Skip to main content
Category

News

Riset Implementasi AKHLAK di BUMN Periode September 2020 – Mei 2021

By News No Comments
Menteri BUMN, Erick Thohir telah meresmikan AKHLAK sebagai core values di lingkup Kementerian BUMN pada Juli 2020 lalu. Budaya kerja atau core values AKHLAK diukur juga tingkat implementasinya.
Berdasarkan hasil riset pengukuran indeks kesehatan budaya kerja AKHLAK yang telah dilakukan oleh ACT Consulting selama periode September 2020 – Mei 2021 terhadap 47 BUMN dan Anpernya diketahui indek rata-rata sebagai berikut:
1. Rata-rata Indeks Kesehatan Budaya AKHLAK BUMN adalah 62.5% atau CUKUP SEHAT dan berada pada kategori B, namun memiliki beberapa isu yang harus diperbaiki.
2. Indeks Energi Positif Kesehatan Budaya AKHLAK, yaitu sejauh mana tingkat energi positif yang mendukung produktivitas karyawan dalam mancapai target yang ditetapkan.
Dalam riset, didapatkan rata-rata indeks Energi Positif Kesehatan Budaya AKHLAK adalah 82.1% atau SEHAT, berada pada kategori A. Organisasi memiliki energi positif yang tinggi dan mendukung pencapaian kinerja organisasi dengan efektif dan efisien.
Meskipun minor, ada faktor penghambat yang mempengaruhi energi positif harus segera ditangani agar organisasi dapat berkinerja lebih baik.
3. Indeks Implementasi AKHLAK, sejauh mana tingkat implementasi nilai AKHLAK, yang dialami dan diamati oleh para karyawan dalam perilaku kerja sehari-hari.
Didapatkan hasil: Rata-rata Tingkat Implementasi AKHLAK di BUMN dan Anper adalah rendah (43.1%) dimana Pegawai kadang-kadang mengimplementasikan AKHLAK dalam perilaku kerja sehari-hari.
4. Tingkat Implementasi AKHLAK paling rendah di BUMN saat ini adalah pada nilai ADAPTIF (36,5%), HARMONIS (37,7%) dan LOYAL (37,7%).
5. Indeks Keseimbangan adalah Fokus BUMN dan Anper. Ditemukan bahwa Rata-rata
Keseimbangan Fokus BUMN adalah CUKUP SEIMBANG dengan indeks 73.9% (kategori B).
Organisasi memiliki fokus kinerja yang cukup terintegrasi ke 5 area kesadaran organisasi, dan masih memerlukan peningkatan fokus pada area meaning purpose.
6. Indeks Keselarasan Nilai Pribadi dan Organisasi Budaya AKHLAK adalah mengetahui tingkat keterikatan karyawan terhadap organisasi. Dalam riset, ditemukan bahwa Rata-rata Indeks Keselarasan Nilai Pribadi dan Organisasi BUMN adalah 54.4% atau CUKUP SEIMBANG ( kategori B ).
Hal ini bisa ditingkatkan dengan menyelaraskan nilai pribadi dengan nilai organisasi melalui program internalisasi.
7. Indeks Keselarasan Budaya Organisasi saat ini dan yang diharapkan adalah menganalisa sejauh mana tingkat kepercayaan yang ada di diri karyawan terhadap transformasi budaya organisasi di masa mendatang.
Dalam riset, diketahui bahwa Rata-rata Indeks Keselarasan Budaya Organisasi saat ini dan yang diharapkan BUMN adalah 58.9% atau CUKUP SEIMBANG ( kategori B ), dimana budaya organisasi saat ini sudah terfokus terarah sesuai dengan track yang diinginkan, namun memerlukan penyesuaian minor.
Metodologi riset ini dilakukan secara daring, dengan stratified random sampling, dengan memperhatikan validitas realiabilitas, di validasi melalui Focus Group Discussion.
*Riset ACT Consulting per Mei 2021

Change Agent Bertransformasi Jadi Super Hero, Leaders Harus Siap Bantu!

By News No Comments

Lebih dari 320 leaders dan change agent dari berbagai perusahaan atau organisasi join dalam Seminar Corporate Culture Spesialis dengan Topic “CHANGE AGENT: When The Leader Let Me Walk Alone”, yang berlangsung via daring pada Rabu (30/6/2021).

ACT Consulting yang gelar event tersebut, turut mengundang praktisi konsultan yaitu Yuli Purwanti. Eka Chandra (trainer lisensi Dr. (H.C) Ary Ginanjar Agustian) selaku moderator bantu bacakan Column Vitae-nya (CV).

“Apapun transformasinya, baik transformasi bisnis atau budaya, transformasi itu biasanya sebuah journey hingga menuju destinasi. Beda dengan change agent itu lebih dari sekedar berubah. Misalnya berubah jadi spiderman, superman, atau super hero lainnya. Itu dia tidak sekedar ganti pakaian atau kostum tampilan luar saja tetapi menganti semua termasuk karakter, kekuatan super, bahkan energi yang lebih menggebu-gebu. Para leaders harus menuntunnya,” jelas Yuli selaku Leadership and Culture Specialist.

