Skip to main content

Darimana Entropi Budaya (Toxic Culture) Berasal?

By December 28, 2017October 31st, 2018Article

Cara mengukur budaya organisasi dan entropi

oleh: DR.HC. Ary Ginanjar Agustian (Founder ACT Consulting)

Mengapa satu budaya organisasi seperti korporasi atau instansi pemerintah lebih entropis dari yang lain? Entropi budaya (Toxic Culture) adalah mengukur energi yang terbuang percuma di tempat kerja memang berbeda-beda prosentasenya, ada yang tinggi dan ada yang rendah. Contoh sederhana, saya umpamakan sebuah organisasi itu adalah sebuah mobil yg memiliki tingkat konsumsi bahan bakarnya 1: 10, atau setiap satu liter bensin bisa menjangkau 10 km. Akan tetapi kenyataanya hanya 1 liter bensin yg dikonsumsi hanya mampu mencapai 5 km saja. Artinya entropi mobil itu adalah 50 % akibat karat dan aus. Entropi budaya yang tinggi akan menurunkan kinerja organisasi, akibat energi yg terbuang percuma, sebaliknya entropi rendah maka akan meningkatkan kinerja organisasi secara efisien.

Entropi budaya di sebuah organisasi sesungguhnya adalah cerminan dari entropi pribadi pemimpinnya, atau warisan entropi pribadi pemimpin sebelumnya. Entropi pribadi dalam suatu organisasi bahkan dilembagakan melalui sistem birokrasi masa lalu yg panjang berbelit dan proses yang membutuhkan hirarki dalam pengambilan setiap keputusan, atau kekakuan karena struktur organisasi yg tidak efisien. Entropi budaya yang disebabkan oleh pemimpin saat ini biasanya muncul dalam bentuk: kontrol berlebihan dan kehati-hatian akibat saling tidak percaya, saling menyalahkan, kompetisi internal, dan ketidakjelasan wewenang.

Entropi budaya organisasi, korporasi atau instansi sesungguhnya adalah refleksi langsung dari entropi pribadi sang peminpin itu sendiri. Ini adalah jumlah energi ditimbulkan karena ketakutan seorang pemimpin yang diekspresikan dalam interaksi sehari-hari dengan orang-orang dalam organisasi. Kekhawatiran pemimpin dapat menimbulkan tindakan seperti: kontrol berlebih, terlalu berhati-hati dan lain sebagainya.

Penyebab utama entropi pribadi adalah ketakutan di alam bawah sadar dalam pengambilan keputusan. Untuk mengatasi hal ini dibutuhkan penguasaan pribadi, didukung oleh pembelajaran skill kepemimpinan untuk menciptakan keselarasan pribadi (personal alignment).

Penelitian menunjukkan adanya korelasi yang jelas antara pemimpin dengan entropi budaya organisasi. Ada dua hasil penelitian yang cukup ekstrim yang menunjukkan hubungan tersebut yang pertama disebut Pemimpin Entropi Tinggi dan Pemimpin Entropi Rendah. Pemimpin yg memiliki tingkat entropi tinggi akan menghasilkan tim berkinerja rendah. Apabila entropi pribadi 64 persen maka mengakibatkan entropi budaya timnya juga tinggi yaitu 38 persen. Pemimpin entropi rendah mengakibatkan tim berkinerja tinggi, entropi pribadi pemimpinnya relatif rendah sebesar 9 persen, dan entropi budaya tim juga rendah sebesar 7 persen. Artinya pemimpin sesungguhnya adalah penyebab utama dari entropi budaya organisasi, korporasi ataupun instansi.

Cara untuk mengurangi warisan entropis pemimpin masa lalu adalah dengan melakukan : de-layering, re-strukturisasi, dan de-birokratisasi dan transformasi budaya.

Entropi dan Kinerja

Hasil dari studi organisasi 163 di Australia dilakukan oleh Hewitt Associates dan Barrett Values Center 2008 Survei Pekerja Terbaik di Australia dan Selandia Baru (Beanz) menunjukkan korelasi yang kuat antara tingkat entropi dalam sebuah organisasi dan tingkat keterlibatan staff, atau kesungguhan dan keikhlasan dalam bekerja atau sering dinamakan
staff engagement.

Dalam risetnya Barrett menemukan bahwa dalam organisasi dengan ‘engagement’ karyawan lebih dari 65 persen dan entropi di bawah 10 persen, maka pertumbuhan pendapatan 35 persen selama periode tiga tahun. Sebaliknya Organisasi dengan skor engagement dalam kisaran 40-65 persen dan entropi lebih besar dari 22 persen memiliki pertumbuhan tiga tahun pendapatan hanya 7 persen.

Kesimpulannya bahwa tingkat entropi budaya organisasi sesungguhnya terjadi akibat entopi pribadi pemimpinnya. Dan secara signifikan entropi budaya mempengaruhi kinerja dan prestasi sebuah organisasi, sebuah korporasi atau instansi kita. Sekarang mungkin kita bisa mencoba mereka-reka berapa persen kira-kira tingkat entropi BUMN kita? Berapa entropi instansi kita? Dan yang terakhir berapa persen entropi perusahaan raksasa milik kita bersama yang namanya “Indonesia Incorporation ini? ”

” Tidak berubah nasib suatu kaum sebelum mereka mengubah jiwa mereka sendiri “.

Leave a Reply

Open chat
1
Hubungi Kami
Scan the code
ACT Consulting International
Halo,
Ada yang bisa kami bantu?