Skip to main content

Sejarah Pembentukan Airbus dan Perkembangannya Yang Diwarnai Politik Eropa

By July 19, 2019Article

Airbus, sebuah perusahaan dirgantara yang berdiri dengan gabungan teknologi dari sejumlah negara Eropa ini, memiliki 3 lini bisnis dirgantara utama. Yaitu divisi produksi pesawat komersial, divisi militer dan divisi helicopter. Konon, lini industri yang disebut ketiga inilah yang memberikan pemasukan terbesar pada perusahaan ini.

Airbus didirikan untuk menyaingi perusahaan Amerika seperti Boeing, McDonnell Douglas dan Lockheed Martin. Secara resmi, perusahaan ini berdiri pada tanggal 18 Desember 1970. Merupakan perusahaan bentukan dari pemerintah Perancis, Jerman Barat dan Inggris yang diinisiasi sejak tahun 1967. Pada tahun 1971, Pemerintah Spanyol turut bergabung dengan perusahaan dirgantara mereka, CASA.

Sebelum pendiriannya, perusahaan ini telah mendapatkan MOU yang berisi pesanan untuk membuat 75 pesawat, di tahun 1968. Produk yang diinginkan para pemesan saat itu adalah Airbus A300, yang telah terlebih dahulu ditampilkan dalam Paris Airshow pada tahun 1965, sebagai hasil dari perkembangan desain pesawat komersial yang kompetitif dan aman dari Hawker Siddeley, sebuah perusahaan dirgantara asal Inggris. Desain tersebut dinamai Airbus agar mudah dilafalkan dalam bahasa Perancis dan memiliki arti yang sederhana, yaitu sebagai alat transportasi penerbangan umum berukuran besar.

Airbus A3000 adalah yang pertama diproduksi oleh EADS (European Aeronautics Defense and Space Industry). EADS adalah nama induk perusahaan Airbus yang membawahi ketiga industri Airbus (pesawat komersial, militer dan helicopter). Setelah Januari 2014, EADS melakukan rebranding nama perusahaan menjadi Airbus Group

Karena merupakan perusahaan gabungan dari sejumlah industri dirgantara dari berbagai negara Eropa yang berbeda, pengelolaan Airbus kental diwarnai dan dipengaruhi oleh situasi politik di negara pemodalnya. Salah satunya saat Inggris melakukan brexit (british exit) dan menyatakan keluar dari Uni Eropa di tahun 2018, perusahaan ini sempat mengalami kegamangan karena terancam kehilangan pemilik modal terbesarnya yaitu pemerintah Inggris Raya. Namun dengan keahlian politik yang dimilikinya, CEO Airbus saat itu, Tom Enders berhasil melakukan komunikasi dan menyatakan bahwa hal seperti Brexit tidak harus mempengaruhi kepemilikan saham negara tersebut karena Airbus bukan merupakan produk dari Uni Eropa, karena sudah terbentuk lama sebelumnya.

Untuk mempelajari cara melakukan manajemen inovasi bisnis, klik disini. Untuk memiliki kemampuan mendesain bisnis mandiri, anda juga bisa klik disini.

Bila memiliki kesulitan atau masalah di beberapa sisi seperti budaya dan penerapan disiplin pencapaian target. Bila itu masalahnya, bagi para Leaders di Organisasi Anda, dapat mengikuti program  Transformational Leadership dari ACT Consulting dengan klik di link ini.

Untuk melakukan perkembangan di organisasi dan korporasi Anda, Anda dapat mempelajari cara membangun budaya perusahaan dengan klik disini. Anda juga dapat mempelajari cara menciptakan strategi yang tepat untuk perusahaan dengan klik disini.

Untuk mendapatkan bantuan mengenai cara membentuk karakter para pegawai dan pimpinan hingga dapat mengakselerasi perubahan yang kompetitif di organisasi Anda, ACT Consulting memiliki langkah-langkah dan metodologi yang diperlukan. Hubungi kami via email di info@actconsulting.co atau telepon ke 0821-2487-0050 (Donna).

Leave a Reply

Open chat
1
Hubungi Kami
Scan the code
ACT Consulting International
Halo,
Ada yang bisa kami bantu?