Oleh karenanya, guna terselenggaranya webinar ini diharapkan akan melahirkan output dalam membangun komunikasi antara leader dengan change agent agar terjalin koordinasi yang lebih baik lagi, dan tentu sangat berdampak ke depannya bagi instansi atau organisasi.

“Di dalam perubahan culture, karena ini namanya journey sehingga di dalam perjalannanya, perlu dibangun trust atau kepercayaan, orang harus diajak ke tempat yang asik. Kita akan ke suatu titik yang menarik. Bukan tempat yang akan menjerumuskan kita. Nah pada saat kita melakukan perjalanan ini biasanya ini adalah part of strategy. Bagian dari strategi atau merupakan strategi dari perubahan itu,” papar wanita alumni UGM dan ITB itu dengan gesture tangan dan senyumannya yang khas.

“Biasanya strategi itu dibuat oleh leader sehingga change agent perlu dibantu. Karena pada saat bertranformasi harus terlibat. Karena gak paradox sebenarnya. Bahwa change agent yang memilih idea. Tetapi dalam perjalannanya kadang kita jalan sendiri. Padahal seharusnya perjalanan ini bisa lebih cepat, yang keren dari change agent adalah di samping mengerjakan pekerjaan utamanya, mereka juga harus memimpin kecerdasan emosionalnya temen-temen di lingkungannya yang disyaratkan oleh perusahaan,” sambungnya.

Sementara itu, Yuli juga ambil referensi dari “Best Practices in Change Management -2018 Edition” bahwa dalam suatu perubahan itu yang dinamakan leader, supervisor, manager itu mengambil peran keterlibatan yang sangat penting.

“Jadi saya baca dari literatur lain bahwa ternyata memang terbukti hampir 50% mengatakan bahwa peran atau keterlibatan leader saat penting dalam satu perubahan. Jadi itu merupakan syarat.”

Ratusan peserta webinar yang berasal dari Kemensos, RSJ Menur, PTPN, Rekind, PT Dirgantara Indonesia, RSL, Pupuk Indonesia Energi, Pusri, Telkom, Uinsa, Indonesia Power, Perhutani, Mega Eltra, Lukita, Pindad, BKN, PT Inka, PJBS, Universitas Terbuka, BSI, AMKA, Askrindo, Angkasa Pura, LRT Jkt, PGN, dan lainnya terlihat menyimak dengan serius paparan dari narasumbernya. Namun tim ACT tak akan membiarkan acaranya dalam keheningan, dalam kata lain beberapa lagu kekinian diputar, meng-topup semangat peserta supaya berada di high energy, diadakan sesi diskusi agar interaktif dan lainnya.

“Kita punya top leader yang biasanya bahwa pasti konsen kepada culture atau perubahan tapi kadang mempunyai konsen yang berbeda. Untuk itu mari sama-sama belajar mencari titik temu antara leader dan change agent, agar diketahui penyebabnya apa dan bagaimana cara menyikapinya. Sekarang barangkali ada yang mau sharing dipersilakan,” ucap Yuli.

Roni Wahyu, “Menarik sekali, memang harus lebih banyak lagi belajar. Memang betul ya saat menyampaikan yang terkait idealnya agent itu ya berjalan seperti itu. Kita masih bisa sharing tentang manajemen dan lain sebagainya. Namun para change agent juga tak bisa dipungkiri bahwa uluran tangan leader diperlukan.”

Rian, “Apa yang ibu sampaikan saya sepakat bu, bahwa memang mungkin leader di sini ada fokus lain. Kemudian yang saya rasakan memang karena beberapa leader mungkin ada fokus yang berbeda sehingga kita merasa kebingungan harus dibawa kemana gitu, di sisi lain di perusahaan kami PTDI mempunyai sistem yang sangat menarik ini, punya tantangan sendiri bagi kami. Nah dibutuhkan juga leader untuk bisa sharing tentang bagaimana untuk mengimplementasikan program agar lebih efektif.”

330 Insan Bank Permata Tebak Tips Sukses ACT Consulting, Ferdis Jangan Kasih Kendor

By News No Comments

JAKARTA – “Pelatihan ini seperti matahari di pagi hari yang menyinari Bank Permata,” kata Herwin Bustaman selaku Direktur Permata Syariah kepada 300 lebih insan Bank Permata dan tim ACT Consulting pada Rabu (23/6/2021) saat event Leader Inspires Leaders – Build An Impactful Business with Ary Ginanjar Agustian (President of ACT Consulting) secara daring.

Webinar di awali dengan sesi pembacaan doa, menyanyikan Mars Bank Permata, serta yel-yel agar menambah semangat para partisipan meskipun acaranya berlangsung saat sore hari. Mereka semua dipimpin oleh Hadi Wijaya selaku Moderator.

Selanjutnya, sharing session dari Ary Ginanjar, dan sebelumnya MC membacakan CV dari Tokoh 4 in 1 (Author, Educator, Entrepreneur, Motivator) itu.

“Energi insan Bank Permata atau bankers yang membara ini bisa saya rasakan dari sini. Energi positif semuanya,” ucap Ary sambil tersenyum dan mengacungkan kedua jempolnya seraya berkata ‘top.’

Ia mengawali sharingnya dengan bercerita kehidupan sebelum tahun 2000 dan setelah tahun 2000. Kata dia, awal sebelum meraih kesuksesan, ia hanyalah seorang penjual celana jeens. Sampai akhirnya ia bernasib baik, bisa membangun Menara 165 sebanyak 27 lantai itu. Sebuah pencapaian yang eksponensial, baginya.

