Skip to main content
All Posts By

admin

Partner In Culture Transformation

ACT Consulting | KARAKTERISTIK TOXIC LEADER | Budaya organisasi culture | organization agent of change culture

ACT Consulting – Inilah 6 Karakteristik Toxic Leader

By Article No Comments

Apa yang Anda ketahui tentang toxic leader? Toxic leader adalah pemimpin yang memperlakukan bawahan sebagai kendaraan atau pijakan untuk mendapatkan tempat yang diinginkan.  Seorang toxic leader bisa sangat sukses dalam jangka pendek, namun gagal dalam jangka panjang. Karena mereka tidak mengembangkan kepemimpinan dan tim berkinerja tinggi.

Tahukah Anda, toxic leader memiliki karakteristik! Menurut Padilla, Hogan dan Kaiser, ada enam karakteristik toxic leader. Mari kita telaah bersama keenam karakteristik itu.

Otokratis

Leader yang otokratis cenderung memanfaatkan posisi dan wewenang, kurang percaya dengan kemampuan bawahan, serta memaksakan kehendak dan tidak toleran terhadap kesalahan yang sama. Komunikasi yang ia lakukan cenderung dari atas-bawah (top-down) daripada dua arah (two-way). Kata-kata yang sering ia ucapkan adalah “Kita tidak punya waktu untuk membahas ini …” dan “Inilah situasi dan pekerjaan yang harus Anda lakukan dan selesaikan saat ini juga”

Narsistik

Leader yang narsistik memiliki rasa kepentingan, kebutuhan kekaguman yang berlebihan, dan kurang berempati saat berhadapan dengan orang lain. Kemudian. cenderung mengatakan hal-hal seperti “Saya melakukan atau mencapainya sendiri tanpa bantuan bawahan …” atau “Masalah pribadi Anda harus ditinggalkan di rumah, Anda di sini untuk bekerja.”

Manipulatif

Leader yang manipulatif mirip dengan narsistik karena fokus hanya pada diri sendiri saja dan menyembunyikan aktivitasnya agar tidak diketahui oleh orang lain. Ia cenderung menyalahgunakan posisi, hubungan, dan sistem organisasi untuk keuntungan pribadi.

Mengintimidasi

Leader yang mengintimidasi akan menggertak bawahan dan orang-orang di sekitar agar tercapai tujuannya. Inilah gaya kepemimpinan yang paling umum dilakukan oleh toxic leader.
Ia cenderung memerintah bawahan atau tim kerjanya dengan tangan besi. Tim kerja maupun bawahannya tidak berani menawarkan ide kepadanya karena takut ditolak atau ditertawakan.

Terlalu Kompetitif

Leader yang terlalu kompetitif cenderung memiliki sikap ingin menang sendiri dengan segala cara dan menggunakan perilaku yang tidak etis. Ia cepat mengambil keputusan tanpa berpikir panjang dan jarang menerima saran dari bawahannya.

Diskriminatif

Karakteristik toxic yang terakhir adalah leader yang diskriminatif. Ia tidak menghargai keragaman dan cenderung bergaul dengan orang-orang yang bersifat sama dengannya. Para leader yang diskriminatif tidak ingin ditantang oleh bawahan dengan saran atau sudut pandang yang berbeda.

Referensi: http://www.leadershipforces.com

Itulah 6 Karakteristik Toxic Leader. Anda bisa menjadikan keenam karakteristik toxic leader untuk mengamati kararkter pimpinan perusahaan tempat Anda bekerja. Ingin lebih tahu lebih dalam mengenai seluk beluk budaya perusahaan dann bagaimana membentuk budaya perusahaan dengan baik? Anda bisa cek ACT Consulting sebagai referensi Anda.

ACT Consulting | budaya organisasi yang sehat | budaya organisasi yang baik | budaya kerja organisasi | budaya perusahaan

Budaya Organisasi Yang Sehat

By Article No Comments

Suatu budaya organisasi sehat bila terdapat hal-hal sebagai berikut.

1. Nilai-nilai budaya organisasi dianut secara bersama oleh seluruh pimpinan dan anggota organisasi.
2. Nilai-nilai budaya memengaruhi perilaku pimpinan dan anggota organisasi.
3. Membangkitkan semangat berperilaku dan bekerja lebih baik.
4. Resisten (kuat) terhadap tantangan eksternal dan internal.
5. Mempunyai sistem peraturan formal dan informal.
6. Memiliki koornidasi dan kontrol perilaku.

Berdasarkan hal-hal di atas, pengertian budaya organisasi sehat adalah budaya organisasi yang nilai-nilainya, baik formal maupun informal dianut secara bersama dan berpengaruh positif terhadap perilaku dna kinerja pimpinan dan anggota organisasi sehingga sehat dalam menghadapi tantangan eksernal dan internal organisasi.

Adapun nilai-nilai budaya organisasi diterjemahkan sebagai filosofi usaha, asumsi dasar, slogan/moto organisasi, tujuan umum organisasi, dan prinsip-prinsip menjalankan usaha. Nilai-nilai tersebut bila dianut dan dilaksanakan secara bersama oleh pemimpin dan anggota organisasi maka dapat menyehatkan budaya organisasi.

Menurut Luthans, faktor-faktor utama yang menentukan kekuatan atau kesehatan budaya organisasi adalah sebagai berikut.

1. Kebersamaan adalah sejauh mana anggota organisasi mempunyai nilai-nilai inti yang dianut secara bersama. Derajat kebersamaan dipengaruhi oleh unsur orientasi dan imbalan.

