Skip to main content
Tag

training motivasi karyawan

PETRONAS dan ESQ Berbagi Tips Agar Survive di Era VUCA

By News No Comments

Perbincangan menarik dan kolaborasi yang solid antara dua negara. Dibawakan langsung oleh Dato’ Sri Hj. Syed Zainal Abidin Syed Mohamed Tahir sang Former Vice President of Marketing, Downstream Business, di PETROLIAM NASIONAL (PETRONAS). Beliau berasal dari Negeri Jiran, Malaysia.

Melalui Webinar ‘HOW TO ALIGN YOUR BUSINESS IN NEW ERA’ pada (1/7/2020), dipertemukan oleh DR. HC. Ary Ginanjar Agustian sang motivator, educator, sekaligus Founder ESQ asal Indonesia.

Ratusan orang tertuju pada isi materi yang mereka sampaikan. Yang mengupas tuntas VUCA ERA COVID-19.

Seperti yang dunia alami saat ini yaitu: Volatility (berubah-ubah), Complexity (keruwetan), Uncertainty (ketidakpastian), Ambiguity (ketidakjelasan).

“Saya belajar dari kawan-kawan. Pelajaran yang harus kita ingat bahwa keuntungannya disimpan untuk alignment. Dan ada suatu principle. Terdiri dari 3 perkara yang perlu kita simpan yaitu kita harus bisa syariat, kita harus bisa bekerja, dan kita harus simpan pada diri kita sendiri,” terang Dato’ Sri.

Ada 5 langkah yang diperlukan untuk memiliki Super Agility Mentality. Agar bisa survive di era VUCA COVID 19:

1. Embrace The Change (merangkul adanya perubahan)

2. Solution Mode (temukan solusi)

3. Merapat dan rangkul Customer Anda

4. Restruktur finansial dan operasi Anda

5. Ciptakan Terobosan, Produk, dan Layanan Baru !

Achievment Motivation Bank BJB Cabang Makasar

By News No Comments

Telah berlangsung one day training ACHIEVEMENT MOTIVATION BANK BJB cabang Makassar pada tanggal 15 September 2018. Dipandu oleh trainer Eka Chandra.

Training yang dilaksanakan di Hotel Novotel Makassar ini diikuti oleh Pimpinan Cabang dan karyawan berjumlah 22 orang.

Training ini diadakan dalam rangka meningkatkan motivasi karyawan dalam bekerja.

Semoga dengan training ini dapat menumbuhkan semangat bekerja dan memotivasi karyawan Bank BJB agar lebih giat dan maksimal dalam bekerja.

(Training yang sama juga diadakan di Bank BJB cabang Labuan, Soreang, Bekasi, Padalarang, Pekanbaru dan Subang)

Training Motivasi Karyawan

Training Motivasi Karyawan dan Manfaatnya Bagi Perusahaan

By Article No Comments

Training Motivasi Karyawan dan Pengembangan SDM

ACT Consulting adalah lembaga penyedia pelatihan dan pengembangan SDM yang telah memberikan banyak motivasi kerja dan pelatihan kerja kepada berbagai perusahaan besar di Indonesia. ACT Consulting didirikan oleh pakar motivasi kerja karyawan Ary Ginanjar.

Materi motivasi yang kami sajikan adalah materi training motivasi kerja dan training leadership yang dibutuhkan oleh banyak perusahaan demi kemajuan perusahaan Anda.

Selain itu, kami juga memberikan pelatihan karyawan dan leadership sesuai dengan permintaan perusahaan atau yang bersifat custom sesuai kebutuhan perusahaan Anda.

Hubungi 0821-2487-0050 Untuk Info Training Motivasi karyawan

Training Motivasi Karyawan

Pernahkah Anda memiliki karyawan yang sering mengeluh saat bekerja? Atau karyawan Anda suka malas-malasan dan berpikir bahwa bekerja hanya untuk mencari uang.

Hal ini sebenarnya menjadi permasalahan banyak pemimpin di sebuah perusahaan. Mereka kesulitan merawat karyawan sebagai sebuah aset yang perlu diperhatikan.

Padahal sudah menjadi sebuah kewajiban bagi perusahaan untuk memiliki karyawan yang memiliki motivasi tinggi saat bekerja. Karyawan yang memiliki nilai-nilai positif dan produktif merupakan hal penting bagi kesuksesan bisnis.