“Apa sih kuncinya bisa seperti itu kira-kira? Apalagi saat pandemic gini, ekonomi naik turun juga. Termasuk gedung markasnya ESQ atau ACT Consulting di TB Simatupang, namun tetap bertahan. Coba tebak apa rahasianya?” tanya Ary dari Studio lantai 23 Menara 165 kepada ratusan peserta.

Antusiasme peserta terjadi saat pelatihan berlangsung, ada yang merespon dengan emot ‘raise hand’, menulis di kolom chat bahkan open mic.

Ferdis, “Jangan kasih kendor.”

Selly Riasari, “Selalu positif.”

Rinno Pratama, “Sabar, kerja keras, pantang menyerah, doa, fokus, gass poll.”

“Mantappp semuanyaa nih. Tadi ada yang jawab jangan kasih kendor kasih hadiah dari tim ACT yah. Jawabannya hampir mendekati. Jadi salah satu rahasianya adalah kita harus punya 5 agility atau ketahanan mental,” jelas pria yang disapa AGA itu.

“Tak hanya itu, mereka di luar sana bisa meniru mekanisme ESQ atau ACT Consulting. Mereka bisa menjiplak sistemnya, tapi mereka tidak bisa meniru culture kami.”

Ary menambahkan, “Karena ada 5 kunci kesuksesan utama di lingkup kami yaitu culture sebagai fondasinya, managing energy SDM, finding the grand why atau alasan kuat yang membuat mereka unstoppable dalam bekerja, leader shift artinya bagaimana seorang pemimpin bisa menyesuaikan gaya milenial dan gen Z, dan kemampuan untuk merespon dengan growth mindset.”

Di penghujung acara, Hadi memberikan waktu untuk sesi tanya jawab. Pertanyaan pertama yaitu, “Bagaimana caranya agar mereka juga ingin memberikan kontribusi dengan membawa core values AKHLAK?”

“6 core values ini tidaklah mudah mengimplementasikannya. Intinya core values harus sesering mungkin dipalikasikan dalam kebiasaan sehari-hari. Diberikan contoh, dijelaskan setiap ada kesalahan, jadi otomatis menjaga kesucian core values ini. Bisa juga dibacakan secara rutin saat morning breafing, agar nempel di otak dan hati, seperti yang dilakukan di ESQ,” jawab Ary.

ACT Consulting Peduli PT KAI, Calon Direktur KAI Digodok 5 Minggu di IPMI

By News No Comments

JAKARTA – Ada sekitar 35 orang Calon Direktur di PT Kereta Api Indonesia (PT KAI). Sebelum menjadi calon pemimpin yang terjun langsung ke lapangan, mereka dibekali ilmu dan belajar di Institut Pengembangan Manajemen Indonesia atau yang sering dikenal dengan IPMI International Business School selama kurang lebih 5 minggu.

Selain memperoleh materi dari IPMI, PT KAI juga bersinergi dengan ACT Consulting yang dinakhodai oleh Dr. (H.C) Ary Ginanjar Agustian. Sebagai pertimbangan penilaian untuk calon Direksi, apakah mereka sudah berhak lolos menjadi seorang leader yang menaungi puluhan ribu insan PT KAI atau belum.

“Artinya seorang leaders itu seperti koin yang dilihat dari dua sisi atau two side of a coin, di antaranya do the right think or do the think right,” kata Ary dari Studio lantai 23 Menara 165 pada Kamis (24/6/2021) kepada puluhan calon penerus PT KAI hingga 2045 bahkan lebih lama lagi.

Ia ditemani oleh Arief Rahman Saleh (trainer) untuk memberikan materi yang bernama ilmu Coaching. Dengan harapan, melalui ilmu itu calon pemimpin PT KAI berhasil membawa kapalnya menuju Indonesia Emas 2045, bisa melawan tantangan yang ada di era VUCA (Volatility, Uncertainty, Complexity, Ambiguity) ini.

Sebab, kata dia, tak hanya kompetensi saja yang dibutuhkan untuk bertahan di era ini namun harus memiliki 5 ketahanan mental (agility) dan keluasan hati (capability).

“Seperti yang saya salut dan kagumi dari PT KAI ini yang bisa membuat kereta api cepat dari Jakarta ke Bandung yang saingannya itu dengan jalan tol. Tapi KAI bisa bertahan, terus berusaha menekan harga yang tak murah itu di tengah pandemic atau ekonomi sedang naik dan turun. Beri applause buat PT KAI,” ungkap Ary bangga, semua orang bertepuk tangan sambil tersenyum.

Saran Ary, untuk memiliki gelar Direktur atau CEO bisa dipelajari dari bukunya Jim Collins yang berjudul Good to Great.

“Agar menjadi pemimpin yang World Class, sudah dicontohkan oleh CEO-CEO yang ada di dunia dalam buku Good to Great itu. Di sana dijelaskan bagaimana cara mereka menjalankan perusahaan hingga bertahan puluhan tahun. Mereka harus membangun engagement dan memiliki novasi salah satunya. Mereka punya core purpose dan core values. Dan saya juga sudah tuliskan ilmu-ilmunya di dalam buku ESQ ini, terjual 2,5 juta copy lebih.”

