan karyawan terhadap Anda bisa runtuh.

Selain itu, membina komunikasi yang baik juga menjadi salah satu cara membangun kepercayaan. Harus ada dialog dua arah apabila ingin membina komunikasi yang baik antara atasan dan karyawan. Anda mendengarkan karyawan dan sebaliknya karyawan pun akan mendengarkan Anda. Dengan begitu terbangun kepercayaan yang membuat karyawan semakin semangat bekerja.

 

7. Lakukan kontrol dengan sering muncul saat karyawan bekerja

Kehadiran Anda sebagai atasan tertinggi bisa berpengaruh terhadap semangat kerja karyawan. Banyak karyawan yang malas bekerja dan akhirnya demotivasi karena tidak pernah dikunjungi oleh atasannya. Bahkan atasan langsungnya terkesan tidak peduli dengan hasil kerja keras bawahannya.
Upayakan sapa karyawan yang berpapasan dengan Anda. Selain itu, luangkan waktu Anda untuk datang ke ruangan mereka atau saat mereka bekerja. Jangan segan-segan untuk membantu mereka apabila mereka mengalami kesulitan yang benar-benar tidak bisa diselesaikan

 

8. Buat suasana kerja yang positif dan menyenangkan

Lingkungan kerja yang nyaman dan menyenangkan kerap membuat karyawan semangat bekerja. Karyawan mendapat dorongan dari luar diri yang mempengaruhi mereka untuk tetap positif sehingga bisa menyelesaikan pekerjaan dengan baik dan tepat waktu.

Sebagai atasan tertinggi, Anda hendaknya membuat suasana kerja menjadi lebih positif. Tentu saja Anda harus memelihara pemikiran positif terlebih dahulu. Jika Anda memiliki karakter positif dan selalu melihat bahwa segala sesuatu ada jalan keluarnya, akan sangat mudah menciptakan suasana kerja yang positif dan menyenangkan untuk meningkatkan motivasi karyawan Anda.

 

9. Apresiasi peningkatan kinerja sekecil apa pun

Anda sebaiknya memperhatikan setiap peningkatan kinerja karyawan Anda. Sekecil apa pun hal positif atau peningkatan keterampilan yang telah diupayakan oleh karyawan,

Anda harus mengapresiasinya. Pemberian apresiasi ini sangat penting untuk meningkatkan motivasi kerja mereka.
Jangan hanya menuntut karyawan meningkatkan keterampilan di bidangnya. Percuma saja Anda meminta mereka belajar tetapi tidak ada yang memberi evaluasi terhadap implementasi dari hal yang telah dipelajari.

 

10. Berwibawalah namun tidak kaku

Menjadi atasan yang berwibawa adalah sebuah tantangan yang menarik dan harus Anda taklukkan. Karyawan menjadi semakin segan apabila Anda mengupayakan cara-cara untuk menjadi atasan yang berwibawa dan bijaksana dalam mengambil keputusan terkait kesejahteraan karyawan.

Tak ada salahnya jika Anda selalu menyapa bawahan terlebih dahulu dan aktif mengikuti acara yang diselenggarakan bawahan Anda. Jangan pikir Anda harus dihormati terlebih dahulu hanya karena Anda adalah bos mereka.

 

11. Rencanakan waktu gathering dan refreshing bersama

Quality time tidak hanya diupayakan untuk anggota keluarga. Atasan yang peduli dengan karyawannya akan meluangkan waktu yang berkualitas untuk sekedar berkumpul atau ngobrol ringan saat coffee break.

Melulu berbicara tentang pekerjaan membuat karyawan jenuh. Ada waktunya Anda harus melakukan kegiatan seperti family gathering atau refreshing bersama. Ingat, jangan membahas soal pekerjaan saat Anda dan karyawan sedang menikmati kegiatan tersebut.

 

12. Berikan perhatian dan human touch

Tentu setiap karyawan ingin mendapat perhatian dari atasannya. Tunjukkan jika Anda adalah atasan yang memperhatikan karyawan.Tingkatkan kepedulian Anda kepada karyawan, tetapi tetap dalam batas wajar.

Memberi hak cuti kepada karyawan yang sedang ditimpa musibah atau bencana bisa jadi salah satu bentuk kepedulian Anda. Tunjukkan simpati Anda sebagai atasan yang memperhatikan bawahannya.

 

13. Bantu merencanakan karier karyawan

Tentu setiap karyawan ingin naik jabatan sehingga kariernya lebih baik. Jangan tutup mata terhadap karier karyawan Anda. Lakukan penilaian kinerja karyawan.