2. Intensitas adalah derajat komitmen dari anggota-anggota organisasi kepada nilai-nilai inti budaya organisasi. Derajat intensitas bisa merupakan suatu hasil dari struktur imbalan.

Deal dan Kennedy dalam bukunya Corporate Culture, mengemukakan bahwa ciri-ciri organissi yang memiliki budaya organisasi kuat/sehat sebagai berikut.

a. Anggota-anggota organisasi loyal kepada organisasi, tahu dan jelas apa tujuan organisasi, serta mengerti perilaku mana yag dipandang baik dan tidak baik.

b. Pedoman bertingkah laku bagi orang-orang di dalam perusahaan digariskan dengan jelas, dimengerti, dipatuhi, dan dilaksanakan oleh orang-orang di dalam perusahaan sehingga orang-orang yang bekerja menjadi sangat kohesif.

c. Nilai-nilai yang dianut organisasitidak hanya berhenti pada slogan saja, namun dihayati dan dinyatakan dalam tingkah laku sehari-hari secara konsisten oleh orang-orang yang bekerja dalam perusahaan, dari mereka yang berpangkat paling rendah sampai pada pimpinan tertinggi.

d. Organisasi memberikan tempat khusus kepada pahlawan-pahlawan organisasi dan secara sistematis menciptakan bermacam-macam tingkat pahlawan, misalnya pramujual terbaik bulan ini dan innovator tahun ini.

e. Dijumpai banyak ritual, mulai yang sangat sederhana sampai dengan ritual yang mewah. Pemimpin organisasi selalu mengalokasikan waktunya untuk menghadiri acara-acara ritual ini.

f. Memiliki jaringan kultural yang menampung cerita-cerita kehebatan para pahlawannya.

Untuk memperkuat budaya organisasi, ada beberapa langkah kegiatan yang dapat dilakukan oleh pimpinan organisasi adalah sebagai berikut :

 

Memantapkan Nilai-Nilai Dasar Budaya Organisasi

Nilai-nilai dasar budaya organisasi dapat diterjemahkan sebagai filosofi usaha, asumsi dasar, moto organisasi, misi dan tujuan umum organisasi atau prinsip-prinsip menjalankan usaha. Pimpinan organisasi perlu memantapkan nilai-nilai dasar tersebut agar budaya dipakai sebagai pedoman berperilaku bagi karyawan.

Melakukan Pembinaan terhadap Anggota Organisasi

Setelah nilai-nilai dasar budaya organisasi dimantapkan, kegiatan selanjutnya melakukan pembinaan terhadap seluruh anggota organisasi. Arah pembinaan dilakukan agar nilai-nilai dasar yang menjadi budaya organisasi dapat dipahami, dihayati, dan dilaksanakan oleh anggota-anggota organisasi, khususnya anggota-anggota baru. Pembinaan terhadap anggota dapat dilakukan melalui dua cara, yakni bimbingan dan pelatihan.

Memberikan Contoh atau Teladan

Memberikan contoh atau teladan yang ditunjukkan seorang pimpinan dalam berperilaku merupakan pedoman nyata yang cepat diikuti dan ditiru oleh anggota-anggota organisasi dalam berperilaku. Dalam menanamkan dan memperkuat nilai-nilai budaya kepada anggota-anggota organisasi, pimpinan organisasi perlu memberikan keteladanan dan kejujuran dalam berperilaku dengan berpedoman pada nilai-nilai budaya yang telah ditetapkan.

Membuat Acara-Acara Rutinitas

Pimpinan organisasi perlu membuat acara-acara rutinitas, antara lain rapat-rapat rutin, rekreasi bersama, olahraga bersama, dan beribadah bersama. Acara rutinitas secara tidak langsung merupakan perekat bagi anggota-anggota organisasi dalam menanamkan dan memperkuat budaya organisasi.
Selain menanamkan dan memperkuat budaya organisasi, acara rutinitas juga dapat memberikan motivasi kepada anggota-anggota organisasi bahwa dia adalah bagian dari keluarga besar organisasi.

Memberikan Penilaian dan Penghargaan

Penilaian dan penghargaan secara berkala perlu dilakukan oleh pemimpin organisasi kepada anggota-anggota organisasi. Bagi anggota-anggota organisasi yang berprestasi dalam penanaman nilai-nilai budaya organisasi perlu diberi penghargaan berupa kenaikan pangkat/jabatan, gaji, pemberian gelar, ataupun hadiah-hadiah.

Tanggapan terhadap Masalah Eksternal dan Internal

Masalah-masalah eksternal yang banyak berpengaruh terhadap budaya organisasi, antara lain persaingan, pelanggan, penguasaan pasar, peraturan pemerintah, dan pengaruh perubahan global dunia.

Sedangkan masalah-masalah internal yang banyak berpengaruh terhadap budaya organisasi, antara lain konflik dalam organisasi, dan tuntutan karyawan. Kedua masalah di atas perlu diantisipasi dan ditanggapi melalui perbudatan budaya organisasi.

Koordinasi dan Kontrol

Perkuatan budaya organisasi dapat dilakukan melalui koordinasi dan kontrol. Koordinasi dapat dilakukan melalui rapat-rapat resmi, koordinasi antarpejabat secara berjenjang, dan sebagainya. Untuk mengetahui perilaku anggota-anggota organisasi perlu dilakukan pengawasan secara berkala. Hasil pengawasan dapat dijadikan sebagai umpan balik untuk memperkuat budaya organisasi.