“Sama halnya yang diinginkan oleh Menteri BUMN, Erick Thohir, dengan adanya core values AKHLAK diharapkan BUMN beserta Anpernya mengimplementasi sebaik mungkin di lingkupnya masing-masing. Seperti gambar yang satu ini. Apa pandangan dari Anda?” tanya Founder ACT Consulting itu.

Suasana pelatihan agak hening dan serius terlihat di layar zoom meeting. Tiba-tiba, pria bernama Yosep berikan komentarnya tentang gambar itu.

Menurut kacamata Yosep, “Adanya campuran dari transformasi bisnis yang bicara tentang strategi, sistem, struktur di dalam organisasi. Namun harus diimbangi dengan transformasi budaya salah satunya values atau nilai AKHLAK. Saya belajar dari sini bahwa attitude nomor satu sedangkan integritas harga mati.”

Gamifikasi AKHLAK, Cara Seru Handle Generasi Z di Dunia Kerja

By Gamifikasi, News No Comments

JAKARTA – 250 orang dari BUMN, Anper, swasta, serta umum disuguhi berbagai macam gaya serta bahasa Generasi Zelenial atau Gen Z pada Rabu (23/6/2021) secara online dengan webinar bertajuk “Developing Gen Z Through Gamification.” ACT Consulting punya terobosan baru untuk membantu berbagai perusahaan. ACT Consulting memiliki produk bernama “GAMIFIKASI AKHLAK” yang memungkinkan proses penanaman nilai AKHLAK menjadi begitu menyenangkan dengan berbagai macam fitur menarik seperti sistem dialog yang interaktif, user bebas eksplorasi, penilaian komprehensif dan lainnya.

Game AKHLAK adalah permainan yang diciptakan untuk menanamkan nilai AKHLAK pada para karyawan yang lahir di era baru (generasi Z) dengan metode game based learning.

Mengapa harus diluncurkan? Karena penanaman budaya perusahaan yang lebih mudah dan menyenangkan kepada generasi muda dengan teknik game based learning. Game berisi ratusan scenario yang sesuai dengan kejadian nyata di perusahaan sehari-hari. Mengingat keterlibatan karyawan dengan proses belajar kebiasaan baru, game AKHLAK secara tidak langsung menguji pemahaman karyawan tentang nilai inti AKHLAK.

Maka, tim ACT Consulting mempersembahkan sebuah permainan di laman kahoot.it. Peserta satu per satu mulai join dan mengikuti game-nya dengan fun. Dari layar zoom menampilkan 7 pertanyaan dan pilihan gandanya, yang menjawab pertanyaannya dengan cepat dan tepat dialah yang akan naik ke 3 podium pemenang dan mendapatkan hadiahnya.

Game dan acara dipandu langsung oleh Dr. (H.C) Ary Ginanjar Agustian (Founder ACT Consulting), Coach Rinaldi (trainer), Coach Syaiful (trainer), Puput (konsultan). Mereka hadir di Studio lantai 23, Menara 165 dengan mematuhi protokol kesehatan.

“Terimakasih bapak dan ibu sudah meluangkan waktu, tadi kita sudah belajar bahasa mereka. Itulah beberapa bahasa yang mereka pakai dalam kesehariannya. Yang mungkin sebagian dari bapak dan ibu belum mengenal kata-kata mereka. Karena Gen Z sudah mulai merajai semua bidang dan masuk berbondong-bondong ke lingkup kerja kita. Maka dari itu, di awal kita kenalkan bahasa mereka dengan sebuah permainan,” ungkap Ary.

Untuk lebih memahami bahasa mereka, Puput dengan gamblang menjelaskan pengertian atau maksud dari bahasa mereka yang ada di game tadi.

“Mohon izin bapak dan ibu untuk menjelaskan kata-kata yang ada dalam Kahoot tadi. Di mulai dari FYI adalah kepanjangan dari For Your Information atau informasi yang ditunjukan untuk kita. Takis itu kebalikan dari sikat yang artinya mengajak seseorang untuk melakukan sesuatu, kata lain dari kuy, ayo.”

Setelah mengetahui beberapa bahasa dari mereka, Ary memberikan tips cara menghandle mereka di dalam lingkungan kerja yakni authentic leadership, workplace equity, meaningful work. Selengkapnya bisa dilihat pada gambar di bawah ini:

Webinar yang dipersembahkan oleh tim ACT sangat totalitas, terlihat megah. Pasalnya dari segi multimedia seperti sound system yang menggelegar, lampu yang gemerlap, suara yang jernih, lancarnya sinyal, background yang menggunakan green screen sehingga gambarnya selalu berubah sesuai dengan alur acara. Serta kekompakan timnya begitu harmonis.

Menuju penghujung acara, insan BUMN dan non BUMN terlihat semakin antusias dan menyertakan beberapa pertanyaan di kolom chat. Maka, dibukalah sesi tanya jawab saat itu.

“Bagaimana cara mengajarkan AKHLAK kepada Gen Z?” tanya Dimas.