Jika saja karyawan telah kehilangan motivasi kerja, produktivitas pekerjaan mereka akan menurun dratis dan kualitas kerja semakin rendah. Tentu saja hal itu nantinya akan berpengaruh pada budaya organisasi yang ada dalam perusahaan tersebut.

Untuk itulah diperlukan Training Motivasi Karyawan untuk meningkatkan kembali semangat karyawan dalam bekerja.

Apa yang didapatkan dalam training motivasi karyawan

Program Internalisasi Budaya Perusahaan PT. United Tractors Pandu Indonesia

Patria Values Internalization PT. UTE, jababeka 13-14 Maret 2018

Meningkatkan Semangat Karyawan

Penting bagi seorang karyawan untuk terus memberikan kinerja dan potensi terbaik dalam dirinya. Dengan semangat baru, karyawan seperti mendapatkan energi tambahan untuk terus bekarya sebaik mungkin.

Meningkatkan Produktivitas Karyawan

Training motivasi karyawan adalah salah satu cari terbaik untuk meningkatkan produktivitas dan kinerja karyawan.

Team Bulding Antar Karyawan

Dengan training motivasi karyawan, tentunya akan semakin mempererat hubungan karyawan satu sama lain. Karyawan semakin kenal lebih dalam dengan rekan kerja masing-masing.

Meningkatkan Loyalitas Karyawan

Training motivasi karyawan juga mampu meningkatkan loyalitas karyawan yang kuat terhadap perusahaan.

ACT Consulting yang telah berpengalaman selama 18 tahun dalam pengembangan diri dan karakter perusahaan memiliki solusi yang terukur mengatasi masalah motivasi karyawan dan training motivasi kerja.

Untuk info Training Motivasi Karyawan Lebih lanjut hubungi kami melalui kontak di bawah.

Training Motivasi Karyawan PT Bukit Asam 9

Training Pembentukan Karakter Perusahaan PT Bukit Asam

By News No Comments

Telah berlangsung pelatihan Character Building untuk Pre-Employment Training (PET) “Building Winning Attitude”

PT Bukit Asam, Tanjung Enim, 26 – 28 April 2018

Seminar Communication Skill Tenaga Ahli DPR RI 3

Seminar Communication Skill & Personality Development Tenaga Ahli – DPR RI

By News No Comments

 

Seminar Communication Skill & Personality Development Conducted ACT Consulting.
.
Para peserta merupakan Para Tenaga Ahli – DPR RI, acara berlangsung di ruang KK II (Bamus – Ruang Rapat Fraksi PDI-P) Gedung Nusantara, Gedung MPR DPR RI.
.
Training dibawakan oleh Trainer Act Consulting: Jaya Bhakti dan Sandy Muharam.

.
#trainingperusahaan
#trainingcorporate
#budaya
#budayaperusahaan
#internalisasibudaya
#actconsulting
#aryginanjar
#teambuilding
#timbuilding
#DPR

pelatihan motivasi karyawan | pelatihan motivasi sdm | training karyawan perusahaan | pelatihan karyawan perusahaan | ACT Consulting

5 Kesalahan Agent of Change Dalam Memperbaiki Budaya Perusahaan

By Article No Comments

Kesalahan Agent of Change – Teknologi berubah dengan sangat cepat, membuat pilihan ‘terbaru’ pun yang menjadi usang saat ini. Ekonomi bergejolak meningkatkan tekanan dan suhu bagi perusahaan di bidang apapun. Semua serba cepat berubah, yang asalnya pesaing bisa jadi kini menjadi mitra, atau sebaliknya. Perusahaan terus melakukan re-organisasi, sehingga menjadi acara tahunan. Sedangkan di sisi lain, karyawan semakin skeptis tentang melakukan strategi bisnis yang terus-menerus didefinisikan ulang.

Ini adalah realitas dunia saat ini. Sukses akan diraih oleh agen-agen perubahan yang menyimpan tenaga kerja ulet . Namun tak sedikit agen perubahan yang gagal dalam melaksanakan misinya.