Rencanakan pelatihan yang sesuai untuk menumbuhkembangkan keterampilan yang merupakan kelebihan karyawan tersebut, tidak hanya fokus pada kekurangan karyawan.
merencanakan karier karyawan berpengaruh terhadap peningkatan kinerja. Perencanaan karier karyawan dapat menjaga semangat karyawan agar tidak jenuh dengan posisinya saat ini dan tahu kapan ia akan naik jabatan apabila kinerjanya terus meningkat.

 

14. Beri insentif atau bonus yang adil

Walaupun uang bukan motivasi terbesar karyawan dalam bekerja, Anda tetap harus memperhatikannya. Insentif atau bonus yang adil membuat karyawan berpikir bahwa perusahaan memberi hak karyawan secara profesional. Tentu hal ini akan berpengaruh terhadap meningkatnya semangat kerja karyawan. Jika ia melakukan lebih, ia akan mendapatkan lebih. Sounds fair?

Motivasi karyawan perlu ditingkatkan agar mereka lebih berkinerja, bekerja dengan profesional dan betah menjadi karyawan di perusahaan Anda. Jangan sampai mereka mengundurkan diri hanya karena tidak ada motivasi kerja. Lakukan cara-cara memotivasi karyawan tersebut secara konsisten sehingga mencapai hasil yang maksimal.

ACT Consulting | ACT Consulting Indonesia

6 TIPS MERUBAH BUDAYA HIDUP AGAR GAJI BULAN INI TIDAK CEPAT HABIS

By Article No Comments

Jaman semakin berkembang, kenyataan yang sering kita hadapi adalah jika gaji kita selalu habis tak bersisa di akhir bulan, bahkan ada juga di akhir bulan, apa yang akan Anda lakukan. Jika dihitung-hitung dengan cerman, padahal gaji kita mampu menutupi biaya kehidupan sehari-hari, bahkan dipastikan juga dapat menabung. Terus, mengapa gaji sering habis? Anda tahu apa sebabnya?

Punya keinginan untuk memiliki kehidupan yang lebih baik adalah hal yang lumrah. Karena itulah, orang-orang rela bekerja keras setiap hari. Namun, banyak orang justru terlalu terlena dengan kehidupan yang glamor. Jika gaya hidup Anda tak terkontrol sehingga uang Anda cepat habis apa yang terjadi?

Semangat bekerja pasti menurun, karena merasa uang yang dihasilkan dari pekerjaan kita tak pernah cukup. Konsentrasi kerja pun berkurang karena kita selalu dibayang-bayangi tagihan-tagihan hutang akibat dari gaya hidup yang tak menentu.

Dampaknya, pekerjaan terbengkalai karena kita kurang konsentrasi. Dari kurang konsentrasi, aka nada banyak hal yang akan membuat Anda rugi, terutaa menyangkut citra Anda diperusahaan.

Sebenarnya gaji bukan masalah nominal, namun kalau Anda pintar mengelola keuangan, tentunya Anda akan selau berkecukupan dengan berapapun gaji yang Anda terima.

Langkah-langkah apa sajakah yang akan membantu Anda untuk mengatasi gaya hidup yang kurang baik tersebut? Simak tips nya berikut ini

Tentukan Prioritas

Anda harus bisa menentukan prioritas Anda. Jangan sampai Anda keinginan yang mengatur Anda. Tidak semua yang Anda inginkan Anda butuhkan tetapi apa yang Anda butuhkan sudah pasti Anda inginkan, ini harus bisa dibedakan. Jangan sampai salah kaprah.

 

Buat Catatan Pengeluaran

Buatlah catatan pengeluaran supaya Anda punya semacam panduan mengenai apa-apa saja yang menjadi pengeluaran wajib selama sebulan.

Usahakan untuk mematuhi aturan tersebut. Jangan sampai melanggarnya. Sekali Anda melanggarnya Anda akan terus-menerus melanggar aturan tersebut dan akibatnya akan merusak keseimbangan catatan pengeluaran Anda.

 

Sisihkan Untuk Tabungan

Sebelumnya membelanjakan ataupun mengatur catatan pengeluaran ataupun kebutuhan Anda harus menyisihkannya terlebih dahulu untuk dana tabungan Anda. Jangan sampai Anda terlalu sibuk membuat catatan pengeluaran sampai-sampai tidak ada nominal yang tersisa untuk ditabung.