Ary menjawab, “Generasi z menyukai sesuatu yang fun, jadi cara internalisasinya juga harus fun. Maka kami membuat game AKHLAK ini. Sehingga diharapkan, AKHLAK tak hanya menempel di otak namun di hati mereka. Saya jadikan mereka teman atau sahabat bukan bawahan. Saya juga sampai hafal kesukaannya apa. Sehingga mereka juga akan respect sama kita.”

“Kemudian bisa dengan teknik coaching yaitu teknik bertanya dan mendengarkan apa yang dibutuhkan, disukai Gen Z, bisa menggali potensi mereka. Dan alasan mengapa ada game AKHLAK ini, karena setiap hari mereka memegang handphone, jadi masukkan AKHLAK ke situ saja,” sambungnya.

Insan KAI, ADHI, Pertani, AMKA, Pos Indonesia, Pupuk Indonesia, Perumnas, BSI, Jiwasraya, PNM, PSP, Poltekpar Lombok, Reska Multi Usaha, Pusri, PTPN, Waskita, terus menyimak dan pertanyaan semakin banyak di kolom chat. Sehingga suasana semakin seru namun tetap kondusif.

Lemdiklat Polri, Komjen Rycko Gandeng Ary Ginanjar Lanjutkan Misi Komjen Arief Sulistyanto

By News No Comments

JAKARTA – Tanggal 21 Juni 2021 kemarin, Komjen Pol Prof. Dr. H. Rycko Amelza Dahniel, M.Si. resmi menjadi Guru Besar Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian PTIK Bidang Ilmu Kepolisian. Keluarga besar Lemdiklat Polri beserta 46 Kepala Satuan Pendidikan memberikan ucapan selamat kepadanya.

“Selamat atas Pengukuhan Sebagai Guru Besar Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian PTIK Bidang Ilmu Kepolisian.”

Kabar tersebut sampai ke telinga Dr. (H.C) Ary Ginanjar Agustian (Founder ESQ Group). Maka dari itu, pada Selasa (22/6/2021), Komjen Pol Ryco, Ary Ginanjar, Komjen Pol (Purn) Nanan Soekarna (Wakapolri 2010-2013) adakan pertemuan untuk silaturahmi serta membahas sebuah program yang akan dilangsungkan di Lemdiklat Polri.

“Mendidik seorang calon polisi dengan hanya memberikan kecerdasan dan keterampilan, tanpa menanamkan keimanan dan ketakwaan agar memiliki akhlak yang mulia, sama saja menyiapkan monster di masa depan,” tegas Komjen Pol Rycko.

Untuk itu, Ary bersama tim siap bersinergi dengan Lemdiklat Polri dalam mendidik calon polisi demi lahirnya insan polisi yang memiliki kecerdasan intelektual, emosional, dan spiritual.

“Menjadikan instruktur, pengajar dan pengasuh di LEMDIK POLRI menjadi COACH, untuk bisa ‘MEMBENAMKAN’ nilai-nilai spiritualis, nasionalis, kode etik Polri di hati QOLBU/little brain heartnya setiap insan Polri agar mempunyai Akhlak yang Mulia. Semoga niat dan program ini terlaksana dalam ridha Allah SWT. Aamiin,” harap Master Trainer ESQ itu.

“Serta harapannya ini sebagai jalan untuk melanjutkan misi Pak Komjen Arief Sulistyanto karena bertemu dengan Pak Komjen Rycko Kalemdiklat Pol yang baru. Bismillah Polisi Emas berhasil,” lanjutnya.

Sebelumnya, sudah berjalan program atau pelatihan yang digelar oleh ESQ maupun ACT Consulting untuk Insan Lemdiklat Polri di antaranya sebagai berikut:

Kalemdiklat Polri Komjen Pol. Arief Sulistyanto membuka kegiatan Program Transformasi Diri untuk Peserta Didik Pendidikan dan Pembentukan Bintara Tahun Ajaran 2020/2021 pada Rabu (18/11/2020) melalui daring. Event terbesar di Lemdiklat Polri itu melibatkan ESQ dalam kolaborasinya. ‘IHT One Day Coach SERDIK DIKTUKBA POLRI’ adalah tema yang mereka ambil, dan diikuti oleh sekitar 10.250 Bintara dari Sabang hingga Merauke.

Sespimti dan ACT Consulting adakan kolaborasi dalam rangka acara yang bertema “Leadership Sespimti Polri” dipandu oleh Coach Iman Herdimansyah (trainer lisensi dari Dr. (H.C) Ary Ginanjar Agustian). Sespimti adalah sekolah lanjutan setelah Sespimmen (Sekolah Staf dan Pimpinan Menengah). Sespimti bertugas menyelenggarakan, menyusun, merumuskan program pendidikan, pengajaran, pelatihan, bimbingan dan pemeliharaan disiplin peserta di lingkungan Sespimti.

KOMBES Pol. Dr. Andry Wibowo, SIK, M. Si selaku KABAG. BINGADIKWA LEMDIKLAT POLRI telah membuka sebuah Pelatihan dan 3.0 Coaching Training Peningkatan Kemampuan Pengasuh Taruna AKPOL – LEMDIKLAT POLRI hasil Kolaborasi dengan ACT Consulting. Sekitar 41 orang dalam webinar diberikan beberapa test sebagai review di hari sebelumnya. Mereka ditanya terkait 2 jenis coaching, coaching principles asking, ESQ Model dan lainnya.