Apa saja kesalahan mereka? Para ahli dibidang perubahan merumuskan setidaknya ada lima kesalahan yang kerap dilakukan para agen perubahan. Kesalahan apakah itu? Simak lebih lengkapnya di sini :

5 Kesalahan Agent of Change (Agen Perubahan)

Agent of Change dalam Perusahaan

Pembekalan Agent of Change PT Indonesia Power, Jakarta, April 2017

1. Priority

Lebih mementingkan strategi daripada orang-orang. Pemimpin dapat mengembangkan strategi yang disusun yang menekankan pentingnya melakukan perubahan. Mereka mungkin mengasah keterampilan presentasi untuk menyampaikan pesan-pesan strategis.

Tapi upaya perubahan organisasi sering gagal bukan karena strategi yang buruk namun hampir selalu karena masalah “orang”. Jika setiap individu dalam organisasi tidak setuju dengan menyatakan rasional, jika mereka tidak terlibat dalam mengembangkan rencana strategis, dan jika mereka tidak mempercayai pesan yang disampaikan pemimpinnya, maka tidak akan ada perubahan yang berhasil.

2. Logic vs Emotion

Lebih menekankan logika daripada emosi. Karyawan tentu saja perlu memahami realitas pasar yang merupakan kekuatan utama pendorong perubahan. Mereka perlu tahu konsekuensi jika tidak berubah. Dan mereka perlu mendengar jawaban atas pertanyaan tentang bagaimana perubahan ak
an berdampak pada mereka secara pribadi: Apa yang khusus berubah – dan apa yang tidak? Apa untungnya bagi saya? Bagaimana hal ini mempengaruhi pekerjaan saya dan keamanan saya? Apa keterampilan baru yang perlu saya pelajari?

3. Attitude

Mengutamakan kata-kata daripada perilaku. Semua agen perubahan harus menyadari bahwa sesungguhnya perilaku Anda lebih persuasif daripada apa yang Anda katakan. Saat ini banyak trainer atau coach bidang komunikasi yang membantu para pemimpin menemukan kata-kata yang menginspirasi, mencerahkan, dan mengubah orang.

Namun tidak ada yang lebih menyedihkan daripada menonton perjuangan eksekutif untuk meyakinkan penonton dengan retorika yang bertentangan dengan perilaku kepemimpinannya. Jika pesan yang disampaikan adalah “Mari kita semua bekerja sama!” Namun karyawan melihat bahwa pemimpin senior tidak bekerja sama dengan baik, pesan kolaborasi tidak akan sampai.

4. Formal Communication

Mementingkan saluran komunikasi formal daripada jaringan informal. Kita akan selalu membutuhkan pidato otentik dari pemimpin senior yang ditulis dengan baik dan artikel hebat yang terbit dalam newsletter, serta suvervisor komunikasi lini pertama. Namun, organisasi adalah campuran struktur hirarki dan jaringan informal, serta pendekatan yang seperti disebutkan di atas – pidato eksekutif, artikel, dan komunikasi lini pertama – yang hanya memanfaatkan jalur formal. Tidak satupun dari mereka berkaitan dengan web kompleks interaksi sosial dan jaringan informal yang merupakan saluran hingga 70% dari semua informasi organisasi. Saat ini, komunikasi melalui media sosial lebih cepat dan lebih berpengaruh daripada komunikasi formal. Terlalu sedikit pemimpin menyadari kekuatan komunikasi informal dan masih bersikukuh dengan jaringann formal.

5. Verbal Communication

Komunikasi verbal dianggap lebih kuat daripada komunikasi non-verbal. Penjelasan tradisional perilaku manusia dalam dunia bisnis menganggap bahwa karyawan dipengaruhi sebagian besar oleh kata yang digunakan ketika perubahan diumumkan. Namun, semakin banyak bukti yang menunjukkan bahwa pandangan ini keliru.

Sebaliknya, kunci sukses komunikasi perubahan dapat ditemukan dalam bentuk sinyal yang biasanya diabaikan, terutama nada suara dan bahasa tubuh. Semua pemimpin mengekspresikan antusiasme, kehangatan, dan keyakinan – serta arogansi, ketidakpedulian, dan ketidaksenangan melalui ekspresi wajah, gerak tubuh, sentuhan, dan penggunaan ruang. Kata-kata Anda dapat mengatasi alasan di balik perubahan, tetapi bahasa tubuh Anda menghubungkan dengan audiens pada tingkat bawah sadar dan emosional.