Korporasi dengan budaya organisasi yang sehat mampu menghasilkan empat hal, yaitu:

1. Revenue: 4x lebih tinggi
2. Tenaga kerja: 7x lenbih berkualitas
3. Nilai saham: 12x lebih tinggi
4. Keuntungan bersih: lebih dari 700%
Source: Riset by ACT Consulting 2017


Informasi In House Training dari ACT Consulting dengan Hubungi Contact di bawah ini dan like halaman

Call us: +62 813 8242 6699

Call us: +62 812 2190 1818

Dapatkan tulisan-tulisan yang menginspirasi dengan like halaman :

facebook : https://www.facebook.com/ACTCONSULTING.CO/

corporate culture change | konsultan corporate culture | konsultan culture perusahaan | perubahan budaya perusahaan | corporate culture and strategy | corporate culture di perusahaan

Tantangan Toko Musik dan Label Rekaman di Era Industri Musik Digital

By Article No Comments

Pada awal dekade tahun 2000-an, karya musik seorang musisi atau grup band diedarkan dalam bentuk kaset dan cakram padat (CD). Sebagai contoh, SHEILA ON 7, PADI, DEWA 19, SLANK, EBIET G. ADE, Kemudian sekitar tahun 2006, lagu-lagu karya musisi dan grup band diubah kedalam format Mp3.

Mp3 yang memerlukan mini portable player untuk memainkan sebuah lagu mampu mengalahkan kaset dan CD yang membutuhkan tape dan CD player. Apalagi saati itu marak penjual Mp3 bajakan dan situs web untuk mengunduh musik seperti Napster.

Kemunculan Napster mengubah industri musik dunia dan musisi dibuat pusing dan harus memutar otak agar tetap eksis di dunia musik. Label rekaman dan musisi yang sebelumnya menggantungkan pendapatannya dari memasarkan karya musik dalam bentuk kaset dan CD, tiba-tiba konsumen beralih ke format yang mudah digandakan, dipindahkan, praktis, dan gratis.

Akibatnya, kaset dan CD menjadi tak laku lagi di pasaran. Dampaknya beberapa toko musik yang menyediakan kaset dan CD menutup gerainya satu per satu, seperti Aquarius dan Discc Tarra.

Selain beberapa toko musik yang ditutup, label rekaman juga banyak yang tutup. Menurut Asosiasi Industri Rekaman Indonesia (ASIRI), pada tahun 2012 hanya tersisa 76 label rekaman dari 240 anggota ASIRI. Namun dari 76 label rekaman, hanya 12-15 perusahaan yang masih aktif berbisnis. Label rekaman yang tersisa diisi oleh nama-nama besar, di antaranya Musica, Universal Music Indonesia, dan SonyBMG Music Entertainment Indonesia.

Ketika jualan fisik kaset dan CD tak berjalan dengan baik, kehadiran Nada Sambung Pribadi sedikit menjadi pelipur lapar bagi industri musik dan musisi. NSP yang merupakan potongan lagi dalam beberapa detik itu laku dijual sebagai ringback tone untuk diperdengarkan kepada orang lain.

Akan tetapi, pada tahun 2011 pemerintah mengeluarkan kebijakan untuk membatalkan registrasi (unreg) dan deactivate massal layanan konten premium kepada operator seluler karena maraknya kasus pencurian pulsa. Akibatnya, NSP ikutan-ikutan menurunkan pendapatan industri musik dan musik karena lesunya penjalan album fisik.

Beban label rekaman dan musisi semakin berat dengan hadirnya industri musik digital. Industri musik digital, seperti Pandora, Clear Channel, iHeartRadio, Spotify, Joox, iTunes, YouTube dan Vevo, memudahkan setiap orang untuk mendengar musik secara streaming dan video online.

Kehadiran industri musik digital bukan hanya konsumen atau penikmat musik saja, melainkan juga para musisi. Industri musik digital memudahkan musisi untuk membuat album musik sendiri.

Musisi semakin mudah merekam album berkat berbagai perangkat lunak yang bisa digunakan di mana aja. Selain itu, mereka mengedarkan karyanya sendiri tanpa harus melalui label rekaman dengan hadirnya media sosial FACEBOOK, INSTAGRAM, hingga SOUNDCLOUD. Ada beberapa orang musisi baru yang terkenal berkat industri musik digital, seperti Raisa, Trio GAC, Yunira Rachman, Isyana Sarasvati, Sheryl Sheinafia, Teddy Adhitya, Budi Do Re Mi, Danilla JPR, dan Rendy Pandugo.

Masalah yang dialami oleh toko musik dan label rekaman bisa terjadi juga di berbagai perusahaan yang tidak siap menghadapi era disruptif. Hal itulah yang membuat ACT Consulting menggelar Seminar ACCF, agar setiap orang, pengusaha label rekaman, pengusaha toko musik, pegawai pemerintah, penguasaha mikro, kecil, dan menengah dapat bertahan di era disruptif.

ACT-Consulting-Training-karyawan-PT-Pharmasolindo-pelatihan-motivasi-kerja-karyawan

ACT Consulting – “DNA” Baru Untuk PT. Pharmasolindo

By News No Comments

PT Pharmasolindo merupakan anak perusahaan Kimia Farma yang core bisnisnya adalah penjualan obat-obatan dengan resep dokter.