Tulisan “Pelatihan Peningkatan Kemampuan dan Sertifikasi Pendidikan Pengasuh Satdiklat Polri TA 2021” terpampang jelas saat Seminar Transformasi Pengasuh Polri yang Presisi pada Jumat (9/4/2021) secara offline dengan mematuhi protokol kesehatan. Kegiatan tersebut diselenggarakan dalam rangka mempersiapkan SDM Polri yang unggul di Era Revolusi Industri 4.0 menuju masyarakat 5.0.

Kesuksesan Tim All Black Rugby Telah Diterapkan Insan Polri dan TNI di Lingkungannya

By News No Comments

 JAKARTA – 212 lebih insan Polri dan TNI berkumpul dalam forum yang digelar ESQ Leadership Center pada Rabu (19/5/2021) via online. Acara itu mengusung topik Pelatihan Kepemimpinan Transformational Leadership SERDIK SESPIMMEN POLRI Dikreg 61 T.A 2021. Kemudian akan dilanjutkan dengan ESQ Excutive Leadership pada Kamis – Jum’at / 20 – 21 Mei 2021 pukul 08.00 – 17.00 WIB.

Ary memberikan sambutan dari Studio lantai 23 Menara 165 ditemani oleh Iman Herdimansyah (trainer ESQ).

“Mereka dididik dengan cara integritas di dalam diri. Dan sesungguhnya cara saya atau kalian dalam mengerjakan sesuatu adalah gambaran dari dalam diri kita sendiri.”

Ratusan peserta yang kompak berseragam putih itu, nampak anggukan kepalanya tanda sependapat.

“Kita akan mengingat pesan dari Pak Ary, cara kita menghadapi tantangan VUCA. Kami punya rumusan dari Pak Ary yaitu kompetensi, agility, dan capability. Meningkatkan kompetensi itulah yang sedang dipersiapkan selama 6 bulan ini. Kita diupgrade dari atas segitiga ini. Lalu kita memerlukan 5 macam ketahanan mental dan keluasan hati,” terang Iman.

“Nah kuncinya apa sih supaya kita tetap berprestasi di era seperti ini, di dalam keadaan apapun?” sambungnya.

Inilah jawaban dari insan Polri tersebut:

61 XXII Dodik Tatok, “Mengawali dengan bismillah, konsisten, semangat, bersyukur dan belajar.”

61 IV Eko Suroso, “Bersyukur, survive.”

61 X Hendro Gunawan, “Berbisik pada bumi, langit menjawab.”

61 XXI Hady S. Siagian, “Konsisten dan memiliki integritas yang totalitas.”

61 XV Ardi Kurniawan, “Komitmen dan konsisten.”

61 XVII Mohamad Dafi Bastomi, “Yakin bahwa kehidupan sudah diatur Allah, sabar, ikhlas dan syukur.”

“Good job jawabannya, terimakasih ya. Sekarang untuk memperjelas dan memahami semuanya, coba perhatikan video ini dan ambil hikmahnya,” ucap Iman dengan senyum.

Panitia menayangkan sebuah video pertandingan All Blacks rugby team yang merupakan tim nasional mewakili Selandia Baru dalam bidang uni rugbi, yang menjadi salah satu olahraga nasional di negara tersebut.

Setiap pertandingan, mereka selalu unggul, yakni dari 6 kali pertandingan menang 5 kali juara dunia. Dari 566 pertandingan, mereka menang 500 kali. Kemenangan itu mereka raih dari tahun 1903 hingga 2017.

“Kita bisa mengambil pelajaran dari mereka, bahwa kita harus kenali siapa lawan kita dan siapa kawan kita. Setiap kali kita bangun tidur kita akan menghadapi berbagai pertandingan. 70% mereka menang, setiap akan bertanding mereka gunakan rumus GKF yaitu Gerak, Kata, Fokus. Itulah yang membuat group itu menang.

Sama halnya seperti kalian saat menjadi peserta didik di Akpol. Kalian sudah melakukan 3 jurus itu. Selamat yaa, pertahankan agar selama 6 bulan pendidikan di sini dipupuk menjadi insan lebih baik lagi dan menjadi lulusan terbaik,” tutup Iman dengan gesture tubuh semangat sembari mengepalkan tangannya.

ACT Consulting Ungkap Cara Pendekatan dengan Gen Z! Di Rumah, Dunia Kerja, Lingkungan

By News No Comments

“As a Leader, You Job is to Energize People Around the Mission and Vision You’ve Articulated” – Jack Welch

JAKARTA – 500 orang lebih yang berasal dari dua Negara yakni Indonesia dan Malaysia itu join event yang digelar oleh ACT Consulting secara cuma-cuma pada Kamis (20/5/2021) secara daring, mengusung tema “Welcoming Gen Z at Work Place.” Rinaldi Agusyana, Tiko (trainer lisensi Dr. (H.C) Ary Ginanjar Agustian) yang memandu ratusan peserta pelatihan itu, serta narasumber Erni Yurianti (President Director PT MADANI Corp) yang hadir untuk memberikan sharing motivasi.

“Siapa yang yakin bahwa knowledge itu penting dengan berbagai generation di dalamnya? Dan apa aja challenge yang dihadapi leaders saat ini?” tanya President Director of ESQ Tours Travel itu.

