Skip to main content

Satya Nadella Tentang Kredo Budaya Empowerment Yang Inklusif Dari Microsoft

By January 24, 2020Article

Dalam suatu diskusi yang dilakukan dalam World Economic Forum di tanggal 14 Desember tahun 2019, Satya Nadella, CEO Microsoft, diwawancara oleh President dari World Economic Forum, Prof Klaus Schwabb. Dalam kesempatan tersebut Nadella menyampaikan bahwa Microsoft memiliki kredo untuk melakukan pemberdayaan (empowering) kepada semua orang dari semua sudut yang berbeda di dunia.

Satya Nadella menggambarkan bahwa kredo empowerment itulah yang menurutnya paling menggambarkan visi dan misi dan yang menentukan apa dan siapa di Microsoft.

Nadella juga menyampaikan bahwa semua produk yang diciptakan oleh Microsoft, apakah itu xbox atau perangkat berteknologi tinggi, kesemuanya ditujukan untuk pasar dunia secara keseluruhan. Saat Klaus Schwab selaku Presiden dari World Economic Forum menyampaikan bahwa bila demikian maka seharusnya beragam produk digital dan ekonomi digital ditujukan bagi semua orang di seluruh dunia secara inklusif dan tidak membeda-bedakan.

“Ya”, dengan penuh semangat. Dalam merancang suatu produk di Microsoft misalnya, Nadella menyampaikan bahwa Desain adalah ilmu kelas satu yang harus melibatkan orang dari berbagai latar belakang pendidikan. Bukan hanya soal menentukan garis dan lengkung dalam sebuah prototype produk, tapi juga memerlukan pertimbangan sosiolog, ahli budaya (anthropologis), ahli matematika, dan ahli desain produk dan sebagainya. Agar produk tersebut dapat diterima oleh masyarakat secara umum.

Hal ini tentu saja berbeda dengan sejumlah visi perusahaan besar dunia yang menduduki posisi sebagai orang terkaya di dunia. Pemilik perusahaan brand fashion mahal misalnya, kini telah masuk dalam jajaran 10 orang terkaya di dunia.  Padahal produk yang diciptakan oleh perusahaan tersebut tidak menjadi kebutuhan primer bagi banyak penduduk dunia. Hanya menjadi suatu lambang kemewahan semata.

Terhitung ada pemilik dua merk branded yang masuk dalam daftar 10 orang terkaya dunia yaitu Arnault dan Carlos Slim Helu. Keduanya memiliki brand yang punya tingkat penjualan yang terhitung laris dan mendatangkan banyak keuntungan bagi usaha fashion mereka.  Satu perusahaan produsen IT besar dunia pun pernah ada di posisi teratas sebagai perusahaan terkaya. Padahal produk mereka bukanlah suatu produk yang mampu memasyarakat, karena daya beli masyarakat yang tidak mungkin untuk membayar harga tingginya.

Di tengah kegandrungan masyarakat dunia akan produk branded tersebut, Nadella yang bijak dan berasal dari tanah India yang sampai tahun 2020 ini masih memiliki banyak penduduk miskin tersebut, menyampaikan bahwa di dalam kepemimpinannya di Microsoft ia akan menjaga kredo empowerment tersebut.

Hal yang terhitung mulia untuk menjadi visi besar yang akan menjadikan sebuah perusahaan mampu terus dicintai oleh masyarakat. Di tengah derasnya kemunculan berbagai sistem operasi dalam administrasi dan keuangan, Microsoft masih tetap dicintai oleh banyak penduduk dunia karena kredo empowerment yang diberikan secara inklusif tersebut. bagaimana dengan perusahaan Anda? Apakah telah memiliki kredo yang kokoh? Apakah kredo tersebut telah menjadi jiwa bagi budaya perusahaan Anda? Apakah visi misi perusahaan Anda tergambar dalam kredo tersebut?  Mari kita terus membuka diri untuk mempelajari berbagai pengetahuan terbaru dari berbagai belahan dunia untuk mencapai kredo mulia yang ingin kita galang di perusahaan tempat kita bekerja. Salam Perusahaan Berbudaya.

Leave a Reply

Open chat
1
Hubungi Kami
Scan the code
ACT Consulting International
Halo,
Ada yang bisa kami bantu?