Skip to main content
All Posts By

Dr. Teuku Noerman, MM.

Human Capital & Information Technology Expert at ACT Consulting

Perusahaan di Era Digital

Transformasi Organisasi dan Perusahaan di Era Digital

By Article No Comments

Perusahaan di Era Digital

 

“Bila perubahan lingkungan eksternal bergerak lebih cepat dibanding transformasi yang dilakukan di dalam organisasi, maka akhir untuk organisasi tersebut sudah dekat”. Demikian disampaikan oleh Gale dan Aarons (2017), mereka adalah konsultan untuk transformasi digital di Google dan Microsoft.  Ya, era ekonomi informasi yang sekarang berjalan, telah memaksa berbagai institusi di seluruh dunia untuk melakukan transformasi digital. Namun, sudahkah kita melakukan transformasi yang tepat?

Sejumlah perusahaan besar dunia, salah kaprah dalam memahami apa yang ada di balik era ekonomi digital ini. Dilakukan perubahan dalam perangkat kerja, hardware dan software, bahkan memasang perangkat artificial intelligence untuk menganalisa keadaan perusahaan dan bisnisnya,  namun luput dalam melakukan upgrade pada unsur utama yang ada dalam perusahaan : Manusianya.

Di dalam era industri 4.0, dimana trilyunan informasi lahir setiap detiknya, kita perlu memahami bahwa terjadi perubahan demand secara demografi sebagai akibatnya. Dengan sedikit upaya dan biaya, kini digital marketing dapat meraih ratusan orang hingga puluhan juta orang dengan biaya promosi yang jauh lebih murah. Bila perusahaan dapat memahami ini, dan dapat melakukan perubahan strategi dengan penyesuaian terhadap demand demografis ini, maka hasil yang bersifat eksponensial dapat dicapai.

 

Perusahaan di Era Ekonomi Digital

Di era ekonomi digital ini, eksekutif dalam perusahaan memiliki akses terhadap riset dan informasi di ujung jari. Tidak lagi memerlukan waktu bulanan untuk mendapatkan analisa terkini. Sejumlah platform riset pemasaran bisa menghadirkan informasi yang dibutuhkan hanya dalam beberapa menit saja. Bahkan beberapa diantaranya gratis. Namun apakah manusianya, eksekutifnya, di perusahaan Anda telah memiliki komponen mental drivers yang dibutuhkan?

Ekonomi digital menjadi besar karena informasi tersebar secara cepat. Untuk itu eksekutif dalam perusahaan perlu terus update dengan informasi terbaru, dari sumber yang terpercaya. Mereka pun perlu melakukan self leverage. Secara mental, informasi, dan taktikal. Kemampuan untuk melakukan peningkatan daya ungkit (leverage) aset manusia di dalam organisasi inilah yang seringkali tertinggal untuk dilakukan.

Apa saja yang menjadi masalah? Banyak eksekutif belum beranjak dari silo mentality, salah satunya. Silo mentality adalah kebiasaan untuk menyimpan informasi berharga hanya di bagiannya saja. Dalam transformasi digital di dalam perusahaan, informasi yang bergerak di internal pun harus menyamai cepatnya dan derasnya informasi yang bergerak diluar organisasi. Tak bisa lagi sebuah informasi dikuasai oleh satu bagian. Sama seperti shared economy, shared information adalah salah satu mekanisme yang harus digerakkan agar organisasi bisa berjalan stabil dan semua eksekutif mendapatkan informasi yang koheren.

Sejumlah improvisasi bisnis yang dilakukan secara digital seperti realtime costumer feedback, sales dan marketing improvement, perhitungan dan analisa retensi konsumen, platform komunikasi internal, dan lain sebagainya ini, sering dianggap sebagai transformasi digital, padahal bukan. Ia hanya sekedar improvisasi sistem informasi bagi bisnis anda.

Bagaimana perusahaan bisa memberikan pengalaman berbisnis yang bersifat unggul, terkostumisasi, dan terpersonalisasi, adalah salah satu hasil dari informasi yang didapat dari improvisasi sistem bisnis yang diterangkan diatas. Itulah yang akhirnya akan mendorong peningkatan sales dan memberikan hasil pada perusahaan.