Pada tanggal 7 – 9 Juni 2017 kemarin PT Pharmasolindo bekerjasama dengan ACT Consulting untuk mengadakan Training MVVM (Mission Vission Values Meaning) dengan tema “Culture Change Leader” yang dipandu oleh Rinaldi Agusyana (Licensed Trainer & Consultant ACT Consulting). Peserta training merupakan top leader dan group leader PT Pharmasolindo.

Dengan training ini Pharmasolindo berharap dapat terbentuk “DNA” baru untuk beradaptasi dengan perubahan situasi bisnins yang dipengaruhi oleh implementasi program BPJS.

Untuk itulah CEO beserta para top leader dan group leader berkumpul selama 3 hari berdiskusi dalam suasana “sersan” (serius santai) menyatukan hati dan komitmen untuk menetapkan hal fundamental yang menentukan arah gerak organisasi ke depan.

Dengan penuh suka cita akhirnya selesai “pekerjaan besar’ seperti dikatakan CEO pada acara penutupan workshop setelah signing komitmen untuk cascading menjadi strategi dan rencana kerja bisnis dan budaya organisasi.

Sukses untuk PT Pharmasolindo yang meaning statementnya adalah “SETULUS HATI MENYEHATKAN NEGERI”.

     

ACT-Consulting-training-agent-of-change-PT-Pegadaian-pelatihan-agent-of-change-training-perubahan-karyawan

Training Pembekalan Agent of Change Angkatan III PT Pegadaian (Persero) Surakarta

By News No Comments

PT Pegadaian adalah BUMN yang memberikan pinjaman dana kepada masyarakat dengan tenggat waktu yang disepakati oleh kedua belah pihak. Dalam hal ini, Pegadaian menerima jaminan barang pribadi milik masyarakat sebagai jaminan, seperti kendaraan bermotor, elektronik, maupun perhiasan.

Pada tanggal 15 – 16 Juni 2017 ini PT Pegadaian (Persero) bekerjasama dengan ACT Consulting untuk mengadakan Training Agent of Change (AoC) Angkatan III, yang bertempat di Sentra Diklat PT Pegadaian wilayah Surakarta.

Training ini dipandu oleh Dudy dan Ma’sum (Licensed Trainer & Consultant ACT Consulting). Peserta yang mengikuti training ini berjumlah 31 pegawai PT Pegadaian (Persero) wilayah Surakarta.

Dengan training ini PT Pegadaian (Persero) wilayah Surakarta berharap para Agent of Change dapat melakukan transformasi budaya organisasi di divisinya masing-masing.

ACT Consulting | ACT Indonesia | Konsultan budaya | asah kemampuan bekerja | konsultan budaya organisasi | budaya kerja karyawan perusahaan

ACT Consulting – Asah Kemampuan IQ, EQ, SQ Sesibuk Apapun Anda Bekerja

By Article No Comments

ACT Consulting – Sesibuk apapun kita bekerja, kita harus terus mengasah kecerdasan intelektual (IQ), kecerdasan emosional (EQ), dan kecerdasan spiritual (SQ). Dengan terus mengasah ketiga hal tersebut, pasti kehidupan Anda akan menjadi dinamis, berwawasan, mampu menjaga emosional, dan spiritual selalu baru.

Kisah di bawah ini akan memberikan Anda gambaran akan manfaat dari mengasah IQ, EQ, dan SQ di kesibukan kita bekerja sehari-hari.

Ancha, seorang pedagang besar yang bergerak dibidang kayu menerima lamaran Somat untuk bekerja sebagai penebang pohon di hutannya. Karena gaji yang dijanjikan dan kondisi lingkungan kerja yang sangat baik, Somat pun bertekad untuk bekerja sebaik mungkin.

Ancha memberikan Somat sebuah kapak dan kemudian menunjukkan area kerja yang harus ia selesaikan dengan target waktu selama 1 bulan. Di hari pertama bekerja, Somat berhasil merobohkan delapan batang pohon.

Pada sore hari, Ancha sangat terkesan dan memberikan pujian yang tulis atas hasil kerja keras Somat. Ia berkata, “Hasil kerjamu sungguh luar biasa! Saya kagum dengan kemampuanmu menebang pohon-pohon itu dengan cepat dan rapi. Sampai saat ini belum ada penebang kayu pemula yang bisa bekerja seperti kamu. Pertahankan ritme kerjamu yang seperti ini.

Sangat termotivasi oleh pujian pimpinannya, keesokan harinya Somat bekerja lebih keras lagi, namun ia hanya berhasil merobohkan 5 batang pohon saja. Hari ketiga, dia bekerja lebih keras lagi, tapi hasilnya tetap tidak memuaskan malah mengecewakan.

Semakin bertambahnya hari, semakin sedikit pohon yang berhasil ditebang oleh Somat. “Sepertinya aku telah kehilangan kemampuan dan kekuatanku, bagaimana aku dapat mempertanggungjawabkan hasil kerjaku kepada Pak Ancha?” pikir Somat yang merasa malu dan putus asa.

Dengan kepala tertunduk, Somat menghadap ke Ancha untuk meminta maaf atas hasil kerja yang tidak cepat dan rapi. Ia pun menggerutu di dalam hatinya karena tidak mengerti mengapa hal itu bisa terjadi. Ancha bertanya kepada Somat, “Kapan kamu terakhir mengasah kapakmu?” “Mengasah kapak? Saya sangat sibuk menebang pohon setiap hari dari pagi sampai sore, sehingga tidak punya waktu untuk melakukan itu,” kata Somat.