Adanya interaksi antar peserta sangat menonjol, terlihat di layar zoom. Berikut respon yang dilontarkan oleh mereka:

“Leadership yang di drive oleh era industry, milenial, dan zelenial. Dunia kerja di Indonesia didominasi dengan Gen Z dan Milenial.”

“Terkadang leader salah treat dengan generasi di bawahnya. Masih menggunakan cara jadul yang terdahulu.”

Menurut Studi Gallup’s State of the American Workforce:

. Hanya 6 dari 10 orang leaders yang setuju bahwa generasi milenials, generasi Z dan generasi baru lainnya tahu apa yang diharapkan dari tempat mereka bekerja.

. Hanya 4 dari 10 orang yang merasa pekerjaan mereka penting, memiliki manajer yang peduli pada mereka, atau kesempatan untuk melakukan yang terbaik setiap hari.

. Hanya 3 dari 10 yang setuju bahwa mereka memiliki seseorang di tempat kerja yang mendorong perkembangan mereka.

Erni, entrepreneur coach itu kemudian turun tangan untuk membagikan tips, pengalaman saat dirinya sukses menghadapi berbagai generasi.

“Kolaborasi dan men-treat dengan cara berbeda atau one by one. Karena mereka mau dimengerti, harus mengerti DNA. Setelah itu, dampaknya pada bisnis luar biasa. Berikan penghargaan kepada mereka. Karena penghargaan dan diberikan kepercayaan bagi mereka itu adalah segalanya.

Alhamdulillah setelah karyawan saya ajak one by one untuk ngobrol atau coaching, dari situ mereka bisa jadi partner, omset naik, bisnis sukses. Tak hanya di karir, di rumah pun diperlukan sekali teknik itu. Saling mengkomunikasikan dengan baik kepada anak maupun pasangan kita,” jelas President Director PT Madani Corp itu.

Menurut Pew Research Centre, berbeda dengan milenial yang tumbuh dewasa selama resesi hebat, generasi Z ini merasakan kondisi ekonomi yang kuat dengan tingkat pengangguran yang mencapai rekor rendah. Namun, itu semua telah berubah sekarang. Karena Covid-19 telah mengubah lanskap sosial, politik, dan ekonomi Negara. Alih-alih melihat masa depan dunia yang penuh peluang, Gen Z sekarang mengintip ke masa depan yang tidak pasti.

“Setiap generasi juga memiliki kelebihan dan kekurangannya. Kelebihan Gen Z yaitu intelektual yang baik, terbuka terhadap segala sesuatu, mendapatkan informasi yang lebih banyak, motivasi tinggi terhadap suatu hal, dapat melakukan banyak hal dalam satu waktu. Sedangkan kekurangannya adalah individualis, tidak focus, instan, kurang menghargai proses, memiliki emosi yang labil,” papar Rinaldi.

Maka dari itu, Rinaldi menjelaskan cara menghadapi atau pendekatan pada Gen Z di dunia kerja, berdasarkan sumber bacaan yang berasal dari Universitas Islam Negeri tahun 2018 sebagai berikut:

1. Terbuka (ajukan pertanyaan terbuka dalam melakukan komunikasi. Cari tahu terkait kesukaan dan visinya).

2. Berikan penghargaan (pastikan apabila mereka sudah sesuai dan mencapai target, berikan penghargaan yang bisa berupa pujian, hadiah, dan lainnya).

3. Simpati dan empati (bersikaplah mengayomi dan posisikan diri sebagai teman).

4. Membuat model learning yang menarik.

5. Menjadi role model (jadilah pimpinan yang bisa menunjukkan perilaku yang relevan untuk menjadi contoh bagi mereka).

Direktur Poltekkes Jakarta III, Yupi Supartini: Mengaplikasikan Budaya AKHLAK

By News No Comments

JAKARTA – Yupi Supartini (Direktur Poltekkes Kemenkes Jakarta III), Sri Mulyati (Wakil Direktur I), Ni Made Riasmini (Wakil Direktur II), Bagya Mujianto (Wakil Direktur III) hadir dalam forum Training AOC (Agent of Change) yang digelar oleh ACT Consulting.

Kegiatan yang diadakan secara luring itu bertema tentang Change Agent on Boarding Workshop. Tujuan ambil tema tersebut untuk memberikan pemahaman tentang tugas, tanggung jawab dan tantangan sebagai change agent.

Yupi awali sesi dengan paparkan sambutannya tentang mengaplikasikan budaya AKHLAK di lingkup Poltekkes Kemenkes Jakarta III.

“Acara workshop ini dilaksanakan selama 2 hari tentang ‘how to’ bagaimana cara menerapkan nilai-nilai dan budaya AKHLAK di unit kerjanya masing-masing. Workshop ini bertujuan sebagai bekal kepada bapak ibu pimpin selaku change agent dan diharapkan melalui workshop ini dapat meningkatkan wawasan dan skill yang nantinya dapat membawa teman-teman kita semua di setiap unit bagian untuk mengaplikasikan budaya AKHLAK,” jelasnya.