 

Itulah yang menjadi hasil dari transformasi digital yang anda akan lakukan di perusahaan. Kemampuan untuk memanej respon yang terpersonalisasi bagi konsumen adalah hal utama yang dapat dihasilkan dari mahalnya instalasi sistem informasi digital yang anda lakukan. Bila ini belum ada dalam mindset anda sebagai eksekutif, dan masih beranggapan cara respon anda tidak perlu dirubah, dan cara respon perusahaan tidak perlu ditingkatkan, maka keseluruhan transformasi digital tidak akan mendatangkan manfaat apa-apa bagi bisnis dan organisasi anda.

Namun itu pun bukan semuanya. Tanpa adanya culture road map untuk menuju pencapaian sukses sesuai visi misi dan target organisasi, perubahan seperti apapun menjadi tanpa makna.  Tanpa adanya value creation atau penciptaan makna bagi bisnis anda, masyarakat dan khalayak pun tidak akan menganggap organisasi anda pantas ada. Tentukan ini dulu, barulah perusahaan anda dapat dirasakan penting bagi masyarakat. Ciptakan formula digital DNA dalam organisasi sesuai aspirasi yang diinginkan perusahaan.

Kecepatan perubahan, terciptanya makna, dan meningkatnya jumlah insight yang didapatkan, akan meningkatkan kemampuan perusahaan anda dalam melakukan disrupsi pasar dan menciptakan model ekonomi bagi organisasi anda agar mampu lestari, sustainable, tahan akan perubahan zaman dan dinamika pasar yang terus membadai. Organisasi harus terus melakukan inovasi dan progresif dalam mengetahui kemampuan konsumen dengan lebih mendengar, melihat respon dan keinginan mereka secara interaktif untuk dapat menciptakan desain produk yang sesuai dan menghantarkannya pada konsumen sesuai dengan apa yang mereka inginkan.

bagaimana digital thinking mengubah tindakan dan hasil, act consulting, transformasi digital

Bagaimana Digital Thinking Merubah Tindakan dan Hasil

By Article No Comments

bagaimana digital thinking mengubah tindakan dan hasil, act consulting, transformasi digital

 

“Anda tidak dapat merubah sesuatu dengan melawan kenyataan sekarang.

Untuk dapat melakukan perubahan, buatlah model baru yang membuat

model saat ini menjadi usang”

Buckminster Fuller, seorang system theorist, penulis dan penemu dari Amerika

 

Banyak start-up baru dikembangkan karena semata-mata dapat dibuat.  Padahal, hukum dalam ekonomi digital adalah; hanya organisasi yang mendatangkan keuntungan bagi masyarakat yang dapat bertahan. Hanya organisasi yang secara rutin menciptakan dan mengirimkan solusi-lah, yang akan mendapatkan rekognisi dan mendapatkan peningkatan demand.

 

Jadi sebelum mengambil peran dalam perubahan dan memulai transformasi digital, terlebih dahulu tanyakan pada masyarakat tentang apa yang mereka butuhkan dari organisasi Anda. Sebagai pimpinan, manajer, karyawan, atau sebagai pelaku bisnis, semua harus memiliki wawasan luas, berpikiran terbuka, dan bersikap mendukung perubahan. Karena perubahan tidak dapat berjalan mundur dan tak dapat dihentikan.

 

Bahkan Microsoft dan Google pun, tak berhenti belajar. Kita bisa melihat bahwa kedua raksasa IT ini, terus ingin berilmu pada para ahli dari beragam bidang ilmu. Mengapa? Karena transformasi digital merubah semua sisi dalam bidang kehidupan dan perubahan ini seringkali tidak bisa diduga, bersifat ambigu, sulit dipahami dan sulit diprediksi pengaruhnya pada bisnis kita. Pun lagi, ekonomi digital menggaris-bawahi bahwa organisasi yang dianggap tidak mendatangkan manfaat, akan punah dengan sendirinya.