Itu sebabnya pemimpin yang sukses menyadari pentingnya segala sesuatu yang tidak dikatakan, tapi sedang dikomunikasikan.

Training Of Trainer Agen Perubahan BRI

Training of Trainer Agen Perubahan Bank Rakyat Indonesia (BRI)

Ingin mengembangkan budaya perusahaan melalui Agent of Change Management dari ACT Consulting?

Klik https://actconsulting.co/contact-us/

Atau Hubungi kami di nomor:

+62 856-9489-7725
+62 21 2940 6969

ACT Consulting | Konsultan budaya | agent of change | pelatihan motivasi karyawan | training motivasi karyawan

9 Faktor Penyebab Gagalnya Agent of Change dalam Transformasi Kultural di Perusahaan

By Article No Comments

Change Agent On Boarding Bank bjb

Agent of Change (AOC) adalah individu-individu terpilih dari berbagai divisi di sebuah perusahaan yang ditugaskan untuk menjalankan agenda transformasi organisasi atau menjadi motor penggerak. Namun, tahukah Anda bahwa ternyata banyak organisasi yang tidak memperoleh hasil yang diharapkan dari para AOC ini. Berdasarkan pengalaman ACT Consulting melakukan pendampingan AOC kepada banyak perusahaan, ternyata ada 9 faktor yang menjadi penyebab gagalnya AOC dalam transformasi budaya kerja di perusahaan.

Apa saja 9 faktor tersebut?

Faktor Penyebab Kegagalan Agent of Change

1. Tidak Adanya Kejelasan Tugas, Tanggungjawab, KPI, dan Masa Tugas

Pada saat perusahaan menunjuk AOC yang terdiri dari berbagai individu dan divisi, mereka secara formal tidak mendapatkan surat keputusan (SK) yang berisi tugas, tanggungjawab, KPI, dan masa tugas mereka sebagai AOC. Bila AOC tidak memiliki SK, maka susah bagi perusahaan untuk mengevaluasi kinerja mereka.

2. Tidak ada Korelasi antara Penilaian dan Kinerja

Dengan tidak adanya SK pengangkatan sebagai AOC, maka para AOC tidak mendapat dukungan dari pimpinan. Kenapa tidak mendapat dukungan dari pimpinan? Karena tugas mereka sebagai AOC tidak memengaruhi evaluasi kinerja mereka secara keseluruhan. Misalnya, kalau mereka berprestasi sebagai AOC, tetapi pada saat evaluasi, kinerja mereka tidak diperhitungkan.

Individu yang ditunjuk sebagai AOC menganggap tugas sebagai AOC itu hanya sebagai beban tambahan pekerjaan saja. Sedangkan kinerja mereka sebagai AOC tidak mendapat apresiasi dari pimpinan. Padahal, apresiasi tidak harus berupa finansial, namun bisa juga berupa penghargaan secara emosional, seperti dihargai atau tampil sebagai Role Model.

3. Tidak Didukung oleh Pimpinan

Seringkali perusahaan menunjuk individu-individu sebagai AOC, namun hal itu tidak didukung oleh pimpinannya. Hal itu terjadi karena pimpinannya punya prioritas yang lain. Padahal, pembangunan dan transformasi budaya itu harus mendapat dukungan dari para pimpinan.

4. Kelemahan Proses Seleksi (Assesment)

Kebanyakan perusahaan pada saat menunjuk AOC tidak melakukan open recruitment dan lemah di proses seleksi. Padahal, AOC yang paling bagus adalah voluntary karena memiliki motivasi diri yang kuat untuk menjadi bagian dari perubahan budaya perusahaan.

Ada tiga tahap seleksi individu menjadi AOC, yakni direkomendasikan oleh pimpinan; direkomendasikan oleh rekan kerja; dan kombinasi dari berbagai tipe individu. Individu yang terpilih sebagai AOC sebelumnya harus mendapatkan rekomendasi dari pimpinannya, kemudian direkomendasikan oleh rekan kerjanya sehingga ia nanti menjadi informal leader. Selain itu, AOC juga harus kombinasi dari berbagi tipe orang. Di dalam kombinasi itu harus ada yang tipe Leader, Creative Thinker, Teknikal, dan Planner.