“Nah, disinilah masalahnya. Ingat, hari pertama kamu kerja? Pada hari pertama kamu kerja, kapakmu masih baru dan terasah. Sehingga kamu bisa menebang pohon dengan cepat dan rapi. Hasil kerja Somat di hari-hari berikutnya semakin menurun, sebab ia tidak mengasah kapaknya sebelum bekerja.

Sesibuk apapun kamu bekerja, kamu harus meluangkan waktu untuk mengasah kapakmu, agar setiap hari bekerja dengan tenaga yang sama dan hasil yang maksimal. Mulai hari ini dan seterusnya terus asahlah kapakmu dan kembali bekerja menebang pohon!” ujar Ancha. Somat menganguk-anggukan kepalanya tanda mengerti maksud pimpinannya, lalu ia mulai mengasah lagi kapaknya agar tetap tajam.

 

Apa pelajaran yang bisa Anda petik dari kisah ini..?

Sama seperti Somat, Anda pun setiap hari dari pagi hingga malam hari seolah terjebak dalam rutinitas terpola. Kesibukan Anda seringkali melupakan sisi lain yang sama pentingnya, yakni mengasah dan mengisi hal-hal baru untuk menambah pengetahuan dan wawasan (IQ), menjaga dan mengendalikan ego (EQ), dan memiliki sikap empati (SQ).

Apa Anda pernah mengalami hal serupa atau memiliki kisah inspiratif lain tentang topik ini? Share di kolom komentar di bawah ini…!!! Anda pun bisa berbagi kisah ini dengan saudara, sahabat, atau orang terdekat lainnya, agar lebih banyak orang mendapatkan manfaatnya.

 


Dapatkan tulisan-tulisan yang menginspirasi dan Informasi In House Training dari ACT Consulting dengan like halaman

facebook : https://www.facebook.com/ACTCONSULTING.CO/

Youtube : https://www.youtube.com/channel/UCMLlOkY41oOnbAG47BLrKkw

Linked In : https://www.linkedin.com/company-beta/13279290/

Instagram : https://www.instagram.com/actconsulting.co/

Budaya kerja starup | budaya kerja karyawan | budaya kerja perusahaan | budaya kerja organisasi | konsultan budaya kerja

ACT Consulting – 5 Budaya Kerja di Perusahaan Rintisan Digital (Startup Digital)

By Article No Comments

ACT Consulting – jaman sudah semakin maju. Apalagi sejak diberlakukannya era MEA. Setiap individu seakan berlomba-lomba untuk bisa bertahan dalam era yang serba maju ini. Tak hanya individu saja. Pemerintah pun ikut peduli dengan adanya kemajuan jaman ini.

Pemerintah melalui Badan Ekonomi Kreatif Indonesia (Bekraf) mencanangkan untuk melahirkan 1.000 perusahaan rintisan digital (startup digital) di Tanah Air. Hal itu juga ditunjang oleh minat masyarakat dalam membangun startup digital di Indonesia, yang setiap hari semakin meningkat.

Untuk Anda yang baru lulus sekolah, lulus kuliah (fresh graduate), namun belum diterima bekerja di sebuah perusahaan bonafit, tidak usah berkecil hati. Anda bisa bekerja di startup digital yang ada di Indonesia. Contoh: Kincir, Blibli, Alfacart, Mataharimall, Dinamika Anak Muda Nasional (DAMN), dan Blanja.com

Saat ini, startup digital memiliki kecenderungan untuk merekrut anak-anak muda yang baru lulus sekolah atau lulus kuliah sebagai karyawan di perusahaan mereka. Karena anak-anak muda cenderung lebih kreatif dan inovatif dalam bekerja dan berkarya.

Namun, sebelum Anda memutuskan untuk bekerja di startup digital, kenali dulu budaya kerja di startup digital. Perhatikan 5 budaya kerja di startup digital ini terlebih dahulu sebagai bahan pertimbangan Anda.

[highlight background=”#0000a4″ color=”#ffffff”]1. Budaya Kerja yang Fleksibel [/highlight]

Budaya kerja di startup digital lebih fleksibel dibandingkan perusahaan yang sudah besar. Startup digital membebaskan karyawannya untuk menggunakan pakaian, celana, serta sepatu yang tidak formal, misalnya menggunakan kaos oblong atau t-shirt, celana jeans, dan sandal jepit. Selain itu, karyawan diperbolehkan hadir pada jam berapa saja asalkan bekerja selama 8 jam dalam sehari dan bisa pulang cepat setelah pekerjaan selesai.

[highlight background=”#0000a4″ color=”#ffffff”]2. Gaji dan Tunjangan yang Memuaskan [/highlight]

Sebagian besar startup digital memberikan gaji yang memuaskan untuk karyawannya. Gaji karyawan ditentukan oleh keahlian yang mereka miliki dan kuasai ataupun pengalaman. Selain itu, tersedianya tunjangan lain untuk membuat karyawan betah dan nyaman dalam bekerja. Misalnya, sarana olahraga, tempat bermain atau refershing, serta makan dan snack yang selalu tersedia.

[highlight background=”#0000a4″ color=”#ffffff”]3. Kesempatan Jenjang Karier Terbuka [/highlight]

Startup digital juga memberikan kesempatan jenjang karier yang terbuka bagi karyawannya. Sebab, hierarki jenjang karier bersifat terbuka dan asalkan KPI telah terlampaui. Misalnya, karyawan yang bekerja selama 2-3 tahun bisa naik menjadi supervisor, bahkan manajer.