 

Kita bisa melihat banyak produk google yang gagal. Namun itu tidak pernah membuat mereka mundur. Prinsip mereka adalah, kita harus belajar dari setiap kegagalan. Karena bila kita terus belajar, dan terus memperkaya wawasan dengan menyambangi beragam jenis informasi dari setiap lapisan dan dari semua bidang, maka kita akan dapat menangkap peluang. Karena dari proses belajar dan interaksi dengan berbagai kalangan, kita akan mendapatkan insight tentang needs apa saja yang dapat mendatangkan demand.

 

Organisasi yang sukses di era digital, harus mencintai proses transformasi yang berlangsung dan merayakan tiap keberhasilan yang terjadi. Namun tak mungkin sampai pada tujuan impian, bila masih membandingkan perubahan dengan keadaan semula, atau menganggap perubahan sebagai evolusi sederhana.

 

Mengapa? Karena pola pikir status quo tidaklah kompatibel dengan perubahan yang terjadi. Bahkan sifatnya membatasi dan mencegah kemampuan tim dan organisasi untuk dapat menembus batasan digital.

 

Gale & Aarons (2017), menyampaikan bahwa ada 3 kunci perubahan dalam digital thinking di level organisasi dan di level karyawan;

  1. Membuat lompatan raksasa, memerlukan konsep baru.

Ide dan konsep baru sangat penting. Kita tak bisa hanya menggunakan ide usang dari dunia lama, atau bahasa dan kata-kata jadul, untuk dapat menjelaskan pemikiran dan mindset baru.  Bahasa yang digunakan, adalah formula penting dalam proses transformasi, bahkan menjadi lebih penting bila ingin perubahan terjadi dengan cepat.  Bila organisasi ingin merubah perilaku dan kinerja, sistem yang ada harus melingkari konsep digital baru, agar dapat peluang yang ada dapat terlihat dan dipahami oleh organisasi dan seluruh karyawan.

  1. Perubahan kecil adalah kunci untuk hasil jangka panjang (long term results).

Karena transformasi digital membutuhkan banyak investasi, maka waktu merupakan aset potensial terbesar. Namun, kekurangan waktu juga bisa menjadi beban berat bila ingin sistem yang dirancang dapat melakukan kinerja efektif. Kunci untuk mendapatkan kelegaan waktu dan menyusun prioritas adalah bila dapat menyusun framework yang tepat. Kita harus menentukan apa saja proses yang dihentikan/ dimulai/ dilakukan dengan cara lain. Sebuah metode yang terbukti memberikan hasil yang dramatis dan dapat diterapkan dalam semua aspek dalam bisnis.

  1. Sukses melahirkan kesuksesan. Dalam transformasi digital, organisasi harus dapat menciptakan momentum, dan memperoleh informasi aspek mana yang dapat menghasilkan sukses berkelanjutan. Ada alasan fungsional dan psikologikal dibalik tiap aspek yang mendorong kesuksesan. Keberhasilan yang terjadi, walau sedikit, dapat menimbulkan gelombang kesuksesan. Inilah alasan lain mengapa kita harus menghargai setiap hal kecil.

 

Melakukan pemikiran secara digital (digital thinking) harus dilakukan oleh semua bagian di dalam organisasi. Kita tidak bisa mengharapkan hanya bagian IT saja yang bekerja. Bahkan kita memerlukan teknologi digital untuk mempercepat proses bisnis dan membuat semua terekam secara rinci. Selain untuk memudahkan pekerjaan, akan baik apabila dilakukan upaya digitalisasi di dalam berbagai proses bisnis, dari mulai hulu ke hilir.

 

Beragam terobosan dapat diolakukan. Ide bisnis yang semula berasal dari survei marketing yang dilakukan dengan memakan banyak waktu, kini dapat dilakukan dalam waktu  yang singkat. Pembuktian visit sales, dulu membutuhkan proses menanda tangani berbagai form. Namun kini bisa dilakukan dengan membuat suatu aplikasi yang dihubungkan dengan google map, untuk mencatat lama visit dan memvalidasi bukti visit. Banyak lagi inovasi lain yang dapat dilakukan. Inti dari digital thinking adalah kita harus terus menerus berinovasi, dan menjadikan inovasi sebagai sebuah kebiasaan atau innovation habit. Kita tidak perlu murung apabila hasil inovasi kita tidak diterima, karena seperti halnya bernafas, ada nafas yang dibuang dan dihela, inovasi pun tidak mungkin dilakukan semuanya dan tidak mungkin diserap semuanya. Jangan sampai perubahan di  lingkungan internal kalah cepat dengan perubahan di lingkungan luar, karena itulah yang akan menjadikan bisnis kita menjadi using dan punah. Salam digital thinking dari  ACT Consulting.