 

 

Tabungan Tidak Boleh Diambil

Apa yang sudah ditetapkan sebagai tabungan tidak boleh diganggu-gugat dan diambil—dengan alasan apapun itu. Hal inilah yang perlu Anda tanamkan di dalam hati. Seringkali dalam praktiknya, tiba-tiba

Anda merasa ada kebutuhan mendesak sehingga harus mengambil uang yang disisihkan per bulan tersebut. Jangan memberi alasan apapun untuk mengambil dana yang sudah disisihkan tersebut

 

Keras Pada Diri Sendiri

Anda harus berani bersikap keras pada diri sendiri. Jangan mengeluarkan uang untuk sesuatu yang tidak penting. Anda boleh punya “pos” senang-senang tapi harus deal dengan jumlah yang telah dijanjikan.

Sehingga kalau Anda sudah menghabiskan sesuai dengan jumlah tersebut, tidak ada alasan buat Anda untuk menambah nominalnya karena menurut Anda, Anda sedang berada pada kebutuhan “mendesak”.

 

Hemat

Jangan memaksakan gaya hidup Anda dengan gaya hidup rekan-rekan lain—yang mungkin memiliki penghasilan lebih tinggi atau apapun itu.

Anda harus belajar hidup hemat, jangan lebih besar pasak ketimbang tiang. Kalau memang Anda merasa penghasilan Anda tidak bisa mencukupi kebutuhan Anda carilah pekerjaan lain ataupun pekerjaan sampingan.

 

 

ACT Consulting | ACT Consulting Indonesia

ACT Consulting – 9 Cara Mudah Mengubah Budaya Komunikasi di Kantor

By Article No Comments

Tahu cara komunikasi yang tepat itu penting, utamanya dalam hal pekerjaan. Tapi sayangnya, masih banyak karyawan yang menyepelekan hal ini, hingga terjadi kesalahpahaman. Dampak buruknya pada kredibilitas dan produktivitas kerja karyawan tersebut.

Untuk menghindari hal buruk semacam itu, Anda perlu tahu beberapa hal berikut. Cara-cara yang bisa membantu Anda berkomunikasi dengan tepat di tempat kerja. Cara yang mudah dipahami dan bisa dilakukan detik ini juga. Di antaranya:

1. Buatlah Hal yang Rumit Menjadi Sederhana
Ini adalah era banjir informasi. Di mana karyawan hingga klien akan menerima dan membagi informasi dari berbagai saluran. Banyaknya informasi memang bagus untuk pengetahuan, namun akan membuat bingung dan ruwet jika tak dikelola dengan baik.
Untuk itu, mereka cenderung menangkap informasi yang mudah dan sederhana.

Jadi, berusahalah menyampaikan informasi dengan cara yang simple dan jelas. Cara yang juga efektif untuk menghindari kekacauan di semua lini pekerjaan, karena informasi yang tidak jelas.

2. Atasi Konflik dengan Berdiplomasi
Konflik itu ada di mana-mana, sebaik apa pun Anda menghindarinya. Untuk itu sebaiknya Anda belajar bagaimana berpikir, bersikap, dan bertindak ketika terjadi konflik. Langkah solutif untuk menghindari masalah yang lebih luas.

Misalnya dengan memperbaiki cara berkomunikasi, berpikiran terbuka, tidak berprasangka dan menyerang siapa pun, dan berdiplomasi. Ciptakan suasana kerja yang nyaman dan komunikasi yang baik, agar setiap konflik yang terjadi bisa diatasi.

3. Mengobrol Secara Langsung

Kecanggihan teknologi komunikasi membuat banyak orang lupa untuk berkomunikasi secara langsung. Di tempat kerja sering terjadi obrolan lewat email, chat room, dan sejenisnya, dibanding bicara langsung.

Padahal mereka ada di satu ruangan atau satu gedung yang sama.
Cara ini efektif secara kecepatan. Tapi, bisa jadi masalah untuk mereka yang tidak mahir berkomunikasi secara tertulis. Komunikasi tak langsung cenderung riskan kesalahpahaman. Jadi, usahakan lebih sering berkomunikasi dan bertemu langsung.

 

4. Hormati Perbedaan Kebudayaan di Kantor

Sangat mungkin Anda bekerja dengan orang-orang yang berbeda latar belakang, budaya, dan sebagainya.

Perbedaan ini amat berpotensi terjadi mis-komunikasi. Jadi, lakukan tindak pencegahan dengan membuat lingkunang kerja yang saling menghargai.
Misalnya, dengan berkomunikasi menggunakan bahasa universal dan pemilihan kata sopan.