[highlight background=”#0000a4″ color=”#ffffff”]4. Komunikasi Lebih Terbuka dan Kekeluargaan [/highlight]

Komunikasi antara pimpinan dan karyawan di startup digital lebih terbuka dan bersifat kekeluargaan. Karena pimpinan dan karyawan berasal dari generasi yang sama, usia dan latarbelakang pendidikan tidak terpaut jauh, bahkan dari berbagai negara.

[highlight background=”#0000a4″ color=”#ffffff”]5. Manajemen Memberikan Pelatihan yang Mendukung Kinerja Karyawan [/highlight]

Kebanyakan manajemen startup digital memberikan pelatihan yang mendukung kinerja karyawan. Sebagai contoh, karyawan dengan posisi copywriter diberikan pelatihan content marketing dan menulis viral, optimatisasi mesin pencari (SEO), dan mengoptimalkan media sosial.

Itulah 5 Budaya Kerja di Perusahaan Rintisan Digital (Startup Digital). Semoga 5 hal di atas dapat membantu Anda untuk lebih memahami budaya kerja di startup digital sebelum memutuskan untuk bekerja disana.

Jangan lupa like, share, dan comment postingan ini agar bermanfaat bagi rekan-rekan Anda yang membacanya.

 


Dapatkan tulisan-tulisan yang menginspirasi dan Informasi In House Training dari ACT Consulting dengan like halaman

facebook : https://www.facebook.com/ACTCONSULTING.CO/

Youtube : https://www.youtube.com/channel/UCMLlOkY41oOnbAG47BLrKkw

Linked In : https://www.linkedin.com/company-beta/13279290/

Instagram : https://www.instagram.com/actconsulting.co/

ACT Consulting | Tips ACT Consulting | tips kerja bulan ramadhan | konsultan budaya kerja | konsultan perusahaan | budaya kerja karyawan

ACT Consulting – Lakukan 5 Cara Ini Agar Tetap Produktif Kerja di Bulan Ramadhan

By Article No Comments

ACT Consulting – Menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan merupakan kewajiban bagi umat muslim. Selama menjalankan ibadah puasa, kita dianjurkan untuk menahan hawa nafsu dan memperbanyak ibadah.

Tak hanya menahan hawa nafsu dan memperbanyak ibadah, namun kita juga harus bisa melawan rasa malas dan kantuk selama bekerja. Apalagi, kita dituntut untuk tetap produktif bekerja selama puasa.

Nah, bagaimana cara untuk tetap produktif kerja di bulan Ramadan? Berikut ini 5 cara yang bisa Anda lakukan agar tetap produktif kerja di bulan Ramadan.

[highlight background=”#0000a4″ color=”#ffffff”]#1 MINUM 8 GELAS AIR[/highlight]  
Usahakan minum 8 gelas air dalam sehari selama berpuasa. Minum air putih 1 gelas selepas bangun sahur dan 1 gelas selepas sahur. Lalu, 1 gelas selepas azan maghrib dan 1 gelas selepas salat Maghrib.

Selanjutnya, 1 gelas selepas makan dan 1 gelas selepas salat Isya. Setelah itu, 1 gelas selepas salat tarawih dan 1 gelas sebelum tidur. Tujuan minum 8 gelas air adalah agar Anda tidak cepat dehidrasi, serta tetap fokus dan konsentrasi saat bekerja.

[highlight background=”#0000a4″ color=”#ffffff”]#2 KONSUMSI MAKANAN YANG BERGIZI[/highlight]  
Konsumsi makanan yang bergizi saat sahur dan berbuka puasa. Dengan mengonsumsi makanan yang bergizi saat sahur dan berbuka puasa, Anda akan kuat menjalankan ibadah puasa dan tidak mengantuk saat bekerja.

[highlight background=”#0000a4″ color=”#ffffff”]#3 BERANGKAT KERJA LEBIH PAGI[/highlight]  
Setelah melakukan aktivitas makan sahur, segera mandi, bersiap-siap, dan menjalankan ibadah salat Subuh. Kemudian, berangkat kerja. Dengan berangkat kerja lebih pagi, Anda akan terhindar dari kemacetan sehingga tidak terlambat sampai kantor.

[highlight background=”#0000a4″ color=”#ffffff”]#4 TINGKATKAN AMAL IBADAH[/highlight]  
Puasa kita jangan hanya kuat menahan makan dan minum serta hawa nafsu saja, namun juga tingkatkan amal ibadah. Bila selama ini Anda belum sempat mengerjakan salat sunah, maka di bulan Ramadan ini perbanyak melakukan salat sunah.

Selain memperbanyak melakukan salat sunah, manfaatkan juga waktu istirahat siang dengan membaca dan menghafal ayat-ayat suci Alquran. Buat target untuk membaca dan menghafal satu juz dalam satu hari. Ketika Anda mengerjakan salat wajib maupun salat sunah, praktikkan dalam salat hafalan ayat-ayat yang telah Anda hafal.

[highlight background=”#0000a4″ color=”#ffffff”]#5 IKUT TRAINING MOTIVASI[/highlight]  
Dengan mengikuti training di bulan Ramadan, akan membuat diri kita semangat menjalani aktivitas bekerja di kantor di bulan Ramadan. Training dapat meningkatkan lagi spirit Anda untuk melakukan ibadah dan memperbanyak amalan di bulan suci ini.

Itulah 5 Cara yang bisa Anda Lakukan agar Tetap Produktif Kerja di Bulan Ramadan. Semoga 5 tips di atas dapat membantu Anda untuk tetap produktif bekerja.