Pengembangan SDM

Pengembangan SDM terpadu dengan Platform Knowledge Management

By Article No Comments

Pengembangan SDM

Pengembangan sumber daya manusia melalui pendidikan, adalah salah satu tugas bagian HRD atau bagian Human Capital di perusahaan.  Dalam mengembangkan SDM perusahaan ini, ada dua perbedaan sudut pandang yang signifikan. Ada pandangan yang menjadikan SDM sebagaimana Tanaman, atau memandang SDM sebagaimana Tumbuhan.

Apa perbedaannya? Pandangan SDM sebagai tanaman, digunakan oleh sudut pandang perusahaan yang memandang karyawan sebagai pekerja yang memiliki tanggung jawab semata, dan minim dalam memberikan dorongan karyawannya untuk berkembang.

Pandangan SDM sebagai Tumbuhan, digunakan oleh perusahaan yang memandang karyawan sebagai aset, sebagai bibit yang dirawat secara hati-hati, diberikan pendidikan sebagai pupuk, dilakukan penanaman kedisiplinan sebagai upaya penghalusan budi pekerti dan peningkatan kapasitas dan kapabilitas masing-masing individu dimaksimalkan dengan berbagai jenis training yang diberikan.

Dalam perusahaan yang memandang karyawan dengan perspektif tumbuhan ini, sumber daya manusianya dikembangkan secara optimal. Setiap orang yang memiliki kapasitas baik, disiapkan untuk menjadi the next leader, untuk menjadi the next manager, dengan membentuk sistem succession planning dan sistem pengembangan kapasitas melalui platform knowledge management (KM). Dalam tulisan ini kita akan membahas tentang metode KM seperti apa yang dapat ditiru oleh perusaahaan Anda.

Di Indonesia, sistem KM ini diterapkan dengan beragam bentuk. Apakah itu di perusahaan swasta, maupun di sejumlah instansi pemerintahan dan kementerian.  Sejumlah model KM yang diterapkan antara lain diadakannya sistem Online Library di sejumlah universitas di tanah air, Sistem Repository Management di Departemen Kehutanan dan Departemen Pertanian, dan sistem Digital Training di Garuda Indonesia yang memungkinkan pilot dan awak pesawat dapat mengakses training via smartphone dari berbagai penjuru dunia.

Sejumlah klien ESQ pun tengah menjalankan sistem Knowledge Management melalui Digital Learning dalam berbagai platform yang dikembangkan. Dengan Pertamina, ESQ menyediakan aplikasi ESQ Quantum Excellent yang bisa diakses oleh para karyawan dari gawai yang mereka miliki, dengan tujuan untuk meningkatkan good habit dan memperluas kapasitas social intelligence.

Dengan Auto2000, ESQ membangun sistem Digital Learning yang dinamakan Lion Auto2000 untuk para sales, dengan metode digital training atau training jarak jauh dengan video yang bisa diakses para Sales Auto2000 melalui gawai yang mereka miliki. Dengan tujuan untuk meningkatkan kapasitas sales dan menajamkan kapabilitas mereka untuk menjadi sales yang tahan banting dalam menghadapi persaingan dengan kompetitor.

Dalam format yang lebih massif, ADIRA pun membangun kerjasama dengan ESQ dalam bentuk Digital Learning Sharing Session Integrity Building dimana diadakan training pada berbagai level dan beragam session sharing dengan puluhan metode motivasi dari ESQ, yang menjadi anchor dalam proyek pembentukan karakter karyawan yang memiliki Integritas tinggi.