5. Pembekalan hanya Fokus What dan How

Kebanyakan perusahaan memberikan pembekalan yang terfokus pada “Apa (What) dan Bagaimana (How), namun tidak diberikan Mengapa (Why)”. Padahal, yang mendorong individu bertindak adalah jika individu mendapat strong why. Dalam hal ini, tindakan yang dilakukan individu dalam bekerja tidak hanya berdasarkan kecerdasan intelektual, namun juga kecerdasan emosional dan spiritual.

6. Tidak Memiliki Analisis Tentang Situasi (Baseline Measurement)

Sebagian besar perusahaan hanya membuat action plan tanpa adanya referensi yang jelas untuk melakukan transformasi budaya. Sebelum membuat action plan, seharusnya perusahaan melakukan analisis tentang situasi (baseline measurement) mengenai kendala proses budaya di perusahaan, apa yang perlu ditingkatkan, dan apa harapan karyawan terhadap budaya perusahaan saat ini.

Dengan kata lain, perusahaan harus terlebih dahulu melakukan pengukuran kesehatan budaya kerja organisasi (OCHI). Perusahaan yang mengadakan AOC tidak berdasarkan OCHI, maka dipastikan action plan nya tidak mempunyai referensi yang jelas sehingga tidak bisa diukur dan tidak bisa diketahui dampaknya.

7. Tidak Ada Monitoring dan Maintenance

Setiap AOC tidak cukup hanya diberikan pembekalan saja, namun juga harus selalu dimonitoring dan maintenance agar bisa dilihat hasilnya. Monitoring dan maintenance itu seperti halnya handphone yang harus selalu di recharge bila baterainya habis. Monitoring dan maintenance sebagai bagian dari proses keberlanjutan (continuous process). Caranya adalah pemberian motivasi oleh pimpinannya, diskusi apa permasalahan mereka sebagai AOC dan berikan solusinya. Idealnya continuous process adalah 3 bulan sekali dan yang paling lama 6 bulan sekali para AOC dikumpulkan untuk di recharge.

8. Tidak Ada Selebrasi saat Pencapaian Prestasi atau Target

Banyak perusahaan yang mengadakan Culture Festival untuk menilai kinerja karyawannya. Pada saat Culture Festival, AOC tidak mendapatkan penghargaan atas pencapaian prestasi atau target keberhasilan mereka. Hal inilah yang membuat program AOC tidak berjalan dengan baik.

9. Diremehkan oleh Generasi yang Lebih Tua (Senior)

Umumnya individu yang terpilih sebagai AOC berasal dari generasi muda (Gen Y). Hal inilah yang menyebabkan AOC sering diremehkan oleh senior. Apalagi adanya budaya senioritas dan mindset senior yang menganggap Gen Y adalah malas dan hasil kerjanya tidak bagus.

Itulah 9 Faktor Penyebab Gagalnya AOC dalam Transformasi Kultural di Perusahaan. Semoga 9 hal di atas dapat membantu perusahaan Anda untuk lebih memahami lagi tugas, fungsi, tanggungjawab, dan KPI AOC.


Jika kantor Anda ingin mengadakan training terkait topik yang diatas, Anda bisa memberi referensi ACT Consulting.

Undang Kami Untuk Preview dan Diskusi mengenai Kebutuhan Perusahaan Anda

Office: Menara 165 Lantai 24 – Jl. TB. Simatupang Kav.1 Cilandak Jakarta Selatan


Dapatkan tulisan-tulisan yang menginspirasi dan Informasi In House Training dari ACT Consulting dengan like halaman

facebook : https://www.facebook.com/ACTCONSULTING.CO/

Youtube : https://www.youtube.com/channel/UCMLlOkY41oOnbAG47BLrKkw

Linked In : https://www.linkedin.com/company-beta/13279290/

Instagram : https://www.instagram.com/actconsulting.co/

ACT-Consulting-Training-Digital-Transformation-go-beyond-telkomsel-training-pembekalan-karyawan

ACT Consulting – Antusiasme Karyawan Telkomsel di Training Digital Transformation “GO BEYOND”

By News No Comments

Sekali lagi, Training Digital Transformation dari Telkomsel bersama ACT Consulting kembali digelar. Training bertajuk “Go Beyond” ini berlangsung pada 21-23 Agustus 2017 di Hotel Santika BSD City, Tanggerang Selatan-Banten.