5. Berikan Feedback yang Baik

Semua karyawan tentu ingin diakui kehadirannya. Jadi, saat ada yang sudah berusaha keras bekerja, Anda utamanya atasan patur memberikan apresiasi.
Bila hasilnya kurang baik, berikan feedback positif sebagai penyemangat. Feedback ini bisa dilakukan saat pertemuan rutin seperti rapat. Namun, bisa juga dilakukan via email, telepon, dan media komunikasi lainnya.

6. Berikan Kepercayaan Pada Karyawan
Ketika karyawan dianggap mampu dan berprestasi, berilah kepercayaan kepadanya untuk memegang kontrol atas apa yang dikerjakan. Tugas pimpinan atau manajer itu mengawasi kerja karyawan, bukan mendiktenya.

7. Selaraskan Perkataan dengan Perbuatan

Sikap yang Anda tunjukkan di kantor seharusnya selaras dengan perkataan Anda. Jika tidak bisa menjadi bisa terjadi konflik dan sejenisnya, karena mis-komunikasi.

Lebih baik untuk tidak mengatakan apa pun atau menundanya, hingga Anda benar-benar yakin dengan informasi yang Anda katakan, sehingga tidak terjadi kesalahpahaman di masa mendatang.

8. Presentasikan Secara Visual

Otak manusia cenderung lebih responsif terhadap visual seperti gambar, dibandingkan dengan kata-kata.

Jadi, presentasi yang baik tidak akan memuat terlalu banyak kata-kata.
Masukkan saja poin-poin penting dan divisualkan semenarik mungkin. Misalnya dengan gamar, grafik, dan sebagainya. Presentasi visual membantu menghindari mis-komunikasi, karena penjelasan lebih simple dan mudah.

9. Hindari Pengulangan yang Tidak Perlu

Bila ingin komunikasi berjalan efektif, hindari memberikan perintah atau informasi berulang-ulang dengan isi sama. Jauh lebih baik Anda bertanya apakah ada yang kurang jelas, untuk memperbaiki informasi yang disalahartikan.

Anda perlu tahu bahwa pengulangan justru memberikan kesan Anda tak percaya pada karyawan atau rekan kerja.

ACT consulting Auto2000 Astra Group

ACT Consulting – BAGAIMANA MENANGANI “TOXICITY CULTURE” DI TEMPAT KERJA ANDA

By Article No Comments

 

Tahukah Anda, jika membiarkan lingkungan kerja dikelilingi hal negatif, itu akan membawa dampak buruk bagi bagi kehidupan?

Sesuatu seperti racun yang menganggu kesehatan emosi dan mental kita. Untuk itu coba atasi segera, khususnya bila Anda sudah merasa tidak bahagia di tempat kerja. Beberapa cara yang bisa ditempuh antara lain:

1. Team Spirit

Kebersamaan dan semangat tim sangat diperlukan untuk mencapai tujuan dan pengembangan perusahaan. Untuk itu ciptakanlah suasan kerja yang kondusif, dimana semua orang bisa turut terlibat. Hindari keterasingan, kecurigaan, dan hal lain yang mengganggu semangat tim, karena berakibat buruk pada banyak hal

2. Energy

Bangun energi positif dengan mengurangi mengeluh tentang pekerjaan. Energi positif mampu menularkan semangat yang baik untuk menunjang kinerja dan produktivitas. Sebaliknya, energi negatif justru menyebarkan racun yang menghambat kerja team. Ketika seseorang terpapar energi negatif terus-menerus, sulit untuk tidak terpengaruh.

3. Management

Manajemen yang baik ialah ada saling kepercayaan dan keleluasaan mengerjakan apa yang menjadi bidangnya. Bekerja di lingkungan yang selalu dikontrol justru memicu keragu-raguan dan mengikis kepercayaan diri. Satu hal yang tidak baik untuk diri sendiri, maupun pengembangan perusahaan.

4. Friendship

Kita menghabiskan rata-rata 8 jam per hari, selama 5 hari dalam seminggu. Hal ini tentu bisa menciptakan kedekatan dengan rekan kerja. Hubungan yang mampu memicu semangat dan produktivitas dalam bekerja. Sebaliknya, jika Anda memiliki masalah dengan rekan kerja, tentu akan tercipta suasana tidak menyenangkan.

5. Appreciation

Adanya penghargaan adalah salah satu ciri kunci lingkungan kerja yang sehat. Sebaliknya, kurangnya penghargaan cenderung menimbulkan konflik dan sejenisnya. Satu hal yang bisa jadi racun yang merusak lingkungan kerja kondusif.

 

“Strategi Transformasi Budaya Kampus Menuju Indonesia Berkarakter”