Beragam produk Knowledge Management yang dikembangkan oleh ESQ dengan sejumlah klien ini bersifat kostumisasi, dan dilakukan dalam metode yang berbeda-beda, dengan melihat kebutuhan dan tujuan akhir pendidikan dari metode Digital Learning yang diinginkan perusahaan.

Metode pembelajaran jarak jauh yang disediakan melalui Digital Learning dan Digital Training, dalam beragam bentuk ini, memungkinkan perusahaan untuk bisa memberikan pendidikan pada puluhan ribu karyawan sekaligus, dalam waktu yang singkat, dan dengan efektivitas yang dapat diukur melalui Quiz yang diadakan setiap satu sesi pembelajaran digital dilakukan.

Sejumlah metode knowledge management system yang tengah berkembang ini, juga menyentuh sistem evaluasi budaya perusahaan. ESQ memiliki pengukuran budaya perusahaan dengan metode online. Yang bersifat paperless dan hasil evaluasi kondisi entropi budaya perusahaan dapat diukur dalam waktu yang singkat. Setiap karyawan dikirimkan link menuju halaman form Organization Culture Health Index (OCHI) yang bisa diakses dari setiap gawai yang mereka miliki. Evaluasi budaya menjadi dapat diukur secara menyeluruh, dapat dipantau per bagian, bahkan dapat melihat respon budaya tiap karyawan. Menghemat banyak waktu dan biaya, dan dapat memberikan hasil rinci maupun global.

Untuk calon mahasiswa ESQ Business School pun bisa masuk dalam sistem seleksi masuk dengan online Quiz, hanya dalam waktu satu jam, calon mahasiswa sudah bisa terukur kemampuannya dan terekam datanya. Hingga calon mahasiswa dari pelosok tanah air pun bisa memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan beasiswa dari ESQ Business School. Sejumlah tes seperti tes minat dan bakat dengan metode Holland Code pun bisa diakses mahasiswa untuk menemukan tipe pekerjaan impiannya.

Bahkan, ESQ Masa Persiapan Pensiun (MPP) pun telah memiliki pengukuran Kecemasan Pensiun dengan digital platform ARS (Anxiety Rating Scale) sejak tahun 2016. Dari pengukuran ARS yang dilakukan pada tahun 2016 dan 2017, telah terkumpul gambaran kecemasan pensiun tidak kurang dari 40 perusahaan. Perusahaan peserta ARS dari ESQMPP ini terdiri dari instansi pemerintah, BUMN, perusahaan multi nasional, kementerian, dan pemerintah pusat dan daerah, serta universitas ternama di Indonesia.

Knowledge management system yang terintegrasi, membuat pencatatan training yang diikuti karyawan dan nilai evaluasi hasil training terekam secara otomatis di dalam sistem. Beragam hasil tes pun berada dalam platform yang diintegrasikan ini. Hal ini menjadikan sistem administrasi training SDM lebih ringkas, paperless dan evaluasi menjadi lebih mudah dilakukan.

Bahkan, ESQ memberikan video motivasi yang bisa diakses oleh seluruh masyarakat Indonesia. ESQ virtual training ini bisa diakses secara gratis melalui provider internet TV dari Telkomsel yaitu Indihome. Sehingga walaupun berada di rumah saat akhir pekan atau liburan, kita masih bisa mengikuti pembelajaran pembentukan karakter ini dari jarak jauh.

Tidak ada kata henti untuk kemajuan. Tidak mungkin sebuah perusahaan dapat bergerak maju bila tidak mengadopsi sistem yang lebih fleksibel dan adaptif. Sistem KM yang dikembangkan saat ini lebih sesuai dengan mobilitas dan tanggung jawab kerja karyawan yang makin kompleks di era sibernetik ini. Mari bersama merangkul masa depan dengan mengembangkan sistem Knowledge Management di perusahaan dimana kita berkarya. Untuk mengetahui lebih lanjut dapat merujuk pada website actconsulting.co yang dikelola oleh ESQ.  Salam 165 untuk Era Digital.

Open chat
1
Hubungi Kami
Scan the code
ACT Consulting International
Halo,
Ada yang bisa kami bantu?