Acara ini berjalan selama dua hari, dilaksanakan pada hari Kamis – Jumat (17-18/6/2021) dengan peserta sekitar 37 orang. Mereka dipandu oleh Coach Risman Nugraha dan Coach Bayu Yuda Pribadi (trainer lisensi Dr. (H.C) Ary Ginanjar Agustian).

“Yuk kita top up energi dulu. Berdiri semuanya, kepalkan tangan, ucapkan dengan lantang ‘Hari ini dan seterusnya saya memilih Saya fokus, lebih fokus..! Saya semangat, lebih semangat..! Saya bahagia, lebih bahagia Yes.. yes.. yes..!,” kata Bayu dengan suara lantang penuh spirit yang membara.

Menurut Maya, salah satu tim ACT Consulting yang ikutserta hadir dalam forum tersebut, suasana pelatihan sangat interaktif namun tetap kondusif.

Selain penjelasan materi, diselingi oleh games, ice breaking (senam streching, senam otak dan lainnya), sharing session peserta, video edukasi, diiringi dengan lantunan musik, dan kegiatan menarik lainnya.

CCS, 5 BUMN Susun dan Aplikasikan 10 Steps of AKHLAK Activation di Lingkup Masing-Masing

By News No Comments

JAKARTA – PT Indonesia Power, Telkom, IDX, Perum LKBN Antara, Pertani bersinergi bersama ACT Consulting pada Rabu-Jumat (16-18/6/2021) secara daring. 5 BUMN ikutserta dalam Webinar Corporate Culture Specialist workshop yang digelar oleh tim ACT.

Coach Arief Rahman Saleh dan Coach Sandi Muharam (trainer lisensi Dr. (H.C) Ary Ginanjar Agustian) memandu perjalanan mereka selama 3 hari penuh dari Studio lantai 23 Menara 165.

“Kemarin telah kita diskusikan tentang 10 Steps of AKHLAK Activation. Ini adalah formula yang sudah kami praktekkan dan buktikan langsung. Langkah ini berdasarkan hasil dari konsultasi-konsultasi, maka kami bagikan ilmu ini,” tutur Arief dengan gesture tumbuh yang lembut.

Hari sebelumnya, puluhan insan BUMN telah menyusun kurang lebih 10 langkah (action plan) tersebut. Kini, mereka diberikan waktu selama 5-10 menit untuk berdiskusi kembali untuk alignment dan disediakan breakout room dari panitia.

Sumarsono (Telkom) menjelaskan peraturan perusahaan (corporate culture) yang terbagi menjadi The Telkom Way dan AKHLAK (contoh perilaku). Kemudian diperjelas lagi menggunakan gambar yang terdiri dari program role model, upgrade skill to change, aktivasi, system, dan pengukuran dalam bentuk indeks engagement, Telkom grup award, Indeks Kesehatan Budaya Perusahaan (ACHI).

Pelatihan ini tak sekedar memberikan materi, tapi terjadi interaksi, diskusi, agar pesertanya proaktif bahkan di tengah-tengah acara terdengar alunan musik yang energic, dan senam ringan bersama. Sehingga webinar menjadi lebih fun, santai, dan mudah dipahami.

“Bagaimana cara menjalankan semua itu? Bagaimana cara melihat integritas temen-temen di culture dengan amoeba,” tanya Nur Effendi.

Sumarsono menjawab, “Kita posisinya kan culture bukan inovasinya. Jadi di unit kami fokuskan bagaimana membangkitkan temen-temen (culturenya) atau perilakunya dulu untuk berinovasi, membangkitkan mindset. Kita juga ada beberapa program. Kalau amoeba itu adalah teknisnya atau fasilitasnya, jadi inovasinya dikumpulkan lalu diseleksi sampai nanti jadi prosesnya.”

10 steps yang dimaksud yakni Find the big why (temukan alasan besarnya), Align with system & structure (Sejajarkan dengan sistem & struktur), Start with personal transformation (Mulai dengan transformasi pribadi), Understand the gap (Pahami kesenjangan), Set the direction (Tetapkan arah), Develop winning team (Kembangkan tim pemenang), Execute quick action (Jalankan tindakan cepat), Campaign the journey (Kampanyekan perjalanan), Evaluate the progress (Evaluasi kemajuan), Celebrate & appreciate the champions (Rayakan & hargai para juara).

Setelah pelatihan, peserta akan memperoleh sertifikat resmi (Certified Culture Specialist) dari BNSP, jika telah menerapkan ilmu dan praktik yang terangkum dalam portofolio.

Tujuan ACT Consulting gelar acara ini, untuk menyebarluaskan budaya organisasi yang tepat, yang akan mempengaruhi kinerja tim menjadi lebih produktif, solid, dan akhirnya berdampak pada pencapaian target meningkat.

Sebab, budaya organisasi yang tepat dapat menciptakan rasa memiliki dan keterikatan secara emosional para karyawan terhadap organisasi/perusahaan. Alhasil, mereka akan selalu berupaya untuk mengembangkan bisnis menjadi lebih maju.

Nah, hal tersebut menjadi penting sekali bagi perusahaan untuk bertahan dalam kondisi saat ini. Dimana, karyawan bekerja dengan sepenuh hati dan sebaik-baiknya dalam memajukan bisnis perusahaan.

Open chat
1
Hubungi Kami
Scan the code
ACT Consulting International
Halo,
Ada yang bisa kami bantu?