Training ini bertujuan untuk membangun sistem yang baik di dalam perusahaan lewat cara Digital mastery. Cara yang membutuhkan SDM yang mumpuni dan memadai.

Sepanjang acara yang dipandu Achmad Zaki dan Novriza Ardhana ini, peserta tampak antusias. Training berjalan fun dengan sejumlah game menarik yang memberikan banyak pelajaran berharga.

“Setelah ikut training ini saya berani mengungkapkan ide ide saya dan mau menerima pemikiran orang lain atau pendapat dari orang lain. Banyak sekali manfaat untuk diri saya,” kata Yuli Hartati.

Hal serupa juga diungkapkan Brillyansyah Datyassakti dan Atsari Rezan yang merasa termotivasi usai mengikuti training Go Beyond.

Training yang banyak mengupas tentang networking, kerjasama, dan hal penting untuk pengembangan bisnis ini dibuka oleh Mardi FN Sinaga, VP People Development PT. Telkomsel Indonesia.

Lewat Training ini, diharapkan para peserta mampu membuka mindset rekan-rekan kerja di PT. Telkomsel Indonesia. Langkah jitu untuk menghadapi tantangan bisnis di masa mendatang. (Ai)

ACT Consulting | pelatihan motivasi karyawan | training agent of change | training budaya karyawan | training motivasi karyawan | training budaya kerja

ACT Consulting – 7 Prinsip Dasar untuk Sukses Berkarir di Era VUCA

By Article No Comments

Saat ini beberapa perusahaan banyak yang bangkrut akibat adanya fenomena VUCA. Namun ada beberapa perusahaan lainnya sedang berusaha untuk tetap bertahan menyesuaikan VUCA.

VUCA tak hanya berpengaruh terhadap bisnis saja, namun juga kepada individu-individu yang terlibat dalam kegiatan bisnis perusahaan. Karena itu, setiap individu harus memiliki prinsip dasar untuk mempersiapkan diri menghadapi fenomena VUCA.

Apa sajakah prinsip dasar untuk sukses berkarir dalam fenomena VUCA? Nah, mari kita coba telaah bersama.

[highlight background=”#1616ac” color=”#ffffff”]1. Hati harus Lapang[/highlight]
Mungkin Anda memiliki prestasi, keahlian, atau pengalaman lebih baik dari rekan atau pimpinan, namun Anda harus berlapang dada dan rendah hati menerima pengetahuan atau wawasan dari rekan atau pimpinan. Lebih baik Anda tidak meremehkan keahlian dan keterampilan rekan atau pimpinan Anda agar suasana harmonis dalam lingkungan kerja tetap terjaga.

[highlight background=”#1616ac” color=”#ffffff”]2. Ikhlas Memberi Sesuatu[/highlight]
Terkadang kita tidak ikhlas atau pamrih memberi sesuatu kepada orang lain, baik ide, jasa, bahkan tenaga. Sebab, kita berharap mendapat imbalan dari apa yang kita berikan kepada orang lain.

Cobalah Anda belajar untuk ikhlas memberi sesuatu kepada orang lain tanpa mengharapkan imbalan. Bila Anda ikhlas memberi bantuan kepada orang lain, Tuhan akan membuka lebar rezeki Anda.

[highlight background=”#1616ac” color=”#ffffff”]3. Memiliki Misi dan Visi ke Depan[/highlight]
Setiap orang memiliki misi dan visi ke depan dalam berkarir, termasuk Anda. Mungkin Anda memiliki visi menjadi manajer dalam waktu 5 tahun bekerja. Untuk mewujudkan visi tersebut, Anda membutuhkan misi yang terstruktur dan baik. Jalankan misi Anda dengan usaha, tenaga yang maksimal, dan doa kepada Tuhan.

