Skip to main content

Apa itu Employee Engagement?

employee engagement, corporate culture, job satisfaction, job engineering, job crafting, organization development, act consulting, irna azzadina

Banyak pihak memiliki makna dan interpretasi berbeda tentang Employee Engagement. Bahkan, William H Macey & Benjamin Schneider dalam Cambridge Journal of Society for Industrial and Organizational Psychology (2008) menyampaikan bahwa arti dari employee engagement bermakna ganda bagi para akademisi dan praktisi, saat digunakan dalam berdiskusi dengan klien. Ada tiga faset dari engagement yaitu sebagai kondisi psikologis, sebagai perilaku, dan sebagai karakter.

Kevin Kruse (2012) dalam Forbes menyatakan bahwa employee engagement tidak sama dengan kebahagiaan dalam bekerja (employee happiness). Menurutnya, Banyak orang bekerja dengan bahagia, namun mereka tidak engage pada visi dan misi perusahaan dan tugas-tugas yang diembannya.

Kruse yang menulis buku best seller “Employee Engagement 2.0” juga menyampaikan bahwa employee engagement tidak sama dengan kepuasan dalam bekerja (employee satisfaction). Karena banyak karyawan yang puas pada pekerjaan mereka namun tidak memiliki komitmen dan loyakitas bekerja yang baik. Kepuasan bekerja saja tidak cukup.

Kruse (2012) mendefinisikan Employee engagement sebagai komitmen emosional yang dimiliki oleh karyawan saat bekerja untuk organisasi. Menurutnya, saat employee peduli pada perusahaan, maka mereka akan melakukan pekerjaan ekstra tanpa mengeluh saat diperlukan.

Untuk itulah, karyawan perlu memahami Misi, Visi, Values dan Meaning of Work, agar ia dapat bekerja sepenuh hati, merasa bahagia dalam bekerja, dan dapat menahan beban emosional dan beban pekerjaan seberat apapun. Karena tanggung jawab seseorang berbeda-beda. Hal ini menjadi sangat penting. Seorang karyawan bisa saja harus dikirim untuk bekerja ke wilayah rawan. Atau seorang direksi harus melakukan upaya yang drastis. Perubahan yang terus berjalan membuat berbagai hal menjadi mungkin.

Cara untuk memastikan perusahaan terus berjalan adalah dengan memastikan dewan eksekutif dan para karyawan memahami MVVM dengan sepenuh hati agar mereka bisa bekerja dengan tulus ikhlas karena mengerti akan itikad baik organisasi yang tercermin dalam misi, dan memiliki cita-cita yang sejalan, sesuai dengan visi dari perusahaan. Untuk itu karyawan pun akan mendalami values organisasi menjadi values pribadinya dalam bekerja. Mengerti akan meaning of work yang dilakukannya memiliki dampak yang baik untuk mewujudkan kemajuan dan kesejahteraan kemanusiaan ke depannya, termasuk di dalamnya kemakmuran dirinya bersama keluarga, bila ia bekerja dengan baik.

Untuk mendapatkan bantuan mengenai cara mengukur employee engagement di organisasi Anda, ACT Consulting memiliki tools assessment yang diperlukan. Hubungi kami via email di info@actconsulting.co atau telepon ke 0821-2487-0050 (Donna).

 

irna azzadina, act consulting, employee engagement, corporate assessment, assessment center,

by Irna Azzadina, S.E., S.Psi., M.S.M, Corporate Assessment Expert at ACT Consulting

Leave a Reply

Open chat
1
Hubungi Kami
Scan the code
ACT Consulting International
Halo,
Ada yang bisa kami bantu?