Yuk share apa saja cara Anda untuk tetap produktif bekerja di bulan Ramadan ini pada kolom komentar. Pastikan juga untuk like & share postingan ini agar banyak orang yang memperoleh manfaatnya.

 


Dapatkan tulisan-tulisan yang menginspirasi dan Informasi In House Training dari ACT Consulting dengan like halaman

facebook : https://www.facebook.com/ACTCONSULTING.CO/

Youtube : https://www.youtube.com/channel/UCMLlOkY41oOnbAG47BLrKkw

Linked In : https://www.linkedin.com/company-beta/13279290/

Instagram : https://www.instagram.com/actconsulting.co/

Tingkatkan Keahlian Change Agent & Change Champion, PT Pelindo III (Persero) Gelar Workshop Change Champion

By News No Comments

ACT Consulting – PT Pelindo III (Persero) bekerjasama dengan ACT Consulting menggelar Workshop Change Champion dan Change Agent. Workshop Change Champion dan Change Agent merupakan pembekalan kepada ratusan karyawan yang terpilih sebagai change agent (CA) serta manajer dan supervisor yang terpilih sebagai change champion (CC).

Workshop Change Champion dan Change Agent di tahun 2017 ini terdiri dari 8 Batch, dengan tanggal dan lokasi acara yang berbeda-beda. Batch 1-Batch 3 berlangsung pada 30 Maret – 6 April di Graha Barunawati, Surabaya. Kemudian, Batch 4-5 berlangsung pada 10 – 13 April di Hotel Santika Premiere Semarang. Selanjutnya, Batch 6-7 berlangsung pada 17 – 20 April di Swissbell Hotel, Banjarmasin. Sementara itu, Batch 8 berlangsung pada 25-26 April di Grand Inna Kuta Bali.

ACT Consulting | budaya kerja perusahaan | budaya kerja karyawan | pelatihan PT Pelindo | training motivasi karyawan

 

Workshop ini dibuka oleh Toto Heli Yanto, selaku Direktur SDM & Umum PT. Pelindo III (Persero). Sejumlah trainer unggulan ACT Consulting, seperti Rinaldi Agusyana, Heidi Akhadi, Abdul Haris Muchtar, dan Deni Kurniawan pun dihadirkan, guna mengisi dan membekali materi berkualitas mengenai growth mindset, knowledge, customer focus, care dan integrity, serta skill untuk siap dalam sosialisasi dan internalisasi. Materi yang bermanfaat untuk mendukung tugas, peranan, dan tantangan sebagai change agent dan change champion.

“Setelah mengikut pelatihan ini, saya jadi lebih termotivasi dan bersemangat untuk meningkatkan kinerja diri dan perusahaan. Lalu, saya dan rekan-rekan menjadi lebih memahami lagi budaya perusahaan dalam pekerjaan,“ ujar Amiroel, Manager Pelayanan Kapal, Cabang Tanjung Perak.

PT. Pelindo III (Persero) visinya adalah berkomitmen memacu integrasi logistik dengan layanan jasa pelabuhan yang prima. Sementara misinya adalah menjamin penyediaan jasa pelayanan prima melampaui standar yang berlaku secara konsisten. (Ar).

 


Informasi In House Training dari ACT Consulting dengan Hubungi Contact di bawah ini dan like halaman

Call us: +62 813 8242 6699

Call us: +62 812 2190 1818

Dapatkan tulisan-tulisan yang menginspirasi dengan like halaman :

facebook : https://www.facebook.com/ACTCONSULTING.CO/

Youtube : https://www.youtube.com/channel/UCMLlOkY41oOnbAG47BLrKkw

Linked In : https://www.linkedin.com/company-beta/13279290/

Instagram : https://www.instagram.com/actconsulting.co/

ACT Consulting | budaya kerja karyawan | budaya kerja perusahaan | konsultan manajemen sdm | konsultan manajemen perusahaan

ACT Consulting – Kualitas Kerja Anda Menentukan Gaji Yang Anda Terima

By Article No Comments

ACT Consulting – Amir selesai mengerjakan Salat Jumat di masjid, berkonsultasi kepada Ustad Hamka, “Wahai Ustad Hamka, mengapa kehidupanku menderita? Mengapa keluargaku ditimpa banyak bencana dan musibah?”

Ustad Hamka menatap sebentar Amir, kemudian dia bertanya, “Kamu kerja di mana dan gajimu berapa?” Amir bercerita bahwa dia bekerja di suatu instansi dan bergaji Rp 5 juta. Lalu Ustad Hamka berkata, “Kalau begitu, mulai besok, temui bosmu dan mintalah supaya gajimu dikurangi menjadi Rp 4 juta.”

Amir menyanggah nasihat sang ustad dengan berkata, “Loh Ustad, gaji Rp 5 juta saja kurang untuk kebutuhan keluarga saya, kok malah dikurangi menjadi Rp 4 juta?” Namun Ustad Hamka berkata, ”Lakukan jika engkau yakin atau percaya. Akan tetapi jika engkau tidak yakin, ya jangan dilakukan.”

Maka Amir berpikir beberapa hari. Setelah merasa mantap, Amir menemui pimpinannya, dan berkata, ”Wahai Bapak pimpinan, saya sudah konsultasi ke seorang ulama dan beliau memintaku untuk menurunkan gajiku dari Rp 5 juta menjadi Rp 4 juta. Maka mulai bulan depan, tolong potong gajiku menjadi Rp 4 juta saja.”