[highlight background=”#1616ac” color=”#ffffff”]4. Mengabungkan Kecerdasan Intelektual (IQ), Emosional (EQ), dan Spritual (SQ)[/highlight]
Mengejar karir tidak hanya menggunakan kecerdasan intelektual (IQ) semata, sebab hanya berpengaruh 5-10% saja. Selain IQ, Anda harus memiliki kecerdasan emosional (EQ) dan kecerdasan spiritual (SQ) yang berpengaruh 90-95% terhadap kesuksesan karir. Karena itu, gabungkan IQ, EQ, dan SQ yang Anda miliki dalam bekerja.

[highlight background=”#1616ac” color=”#ffffff”]5. Memegang Teguh Prinsip[/highlight]
Setiap orang pasti punya prinsip untuk mencapai kesuksesan karir, begitupun dengan Anda. Bila Anda belum memiliki prinsip dalam berkarir segera tentukan prinsip Anda. Prinsip dalam berkarir, seperti bahagia dalam bekerja, tekun, pantang menyerah, mau belajar, dan kerjasama. Karena tidak ada orang yang memperoleh kesuksesan karir tanpa berpegangan teguh prinsipnya.

[highlight background=”#1616ac” color=”#ffffff”]6. Segera Eksekusi Pekerjaan[/highlight]
Setiap karyawan pastinya memiliki target pekerjaan (KPI) yang harus tercapai begitu juga dengan Anda. Alangkah baiknya Anda tidak menunda-nunda pekerjaan, namun segera selesaikan pekerjaan agar target tercapai. Saat Anda menyelesaikan pekerjaan lakukan dengan teliti dan cermat agar hasilnya maksimal.

[highlight background=”#1616ac” color=”#ffffff”]7. Perbaiki Pekerjaan yang Salah[/highlight]
Mungkin Anda pernah melakukan kesalahan dalam bekerja, baik secara sadar maupun tidak sadar. Bila pekerjaan Anda masih salah dan tidak sesuai dengan yang diharapkan pimpinan maka tanyakan bagian mana yang salah untuk Anda perbaiki. Segera perbaiki pekerjaan yang salah itu dengan teliti dan sebaik-baiknya agar pimpinan mengapresiasi hasil kerja Anda.

Itulah 7 Prinsip Dasar untuk Sukses Berkarir di Era VUCA. 7 prinsip dasar untuk sukses berkarir bisa dijadikan sebagai pedoman dalam berkarir di era VUCA saat ini. Ingin lebih tahu lebih dalam mengenai seluk beluk budaya perusahaan dan bagaimana membentuk budaya perusahaan dengan baik? Anda bisa cek ACT Consulting sebagai referensi Anda.

 


Informasi In House Training dari ACT Consulting dengan Hubungi Contact di bawah ini 

Call us: +62 21 2940 6969

Call us: +62 813 8242 6699

Call us: +62 812 2190 1818

Dapatkan tulisan-tulisan yang menginspirasi dengan like halaman :

facebook : https://www.facebook.com/ACTCONSULTING.CO/

ACT-Consulting-training-agent-of-change-PT-Pegadaian-pelatihan-agent-of-change-training-perubahan-karyawan

Training Pembekalan Agent of Change Angkatan III PT Pegadaian (Persero) Surakarta

By News No Comments

PT Pegadaian adalah BUMN yang memberikan pinjaman dana kepada masyarakat dengan tenggat waktu yang disepakati oleh kedua belah pihak. Dalam hal ini, Pegadaian menerima jaminan barang pribadi milik masyarakat sebagai jaminan, seperti kendaraan bermotor, elektronik, maupun perhiasan.

Pada tanggal 15 – 16 Juni 2017 ini PT Pegadaian (Persero) bekerjasama dengan ACT Consulting untuk mengadakan Training Agent of Change (AoC) Angkatan III, yang bertempat di Sentra Diklat PT Pegadaian wilayah Surakarta.

Training ini dipandu oleh Dudy dan Ma’sum (Licensed Trainer & Consultant ACT Consulting). Peserta yang mengikuti training ini berjumlah 31 pegawai PT Pegadaian (Persero) wilayah Surakarta.

Dengan training ini PT Pegadaian (Persero) wilayah Surakarta berharap para Agent of Change dapat melakukan transformasi budaya organisasi di divisinya masing-masing.

Open chat
1
Hubungi Kami
Scan the code
ACT Consulting International
Halo,
Ada yang bisa kami bantu?