Pimpinannya merasa heran melihat tingkah Amir, sebab karyawan lain demo minta naik gaji, dia malah minta gaijinya diturunkan. Namun ya sudah, inikan kemauan dia sendiri, pikir sang pimpinan.

Setelah dikurangi gajinya, sebulan kemudian kehidupan Amir tak kunjung berubah. Dua bulan kemudian, belum juga ada yang berubah. Tiga bulan berlalu, masih sama. Maka Amir pun datang kembali kepada Sang Ustad dan bertanya, “Wahai Ustad Hamka, apa tidak salah resep yang Anda berikan kepadaku? Sudah aku turunkan gajiku dari Rp 5 juta menjadi Rp 4 juta, tetapi kehidupanku tak kunjung berubah.”

Maka Ustad Hamka kembali melihat Amir dan berkata, “Kamu kurangi lagi gajimu menjadi Rp 3 juta.” “Aduh, sudah tinggal 4 juta sekarang disuruh turunkan menjadi 3 juta. Mana cukup ustadz untuk menghidupi keluarga saya,” keluh Amir.

“Jika kamu percaya lakukan, jika tidak ya tidak usah,” kata Ustad Hamka. Kemudian, Amir berpikir cukup lama, didalam hatinya berkata “Jangan-jangan ini hanya cara ustad untuk mengerjai saya”.

Namun lama-lama Amir sadar bahwa rezeki tidak hanya dari gaji, namun bisa dari arisan atau warisan, bisa dari undangan atau mungkin hutangan. Rezeki bisa jadi dari arah yang tidak disangka-sangka, bukan hanya dari gaji semata.

Maka dengan mantap Amir kembali menemui pimpinannya untuk menyampaikan maksudnya. Dia sampaikan kepada pimpinanya, “Bos, tolong kurangi lagi gajiku, jadikan Rp 3 juta saja.” Pimpinannya keheranan, tetapi apa boleh buat karena itu sudah kemauan Amir. Maka dipotonglah gaji Amir menjadi Rp 3 juta.

Sebulan kemudian mulai terlihat hasil dari keyakinannya. Pada bulan ketiga semuanya berubah menjadi semakin luar biasa. Hasilnya, ekonomi keluarganya membaik dan tidak ada lagi bencana ataupun musibah. Walaupun gajinya tinggal Rp 3 juta, namun rezekinya luar biasa.

Kemudian datanglah dia kepada Ustad Hamka dan bertanya, “Wahai ustad, apa rahasia dibalik ini semua? Ketika gajiku tinggal Rp 3juta, kehidupanku berubah menjadi lebih baik.”

Ustad Hamka dengan tenang menjawab, “Wahai Bapak yang baik, wahai karyawan yang baik, wahai fulan yang baik. Berarti selama ini gajimu yang pantas hanya Rp 3 juta, tidak sampai Rp 5 juta, jadi yang Rp 2 juta itu kelebihan. Betapa banyak orang yang bekerja dengan gaji Rp 5 juta, tetapi kualitas kerjanya hanya Rp 2 juta atau Rp 3 juta saja”.

Setelah membaca cerita ini, apa yang akan Anda lakukan, menemui pimpinan perusahaan tempat Anda bekerja untuk meminta menurunkan gaji Anda? Tentunya sulit bukan? Maka tidak ada cara lain yang bisa Anda lakukan, kecuali dengan meningkatkan kualitas kinerja Anda. Misalnya, apabila gaji Anda saat ini Rp 5 juta, maka tingkatkan kualitas kerja melebihi gaji yang Anda terima.

Jika Anda bekerja melebihi gaji Anda, maka kelebihan itu sedekah untuk Anda, “Setiap kebaikan itu sedekah.” Sedekah kepada siapa? Tentunya kepada Allah SWT dan pasti akan dibalas berates-ratus kali lipat, minimal 10x lipat. “Allah tidak mungkin mengingkari janji-Nya.” Setiap kebaikan pasti berbalas kebaikan.

Cobalah Anda lihat selama ini, apa yang terjadi pada diri, pekerjaan, dan karier Anda. Apa Anda sudah memberi lebih untuk tambahan atau sedekah? Ataukah kita lebih suka mengurangi, sehingga rezeki kita tidak berkah.

Jadi, mari lebih banyak berbicara tentang kewajiban Anda, bukan lebih banyak menuntut hak Anda. Lakukanlah kewajiban Anda semaksimal mungkin, karena Anda akan mendapatkan hasil yang maksimal. Sekali lagi, ingat rezeki bukan hanya dari gaji semata, sebab banyak jalan lain yang bisa mendatangkan rezeki dari arah yang sama sekali tidak Anda duga. Perbanyak dan tingkatkan kualitas kerja Anda melebihi gaji yang Anda terima.

Apa Anda pernah mengalami hal serupa atau memiliki kisah inspiratif lain tentang topik ini? Share ya di kolom komentar di bawah ini… Anda pun bisa berbagi kisah ini dengan saudara, sahabat, atau orang terdekat lainnya, agar lebih banyak orang mendapatkan manfaatnya.


Dapatkan tulisan-tulisan yang menginspirasi dan Informasi In House Training dari ACT Consulting dengan like halaman

facebook : https://www.facebook.com/ACTCONSULTING.CO/

Youtube : https://www.youtube.com/channel/UCMLlOkY41oOnbAG47BLrKkw

Linked In : https://www.linkedin.com/company-beta/13279290/

Instagram : https://www.instagram.com/actconsulting.co/

Open chat
1
Hubungi Kami
Scan the code
ACT Consulting International
Halo,
Ada yang bisa kami bantu?